Disusun oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
“Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas ” ini dengan
baik. Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah
Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Perawatan Perbaikan Mesin.
Terimakasih banyak kami ucapkan kepada Bapak Drs. Sunyoto, M.si. dan
Bapak Rizki Setiadi, S.Pd selaku dosen pengampu Mata Kuliah Keselamatan,
Kesehatan Kerja, dan Perawatan Perbaikan Mesin kami serta teman-teman dari
rombel satu Program Pendidikan Pendidikan Teknik Mesin S1 yang kami
banggakan
Kami menyadari bahwa pembahasan yang disajikan dalam makalah ini
masih belum sempurna. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat
menjadikan makalah ini menjadi lebih sempurna. Semoga makalah ini dapat
menjadi bahan bacaan maupun referensi bagi para pembaca. Amin.
( Penulis )
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iiiii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................. 1
C. TUJUAN PENULISAN ............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
A. KONSEP DASAR ERGONOMI ................................................................. 3
B. HUBUNGAN ERGONOMI DENGAN KESELAMATAN KERJA .......... 5
C. HUBUNGAN ERGONOMI DENGAN KESEHATAN KERJA ................ 6
D. HUBUNGAN ERGONOMI DENGAN PRODUKTIVITAS ..................... 8
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 10
A. KESIMPULAN .......................................................................................... 10
B. SARAN ...................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1
C. TUJUAN PENULISAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah ergonomi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dua kata
yaitu “ergon” berarti kerja dan “nomos” berarti aturan atau hukum. Jadi
secara ringkas ergonomi adalah suatu aturan atau norma dalam sistem
kerja. Suatu ergonomi jika tidak dilakukan akan mengakibatkan suatu
seperti ketidaknyaman, biaya produksi yang tinggi, kecelakaan dan
penyakit kerja pun juga meningkat. Penerapan ergonomi dapat dilakukan
dimana saja baik di lingkungan rumah, di perjalanan, di lingkungan sosial
maupun tempat kerja. Ergonomi juga dapat diterapkan kapan saja baik
dalam bekerja maupun tidak bekerja. Setiap komponen masyarakat harus
menerapkan ergonomi dalam upaya menciptakan kenyamanan kesehatan
dan produktivits kerja. Untuk menerapakn ergonomi secara tepat kita juga
harus memahami ergonomi secara detail. Dan hal tersebut dilakukan
supaya memberi manfaat yang besar bagi para masyarakat (Tarwaka
2004:6).
Adapun umgkapan lain yang menyatakan ergonomi adalah ilmu
terapan yang menjelaskan interaksi antara manusia dengan tempat
kerjanya, sedangkan tujuan ergonomi sendiri yaitu (Febri 2011) :
1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental.
2. Meningkatkan kesejahteraan sosial.
3. Keseimabangan nasional antara sistem manusia dengan aspek teknis,
ekonomi, antropologi, dan budaya.
Adapun definisi tentang ergonomi sendiri yang sebetulnya pokok
pembicaraanya yaitu tentang hubungan antara manusia dan tugas
pekerjaannya. Berikut definisi tentang ergonomi (Tarwaka 2004 : 6) :
1. Ergonomi adalah aplikasi informasi ilmiah tentang manusia.
2. Ergonomi adalah studi tentang kemampuan dan karakteristik
manusia yang memengaruhi desain peralatan, sistem dan pekerjaan.
3
3. Ergonomi adalah kemampuan untuk menerapkan informasi
mengenai karakter manusia, kapasitas, dan batasan pada desain tugas
manusia, sistem mesin, ruang hidup, dan lingkungan sehingga orang
dapat hidup, bekerja dan bermain dengan aman, nyaman dan efisien.
4. Desain ergonomis adalah penerapan faktor manusia, informasi untuk
desain alat, mesin, sistem, tugas, pekerjaan dan lingkungan untuk
produktif, aman, nyaman dan fungsi manusia yang efektif.
Kapasitas sebuah pekerjaan tentunya juga terbatas oleh faktor-
faktor ergonomi, berikut beberapa faktor yang menjadi batas ergonomi :
1. Umur
Umur sangat berpengaruh dengan kapasitas pekerjaan karena dengan
umur yang sudah diatas rata kemungkinan riskan terhadap penyakit
sangat tinggi seprti mata maupun kekebalan tubuh terhadap virus-
virus yang ada.
