Anda di halaman 1dari 34

TEKNIK DOKUMENTASI DAN SEJARAH

PERKEMBANGAN KOMPUTER KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

TINGKAT : 1 B

1. LUTFI RIDWINNIDA R (PO.71.20.1.19.054)


2. M ZULFA RAMADHANI (PO.71.20.1.19.055)
3. PUTRI RAMADHANI (PO.71.20.1.19.074)
4. SELI MARSELINA (PO.71.20.1.19.081)

DOSEN PENGAMPU : REHANA, S.Pd, S.Kep, M.Kep

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

JURUSAN DIII KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena atas berkahnya
penulis dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Perkembangan
Kepribadian” dan tak lupa sholawat penulis curahkan untuk baginda kami yaitu
baginda Rasullullah SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan
menuju zaman yang penuh dengan cahaya.

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Kepala Ketua


Jurusan DIII Keperawatan Ibu HJ. Devi Meerdiarti, S.Pd, S.Kep, M.Kes dan
kepada dosen pengampu yaitu Ibu Rehana, S.Pd, S.Kep, M.Kep atas segala
bantuan dan bimbingan yang baik selama proses pembelajaran dan hanya dapat
memanjatkan do’a semoga kebaikan tersebut dibalas dengan pahala yang berlipat
ganda dan merupakan suatu amal kebaikan di sisi Allah SWT.

Penulis mohon maaf bila ada kesalahan atau keterbatasan bahasa dalam
pembuatan makalah ini. Oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati penulis
menerima kritik dan saran guna memperbaiki kesalahan penulis. Semoga dengan
adanya makalah ini bisa membantu mendapatkan informasi dan menambah
pengetahuan yang membaca.

Palembang, 14 Februari 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1
C. Tujuan ................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2

A. Teknik Dokumentasi dan Pelaporan ................................................... 2


B. Pendokumentasian/Pencatatan dan Pelaporan .................................... 4
C. Sejarah Perkembangan Komputer dalam Keperawatan ...................... 5
D. Teknologi dan Informasi di Bidang Keperawatan ............................. 11

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 18

SOAL ............................................................................................................. 19

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teknik dokumentasi dan pelaporan keperawatan merupakan cara
menggunakan dokumentasi keperawatan dalam penerapan proses
keperawatan. Pengkajian meliputi pengumpulan informasi tentang kebutuhan
pasien untuk mengidentifikasi diagnosa keperawatan dan merencanakan
asuhan keperawatan. Masalah, potensi cidera, potensi perawatan diri sendiri
setelah pemulangan, dan kebutuhan penyuluhan pasien dan keluarga harus
menjadi prioritas utama untuk pengkajian. Pengkajian ulang terhadap
informasi yang penting dilakukan pada waktu yang tepat, menunjukkan
penggunaan proses keperawatan.
Sejarah perkembangan komputer diawali dengan penemuan penting
dari Charles Babbage berupa alat hitung. Perkembangan sejarah komputer
telah mengalami masa-masa sulit. Namun, berkat tangan-tangan andal dari
para ilmuwan dan teknisi pada waktu itu, perkembangan dari generasi ke
generasi terasa begitu mudah dan terorganisir. Komputer terus dikembangkan
dengan menyisipkan inovasi-inovasi terbaru. Hingga kini, beberapa
perusahaan ternama tengah menggarap komputer berteknologi tinggi dengan
nama komputer masa depan. System komputer sangat membantu tenaga
perawat untuk memperoleh ilmu, mencari data – data yang terkait dengan
pasien dan mendokumentasikan asuhan keperawatan dalam suatu system
komputer.
B. Rumusan Masalah

1. Apa teknik dokumentasi dan pelaporan?


2. Bagaimana pendokumentasian/pencatatan dan pelaporan?
3. Apa sejarah perkembangan komputer dalam keperawatan?
4. Bagaimana teknologi dan informasi di bidang keperawatan?

iv
C. Tujuan Penulisan

1. Mengtahui teknik dokumentasi dan pelaporan.


2. Mengtahui bagaimana pendokumentasian/pencatatan dan pelaporan.
3. Mengtahui sejarah perkembangan komputer dalam keperawatan.
4. Mengtahui bagaimana teknologi dan informasi di bidang keperawatan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teknik Dokumentasi dan Pelaporan Keperawatan

Teknik dokumentasi dan pelaporan keperawatan merupakan cara


menggunakan dokumentasi dan pelaporan keperawatan dalam penerapan proses
keperawatan. Teknik yang sering digunakan yaitu ada tiga, (Source oriented
record, Kardex, dan Problem orinted record).
a) Tujuan dari teknik dokumentasi dan pelaporan keperawatan :
1. Mengidentifikasi status kesehatan klien dalam rangka mencatat kebutuhan
klien, merencanakan, melaksanakan tindakan keperawatan, dan mengevaluasi
tindakan.
2. Pendokumentasian untuk penelitian, keuangan, hukum dan etika.
b) Macam – macam teknik dokumentasi dan pelaporan keperawatan

Ada tiga teknik dokumentasi yang sering digunakan:

1. SOR (Source Oriented Record)

SOR (Source Oriented Record) merupakan teknik dokumentasi yang


dibuat oleh setiap anggota tim kesehatan. Dalam melaksanakan tindakan,
mereka tidak bergantung pada tim lainnya. Contoh catatan ini adalah format

3
untuk pasien rawat inap. Di dalamnya, ada catatan pesanan dokter yang ditulis
oleh perawat. Masing – masing catatan ini memberikan penekanan tersendiri.

Model catatan ini secara umum berisi pesanan dari dokter. Model ini
antara lain formulir grafik, format pemberian obat, format catatan perawat,
riwayat penyakit, riwayat perawatan/pemeriksaan, dan perkembangan pasien.
Termasuk dildalamnya, pemeriksaan laboratorium dan diagnostik, formulir
masuk rumah sakit, dan formulir untuk operasi yang di tandatangani oleh
pasien dan keluarga. Secara khusus catatan ini berisi riwayat sosial (identitas),
terapi, psikoterapi, konsultasi atau rujukan, format operasi, pemeriksaan
khusus, format catatan tanda vital, masukan dan keluaran cairan.

2. Kardex

Teknik dokumentasi ini memanfaatkan serangkaian kartu dan membuat


data penting tentang klien dengan memanfaatkan ringkasan problem dan
terapi klien yang diberdayakan pada pasien rawat jalan.

3. POR (Problem Oriented Record)


Suatu model pendokumentasian sistem pelayanan kesehatan yang
berorientasi pada masalah klien, dapat memanfaatkan multi disiplin dengan
mengaplikasikan pendekatan pemecahan masalah, mengarahkan ide-ide dan
pikiran anggota tim. Pendekatan ini pertama kali dikenalkan oleh dr.
Lawrence Weed dari Amerika Serikat. Dalam format aslinya pendekatan
berorientasi masalah ini dibuat untuk memudahkan pendokumentasian dengan
catatan perkembangan yang terintegrasi, dengan sistem ini semua petugas
kesehatan mencatat observasinya dari suatu daftar masalah.
Sistem POR ini mempunyai 4 komponen :
1. Data dasar
Dasar data merupakan kumpulan informasi tentang klien sejak
diterima di unit pelayanan kesehatan. Data ini meliputi: riwayat klien
tentang keadaan umum pasien, riwayat keluarga, keadaan penyakit,

4
tindakan keperawatan yang pernah diberikan, pemeriksaan fisik, dan
data penunjang (laboratorium dan diagnostik).
2. Daftar masalah
Daftar masalah merupakan hasil penafsiran dari data dasar atau
hasil analisis dari perubahan data. Daftar ini mencerminkan keadaan
atau nilai yang tidak normal dengan menggunakan urutan prioritas
yang dituliskan ke dalam daftar masalah yang diberikan pada
setiap shift.
3. Rencana awal
Rencana awal merupakan rencana yang dapat dikembangkan
secara spesifik untuk setiap masalah yang meliputi tiga komponen
yaitu diagnostik, manajemen kasus, dan pendidikan kesehatan.
4. Catatan perkembangan
Catatan perkembangan merupakan catatan tentang perkembangan
keadaan klien yang didasarkan pada setiap masalah yang ditemui pada
klien. Modifikasi rencana dan tindakan mengikuti perubahan keadaan
klien. Pada teknik ini catatan perkembangan dapat menggunakan
bentuk SOAPIER.
S : Data subjektif
Perkembangan keadaan didasarkan pada apa yang dirasakan,
dikeluhkan, dan dikemukakan klien.
O : Data objektif
Perkembangan yang bisa diamati dan diukur oleh perawat atau tim
kesehatan lain.
A : Analisis
Kedua jenis data tersebut, baik subjektif maupun objektif dinilai
dan dianalisis, apakah berkembang kearah perbaikan atau
kemunduran. Hasil analisis dapat menguraikan sampai dimana
masalah yang ada dapat diatasi atau adakah perkembangan masalah
baru yang menimbulkan diagnosa keperawatan baru.
P : Perencanaan

5
Rencana penanganan klien dalam hal ini didasarkan pada hasil
analisis di atas yang berisi melanjutkan rencana sebelumnya
apabila keadaan atau masalah belum teratasi dan membuat rencana
baru bila rencana awal tidak efektif.
I : Impementasi
Tindakan yang dilakukan berdasarkan rencana.
E : Evaluasi
Evaluasi berisi penilaian tentang sejauh mana rencana tindakan dan
evaluasi telah dilaksanakan dan sejauh mana masalah pasien
teratasi.
R : Reassement
Bila hasil evaluasi menunjukkan masalah belum teratasi,
pengkajian ulang perlu dilakukan kembali melalui proses
pengumpulan data subjektif, data objektif, dan proses analisisnya.

B. Pendokumentasian / pencatatan dan pelaporan


Pendokumentasian/pencatatan dan pelaporan merupakan kegiatan dalam
pendokumentasian proses keperawatan. Pelaporan secara umum dapata
dilakasanakan secara lisan atau secara tertulis karena tujuan laporan secara umum
adalah mengomunikasikan informasi yang spesifik kepada orang yang
membutuhkan laporan.
Pelaporan yang akan disampaikan harus memiliki pedoman sebagai berikut.
1. Mulai dengan nama pasien dalam pelaporan
2. Laporkan hanya informasi yang penting tidak mencangkup data yang tidak
relevan.
3. Informasi jelas
4. Jika melaporkan pasien, maka informasinya mencangkup data pengkajian,
diagnose keperawatan, perencanaan, intervensi dan evaluasi
Dalam pendokumentasian dan pelaporan dokumentasi proses keperawatan
harus tersusun dangan baik dan harus memiliki kriteria serta syarat sebagai
berikut.

6
a) Accurancy (ketepatan). Informasi yang didapat harus tepat. Perawat tidak
boleh mencatat apa yang ia pikirkan atau apa yang diuraikan oleh perawat lain
tetapi hanya hasil observasi. Sebagai akhir catatan ada tanda tangan dan nama
jelas.
b) Concisenes (ringkas). Komunikasi yang ringkas akan mudah dimengerti untuk
semua informasi dan tidak akan membosankan setiap penerima informasi
c) Thoroughness (kesempurnaan/ketelitian). Kesempurnaan data dan ketelitian
diharuskan untuk memudahkan penginformasian data.
d) Currentness (terbaru). Dalam pendokumentasian, data yang ada segera dicatat
dan dipilih data – data yang penting.
e) Organization. Data merupakan informasi yang terorganisasi dalam pengkajian
yang didapat dari keluhan pasien atau intruksi dokter, yang merupakan satu
kesatuan dalam pengkajian.
f) Confidentiality (rahasia). Informasi yang didapat dari pasien akurat dan
perawat dapat menjaga/melindungi rahasia pasien.

