Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mencuci tangan adalah menggosok kedua pergelangan tangan dengan
kuat secara bersamaan menggunakan zat pembersih yang sesuai dan
dibilas dengan air mengalir dengan tujuan menghilangkan mikroorganisme
sebanyak mungkin. Ada dua prosedur pencucian tangan yang dapat
dilakukan. Kegagalan untuk melakukan kebersihan dan kesehatan tangan
yang tepat dianggap sebagai sebab utama infeksi nosokomial yang
menular di pelayanan kesehatan, penyebaran mikroorganisme
multiresisten dan telah diakui sebagai kontributor yang penting terhadap
timbulnya wabah (Boyce dan Pitter, 2002).

Kebersihan diri adalah upaya individu dalam memelihara kebersihan


diri yang meliputi kebersihan rambut, gigi dan mulut, mata, telinga, kuku,
kulit, dan kebersihan dalam berpakaian dalam meningkatkan kesehatan
yang optimal (Effendy, 1997).

Pemeliharaan kebersihan diri sangat menentukan status kesehatan,


dimana individu secara sadar dan atas inisiatif pribadi menjaga kesehatan
dan mencegah terjadinya penyakit. Upaya ini lebih menguntungkan bagi
individu karena lebih hemat biaya, tenaga dan waktu dalam mewujudkan
kesejahteraandan kesehatan. Upaya pemeliharaan kebersihan diri
mencakup tentang kebersihan rambut, mata, telinga, gigi, mulut, kulit,
kuku, serta kebersihan dalam berpakaian. Dalam upaya pemeliharaan
kebersihan diri ini, pengetahuan akan pentingnya kebersihan diri tersebut
sangat diperlukan. Karena pengetahuan atau kognitif merupakan domain
yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang
(Notoatmodjo,1997).

Pengetahuan kebersihan diri sangat dibutuhkan oleh setiap individu


dalam mempertahankan kebiasaan hidup yang sesuai dengan kesehatan

1
dan akan menciptakan kesejahteraan serta kesehatan yang optimal, dengan
melakukan keperawatan kesehatan diri. Karena dari pengalaman dan
penelitian terhadap praktek yang didasari oleh pengetahuan akan lebih
langgeng dari pada praktek yang tidak didasari oleh pengetahuan
(Notoatmodjo, 1997).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat ditentukan rumusan
masalahnya sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan mencuci tangan ?
2. Apa tujuan dari mencuci tangan ?
3. Kapan kita harus mencuci tangan ?
4. Apa saja prinsip dalam mencuci tangan ?
5. Bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan benar?
6. Apa saja macam-macam mencuci tangan ?
7. Apa saja karakteristik responden yang berhubungan dengan
mencuci tangan?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatasmaka dapat ditentukan tujuan
penulisannya sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian dari mencuci tangan
2. Mengetahui tujuan mencuci tangan
3. Mengetahui kapan saja kita harus mencuci tangan
4. Mengetahui prinsip dalam mencuci tangan
5. Mengetahui teknik mencuci tangan yang benar
6. Mengetahui macam-macam tekhnik dalam mencuci tangan
7. Mengetahui karakteristik responden yang berhubungan dengan
mencuci tangan

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Mencuci Tangan
Mencuci tangan adalah menggosok kedua pergelangan tangan dengan
kuat secara bersamaan menggunakan zat pembersih yang sesuai dan
dibilas dengan air mengalir dengan tujuan menghilangkan mikroorganisme
sebanyak mungkin. Ada dua prosedur pencucian tangan yang dapat
dilakukan. Kegagalan untuk melakukan kebersihan dan kesehatan tangan
yang tepat dianggap sebagai sebab utama infeksi nosokomial yang
menular di pelayanan kesehatan, penyebaran mikroorganisme
multiresisten dan telah diakui sebagai kontributor yang penting terhadap
timbulnya wabah (Boyce dan Pitter, 2002).
Cuci tangan dianggap sebgai salah satu langkah paling efektif untuk
mengurangi penularan mikroorganisme dan mencegah infeksi. Cuci tangan
sebaiknya dilakukan sebelum memeriksa atau kontak langsung dengan
pasien,sebelum memakai sarung tangan bedah steril atau DTT setelah
kedua tangan terkontaminasi (memegang instrumen yang kotor dan alat
lainnya ; menyentuh selaput lendir,darah/duh tubuh lainnya;kontak yang
lama dan intensif dengan pasien) setelah melepas sarung tangan.
B. Tujuan Mencuci Tangan
Mencuci tangan merupakan suatu teknik yang paling mendasar untuk
menghindari masuknya kuman kedalam tubuh dimana tindakan ini
dilakuakn dengan tujuan :
1. Menghilangkan kotoran yang melekat di tangan
2. Menghilangkan bau yang melekat di tangan
3. Mencegah penyebaran infeksi silang
4. Menjaga kondisi tangan agar tetap steril
5. Memberikan perasaan yang segar dan bersih

