Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

MANAJEMEN PEMBANGUNAN DAERAH

MASALAH EKONOMI:

TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI INDONESIA

Disusun Oleh:

Dian Lestari

1410201079

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TIDAR

2016

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Melambatnya pergerakan roda ekonomi membawa dampak bagi sektor ketenagakerjaan di Indonesia.
Sejak krisis ekonomi pada tahun 1997, kondisi ketenagakerjaan Indonesia ikut memburuk. Padahal
masalah pengangguran erat hubungannya dengan pertumbuhan ekonomi. Jika pertumbuhan ekonomi
ada, secara otomatis penyerapan tenaga kerja juga ada.

Pengangguran sering kali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan dengan adanya
pengangguran, tingkat pendapatan masyarakat menjadi rendah sehingga dapat menyebabkan timbulnya
kemiskinan. dengan jumlah angkatan kerja yang cukup besar, dampak krisis ekonomi yang
berkepanjangan sampai saat ini membuat permasalahan tenaga kerja menjadi semakin besar.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pengangguran?

2. Bagaimana keadaan pengangguran di Indonesia?

3. Apa faktor penyebab meningkatnya angka pengangguran di Indonesia?

4. Bagaimana cara mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui keadaan pengangguran di Indonesia.

2. Untuk mengetahui faktor penyebab meningkatnya pengangguran di Indonesia.

3. Mengidentifikasi cara mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengangguran

Pengertian Dasar (munurut Beberapa Ahli) Ida Bagoes Mantra, pengangguran adalah bagian dari
angkatan kerja yang sekarang ini tidak bekerja dan sedang aktif mencari pekerjaan. Konsep ini sering
diartikan sebagai keadaan pengangguran terbuka. Menurut Dumairy, pengangguran adalah orang yang
tidak mempunyai pekerjaan lengkap. Lengkapnya orang yang tidak bekerja dan masih atau sedang
mencari pekerjaan. Sadono Sukirno, Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang
tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.
Payman J. Simanjuntak, Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja berusia angkatan kerja yang tidak
bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan
berusaha memperoleh pekerjaan. Menakertrans, Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja, sedang
mencari pekerjaan, mempersiapkan suatu usaha baru, dan tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak
mungkin mendapatkan pekerjaan.

B. Macam-Macam Pengangguran

1. Berdasarkan Jam Kerja

Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:

a) Pengangguran Terselubung (Disguissed Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja
secara optimal karena suatu alasan tertentu.

b) Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara
optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini
merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.

c) Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak
mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat
pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.

2. Berdasarkan Penyebab Terjadinya

Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 7 macam:

a) Pengangguran friksional (frictional unemployment)

Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala
waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerna
penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan
pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan
kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
Contohnya : Perpindahan tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industri, untuk
sementaramenganggur. Berhenti dari pekerjaan yang lama, mencari pekerjaan yang baru yang lebih baik.

b) Pengangguran konjungtural (cycle unemployment)

Pengangguran konjungtoral adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-
turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi. Contohnya: Di suatu perusahaan ketika sedang
maju butuh tenaga kerja baru untuk perluasan usaha. Sebaliknya ketika usahanya merugi terus maka
akan terjadi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) atau pemecatan.

c) Pengangguran struktural (structural unemployment)

Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan
corak ekonomi dalam jangka panjang. Contohnya: Suatu daerah yang tadinya agraris (pertanian) menjadi
daerah industri, maka tenaga bidang pertanian akan menganggur. Pengangguran struktural bisa
diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti: permintaan berkurang, kemajuan dan pengguanaan
teknologi, kebijakan pemerintah

d) Pengangguran musiman (seasonal Unemployment)

Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka
pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya: pada musim panen, para petani
bekerja dengan giat, sementara sebelumnya banyak menganggur.

e) Pengangguran teknologi

Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga
manusia menjadi tenaga mesin-mesin. Contoh, sebelum ada penggilingan padi, orang yang berprofesi
sebagai penumbuk padi bekerja, setelah ada mesin penggilingan padi maka mereka tidak bekerja lagi.

f) Pengangguran Politis

Pengangguran ini terjadi karena adanya peraturan pemerintah yang secara langsungatau tidak,
mengakibatkan pengangguran. Misalnya penutupan Bank-bank bermasalahsehingga menimbulkan PHK.

g) Pengangguran Deflatoir

Pengangguran deflatoir ini disebabkan tidak cukup tersedianya lapangan pekerjaandalam perekonomian
secara keseluruhan, atau karena jumlah tenaga kerja melebihikesempatan kerja, maka timbullah
pengangguran.

