Anda di halaman 1dari 6

 OBAT PENCERNAAN  Tukak lambung

 Sistem Pencernaan Makanan  Penyebabnya :


 Proses pencernaan merupakan suatu proses - Infeksi Helicobacter pylori dengan
perubahan makanan dari bentuk kompleks ke peradangan dan kerusakan sel sebagai
bentuk yang lebih sederhana. penyebab utama
 Proses pencernaan makanan dimulai dari  H.pylori →kuman Gram – negatif penyebab
mulut→ pharynx → Oesophagus tukak lambung dan tukak usus yang ditemukan
→duodenum→ ( caecum →jejenum →ileum) oleh R. Warren dan B. Marshall (1982)
colon descendens → rektum  Helicobakter pylori memproduksi urease,
 Proses pencernaan makanan dibantu dengan berbentuk spiral dengan 4 – 6 benang- cambuk,
adanya asam lambung dan pepsin yang yang mengikat diri pada bagian dalam selaput
berperan dalam masuknya zat makanan ke lendir .
lambung dan merupakan enzim proteolitik yang  Bila kuman memperbanyak diri akan
disekresi oleh selaput lendir lambung sehingga menghasilkan banyak enzim dan protein toksis
terbentuk chymus yang merusak mukosa khususnya urease
 Pencernaan dilanjutkan didalam usus dengan mengubah urea → ammoniak.
bantuan enzim pencernaan yang dihasilkan oleh  Amoniak dapat menetralkan HCl dan toxis bagi
mukosa.
pankreas dan mukosa usus.  Dimana tempat yang rusak tersebut tidak
 Makanan yang halus akan diserap oleh tubuh terlindungi lagi
dan sisanya masuk ke usus besar kemudian  Dimana tempat yang rusak tersebut tidak
dirombak oleh flora usus hingga akhirnya terlindungi lagi
masuk ke rektum  oleh barrier →dikikis oleh HCl
 Di lambung dan usus inilah yang biasanya +pepsin→peradangan
sering terjadi gangguan dan infeksi mukosa kronis ( gastritis, duodenitis)
PENYAKIT berlangsung tanpa
SALURAN LAMBUNG DAN USUS  gejala dan bertahan seumur hidup.
 Radang kerongkongan (oesophagitis)  Tes napas : pasien diberi makanan yang
 Suatu luka yang disebabkan masuknya cairan mengandung urea oleh H. pylori → amoniak
lambung ( asam lambung +pepsin) ke dan karbondioksida dan gas dideteksi dalam
kerongkongan secara terus menerus yang napasnya mengandung bau amoniak.
mengakibatkan peradangan.  Reaksi : NH2 – C=O – NH2 +H2O urease
 Gejala : - perasaan terbakar dan perih di ( H.pylori) 2 NH2 + CO2
belakang tulang Pengobatan:
 dada disebabkan luka mukosa bersentuhan  Obat yang bekerja simtomatik (meringankan
dengan makana/minuman gejalanya) antara lain:
- Rasa asam atau pahit dimulut akibat reflux - Antasida
Terapi : - H2 blocker
 Pemberian obat yang dapat menetralkan asam - Penghambat Pompa-Proton
lambung (antasida) - Antikolinergik
 Penghambat produksi asam (H2 blocker ) - Bismut (menutupi tukak lambung)
 Penghambat pompa proton  Gastritis kronis
 Obat yang menstimulasi peristaltik lambung  Merupakan gangguan motilitas lambung yang
(prokinetika, propulsiva ) menyebabkan terhambatnya peristaltik dan
Radang lambung (gastritis) pengosongan lambung.
 Peradangan yang disebabkan mukosa lambun  Penyebabnya :
bersentuhan dengan aliran balik getah  Stress → ketegangan psikis dan emosional →
duodenum yang bersifat alkalis secara terus produksi
menerus berubah menjadi tukak lambung.  kortisol berlebih
 Penyebabnya ; Tukak usus
- Mekanisme penutupan pylorus tidak bekerja  Akibat hiperreaktivitas lambung gangguan
secara dalam motilitas dan gangguan fungsi pylorus →
 sempurna menyebabkan mukosa lambung isi lambung yang asam masuk ke usus
dikikis terlampau cepat dalam jumlah berlebih dalam
 oleh garam-garam empedu dan lysolesitin waktu lama → radang usus halus (duodenitis)
(penyabunan) dan tukak duodenum.
Hypersekresi asam sehingga dinding asam  Adanya bicarbonat yang berasal dari getah
 dirangsang secara rutin → gastritis dan tukak pankreas dapat menetralkan asam tersebut
Turunnya daya imun mukosa yang  Pada tukak usus akan terjadi hiperasiditas di
dalam keadaan sehat bagian proksimal duodenum.
 sangat tahan terhadap asam lambung + pepsin  Pengobatan radang pada lambung - usus
Tukang lambung-usus ( ulcus pepticum) berupa simtomatis yaitu ditujukan pada
menghilangkan gejalanya saja terutama rasa  Amoksisilin, tetrasiklin, klaritomisin,
nyeri diakibatkan peristaltik lambung dan pepsin metranidazol dan tinidazol.
OBAT GANGGUAN LAMBUNG DAN  Digunakan dalam kombinasi sebagai triple terapi
PENCERNAAN untuk membasmi H.pylori dan penyembuhan
ANTASIDA ( zat pengikat asam) penyakit tukak lambung/usus secara tuntas.
 Antasida terdiri dari senyawa magnesium,
aluminium, hidrotalsit, kalsium carbonat dan D. PENGHAMBAT SEKRESI ASAM
natrium karbonat) H2- blockers (antagonis H2-reseptor)
 Antasida merupakan basa lemah yang  Semetidin, ranitidin, famotidin, roksatidin dan
digunakan untuk mengikat secara kimiawi dan nizatadin. Obat tersebut menempatin histamin-
menetralkan asam lambung. H2 secara selektif di permukaan sel-sel parietal
 Efek antasida terjadi peningkatan pH yang yang menyebabkan sekresi asam lambung dan
mengakibatkan berkurangnya kerja proteolitik pepsin dapat dikurangi.
dari pepsin (optimal pada pH 2), diatas pH 4  Efektivitas obat tersebut pada penyembuhan
aktivitas pepsin menjadi minimal tukak lambung dan usus dengan terapi
 Obat ini mampu mengurangi rasa nyeri di kombinasi melebihi 80 %
lambung dengan cepat dan efeknya bertahan 20  H2- blocker paling efektif untuk pengobatan
– 60 menit bila diminum pada perut kosng dan tukak duodeni yang khusus berkaitan dengan
sampai 3 jam bila diminum 1 jam setelah masalah hiperasiditas
makan.  Pada wanita yang hamil dan menyusui
Peningkatan pH simetidin, ranitidin dan nizatadin ( Naxidine)
 Garam magnesium dan Na-bikarbonat dapat dapat melintasi plasenta dan mencapai air susu
menaikan pH asam lambung sampai 6 -8 sehingga tidak boleh digunakan oleh wanita
 Calsium carbonat sampai pH 5-6 dan
garam=garam aluminiun hidroksida sampai max hamil dan ibu menyusui.
pH 4-5. - Penghambat pompa-proton (PPP)
 Beberapa antasida ( Al-hidroksida, sukralfat dan  Omeprozal, lansaprozal, pentoprazol ,
bismut koloidal ) memiliki khasiat melindungi esomeprazol
tukak dengan jalan membentuk suatu lapisan  Obat tersebut diatas menghambat dengan
pelindung terhadap serangan asam-pepsin. praktis secara tuntas sekresi asam dengan jalan
 Aman bila diberikan pada wanita hamil dan menghambat enzim H+. K+ ATPase secara
laktasi. efektif dalam sel pariental dan merupakan obat
Senyawa Magnesium dan Aluminium pilihan p
 Dapat menetralisasi dengan baik tanpa diserap E. OBAT PENGUAT MOTILITAS
usus merupakan obat pilihan utama.  Kerjanya cukup panjang akibat kumulasi di sel
 Garam magnesium bersifat pencahar maka tersebut
biasanya dikombinasikan dengan senyawa  Kadar penghambatan asam tergantung dari
aluminium karbonatyang bersifat konstipasi (1:5) dosis dan pada umumnya lebih kuat daripada
 Persenyawaan Mg dan Al adalah hidrotalsit perintangan oleh H2- blockers
yang sangat efektif  Pada ibu hamil dan menyusui penggunaan
Natrium bikarbonal dan kalsium karbonat belum cukup data
 Dapat bekerja kuat tetapi dapat timbul alkalosis  Metoklopramida, cisaprida dan domperidon →
yaitu adanya alkali berlebih dalam darah dan prokinetik dan atau propulsiva dan merupakan
jaringan yang dapat menimbulkan gejala mual, antagonis dopamin.
muntah, anoreksi .  Mempunyai fungsi sebagai
 Terbentuk CO2 apabila bereaksi dengan cairan antiemetik,memperkuat peristaltik dan
lambung yang dapat meningkatkan hipersekresi mempercepat pengosongan lambung yang
asam lambung dihambat oleh neurotransmiter dopamin.
Bismutsubnitrat  Penghambatan dapat ditiadakan oleh zat- zat
 Berfungsi membentuk lapisan pelindungpada antagonis dopamin dengan jalan menduduki
tukak dan berkhasiat sebagai bakteriostatik reseptor yang banyak terdapat di saluran cerna
terhadap H. pylori dan otak.
 Banyak digunakan pada terapi eraditas tukak  Blokade dari reseptor tersebut di otak
ANTIKOLINERGIK menyebabkan gangguan ekstra pyramida.
 Untuk mengurangi pengeluaran asam dari sel  Cisaprida dan domperidon tidak dapat melintasi
parietal barier darah otak sehingga aktivitasnya terbatas
 Duhulu sering digunakan untuk pengobatan pada saluran cerna.
tetapi dengan adanya introduksi triple therapy  Dengan adanya stimulasi peristaltik akan terjadi
untuk indikasi H. pylori maka tidak dipergunakan pengaliran kembali dari empedu , enzim
untuk terapi pencernaan dan duodenum ke arah lambung
ANTIBIOTIK dapat dicegahnya.
 Tukak tidak dirangsang lebih lanjut sehingga  Efek samping : jangka lama dan dosis tinggi
dapat sembuh dengan cepat dapat diserap usus →encefalopatia
 Cisaprida dapat menyebabkan gangguan ritme  Dosis : tukak lambung/usus 4 dd 120 mg , ½ jam
jantung yaitu meningkatkan QTc internal dan setelah
vibrilasi ventrikel→ Prancis dan Belanda ditarik - makan dan sebelum tidur selama 1-2
 F. LAINNYA minggu.
Sedativa : meprobamat, diazepam Bismutsubnitrat ( komb Stomadex)
- terjadinya serangan pada tukak  Berkhasiat adstringen dan antiseptik lemah dan
lambung → stress dan dapat mengikat asam-asam lemah
 kegelisahan  Dosis tinggi dapat diserap → intoksikasi
- Guna mengatasi hal tersebut biasanya bismut dan nitrat → tidak digunakan lagi.
terapi antasida Kalsiumcarbonat : Stomagel
 dan meprobamat, benzodiazepam, oksazepam  Merupakan karbonat pertama yang digunakan
- Analog prostaglandin-E1 sebagai antasida
 Misoprostol (Cytotec) dapat menghambat  Bekerja menetralkan asam lambung sambil
secara langsung sel parietal dan melindungi melepaskan gas CO2 yang dapat merangsang
mukosa dengan jalan stimulasi produksi mucus dinding sebagai pemcetus perforasi dari tukak
dan bikarbonat. karena pelepasan asam.
- Zat-zat pembantu :  Efek samping: Sembelit diatasi dengan
 Asam alginat, succus dan dimethicon kombinasi : MgO 20%, Mgsulfat)
 Antasida yang mengandung alginat sering  Dosis : 1 – 4 gram sehari
digunakan pada nyeri dan gangguan reflux  Natrium bicarbonat : (soda kue, Gelusil II )
ZAT TERSENDIRI  Bersifat alkalis efek antasida sama dengan
ANTASIDA kalsium karbonat.
Aluminiumhidroksida  Efek samping : alkalosis (bila berlebih) gejala
 Gelusil, Polysilane, Maalox sakit kepala muntah, mual.
 Zat koloidial ini sebagian terdiri dari aluminium  Dosis : 1 – 4 g
hidroksida dan sebagian hydrated ( aluminium Magnesium oksida : stomadex
hidroksida terikat air).  Lebih efektif untuk mengikat asam daripada
 Khasiat sebagai adstringen →melapisi tukak natrium-bikarbonat
lambung dengan cara ion - Al membentuk  Memiliki sifat pencahar maka dikombinasikan
kompleks dengan protein . dengan aluminiun hidroksida atau
 Dosis : dalam bentuk gel 3dd, 0,5 – 1,0 g kalsiumcarbonat ( 1:5)
Sukralfat (aluminiumsukrosasulfat basis  Tidak diserap oleh usus sehingga tidak
,Ulsanic) menyebabkan alkalosis
 Berfungsi :  Dosis : 1 -4 dd :0,5 – 1,0 g
Membentuk kompleks protein pada permukaan Magnesium hidroksida : Gelusil, Maalox,
 tukaksehingga dapat melindungi dari HCl, Mylanta
pepsin dan  Memiliki daya netralisasi kuat, cepat
 empedu bertahan sampai ± 6 jam di tukak  Digunakan dalam sediaan : Al-hidroksida,
 Dapat menetralkan asam karbonat,dimethicom dan alginat
 Menahan kerja pepsin  Dosis : 1-4 dd 500-750 mg
 Mengadsorpsi asam empedu. Magnesium trisilikat : Gelusil, Polysilane
 Resorpsinya : 3 – 5%  Bekerja lebih lambat dan lama dibanding
 Efek samping : obstipasi, erhytema, mulut kering natriumbicarbonat.
 Dosis : esofagitis 4 dd 1,0 g p.c sebelum tidur  Daya netralisasinya cukup baik
- tukak lambung 4 dd 1 g a.c  Berkhasiat adsorbens
 Sediaan kombinasi : Mg/Al :Caved-s, Polycrol (+  Bereaksi dengan asam lambung membentuk
dimethicon, Neogastrolet ( + papaverin) silisium hidroksida yang dapat melindungi tukak
2. Bismutsubsitrat : De-Nol lambung
 Fungsi :  Efek samping : Penggunaan kronis→ batu ginjal
 Bakteriostatik pada H. pylori pada tukak (batu silikat)
lambung/usus  Dosis : 1 -4 dd 0,5 -2 g
 Pelindung mukosa → terbentuknya kompleks Hidrotalsit : Talsit,Ultacit
bismut-  MgAl-hidroksicarbonat dengan daya netralisasi
 glikoprotein dan dilambung diubah menjadi cepat dan agak lemah→ pH tidak meningkat
bismutoksi diatas 5
 klorid yang tidak larut.  Bekerja sebagai antipepsin dan dapat mengikat
 Resorpsinya : Kurang dari 1% tergantung pada serta mengaktivasi empedu yang mengalir naik
keasaman lambung pH > resorpsi meningkat ke lambung akibat refluxs.
 Plasma : t ½ : rata-rata 20 hari  Pada suasana basa akan dibebaskan lagi oleh
garam empedu
 Efek samping : pencahar (Mg) dan obstipasi(Al)  Pada penderita diabetes mencapai ± 1 jam
 Dosis : 2 dd2 tablet 0,5 g dikunyah halus 1 jam (gastroparase) dengan gejala kurang napsu
p.c atau suspensi. makan dan merasa kenyang.
PROKINETIKA Domperidon digunakan untuk :
 Metoklorpamida : Primperan  Terapi tukak lambung dengan jalan menhindari
 Merupakan derivat - amino-klorbenzamida reflux empedu dari duodenum ke lambung
(1964) yang berkasiat (duodeno-gastric reflux) sehingga pemborokan
 Memperkuat motilitas dan pengosongan asam dari mukosa tidak memburuk dan tukak bisa
lambung (propulsivum) berdasarkan stimulasi sembuh dengan mudah.
saraf kolinergika.  Reflux oesophagitis untuk mencegah pengaliran
 Antidopamin di pusat dan perifer serta kerja kembali dari asam lambung ke tenggorokan
langsung terhadap otot polos  Mual dan muntah karena migrain (komb.
- Sebagai antiemetik central kuat parasetamol)
berdasarkan blokade  Resorpsi : dari usus baik, tetapi dari poros
 reseptor dopamin di CTZ→ semua mual ususnya buruk, dengan PP-nya 92 %, plasma-
termasuk t1/2 ± 7 jam
 radioterapi  Setelah biotransformasi diekresikan melalui
 Resorpsi : usus cepat ± 30% dalam empedu dan tidak melalui CCS sehingga tidak
plasmaT1/2 ± 4 jam berefek sedatif (perbedaan metoklorpramida)
 Eksresi : berlangsung 80% dalam keadaan utuh  Efek samping : jarang terjadi, kejang usus
melalui kemih. sementara dan alergi kulit
 Efek samping : sedasi dan gelisah( melintasi Obat antikolinergik dan Parkinson tidak boleh
rintangan darah otak), gangguan pada lambung, diberikan bersamaan obat ini karena dapat
ekstra pyramidal ( anak-anak) menurunkan efek domperidon
 Interaksi :  Dosis : 3-4 dd 10-20 mg a.c , anak- anak 3-4
 Obat digoksin yang disrap dilambung akan mg 4 dd 0,3mg/kg, rektal anak ≤ 2 th 2-4 dd 10
berkurang resorpsinya bila diberikan bersamaan mg/kg
metoklopramida dan justeru resorpsi yang  Pada wanita hamil dan menyusui harus
diserap di usus halus dapat dipercepat waspada karena dapat memasuki air susu →
(asetosal, diazepam dan levodopa) efek ekstrapyramidal
 Dosis : 3-4 dd 5-10 mg dan anak-anak 0,5 C. PENGHAMBAT PRODUKSI ASAM
mg/kg/sehari, rektal 2-3 dd 20 mg  Simetidin :Tagamet, Algitec
2. Cisaprida : Prepulsid, Acpulsif → sudah  Merupakan perintang - H2 pertama (1977) yang
ditarik (2000) :ganguan irama jantung kematian menduduki reseptor-histamin H2 di mukosa
 Merupakan senyawa piperidil (1988) berkhasiat lambung yang berhasil memicu produksi asam
menstimulasi motilitas lambung-usus yang klorida (reseptor-H2 terdapat pula di SSP dan
diduga berdasarkan pelepasan asetilkolin. pembuluh darah)
 Tidak bekerja sebagai antidopamin atau  Mekanisme kerjanya menghambat seluruh
kolinergik sekresi asam lambung baik alami (basal) atupun
 Khusus digunakan pada gangguan yng tejadi karena adanya rangsangan makanan,
pengosongan lambung dan pada refluxs – insulin, cofein , produksi pepsin maupun seluruh
oeshophagitis ringan sampai berat. getah lambung berkurang sehingga pH
 Resorpsi : dari usus. Cepat dan lengkap, meningkat sampai pH 6,7
tetapi BA-nya hanya 40% sebab FPE besar,  Penggunaan:
PP- ± 98% dan plasmanya T1/2 = 11 jam.  Terapi profilaksis tukak lambung –usus,
 Biotranformasi : di hati dan metabolitnya  Reflux oesophagitis ringan sampai sedang
diekresikan melalui kemih dan tinja.  Sindroma Zollinger- Ellison.
 Efek sampin : kejang perut, diare,  Pada tukak usus simetidin sangat efektif dengan
ektrapyramidal, kepala nyeri dan jarang presentase penyembuhan diatas 80 %
konvulsi.  Tukak sembuh dalam waktu beberapa minggu
 Tidak dianjurkan untuk wanita hamil dan dan efek terhadap lambung lebih ringan.
menyusui.  Resorpsinya : dari usus cepat dan lengkap
3. Domperidon : Motilium dengan BA± 70%, PP-nya±20 % ,plasma t1/2 ±
 Merupakan derivat benzimidazolinon (1979) 2 jam, dapat melintasi barier darh-otak
yang berkhasiat sebagai anti-emetika dengan  Biotransformasi : dalam hati sebesar 25% dan
mekanisme kerja perintangan reseptor dopamin dibiotransformasikan menjadi sulfoksida
di CTZ (Chemo Trigger Zone) beserta stimulasi bersama sisa
peritaltik dan pengosongan lambung.  Ekresinya : melalui ginjal.
 Pada keadaan normal pengosongan lambung  Tablet ditelan pada waktu makan ( resorpsinya
dimulai rata-rata 35 menit setelah makan. terjadi di usus)
 Efek samping: jarang terjadi diare, nyeri otot  Merupakan analog prostaglandin yang berfungsi
impotensi dan gynecomastia ringan (dosis tinggi menstimulasi mekanisme perlindungan mukosa
dan pemakaian jangka lama) lambung dengan menghambat sekresi asam
 Simetidin dapat merintangi enzim oksidatif hati lambung
sehingga perombakan obat lain dapat  Biasanya ditambahkan pada pengobatan NSAID
diperlambat bila digunakan bersamaan( untuk menghindari tukak lambung
dosisnya perlu dikurangi)→teofilin, - Succus liquiritiae
karbamazepin,fenitoin, nifedifin,diltiazem,  Merupakan akar tumbuhan Glycyrrhiza glabra.
verapamil, diazepam dan klor diazepoksida.  Kandunga zat aktifnya asam glisirizinat
 Dosis : gastritis 1dd 800mg setelah makan (glycyrrhizin, ester glisiretinat)
malam.  Glisirizinat dapat menghambat suatu enzim
- Ulcus peptikum 2dd 400 mg pada waktu yang mengkatalisis perubahan androstendion
makan dan a.n atau 1 dd sehari 800 menjadi testoteron.