3
C. Indikasi Mencuci Tangan
Dalam kehidupan sehari-hari banyak penyebaran penyakit yang melalui
tangan, oleh karena itu berikut indikasi mencuci tangan :
1. Sebelum dan setelah kontak dengan kulit bayi atau cairan tubuh
2. Sebelum melakukan teknik aseptic
3. Sebelum memegang makanan
4. Bila terlihat kotor
5. Setelah dari toilet
6. Setelah kontak dengan peralatan yang kotor atau berpotensi
terkontaminasi
7. Setelah melepaskan sarung tangan
8. Sebelum dan sesudah melakukan tindakan
D. Prinsip Mencuci Tangan
Dalam mencuci tangan terdapat beberapa prinsip, antara lain :
1. Anggap bahwa semua alat terkontaminasi : jangan terlalu sering
memegang keran, tempat sabun, wastafel, alat pengering, terutama
setelah mencuci tangan : dianjurkan untuk menggunakan tempat
sampah yang dapat dibuka tutup menggunakan injakan kaki, keran
yang diputar dengan siku.
2. Jangan memakai perhiasan, cincin meningkatkan jumlah
mikroorganisme yang ada ditangan, perhiasan juga menimbulkan
kesulitan dalam mencuci tangan secara seksama.
3. Gunakan air hangat yang mengalir, alirannya diatur sedemikian
rupa demi kenyamanan, air yang terlalu panas akan membuka pori-
pori dan menyebabkan iritasi kulit, cegah terjadinya percikan air,
terutama kebaju, karena mikroorganisme akan berpindah dan
berkembang biak di tempat yang lembab.
4. Gunakan sabun yang tepat dan gunakan sampai muncul busa,
sabun akan mengemulsikan lemak dan minyak serta mengurangi
tegangan permukaan, sehingga memudahkan pembersihan.

4
5. Gunakan gerakan memutar, menggosok dan bergeser, gerakan ini
mengangkat dan menghilangkan kotoran dan mikroorganisme.
6. Gunakan handuk atau tisu sekali pakai untuk mengeringkan tangan
handuk ini lebih sedikit menyebarkan mikroorganisme
dibandingkan pengering udara panas atau handuk.

E. Manfaat Mencuci Tangan


Tentu saja dari setiap perbuatan baik pasti ada manfaat di dalamnya.
Begitu pun dengan kegiatan ini, apabila dilakukan dengan benar maka
anda akan memperoleh banyak manfaat darinya.
1. Menghilangkan Kotoran dan Lemak pada Tangan
Ini adalah manfaat yang paling kita rasakan setelah cuci tangan.
Yang tadinya tangan kita kotor atau berminyak menjadi bersih.
2. Menghilangkan Kuman dan Bakteri pada Tangan
Selain kotoran dan lemak, kuman dan bakteri juga ikut hilang
setelah kita mencuci tangan. Bakteri dan kuman yang hilang ini
tidak akan terlihat perbedaannya sebelum dan setelah mencuci
seperti kotoran dan lemak yang terlihat. Tangan yang tidak dari
kotoran dan lemaknya belum tentu terbebas dari kuman dan
bakteri. Maka dari itu sering-seringlah mencuci tangan walaupun
kotoran tidak terlihat terutama pada waktu-waktu yang telah
disebutkan tadi. Journal of Environmental Research and Public
Health menyatakan bahwa mencuci tangan dengan sabun dapat
menghilangkan lebih dari 92% kuman penyebab penyakit yang
menempel di tangan.
3. Mencegah berbagai Penyakit yang Disebabkan oleh Kuman
Karena mencuci tangan dapat menghilangkan kuman yang ada di
tangan kita, maka otomatis berbagai penyakit yang disebabkan oleh
kuman dapat dicegah. Penyakit yang disebabkan oleh kuman di
antaranya adalah diare, disentri, radang tenggorokan, masalah

5
saluran pernafasan, iritasi kulit, mata merah, biang keringat, bau
badan dan tipus.
4. Mencegah Terjadinya Penularan Penyakit
Penularan penyakit dapat terjadi di saat kita berinteraksi dengan
orang yang sedang sakit. Itulah mengapa dianjurkan mencuci
tangan setelah berjabat dengan orang yang sakit atau berkunjung ke
rumah sakit.

