DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
TINGKAT : 1 B
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena atas berkahnya
penulis dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Perkembangan
Kepribadian” dan tak lupa sholawat penulis curahkan untuk baginda kami yaitu
baginda Rasullullah SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan
menuju zaman yang penuh dengan cahaya.
Penulis mohon maaf bila ada kesalahan atau keterbatasan bahasa dalam
pembuatan makalah ini. Oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati penulis
menerima kritik dan saran guna memperbaiki kesalahan penulis. Semoga dengan
adanya makalah ini bisa membantu mendapatkan informasi dan menambah
pengetahuan yang membaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
SOAL ............................................................................................................. 19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknik dokumentasi dan pelaporan keperawatan merupakan cara
menggunakan dokumentasi keperawatan dalam penerapan proses
keperawatan. Pengkajian meliputi pengumpulan informasi tentang kebutuhan
pasien untuk mengidentifikasi diagnosa keperawatan dan merencanakan
asuhan keperawatan. Masalah, potensi cidera, potensi perawatan diri sendiri
setelah pemulangan, dan kebutuhan penyuluhan pasien dan keluarga harus
menjadi prioritas utama untuk pengkajian. Pengkajian ulang terhadap
informasi yang penting dilakukan pada waktu yang tepat, menunjukkan
penggunaan proses keperawatan.
Sejarah perkembangan komputer diawali dengan penemuan penting
dari Charles Babbage berupa alat hitung. Perkembangan sejarah komputer
telah mengalami masa-masa sulit. Namun, berkat tangan-tangan andal dari
para ilmuwan dan teknisi pada waktu itu, perkembangan dari generasi ke
generasi terasa begitu mudah dan terorganisir. Komputer terus dikembangkan
dengan menyisipkan inovasi-inovasi terbaru. Hingga kini, beberapa
perusahaan ternama tengah menggarap komputer berteknologi tinggi dengan
nama komputer masa depan. System komputer sangat membantu tenaga
perawat untuk memperoleh ilmu, mencari data – data yang terkait dengan
pasien dan mendokumentasikan asuhan keperawatan dalam suatu system
komputer.
B. Rumusan Masalah
iv
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
untuk pasien rawat inap. Di dalamnya, ada catatan pesanan dokter yang ditulis
oleh perawat. Masing – masing catatan ini memberikan penekanan tersendiri.
Model catatan ini secara umum berisi pesanan dari dokter. Model ini
antara lain formulir grafik, format pemberian obat, format catatan perawat,
riwayat penyakit, riwayat perawatan/pemeriksaan, dan perkembangan pasien.
Termasuk dildalamnya, pemeriksaan laboratorium dan diagnostik, formulir
masuk rumah sakit, dan formulir untuk operasi yang di tandatangani oleh
pasien dan keluarga. Secara khusus catatan ini berisi riwayat sosial (identitas),
terapi, psikoterapi, konsultasi atau rujukan, format operasi, pemeriksaan
khusus, format catatan tanda vital, masukan dan keluaran cairan.
2. Kardex
4
tindakan keperawatan yang pernah diberikan, pemeriksaan fisik, dan
data penunjang (laboratorium dan diagnostik).
2. Daftar masalah
Daftar masalah merupakan hasil penafsiran dari data dasar atau
hasil analisis dari perubahan data. Daftar ini mencerminkan keadaan
atau nilai yang tidak normal dengan menggunakan urutan prioritas
yang dituliskan ke dalam daftar masalah yang diberikan pada
setiap shift.
3. Rencana awal
Rencana awal merupakan rencana yang dapat dikembangkan
secara spesifik untuk setiap masalah yang meliputi tiga komponen
yaitu diagnostik, manajemen kasus, dan pendidikan kesehatan.
4. Catatan perkembangan
Catatan perkembangan merupakan catatan tentang perkembangan
keadaan klien yang didasarkan pada setiap masalah yang ditemui pada
klien. Modifikasi rencana dan tindakan mengikuti perubahan keadaan
klien. Pada teknik ini catatan perkembangan dapat menggunakan
bentuk SOAPIER.
S : Data subjektif
Perkembangan keadaan didasarkan pada apa yang dirasakan,
dikeluhkan, dan dikemukakan klien.
O : Data objektif
Perkembangan yang bisa diamati dan diukur oleh perawat atau tim
kesehatan lain.