Tujuan pelaporan adalah menyampaikan informasi spesifik pada seseorang


ataupun kelompok orang. Laporan, apakah lisan atau tulisan, harus singkat, yang
mencakup informasi yang berhubungan, tetapi bukan detail yang tidak
berhubungan. Selain laporan pergantian sip dan laporan telepon, pelaporan juga
dapat mencakup pencapaian informasi atau ide dengan rekan sejawat dan
profesional kesehaan lain tentang beberapa aspek perawatan klien. Contohnya
meliputi konferensi rencana perawat dan ronde keperawatan.

7
C. Sejarah perkembangan komputer dalam keperawatan

a. Sejarah perkembangan komputer dalam keperawatan


Komunikasi adalah hal yang sangat penting bagi sebuah institusi keperawatan
karena banyaknya departemen yang terlibat dalam proses perawatan pasien.
Pelayanan dan manajer keperawatan harus memasukkan banyak informasi
mengenai pasien mulai dari perawatan saat masuk hingga pasien pulang.
Saat ini komputer secara absolut penting untuk mengatur :
1. Makin kompleksnya masalah keuangan
2. Melaporkan permintaan beberapa departemen
3. Kebutuhan komunikasi dari tim perawtan kesehatan yang berbeda
4. Pengetahuan yang relevan untuk perawatan pasien
Computer telah dikenal sekitar lima puluh tahun yang lalu tetapi Rumah
Sakit lamban dalam menagkap revolusi computer. Saat ini hampir setiap Rumah
Sakit mengguanakan jasa computer setidaknya untuk manajemen keuangan.
Perawat lambat mendapatkan manfaat computer. Usaha pertama dalam
menggunakan computer oleh perawat pada akhir tahun 1960–an dan 1970–an
mencakup :
1. Automatisasi catatan perawat untuk menjelaskan status dan perawatan
pasien.

8
2. Penyimpanan hasil sensus dan gambaran staf keperawatan untuk analisa
kecenderungan masa depan staf.
Pada pertengahan tahun 1970–an, ide dari system informasi manajemen
Rumah Sakit ( SIR ) diterapkan. Dan perawat mulai meraskan manfaat dari
system informasi manajemen. Pada akhir tahun 1980–an, memunculkan mikro
computer yang berkekuatan besar sekali dan perangkat lunak untuk pengetahuan
keperawatan.

b. Manfaat Komputer di Bidang Kesehatan


Perkembangan dunia kesehatan di era modern telah memanfaatkan
komputer untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas di dunia kesehatan.
Teknologi informasi (dan komunikasi) dengan piranti computer, saat ini adalah
bagian penting dalam manajemen informasi. Selain memiliki potensi dalam
memfilter data dan mengolah menjadi informasi, komputer mampu
menyimpannya dengan jumlah kapasitas jauh lebih banyak dari cara-cara manual.
Komputer juga memungkinkan data kesehatan di-share secara mudah dan cepat.
Disamping itu, teknologi tersebut memiliki karakteristik perkembangan yang
sangat cepat. Setiap dua tahun, akan muncul produk baru dengan kemampuan
pengolahan yang dua kali lebih cepat dan kapasitas penyimpanan dua kali lebih
besar serta berbagai aplikasi inovatif terbaru.

Berikut adalah manfaat computer dalam bidang kesehatan:


1) Membangun Sistem informasi rumah sakit (SIR)
Membangun Sistem Informasi Rumah sakit secara luas, untuk menolong
komunikasi dan mengatur informasi yang dibutuhkan dari sebuah rumah sakit.
SIR dapat diaplikasikan untuk perijinan, catatan medis, akuntansi, kantor,
perawatan, laboratorium, radiologi, farmasi, pusat supali, mutrisi/pelayanan
makan, personel dan gaji. Jumlah aplikasi-aplikasi lain dapat dimasukkan bagi
beberapa bagian/departemen dan untuk beberapa tujuan yang praktikal.
Manajer-manajer di Rumah Sakit, juga perawat perlu mengenal komputer,
yang mencakup mengenal istilah umum yang digunakan komputer. Pada masa

9
depan dapat diharapkan bahwa semua pekerjaan perawat akan dipengaruhi oleh
komputer, dan beberapa posisi baru akan dikembangkan bagi perawat-perawat di
bidang komputer.

Aplikasi teknologi informasi untuk mendukung manajemen informasi kesehatan,


antar lain :

a) Rekam medis berbasis komputer (Computer based patient record)


Pengertian rekam medis berbasis komputer bervariasi, akan tetapi, secara
prinsip adalah penggunaan database untuk mencatat semua data medis,
demografis serta setiap event dalam manajemen pasien di rumah sakit. Rekam
medis berbasis komputer akan menghimpun berbagai data klinis pasien baik yang
berasal dari hasil pemeriksaan dokter, digitasi dari alat diagnosis (EKG, radiologi,
dll), konversi hasil pemeriksaan laboratorium maupun interpretasi klinis.
Rekam medis berbasis komputer yang lengkap biasanya disertai dengan
fasilitas sistem pendukung keputusan (SPK) yang memungkinkan pemberian
alert, reminder, bantuan diagnosis maupun terapi agar dokter maupun klinisi dapat
mematuhi protokol klinik. TIK juga mempermudah Dokter dan Perawat dalam
memonitor kesehatan pasien monitor detak jantung pasien lewat monitor
komputer, aliran darah , memeriksa organ dalam pasien dengan sinar X.Dengan
teknologi modern bisa memonitor, bahkan menggantikan fungsi organ dalam
seperti jantung, paru-paru dan ginjal. Itu merupakan teknologi kesehatan yang
digabungkan dengan teknologi informasi dan komputer.

b) Pelayanan Non Medis


Pelayanan yang bersifat non-medis pun dengan adanya perkembangan
teknologi informasi seperi sekarang ini semakin terbantu dalam menyediakan
sebuah bentuk pelayanan yang semakin efisien dan efektif, dimana para calon
klien rumah sakit yang pernah berobat atau dirawat di RS tidak perlu lagi
menunggu dalam waktu yang cukup lama saat mendaftarkan diri karena proses
administrasi yang masih terdokumentasi secara manual di atas kertas dan

10
membutuhkan waktu yang cukup lama mencari data klien yang sudah tersimpan,
ataupun setelah sekian lama mencari dan tidak ditemukan akhirnya klien tersebut
diharuskan mendaftar ulang kembali dan hal ini jelas menurunkan efisiensi RS
dalam hal penggunaan kertas yang tentunya membutuhkan biaya. Bandingkan bila
setiap klien didaftarkan secara digital dan semua data mengenai klien dimasukkan
ke dalam komputer sehingga ketika data-data tersebut dibutuhkan kembali dapat
diambil dengan waktu yang relatif singkat dan akurat.

