Berpikir Kritis Bersama Pierre
Berpikir Kritis Bersama Pierre
Saya adalah seorang dosen filsafat politik dan filsafat sains. Sejak
kecil, saya terbiasa membaca buku. Ayah saya bekerja di toko buku, dan
sering membawakan buku komik, novel, koran, serta majalah terbaru
untuk saya. Dunia bacaan adalah dunia yang telah akrab di mata saya,
sejak saya kecil.
Kapital
Kapital adalah modal yang memungkinkan kita untuk
mendapatkan kesempatan-kesempatan di dalam hidup. Ada banyak jenis
kapital, seperti kapital intelektual (pendidikan), kapital ekonomi (uang),
dan kapital budaya (latar belakang dan jaringan). Kapital bisa diperoleh,
jika orang memiliki habitus yang tepat dalam hidupnya.
Arena
Arena adalah ruang khusus yang ada di dalam masyarakat. Ada
beragam arena, seperti arena pendidikan, arena bisnis, arena seniman,
dan arena politik. Jika orang ingin berhasil di suatu arena, maka ia perlu
untuk mempunyai habitus dan kapital yang tepat.
Hal yang sama berlaku di dalam arena bisnis. Jika orang ingin
berhasil dalam bisnis, maka ia harus memiliki habitus yang tepat (ulet
bekerja dan hemat) serta kapital bisnis (uang sebagai modal usaha)
maupun kapital budaya (jaringan kenalan yang luas) yang tepat. Jika
orang memiliki habitus dan kapital seorang pendidik, dan ia terjun ke
dalam dunia bisnis, maka kemungkinan besar, ia tak akan berhasil.
Pendidikan
Bourdieu juga banyak berbicara tentang pendidikan. Baginya,
pendidikan adalah suatu proses penciptaan ulang dominasi sosial yang
telah ada sebelumnya. Pendidikan menutup pintu bagi orang-orang yang
tidak memiliki habitus maupun kapital sebagai seorang pembelajar. Dan
orang-orang yang ditolak ini adalah umumnya kelas ekonomi bawah
yang memang tidak memiliki habitus maupun kapital untuk belajar
secara akademik.
Pembedaan
Bourdieu juga merumuskan konsep pembedaan (distinction).
Secara singkat, pembedaan berarti tindakan membedakan diri yang
dilakukan oleh seseorang untuk menunjukkan kelasnya dalam
masyarakat. Biasanya, pembedaan dilakukan oleh kelas menengah
ekonomi ke atas untuk menunjukkan statusnya yang khas dibandingkan
dengan kelas ekonomi yang lebih rendah.
REPORT THIS AD
Dominasi Simbolik
Dominasi simbolik adalah penindasan dengan menggunakan
simbol-simbol. Penindasan ini tidak dirasakan sebagai penindasan,
tetapi sebagai sesuatu yang secara normal perlu dilakukan. Artinya,
penindasan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari pihak yang
ditindas itu sendiri.