Anda di halaman 1dari 22

ISSN 2252-5491

Vol. 1, No. 1,
Maret 2011 Forum Agribisnis Agribusiness Forum

Analisis Risiko Produksi Wortel Dan Bawang Daun


di Kawasan Agropolitan Cianjur Jawa Barat
Mila Jamilah dan Popong Nurhayati

Penerapan Metode Quality Function Deployment (QFD)


Dalam Penentuan Prioritas Peningkatan Kualitas Layanan
Restoran Pringjajar
Hepi Risenasari dan Henny K. S. Daryanto

Analisis Dayasaing Komoditas Unggulan Perikanan Tangkap


Kabupaten Sukabumi
Achmad Fadillah dan Yusalina

Efisiensi Teknis dan Ekonomis Usahatani Padi Pandan Wangi


(Kasus di Kecamatan Warung Kondang, Kabupaten Cianjur)
Rossana Podesta dan Dwi Rachmina

Model Usahatani Terpadu Sayuran Organik-Hewan Ternak


(Studi Kasus: Gapoktan Pandan Wangi, Desa Karehkel,
Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)
Firza Maudi dan Nunung Kusnadi

Analisis Kelayakan Pengembangan Usaha Ternak Kambing Perah


(Kasus : Peternakan Prima Fit, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor)
Triana Gita Dewi dan Narni Farmayanti

Program Studi Magister Sains Agribisnis


Departemen Agribisnis
Fakultas Ekonomi dan Manajemen - IPB
Forum Agribisnis
Vol 1 No 1 Maret 2011 ISSN 2252-5491

SUSUNAN REDAKSI

Penanggung jawab :
Ketua Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor

Dewan Redaksi:
Ketua : Prof. Dr. Ir. Rita Nurmalina, MS
Anggota : 1. Dr. Ir. Ratna Winandi, MS
2. Dr. Ir. Anna Fariyanti, MS.
3. Dr. Ir. Amzul Rifin, MA
4. Ir. Dwi Rachmina, MS

Mitra Bestari sebagai Penelaah Ahli :


1. Prof. Dr. Bustanul Arifin (Universitas Lampung)
2. Prof. Dr. Ir. Masyhuri (Universitas Gajah Mada)
3. Prof. Dr. Ir. Achmad Suryana, MS (Kementerian Pertanian)
4. Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani, MS (Universitas Brawijaya)
5. Dr. Ir. Muhammad Firdaus, MS (Institut Pertanian Bogor)

Redaktur Pelaksana:
1. Ir. Harmini, MS
2. Ir. Netti Tinaprilla, MM
3. Maryono, SP., MSc

Administrasi dan distribusi:


1. Hamid Jamaludin Muhrim, Amd
2. Yuni Sulistyawati, S.AB

Alamat Redaksi:
Magister Sains Agribisnis (MSA),
Departemen Agribisnis,
Fakultas Ekonomi dan Manajemen,
Institut Pertanian Bogor
Jl. Kamper Wing 4 Level 5, Kampus IPB Darmaga,
Telp/Fax : (0251) 8629654,
e-mail: forum.agribisnis@gmail.com; msaipb@gmail.com.

FORUM AGRIBISNIS (FA) adalah jurnal ilmiah sebagai forum komunikasi antar peneliti, akademisi,
penentu kebijakan dan praktisi dalam bidang agribisnis dan bidang terkait lainnya. Tulisan bersifat asli
berisi analisis empirik atau tinjauan teoritis dan review buku terbaru. Jurnal diterbitkan setiap semester
pada bulan Maret dan September.
DAFTAR ISI

Forum Agribisnis
Volume 1, No. 1 – April 2011

Analisis Risiko Produksi Wortel Dan Bawang Daun di Kawasan 1 – 19


Agropolitan Cianjur Jawa Barat
Mila Jamilah dan Popong Nurhayati

Penerapan Metode Quality Function Deployment (QFD) 20 – 38


Dalam Penentuan Prioritas Peningkatan Kualitas Layanan
Restoran Pringjajar
Hepi Risenasari dan Henny K. S. Daryanto

