Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pembahasan
2.1 Gizi
2.1.1 Sejarah
Dulu kita mengenal pedoman makan berslogan “4 Sehat 5 Sempurna” (4S5S) yang
dipopulerkan oleh Prof. Poerwo Soedarmopada tahun 1950-an. Namun, sejak tahun 1990-
an, pedoman tersebut dianggap tak lagi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi gizi. Karena seperti Susu yang bukan termasuk “makanan sempurna” seperti
anggapan umum selama ini. Dengan anggapan itu banyak orang, termasuk kalangan
pemerintah, menganggap susu merupakan “jawaban” atas masalah gizi. Sebenarnya, susu
adalah sumber protein hewani yang juga terdapat pada telur, ikan dan daging.Oleh karena itu
di dalam PGS, susu ditempatkan dalam satu kelompok dengan sumber protein hewani lain.
Dari segi kualitas protein, telur dalam ilmu gizi dikenal lebih baik dari susu karena daya
cerna protein telur lebih tinggi daripada susu.
Hal ini juga sesuai dengan adanya perubahan pedoman “Basic Four” di Amerika
Serikat, yang merupakan acuan awal 4S5S pada masa itu menjadi “Nutrition Guide for
Balance Diet”. Di Indonesia, “Nutrition Guide for Balance Diet” diterjemahkan menjadi “
Pedoman Gizi Seimbang” (PGS). Pada konferensi pangan sedunia tahun 1992 di Roma dan
Genewa, yang diadakan oleh FAO, dalam rangka menghadapi beban ganda masalah gizi di
negara berkembang, antara lain ditetapkan agar semua negara berkembang yang semula
menggunakan pedoman sejenis “Basic Four”memperbaiki menjadi “Nutrition Guide for
Balance Diet”. Indonesia menerapkan keputusan FAO tersebut dalam kebijakan Repelita V
tahun 1995 sebagai PGS dan menjadi bagian dari program perbaikan gizi. Namun, PGS
kurang disosialisasikan sehingga terjadi pemahaman yang salah dan masyarakat cenderung
tetap menggunakan 4S5S. Baru pada tahun 2009 secara resmi PGS diterima oleh masyarakat,
sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 yang menyebutkan secara
eksplisit “Gizi Seimbang” dalam program perbaikan gizi.
Selain diagram 'Isi Piringku' diatas, Pedoman Gizi Seimbang tersebut juga menekankan
empat hal penting lainnya yaitu cuci tangan sebelum makan, aktivitas fisik yang cukup,
minum air putih cukup, dan memantau tinggi badan dan berat badan. Aktivitas fisik yang
cukup disesuaikan dengan kelompok usia yang berbeda-beda mulai dari balita hingga lansia
Pedoman baru ini memiliki 10 pesan terkait makanan, gizi, dan kesehatan
Tumpeng Gizi Seimbang memiliki 4 lapisan “tumpeng”. Dari puncak tumpeng hingga ke bagian
dasarnya akan semakin melebar. Artinya, semakin besar area lapisan tumpeng, maka Anda
semakin membutuhkannya dalam jumlah banyak.
Mari kita bedah satu per satu lapisan tumpeng dari bawah ke atas untuk membantu menentukan
seperti apa pola makan yang sehat untuk Anda.
Lapisan terbawah tumpeng adalah area makanan pokok. Ada gambar jagung, nasi, singkong, ubi
dan umbi-umbian lainnya yang biasa digunakan sebagai makanan pokok orang-orang Indonesia.
Seberapa banyak takaran per porsinya akan tergantung dari apa pilihan makanan pokok Anda. Satu
porsi nasi yang ideal berukuran sekitar 100 gram. Jumlah ini setara dengan 1 buah ubi ukuran
sedang (135 gram) dan 1 potong singkong seberat 120 gram. Satu porsi nasi ini juga sama dengan
2 buah kentang ukuran sedang dengan total berat 210 gram.
Tumpeng Gizi Seimbang menyarankan untuk memvariasikan jenis makanan pokok Anda setiap
hari. Tidak harus melulu makan nasi demi mencukupi kebutuhan gizi yang optimal.
Naik tingkat ke lapisan atas, Anda bertemu dengan “lantai” buah dan sayuran. Beraneka gambar
sayur dan buah menunjukan bahwa ada banyak macam sayur dan buah yang bisa Anda konsumsi.
