Analisa Data CC RSF 2
Analisa Data CC RSF 2
Disusun Oleh :
Nurfitri Annisa (41191095000021)
Ovi Wijayanti (41191095000020)
Putri Dewi Indah Sari (41191095000021)
Rahmah Zaidah (41191095000021)
Rendy Himawan (41191095000021)
Rifqiyani Audah (41191095000021)
Rima Fetiani (41191095000021)
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 16 Desember 2019 di ruang HCU Bedah RSUP
Fatmawati. Pengkajian didapat melalui wawancara klien, keluarga dan status klien.
a) Identitas
1. Identitas Klien
Nama : Tn. BI
Umur : 74 tahun 9 bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Duda
Pendidikan : Tamat Akademi
Pekerjaan : Pensiun
Suku : Jawa
No. RM : 01738461
Tanggal Masuk : 13 Desember 2019
Tanggal Pengkajian : 16 Desember 2019
Diagnosa Medis : CKD on HD
Alamat : Jl. Kp Baru Kebon Jeruk, Jakarta Barat
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Sdr CY
Jenis Kelamin : Perempuan
Hubungan dengan klien : Anak
Alamat : Jl. Kp Baru Kebon Jeruk, Jakarta Barat
2. Keluhan Utama
Klien mengeluh sesak napas, bengkak pada seluruh tubuh, batuk namun tidak
dapat mengeluarkan dahak, nyeri saat berkemih, BAK sedikit..
c) Alergi
Klien tidak mempunyai alergi terhadap obat, makanan maupun debu.
d) Pola Kebiasaan
1. Pola nutrisi
Sebelum di RS: klien mengatakan makan 3-4x/hari dengan porsi nasi dan lauk
dihabiskan. Nafsu makan baik, tidak ada mual, muntah dan sariawan.
Tidak ada alergi makanan, makanan pantangan tidak ada,
penggunaan obat sebelum makan tidak ada, tidak menggunakan alat
bantu makan (NGT).
Saat di RS : klien mengatakan tidak nafsu makan, makan 2x/hari, menghabiskan
makanan sekitar ¼ porsi.
2. Pola Eliminasi
Sebelum di RS : klien mengatakan BAK sering tetapi sedikit, terdapat keluhan nyeri
saat BAK, warna kuning keruh, tidak menggunakan alat bantu
(kateter). BAB 2-3 x/minggu, warna kuning kecoklatan, tidak
menggunakan laksatif.
Saat di RS : Klien BAK spontan sering tetapi sedikit, terdapat keluhan nyeri saat
BAK, warna kuning keruh, menggunakan pampers. Saat di RS klien
mengatakan sulit untuk BAB, sudah 4 hari belum BAB.
3. Pola personal hygine
Sebelum di RS : klien mengatakan mandi sekali setiap harinya pada pagi hari,
keramas sehari sekali, sikat gigi 2 kali sehari pagi dan sore
Saat di RS : klien mengatakan mandi sekali setiap harinya pada pagi hari. sikat
gigi satu kali pada pagi hari.
4. Pola istirahat dan tidur
Sebelum RS : klien mengatakan sehari tidur siang selama 1 jam dan pada malam hari
tidurnya selama 7 jam. Tidak ada kebiasaan yang dilakukan sebelum
tidur.
Saat di RS : klien mengatakan sering tidur saat di rumah sakit karena tidak ada
kegiatan yang dilakukan.
5. Pola Aktivitas dan latihan
Sebelum RS : klien mengatakan setiap pagi melakukan jalan pagi sekitar 1,5 KM.
sudah tidak lagi bekerja dan jika terlalu banyak melakukan aktivitas
sering sesak dan lemas.
Saat di RS : Klien tidak melakukan aktivitas olahraga. Pasien dengan total care.
6. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Sebelum di RS : klien riwayat merokok dan berhenti merokok sejak 2001. Tidak
pernah menggunakan NAPZA
Saat di RS : klien tidak merokok dan tidak menggunakan NAPZA
e) Genogram
f) Riwayat Lingkungan
Kebersihan : klien mengatakan lingkungan tempat tinggal bersih, rumah tidak dekat
dengan tempat pembuangan sampah.