Analisis Dayasaing Komoditas Unggulan Perikanan Tangkap 39 – 57


Kabupaten Sukabumi
Achmad Fadillah dan Yusalina

Efisiensi Teknis dan Ekonomis Usahatani Padi Pandan Wangi 58 – 75


(Kasus di Kecamatan Warung Kondang, Kabupaten Cianjur)
Rossana Podesta dan Dwi Rachmina

Model Usahatani Terpadu Sayuran Organik-Hewan Ternak 76 – 94


(Studi Kasus: Gapoktan Pandan Wangi, Desa Karehkel,
Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)
Firza Maudi dan Nunung Kusnadi

Analisis Kelayakan Pengembangan Usaha Ternak Kambing Perah 95 – 111


(Kasus : Peternakan Prima Fit, Kecamatan Ciampea,
Kabupaten Bogor)
Triana Gita Dewi dan Narni Farmayanti
ANALISIS DAYASAING KOMODITAS UNGGULAN
PERIKANAN TANGKAP KABUPATEN SUKABUMI
1
Achmad Fadillah1) dan Yusalina2)
1,2)
Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor
yusalina_y@yahoo.com

ABSTRACT
Fisheries sector in Sukabumi can take potential role to act as the prime mover in developing
the regional economy. However, its potency has not been optimized properly. It is expected
that the low economic performance of fisheries sector are caused by the comparative
advantage that was not fully transformed into competitive advantage. This study aims
toidentify fisheries commodity that can be a superior comodity in Sukabumi and to analyze the
competitiveness of superior fisheries commodity in Sukabumi. The analytical tools used in this
research are Location Quotient (LQ) and Porter's Diamond Theory. The results of study show
that: (1) Kuwe, Tembang, Lisong, Cakalang, Albakora, Madidihang, Tuna Mata Besar, Layur,
Kakap Putih, and Belanak have a comparative advantage in Sukabumi, and (2) superior
fisheries commodity in Sukabumi do not have optimal competitiveness because there are
constraints within each component of competitiveness. However, all these obstacles can be
overcome with the role of government and the role of opportunities that support the
advancement of fisheries sector.
Keyword(s): Competitivenes, Superior Fisheries Commodity, Porter’s Diamond Theory

ABSTRAK
Sektor perikanan Kabupaten Sukabumi dapat berperan dan berpotensi sebagai penggerak
utama perekonomiaan daerah.Akan tetapi, peran dan potensi tersebut masih belum
dioptimalkan dengan baik. Keunggulan komparatif sektor perikanan belum sepenuhnya
ditrasformasikan menjadi keunggulan kompetitif sehingga mengakibatkan masih rendahnya
kinerja ekonomi berbasis sector perikanan di Kabupaten Sukabumi. Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi komoditas-komoditas unggulan perikanan tangkap dan menganalisis
kondisi dayasaing komoditas unggulan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi. Alat
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Location Quotient dan Teori
Berlian Porter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Kuwe, Tembang, Lisong,
Cakalang, Albakora, Mandidihang, Tuna Mata Bessar, Layur, Kakap putih dan Belanak
memiliki keunggulan komparatif di Kabupaten Sukabumi, dan (2) Komoditas unggulan
perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi belum memiliki dayasaing yang optimal karena
masih terdapat kendala dalam tiap komponen dayasaing. Namun, kendala terseebut dapat
diatasi dengan adanya peran pemerintah dan peran kesempatan yang mendudkung kemajuan
sektor perikanan.
Kata kunci : Dayasaing, Komoditas Unggulan Perikanan, Teori Berlian Porter

1
Mahasiswa Magister Sains Agribisnis, SPS – IPB penerima Beasiswa Unggulan Biro Perencanaan
Kerjasama Luar Negeri, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI

39
Achmad Fadillah dan Yusalina

PENDAHULUAN Ciamis, Cirebon, Indramayu, Subang,


Latar Belakang Karawang, dan Bekasi.
Sektor perikanan merupakan sektor Kabupaten Sukabumi merupakan
yang penting bagi masyarakat Indonesia kabupaten di daerah pesisir pertama
dan dapat dijadikan sebagai penggerak yang ditetapkan sebagai kawasan
utama (prime mover) perekonomian Minapolitan dan menjadi sentra aktivitas
nasional. Hal tersebut didasarkan bahwa sektor perikanan di Jawa Barat.
sektor perikanan memiliki potensi yang Beragam aktivitas pada sektor perikanan
sangat besar dilihat dari perairan dilakukan di Kabupaten Sukabumi,
Indonesia yang memiliki luas 5,8 juta seperti kegiatan perikanan tangkap,
km2. Selain itu, Indonesia memiliki kegiatan perikanan budidaya, kegiatan
garis pantai 95.181 km, yang sebagian pemasaran komoditas perikanan,
besar menjadi basis kegiatan ekonomi kegiatan pengolahan, dan sebagainya.
perikanan (Dinas Kelautan dan Namun, kegiatan perikanan tangkap
Perikanan, 2009). merupakan aktivitas yang lebih menonjol
Potensi sektor perikanan yang besar di Kabupaten Sukabumi.
juga dapat dilihat dari volume produksi Kabupaten Sukabumi memiliki
perikanan Indonesia. Menurut Dinas pantai sepanjang 117 Km yang melintasi
Kelautan dan Perikanan (2009), volume sembilan kecamatan dan 51 desa dengan
produksi perikanan Indonesia selama kewenangan daerah sejauh empat mil
tahun 2005-2009 mengalami laut (702 Km2).Kegiatan perikanan
peningkatan rata-rata 10,02 persen. tangkap Kabupaten Sukabumi berpusat
Peningkatan volume produksi perikanan di Pelabuhan Ratu dengan potensi
Indonesia ini terutama karena adanya lestarinyamencapai 14.592 ton/tahun dan
peningkatan dalam pemanfaatan wilayah baru dimanfaatkan 8.668 ton pada tahun
strategis perikanan laut dan adanya 2009 (Dinas Kelautan dan Perikanan
peningkatan teknologi budidaya Kabupaten Sukabumi, 2010).
perikanan. Data volume produksi Potensi sumberdaya perikanan
perikanan Indonesia dari tahun 2005 tangkap Kabupaten Sukabumi perlu
sampai tahun 2009 dapat dilihat pada dimanfaakan dengan baik sehingga dapat
Lampiran Tabel 1. menggerakkan perekonomian daerah.
Salah satu wilayah Indonesia yang Pemanfaatan sektor perikanan ini
memiliki potensi perikanan dan dapat sebaiknya menitikberatkan pada
dikembangkan adalah wilayah Jawa komoditas-komoditas unggulan di
Barat. Menurut Dinas Perikanan dan Kabupaten Sukabumi sehingga dapat
Kelautan Jawa Barat (2010), pada tahun menjadi kompetensi inti yang mampu
2009 Jawa Barat tercatat memiliki bersaing dengan wilayah lainnya. Oleh
potensi produksi penangkapan ikan karena itu, identifikasi komoditas
mencapai 172.748 ton yang berasal dari unggulan perikanan tangkap Kabupaten
berbagai daerah pesisir seperti: Sukabumi sangat penting untuk
Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, dilakukan.

