Anda di halaman 1dari 10

LOLA OKTARINDA

D1D016177

PENGAWETAN KAYU

ORGANISME PERUSAK KAYU


1. Jamur atau Cendawan

Kayu sangat mudah terserang oleh jamur manakala kondisinya basah atau udara
lingkungannya lembab. Jamur berawal dari spora yang akan berkecambah dan tumbuh
benang-benang apabila spora jatuh di tempat yang lembab. Apabila spora ini jatuh pada
permukaan kayu yang basah atau udara lingkungannya lembab, setelah berkecambah dan
membentuk benang-benang, benang-benang ini akan menyerang kayu. Dari Ujung benang
akan keluar cairan yang bersifat seperti asam keras yang melunakkan kayu. Setelah kayu
menjadi lunak, kayu akan diserap oleh benang jamur untuk kehidupannya.

Secara umum syarat hidup jamur atau cendawan ada 4 yaitu pertama adanya
makanan, dalam hal ini kayu menjadi sumber makanan jamur atau cendawan: kedua ada air,
kayu yang mudah diserang jamur kayu yang memiliki kadar air sedikit di atas titik jenuh serat
atau kayu basah; ketiga ada udara, berarti rongga sel kayu tidak dipenuhi oleh air; keempat
suhu udara yang optimum yaitu antara 5 sampai 38° C. Daerah tropika seperti Indonesia
memiliki suhu yang optimum bagi jamur atau cendawan karenanya merupakan surga bagi
kehidupan jamur atau cendawan, kecuali di puncak-puncak gunung yang tinggi seperti
puncak gunung Jayawijaya yang selalu terselimuti dengan es. Dalam penggunaan praktek,
kayu-kayu yang mudah terserang jamur atau cendawan yaitu segala macam tiang yang yang
berhubungan langsung dengan tanah lembab (tiang rumah, tiang jembatan, tiang pagar, tiang
listrik dan sebagainya), kusen dan pintu kamar mandi, papan dan kayu penyangga talang air.
kayu bangunan di dalam pabrik yang banyak menggunakan air seperti pabrik minum-an,
pabrik es dan pabrik kertas. kayu bangunan di sekitar kolam renang, kayu bangunan di dalam
ruang pertemuan dan kayu bangunan di dalam ruang yang kurang memperoleh pergantian
udara.

Menurut tipe serangannya. jamur dibagi ke dalam dua kelompok yaitu jamur
permukaan dan jamur pelapuk. Jamur pelapuk dibedakan jamur pelapuk cepat. jamur pelapuk
lambat dan jamur pelapuk kayu kering. Jamur pelapuk cepat dibedakan jamur pelapuk coklat
dan jamur pelapuk putih.

A. Jamur permukaan

Jamur ini hanya menyerang permukaan kayu, benang-benangnya mencari makan dari
dalam rongga sel kayu berupa pati dan gala sederhana. Jamur ini tidak merusak dinding sel
kayu, karenanya tidak berpengaruh pada kekuatan kayu, jamur ini memberi noda warna pada
kayu atau pada permukaan kayu. Noda warna ini disebabkan oleh warna enzym yang terdapat
di dalam benang jamur tersebut. Noda warna ini bermacam-macam tergantung jenis
jamurnya. Tidak semua jenis kayu terserang oleh jamur permukaan karena pertama kayu
tersebut tidak mengandung pati di dalam rongga selnya dan/atau kedua kayu tersebut
mengandung ekstraktif yang beracun atau tidak disukai oleh jamur permukaan. Jenis-jenis
kayu yang mudah terserang jam ur permukaan ini antara lain sengon, tusam dan ramin. Noda
warna biru pada tusam dan ramin dikenal dengan sebutan blue-stain.