A : Analisis
Kedua jenis data tersebut, baik subjektif maupun objektif dinilai
dan dianalisis, apakah berkembang kearah perbaikan atau
kemunduran. Hasil analisis dapat menguraikan sampai dimana
masalah yang ada dapat diatasi atau adakah perkembangan masalah
baru yang menimbulkan diagnosa keperawatan baru.
P : Perencanaan
5
Rencana penanganan klien dalam hal ini didasarkan pada hasil
analisis di atas yang berisi melanjutkan rencana sebelumnya
apabila keadaan atau masalah belum teratasi dan membuat rencana
baru bila rencana awal tidak efektif.
I : Impementasi
Tindakan yang dilakukan berdasarkan rencana.
E : Evaluasi
Evaluasi berisi penilaian tentang sejauh mana rencana tindakan dan
evaluasi telah dilaksanakan dan sejauh mana masalah pasien
teratasi.
R : Reassement
Bila hasil evaluasi menunjukkan masalah belum teratasi,
pengkajian ulang perlu dilakukan kembali melalui proses
pengumpulan data subjektif, data objektif, dan proses analisisnya.
6
a) Accurancy (ketepatan). Informasi yang didapat harus tepat. Perawat tidak
boleh mencatat apa yang ia pikirkan atau apa yang diuraikan oleh perawat lain
tetapi hanya hasil observasi. Sebagai akhir catatan ada tanda tangan dan nama
jelas.
b) Concisenes (ringkas). Komunikasi yang ringkas akan mudah dimengerti untuk
semua informasi dan tidak akan membosankan setiap penerima informasi
c) Thoroughness (kesempurnaan/ketelitian). Kesempurnaan data dan ketelitian
diharuskan untuk memudahkan penginformasian data.
d) Currentness (terbaru). Dalam pendokumentasian, data yang ada segera dicatat
dan dipilih data – data yang penting.
e) Organization. Data merupakan informasi yang terorganisasi dalam pengkajian
yang didapat dari keluhan pasien atau intruksi dokter, yang merupakan satu
kesatuan dalam pengkajian.
f) Confidentiality (rahasia). Informasi yang didapat dari pasien akurat dan
perawat dapat menjaga/melindungi rahasia pasien.
7
C. Sejarah perkembangan komputer dalam keperawatan
8
2. Penyimpanan hasil sensus dan gambaran staf keperawatan untuk analisa
kecenderungan masa depan staf.
Pada pertengahan tahun 1970–an, ide dari system informasi manajemen
Rumah Sakit ( SIR ) diterapkan. Dan perawat mulai meraskan manfaat dari
system informasi manajemen. Pada akhir tahun 1980–an, memunculkan mikro
computer yang berkekuatan besar sekali dan perangkat lunak untuk pengetahuan
keperawatan.
9
depan dapat diharapkan bahwa semua pekerjaan perawat akan dipengaruhi oleh
komputer, dan beberapa posisi baru akan dikembangkan bagi perawat-perawat di
bidang komputer.
10
membutuhkan waktu yang cukup lama mencari data klien yang sudah tersimpan,
ataupun setelah sekian lama mencari dan tidak ditemukan akhirnya klien tersebut
diharuskan mendaftar ulang kembali dan hal ini jelas menurunkan efisiensi RS
dalam hal penggunaan kertas yang tentunya membutuhkan biaya. Bandingkan bila
setiap klien didaftarkan secara digital dan semua data mengenai klien dimasukkan
ke dalam komputer sehingga ketika data-data tersebut dibutuhkan kembali dapat
diambil dengan waktu yang relatif singkat dan akurat.
11
Modul – modul yang biasa digunakan dalam system informasi manajemen
keperawatan adalah sebagai berikut :
a. Mengklasifikasikan pasien
b. Penjadwalan
c. Catatan personal
d. Laporan bertahap
e. Pengembangan anggaran
f. Alokasi sumber dan pengendalian biaya
g. Analisa kelompok diagnose yang berhubungan dengan pengendalian mutu,
dan lain – lain
h. Catatan perkembangan pasien
i. Model dan simulasi untuk pengembalian keputusan
j. Rencana strategi
k. Rencana permintaan jangka pendek dan rencana kerja
l. Evaluasi program
12
c. Pengaruh Komputer bagi kesehatan
Pada prinsipnya teknologi ini berkembang untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan manusia agar dalam kehidupannya dapat lebih mudah berkomunikasi
ataupun melakukan sesuatu. Namun dari segala efek positif yang diterima oleh
manusia terdapat pula berbagai efek negatif, baik secara fisik ( kesehatan )
maupun mental / psikologis.
