Anda di halaman 1dari 2

MATA UJIAN : Konsep Keaksaraan NAMA : Nelly Kusyeni

Fungsional
HARI/TANGGAL : NIM/NO. ABSEN : 41032103181011
DOSEN/ASSISTEN : Dr. Hendi S. Muchtar, M.Pd PPROGRAM/SMT/KLS : PLS 3 B
& Dr. Rina, S.Pd.,M.Pd
RUANG UJIAN : TANDA TANGAN :

1.
a. Pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.
b. Tidak bekerja di lingkungan sekolah
c. Ruang lingkup yang sangat luas
d. Prospek kerja yang menguntungkan
e. Langsung terjun ke masyarakat
f. Berperan dalam mewujudkan pendidikan untuk semua golongan
g. Banyak dibutuhkan oleh lembaga negara
h. Pendidikan luar sekolah lagi naik daun
i. Dibekali dengan wawasan yang luas
j. Berperan penting dalam kemajuan masyarakat
2. Berhubungan erat dengan kemampuan warga belajar yang akan menerapkan hasil dari proses belajar
keaksaraan dalam kehidupan sehari-hari serta dapat meningkatkan kemampuan dalam memanfaatkan
kecakapan melek aksara untuk membangun kepercayaan diri dan mengembangkan potensi dalam dirinya
guna memenuhi tarap hidupnya sehingga tetap survive ( bertahan ) dalam lingkungan masyarakat yang ada.
3. Pendidikan yang diberikan kepada masyarakat yang asing dengan dunia pendidikan untuk mengenalkan
mereka pada ilmu pengetahuan yang luas terutama kemampuan baca tulis dan berhitung, tidak hanya itu
pendidikan keaksaraan juga mengajarkan pada masyarakat untuk menganalisa dan memanfaatkan potensi
yang dimiliki dalam kehidupan sehari-hari minat dan kebutuhan belajar.
Ada beberapa hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan dalam memilih metode tertentu, yaitu :
1) Tujuan yang ingin dicapai
2) Karakteristik materi pembelajaran
3) Kamampuan pendidikan
4. Mulai abad 19 hingga pada tahun 1980 dikembangkan Literacy Traditional yang meliputi kemampuan
membaca, menulis, mengeja, mendengar dan berbicara.
Sampai pada tahun 1990, di beberapa negara maju seperti Jepang, Korea, Taiwan, Negara-Negara Eropa
dan Amerika sudah dikembangkan Literacy kompurter ( tehnologi ), Information Literacy dan Multimedia
Literacy, perkembangan Literacy tersebut sudah mulai melibatkan kemampuan masyarakatnya dalam
konsep Literacy berbasis digital atau pun tehnologi dan bukan sekedar baca tulis hitung saja.
Tujuannya agar masyarakat mampu bergaul dalam kehidupan sosial yang lebih luas secara tidak langsung
dengan adanya tujuan tersebut, maka masyarakat dapat berkembang dan belajar secara otodidak melalui
berbagai pengalaman yang dimilikinya.
5. Semakin tinggi kemiskinan biasanya tingkat buta aksaranya juga tinggi, motivasi belajar yang kurang.
Lokasinya yang tidak terjangkau, mereka jauh dari perkembangan informasi dan teknologi.
Mahalnya biaya pendidikan
Kurang memadai fasilitas disekolah
Rendahnya pemerataan pendidikan
Bisa diatasi, diawali dari diri sendiri yang memiliki kemauan, niat, i’tikad dan usaha maupun dengan
pememrintah yang harus memperhatikan sekolah dipelosok yang kekurangan fasilitas yang memadai.
6. Masih diperlukan karena program pendidikan keaksaraan merupakan salah satu jaminan pendidikan guna
menuntaskan problem buta aksara ( anak-anak pedalaman ) di Indonesia, meskipun zaman now pendidikan
harus diperhatikan karena sangat penting untuk masa depan.
7. Tujuan program keaksaraan fungsional adalah diharapkan peserta didik untuk:
a) Dapat meningkatkan pengetahuan membaca, menulis dan berhitung serta keterampilan fungsional untuk
meningkatkan taraf hidupnya.
b) Menggali potensi dan sumber-sumber kehidupan yang ada dilingkungan sekitar peserta didik, untuk
memecahkan masalah keaksaraan.
Warge merasa setuju dengan mulai diberlakukannya pendidikan keaksaraan karena merasa pendidikan
menjadi tonggak untuk melakukan perubahan.
8. Konteks lokal adalah bahwa pembelajaran pendidikan keaksaraan dilaksanakan berdasarkan minat,
kebutuhan, pengalaman, permasalahan dan situasi lokal serta potensi yang ada disekitar warga belajar.
Desain lokal, tutor bersama warga belajar perlu merancang kegiatan pembelajaran di kelompok belajar
sehingga jawaban atas permasalahan, minat dan kebutuhan warga belajar.
Partisipatif tutor perlu melibatkan warga belajar berpartisipasi secara aktif dari mulai tahap perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian hasil warga belajar.
Fungsionalisasi hasil belajar dari hasil pembelajarannya warga belajar diharapkan dapat memecahkan
masalah keaksaraannya dan meningkatkan mutu dan tarap hidupnya.

Anda mungkin juga menyukai