C. Keadaan pengangguran di Indonesia

Angkatan kerja pada Februari 2015 sebanyak 128,3 juta orang, bertambah sebanyak 6,4 juta dibanding
pada bulan Agustus 2014.

Penduduk bekerja pada Februari 2015 sebanyak 120,8 juta orang, bertambah 6,2 juta orang dibanding
keadaan agustus 2014 atau bertambah 2,7 juta orang dibanding keadaan Februari 2014.

Tingkat pengangguraan terbuka (TPT) Februari 2015 sebesar 5,81 persen menurun dibanding TPT
Agustus 2014 (5,94 persen) dan meningkat dibandingkan TPT Februari 2014 (5,70 persen).
Selama setahun terakhir Februari 2014-Februari 2015) kenaikan penyerapan tenaga kerja terjadi
terutama di Sektor Industri sebanyak 1,0 juta orang (6,43 persen), Sektor Jasa Kemasyarakatan sebanyak
930 ribu orang (5,03 persen), dan Sektor Perdagangan sebanyak 840 ribu orang (3,25 persen).

Penduduk bekerja diatas 35 jam per minggu (pekerja penuh) pada Februari 2015 sebanyak 85 ,2 juta
orang (70,48 persen), sedangkan penduduk yang bekerja kurang dari 15 jam per minggu sebanyak 7,5
juta orang (6,24 persen).

Pada Februari 2015, penduduk bekerja masih didominasi oeh mereka yang perpendidikan SD ke bawah
sebesar 45,19 persen, sementara penduduk bekerja dengan pendidikan sarjana ke atas hanya sebesar
8,29 persen.

Secara umum, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah pengangguran di Indonesia pada bulan
Agustus tahun 2015 sebanyak 7,56 juta orang, bertambah 320 ribu orang disbanding dengan periode
yang sama tahun lalu 7,24 juta jiwa.

D. Penyebab Pengangguran

Pengangguran disebabkan oleh jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan jumlah lapangan
pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian
karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang
sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah yang lainnya.

Kemiskinan adalah akibat utama dari masalah pengangguran. Walau seseorang pada awalnya memiliki
uang yang banyak, orang yang yang menggangur tersebut maka dalam waktu yang lama tentu akan
menjadi miskin perlahan. Secara individu, orang yang menganggur tentu saja akan merasa stress dan
depresi karena tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dia juga akan dikucilkan oleh masyarakat.
Dari kemiskinan tersebut akan timbul masalah lain seperti tindak kriminal yang semakin meningkat dan
juga meningkatnya jumlah pengemis tau gelandangan.

Pengangguran di Indonesia meningkat dikarenakan oleh tingkat pendidikan yang masih rendah.
Disamping itu semakin berkurangnya lapangan pekerjaan bagi mereka yang hanya mendapat pendidikan
sekolah sampai ke jenjang sekolah lanjut atas. Perkembangan zaman yang semakin membutuhkan
tenaga ahli di berbagai bidang sesuai spesifikasi keilmuan, menyebabkan para lulusan sekolah lanjut atas
hanya bisa menjadi pegawai toko, buruh pabrik, dll.

Tingkat pengangguran yang tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan, dan sosial
sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Dalam jangka panjang pengangguran
dapat menurunkan pendapatan ekonomi suatu negara dan dapat meningkatkan biaya sosial yang harus
dikeluarkan oleh pemerintah.
E. Dampak Pengangguran Terhadap Ekonomi Masyarakat

Tingginya tingkat pengangguran dalam sebuah perekonomian akan mengakibatkan kelesuan ekonomi
dan merosotnya tingkat kesejahteraan masyarakat sebagai akibat penurunan pendapatan masyarakat.
Dampak pengangguran terhadap ekonomi masyarakat meliputi hal-hal berikut ini:

Pendapatan Per Kapita

Orang yang menganggur berarti tidak memiliki penghasilan sehingga hidupnya akan membebani orang
lain yang bekerja. Dampaknya adalah terjadinya penurunan pendapatan per-kapita. Dengan kata lain,
bila tingkat pengangguran tinggi maka pendapatan per kapita akan menurun dan sebaliknya bila tingkat
pengangguran rendah pendapatan per kapita akan meningkat, dengan catatan pendapatan mereka yang
masih bekerja tetap.

