Anda di halaman 1dari 3

Transpirasi pada tumbuhan

A. Analisis
Pada pengamatan transpirasi pada tumbuhan dilakukan dengan cara
pengukuran langsung di luar dan di dalam ruangan, yang menggunakan
tumbuhan pacar air. Setelah dilakukan pengamatan didapatkan hasil bahwa
terdapat perbedaan luas permukaan daun antara percobaan di luar dan di
dalam, yaitu pada percobaan di luar ruangan didapatkan luas permukaan daun
sebesar 125 cm2, kemudian apabila di dalam ruangan luas permukaan daun
nya lebih kecil yaitu sebesar 108 cm2. Dengan perbedaan hasil luas
permukaan daun pada kondisi luar dan dalam ruangan, maka terdapat
perbedaan pula pada laju trasnpirasi tumbuhannya, dimana pada kondisi di
dalam ruangan laju transpirasinya sebesar 2,47 g/jam sedangkan ketika pada
saat kondisi di luar ruangan laju transpirasinya sebesar 4,27 g/jam. Hal ini
menunjukkan bahwa proses trasnpirasi berlangsung lebih cepat pada saat
berada di luar ruangan, hal ini dapat dikarenakan beberapa faktor seperti
cahaya matahari, temperatur, dan angin.
Selain pengamatan pada tumbuhan pacar air, dilakukan juga
pengamatan pada tumbuhan bayam, dan didapatkan hasil pada bayam luas
permukaan daun 170cm2 dan kecepatan transpirasinya sebesar 5,49. Apabila
dibandingkan dengan tumbuhan pacar air pada luar ruangan, maka daun
bayam memiliki laju transpirasi yang lebih tinggi daripada pacar air.

B. Pembahasan
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat dilihat
terdapat perbandingan kecepatan transpirasi di luar ruangan dan di dalam
rungan, dimana kecepatan transpirasi di luar ruangan lebih cepat yaitu 4,27
g/jam dibandingkan di dalam ruangan yang hanya sebesar 2,47 g/jam.
Perbedaan trasnpirasi yang terjadi pada daerah luar dan dalam ruangan dapat
dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor internal seperti melebarnya
stomata sehingga air yang hilang lebih banyak, kemudian faktor eksternal
seperti sinar matahari, temperature, kelembapan udara, dan angin (Dahlia,
dkk., 2001).
Sinar matahari merupakan faktor yang menyebabkan membukanya
stomata, sehingga mempercepat proses trasnpirasi, selanjutnya kenaikan
temperature juga menambah tekanan uap yang ada di daun sehingga
menyebabkan tekanan uap di luar daun tidak sebesar tekanan uap yang ada di
dalam daun, hal ini yang menyebabkan uap air mudah terdifusi dari dalam
daun ke luar daun. Faktor selanjutnya yaitu faktor angin yang memiliki
pengaruh ganda yang saling bertentangan terhadap laju transpirasi, yaitu
karena angin bergerak melewati permukaan daun sehingga melewati uap air
yang terkumpul pada permukaan daun, sehingga angin menyebabkan
menurunkan kelembaban udara yang ada di stomata (Tjitrosomo, 1983).
Trasnpirasi dapat terjadi melalui kutikula, stomata, dan lentisel.
Trasnpirasi paling besar terjadi di stomata dan kutikula, hal ini karena luas
permukaan daun dan daun merupakan bagian paling mudah terkena udara
(Dahlia, dkk., 2001).
Kemudian, pada pengamatan selanjutnya yaitu daun bayam, memiliki
kecepatan transpirasi yang lebih cepat dibandingkan dengan pacar air, yaitu
apabila pada daun bayam transpirasi sebesar 5,49 g/ jam, sedangkan pada
pacar air hanya 4,27 g/jam, hal ini dapat dikarenakan luas permukaan yang
berbeda pada pacara air dan bayam, apabila pada pacar air hanya memiliki
luas permukaan daun sebesar 125 cm2, sedangkan pada bayam memiliki luas
permukaan daun sebesar 170 cm2. Hal ini juga berlaku pada tumbuhan pacar
air yang berada di dalam ruangan dan yang berada di luar ruangan, apabila
pada pacar air yang diletakkan di dalam ruangan, memiliki luas permukaan
108 cm2, sedangkan pada daun yang diletakkan di luar ruangan memiliki luas
permukaan sebesar 125 cm2, dan didapatkan hasil bahwa kecepatan transpirasi
lebih cepat dilakukan oleh tumbuhan pacar air yang di luar ruangan (4,27
g/jam) daripada tumbuhan pacar air yang ada di dalam ruangan (2,47 g/jam).
Sehingga, dapat diambil kesimpulan bahwa luas permukaan juga
mempengaruhi kecepatan trasnspirasi, dimana semakin luas permukaan daun
maka kecepatan trasnpirasi akan semakin besar (Gardner, 1991).

Anda mungkin juga menyukai