SKRIPSI
Diajukan Kepada
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Theologi Islam (S.Th.I)
Oleh:
ILZAM
NIM. 09532017
]rl*m*r:UIl-r[*3rD{-riP?.{i*.*1?536/2Cl,t
Naffis : Ii,XAlt{
NiM :il953?fi17
Tolah di*ir:naqasy+hkan paCa : Rabu, Tangga!: ?2 Ckt*bar ?014
Nilai *ru*aqasyah : fi3 {S+i
Dalr din-v*t*,kan telah diterirns *Ieh F*kultas lJsh*luddilr <ian Percikirs* lslam UIN
Sunm Kahj *ga Ycgyakart*
T fi&'[ hg q :,H"{*AS}"\ rt
,tu*ll*weia4 }l4.4g.
NiF. :S?4S*1S i$S9S3 i rli]2
ffi E
i,* j
* \s nB.d,=l
\$h$*-'l-"e4# ifan Nlrr" &.,i=A
Motto
……………….
v
Karya ini kupersembahkan
kepada
vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
I. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan
ba‘ b be
ta' t te
s\a s\ es (dengan titik di atas)
jim j je
h}a‘ h{ ha (dengan titik di bawah)
kha' kh ka dan ha
dal d de
z\al z\ zet (dengan titik di atas)
ra‘ r er
zai z zet
sin s es
syin sy es dan ye
s}ad s} es (dengan titik di bawah)
d{ad d{ de (dengan titik di bawah)
t}a'> t} te (dengan titik di bawah)
z}a' z} zet (dengan titik di bawah)
‘ain ‘ koma terbalik ( di atas)
gain g ge
vii
fa‘ f ef
qaf q qi
kaf k ka
lam l el
mim m em
nun n en
wawu w we
ha’ h h
hamzah ’ apostrof
ya' y Ye
ditulis muta’addidah
ditulis ‘iddah
ditulis H}ikmah
ditulis Jizyah
c. Bila Ta' marbu>t}ah hidup dengan harakat, fath}ah, kasrah, atau d}ammah
ditulis t.
viii
ditulis Zaka>t al-fit}rah
َ fath}ah ditulis a
kasrah ditulis i
d{ammah ditulis u
V. Vokal Panjang
VII. Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof
ditulis a antum
ditulis u’iddat
ditulis la’in syakartum
ix
VIII. Kata sandang alif lam yang diikuti huruf Qomariyyah maupun Syamsiyyah
ditulis dengan menggunakan "al"
ditulis al-Qur’a>n
ditulis al-Qiya>s
ditulis al-Sama>'
ditulis al-Syams
IX. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat ditulis menurut bunyi atau
pengucapannya
x
KATA PENGANTAR
أشهد أى ال اله إالاهلل و به ًستعيي على أ هىرالد ًيا والد يي الحود اهلل رب العا لويي
وأشهد أى هحودا رسىل اهلل والصالة والسالم على سيد ًا هحود وعلى أ له و أصحا به أجوعيي
Tugyan karya Syaikh Imam Nawawi al-Bantani”. Pengantar ini tidak lebih dari
sekedar permintaan ma’af sekaligus pernyataan terimakasih. Ma’af jika isi skripsi
tak sebagus judulnya, oleh karenanya berbagai kritik konstruktif sangat penulis
nantikan. Terima kasih kepada beberapa pihak yang telah memungkinkan skripsi ini
1. Prof. Dr. H. Musa Asy’arie, M.A. selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta
2. Dr. Syaifan Nur M.A. selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran
3. Dr. Phil. Sahiron Syamsuddin, M.A. selaku Ketua Jurusan Ilmu Al-Qur’an
xi
4. Afdawaiza, M.Ag. selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
7. Semua dosen Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir yang tidak mungkin penulis