40
Analisis Dayasaing Komoditas Unggulan Perikanan Tangkap…

Selain itu, analisis dayasaing kinerja agribisnis dan kemampuan


komoditas unggulan perikanan tangkap dayasaing komoditas unggulan
tersebut juga harus mendapat perhatian perikanan tangkap agar mampu
khusus agar dapat bertahan menghadapi mengatasi permasalahan-permasalahan
persaingan domestik dan internasional sektor perikanan di Kabupaten
yang diharapkan dapat mendorong Sukabumi.
peningkatan perekonomian daerah.
Tujuan Penelitian
Perumusan Masalah Berdasarkan perumusan masalah
Sektor perikanan Kabupaten yang telah diuraikan sebelumnya, maka
Sukabumi dapat berperan dan berpotensi tulisan ini bertujuan untuk
sebagai penggerak utamaperekonomian mengidentifikasi komoditas-komoditas
daerah. Akan tetapi, peran dan potensi perikanan tangkap yang dapat menjadi
tersebut masih belum teroptimalkan unggulan Kabupaten Sukabumi dan
dengan baik.Hal tersebut mengakibatkan menganalisis kondisi dayasaing
masih rendahnya kinerja ekonomi komoditas unggulan perikanan tangkap
berbasis sektor perikanan di Kabupaten Kabupaten Sukabumi.
Sukabumi.
Saat ini kegiatan perikanan
Kabupaten Sukabumi lebih didominasi METODE PENELITIAN
oleh pemasaran langsung dalam bentuk Lokasi dan Waktu Penelitian
produk ikan segar dengan jumlah Penelitian dilakukan di Kabupaten
pemasaran mencapai 3.154 ton pada Sukabumi, Propinsi Jawa Barat.
tahun 2009. Adapun pengolahan hasil Pemilihan lokasi berdasarkan
perikanan yang dominan dilakukan pertimbangan Kabupaten Sukabumi
masyarakat Kabupaten Sukabumi adalah merupakan daerah berbasis sektor
pembuatan pindang, ikan asin, perikanan dengan potensi perikanan
pembekuan, bakso, dan abon ikan. yang besar, namun memiliki dayasing
Sebagian besar usaha pengolahan ini yang optimal dalam komoditas
dilakukan dalam skala usaha kecil atau perikanannya. Selain itu, Kabupaten
rumah tangga. Data potensi keragaan Sukabumi merupakan salah satu daerah
unit pengolahan dan pemasaran ikan di terpilih dalam pengembangan kawasan
Kabupaten Sukabumi dapat dilihat pada berbasis sektor perikanan atau kawasan
Lampiran Tabel 2. Minapolitan. Waktu penelitian pada
Pengembangan sektor perikanan bulan Januari-Februari 2011.
tangkap di Kabupaten Sukabumi belum
fokus pada komoditas yang menjadi Jenis dan Sumber Data
unggulan sehingga potensi yang dimiliki Jenis data yang digunakan dalam
belum dimanfaatkan secara optimal. penelitian ini adalah data primer dan data
Oleh karena itu, diperlukan strategi yang sekunder, yang bersifat kualitatif dan
tepat untuk meningkatkan kualitas kuantitatif. Data primer diperoleh dari