Bahaya : lingkungan tempat tinggal klien tidak denkat dengan jalan raya, sungai
maupun pinggir rel kereta. Lantai tidak licin, penataan rumah rapi, tidak
ada kabel yang berserakan
Polusi : lingkungan rumah tidak terdapat polusi yang berlebihan karena jauh
dari jalan raya
g) Aspek psikososial
1. Pola pikir dan persepsi
Berdarsarkan pola pikir dan persepsi klien tidak menggunakan alat bantu
penglihatan (kacamata) dan pendengaran. Klien tidak ada kesulitan dalam hal
membaca ataupun menulis, tidak mengalami pusing kepala
2. Persepsi diri
Hal yang dipikirkan saat ini yaitu klien ingin segera cepat sembuh dan segera
pulang kerumah. Harapan setelah menjalani perawatan penyakit yang diderita saat ini
tidak mengalami kekambuhan. Perubahan setelah sakit klien tidak dapat beraktifitas
seperti biasanya, aktivitas selalu dibantu dan selalu ingin tidur. Suasana hatinya, klien
mengatakan biasa saja. Saat di rumah sakit klien selalu ditemani oleh anaknya dan
sering dikunjungi oleh saudara yang lainnya.
3. Hubungan komunikasi
Bahasa utama yang digunakan yaitu Bahasa Indpnesia. Saat berbicara jelas,
mampu mengerti orang lain dan interaksi dengan orang lain baik. Dirumah ia tinggal
bersama dengan anaknya.
4. Kehidupan keluarga
Adat istiadat yang dianut yaitu budaya Jawa. Pembuat keputusan dalam
keluarganya diambil oleh anaknya. Pola komunikasi antar anggota keluarganya baik
dan harmonis. Keuangan di keluarga memadai.
5. Kesulitan dalam keluarga
Tidak ada kesulitan dalam hubungan dengan sanak suara maupun dengan anaknya.
6. Kebiasaan seksual
Klien seorang duda dan berumur 74 tahun sudah tidak melakukan hubungan
seksual
7. Pertahanan koping
Dalam mengambil keputusan klien dibantu oleh anaknya. Hal yang ingin dirubah
dari kehidupannya yaitu klien ingin hidup sehat dan akan melakukan hemodialisa
rutin. Hal yang dilakukan ketika klien sedang stress yaitu mencoba mencari solusi dan
menceritakan kepada anaknya
8. Sistem Nilai Kepercayaan
Klien merupakan seorang muslim. Sumber kekuatannya yaitu Allah SWT. Ia
mengaku bahwa Tuhan, agama dan kepercayaanya saat ini sangat penting. Kegiatan
agama yang sering dilakukan yaitu sholat 5 waktu dan berdzikir
h) Tingkat Perkembangan
Klien merupakan seorang laki-laki dengan usia 74 tahun sudah memasuki fase
lanjut usia.
B. Pengkajian Fisik
a. Pemeriksaan Fisik Umum
a) Berat badan : 85 kg
b) Tinggi badan : 167 cm
c) Tekanan darah : 184/85 mmHg
d) Nadi : 105 x/menit
e) Frekuensi nafas : 25 x/menit
f) Suhu tubuh : 36,5ᵒC
g) Keadaan umum : Sedang
h) Pembesaran kelenjar getah bening: tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
b. Sistem penglihatan
Sisi mata simetris, kelopak mata normal, pergerakan bola mata normal,
konjungtiva anemis, kornea normal, sclera an ikterik, pupil isokor, otot-otot mata tidak
ada kelainan, fungsi penglihatan baik, tidak ada tanda-tanda peradangan pada daerah
mata, tidak memakai kacamata maupun lensa kontak, reaksi terhadap cahaya positif.
c. Sistem pendengaran
Daun telinga normal, tidak ada serumen, kondisi telinga tengah normal, tidak ada
cairan yang keluar dari telinga, perasaan penuh di telinga tidak ada, tinnitus tidak ada,
fungsi pendengaran normal, tidak memakai alat bantu pendengaran.
d. Sistem wicara
Klien saat berbicara normal, artikulasi dan pengucapan jelas.
e. Sistem pernafasan
Terdapat sputum pada jalan napas , pernafasan sesak, frekuensi nafas 25 x/menit,
menggunakan alat bantu pernafasan yaitu Non Rebreathing Mask 10 Lpm, irama tidak
teratur, jenis pernafasan spontan, kedalaman pernafasan dangkal, terdapat batuk, tidak ada
nyeri tekan pada daerah dada, bunyi sonor, suara nafas ronkhi pada kedua paru (kanan dan
kiri), tidak ada nyeri saat bernafas.
f. Sistem kardiovaskular
Sirkulasi perifer : frekuensi nadi 105 x/menit, , tidak teratur, denyut kuat, tekanan
darah 184/85 mmHg, tidak ada distensi vena jugularis bagian kanan maupun kiri,
temperature kulit normal, warna kulit pucat, pengisian kapiler > 2 detik, terdapat
pembesaran jantung (kardiomegali)
Sirkulasi jantung : irama jantung tidak teratur, tidak ada kelainan bunyi jantung
normal tidak ada suara tambahan, sakit dada tidak ada, nyeri dada tidak ada.
g. Sistem hematologi
Klien tampak pucat, tidak ada perdarahan, mimisan tidak ada, pteki tidak ada,
perdarahan gusi tidak ada, purpura tidak ada, ekimosis tidak ada
h. Sistem syaraf pusat
Klien tidak ada keluhan sakit kepala, tingkat kesadaran composmentis, GCS :
E4M6V5, tidak ada tanda-tanda peningkatan TIK, gangguan sistem persyarafan tidak ada
seperti : kejang, mulut mencong, pelo, disorientasi, kelumpuhan ekstremitas, polinueritis,
reflex fisiologis normal, reflex patalogis tidak ada.
i. Sistem pencernaan
Keadaan mulut : gigi tidak caries, terdapat beberapa yang sudah copot, tidak
mengginakan gigi palsu, stomatitis tidak ada, lidah tidak kotor, saliva normal, tidak ada
muntah, nyeri tekan daerah perut tidak ada, bising usus 5 x/menit, tidak diare, tidak
konstipasi, hepar tidak teraba, abdomen asites
j. Sistem endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, nafas tidak bau keton, tidak terdapat luka
gangrene, polidipsi dan polyphagia disangkal, tidak tremor, tidak ada exoptalmus.
k. Sistem urogenital
Intake 800 ml, output 50 ml, balance +750 ml, perubahan pola kemih retensi,
BAK sedikit, warna kuning keruh, terdapat distensi kandung kemih, terdapat keluhan
sakit penggang skala 4/10.
l. Sistem integument
Turgor kulit baik, temperature kulit hangat, suhu 36,8ᵒC, warna kulit pucat, kedaan
kulit baik, tidak ada lesi maupun ulkus, tidak ada kelainan kulit, konsisi kulit daerah
pemasangan infus tidak phlebitis, tidak ada kemerahan maupun bengkak, kedaan rambut
tektur baik, kebersihan kepala bersih
m. Sistem musculoskeletal
Kondisi klien lemah, pergerakan terbatas, tidak ada sakit tulang; sendi maupun
tidak terdapat fraktur, tiak ada kelainan bentuk tulang, keadaan tonus otot baik kekuatan
otot 5555 5555
5555 5555
Data Tambahan
Klien mengetahui bahwa ia memiliki penyakit gagal ginjal dan harus melakukan hemodialisa
setiap minggunya. Namun dari gejala yang sering dirasakan klien tidak pernah BAK sedikit
seperti saat ini dan merasakan nyeri saat BAK. Sebelumnya klien diberitahu bahwa terdapat
tumor pada prostatnya namun belum dilakukan biopsy sehingga belum jelas penyakitnya.
Data Penunjang
HEMATOLOGI
Hematokrit 22 % 33-45
VER/HER/KHER/RDW
HEMOSTASIS
FUNGSI HATI
FUNGSI GINJAL
Ph 7.345 7.370-7.440
ELEKTROLIT DARAH
HEMATOLOGI
VER/HER/KHER/RDW
FUNGSI GINJAL
HEMATOLOGI
Hemoglobin 9.4 g/dL 13.2-17.3
VER/HER/KHER/RDW
FUNGSI GINJAL
ELEKTROLIT DARAH
HEMATOLOGI
Hematokrit 31 % 33-45
VER/HER/KHER/RDW
RDW 16.8% 11.5-14.5
HEMOSTASIS
FUNGSI GINJAL
ELEKTROLIT DARAH
HEMATOLOGI
hematokrit 31 % 33-45
VER/HER/KHER/RDW
FUNGSI GINJAL
Ureum Darah 293 mg/dl (nilai kritis) 20-40
1. Radiologi
1) Tanggal 15 Desember 2019
Thoraks Foto Dewasa
- Infiltrat di perihiler dan parakardial bilateral, DD/ Pneumonia
- Hilus kanan menebal, DD/vascular, limfadenopati
- Kardiomegali
- CDL dengan posisi tip distal di proyeksi vena cava superior
- Tidak tampak gambaran pneumotoraks, pneumomediastinum, maupun emfisema
subkutis
Oral Injeksi
RESUME
Klien datang ke IGD Fatmawati tanggal 13 Desember 2019 pukul 00.05 diantar oleh
ambulan dinas kesehatan dengan rujukan dari RS . Pelni untuk rencana pro biopsy prostat. Saat
datang klien mengeluh sesak napas sejak 4 hari SMRS, BAK sedikit, susah BAB sejak 4 hari
SMRS,kedua kaki bengkak saat aktivitas. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD 130/60
mmHg, HR 112 x/menit, RR 24 x/ menit Suhu 36,7 C. mata konjungtiva anemis, leher:
terpasang triple lumen, abdomen: terdapat shifting dullness, ekstremitas: edema tungkai bawah.
Diagnose keperawatan yang muncul adalah hypervolemia berhubungan dengan gangguan
mekanisme regulas dan pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas.
Tindakan keperawatan mandiri yang dilakukan adalah memposisikan klien semi fowler,
memonitor pola napas, memonitor bunyi napas, memberikan oksigen 10 liter/menit. Tindakan
keperawatan kolaborasi pemeriksaan darah lengkap, Analisa Gas Darah dan EKG. Terapi
kolaborasi yang diberikan nitrokaf 2x2,5 mg, coralan 1x 5 mg, allopurinol 1x 100 mg, CaCo3
3x500 mg, candesartan 1x16 mg, bicnat 3x500 mg, concor 1x2,5 mg, furosemide 1x40 mg,
atorvastatin 1x 20 mg, paracetamol 3x1000 mg, ranitidine 2x25 mg, aspilet 1x80 mg. Hasil
laboratorium darah lengkap Hb 7,1 g/dl, Ht 22 %, trombosit 88 ribu/ul, erotrosit 2,29 juta/ul,
RDW 15,6 %, PT 15,9 detik, SGOT 41 u/I, Ureum darah 205 mg/dl, kreatinin darah 10,7 mg/dl.
Hasil Analisa Gas Darah pH 7,345 , HCO3 20,5 mmol/L, BE -4,7 mmol/L, kalium darah 5,71
mmol/L. Nilai fungsi ginjal dalam batas kritis maka dilakukan tindakan HD tanggal 14 Desember
2019. Tanggal 14 Desember pasien dipindahkan ke HCU Bedah Bougenville .
ANALISA DATA
Data Objektif
- Tampak sulit berbicara
- Nadi 116 x/menit
- tampak gelisah
- RR 24 x/menit
- Pola napas irregular
- Kedalaman dangkal
- Nafas cepat
- Ronkhi +/+
- pH 7.345
- PCO2 49.2 mmHg
- HCO3 20.5 mmol/L
- BE -4.7 mmol/L
- Asidosis respiratorik
terkompensasi sebagian
- Hasil foto thoraks terdapat
infiltrate di perihiler &
parakardial bilateral dd
pneumonia
Data Subjektif Perfusi perifer tidak efektif Penurunan konsentrasi
-
hemoglobin
Data Objektif
- Nadi teraba lemah
- CRT > 3 detik
- BAK sedikit
- Warna kulit pucat
- Turgor kulit menurun
- Edema pada tungkai kaki
dan asites pada perut
- Hemoglobin 8,6 mg/dL
- Eritrosit 2.89 juta/Ul
Data Subjektif Hipervolemia Gangguan mekanisme regulasi
Klien mengeluh nyeri, BAK
sedikit
Data Objektif
Edema anarsaka,, berta badan
85 kg, terdapat suara
tambahan paru ronkhi +/+,
Hemoglobin 8.6 g/dl,
hematocrit 27%, intake 800,
output 50, balance +750
Data Subjektif Risiko infeksi
-
Data Objektif
Hemoglobin 8.6 g/dl, leukosit,
leukosit 12.9 ribu/ul, hasil
thoraks infiltrate di perihiler
dan parakardial bilateral,
Tanggal 18 Desember 2019
16/12/19 Gangguan pertukaran 1. Memonitor frekuensi, irama, S : Klien mengeluh sesak nafas
O : Frekuensi 28x/menit, irregular,
gas kedalaman dan upaya nafas
2. Memonitor pola napas dalam, upaya napas spontan,
3. Memonitor kemampuan batuk
batuk efektif (-), sputum (+),
efektif
sumbatan jalan napas tidak ada,
4. Menitor adanya produksi sputum
5. Memonitor adanya sumbatan jalan bunyi napas ronkhi +/+, SaO2
napas 100%, NRM 8 Lpm, integritas
6. Memonitor bunyi napas
mukosa hidung baik
7. Memonitor saturasi oksigen
A : Gangguan pertukaran gas belum
8. Kolaborasi penentuan dosis
teratasi
oksigen
P : Lanjutkan manajemen oksigen
9. Memonitor kecepatan aliran
dan pemantauan respirasi
oksigen
10. Memonitor integritas mukosa
hidung akibat pemasangan oksigen
Perfusi perifer tidak 1. Memeriksa sirkulasi perifer (nadi S : -
O : nadi perifer lemah, edema
efektif perifer, edema, pengisian kapiler,
anarsaka, pengisian kapiler > 3
warna, suhu)
2. Mengidentifikasi factor risiko detik, suhu 36,8ᵒC, factor risiko
gangguan sirkulasi (DM, perokok, gangguan sirkulasi hipertensi;
lansia, hipertensi, kolestrol tinggi) lansia, kulit mengalami
3. Memonitor perubahan kulit
perubahan/lesi (-) , pemberian
4. Kolaborasi pemberian analgetik
6. Kolaborasi pemberian PRC 250 ml, tidak ada tanda-
kortikosteroid tanda alergi, demam saat
7. Kolaborasi pemberian produk
transfusi, Hb 9,4 g/dL, eritrosit
darah
3,59 juta/uL
8. Memonitor hasil pemeriksaan
A : Perfusi perifer tidak efektif
laboratorium
belum teratasi
P : Lanjutkan perawatan sirkulasi
Hipervolemia 1. Memeriksa tanda gejala S : Klien mengeluh sesak napas
hypervolemia (dyspnea, edema, O : TD 136/66 mmHg, N 92x/menit,
suara tambahan nafas) RR 28x/menit, S 36,8ᵒC, Sao2
2. Mengidentifikasi penyebab 100%, edema anarsaka, suara
hipervolemi nafas ronkhi +/+, hipervolemi
3. Memonitor status hemodinamik karna CKD, kelebihan cairan,
4. Memonitor intake dan output intake : 1200 ml, output 450 ml,
cairan balance +750 ml, posisi kepala
5. Membatasi asupan cairan dan semi fowler
garam A : Hipervolemia belum teratasi
6. Meninggikan kepala tempat tidur P:Lanjutkan manajemen
7. Mengajarkan cara membatasi hipervolemia
cairan
8. Kolaborasi pemberian diuretic
Risiko infeksi 1. Memonitor tanda dan gejala S : -
O : klien post op “”, luka operasi
infeksi local dan sistemik
terbalut kassa, merembes (-), bau
2. Membatasi jumlah pengunjung
(-), jumlah pengunjung terbatas,
3. Mencuuci tangan sebelum dan
cuci tangan sebelum & sesudah
sesudah kontak dengan pasien dan kontak pasien
A : risiko infeksi belum teratas
lingkungan pasien
P : Lanjutkan pencegahan infeksi &
4. Kolaborasi pemberian antibiotic
perawatan area insisi