F. Macam-Macam Cuci Tangan & Cara Cuci Tangan


Cara untuk melakukan cuci tangan dapat dibedakan dalam
beberapamacam antara lain sebagai berikut ini:
1. Cuci Tangan Biasa
Cuci tangan biasa adalah proses pembuangan kotoran dan debu
secara mekanis dari kulit kedua belah tangan dengan memakai
sabun dan air mengalir.
a. Peralatan dan perlengkapan
1) Sabun biasa/ antiseptic
2) Handuk bersih atau tisu
3) Wastafel atau air mengalir
b. Prosedur pelaksanaan
1) Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan
2) Lepas cincin, jam tangan, dan gelang
3) Basahi kedua tangan degan menggunakan air
mengalir
4) Tuangkan sabun secukupnya
5) Ratakan sabun pada kedua telapak tangan
6) Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri
dengan tangan kanan dan sebaliknya
7) Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari
8) Bersihkan punggung jari dengan gerakan mengunci

6
9) Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman
tangan kanan, lakukan sebaliknya
10) Bersihkan ujung jari tangan kanan dengan gerakan
memutar pada telapak tangan kiri dan lakukan
sebaliknya
11) Gosok pergelangan tangan kiri dengan
menggunakan tangan kanan, dan lakukan sebaliknya
12) Bilas kedua tangan dengan air mengalir
13) Keringkan tangan dengan tisu sekali pakai sampai
benar-benar kering
14) Gunakan tisu tersebut untuk menutup keran
2. Cuci Tangan Bedah
Cuci tangan bedah adalah menghilangkan kotoran, debu dan
organisme sementara secara mekanikal dan mengurangi flora tetap
selama pembedahan. Tujuannya adalah mencegah kontaminasi
luka oleh mikroorganisme dari kedua belah tangan. Cuci tangan
dengan sabun biasa dan air yang diikuti dengan panggunaan
penggosok dengan bahan dasar alkohol tanpa air yang mengandung
klorheksidin menunjukkan pengurangna yang lebih besar pada
jumlah mikrobial pada tangan, meningkatkan kesehatan kulit dan
mereduksi waktu dan sumber daya (Larson dkk 2001)
a. Peralatan Dan Perlengkapan
1) Sabun biasa/antiseptik
2) Bahan antiseptik
3) Sikat lembut DTT
4) Spon
5) Handuk steril / lap bersih dan kering
6) Wastafel atau air mengalir
b. Prosedur Pelaksanaan
1) Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan
2) Lepas cincin, jam tangan dan gelang

7
3) Basahi kedua tangan dengan menggunakan air
mengalir sampai siku. Gunakan sabun kearah
lengan bawah, lakukan hal yang sama pada sebelah
tangan.
4) Bersihkan kuku dengan pembersih kuku atur sikat
lembut kearah luar, kemudian bersihkan jari hingga
siku dengan gerakan sirkular dengan spon. Ulangi
hal yang sama pada lengan yang lain. Lakukan
selama minimal 2 menit.
5) Membilas tangan dan lengan secara terpisah dengan
air yang mengalir, setelah bersih tahan kedua tangan
mengarah ke atas sebatas siku. Jangan biarkan air
bilasan mengalir ke area bersih.
6) Menggosok seluruh permukaan kedua belah tangan,
jari dan lengan bawah dengan antiseptik minimal
selama 2 menit.
7) Membilas setiap tangan dan lengan secara terpisah
dengan air yang mengalir, setelah bersih tahan
kedua tangan mengarah ke atas sebatas siku. Jangan
biarkan air bilasan mengalir ke area tangan.
8) Menegakkan kedua tangan kea arah atas dan
jauhkan dari badan, jangan sentuh permukaan atau
benda apapun.
9) Mengeringkan tangan menggunakan handuk steril
atau diangin-anginkan. Seka tangan dimulai dari
ujung jari hingga siku. Untuk tangan yang berbeda
gunakan sisi handuk yang berbeda.
10) Pakai sarung tangan bedah yang steril atau DTT
pada kedua tangan.

8
3. Cuci Tangan Aseptik
Mencuci tangan dengan teknik aspetik merupakan tindakan
membersihkan seluruh permukaan kedua tangan bersama-sama
dengan menggunakan sabun di bawah air mengalir.
a. Tujuan Cuci Tangan Aspetik
1) Mencegah dan mengontrol transmisi bakteri
pathogen
2) Mengangkat semua kotoran atau organisme yang
berada pada area permukaan tangan
3) Serta mencegah berkembangnya mikroba pada area
permukaan tangan setiap hari.
b. Ruang Lingkup Cuci Tangan Aseptik
Indikasi dilakukan saat akan dan sesudah melakukan
tindakan kepada klien, setelah menyentuh material organik,
setelah membersihkan alat-alat yang terkontaminasi,
sebelum dan setelah menggunakan sarung tangan baik steril
ataupun non steril
c. Prosedur Cuci Tangan Aseptik
1. Persiapan Alat
a) Air mengalir
b) Sabun antiseptik/antimikroba
c) Tisu pengering
2. Pelaksanaan Cuci Tangan Aseptik
a) Lepaskan terlebih dahulu aksesoris yang
berada di tangan.
b) Periksa permukaan area tangan dari
perlukaan
c) Gulung lengan baju sampai ke pertengahan
lengan bagian bawah.
d) Pertahankan agar baju yang dipakai tidak
bersentuhan dengan bak cuci tangan.

9
e) Nyalakan kran air perlahan. Jaga aliran air
jangan sampai menyemprot.
f) Pertahankan lengan lebih rendah dari siku
dengan teliti, basahi seluruh tangan dengan
air mengalir.
g) Gunakan sabun antiseptik pada telapak
tangan sebanyak 5 cc.
h) Gosokkan dan ratakan antiseptik di kedua
telapak tangan.
i) Gosokkan punggung tangan kanan dengan
telapak tangan kiri dengan jemari saling
menjalin lalu lakukan pada tangan yang lain
selama 8 kali putaran
j) Gosokkan kedua telapak tangan dengan
jemari saling menyilang selama 8 kali
putaran
k) Gosokkan punggung jemari dengan telapak
tangan dalam posisi saling mengunci selama
8 putaran.
l) Genggam ibu jari tangan kiri dengan tangan
kanan kemudian gosok secara memutar lalu
lakukan pada tangan yang lain selama 8 kali
putaran.
m) Gosokkan memutar ujung jemari tangan kiri
pada telapak tangan kanan lalu lakukan pada
tangan yang lain selama 8 kali putaran.
n) Bilas kedua tangan dengan air
o) Keringkan dengan tissue sekali pakai, mulai
dari ujung jari ke arah tangan sampai benar-
benar kering

10
p) Matikan kran air dengan menggunakan
tissue tersebut untuk menutup kran
q) Pertahankan tangan tidak menyentuh baju
atau benda-benda lain yang kotor.
4. Cuci Tangan Steril
Mencuci tangan secara steril (suci hama) khususnya bila akan
melakukan tindakan steril.
a. Tujuan
1) Mencegah infeksi silang
2) Membebaskan kuman dan mencegah kontaminasi
tangan
b. Peralatan
1) Wastafel/air mengalir
2) Sabun biasa/antiseptik
3) Sikat lembut DTT
4) Spon
5) Handuk steril/lab bersih dan kering
6) Watafel/air mengalir
c. Prosedur kerja
1) Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan
2) Lepaskan cincin, jam tangan dan gelang
3) Basahi kedua tangan dengan menggunakan air
mengalir sampai siku, gunakan sabun kearah lengan
bawah, lakukan hal yang sama pada sebelah tangan.
4) Bersihkan kuku dengan pembersih kuku atau sikat
lembut kearah luar, kemudian bersihkan jari hingga
siku dengan gerakan sirkular dengan spon.
Mengulangi hal yang sama pada lengan yang lain.
Lakukan selama minimal 2 menit.
5) Membilas tangan dan lengan secara terpisah dengan
air mengalir, setelah bersih tahan kedua tangan

11
mengarah ketas sebatas siku. Jangan biarkan air
bilasan mengalir ke area bersih.
6) Menggosok seluruh permukaan kedua belah tangan,
jari dan lengan bawah dengan antiseptik minimal
selama 2 menit.
7) Membilas setiap tangan dan lengan secara terpisah
dengan air mengalir, setelah bersih tangan diarahkan
keatas sebatas siku. Jangan biarkan air bilasan
mengalir ke area tangan.
8) Menegakkan kedua tangan kearah atas dan jauhkan
dari badan, jangan sentuh permukaan atau benda
apapun.
9) Mengeringkan tangan menggunakan handuk steril
atau diangin-anginkan. Keringkan tangan mulai dari
ujung jari sampai dengan siku. Untuk tangan yang
berbeda gunakan sisi handuk yang berbeda.
d. Ada enam langkah cuci tangan dengan antiseptik
(handrub) yang benar menurut WHO yaitu :
1) Langkah 1. Tuang cairan handrub pada telapak
tangan kemudian usap dan gosok kedua telapak
tangan secara lembut dengan arah memutar.

2) Langkah 2. Usap dan gosok juga kedua punggung


tangan secara bergantian

12
3) Langkah 3. Gosok sela-sela jari tangan hingga
bersih

4) Langkah 4. Bersihkan ujung jari secara bergantian


dengan posisi saling mengunci

5) Langkah 5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara


bergantian

13
6) Langkah 6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan
kemudian gosok perlahan

e. Ada dua cara cuci tangan yaitu :


1) HANDWASH - dengan air mengalir waktunya : 40
- 60 detik (8 gerakan berulang dalam setiap langkah
mencuci tangan) dilakukan pada saat tangan tampak
kotor dan setelah 5 kali handrub
2) HANDRUB - dengan gel berbasis alkohol waktunya
20 - 30 detik (4 gerakan berulang dalam setiap
langkah mencuci tangan) dilakukan pada saat
tangan tidak kotor
5. Antiseptik
Antiseptik adalah suatu substansi untuk melawan infeksi atau
mencegah pertumbuhan atau kerja mikroorganisme dengan cara
menghancurkannya ataupun menghambat pertumbuhannya serta
aktifitasnya. Istilah desinfektan dibedakan dari antiseptik dalam hal
penggunaanya. Untuk desinfektan biasanya digunakan pada
bendabenda atau materi tidak hidup, sedangkan antiseptik
digunakan untuk jaringan hidup.