13
kurang bergerak, kurang istirahat, mengandung stress tinggi dengan deadline dan
laporan rutin serta lainnya. Apalagi jika Anda perokok, menderita kegemukan
(obesitas), lemah otot, memiliki tangan yang terasa dingin serta kurang berolah
raga.
14
Komputer beserta fitur yang ditawarkannya secara tidak sengaja membentuk
komputer menjadi seperti obat yang harus diminum dan jika tidak diminum akan
menimbulkan rasa sakit tersendiri yang dialami para penggunanya.
Situs-situs yang ada dalam internet dengan jasa dan layanan yang
ditawarkan dapat memenuhi kepuasan dan kebutuhan orang yang memakainya.
Situs permainan, layanan komunikasi interaktif membuat komputer menjadi
komoditi teknologi yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia sama
seperti keberadaan telepon seluler saat ini. Rasa ketagihan yang membuat orang
terus menerus menggunakan komputer menurut para ahli merupakan indikasi dari
pembentukan kebiasaan media. Dan yang mematikan adiksi ini dapat
menghancurkan kehidupan manusia.
Jadi kehidupan seseorang dapat hancur melalui internet karena perilaku
adiksinya terhadap internet.
15
pandang masyarakat terhadap kebiasaan hidup sehari-hari yang dapat memberikan
dampak terhadap kesehatan manusia. Sebagai contoh konsumsi makanan yang
menyehatkan dan penjelasan berbagai alternatif bahan obat-obatan yang dapat
membantu mengobati penyakit yang sedang diderita.
Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut
menentukan menentukan mutu dari pelayanan kesehatan. Tenaga keperawatan
secara keseluruhan jumlahnya mendominasi tenaga kesehatan yang ada, dimana
keperawatan memberikan konstribusi yang unik terhadap bentuk pelayanan
kesehatan sebagai satu kesatuan yang relatif, berkelanjutan, koordinatif dan
advokatif. Keperawatan sebagai suatu profesii menekankan kepada bentuk
pelayanan professional yang sesuai dengan standart dengan memperhatikan
kaidah etik dan moral sehingga pelayanan yang diberikan dapat diterima oleh
masyarakat dengan baik.
Dalam melaksanakan praktik keperawatan, tentunya perawat berhadapan
dengan berbagai macam kondisi klien. Pengalaman merawat klien ditatanan klinik
menjadi sebuah pengalaman berharga sebagai bekal dalam menjalankan
pelayanan keperawatan yang professional. Namun hal itu tentu tidak cukup,
karena kondisi klien, pengetahuan klien yang meningkat, dan mudahnya akses
informasi melalui teknologi informasi yang saat ini berkembang pesat, menutut
perawat untuk juga mengembangkan diri untuk meningkatkan profesionalis-nya.
b. Manfaat Internet Bagi Perawat
1. Bagi pendidikan
Sebagai sebuah sumber informasi yang hampir tak terbatas, maka jaringan
internet memenuhi kapasitas dijadikan sebagai salah satu sumber pembelajaran
dalam dunia kesehatan. Membuat dunia ilmu pengetahuan semakin terbuka bagi
kita, penyebaran informasipun semakin cepat, segala informasi di belahan dunia
manapun dapat diperoleh dalam sekejap. Informasi yang tadinya sulit diperoleh,
saat ini sudah bukan sesuatu yang sulit.
16
Salah satu website yang ada di Internet mengkhususkan pada Informasi
seputar Pendidikan keperawatan. Website ini bermuatan lokal dan mencakup
seluruh informasi, data serta statistik yang sangat dibutuhkan dalam
perkembangan dunia.
17
Perawat di ruang perawatan mempunyai waktu yang terbatas karena pola
kerja dan aktivitas pelayanan yang berjalan di ruangan, maka akses melalui
internet menjadi salah satu pilihan yang tepat untuk dilakukan di ruangan
perawatan untuk mengakses evidence based secara cepat sebagai dasar
pengambilan keputusan dan praktik klinis keperawatan (Dobbins, Ciliska,&
Dicenso, 1998)
18
Penyediaan akses internet di ruangan perawatan menjadi salah satu solusi
untuk dapat melakukan akses databased, penelusuran informasi, pengiriman dan
penerimaan data melalui email walau dengan waktu yang terbatas karena aktivitas
perawatan klien.Pelatihan pemanfaatan akses internet secara cepat dan akurat
menjadi salah satu hal yang harus dipersiapkan untuk meningkatkan untuk
meningkatkan efektifitas pemanfaatan akses internet diruangan. Sebab, Adanya
akses internet 24 jam di ruang perawatan akan meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan, perawat menjadi berkembang karena dapat memperoleh informasi-
informasi baru dan evidence based sebagai dasar dalam memberikan pelayanan
keperawatan yang akhirkan akan meningkatkan kepuasan klien.