2. Pendapatan Negara

Orang yang bekerja mendapatkan balas jasa berupa upah/gaji, Upah/gaji tersebut sebelum sampai di
tangan penerima dipotong pajak penghasilan terlebih dahulu. Pajak ini merupakan salah satu sumber
pendapatan negara sehingga bila tidak banyak orang yang bekerja maka pendapatan negara dari
pemasukan pajak penghasilan cenderung berkurang.

3. Beban Psikologis

Semakin lama seseorang menganggur semakin besar beban psikologis yang ditanggungnya. Orang yang
memiliki pekerjaan berarti ia memiliki status sosial di tengah-tengah masyarakat. Seseorang yang tidak
memiliki pekerjaan dalam jangka waktu lama akan merasa rendah diri (minder) karena statusnya yang
tidak jelas.

4. Munculnya Biaya Sosial

Tingginya tingkat pengangguran akan menimbulkan pengeluaran berupa biaya-biaya sosial seperti biaya
pengadaan penyuluhan, biaya pelatihan, dan biaya keamanan sebagai akibat kecenderungan
meningkatnya tindak kriminalitas.

F. Cara Mengurangi Tingkat Pengangguran di Indonesia

Masalah penganguran sudah menjadi masalah pelik di Indonesia. Cara mengatasi pengangguran
memanglah tidak mudah, dibutuhkan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat secara keseluruhan.
Meningkatnya jumlah pengangguran di Indonesia, dapat diupayakan solusi solusi yang dapat
menurunkan angka pengangguran dan memperbaiki perekonomian di Indonesia. Diperlukan beberapa
cara untuk mengatasi pengangguran, yaitu:
1. Pendidikan gratis bagi yang kurang mampu. Salah satu penyebab pengangguran adalah rendahnya
tingkat pendidikan seseorang, sehingga mereka yang berpendidikan rendah tidak memiliki pengetahuan
yang cukup dan susah untuk mendapatkan pekerjaan.

2. Pemerintah sebaiknya menyediakan lapangan pekerjaan yang bersifat padat karya yang yang lebih
banyak sehingga dapat membantu untuk mengurangi tingkat pengangguran.

3. Tak hanya pemerintah, masyarakat pun dihimbau untuk dapat menciptakan lapangan pekerjaan
bagi orang lain.

4. Mendirikan tempat-tempat pelatihan keterampilan kursus menjahit, pelatihan membuat kerajinan


tangan, atau BLK (Balai Latihan Kerja) yang didirikan di banyak daerah, sehingga orang yang tidak
berpendidikan tinggi pun bisa bekerja dengan modal keterampilan yang sudah mereka miliki.

5. Pemerintah diharapkan mendirikan suatu lembaga bantuan kredit atau langsug bekerjasama
dengan bank-bank tertentu untuk member kredit kepada masyarakat yang kurang mampu. Kredit
tersebut diharapkan dapat membantu mereka untuk mendirikan suatu usaha.

6. Sebagai antisipasi, pelajar perlu diberi pendidikan non formal bisa berupa keterampilan khusus,
kemampuan berkomunikasi atau peningkatan EQ, serta dirahkan untuk menjadi lulusan sekolah yang
mampu menciptakan suatu lapangan pekerjaan. Bukan semata-mata sebagai lulusan sekolah yang hanya
bisa melamar pekerjaan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengangguran di Indonesia saat ini kondisinya semakin memprihatinkan. Penyebab pengangguran di
Indonesia disebabkan oleh besarnya anngkatan kerja yang tidak seimbang, kebutuhan jumlah dan jenis
tenaga terdidik yang tidak seimbang, penyediaan dan pemanfaatan tenaga kerja tidak seimbang.

B. Saran

Untuk mengurangi tingkat pengangguran ini pemerintah diharapkan untuk menyediakan lapangan
pekerjaan yang banyak agar peluang masyarakat untuk bekerja menjadi banyak sehingga mekera bisa
mendapatkan uang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka.

DAFTAR PUTAKA

Yandi Muhammad. 2015. Data BPS: Pengguran di Indonesia 7,56 juta orang (Online)
(https://beritagar.id/artikel/berita/data-bps-pengangguran-di-indonesia-756-juta-orang diakses pada
tanggal 20 Maret 2016 pukul 13:00)

https://agungbudiblog.blogspot.com/arti-definisi-dan-pengertian.html

Unknown di 05.11

Berbagi

Anda mungkin juga menyukai