2) Penggunaan SIstem Informasi Manajemen Keperawatan (SIMK)


Pelayanan yang bersifat medis khususnya di pelayanan keperawatan
mengalami perkembangan teknologi informasi yang sangat membantu dalam
proses keperawatan dimulai dari pemasukan data secara digital ke dalam
komputer yang dapat memudahkan pengkajian selanjutnya, intervensi apa yang
sesuai dengan diagnosis yang sudah ditegakkan sebelumnya, hingga hasil
keluaran apa yang diharapkan oleh perawat.
Sebelum menerapkan sistem ini hal pertama yang dilakukan adalah
membakukan klasifikasi diagnosis keperawatan yang selama ini dirasa masih
rancu, hal ini dilakukan untuk menghilangkan ambiguitas dokumentasi serta
memberikan manfaat lebih lanjut terhadap sistem kompensasi, penjadwalan,
evaluasi efektifitas intervensi sampai kepada upaya identifikasi error dalam
manajemen keperawatan.
Sistem ini mempermudah perawat memonitor klien dan segera dapat
memasukkan data terkini dan intervensi apa yang telah dilakukan ke dalam
komputer yang sudah tersedia di setiap bangsal sehingga akan mengurangi
kesalahan dalam dokumentasi dan evaluasi hasil tindakan keperawatan yang
sudah dilakukan.
System informasi manajemen keperawatan (SIMK) merupakan paket
perangkat lunak yang dikembangkan secara khusus untuk divisi pelayanan
keperawatan. Paket perangkat lunak ini mempunyai program – program atau
modul – modul yang dapat membentuk berbagai fungsi manajemen keperawatan.

11
Modul – modul yang biasa digunakan dalam system informasi manajemen
keperawatan adalah sebagai berikut :
a. Mengklasifikasikan pasien
b. Penjadwalan
c. Catatan personal
d. Laporan bertahap
e. Pengembangan anggaran
f. Alokasi sumber dan pengendalian biaya
g. Analisa kelompok diagnose yang berhubungan dengan pengendalian mutu,
dan lain – lain
h. Catatan perkembangan pasien
i. Model dan simulasi untuk pengembalian keputusan
j. Rencana strategi
k. Rencana permintaan jangka pendek dan rencana kerja
l. Evaluasi program

3) Membantu dalam pembuatan system klasifikasi pasien


Dengan bantuan alat komputer, dapat membantu dalam menentukan
kebutuhan tenaga di ruang rawat, berguna juga untuk memantau klasifikasi klien.
Sistem klasifikasi pasien adalah pengelompokan pasien berdasarkan kebutuhan
perawatan yang secara klinis dapat diobservasikan oleh perawat.

4) Pengembangan E-health di Rumah Sakit.


Sebagai contoh, e-Health dapat diterapkan untuk membantu
pengembangkan program yang membantu dokter, perawat, dan tenaga kesehatan
lainnya saling bertukar infomasi secara elektronik, mengambil data rekam medis
pasien kapan dan dimana diperlukan, dan melakukan kolaborasi dengan memberi
layanan jasa kesehatan lainnya secara real time melalui internet. Layanan
kesehatan seperti ini akan memberikan banyak sekali penghematan dari sisi biaya
dokumen dan administrasi layanan dan memberikan keuntungan pemberian
keputusan layanan kesehatan yang terbaik kepada pasien dengan lebih cepat.

12
c. Pengaruh Komputer bagi kesehatan
Pada prinsipnya teknologi ini berkembang untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan manusia agar dalam kehidupannya dapat lebih mudah berkomunikasi
ataupun melakukan sesuatu. Namun dari segala efek positif yang diterima oleh
manusia terdapat pula berbagai efek negatif, baik secara fisik ( kesehatan )
maupun mental / psikologis.

a) Efek negative terhadap kesehehatan antara lain :


(1) Radiasi Monitor
Mata adalah organ tubuh yang paling mudah mengalami penyakit akibat
kerja, karena terlalu sering memfokuskan bola mata ke layar monitor.
(2) Terganggunya Saraf
Printer yang menggunakan sistim buble jet kebisingannya relatif
lebihrendah bila dibandingkan dengan printer sistim dot matrix. Saat ini printer
yang paling rendah kebisingannya adalah sistim laser printer. Kebisingan yang
tinggi dapat mempengaruhi syaraf manusia dan hal ini dapat berakibat pada
kelelahan maupun rasa nyeri.
(3) Repetitive Strain Injury ( RSI )
RSI merupakan sebuah terminologi yang mengacu pada beberapa variasi
keluhan kerangka otot (musculoskeletal). Ini menyangkut keluhan yang dikenal
dengan sakit urat otot. RSI meliputi gangguan lengan atas berkaitan dengan kerja
(Work-Related Upper Limb Disorders) dan luka penggunaan berlebihan yang
berhubungan dengan kerja (Occupational Overuse Injuries). Keluhan ini terutama
diderita oleh para pekerja dengan posisi duduk yang statis saat menggunakan
komputer atau menggunakan gerakan tangan yang berulang (repetitive) setiap
hari, beban kerja yang statis (seperti menggenggam mouse), membiarkan lengan
membengkok, dan sejenisnya dalam waktu yang cukup lama.
Ini akan bertambah buruk jika tempat kerja tidak didesain secara
ergonomis, misalnya posisi keyboard dan layar monitor yang terlalu tinggi atau
terlampau rendah, kursi tidak menopang badan untuk duduk tegak, dan
sebagainya. Hal ini akan semakin parah bila ditambah lingkungan kerja yang