2. Jenis kelamin
Perbedaan antara wanita dan pria dalam dunia pekerjaan sangatlah
tinggi, hal yang mungkin terlihat secara nyata yaitu tenaga, pria
dipandang lebih kuat daripada wanita. Dan mungkin yang sangat
diperhatika oleh perusahaan terkait perbedaan tersebut adalah bidang
kerja dan estimasi waktu mereka bekerja.
3. Antrometri
Kesesuaian hubungan antara antropometri pekerja dengan alat yang
digunakan sangat berpengaruh pada sikap kerja, tingkat kelelahan,
kemampuan kerja dan produktivitas kerja. Karena antrometrilah
yang menentukan bagaimana kenyaman pekerja dengan keadaan
yang ada.
4. Status kesehatan dan nutrisi
Status kesehatan berpengaruh penting bagi pekerja karena dengan
keadaan tubuh yang fit adalah modal utama dalam bekerja. Dengan
keadaan tubuh yang sehat maka potensi kecelakaan kerja sangatlah
minim. Berikut juga tentang nutrisi, dengan nutrisi yang cukup maka
keadaan tubuh pekerja akan lebih terjaga.
4
5. Kesegaran jasmani
Kesegaran jasmani adalah suatu kesanggupan atau kemampuan dari
tubuh manusia untuk melakukan penyesuaian atau adaptasi terhadap
beban fisik yang dihadapi tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti
dan masih memiliki kapasitas cadangan untuk melakukan aktivitas
berikutnya.
6. Kemampuan kerja fisik
Kemampuan kerja fisik adalah suatu kemampuan fungsional
seseorang untuk mampu melakukan pekerjaan tertentu yang
memerlukan aktivitas otot pada periode waktu tertentu.
5
1. Alat kerja
Alat kerja merupakan berbagai perangkat yang digunakan untuk
bekerja baik alat untuk mengerjakan sesuatu atau alat untuk
mendukung dalam berkerja seperti alat pelindung diri dsb.
2. Elemen kerja
Elemen kerja adalah suatu yang dipengaruhi akibat proses kita
bekerja yaitu seperti waktu dan tahap-tahap lain selanjutnya.
3. Prosedur kerja
Prosedur kerja merupakan langkah langkap dalam melakukan
pekerjaan dan tata cara atau peraturan yang harus diikuti ketika
melakukan pekerjaan tersebut.
4. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja adalah hal-hal disekitar pekerjaan yang sebetulnya
bisa menjadi dampak baik atau buruk bagi proses pekerjaan.
5. Organisasi kerja
Organisasi kerja merupakan hal yang harus disusun supaya target
kerja bisa tercapai dan job atau task bisa berjalan secara beriringan.
Sistem hubungan antara ergonomi dengan keselamatan kerja
sebetulnya mempunyai tujuan yang berhungan dengan kesehatan kerja dan
produktivitas. Namun dalam tindakaan secara nyata keshatan menjadi
modal utama dalam bekerja.
6
1. Manusia
Manusia yang melaksanakan perkerjaan menjadi acuan dalam
merancang ergonomi, karena yang melaksanakan hal tersebut juga
manusia.
2. Energi dan gizi
Energi dan gizi merupakan sumber penghasil energi bagi tubuh
manusia. Maka jika asupan energi memadai maka diharapkan
produktivitas kerja dan kondisi kesehatan juga relevan.
3. Pendekatan holistik
Pendekatan holistik adalah hubungan perkerjaan dengan sekitarnya
seperti budaya, sosial dan ekonomi serta faktor kondisi lingkungan.
4. Sikap kerja
Sikap dalam mengoperasikan alat hendaknya jangan sampai terjadi
sikap paksa dan sikap tidak alamiah yang akan menggangu
kesehatan.
5. Kondisi waktu
Manusia juga mempunyai batasan dalam bekerja, waktu istirahat
dan waktu untuk tidur juga diperlukan dalam menrancang
ergonomi.
6. Kondisi informasi
Informasi dalam melakukan pekerjaan sangat perlu diberikan
kepada pelaksana pekerjaan (Helena 2017:178).
7. Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan perlu direncanakan agar manusia bisa bekerja
dengan nyaman dan menikmati (Helena 2017:178).