Tabel 1. Noda Warna Dan Jamur Penyebabnya

Kayu atau produk yang


Noda warna Jamur
terserang

Kelabu baja sampai hitam Ceratocystis, Diplodia,


Kayu gergajian, kayu bulat
kebiru-biruan Graphium, Aerobasidium

Coklat kusam s/d kelabu atau Kayu gergajian dan vinir


Pigmen pelarut dari buluk
hitam kayu daun lebar

Trichoderma, Penni- cillium,


Hijau (spora hijau) atau Gliocladium (hi- jau),
Macam-macam produk kayu
hitam Aspergillus, Moni- lia,
Alternaria (hitam)

Pigmen yang larut dari


Coklat dominan Tiang, kayu gergajian
Cytospora dan hypha ge-
lap
Kayu gergajian dan kayu Fusarium moniliformae, F.
Ungu s/d merah jambu bulat Southern pine dan red solani, F. viride, F. roseum
gum (pigmen dan hypha)

Merah jambu s/d coklat kayu Kayu bulat dan gergajian Cephaloascusfragrans
manis kayu daun jarum (pigmen yang larut)

Pennicillium roseum, P.
Kayu bulat dan gergajian
Merah tua s/d merah jingga aureum (pigmen),
Southern pine, gum, oak
Geotrichum sp.

Kayu bulat dan gergajian


Kuning pucat Pennicillium divaricatum
oak, hickory, birch, maple

Kayu bulat dan gergajian S.


Kuning tua Gymnocus sp.
pine, dan red gum
B. Jamur pelapuk cepat
1) Jamur pelapuk coklat (brown rot)

Jamur ini melapukkan kayu, menyerang sellulosa dan meninggalkan lignin. Lignin
kemudian teroksidasi oleh udara menjadi berwarna coklat, sehingga kayu yang diserang
menjadi lapuk, kaya lignin dan berwarna coklat. Contoh jamur penyerangnya Poria
monticola, P. valliantii, Coniophora arida, C. pertema, Lenzites sepiaria, L. trabea, Lentinus
lepideus

Gambar Lentinus lepideus Gambar Coniophora arida

Gambar Poria monticola Gambar poria valliantii

Gambar Lenzites sepiaria Gambar lenzites trabea

2) Jamur pelapuk putih (white rot).

Jamur ini melapukkan kayu dan menjadikan kayu berwarna putih. Jamur menyerang
lignin lebih dahulu kemudian sellulosa. Contoh jamur penyerangnya Polyporus versicolor
(nama yang dianjurkan Coriolus versicolor), Poria nigres-Cens, Poniophora mollis.
Gambar Coriolus versicolor Gambar Poria nigres-Cens

Gambar Poniophora mollis

C. Jamur pelapuk lambat

Jamur ini menyebabkan permukaan kayu menjadi lunak, serangannya lambat, serangan dari
luar sedikit demi sedikit pada kayu-kayu yang sangat basah, terbuka terhadap cuaca, pada
rongga-rongga longitudinal, pada kayu jarum terutama pada kayu awal. Contoh jamurnya
Ceratogystis albida, Chaetomium globosum.

Gambar Chaetomium globosum Gambar Ceratogystis albida

D. Jamur pelapuk kayu kering

Jamur ini melapukkan kayu yang sudah kering. Pada awalnya spora jamur jatuh di
tempat yang lembab dekat sumber air, benag tumbuh memanjang dan akhirnya menemukan
kayu yang sudah kering. Benang jamur tumbuh bercabang-cabang pada permukaan kayu,
kemudian mengangkut air dari sumber air terdekat dan ditumpahkan ke permukaan kayu.
Setelah permukaan kayu menjadi basah barulah benang-benang mulai melapukkan kayu.
Contoh spesiesnya Poria incrassata, Merulius lacrymans.
Gambar Poria incrassate Gambar Merulius lacrymans

2. Serangga

Serangga yang menyerang atau merusak kayu terdiri dari rayap, kumbang bubuk,
semut dan lebah kayu. Dua yang pertama serangannya sangat ganas, sedangkan dua yang
terakhir serangannya minor. Semut kayu hanya akan merusak kayu secara sekunder, misalnya
kayu yang telah lapuk oleh cendawan mudah diserang semut untuk sarang, atau untuk
berkebun cendawan. Lebah kayu serangannya umumnya individual, tempat meletakkan telur
beserta makanannya bagi calon lebah barunya.