41
Achmad Fadillah dan Yusalina

pengamatan langsung di lapang dan Analisis Location Quotient dilakukan


wawancara serta pengisian kuesioner untuk menentukan komoditas unggulan
dengan responden terpilih. Responden perikanan di Kabupaten Sukabumi.
berjumlah sembilan orang, terdiri dari Analisis deskriptif dilakukan untuk
(1) Pihak Dinas Kelautan dan Perikanan mengetahui gambaran kondisi sistem
(DKP) Kabupaten Sukabumi (2 orang), agribisnis komoditas unggulan perikanan
Pihak Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Sukabumi. Selain itu, analisis
Daerah (Bappeda) Kabupaten Sukabumi deskriptif kualitatif juga dilakukan
(1 orang), Pengelola Pelabuhan dengan menggunakan Teori Berlian
Perikanan Nusantara (PPN) Pelabuhan Porter untuk menganalisis dayasaing
Ratu Kabupaten Sukabumi (1 orang), agribisnis komoditas unggulan perikanan
Anggota Kelompok Tani Nelayan di Kabupaten Sukabumi.
Andalan (KTNA) Kabupaten Sukabumi
(1 orang), Pengusaha produk-produk Analisis Location Quotient
unggulan perikanan di Kabupaten Analisis Location Quotient (LQ)
Sukabumi (4 orang/pengusaha abon digunakan untuk melihat indikasi
ikan, baso ikan, ikan asin, dan ikan komoditas unggulan perikanan tangkap
pindang). di Kabupaten Sukabumi. Analisis LQ
Responden dipilih secara sengaja digunakan untuk mengetahui apakah
dengan pertimbanganmerupakan pihak- suatu komoditas perikanan tangkap
pihak yang memiliki kontribusi besar merupakan komoditas basis atau
dalam perumusan dan pelaksanaan komoditas nonbasis dan apakah suatu
kebijakan peningkatan dayasaing komoditas mempunyai keunggulan
agribisnis komoditas unggulan perikanan komparatif atau tidak di Kabupaten
Kabupaten Sukabumi.Data sekunder Sukabumi. Perhitungan komoditas
diperoleh dari studi literatur beberapa unggulan perikanan tangkap dengan
skripsi, tesis, internet, buku-buku yang analisis LQ ini didasarkan pada jumlah
berkaitan dengan materi penelitian, produksi masing-masing komoditas.
Badan Pusat Statistik (BPS), Produksi komoditas perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, tangkap di Kabupaten Sukabumi
Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) kemudian dibandingkan secara relatif
Kabupaten Sukabumi dan Jawa Barat, dengan produksi komoditas yang sama
Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) di Provinsi Jawa Barat yaitu daerah yang
Pelabuhan Ratu dan Bappeda Kabupaten ruang lingkupnya lebih luas. Perhitungan
Sukabumi. untuk mendapatkan nilai LQ
menggunakan formula, sebagai berikut:
Metode Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan dan analisis data Qsmi/ Qjabar
Nilai LQ =
dilakukan secara kuantitatif dan TQsmi / TQjabar
deskriptif kualitatif. Pengolahan dan
analisis data secara kuantitatif dengan Sumber : Hendayana, 2003

42
Analisis Dayasaing Komoditas Unggulan Perikanan Tangkap…

Nilai LQ yang diperoleh dapat - Related and Supporting Industries


bernilai lebih kecil dari satu (LQ < 1), (RSI), yaitu keadaan para penyalur
sama dengan satu (LQ = 1), dan lebih dan industri lainnya yang saling
besar dari satu (LQ > 1). Nilai-nilai LQ mendukung dan berhubungan.
tersebut dapat diinterpretasikan sebagai - Firm Startegy, Structure, and
berikut: Rivalry (FSSR), yaitu strategi yang
- LQ < 1 : Indikasi komoditas dianut perusahaan pada umumnya,
perikanan tangkap tersebut di struktur industri, dan keadaan
Kabupaten Sukabumi masih relatif kompetisi suatu industri wilayah.
lebih kecil dari pengusahaan rata- Selain itu, ada komponen lain yang
rata di Jawa Barat dan bukan terkait dengan keempat komponen utama
merupakan komoditas unggulan. tersebut yaitu faktor peran pemerintah
- LQ = 1 : Indikasi komoditas dan peran kesempatan. Keempat faktor
perikanan tangkap tersebut di utama dan dua faktor pendukung
Kabupaten Sukabumi masih relatif terdukung tersebut saling berinteraksi.
sama dengan pengusahaan rata-rata Hasil analisis komponen penentu
di Jawa Barat dan bukan merupakan dayasaing kita dapat menentukan
komoditas unggulan. komponen yang menjadi keunggulan dan
- LQ > 1 : Indikasi komoditas kelemahan dayasaing industri. Hasil
perikanan tangkap tersebut di keseluruhan interaksi antar komponen
Kabupaten Sukabumi masih relatif yang saling mendukung sangat
lebih besar dari pengusahaan rata- menentukan perkembangan yang dapat
rata di Jawa Barat dan komoditas menjadi competitive advantage dari
tersebut merupakan komoditas suatu industri.
unggulan.