TELENURSING
Pemanfaatan Teknologi dan Informasi dalam Bidang Keperawatan Salah
satu contoh pemanfaatan Teknologi Informasi yaitu
penggunaan TELENURSING. Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi
informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan
kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau
antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari telehealth dan beberapa bagian
terkait dengan aplikasi bidang medis dan non medis seperti telediagnosis,
telekonsultasi dan telemonitoring.
Telenursing menunjukkan penggunaan tehnologi komunikasi oleh perawat
untuk meningkatkan perawatan pasien. Telenursing menggunakan channel
elektromagnetik (wire, radio, optical) untuk mengirim suara, data dan sinyal video
komunikasi. Dapat juga didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh
menggunakan transmisi elektrik atau optic antara manusia dan atau komputer
Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk
memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat
ini, menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-
fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video conference.
Telenursing bagian integral dari telemedicine atau telehealth.
19
Dengan penerapan telenursing dalam memberikan pelayanan keperawatan
akan meningkatkan kepuasan klien dan peningkatan parstisipasi aktif keluarga.
Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan
kebijakan umum dari pemerintah untuk mengatur praktek, SOP/standar
operasional prosedur, etik dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan
jaminan informasi yang diberikan. Kegiatan telenursing membutuhkan integrasi
antara startegi dan kebijakan untuk mengembangkan praktek keperawatan,
penyediaan pelayanan asuhan keperawatan, dan sistem pendidikan serta pelatihan
keperawatan.
Faktor dalam Menjalankan TelenursingUntuk dapat diaplikasikan maka
ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian :
1. Faktor legalitas
Dapat didefinisikan sebagai otonomi profesi keperawatan atau institusi
keperawatan yang mempunyai tanggung jawab dalam
pelaksanaan telenursing.
2. Faktor financial
Pelaksanaan telenursing membutuhkan biaya yang cukup besar karena
sarana dan prasaranya sangat banyak. Perlu dukungan dari pemerintah dan
organisasi profesi dalam penyediaan aspek financial dalam pelaksanaan
telenursing
3. Faktor Skill
Ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu pengetahuan dan skill
tentang telenursing. Perawat dan pasien perlu dilakukan pelatihan tentang
aplikasi telenursing. Terlaksananya telenursing sangat tergantung dari
aspek pengetahuan dan skill antara pasien dan perawat. Pengetahuan
tentang telenursing harus didasari oleh pengetahuan tehnologi informasi.
4. Faktor Motivasi
Motivasi perawat dan pasien menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan
telenursing. Tanpa ada motivasi dari perawat dan pasien, telenursing tidak
akan bisa berjalan dengan baik.
20
Pelaksanaan telenursing di Indonesia masih belum berjalan dengan baik
disebabkan oleh karena keterbatasan sumberdaya manusia, keterbatasan
sarana dan prasarana serta kurangnya dukungan
pelaksanaan telenursing dari pemerintah.
21
meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis tanpa memerlukan biaya dan
meningkatkan pemanfaatan teknologi.
5. Berhasil dalam menurunkan total biaya perawatan kesehatan dan
meningkatkan akses untuk perawatan kesehatan tanpa banyak memerlukan
sumber.
Selain manfaat di atas telenursing dapat dimanfaatkan dalam bidang
pendidikan keperawatan ( model distance learning) dan perkembangan riset
keperawatan berbasis informatika kesehatan. Telenursing dapat juga digunakan
dikampus dengan video conference, pembelajaran on line dan Multimedia
Distance Learning Pada akhirnya telenursing dapat meningkatkan partisipasi aktif
pasien dan keluarga, terutama dalam manajemen pribadi penyakit kronik. Dapat
memberikan pelayanan akurat, cepat dan dukungan online, perawatan yang
berkelanjutan dan kontak antara perawat dan pasien yang tidak terbatas.
