Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dari Pertamina sebagai pemasok, uap yang akan digunakan oleh PLTP
Kamojang disalurkan melalui empat pipa yaitu Pipe Line (PL 401, 402, 403, 404), yang
langsung dipasang pada Steam Receving Header. Pipa tersebut mempunyai diameter
antara 600 – 1000 mm. Pipa – pipa tersebut ditempatkan di atas permukaan tanah, tidak
di dalam tanah. Hal ini ditujukan untuk mempermudah pengecekan apabila terjadi
Uap dari sumur produksi mula – mula dialirkan ke Stream Receiving Header,
yang berfungsi menampung uap panas bumi yang disupply dari beberapa lapangan
sumur produksi uap yang berfungsi untuk menjaga tekanan pasokan uap ke pembangkit
apabila terjadi perubahan pasokan dari sumur prosukdi maupun terjadi perubahan
Heeader agar tidak terjadi kelebihan uap yang telah ditentukan (6,5 bar).
memisahkan partikel padat, zat – zat pengotor, seperti pasir, silica, dan air yang terbawa
uap dari sumur produksi. Setelah masuk separator uap dialirkan lewat bagian atas
separator menuju demister yang berfungsi untuk memisahkan kembali butiran – butiran
air dari uap panas bumi sehingga menghasilkan uap yang bersih dan kering. Hal ini
dilakukan untuk menghindari terjadinya vibrasi erosi dan pembentukan kerak pada
Uap dari demister keluar melalui bagian tengah demister yang menuju ke
Turbin yang melewati main steam valve (MSV) dan governor valve sebelum akhirnya
masuk ke turbin. Uap yang masuk turbin memiliki tekanan sebesar 6,5 bar. Di dalam
turbin uap tersebut berfungsi untuk memutarkan sudu – sudu turbin. Turbin yang ada
di PLTP Kamojang Pomu yaitu ber type Impuls Double Flow Condensing Turbine,
turbin tersebut di kopel dengan generator dengan kecepatan putaraannya yaitu 3000
rpm. Proses tersebut menghasilkan energy listrik dengan arus 3 phase, frekuensi 50 Hz,
dan tegangannya 11,8 KV. Mealui step-up transformer arus listrik yang di hasilkan
Agar turbin bekerja secara efisien, maka exhaust steam atau keluaran uap
turbin harus dalam kodisi vacuum yaitu 0,1 bar. Dengan di kondensasikan di dalam
kondensor uap diubah menjadi zat cair akibat penyerapan panas oleh air pendingin
yang diinjeksikan melalui spray-nozzle. Air yang dari kondensor di pompa oleh main
cooling water pump (MCWP) menuju ke Cooling Tower tepatnya di Hot Basin dengan
temperature 40°C – 50°C, sehingga di dinginkan oleh udara luar menuju ke Cool Basin
menjadi 27°C – 30°C. Air di coling tower juga di pompa oleh pompa primary pump
mempompa air dari kondensor menuju ke reonjection well untuk di injeksikan ke bumi.
Di kondensor dijaga selalu dalam kondisi vacuum oleh dua buah ejector
(ejector tingkat pertama dan ejector tingkat dua). Ejector tersebut juga berfungsi
menyerap uap yang bercampur dengan gas yang tidak dapat terkondensasi atau NCG
ejector tingkat dua masuk ke afterkodensor yang selanjutnya uap di kirim kembali ke
kondensor utama dan gas NCG yang tidak terkondensasi di buang ke fan coling tower