Analisis Berlian Porter HASIL DAN PEMBAHASAN


Analisis Berlian Porter dapat Identifikasi Komoditas Unggulan
dilakukan untuk mengetahui dayasaing Perikanan Tangkap Kabupaten
yaitu dengan menganalisis tiap Sukabumi
komponen dari Teori Berlian Porter Salah satu cara dalam menentukan
(Porter’s Diamond Theory). Komponen- komoditas unggulan adalah dengan
komponen tersebut adalah sebagai mengkaji keunggulan komparatif dari
berikut: suatu daerah yaitu kemampuan suatu
- Factor Condition (FC), yaitu daerah untuk memproduksi komoditas
keadaan faktor-faktor produksi yang secara relatif lebih unggul
dalam suatu industri seperti tenaga dibandingkan daerah lainnya atau dapat
kerja dan infrastruktur. dikatakan terdapat keberlimpahan
- Demand Condition (DC), yaitu sumberdaya yang dimiliki suatu daerah
keadaan permintaan atas barang dan sehingga mampu mendistribusikan
jasa dalam wilayah.

43
Achmad Fadillah dan Yusalina

sumberdayanya ke wilayah lain terdapat 34 jenis ikan. Rata-rata produksi


(Widodo, 2006). penangkapan ikan di Jawa Barat
Analisis Location Quotient kemudian dibandingkan dengan rata-rata
merupakan salah satu alat analisis yang produksi penangkapan di Kabupaten
dapat digunakan dalam menentukan Sukabumi untuk menghasilkan nilai LQ.
alternatif komoditas unggulan suatu Berdasarkan 34 jenis ikan yang
daerah berdasarkan keunggulan ditangkap oleh nelayan, menunjukkan 10
komparatif. Analisis LQ melihat tingkat jenis ikan memiliki nilai LQ lebih besar
produksi suatu komoditas di suatu dari 1 (LQ > 1). Tabel 1 menunjukkan
daerah dibandingkan dengan produksi nilai LQ ke-10 jenis ikan tersebut.
komoditas yang sama di daerah acuan Nilai LQ lebih besar dari satu
(daerah yang cakupannya lebih luas). mengindikasikan bahwa komoditas-
Data yang diperlukan dalam analisis LQ komoditas perikanan tangkap tersebut
pada penelitian kali ini adalah data terkonsentrasi secara relatif
produksi perikanan tangkap berdasarkan pengusahaannya di Kabupaten
jenis ikan di Kabupaten Sukabumi dan Sukabumi. Semakin besar nilai LQ yang
Provinsi Jawa Barat. dihasilkan menunjukkan semakin
Data rata-rata produksi perikanan terkonsentrasinya pengusahaan
tangkap utama berdasarkan jenis ikan di komoditas tersebut di Kabupaten
Kabupaten Sukabumi dan Jawa Barat Sukabumi dan mengindikasikan
pada tahun 2006-2009 dapat dilihat pada komoditas tersebut memiliki keunggulan
Lampiran Tabel 3. Komoditas tersebut secara komparatif. Data nilai LQ
ditangkap oleh nelayan selama empat komoditas perikanan tangkap Kabupaten
tahun terakhir yang tercatat di DKP Sukabumi untuk semua jenis ikan dapat
Kabupaten Sukabumi dengan total dilihat pada Lampiran Tabel 3.

Tabel 1. Rata-Rata Produksi dan Nilai Location Quotient (LQ) Komoditas


Perikanan Tangkap di Kabupaten Sukabumi Tahun2006-2009
No. Jenis Ikan Nilai LQ
1 Albakora * 15,547
2 Madidihang * 13,413
3 Tuna Mata Besar * 13,413
4 Lisong * 13,349
5 Cakalang * 7,607
6 Kuwe * 5,576
7 Belanak * 2,165
8 Kakap Putih * 1,612
9 Layur * 1,341
10 Tembang * 1,334
Sumber: DKP Kabupaten Sukabumi dan DPK Provinsi JawaBarat (2010) (diolah)