14
Antiseptik adalah zat zat yang membunuh atau mencegah
pertumbuhan mikroorganisme. Istilah ini terutama digunakan
untuk sediaan yang dipakai pada jaringan hidup. (Staff pengajar
departement farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas
Sriwijaya. 2009).
Antiseptik merupakan zat yang digunakan untuk menghambat
pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme yang hidup di
permukaan tubuh. Mekanisme kerja antiseptik ini antara lain
merusak lemak pada membran sel bakteri atau dengan cara
menghambat salah satu kerja enzim pada bakteri yang berperan
dalam biosintesis asam lemak (Isadiartuti & Retno, 2005).
Antiseptik terutama digunakan untuk mencegah dan
mengobati infeksi pada luka. Sediaan antiseptik dapat digunakan
untuk mengobati luka memar, luka iris, luka lecet dan luka
bakar ringan. Penerapan antiseptik pada luka mungkin perlu diikuti
tindakan lain seperti pembersihan dan penutupan luka dengan
pembalut agar tetap bersih dan terjaga.
a. Manfaat Antiseptik
1) Disinfeksi tangan: menjadi pengganti atau
menyempurnakan membasuh tangan dengan air.
Tenaga medis dan paramedis harus melakukan
disinfeksi tangan dengan antiseptik sebelum dan
sesudah melakukan tindakan medis.
2) Disinfeksi pra-tindakan: antiseptik diterapkan ke
lokasi tindakan untuk mengurangi flora kulit.
3) Disinfeksi membran mukosa: irigasi antiseptik
dapat ditanamkan ke dalam uretra, kandung kemih
atau vagina untuk mengobati infeksi atau
membersihkan rongga sebelum kateterisasi.

15
4) Disinfeksi mulut dan tenggorokan: Obat kumur
antiseptik dapat digunakan untuk mencegah dan
mengobati infeksi mulut dan tenggorokan.
b. Antiseptik yang baik memiliki persyaratan sebagai berikut:
1) Memiliki spektrum yang luas
2) Tidak meransang kulit maupun mukosa (tidak
mengiritasi)
3) Toksisitan dan daya adsorbsi melalui mukosa dan
kulit rendah
4) Efek kerjanya cepat dan bertahan lama
5) Efektifitas kerjanya tidak terpengaruh oleh adanya
darah dan nanah. (Darmadi. 2008).
c. Menurut sumber lain antiseptik yang ideal diantaranya :
1) Efektifitas germisid tinggi
2) Bersifat letal terhadap mikroorganisme
3) Kerjanya cepat dan tahan lama
4) Spektrum sempit terhadap mikroorganisme yang
sensitive
5) Tegangan permukaan yang rendah untuk
penggunaan topikal
6) Indeks terapi tinggi
7) Tidak memberikan efek sistemik bila diberikan
secara topikal dan tidak diadsorbsi.(Staff pengajar
departement farmakologi Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya. 2009)
d. Faktor Faktor yang mempengaruhi efektifitas antiseptik
1) Faktor Antiseptik
a) Konsentrasi
Adanya perbedaan efek misalnya pada
penggunaan fenol, bila konsentrasinya dibawah
1% mempunyai efek bakteriostatik. Tetapi bila

16
konsentrasinya diatas 1,5% mempunyai efek
bakterisid.
b) PH
Efek klorheksidin lebih kuat pada PH 6 daripada
PH 9. Juga asam benzoat dan ester esternya
lebih aktif pada PH asam.
c) Zat Pelarut
Klorheksidin dalam larutan alkohol kerjanya
fungisid. Sedangkan dalam larutan air hanya
berdaya fungisid rendah.
2) Faktor Mikroba
Semakin banyak jumlah mikroba semakin banyak
waktu yang dibutuhkan untuk membunuhnya.
Bentuk Endospora lebih sulit dibunuh, sedangkan
bentuk vegetatif memiliki kepekaan yang bervariasi.
3) Faktor Lingkungan
Adanya bahan organik misalnya pus, darah, saliva
atau feces dapat menurunkan kerja antiseptik.
4) Waktu Pemaparan
Larutan iodine 4% membunuh kuman dalam waktu
1 menit, sedangkan larutan 1% membutuhkan waktu
4 menit. (Darmadi. 2008)
e. Antiseptik bekerja melalui bebecara diantaranya :
1. Merusak dinding sel
2. Mengganggu sistem enzime kuman
3. Mendenaturasi protein
4. Merusak asam nukleat. (Darmadi. 2008)
f. Macam Macam Antiseptik Serta Kelebihan dan
Kekuranganya.
Dalam garis besarnya antiseptik dibagi kedalam beberapa
golongan :