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Di dalam Asuhan Keperawatan memerlukan data yang lengkap, objektif dan
dapat dipercaya. Untuk memudahkan kerja perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan dan sebagai jaminan mutu sehingga kegiatan pendokumantasian
keperawatan dicatat secara sistematis dalam kurun waktu tertentu secara jelas,
lengkap danobyektif. Pada dasarnya hal itu mempunyai maksud dan tujuan yang
sama yaitu mengacu pada orgensi dokumentasi sebagai sesuatu yang berharga
ditinjau dari aspek, legal, aspek komunikasi, aspek keuangan, aspek pendidikan,
aspek penelitian, aspek akreditasi dan sebagai jaminan mutu.
Sedangkan perkembangan teknologi informasi sangat membantu dalam
proses keperawatan dimulai dari pemasukan data secara digital ke dalam
komputer yang dapat memudahkan pengkajian selanjutnya, intervensi apa yang
sesuai dengan diagnosis yang sudah ditegakkan sebelumnya, hingga hasil
keluaran apa yang diharapkan oleh perawat.
B. Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan yakni melakukan
pendokumentasian dan pelaporan haruslah sesuai dengan prosedur yang ada, dan
haruslah teliti dalam melakukan pendokumentasian dan pelaporan keperawatan
agar pendokumentasian dan pelaporan keperawatan yang dilakukan benar dan
tepat.
Kiranya setiap perawat dapat mengembangkan potensi diri dengan
meningkatkan pengetahuan, mengenal computer dan aplikasi didalamnya
sehingga mempermudah dan mempercepat pelayanan dan pendokumentasian
keperawatan di lingkungan perawat dan Rumah Sakit.
23
DAFTAR PUSTAKA
24
SOAL
a. Data Subjektif
b. Analisis
c. SOR
d. Informasi Jelas
e. Pelaporan
2. Hasil penafsiran dari data dasar atau hasil analisis dari perubahan data
merupakan pengertian dari...
a. Daftar masalah
b. catatan perkembangan
c. perencanaan
d. evaluasi
e. diagnose
a. 3
b. 5
c. 8
d. 9
e. 10
4. Pada tahun berapa ide dari system informasi manajemen Rumah Sakit ( SIR )
diterapkan...
a. 1970
25
b. 1883
c. 1972
d. 1958
e. 1920
5. Pelaporan yang akan disampaikan harus memiliki pedoman sebagai...
26
3. Dalam pendokumentasian, data yang ada segera dicatat dan dipilih data-data
yang penting. Merupakan pengertian dari?
a. Confidentiality
b. Organization
c. Currentness
d. Thoroughness
e. Conciseness
4. Rekam medis berbasis komputer yang lengkap biasanya disertai dengan?
a. SPP
b. SIP
c. SKP
d. SPK
e. SIK
5. Membakukan klasifikasi diagnosis keperawatan yang selama ini dirasa masih
rancu, merupakan hal pertama yang dilakukan dalam penerapan sistem?
a. SMIK
b. SMKI
c. SIMK
d. SKMM
e. SMKK
27
e. Kepala
2. Sebuah terminologi yang mengacu pada beberapa variasi keluhan kerangka otot
(musculoskeletal), merupaka pengertian dari?
a. RSI
b. RRI
c. SRI
d. RIS
e. SSI
3. Efek negative terhadap psikologis / mental, kecuali...
a. Anti Sosial
b. Computer anxiety
c. Adiksi terhadap internet
d. Terganggunya Saraf
e. Kecanduan game
4. Faktor dalam Menjalankan Telenursing Untuk dapat diaplikasikan maka ada
beberapa hal yang perlu menjadi perhatian, kecuali...
a. Faktor legalitas
b. Faktor financial
c. Faktor Skill
d. Faktor Motivasi
e. Faktor Lingkungan
5. Menurut Britton et all (1999), ada beberapa keuntungan telenursing?
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
e. 7
28
Nama : M Zulfa Ramadhani
Tingkat : 1B
Nim : PO7120119055
a. Accuary
b. Sharpness
c. Organization
d. Currentness
e. Confidentiality
a. faktor skill
b. faktor patient
c. faktor financial
d. faktor motivation
e. faktor lagalitas
a. NURSEHOUSE
b. X-Ray
c. rekam medis
d. E-health
29
e. Telenursing
a. Radiasi Monitor
b. Medan elektromagnetik
c. Terganggunya Saraf
d. Anti social
e. Repetitive Strain Injury ( RSI )
30
31