13
kurang bergerak, kurang istirahat, mengandung stress tinggi dengan deadline dan
laporan rutin serta lainnya. Apalagi jika Anda perokok, menderita kegemukan
(obesitas), lemah otot, memiliki tangan yang terasa dingin serta kurang berolah
raga.

b) Efek negative terhadap psikologis / mental :


(1) Anti social
Sikap dan perilaku anti sosial terbentuk dari terpaan isi program dari fitur
yang diciptakan dari media ini komputer. Salah satu fitur yang banyak menghiasi
isi softwarekomputer adalah permainan. Baik anak-anak, remaja sampai orang
dewasa menggunakan komputer untuk memainkan permainan kesukaan mereka
masing-masing.

(2) Computer anxiety ( kecemasan, ketakutan terhadap computer )


Ketakutan terhadap komputer ini menerpa hampir sepertiga populasi
pengguna dewasa komputer. Beberapa akibat dari kasus yang paling menakutkan
yang dirasakan terhadap komputer adalah mual-mual, vertigo, dan keringat yang
bercucuran. Penyebab ketakutan mereka ada banyak hal dan salah satunya karena
ketakutan mereka akan mendapatkan bencana dengan menekan kunci yang salah.
Dalam hal ini ketakutan mereka dihubungkan dengan tingkat privasi yang dapat
ditembus karena kesalahan mereka menekan tombol misalnya saja menekan
gambar spam yang ada dalam internet. Penyebab lainnya adalah perasaan lepas
kendali yang dirasakan orang-orang non teknis atau tidak memilki kemampuan
teknis pada komputer ketika dihadapkan pada sistem teknis yang kompleks dan
menyulitkan. Biasanya ketakutan tergadap komputer ini dialami oleh perempuan-
perempuan dan orang yang mempunyai kemampuan matematika yang rendah.

(3) Adiksi terhadap internet


Komputer juga dapat membuat kecenderungan adiksi pada semua orang
yang menggunakan komputer. Perasaan ini mendorong orang untuk terus-menerus
menggunakan komputer layaknya orang yang mengidap ketagihan narkotika.

14
Komputer beserta fitur yang ditawarkannya secara tidak sengaja membentuk
komputer menjadi seperti obat yang harus diminum dan jika tidak diminum akan
menimbulkan rasa sakit tersendiri yang dialami para penggunanya.
Situs-situs yang ada dalam internet dengan jasa dan layanan yang
ditawarkan dapat memenuhi kepuasan dan kebutuhan orang yang memakainya.
Situs permainan, layanan komunikasi interaktif membuat komputer menjadi
komoditi teknologi yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia sama
seperti keberadaan telepon seluler saat ini. Rasa ketagihan yang membuat orang
terus menerus menggunakan komputer menurut para ahli merupakan indikasi dari
pembentukan kebiasaan media. Dan yang mematikan adiksi ini dapat
menghancurkan kehidupan manusia.
Jadi kehidupan seseorang dapat hancur melalui internet karena perilaku
adiksinya terhadap internet.

D. Teknologi dan informasi di bidang keperawatan


Informatika dalam keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer dan
informasi dengan ilmu keperawatan. Informatika keperawatan adalah bagian dari
informatika perawatan kesehatan yang lebih besar. Perawat dipersiapkan sebagai
spesialis dalam bidang ini, yang pasti seorang perawat harus memahami
Teknologi Informasia.

a. Teknologi dan Informasi dalam Bidang Keperawatan


Pemanfaatan teknologi akan semakin meningkat seiring dengan perkembangan
kebutuhan manusia. Perkembangan teknologi mempunyai peran penting terhadap
kehidupan manusia termasuk di dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan. Perawat
sebagai salah satu tenaga kesehatan yang ikut serta berperan dalam pelayanan
kesehatan merasakan dampaknya.
Perkembangan teknologi informasi khususnya internet memberi peluang
kepada masyarakat untuk meningkatkan pemahaman tentang salah satu persoalan
penting yang dihadapi sehari hari yaitu kesehatan. Peningkatan pemahaman
tentang kesehatan ini dapat membawa pengaruh yang sangat besar terhadap cara

15
pandang masyarakat terhadap kebiasaan hidup sehari-hari yang dapat memberikan
dampak terhadap kesehatan manusia. Sebagai contoh konsumsi makanan yang
menyehatkan dan penjelasan berbagai alternatif bahan obat-obatan yang dapat
membantu mengobati penyakit yang sedang diderita.
Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut
menentukan menentukan mutu dari pelayanan kesehatan. Tenaga keperawatan
secara keseluruhan jumlahnya mendominasi tenaga kesehatan yang ada, dimana
keperawatan memberikan konstribusi yang unik terhadap bentuk pelayanan
kesehatan sebagai satu kesatuan yang relatif, berkelanjutan, koordinatif dan
advokatif. Keperawatan sebagai suatu profesii menekankan kepada bentuk
pelayanan professional yang sesuai dengan standart dengan memperhatikan
kaidah etik dan moral sehingga pelayanan yang diberikan dapat diterima oleh
masyarakat dengan baik.
Dalam melaksanakan praktik keperawatan, tentunya perawat berhadapan
dengan berbagai macam kondisi klien. Pengalaman merawat klien ditatanan klinik
menjadi sebuah pengalaman berharga sebagai bekal dalam menjalankan
pelayanan keperawatan yang professional. Namun hal itu tentu tidak cukup,
karena kondisi klien, pengetahuan klien yang meningkat, dan mudahnya akses
informasi melalui teknologi informasi yang saat ini berkembang pesat, menutut
perawat untuk juga mengembangkan diri untuk meningkatkan profesionalis-nya.
b. Manfaat Internet Bagi Perawat

1. Bagi pendidikan

Sebagai sebuah sumber informasi yang hampir tak terbatas, maka jaringan
internet memenuhi kapasitas dijadikan sebagai salah satu sumber pembelajaran
dalam dunia kesehatan. Membuat dunia ilmu pengetahuan semakin terbuka bagi
kita, penyebaran informasipun semakin cepat, segala informasi di belahan dunia
manapun dapat diperoleh dalam sekejap. Informasi yang tadinya sulit diperoleh,
saat ini sudah bukan sesuatu yang sulit.