17
a) Alkohol
b) Halogen dan senyawanya
a) Iodium
b) Povidon iodine
c) Yodoform
d) Klorheksidin
c) Oksidansia
a) Kalium permanganate
b) Perhidrol
d) Logam berat dan Garamnya
a) Merkuri klorida (subllimat)
b) Merkurokrom (obat merah)
e) Asam
a) Asam borat
f) Turunan fenol
a) Trinitrofenol
b) Heksaklorofen
g) Basa ammonium
a) Etakridin (rivanol)
b) Alkohol
Alkohol adalah antiseptik yang kuat.
Alkohol membunuh kuman dengan cara
menggumpalkan protein dalam selnya.
Kuman dari jenis bakteri, jamur, protozoa
dan virus dapat terbunuh oleh alkohol.
Alkohol (yang biasanya dicampur yodium)
sangat umum digunakan oleh dokter untuk
mensterilkan kulit sebelum dan sesudah
pemberian suntikan dan tindakan medis lain.
Alkohol kurang cocok untuk diterapkan
pada luka terbuka karena menimbulkan rasa

18
terbakar. Jenis alkohol yang digunakan
sebagai antiseptik adalah etanol (60-90%),
propanol (60-70%) dan isopropanol (70-
80%) atau campuran dari ketiganya. Metil
alkohol (metanol) tidak boleh digunakan
sebagai antiseptik karena dalam kadar
rendah pun dapat menyebabkan gangguan
saraf dan masalah penglihatan. Metanol
banyak digunakan untuk keperluan industri.
Keuntungan :
a) Cepat membunuh jamur dan bakteri
termasuk mikrobakteri; isopropil
alkohol membunuh sebagian besar
virus, termasuk HBV dan HIV; etil
alkohol membunuh semua jenis virus.
b) Walaupun alkohol tidak mempunyai
efek membunuh yang persisten,
pengurangan cepat mikroorganisme di
kulit, melindungi organisme tumbuh
kembali bahkan di bawah sarung
tangan selama beberapa jam.
c) Relatif murah dan tersedia di mana-
mana.
Kerugian :
1) Memerlukan emulien (misalnya
gliserin dan atau propilen glikol) untuk
mencegah pengeringan kulit.
2) Mudah pengeringan kulit.
3) Mudah diinaktivasi oleh bahan-bahan
organik.

19
4) Mudah terbakar sehingga perlu
disimpan di tempat dingin atau
berventilasi baik.
5) Merusak karet atau lateks.
6) Tidak dapat dipakai sebagai bahan
pembersih.
c) Yodium dan iodofor
Yodium atau iodine biasanya digunakan
dalam larutan beralkohol (disebut yodium
tinktur) untuk sterilisasi kulit sebelum
dan sesudah tindakan medis. Larutan ini
tidak lagi direkomendasikan untuk
mendisinfeksi luka ringan karena
mendorong pembentukan jaringan parut dan
menambah waktu penyembuhan. Generasi
baru yang disebut iodine povidone
(iodophore), sebuah polimer larut air yang
mengandung sekitar 10% yodium aktif, jauh
lebih ditoleransi kulit, tidak memperlambat
penyembuhan luka, dan meninggalkan
deposit yodium aktif yang dapat
menciptakan efek berkelanjutan. Salah satu
merk antiseptik dengan iodine povidone
adalah betadine. Keuntungan antiseptik
berbasis yodium adalah cakupan luas
aktivitas antimikrobanya. Yodium
menewaskan semua patogen utama berikut
spora-sporanya, yang sulit diatasi oleh
disinfektan dan antiseptik lain. Beberapa
orang alergi terhadap yodium. Tanda alergi

20
yodium adalah ruam kulit kemerahan, panas,
bengkak dan terasa gatal.
Keuntungan :
1) Efek antimokrobial spektrum luas.
2) Preparat yodium cair murah, efektif,
dan tersedia di mana-mana.
3) Tidak mengiritasi kulit atau selaput
lendir, dan ideal untuk pembersihan
vaginal.
4) Larutan 3% tidak menodai kulit
Kerugian :
1) Efek antimikrobial lambat atau
perlahan.
2) Iodofor mempunyai efek residual
yang kecil.
3) Cepat diinaktivasi oleh material
organik seperti darah atau dahak.
4) Yodium tinktur atau cairan dapat
mengiritasi kulit dan harus
dibersihkan dari kulit sesudah kering
(pakai alkohol).
5) Absorpsi yodium bebas melalui kulit
dan selaput lendir dapat
mengakibatkan hiptiroidisma pada
bayi baru lahir. Oleh karena itu
batasi pemakaiannya
6) Reaksi alergi terhadap iodin dan
iodofor dapat terjadi, jadi cek riwayat
alergi.
d) Klorheksilenol