9. Kedua orang tua penulis, Mistali dan Hatija. Dengan selesainya skripsi ini,
sekarang kalian bisa tidur dengan nyenyak tanpa harus khawatir dan terus
xii
10. Kakekku (Asmawi), sekaligus guru ngaji penulis se-waktu kecil, beliau orang
11. Adek kandungku, Honafiah, yang baru saja masuk Kuliah. Semoga lulus
12. Guru-guru penulis sejak MADIN, SD, SMP sampai Madrasah Aliyah. Terima
13. Pondok Pesantren Nurul Jadid, tempat penulis menempuh ilmu selama 6
tahun. Terima kasih kepada para pendiri yang telah melimpahkan h}ikmah
kepada para santrinya, khususnya K.H. Zaini Mun’im (alm.), K.H. Hasyim
Zaini (alm.), K.H. Wahid Zaini (alm.) dan K.H. Hasan Abdul Wafi (alm),
K.H. Abdul Haq Zaini (alm), K.H. Nur Chotim Zaini (alm), dan K.H. Zuhri
Zaini, pengasuh pesantren saat ini, semoga tetap diberikan kesehatan. Tak
lupa kepada seluruh Asatidz, Pak Wafi Muhaimin, Pak RM.Faruq, Pak
xiii
14. Pesantren al-Muhsin dan al-Munawwir tempat mondok selama masa
perkuliahan di Jogja. Terima kasih Pak Kiai Muhadi dan Gus Najib atas
2009 (NINERs) : Chang David Sumadi, Yafik Aktip, Ali Juwaji, Khalil
Mukhtar, Asep, Mughzi, Togar, Ikhya’, Ucup, Didik, Mbak Iin, Mila, Lila,
Lala, Duo Munir, Atho’, Faza, Azmil, Yaya, HULEM, Trisna, Azwar, Azhar,
Munirah, Ita, Atul, Najib, Sauqi, Maupor, Faizah, Izzah, Hasyim, Faiq, Nisa’,
Sukri, Zuhdi, Ika, Alul, Aji, Adib, Tantan, Said, Lubab, Ihlas, Mimin,
17. Teman-teman mahasantri CSS MoRA, khususnya CSS MoRA UIN Sunan
Kalijaga dari angkatan 2007 sampai 2014, terima kasih atas motivasi dan
18. Tretan-tretan Paguyuban Alumni Nurul Jadid Yogyakarta, Adi Nonk, Chang
David lagi (emang kamu gag ada habisnya kawan), Fandi SH, Fahmi, Nuriz,
19. Buat Kang Asep Nahrul Surinder dan Sholeh Sholehen. Terimakasih atas
xiv
ABSTRAK
Kajian studi hadis di Indonesia masih memiliki banyak hal untuk diekspolorasi
lebih jauh. Sampai abad ke-20, studi hadis di Indonesia belum mendapatkan
perhatian yang memadai. Di awal abad ke-19 lahirlah Syaikh Nawawi al-Banta>ni
(1814-1897 M.). Ia merupakan seorang yang profilik (yang menulis banyak karya)
yang menguasai banyak bidang keilmuan tradisional Islam pada zamannya, seperti
teologi, fiqh, hadis, tata bahasa arab, tasawuf, retorika, dan tafsir. Salah satu
kitabnya yang populer dan banyak dikaji di pesantren adalah Qa>mi’ al-T}ugya>n. Ia
merupakan kitab kecil yang berisi tentang cabang-cabang keimanan. Dalam
beberapa hal ia juga bisa dikatakan sebagai sebuah kitab hadis, mengingat
banyaknya hadis yang dijadikan landasan oleh Syaikh Nawawi dalam komentarnya.
Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library reasearch) dengan
menggunakan metode deskriptif-analitis. Pendekatan yang dipakai adalah historis.
Dalam penelitian ini sumber primer yang digunakan adalah kitab Qa>mi’ al-T}ugya>n.
