Anda di halaman 1dari 2

PEMERIKSAAN TELINGA

No Dokumen : ..............................................

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman :

UPTD PUSKESMAS
drg. Tutik Suprihatin, M.Kes
RAWAT INAP
NIP. 196504081994032002
MANDE

Pemeriksaan pada telinga adalah tindakan yang dilakukan untuk


1. Pengertian
mendiagnosis suatu penyakit telinga.
Melaksanakan tindakan pengobatan telinga sesuai dengan program
2. Tujuan
pengobatan
SK Kepala Puskesmas No. ............................................... Tentang
3. Kebijakan
Layanan Klinis
4. Referensi
1. Lampu kepala
2. Spekulum telinga/otoskop beberapa ukuran (kecil, sedang, besar)
5. Alat dan 3. Handscun
bahan 4. Bengkok
5. Masker

6. Prosedur/Lang A. Fase Pra Interaksi :


kah-Langkah Persiapan alat :
a) Lampu kepala
b) Spekulum telinga/otoskop beberapa ukuran (kecil, sedang,
besar)
c)Handscun
d) Bengkok
e) Masker
B. Fase Interaksi :
1. Mengucapan salam, menyebutkan nama dan departemen/unit
kerja serta menyebutkan maksud dan tujuan kedatangan.
2. Meminta pasien untuk menyebutkan nama dan tanggal lahir sambil
petugas mencocokkan nama dan tanggal lahir pada gelang
identitas pasien.
3. Bagi pasien yang tidak sadar dan pasien anak-anak petugas
mencocokkan identitas dengan melihat gelang pasien.
4. Petugas mencuci tangan dengan handrub.
5. Menyiapkan posisi pasien, posisi pemeriksa menghadap ke telinga
yang akan diperiksa
6. Pakai masker, handscon, dan lampu kepala
7. Atur pencahayaan lampu kepala atau sumber cahaya lain sehingga
tangan pemeriksa bebas bekerja
8. Lakukan inspeksi telinga luar terhadap posisi, warna, ukuran,
bentuk, hygiene, adanya lesi, massa dan kesimetrisan. Catat bila
ada kelainan pada telinga
9. Untuk inspeksi telinga bagian dalam menggunakan spekulum
telinga, yang akan dilakukan oleh dokter harus dibawah
pengawasan instruktur yang berpengalaman. Dengan cara :
 Pegang pinggir daun telinga dan secara perlahan tarik daun
telinga ke atas dan ke belakang sehingga lubang telinga harus
dan mudah diamati
 Pada anak-anak tarik daun telinga ke bawah
 Dengan hati-hati masukkan otoskop yang menyala kedalam
lubang telinga. Amati adanya kotoran, serumen, peradangan
1
atau adanya benda asing
10. Lakukan palpasi pada telinga dengan menggunakan jari telunjuk
dan jari jempol. Palpasi kartilago telinga luar secara simetris, yaitu
jaringan lunak ke jaringan keras dan catat jika ada rasa nyeri saat
menekan
11. Lakukan penekanan pada area tragus ke dalam dan tulang telinga
dibawah daun telinga
12. Lalu bandingan antaraa telinga kiri dan kananPemeriksaan
pendengaran :
a) Atur posisi klien membelakangi pemeriksa pada jarak 4-6 m
b) Instruksikan klien untuk menutup salah satu telinga yang tidak
diperiksa
c) Bisikan suatu bilangan
d) Minta klien untuk mengulagi bilangan yang didengar
e) Periksa telinga lainnya dengan cara yang sama
f) Bandingkan kemauan mendengar telinga kanan dan kiri
13. Pemeriksaan tes Rinne bertujuan untuk membandingkan hantaran
udara dan hantaran tulang, sehingga membantu menegakan
diagnosis tuli hantar (conduktifve hearing loss)
 Pegang garpu tala pada taangkainya dan pukulkan ketelapak
tangan atau buku jaritangan yang berlawanan
 Untuk menilai hantaran udara, ujung lengan panjang garpu tala
yang sudah digetarkan dipasang 1 inchi di depan meatus
auditorius ekstermus
 Tanyakan pada klien apabila sudah tidak mendengar garpu tala
dipindah ke prosesus mastoedea
 Setelah itu prosedur diatas dibalik. Pemeriksaan dimulai dari
prosesus mastoedea kedepan meatus auditorius eksternus
14. Pemeriksaan tes Weher bertujuan untuk membedakan tuli hantar
dan tuli sensorineural
 Pegang garpu tala pada tangkainya dan pukulkan ketelapak
taangan ataau buku jaritangan yang berlawanan
 Garpu tala yang sudah digetarkan diletakkan di verteks atau di
tengah dahi
 Pasien ditanya “ sudah dengar suara keras atau lebih keras
disatu sisi (kanan dan kiri)
 Catat hasil pemeriksaan pendengaran dengan cara auskultasi
tersebut.
16 Buka handscoon, masker, dan lampu kepala
17 Jelaskan pada pasien bahwa tindakan sudah selesai
18 Catat hasil pemeriksaan
C. Fase Terminasi :
a) Bersihkan alat..
b) Ucapkan terima kasih.
c) Petugas mencuci tangan dengan handrub.
d) Dokumentasikan tindakan
7. Diagram Alir -
(Jika
Dibutuhkan)
8. Hal-hal yang Keadaan umum pasien
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Ruang Perawatan Umum

10. Dokumen 1. Blangko Register


Terkait 2. Blangko penggunaan obat
3. Blangko rujukan
11. Rekaman No. Yang diubah Isi Tanggal mulai di
Historis perubahan berlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai