Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengertian Qada

Qada secara bahasa yang berarti hukum, ketetapan, dan kehendak Allah. Semua yang
terjadi berasal dari Allah SWT, sang pemilik kehidupan. Sebelum adanya proses kehidupan,
Allah sudah menuliskan apa saja yang akan terjadi. Baik itu tentang kebaikan, keburukan
dan juga tentang hidup atau mati.

Allah sudah memerintahkan hambanya untuk percaya pada Qada. Dalam Al Qur'an Surah
Al-Baqarah, Ayat 210, Allah berfirman:

ُ ‫َّللا ت ُ ْر َج ُع ْاْل ُ ُم‬


‫ور‬ ِ ّ ‫ي ْاْل َ ْم ُر ۚ َو ِإلَى‬ ِ ُ‫ظلَ ٍل مِ نَ ْالغَ َم ِام َو ْال َم ََلئِ َكة ُ َوق‬
َ ‫ض‬ ّ ‫ظ ُرونَ ِإ َّل أ َ ْن َيأْتِ َي ُه ُم‬
ُ ‫َّللاُ فِي‬ ُ ‫ه َْل َي ْن‬

Arab-Latin: Hal yanẓurụna illā ay ya`tiyahumullāhu fī ẓulalim minal-gamāmi wal-malā`ikatu


wa quḍiyal-amr, wa ilallāhi turja'ul-umụr

Artinya: Tidak ada yang mereka tunggu-tunggu kecuali datangnya (azab) Allah bersama
malaikat dalam naungan awan, sedangkan perkara (mereka) telah diputuskan. Dan kepada
Allah-lah segala perkara dikembalikan.

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa semua perkara-perkara, ketetapan yang terjadi sudah
diputuskan oleh Allah SWT.

2. Pengertian Qadar

Qadar secara bahasa diartikan sebagai sebuah ketentuan atau kepastian dari Allah.
Sedangkan secara istilah, qadar berarti sebuah penentuan yang pasti dan sudah ditetapkan
oleh Allah SWT. Baik yang sudah terjadi, sedang terjadi, maupun yang akan terjadi.

Hadist tentang Qada dan Qadar:

Diriwayatkan dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya seseorang diciptakan dari perut ibunya selama 40 hari dalam bentuk
nuthfah, 40 hari menjadi segumpal darah, 40 hari menjadi segumpal daging, kemudian Allah
mengutus malaikat untuk meniupkan ruh didalamnya dan menuliskan empat ketentuan yaitu
tentang rezeki, ajal, amal, dan (jalan kehidupan) sengsara atau bahagia."

Hubungan Qada dan Qadar juga tidak bisa dipisahkan. Qada merupakan rencana dan
Qadar adalah perwujudan atau kenyataan yang akan terjadi seperti yang sudah ditetapkan
Allah SWT.

Dalam Al Qur'an surah Al-Hijr ayat 21

ٍ ُ‫يءٍ إِ َّل ِع ْن َدنَا خَزَ ائِنُهُ َو َما نُن ِ َِّزلُهُ إِ َّل بِقَ َد ٍر َم ْعل‬
‫وم‬ َ ‫َوإِ ْن مِ ْن‬
ْ ‫ش‬

Arab-Latin: Wa im min syai`in illā 'indanā khazā`inuhụ wa mā nunazziluhū illā biqadarim


ma'lụm

Terjemah Arti: "Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kamu-lah khazanahnya, dan
Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran tertentu"

Macam-macam Takdir

1. Takdir Muallaq

Takdir muallaq masih bisa berubah jika manusia berusaha mengubahnya. Misalnya
seseorang yang miskin bisa menjadi kaya, ingin pintar, dan lain sebagainya. Semua itu
harus melewati proses usaha yang keras untuk mencapai semuanya.

Allah SWT dalam Al Qur'an Surah Ar-Ra'd Ayat 11 berfirman:

‫مِن َوا ٍل‬ ّ ‫َّللا ََل يُغَيِ ُِّر َما بِقَ ْو ٍم َحت ّ ٰى يُغَيِ ُِّروا َما بِأ َ ْنفُ ِس ِه ْم ۗ َوإِذَا أ َ َرا َد‬
ْ ‫َّللاُ بِقَ ْو ٍم سُو ًءا فَ ََل َم َر ّد لَهُ ۚ َو َما لَ ُه ْم مِ ْن دُونِ ِه‬ َ ّ ‫إِ ّن‬

Arab-Latin: Innallāha lā yugayyiru mā biqaumin ḥattā yugayyirụ mā bi`anfusihim, wa iżā


arādallāhu biqaumin sū`an fa lā maradda lah, wa mā lahum min dụnihī miw wāl

Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga
mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah
menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya;
dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
Takdir Mubram
Takdir Mubram adalah takdir yang tidak bisa diubah oleh manusia meskipun ikhtiar dan
tawakal kepada Allah. Contohnya seperti kematian dan jodoh, semua itu sudah ditetapkan
oleh Allah SWT.

Allah SWT berfirman dalam Surah Al-A'raf ayat 34

َ‫عةً ۖ َو ََل يَ ْست َ ْق ِد ُمون‬ َ َ‫َو ِل ُك ِِّل أ ُ ّم ٍة أ َ َج ٌل ۖ فَإِذَا َجا َء أ َ َجلُ ُه ْم ََل يَ ْست َأْخِ ُرون‬
َ ‫سا‬

Arab-Latin: Wa likulli ummatin ajal, fa iżā jā`a ajaluhum lā yasta`khirụna sā'ataw wa lā


yastaqdimụn

Artinya: "Dan tiap-tiap umat memiliki, maka apabila telah datang waktunya mereka tidak
dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat pula melanjutkannya."

Hikmah Iman Kepada Qada dan Qadar

· Selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT, sebab percaya bahwa takdir Allah
merupakan ketetapan yang terbaik bagi seluruh makhluk-Nya.

· Selalu rendah hati bahwa segala sesuatu yang terjadi itu semua berkat kehendak Allah.

· Selalu berjiwa optimis dan tidak putus asa saat merasakan kegagalan. Mungkin Allah akan
menggantinya dengan cara lain yang lebih baik.

· Membiasakan diri untuk bersikap sabar dan tawakal kepada Allah SWT.

· Jiwa lebih tenang.

Anda mungkin juga menyukai