Penelitian ini ini berupaya untuk menelusuri karakteristik kitab tersebut dan
melakukan kajian elementer terkait hadis hadis di dalmnya berikut pemahaman
Syaikh Nawawi terkait hadis hadis yang tertuang di dalamnya.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam kitab Qa>mi’ al-T}ugya>n, terdapat
102 hadits yang dijadikan sebagai materi oleh Syekh Nawawi dalam menjelaskan
beberapa cabang keimanan yang 77 cabang. Berdasarkan penelusuran penulis,
terdapat 16 buah hadis yang tidak memiliki sumber asalnya (la> as}la laha). Selain itu,
terdapat empat metode pengutipan hadis yang diterapkan Syekh Nawawi: Pertama,
hanya mengutip matan hadis tanpa menyebutkan mata rantai sanad. Kedua,
mengutip matan hadis dan periwayat pertamanya saja. Ketiga, mengutip matan
hadis dan periwayat terakhir (mukharrij). Keempat, mengutip matan hadis serta
periwayat pertama dan terakhir secara bersamaan. Seluruh hadis tersebut cenderung
diposisikan oleh Syekh Nawawi sebagai sebuah ‚motto‛ untuk setiap cabang
keimanan yang dijelaskan. Hal semacam ini bisa dikatakan merupakan
kecenderungan kaum fuqaha> yang lebih berkepentingan kepada daya pakai matan
hadis sebagai hujjah syar’iyyah, berbeda dengan kecenderngan muhaddis\in yang
menekankan kepada verifikasi histriografis. Ketika menjelaskan cabang keimanan
yang tidak termasuk ke dalam aspek i’tiqa>dy, seperti masalah etika dan fad}a>il al-
‘amal, beberapa hadis yang berstatus d}a’i>f atau la> as}la laha> dalam pandangan para
kritikus hadis digunakan olehnya sebagai landasan argumentasi. Berbeda halnya
ketika ia menjelaskan cabang keimanan yang bernuansa i’tiqa>dy yang hanya
bersandar pada ayat ayat Al-Qur’an atau setidaknya hadis yang sahih.
xvi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN
xvii
BAB II. PERKEMBANGAN STUDI HADIS DI INDONESIA DAN
T}UGYA<N
3. Contoh Pembahasan............................................................. 48
1. Hakikat Iman....................................................................... 50
xviii
2. Metode Pengutipan Hadis ................................................... 72
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................... 96
B. Saran ......................................................................................... 98
xix
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
kedua (second text) setelah al-Qur'an. Namun, posisi ini tidak serta merta
hadis Nabi SAW. baik dalam pemahaman materi maupun di dalam pembentukan
penafsiran terhadap al-Qur’an. Hal ini dapat dimaklumi karena hadis memiliki
ruang yang hampa, namun Islam masuk ke Indonesia sudah sarat dengan budaya
membumikan Islam ini berbagai macam cara dilakukan oleh para penyebar
agama Islam di berbagai daerah, dan yang paling tidak terlupakan dalam sejarah
adalah bagaimana para wali menyebarkan Islam di pulau Jawa dengan caranya
yang khas.
Hadis sebagai bagian dari pangkal ajaran Islam otomatis ikut masuk
bersamaan dengan penyebaran agama Islam. Sementara itu, kajian Hadis tampak
1
Indal Abror, Memahami Masa Lalu Berbasis Kekinian; Upaya Mencari Bentuk Ideal
Pemahaman Tehadap Hadis Nabi, Makalah dipresentasikan dalam seminar di LPPAI UMY
menyongsong Muktamar Muhammadiyah di Malang 2005.
1
2
bidang kajian Islam lainnya. Padahal, sebagai salah satu sumber pokok ajaran
penting dalam kajian Islam. Sebagai sumber ajaran Islam kedua setelah al-Quran,
Kajian Hadis di lndonesia masih dalam permulaan. Hal ini tercermin dari
keadaan karya-karya ilmiah, keberadaan literatur Hadis, jumlah para sarjana dan
lndonesia juga tercermin pada metode dan hasil penetapan hukum yang dilakukan
memberikan fatwa.2 Pada abad XVII dan XVIII, buku-buku tentang fiqh, tafsir,
dan tasawuf yang menggunakan bahasa Indonesia atau Melayu telah banyak
beredar di Nusantara.3
dieksplorasi lebih jauh. Sampai abad ke-20, studi hadis di Indonesia belum
2
Ramli Abdul Wahid, ‚Perkembangan Kajian Hadis Di Indonesia: Studi Tokoh Dan
Organisasi Masyarakat Islam‛, dalam Jurnal Al-Bayan vol. 4 tahun 2006, hlm. 64.