mg a.n selama 4 minggu.  Dalam hati akan dihidrolisis menjadi glisiretinat
 Dosis pemeliharaan : malam hari 400 mg yang berkhasiat mineralokortikoid (hormon anak
selama 3-6 bulan . IV 4-6 dd 200 mg ginjal)karena dapat menghambat perubahan
- Ranitidin : Zantac, Rantin kortisol menjadi kortison
 Merupakan senyawa furan yang mempunyai  Kandungan zat succus liq :
daya menghambat lebih kuat terhadap sekresi  zat estrogen,
asam dibandingkan semetidin  liquiritin
 Tidak merintangi perombakan oksidatif dari obat  flavonoid
lain→ tidak interaksi yang tidak diinginkan.  Khasiat
 Resorpsinya : baik tidak dipengaruhi makan . - Spasmolitik
 BA-nya 50 – 60 %, plasma-t1/2-nya ± 2 jam. - Ekspektoran (mayoritas)
 Sifatnya sangat hidrofil maka PP-nya ringa - Anti radang.
(15%), sukar memasuki CCS - Memperbaiki fungsi pelindung mukosa
 Ekskresi : melalui kemih keadaan utuh. lambung,
 Efek samping : mirip simetidin tetapi tidak  Efek samping : Pada dosis ≥ 3 gr :nyeri
menimbulkan gynecomastia karena bersifat kepala, udem, dan gangguan
antiandrogen keseimbangan elektrolit tubuh
 Dosis : 1 dd 300 mg p.c selama 4-8 minggu - Asam alginat : Gelusil II
Pencegah 1dd 150 mg. IV 50 mg sekali.  Merupakan polisakarida yang diperoleh dari
Pamotidin: Famocid. ganggang laut
 Merupakan senyawa –thiazol(cincin-5 dengan N  Digunakan dalam sediaan antasida pada refluks
dan S) esofagitis ( membentuk larutan kental Na atau
 Farmakokinetik dan efek samping sama dengan Mg alginat)
ranitidin  Larutan gel tersebut akan mengembang
 Dosis pada esofagitis 2 x 20-40 mg membentuk lapisan pada permukaan isi
 tukak lambung-usus 1x 40 mg malam hari pc. lambung sehingga dapat melindungi mukosa
Roksatidin : Roxan, Roxit esofagus terhadap asam lambung.
 Merupakan senyawa piperidin (1986)  Digunakan sebagai hemostaticum ( untuk
 Diresorpsi secara legkap dengan t1/2 6-7 jam menghentikan perdarahan dari luka pada Ca-
dengan bioavailabilitas rata-rata 85 % alginat diabsorpsi jaringan).
 Dosis : esofagitis 2x 75 mg selama 6-8 - Dimetikom : dimetilpolisiloksan,
minggu tukak lambung-usus : polysilen,disfatil.
 1x150 mg malam hari selama 4-6 minggu  Merupakan kelompok polisiloksan yang bersifat
- Omeprazol: Losec hidrofob (larut dalam lemak dan tidak larut
 Senyawa benzilimidazol merupakan dalam air)
penghambat pompa proton pertama (1988) yang  Sifat tersebut menyebabkan dimetikon banyak
digunakan untuk terapi produksi asam lambung digunakan untuk sediaan cream pelindung
yang sangat kuat terhadap zat hidrofil yang bersifat mengiritasi
 Penggunaanya sama dengan H2-blockers pada (asam atau basa)
gastritis, tukak lambung-usus  Keguna :
 Resorpsinya lengkap dalam waktu 2-5 jam  memperkuat khasiatnya pada sediaan oral
dengan t1/2 nya kurang ± 1 jam tetapi kerjanya sering ditambahkan silisium oksida disebut
mencapai 24 jam semetikom yang diaktivasi
 Dirombak dalam hati menjadi metabolit inaktif  Menurunkan ketegangan dipermukaan lambung
dan dieksresikan melalui kemih (80%) sehingga
 Dapat terutai dalam suasana asam , sehingga  gelembung gas dalam lambung –usus lebih
dibuat sediaan salut tahan asam mudah terurai menjadi
5.Misoprostol  gelembung kecil yang dapat diabsorpsi usus
 Efektif pada saat terkumpul gas dilambung
(flatulensi)
 Dosis : 3-4 X 40-160 mg atau bentuk cream 200
mg/g

Anda mungkin juga menyukai