21
Kloroheksilenol (para-kloro-metaksilenol
atau PCMX) adalah devisi halogen dari
silenol yang luas tersedia dalam konsentrasi
0,5-4%. Kloroheksilenol memecahkan
mikroorganisme dengan memecah dinding
sel. Hal ini merupakan penghapus kuman
yang beraktivitas rendah (Fevero, 1985)
dibandingkan dengan alkohol, yodium,
iodofor dan kurang efektif dalam
menurunkan flora kulit daripada CHG atau
iodofor (Sheen dan Stiles, 1982). Karena ia
menembus kulit, dapat beracun jika
dioleskan pada beberapa bagian dari tubuh,
dan tidak boleh digunakan pada bayi.
Meskipun, produk komersil dengan
kloroheksilenol dengan konsentrasi di atas
4% tidak boleh digunakan.
Keuntungan :
1) Aktivitas bersepektrum luas.
2) Hanya sedikit efeknya terhadap
materi organik.
3) Efek residu tahan sampai beberapa
jam.
4) Minimal efek oleh bahan organik.
Kerugian :
1) Diinaktivasi oleh sabun (surfaktan
nonionik), penggunaan untuk
persiapan kulit berkurang.
2) Tidak boleh digunakan pada bayi
baru lahir, karena dapat menyerap
dengan cepat dan potensial meracuni.

22
e) Triklosan
Triklosan adalah subtansi tidak berwarna
yang terdapat dalam sabun sebagai
antimikrobial. Konsentrasi 0,2-2,0%
mempunyai aktivitas antimikrobial sedang
terhadap koki gram positif, mikobakteria dan
jamur, tapi tidak terhadap baksil gram
negatif, khususnya P aeruginosa (Larson
1995). Meskipun perhatian ditujukan pada
resistensi terhadap bahan ini bisa
berkembang lebih siap dari bahan antiseptik
lain, resistensi pada flora kulit tidak
ditemukan penelitian klinis sampai saat ini.
Keuntungan :
1) Aktivitas berspektrum luas.
2) Persistensi sangat bagus.
3) Sedikit efeknya oleh bahan organik.
Kerugian :
1) Tidak ada efeknya terhadap
Paeruginosa atau baksil gram negatif
lain.
2) Bakteriostatik (hanya mencegah
pertumbuhan).
f) Hidrogen peroksida
Larutan hidrogen peroksida 6% digunakan
untuk membersihkan luka dan borok.
Larutan 3% lebih umum digunakan
untuk pertolongan pertama luka gores atau
iris ringan di rumah. Hidrogen peroksida
sangat efektif memberantas jenis kuman
anaerob yang tidak membutuhkan oksigen.

23
Namun, oksidasi kuat yang ditimbulkannya
merangsang pembentukan parut dan
menambah waktu penyembuhan. Untung
mengurangi efek sampingnya, hidrogen
peroksida sebaiknya digunakan dengan air
mengalir dan sabun sehingga paparannya
terbatas. Jika menggunakan hidrogen
peroksida sebagai obat kumur, pastikan
Anda mengeluarkannya kembali
setelah berkumur.
g) Etakridin laktat (rivanol)
Etakridin laktat adalah senyawa organik
berkristal kuning oranye yang berbau
menyengat. Penggunaannya sebagai
antiseptik dalam larutan 0,1% lebih dikenal
dengan merk dagang rivanol. Tindakan
bakteriostatik rivanol dilakukan dengan
mengganggu proses vital pada asam nukleat
sel mikroba. Efektivitas rivanol cenderung
lebih kuat pada bakteri gram
positif daripada gram negatif. Meskipun
fungsi antiseptiknya tidak sekuat jenis lain,
rivanol memiliki keunggulan tidak
mengiritasi jaringan, sehingga banyak
digunakan untuk mengompres luka, bisul,
atau borok bernanah. Bila Anda memiliki
bisul di pantat, duduk berendam dalam
larutan rivanol dapat membantu
mempercepat penyembuhannya. Untuk luka
kotor yang berpotensi infeksi lebih besar,

24
penerapan jenis antiseptik lain yang lebih
kuat disarankan setelah luka dibersihkan.
h) Asam borat
Digunakan dalam pengobatan infeksi ragi
vagina , pada rambut/bulu mata, dan sebagai
antivirus untuk mempersingkat durasi
serangan sakit dingin. Dimasukkan ke dalam
krim untuk luka bakar

G. Karakteristik Responden Yang Berhubungan Dengan Mencuci


Tangan
1. Umur
Semakin bertambah umur seseorang maka semakin tinggi
tingkatkesadaran seseorang akan kebersihan dan mengetahui akan
pentingnya melakukan cuci tangan yang baik dan benar sesuai
pengalaman hidupnya.
2. Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin berbeda pula
cara pandang seseorang terhadap kesehatan, khusunya dalam hal
mencuci tangan.
3. Sumber Informasi
Semakin banyak sumber informasi yang diperoleh tentang
kesehatan,maka semakin bertambah pengetahuan akan kebersihan,
terutama dalam mencuci tangan.
4. Pengetahuan
Semakin luas pengetahuan seseorang semakin banyak ilmu yang
didapat tentang pengetahuan mencuci tangan maka semakin tinggi
pula kesadarannya untuk mencuci tangan. Sehingga dalam mencuci
tangan, tingkat pengetahuan seseorang juga sangat berpengaruh.