3
Semisal di bidang fiqh, kitab Mir’ât al-Tullâb karya Abdul Ra’uf al-Sinkili (w. 1693M)
yang ditulis pada abad ke-17, Hidâyah 'Awwâm karya Syaikh Jalaluddin yang ditulis pada tahun
1719,3 Sabîl al-Muhtadîn karya Muhammad Arsyad al-Banjari (w. 1812M) yang ditulis pada
tahun 1778, di bidang tasawuf Kifâyah al-Muhtâjîn karya Abd al-Rauf al-Sinkili; di bidang tafsir
Tarjuman al-Mustafîd yang juga ditulis Abd al-Rauf al-Sinkili.
3
menulis banyak karya) yang menguasai banyak bidang keilmuan tradisional Islam
pada zamannya, seperti teologi, fiqh, hadis, tata bahasa arab, tasawuf, retorika,
dan tafsir. Salah satu kitabnya yang populer dan banyak dikaji di pesantren
adalah Qa>mi’ al-T}ugya>n. Ia merupakan kitab kecil yang berisi tentang cabang-
cabang keimanan. Dalam beberapa hal, ia juga bisa dikatakan sebagai sebuah
kitab hadis, mengingat banyaknya hadis yang dijadikan landasan oleh Syaikh
berbentuk komentar (syarah) atas kitab-kitab yang telah ditulis oleh ulama
karangannya.
landasan atas pemahamannya tentang iman, bahkan dari pondasi pokok keimanan
yang berupa kalimat Syaha>dat dan hal elementer, seperti membuang duri di
4
Muhammad Nawawi al-Bantany, Qa>mi’ al-Tug}ya>n, (Surabaya: Maktabah Syaikh
Muhammad Nabha>n wa Aulada>hu, tth.), hlm. 3
4
keimanan bukan hanya hubungan yang bersifat transenden, akan tetapi keimanan
sosial.
karakteristik kitab Qa>mi’ al-T}ugya>n. Selain produk ulama asli Indonesia, kitab
tersebut juga merupakan salah satu eksponen kitab hadis-akidah di abad 19 yang
sampai saaat ini masih menjadi kurikulum utama di berbagai pondok pesantren di
kitab dan diskursus hadis yang termuat didalamnya sebagai buah pemikiran yang
keimanan.
B. Rumusan Masalah
diantaranya:
T}ugya>n
ma’a>ni al-h}adi>s.
pembahasan tentang hadis- hadis Nabi yang berkenaan dengan tema yang
dikaji
D. Telaah Pustaka
Nawawi dan pemikirannya. Secara umum di antara beberapa karya tersebut dapat
fitrah tersebut manusia akan selalu ingat bahwa apa yang menjadi
Qalbi (Obat Hati) Dalam Kitab Sala>li>m al-Fud}ala> Karya Nawawi al-
5
Misbakhul Mun’im, Metode Kajian Kitab Tafsir Dengan Fakta Sosial (Studi Terhadap
Kajian Tafsir Murah Labid Karya Syaikh Nawawi Al-Bantani di Pondok Pesantren Fadlun
Minallah, Wonokromo, Pleret, Bantul Yogyakarta). Skripsi. Jurusan Tafsir Hadis UIN Sunan
Kalijaga. 2008.
6
Siti Nur Wakhidah, Penafsiran Nawawi al-Bantani Tentang Fitrah Dalam Tafsir Marah
Labid li Kasyf Ma’ani al-Qur’an al-Majid dan Implikasinya Dalam Kehidupan Sosial. Skripsi.
Jurusan Tafsir Hadis UIN Sunan Kalijaga, 2009.
7
2. Karya Komparatif
7
Amin Mustajib, Studi Tentang Konsep Dawa> al-Qalbi (Obat Hati) Dalam Kitab
Sala>li>m al-Fud}ala> Karya Nawawi al-Ja>wi al-Bantan>i. Skripsi. Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan
Islam, UIN Sunna Kalijaga. 2007.