Dalam dunia ergonomi ada terkaitan khusus antara kecelakaan
kerja dan kesehatan kerja, dimana jika kesehatan fit maka harapan
keselamtan juga akan terjamin, kecenderungan mementingkan
produktivitas adalah hal yang paling salah dalam bekerja. Maka dari aspek
aspek di atas diharapkan kesehatan kerja akan terjamin. Adapun selain
kesehatan manusia yaitu keshatan tempat kerja juga bisa menjadi dasar
7
terpelihara kesehatan para pekerjanya, maka harus terjadi relevansi yang
seimbang (Winkel 1996 : 463)
1. Motivasi.
Motivasi merupakan kekuatan atau motor pendorong kegiatan
seseorang ke arah tujuan tertentu dan melibatkan segala
kemampuan yang dimiliki untuk mencapainya.
2. Kedisiplinan.
Disiplin merupakan sikap mental yang tercermin dalam perbuatan
tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa
kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan, ketentuan, etika,
norma dan kaidah yang berlaku.
3. Etos kerja.
Etos kerja merupakan salah satu faktor penentu produktivitas,
karena etos kerja merupakan pandangan untuk menilai sejauh mana
kita melakukan suatu pekerjaan dan terus berupaya untuk mencapai
hasil yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang kita lakukan.
4. Keterampilan.
Faktor keterampilan baik keterampilan teknis maupun menejerial
sangat menentukan tingkat pencapaian produktivitas. Dengan
demikian setiap individu selalu dituntut untuk terampil dalam
penguasaan ilmu pengetahuan dan tehnologi (IPTEK) terutama
dalam perubahan teknologi mutakhir.
5. Pendidikan.
Tingkat pendidikan harus selalu dikembangkan baik melalui jalur
pendidikan formal maupun informal. Karena setiap penggunaan
teknologi hanya akan dapat kita kuasai dengan pengetahuan,
ketrampilan dan kemampuan yang handal.
8
Menurut wingkel produktivitas sangat dipengaruhi oleh mood
pekerja. Jadi jika ingin meningkatkan produktivitas maka harus pintar
dalam membuat mood para pekerja agar dapat mendukung pekerjaan. Hal
yang bisa mempengaruhi mood pekerja adalah keamanan kenyamanan dan
pengharapan. Jika tiga hal itu bisa terpenuhi maka pekerja pun akan mudah
diarahkan.
Kemananan dalam bekerja adalah hal yang selalu ingin dirasakan
semua pekerja, bisa menikmati pekerjaan yang diberikan perusahaan
adalah harapan dari perusahaan. Karena jika pekerja menikmati pekerjaan
tersebut berarti mereka merasa nyaman. Keamanan dapat ditercapai jika
perusahaan dapat menyediakan suatu hal yang mendukung pekerja dalam
bekerja seperti alat pelindung diri, alat pendukung bekerja dsb (Kumar
2013 : 41).
Kenyamanan dalam bekerja biasanya diperoleh jika pekerja tidak
merasa terbebani oleh pekerjaan yang ada, seperti posisi bekerja, alat yang
digunakan bekerja. Pekerjaan berefek besar dengan tenaga dan kesehatan
atau tidak. Karena relevansi sebuah pekerjaan dengan apa yang didapat
adalah sebuah kenyamanan pekerja.
Sebuah pengharapan tentunya selalu ada di benak pekerja. Harapan
terkait timbal balik pekerja dengan pekerjaan seperti gaji maupun reward.
Biasa hal tersebut yang bisa menumbuhkan semangat dalam bekerja. Jika
hal tersebut tidak tercapai kemungkinan adanya kelesuan dalam bekerja
akan timbul.
Namun dari ketiga faktor tersebut, sebetulnya faktor utama hanya
keseimbangan antara yang diberikan oleh pekerja untuk perusahaan dan
apa yang telah diberika perusahaan untuk pekerja. Jika kedua hal ini selalu
berkesinambungan maka harapannya produktivitas juga akan naik.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
10
B. SARAN
11
DAFTAR PUSTAKA
Bayram, Metin., dkk. 2016. The Relationships Between OHS Prevention Costs,
Safety Performance, Employee Satisfaction and Accident Costs.
International Journal of Occupational Safety and Ergonomics. Diakses
dari : http://www.tandfonline.com/loi/tose20 (19 April 2019).
12