25
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Mencuci tangan adalah menggosok kedua pergelangan tangan dengan
kuat secara bersamaan menggunakan zat pembersih yang sesuai dan
dibilas dengan air mengalir dengan tujuan menghilangkan mikroorganisme
sebanyak mungkin.
Mencuci tangan bertujuan untuk menghilangkan kotoran yang
melekat di tangan,menghilangkan bau yang melekat di tangan,mencegah
penyebaran infeksi silang,menjaga kondisi tangan agar tetap
steril,memberikan perasaan yang segar dan bersih. Mencuci tangan
dilakukan dengan dua cara yaitu mencuci tangan biasa dan mencuci tangan
bedah.
B. Saran
Di harapkan Makalah ini semoga bermanfaat dan dapat di jadikan
Penambah Wawasan dalam mengetahui cara mencuci tangan . dan bagi
Mahasiswi juga dapat di Jadikan Sebagai Bahan untuk Memberikan
Penjelasan kepada Masyarakat .

26
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat A.A & Uliyah M. buku saku praktikum kebutuhan dasar manusia, EGC,
Jakarta 2004

A.Aziz Alimul H. Buku Kebutuhan Dasar Manusia.jilid 1 , Salemba Medika

JNPK_KR. 2004. Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan


Kesehatan Dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo.

Monica Ester. 2005. Pedoman Perawatan Pasien. Jakarta: Penerbit Buku


Kedokteran EGC.

27

Anda mungkin juga menyukai

  • Makalah PIL KB
    Makalah PIL KB
    Dokumen30 halaman
    Makalah PIL KB
    Ade Pranita
    Belum ada peringkat
  • KRUK
    KRUK
    Dokumen1 halaman
    KRUK
    Ade Pranita
    Belum ada peringkat
  • PIl KB
    PIl KB
    Dokumen20 halaman
    PIl KB
    Ade Pranita
    Belum ada peringkat
  • Kebutuhan Nutrisi Dan Cairan Pada Anak
    Kebutuhan Nutrisi Dan Cairan Pada Anak
    Dokumen41 halaman
    Kebutuhan Nutrisi Dan Cairan Pada Anak
    Ade Pranita
    Belum ada peringkat
  • KLMPK 8
    KLMPK 8
    Dokumen5 halaman
    KLMPK 8
    Ade Pranita
    Belum ada peringkat
  • CHAT
    CHAT
    Dokumen1 halaman
    CHAT
    Ade Pranita
    Belum ada peringkat
  • File Mia 2
    File Mia 2
    Dokumen1 halaman
    File Mia 2
    Ade Pranita
    Belum ada peringkat
  • Hospitalisasi Pada Anak
    Hospitalisasi Pada Anak
    Dokumen18 halaman
    Hospitalisasi Pada Anak
    Ade Pranita
    Belum ada peringkat
  • File Mia 1
    File Mia 1
    Dokumen1 halaman
    File Mia 1
    Ade Pranita
    Belum ada peringkat
  • Cuci Tangan
    Cuci Tangan
    Dokumen27 halaman
    Cuci Tangan
    Ade Pranita
    Belum ada peringkat
  • KRUK
    KRUK
    Dokumen1 halaman
    KRUK
    Ade Pranita
    Belum ada peringkat
  • Vulva Hygiene
    Vulva Hygiene
    Dokumen2 halaman
    Vulva Hygiene
    Ade Pranita
    Belum ada peringkat
  • INA
    INA
    Dokumen2 halaman
    INA
    Ade Pranita
    Belum ada peringkat
  • VULVA HYGIENE
    VULVA HYGIENE
    Dokumen22 halaman
    VULVA HYGIENE
    Ade Pranita
    Belum ada peringkat
  • CHECKLIST Vulva Hygiene
    CHECKLIST Vulva Hygiene
    Dokumen3 halaman
    CHECKLIST Vulva Hygiene
    Ade Pranita
    Belum ada peringkat
  • VULVA HYGIENE
    VULVA HYGIENE
    Dokumen22 halaman
    VULVA HYGIENE
    Ade Pranita
    100% (2)
  • Vulva Hygiene
    Vulva Hygiene
    Dokumen2 halaman
    Vulva Hygiene
    Ade Pranita
    Belum ada peringkat