44
Analisis Dayasaing Komoditas Unggulan Perikanan Tangkap…

Analisis Keunggulan Kompetitif alam, sumberdaya manusia,


Komoditas Unggulan Perikanan sumberdaya ilmu pengetahuan dan
Tangkap Kabupaten Sukabumi teknologi, sumberdaya modal, serta
Dayasaing wilayah yang sumberdaya infrastruktur.
berbasiskan komoditas unggulan tidak
bisa menggantungkan keunggulannya - Sumberdaya Fisik atau Alam
sebatas pada keunggulan komparatif Ketersedian daerah penangkapan
saja, tetapi juga harus didukung oleh ikan bagi nelayan-nelayan
keunggulan kompetitif yang Kabupaten Sukabumi telah diatur
memperhatikan secara keseluruhan dalam peraturan pembagian
kondisi komoditas tersebut. teritorial penangkapan ikan agar
Begitu juga dengan komoditas tidak terjadi konflik dengan
unggulan perikanan tangkap di nelayan-nelayan daerah lain.
Kabupaten Sukabumi sebagai penentu Berdasarkan data DKP Kabupaten
dayasaing wilayah juga dianalisis dari Sukabumi (2010), luas areal
segi keunggulan kompetitifnya. Analisis tangkapan ikan bagi nelayan-
dayasaing komoditas unggulan nelayan Kabupaten Sukabumi
perikanan tangkap Kabupaten Sukabumi adalah seluas 701,6724 Km2 yang
dapat menggunakan teori berdasarkan tersebar di sembilan kecamatan
berlian porter (Porter’s Diamond). pesisir. Data luas areal penangkapan
Menurut Porter (1990), terdapat ikan Kabupaten Sukabumi tahun
empat faktor utama yang menentukan 2009 dapat dilihat pada Lampiran
dayasaing industri di suatu wilayah, Tabel 4. Menurut DKP Kabupaten
yaitu kondisi faktor sumberdaya, kondisi Sukabumi (2010), dengan luas areal
permintaan, kondisi industri terkait dan penangkapan ikan ini dapat
industri pendukung, serta kondisi menghasilkan rata-rata produksi
struktur, persaingan, dan strategi selama tahun 2006-2009 sebesar
perusahaan. Keempat atribut tersebut 7.302,42 ton per tahunnya.
didukung oleh peran pemerintah dan Ketersedian sarana produksi
kesempatan. Berikut penjelasan masing- perikanan di Kabupaten Sukabumi
masing-masing komponen faktor cukup memadai. Tabel 2
penentu dayasaing komoditas unggulan menunjukkan jumlah armada
perikanan Kabupaten Sukabumi, yaitu: penangkapan baik dalam bentuk
- Kondisi Faktor Sumberdaya perahu maupun kapal yang tersedia
Kondisi faktor sumberdaya yang cukup banyak. Menurut DKP
berpengaruh terhadap dayasaing Kabupaten Sukabumi, pada tahun
komoditas unggulan perikanan 2009 jumlah total armada mencapai
tangkap Kabupaten Sukabumi 1.575 dengan total hasil tangkapan
meliputi sumberdaya fisik atau 7.626,77 ton.

45
Achmad Fadillah dan Yusalina

Tabel 2. Produksi Penangkapan Ikan Berdasarkan Armada Penangkapan Ikan


di Kabupaten Sukabumi pada Tahun 2009 (dalam Ton)
No Jenis Armada Jumlah Armada Jumlah Produksi
1 Kapal Motor 376 3.946,784
2 Perahu Motor Tempel 975 2.003,483
3 Perahu Tanpa Motor 224 1676,503
Jumlah 1.575 7.626,770
Sumber: Dinas Pelabuhan Perikanan Nusantara Pelabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi (2010)