16
Salah satu website yang ada di Internet mengkhususkan pada Informasi
seputar Pendidikan keperawatan. Website ini bermuatan lokal dan mencakup
seluruh informasi, data serta statistik yang sangat dibutuhkan dalam
perkembangan dunia.

2. Bagi pelayanan keperawatan

Sistem asuhan keperawatan yang berbasiskan teknologi jaringan ini,


seperti Telenursing , layanan e-health, dan web nursing lainnya, yang kalau
ditinjau dari implementasinya mempunyai wujud yang hampir sama, yaitu
memanfaatkan fasilitas jaringan internet sebagai salah satu sarana dan media
dalam pelayanan kesehatan.

3. Media promosi kesehatan

Media untuk menjual alat-alat, seperti peralatan medis, obat-obatan,


memesan buku yang dikehendaki dan lain-lain secara instan, saat ini sangat
mungkin dilakukan di Internet karena sekarang telah banyak halaman-halaman
Web yang ditujukan untuk aktivitas ini, ibarat toko-toko on-line di Internet.

4. Informasi untuk kehidupan profesional/pekerja: kesehatan

Informasi untuk kehidupan profesional/pekerja: kesehatan, sains,


teknologi, perdagangan, saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi
bisnis, berbagai forum komunikasi. keanggotaan internet tidak mengenal batas
negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor faktor lain yang biasanya dapat
menghambat pertukaran pikiran. Manfaat internet terutama diperoleh melalui
kerjasama antar pribadi atau kelompok tanpa mengenal batas jarak dan waktu.
Untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, sudah
waktunya para profesional Indonesia memanfaatkan jaringan internet dan menjadi
bagian dari masyarakat informasi dunia.

c. Pemanfaatan Internet Oleh Perawat Diruang Perawatan

17
Perawat di ruang perawatan mempunyai waktu yang terbatas karena pola
kerja dan aktivitas pelayanan yang berjalan di ruangan, maka akses melalui
internet menjadi salah satu pilihan yang tepat untuk dilakukan di ruangan
perawatan untuk mengakses evidence based secara cepat sebagai dasar
pengambilan keputusan dan praktik klinis keperawatan (Dobbins, Ciliska,&
Dicenso, 1998)

Perawat menggunakan akses internet untuk penelusuran sumber terkait


dengan kerja (hasil-hasil penelitian, informasi penggunaan alat tertentu, dan
terkait dengan kebutuhan asuhan keperawatan lainnya), mengirim email dan cek
email terkait dengan kerja, dan library databased (CINAHL, PUBMED, RCN
library, COCHRANE)

Penyediaan akses internet diruang perawatan menjadi suatu hal yang


sangat penting karena meningkatkan kepercayaan diri dan ketrampilan dalam
memberi asuhan berdasarkan evidence based. Pelatihan staf perawatan dalam
penggunaan akses internet menjadi salah satu hal yang penting dilakukan sebelum
program ini diaplikasikan supaya meningkatkan manfaat dari akses internet
tersebut.

Akses internet 24 jam di ruang perawatan akan meningkatkan mutu


pelayanan keperawatan, perawat menjadi berkembang karena dapat memperoleh
informasi-informasi baru dan evidence based sebagai dasar dalam memberikan
pelayanan keperawatan yang akhirkan akan meningkatkan kepuasan klien.

Dalam melaksanakan praktik keperawatan, tentunya perawat berhadapan


dengan berbagai macam kondisi klien. Pengalaman merawat klien ditatanan klinik
menjadi sebuah pengalaman berharga sebagai bekal dalam menjalankan
pelayanan keperawatan yang professional. Namun hal itu tentu tidak cukup,
karena kondisi klien, pengetahuan klien yang meningkat, dan mudahnya akses
informasi melalui teknologi informasi yang saat ini berkembang pesat, menutut
perawat untuk juga mengembangkan diri untuk meningkatkan profesionalis-
menya.

18
Penyediaan akses internet di ruangan perawatan menjadi salah satu solusi
untuk dapat melakukan akses databased, penelusuran informasi, pengiriman dan
penerimaan data melalui email walau dengan waktu yang terbatas karena aktivitas
perawatan klien.Pelatihan pemanfaatan akses internet secara cepat dan akurat
menjadi salah satu hal yang harus dipersiapkan untuk meningkatkan untuk
meningkatkan efektifitas pemanfaatan akses internet diruangan. Sebab, Adanya
akses internet 24 jam di ruang perawatan akan meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan, perawat menjadi berkembang karena dapat memperoleh informasi-
informasi baru dan evidence based sebagai dasar dalam memberikan pelayanan
keperawatan yang akhirkan akan meningkatkan kepuasan klien.

TELENURSING
Pemanfaatan Teknologi dan Informasi dalam Bidang Keperawatan Salah
satu contoh pemanfaatan Teknologi Informasi yaitu
penggunaan TELENURSING. Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi
informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan
kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau
antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari telehealth dan beberapa bagian
terkait dengan aplikasi bidang medis dan non medis seperti telediagnosis,
telekonsultasi dan telemonitoring.
Telenursing menunjukkan penggunaan tehnologi komunikasi oleh perawat
untuk meningkatkan perawatan pasien. Telenursing menggunakan channel
elektromagnetik (wire, radio, optical) untuk mengirim suara, data dan sinyal video
komunikasi. Dapat juga didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh
menggunakan transmisi elektrik atau optic antara manusia dan atau komputer
Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk
memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat
ini, menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-
fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video conference.
Telenursing bagian integral dari telemedicine atau telehealth.