8
Subechan, Konsep Ikhlas Syaikh Nawawi Banten dan Relevansinya bagi
Profesionalisme Guru PAI. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Sunna Kalijaga. 2005.
8
kemaslahatan.
9
M. Ulil Absor, Hukum Wanita Menjadi Imma Shalat (Perbandingan Atas Pemikiran
Syaikh Nawawi al-Bantani dan T.M. Hasbi as-Shiddieqy). Skripsi. Jurusan Perbandingan Mazhab
dan Hukum UIN Sunna Kalijaga. 2003.
10
Zusiana Elly Triantini, Hak-Hak Perempuan Dalam Perkawinan (Studi Komparatif
Pemikiran Nawawi al-Bantami dan Masdar Farid Mas’udi). Skripsi. Jurusan Perbandingan
Mazhab dan Hukum UIN Sunan Kalijaga. 2004.
9
penulis hanya menemukan satu buah karya khusus tentang stud kitab
Qa>mi’ al-T{ugya>n, yaitu karya ilmiah yang ditulis oleh Siti Mahmudah
perintah yang ada dalam seluruh bait kitab tersebut terbagi dua;
terdapat amr yang bermakna hakiki dan amr yang bermakna majazi.
11
Muh. Anwar Sakdan, Ta’at dan Nusyuz (Ta’at dan Nusyuz (Studi Komparatif
Pandangan Syaikh Nawawi al-Bantani dan Amina Wadud). Skripsi, Jurusan Perbandingan
Mazhab dan Hukum UIN Sunna Kalijaga. 2007.
Siti Mahmudah Abadiyah, S}uwar al-Amr al-Bala}giyyah fi> Kita>bi Qa>mi’ al-T{ugya>n ‘ala
12
Manz}umati Syu’ab al-Iman li al-Syaikh Nawawi al-Banta>ni. Skripsi. Jurusan Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah. 2010.
10
E. Metode Penelitian
maksud supaya kegiatan praktis terlaksana secara rasional, terarah dan mencapai
hasil optimal.13 Penelitian ini merupakan kajian pustaka murni (library research),
karena sumber-sumber datanya semata-mata dari berbagai karya tulis, baik dari
utama dan sumber pendukung. Sumber utama berupa kitab yaitu Qa>mi’ al-
T}ugya>n yang dikarang oleh Imam Nawawi al-Bantani dan sumber pendukung
adalah berasal dari literatur lain yang dianggap relevan yang berupa buku,
menggambarkan isi kitab secara utuh, sistematis dan akurat di samping meneliti
13
Anton Bakker, Metode-Metode Filsafat, (Jakarta: Ghalia-Indonesia, 1984), hlm. 10.
14
Winarno Surakhmad (ed), Pengantar Penelitian Ilmiah (Dasar Metode Teknik),
(Bandung : Tarsito, 1990), hlm. 133-136.
11
2. Mendata statistik seluruh hadis yang ada dalam Qa>mi’ al-T}ugya>n berikut
sebuah redaksi hadis untuk melacak indikasi indikasi yang timbul dari hal
tersebut.
F. Sistematika Pembahasan
Bab Pertama berisi pendahuluan. Bab ini adalah bab yang menjadi acuan
dan pijakan untuk bab-bab berikutnya. Oleh karena itu dalam bab ini akan
diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini yang meliputi :
dari masa ke masa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui gambaran umum
mengenai kajian hadis di indonesia serta posisi kitab yang akan dikaji dalam
skripsi ini.
Bab ketiga akan menjelaskan tentang biografi tokoh Imam an-Nawawi al-
Bantani yang meliputi setting-historis, jejak pendidikannya. Dalam bab ini pula,
12
akan diuraikan mengenai kitab Qami’ at-Tughyan yang menjadi objek penelitian
ini.