Rayap yang menyerang kayu bangunan dan perkakas rumah tangga dibedakan atas
rayap tanah yang hidup di dalam tanah dan rayap kayu kering yang hidup di dalam kayu yang
sudah kering. Sebaran alami rayap garis isoterm 10° C

A. Rayap Tanah

Rayap termasuk dalam ordo Isoptera. Rayap tanah terdiri atas familia Rhinoter-
mitidae yang bertingkatan rendah dan familia Termitidae yang mempunyai tingkatan yang
tinggi. Contoh spesiesnya Coptotermes formosans, tingkatan rendah, tidak ber-kebun
cendawan; Macrotermes gilvus, tingkatan tinggi, berkebun cendawan; kemudian
Heterotermes dan Amitermes.

Rayap tanah hidup dalam suatu koloni atau masyarakat di dalam tanah. Suatu koloni
rayap tanah memiliki seekor ratu (rayap betina), satu atau beberapa rayap jantan, rayap
pekerja dan rayap prajurit. Ratu tugasnya menghasilkan telur-telur untuk kemudian menjadi
rayap baru. Rayap jantan bertugas mengawini ratu. Rayap pekerja yang tidak memiliki jenis
kelamin, tugasnya mencari makanan, membuat dan memelihara sarang, memberi makan ratu,
rayap jantan dan rayap prajurit, memelihara telur dan rayap-rayap muda. Rayap prajurit juga
tidak memiliki jenis kelamin, memiliki dua rahang besar dan runcing, bertugas menjaga
sarang atau koloni dari gangguan atau serangan musuh-musuh rayap.

Rayap tanah mempunyai sifat tidak suka cahaya dan tidak tahan kekeringan.
Serangannya terhadap kayu dimulai dari kayu-kayu yang berhubungan langsung dengan
tanah. Kayu yang muncul di atas tanah, bagian dalamnya akan habis diserang rayap ini
dengan membuat rongga-rongga memanjang. Apabila lingkungan di dalam kayu terasa
kering, rayap ini akan membawa serta tanah lembab ke dalam kayu untuk mempertahankan
kelembaban yang tinggi. Rayap akan menggerek sebanyak mungkin kayu, tetapi rayap ini
juga menjaga agar bangunan tidak runtuh kecuali ada gaya atau beban baru yang mengenai
bangunan. Sekali atau dua kali dalam satu tahun rayap tanah akan membentuk rayap bersayap
yang disebut laron. Laron ini akan keluar dari dalam tanah meninggalkan sarang dan
beterbangan di udara. Laron kemudian akan menanggalkan sayapnya dan pasangan laron
jantan dan betina yang selamat kemudian akan masuk kembali ke dalam tanah untuk
seterusnya mengembangkan koloni baru.

Gambar Coptotermes Formosans Gambar Macrotermes gilvus

Gambar Heterotermes Gambar Amitermes

B. Rayap kayu kering

Rayap kayu kering termasuk dalam familia Kalotermitidae. Contoh spesiesnya


Kalotermes minor, Cryptotermes cynocephalus Light, Neotermes tectonae. Rayap ini hidup
berkoloni di dalam kayu yang kering, tidak suka cahaya, tahan akan kekeringan dan tidak
pernah berhubungan dengan tanah. Rayap yang menggerek kayu masih berupa nympha atau
belum dewasa. (Pada rayap tanah, rayap pekerja yang menggerek kayu berupa rayap dewasa.)
Ciri serangan rayap kayu kering yaitu meninggalkan sekresi berupa serbuk padat kecil seperti
pasir berwarna kuning pucat sampai coklat muds (bahasa Jawa: thether) yang dikeluarkan
lewat sebuah lubang kecil yaitu lubang awal serangan rayap ini ke dalam kayu.

Setelah dewasa, nympha akan berkembang menjadi tiga macam rayap yaitu rayap
jantan, rayap betina atau rayap prajurit dan semuanya bersayap. Rayap bersayap ini kemudian
terbang dan akan hinggap dan menyerang kayu yang Baru.