19
Dengan penerapan telenursing dalam memberikan pelayanan keperawatan
akan meningkatkan kepuasan klien dan peningkatan parstisipasi aktif keluarga.
Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan
kebijakan umum dari pemerintah untuk mengatur praktek, SOP/standar
operasional prosedur, etik dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan
jaminan informasi yang diberikan. Kegiatan telenursing membutuhkan integrasi
antara startegi dan kebijakan untuk mengembangkan praktek keperawatan,
penyediaan pelayanan asuhan keperawatan, dan sistem pendidikan serta pelatihan
keperawatan.
Faktor dalam Menjalankan TelenursingUntuk dapat diaplikasikan maka
ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian :
1. Faktor legalitas
Dapat didefinisikan sebagai otonomi profesi keperawatan atau institusi
keperawatan yang mempunyai tanggung jawab dalam
pelaksanaan telenursing.
2. Faktor financial
Pelaksanaan telenursing membutuhkan biaya yang cukup besar karena
sarana dan prasaranya sangat banyak. Perlu dukungan dari pemerintah dan
organisasi profesi dalam penyediaan aspek financial dalam pelaksanaan
telenursing
3. Faktor Skill
Ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu pengetahuan dan skill
tentang telenursing. Perawat dan pasien perlu dilakukan pelatihan tentang
aplikasi telenursing. Terlaksananya telenursing sangat tergantung dari
aspek pengetahuan dan skill antara pasien dan perawat. Pengetahuan
tentang telenursing harus didasari oleh pengetahuan tehnologi informasi.
4. Faktor Motivasi
Motivasi perawat dan pasien menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan
telenursing. Tanpa ada motivasi dari perawat dan pasien, telenursing tidak
akan bisa berjalan dengan baik.

20
Pelaksanaan telenursing di Indonesia masih belum berjalan dengan baik
disebabkan oleh karena keterbatasan sumberdaya manusia, keterbatasan
sarana dan prasarana serta kurangnya dukungan
pelaksanaan telenursing dari pemerintah.

Untuk mensiasati keterbatasan pelaksanaan telenursing bisa dimulai


dengan peralatan yang sederhana seperti pesawat telepon yang sudah banyak
dimiliki oleh masyarakat tetapi masih belum banyak dimanfaatkan untuk
kepentingan pelayanan kesehatan atau pelayanan
keperawatan. Telenursing menggunakan telepon ini dapat diaplikasikan di unit
gawat darurat dan home care.
Tujuan dari telenursing adalah tidak untuk membentuk diagnosis medis,
melainkan difokuskan pada dimensi dari urgensi. Sehingga para perawat akan
lebih terfokus pada informasi, dukungan, dan meningkatkan pengetahuan. Untuk
mencapai hasil yang positif dari konsultasi melalui telephone maka sangat
dibutuhkan cara berkomunikasi yang baik. Komunikasi yang baik akan
berdampak pada perasaan sehingga setiap perkataan akan mudah untuk didengar
dan dipahami. Dengan demikian klien dan keluarganya akan termotivasi untuk
mengikuti saran perawat.

Menurut Britton et all (1999), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu :


1. Efektif dan efisien dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat
mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan ( dokter praktek,ruang
gawat darurat, rumah sakit dan nursing home)
2. Dengan sumber daya yang minimal dapat meningkatkan cakupan dan
jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografis
3. Telenursing dapat menurunkan kebutuhan atau menurunkan waktu tinggal
di rumah sakit
4. Pasien dewasa dengan kondisi penyakit kronis memerlukan pengkajian
yang sering sehingga membutuhkan biaya yang banyak. Telenursing dapat

21
meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis tanpa memerlukan biaya dan
meningkatkan pemanfaatan teknologi.
5. Berhasil dalam menurunkan total biaya perawatan kesehatan dan
meningkatkan akses untuk perawatan kesehatan tanpa banyak memerlukan
sumber.
Selain manfaat di atas telenursing dapat dimanfaatkan dalam bidang
pendidikan keperawatan ( model distance learning) dan perkembangan riset
keperawatan berbasis informatika kesehatan. Telenursing dapat juga digunakan
dikampus dengan video conference, pembelajaran on line dan Multimedia
Distance Learning Pada akhirnya telenursing dapat meningkatkan partisipasi aktif
pasien dan keluarga, terutama dalam manajemen pribadi penyakit kronik. Dapat
memberikan pelayanan akurat, cepat dan dukungan online, perawatan yang
berkelanjutan dan kontak antara perawat dan pasien yang tidak terbatas.

22
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Di dalam Asuhan Keperawatan memerlukan data yang lengkap, objektif dan
dapat dipercaya. Untuk memudahkan kerja perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan dan sebagai jaminan mutu sehingga kegiatan pendokumantasian
keperawatan dicatat secara sistematis dalam kurun waktu tertentu secara jelas,
lengkap danobyektif. Pada dasarnya hal itu mempunyai maksud dan tujuan yang
sama yaitu mengacu pada orgensi dokumentasi sebagai sesuatu yang berharga
ditinjau dari aspek, legal, aspek komunikasi, aspek keuangan, aspek pendidikan,
aspek penelitian, aspek akreditasi dan sebagai jaminan mutu.
Sedangkan perkembangan teknologi informasi sangat membantu dalam
proses keperawatan dimulai dari pemasukan data secara digital ke dalam
komputer yang dapat memudahkan pengkajian selanjutnya, intervensi apa yang
sesuai dengan diagnosis yang sudah ditegakkan sebelumnya, hingga hasil
keluaran apa yang diharapkan oleh perawat.

B. Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan yakni melakukan
pendokumentasian dan pelaporan haruslah sesuai dengan prosedur yang ada, dan
haruslah teliti dalam melakukan pendokumentasian dan pelaporan keperawatan
agar pendokumentasian dan pelaporan keperawatan yang dilakukan benar dan
tepat.
Kiranya setiap perawat dapat mengembangkan potensi diri dengan
meningkatkan pengetahuan, mengenal computer dan aplikasi didalamnya
sehingga mempermudah dan mempercepat pelayanan dan pendokumentasian
keperawatan di lingkungan perawat dan Rumah Sakit.