Bab kelima menjadi akhir dari karya ini yang berisi tentang kesimpulan,
Penutup
A. Kesimpulan
dengan pola bah}ar ka>mil karya Syaikh Zainuddin bin ‘Ali al-Ma>libary.
dari kitab Syu’ab al-I<man berbahasa Persia karya Syaikh Nuruddi>n al-
setiap sya’ir. Panjang komentar tersebut biasanya tidak lebih dari satu
dikomentari.
96
97
bait yang dalam komentarnya tidak disertai hadits atau ayat Al-
suatu hadis.
yang berstatus d}a’i>f atau la> as}la laha> dalam pandangan para kritikus
B. Saran
kualitas seluruh hadis yang ada dalam kitab tersebut, mengingat dalam
wacana lain seperti aspek ma’anil hadis dan aspek tekstualitas lainnya
Abadiyah, Siti Mahmudah. S}uwar al-Amr al-Bala}giyyah fi> Kita>bi Qa>mi’ al-
T{ugya>n ‘ala Manz}umati Syu’ab al-Iman li al-Syaikh Nawawi al-Banta>ni.
Skripsi. Jurusan Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah. 2010.
Abror, Indal. Memahami Masa Lalu Berbasis Kekinian; Upaya Mencari Bentuk
Ideal Pemahaman Tehadap Hadis Nabi, Makalah dipresentasikan dalam
seminar di LPPAI UMY menyongsong Muktamar Muhammadiyah di
Malang. 2005.
Absor, M. Ulil. Hukum Wanita Menjadi Imma Shalat (Perbandingan Atas
Pemikiran Syekh Nawawi al-Bantani dan T.M. Hasbi as-Shiddieqy).
Skripsi. Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum UIN Sunna Kalijaga.
2003.
Abu Ya’la, Ahmad bin ‘Ali. Musnad Abi Ya’la>. Damaskus: Dar al-Ma’mu>n li al-
Tura>s\. 1984
Adib, Shohibul. Pemahaman Hadits dalam Tradisi Nahdatul Ulama. Tesis. UIN
Sunan Kalijaga. Yogyakarta. 2009
al-‘Iraqy, Abu Fad}l. al-Mugny ‘an H}aml al-Asfa>r. Maktabah T}airiyyah. 1995
al-Bantany, Muhammad Nawawi. Qa>mi’ al-Tug}ya>n. Semarang: Maktabah Karya
Toha Putra, tth.
al-Khatib, Muhammad ‘Ajaj. Us}u>l al-H}adi>s\, terj. Qodirun Nur dan Ahmad
Musyafiq. Jakarta: Gaya Media Pratama. 2009.
99
100
Nama : ILZAM
NIM : 09532017
Fakultas : Ushuluddin dan Pemikiran Islam
Prodi : Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
TTL : Bondowoso, 04 Desember 1991
No. HP : 085799159154
Email : ilzambondowoso@gmail.com
Orang Tua : Ayah : Mistali
: Ibu : Hatija
Alamat Asal :Jalan Purnama, RT 08/RW 03, Desa Tanggulangin,
Kecamatan Tegalampel, Kabupaten Bondowoso, Provinsi
Jawa Timur
Pondok Asal : Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo
Alamat di Jogja : Kompleks Perumahan Polri Gowok No. C4/146, Sleman,
Yogyakarta
Pendidikan Formal : SDN Tanggulangin 1, Bond. : 1997-2003
: MTs. Nurul Jadid, Probolinggo : 2003-2006
: MA. Nurul Jadid, Probolinggo : 2006-2009
: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta : 2009-2014
Pengalaman Organisasi :
- Ketua Class Meeting MTs. Nurul Jadid periode 2005-2006
- Bagian Kebahasaan Symposium of Education Center (SEC) periode 2004-2005
- Ketua Lajnah Bahtsul Masail (LBM) Komisi B periode 2007-2008
- Pimred Buletin HASYIYAH (Hasil Musyawarah Diniyah) 2007-2008
- Wakil Ketua BEM Jurusan Tafsir Hadis periode 2010-2012
- Sekretaris I Rayon Pembebasan PMII Ushuluddin periode 2010-2011
- Ketua Forum Keluarga dan Mahasiswa Bondowoso Yogyakarta (FKMBY)
periode 2012-2013
103