Gambar Kalotermes minor


Gambar Cryptotermes cynocephalus Light

Gambar Neotermes tectonae

C. Kumbang bubuk

Kumbang bubuk termasuk dalam ordo Coleoptera yang terdiri ats beberapa familia
yaitu Anobiidae, Bostrichidae. Lyctidae, Buprestidae dan Cerambycidae. Kumbang ini
menyerang kayu bangunan ataupun kayu perkakas rumah tangga seperti meja, kursi dan
almari. Ciri serangannya yaitu terdapatnya lubang-lubang jarum dan bubuk-bubuk kayu
(berupa tepung berwarna kunig pucat) di sekitar mulut lubang.

Kumbang ini membuat lubang di dalam kayu untuk mencari makanan dari dalam
rongga sel kayu yang berupa pati dan gula sederhana. Kumbang ini tidak memakan dinding
sel kayu. Tidak semua kayu diserang oleh kumbang bubuk. Kayu-kayu yang diserang yalah
kayu yang banyak mengandung pati di dalam rongga selnya seperti tusam, mahoni, durian,
bambu dan rotan. Selain menggerek kayu, kumbang juga menempatkan telur-telurnya di
dalam kayu yang diserang. Larva yang menetas dari telur kemudian akan memperoleh
makanannya dari dalam ronbgga sel kayu dan tumbuh menjadi dewasa.

Gambar Anobiidae Gambar Cerambycidae.


Gambar Bostrichidae Gambar Lyctidae

Gambar Buprestidae

3. Binatang Pengebor Kayu di laut

Binatang pengebor kayu di laut (marine borer) terdiri atas dua kelompok, pertama,
kelompok Mollusca (phylum) dan kedua, kelompok Crustacea (kelas, dalam phylum
Arthropoda)

Gambar Marine borer

A. . Mollusca

Mollusca terdiri atas Teredo (navalis, diegensis), Bankia (setacea, bipalmitata) dan
Folad yang terdiri dari Martesia dan Xylophaga. Binatang ini berbentuk seperti cacing, yang
paling besar Bankia yang dalam satu tahun tumbuh memanjang sampai 30 atau 35 cm, seperti
cacing pita.

Binatang ini membuat lubang pada kayu di laut, lebih menyukai daerah pasang surut,
kemudian menggerek dan memakan kayu. Ujung ekornya tetap berada di mulut lubang,
sementara kepalanya terus menggerek kayu, bagian badannya tumbuh memanjang dan sedikit
membesar, masuk ke dalam kayu, sehingga binatang ini terperangkap di dalam kayu, tidak
dapat keluar dari kayu (tetapi terperangkap di dalam makanan). Serangannya ganas. Binatang
ini memiliki dua jenis kelamin dalam tubuhnya atau bersifat hermaphrodit.

Gambar Teredo (Navalis)

Gambar Bankia (setacea)

Gambar Folad (Martesia)

Gambar Folad Xylophaga

B. Crustacea

Pengebor kayu dari kelompok Crustacea terdiri atas Limnoria, Chelura dan
Sphaeroma. Binatang ini mirip udang dengan panjang 1/8 inci (Limnoria) dan 3/8 inci
(Sphaeroma). Limnoria membuat satu seri terowongan tepat di bawah permukaan kayu.
Dalam satu lubang terdapat sepasang Limnoria jantan dan betina. Limnoria betina bertelur 6-
17, menghasilkan Limnoria muds yang kecil, yang nantinya siap bertelur lagi. Serangan
Limnoria meluas dari satu titik pusat. Kayu yang diduduki Limnoria secara penuh mencapai
300 — 400 binatang per inci persegi.dari segala umur. Serangannya tidak dalam tetapi
meluas. Sphaeroma lebih suka kayu yang lunak dan tidak menyebabkan kerusakan yang
berarti. Limnoria lebih tanah terhadap kreosot. Contoh spesiesnya Limnoria tripunctata hidup
dalam air dengan suhu sedang, L. lignorum hidup dalam air dingin dan L. quadripunctata.

Gambar Limnoria

Gambar Sphaeroma

Gambar Chelura

Anda mungkin juga menyukai