23
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2002. Dokumentasi proses keperawatan. Buku


kedokteran EGC: Jakarta
Handayaningsih, Isti. 2009. Dokumentasi Keperawatan. Mitra Cendikia Press:
Jogjakarta
Peranan Komputer dalam dunia Kesehatan. (2010).
http://adhemoriz.blogspot.com/2010/10.
Aplikasi Komputer dalam bidang.html.(2011).
http://mycocochips.blogspot.com/2011/01.
Manfaat komputer di bidang
Kesehatan.html.http://johnpaparinto.wordpress.com/2011/03/24.

24
SOAL

Nama : Putri Ramadhani


Tingkat : 1B
Nim : PO7120119074

1. Sebutkan salah satu teknik dokumentasi yang sering digunakan...

a. Data Subjektif
b. Analisis
c. SOR
d. Informasi Jelas
e. Pelaporan

2. Hasil penafsiran dari data dasar atau hasil analisis dari perubahan data
merupakan pengertian dari...

a. Daftar masalah
b. catatan perkembangan
c. perencanaan
d. evaluasi
e. diagnose

3. Menurut Britton et all (1999) keuntungan telenursing terbagi menjadi ...

a. 3
b. 5
c. 8
d. 9
e. 10

4. Pada tahun berapa ide dari system informasi manajemen Rumah Sakit ( SIR )
diterapkan...
a. 1970

25
b. 1883
c. 1972
d. 1958
e. 1920
5. Pelaporan yang akan disampaikan harus memiliki pedoman sebagai...

a. Makin kompleksnya masalah keuangan

b. Melaporkan permintaan beberapa departemen

c. Kebutuhan komunikasi dari tim perawtan kesehatan yang berbeda

d. Pengetahuan yang relevan untuk perawatan pasien

e. Laporkan hanya informasi yang penting tidak mencangkup data yang


tidak relevan.

Nama : Seli Marselina


Tingkat : 1B
Nim : PO7120119081

1. Bentuk pencatatan perkembangan dapat menggunakan teknik?


a. SOAPIER
b. SUAPIER
c. SEOPIER
d. SAIPEOR
e. SUPRIOR
2. Tindakan yang dilakukan berdasarkan rencana, disebut?
a. Analisis
b. Data objektif
c. Evaluasi
d. Impementasi
e. Perencanaan

26
3. Dalam pendokumentasian, data yang ada segera dicatat dan dipilih data-data
yang penting. Merupakan pengertian dari?
a. Confidentiality
b. Organization
c. Currentness
d. Thoroughness
e. Conciseness
4. Rekam medis berbasis komputer yang lengkap biasanya disertai dengan?
a. SPP
b. SIP
c. SKP
d. SPK
e. SIK
5. Membakukan klasifikasi diagnosis keperawatan yang selama ini dirasa masih
rancu, merupakan hal pertama yang dilakukan dalam penerapan sistem?
a. SMIK
b. SMKI
c. SIMK
d. SKMM
e. SMKK

Nama : Lufi Ridwinnida R


Tingkat : 1B
Nim : PO7120119054

1. Radiasi Monitor merupakan efek negatif kesehatan pada?


a. Lidah
b. Mata
c. Telinga
d. Mulut

27
e. Kepala
2. Sebuah terminologi yang mengacu pada beberapa variasi keluhan kerangka otot
(musculoskeletal), merupaka pengertian dari?
a. RSI
b. RRI
c. SRI
d. RIS
e. SSI
3. Efek negative terhadap psikologis / mental, kecuali...
a. Anti Sosial
b. Computer anxiety
c. Adiksi terhadap internet
d. Terganggunya Saraf
e. Kecanduan game
4. Faktor dalam Menjalankan Telenursing Untuk dapat diaplikasikan maka ada
beberapa hal yang perlu menjadi perhatian, kecuali...
a. Faktor legalitas
b. Faktor financial
c. Faktor Skill
d. Faktor Motivasi
e. Faktor Lingkungan
5. Menurut Britton et all (1999), ada beberapa keuntungan telenursing?
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
e. 7

28
Nama : M Zulfa Ramadhani
Tingkat : 1B
Nim : PO7120119055

1. Berikut yang bukan kriteria dan syarat dalam pedokumentasian proses


keperawatan adalah

a. Accuary
b. Sharpness
c. Organization
d. Currentness
e. Confidentiality

2. Faktor dalam Menjalankan TelenursingUntuk dapat diaplikasikan maka ada


beberapa hal yang perlu menjadi perhatian:

Pelaksanaan telenursing membutuhkan biaya yang cukup besar karena sarana


dan prasaranya sangat banyak. Perlu dukungan dari pemerintah dan organisasi
profesi dalam penyediaan aspek financial dalam pelaksanaan telenursing

Pengertian diatas merupakan faktor?

a. faktor skill
b. faktor patient
c. faktor financial
d. faktor motivation
e. faktor lagalitas

3. Pemanfaatan Teknologi dan Informasi dalam Bidang Keperawatan Salah satu


contoh pemanfaatan Teknologi Informasi yaitu?

a. NURSEHOUSE
b. X-Ray
c. rekam medis
d. E-health

29
e. Telenursing

4. Berikut yang bukan termasuk dampak komputer pada kesehatan adalah ?

a. Radiasi Monitor
b. Medan elektromagnetik
c. Terganggunya Saraf
d. Anti social
e. Repetitive Strain Injury ( RSI )

5. penggunaan database untuk mencatat semua data medis, demografis serta


setiap event dalam manajemen pasien di rumah sakit. Pernyataan diatas
merupakan pengertian dari?

a. Sistem Informasi Manajemen Keperawatan (SIMK)


b. system klasifikasi pasien
c. Sisteminformasirumahsakit (SIR)
d. dRekammedisberbasiskomputer (Computer based patient record)
e. E-health

30
31

Anda mungkin juga menyukai