Porsi buah dan sayur yang disarankan: 3-4 porsi sayur dalam satu kali makan, sementara porsi
buah disarankan 2-3 porsi dalam satu hari.
Misalnya, makan pagi dengan seporsi nasi dan lauk serta 1 mangkok sop bayam, kemudian makan
siang pakai nasi dan 1 mangkok sayur asem, dan makan malam dengan nasi dan 1 mangkok
capcay. Anda juga bisa memvariasikan macam-macam jenis sayurannya dalam satu mangkok.
Begitu pun dengan porsi buah Anda dalam satu hari. Misalnya pada pagi hari Anda ngemil 1
mangkuk apel potong segar, siang hari Anda nge-rujak satu piring, dan makan malam ditutup
dengan satu mangkuk salad buah.
Variasi makanan sumber protein ini menunjukkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan protein
tubuh, tidak hanya bisa dilakukan oleh satu jenis bahan makanan saja. Misalnya, Anda tidak harus
minum susu jika memiliki alergi susu atau intoleransi laktosa. Anda bisa mengganti susu misalnya
dengan ikan. Begitu pun sebaliknya jika Anda memiliki alergi seafood atau tidak makan daging.
Anda tetap bisa mendapatkan asupan protein dari beragam pilihan makanan.
Porsi protein yang disarankan: 2-4 porsi makanan sumber protein setiap hari.
Contohnya jika Anda memilih 3 porsi protein setiap hari, Anda bisa membaginya menjadi: 1
potong ikan di pagi hari, 1 butir telur di siang hari, dan 1 gelas susu di malam hari.
Di puncak piramida makanan Tumpeng Gizi Indonesia, Anda akan bertemu dengan gambar
sendok gula, garam dan minyak. Area puncak yang sempit ini menandakan bahwa Anda tidak
boleh berlebihan mengonsumsi gula, garam, dan minyak setiap hari.
Jumlah gula, garam, dan minyak yang disarankan: maksimal 4 sdm gula, 1 sdt garam, dan 5
sdm minyak dalam satu hari.
Ingat bahwa Anda juga harus mempertimbangkan banyak kadar gula, garam, dan minyak di
makanan kemasan, cepat saji, minuman kemasan, dan camilan harian Anda. Tipsnya, Anda bisa
membaca label informasi nilai gizi di kemasannya.
Di samping lantai bagian sumber protein, terdapat gambar gelas air putih. Ini sebagai peringatan
juga untuk Anda jangan lupa mengonsumsi air sekitar 8 gelas per hari untuk mencegah dehidrasi.
Setelah merancang pola makan terbaik versi diri Anda sendiri dengan mengikuti panduang
Tumpeng Gizi Indonesia, ada beberapa hal lain yang perlu juga Anda canangkan setiap hari yaitu
menjaga kebersihan diri dengan rutin cuci tangan dan rutin beraktivitas fisik untuk menjaga berat
badan sehat.
Meski tidak berhubungan dengan asupan gizi, kedua hal ini tetap sangat berkaitan erat
dengan status gizi Anda. Gangguan kesehatan, seperti infeksi virus dan bakteri, hingga penyakit
terkait dengan gaya hidup sedentari (obesitas, penyakit jantung, hingga diabetes), dapat
membahayakan kesehatan tubuh.
Jika sudah terlanjur sakit, nafsu makan bisa menurun drastis. Berkurangnya asupan makanan
membuat tubuh tidak mendapatkan cukup gizi yang dibutuhkan. Seseorang yang menderita kurang
gizi akan memiliki risiko terkena penyakit infeksi karena daya tahan tubuhnya turun. Hal ini
kemudian berpengaruh pada status gizi Anda secara keseluruhan.
BAB V
Hasil Dan Pembahasan
Kegiatan PKNM yang dilakukan di Desa Pakis Kembar Kecamatan Pakis pada tanggal 25
November 2018 adalah mengenai penyuluhan tentang pemenuhan nutrisi pada ibu-ibu yang
mempunyai balita
1.2 Peserta
Peserta kegiatan penyuluhan tentang pemenuhan nutrisi pada ibu-ibu yang mempunyai balita
yang dilihat pada buku KIA lembar KMS berada pada garis kuning yang menunjukkan bahwa
anak tersebut kekurangan nutrisi/balita yang kurus dan pendek yang biasanya disebut dengan
stunting. Total ibu-ibu yang memiliki balita stunting 30 orang. Tetapi yang datang ke
penyuluhan sekitar 25 orang.