Sarana produksi alat tangkap yang pembangunan perikanan di


digunakan oleh para nelayan di Kabupaten Sukabumi.
Kabupaten Sukabumi sangat Nelayan merupakan sumberdaya
bermacam-macam seperti berbagai manusia yang memiliki peranan
jenis pukat, jaring insang, jaring terpenting yang terlibat langsung
angkat, pancing, alat pengumpul, dalam proses produksi penangkapan
dan jala. ikan di laut. Dilihat dari segi
Dayasaing komoditas perikanan kuantitas, jumlah nelayan di
tangkap Kabupaten Sukabumi akan Kabupaten Sukabumi pada tahun
meningkat jika didukung kualitas 2009 mencapai 12.311 orang yang
dan kuantitas produksi perikanan didominasi oleh nelayan buruh
tangkap juga meningkat. Oleh dengan jumlah mencapai 10.568
karena itu, diperlukan upaya untuk orang dan jumlah nelayan pemilik
meningkatkan penggunaan armada hanya berjumlah 1.743 orang. Hal
dan alat tangkap yang memiliki ini dapat mengindikasikan bahwa
kemampuan teknologi tepat guna rata-rata nelayan di Kabupaten
untuk meningkatkan produksi Sukabumi memiliki tingkat
penangkapan dengan tetap menjaga perekonomiaan dan bargaining
ketersedian komoditas perikanan potition yang rendah yang ditandai
tangkap di laut sehingga dapat dengan sedikitnya nelayan
menghindari terjadinya over fishing. Kabupaten Sukabumi yang memiliki
perahu atau kapal untuk menangkap
- Sumberdaya Manusia ikan.
Faktor sumberdaya manusia yang
berkaitan dengan peningkatan - Sumberdaya Ilmu Pengetahuan dan
dayasaing komoditas unggulan Teknologi
perikanan tangkap di Kabupaten Bidang Perikanan Tangkap DKP
Sukabumi diantaranya yaitu Kabupaten Sukabumi sangat
nelayan, pemasar, pengolah, berperan dalam upaya membantu
penyuluh perikanan, pegawai dinas, nelayan meningkatkan teknologi
dan pegawai pemerintahan lainnya produksi. Salah satu upaya yang
yang berhubungan langsung dengan dilakukan adalah melalui

46
Analisis Dayasaing Komoditas Unggulan Perikanan Tangkap…

pengenalan dan pelatihan teknologi operasi penangkapan ikan di laut


pembuatan rumpon. Rumpon yaitu melalui bank keliling atau
merupakan teknik dalam proses renternir yang biasa menawarkan
penangkapan ikan dengan membuat modal kepada nelayan. Namun,
tempat ikan-ikan berkumpul seperti permasalahan yang dirasakan
fungsi alami karang di lautan. nelayan adalah besarnya bunga yang
Selain itu, DKP Kabupaten dibebankan kepada mereka. Selain
Sukabumi melalui Bidang itu, alternatif lain dalam sumber
Pengolahan dan Pemasaran Hasil modal bagi nelayan adalah bakul
Perikanan juga melakukan (pedagang pengumpul). Bakul ini
penerapan teknologi sistem rantai biasanya memberikan modal kepada
dingin (Cold Chain System) dengan nelayan untuk dapat melaut dengan
pengadaan cool box, blong syarat ikan hasil tangkapan tersebut
berpendingin, kereta dorong harus dibeli oleh bakul dengan harga
berpendingin, dan show yang telah ditentukan oleh bakul.
case/freezer. Penerapan teknologi Pemerintah sendiri memiliki
sistem rantai dingin bermanfaat program untuk mengatasi
dalam menjaga kualitas ikan mulai permasalahan permodalan bagi
dari ikan ditangkap nelayan di laut nelayan. Pemerintah melalui Dinas
sampai pada ikan sampai konsumen. Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Sukabumi telah mengadakan
- Sumberdaya Modal program pembiayaan untuk
Sumber modal yang biasa dijadikan perikanan seperti program
pemasukan untuk dapat membeli Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
kapal dan menutupi biaya tetap serta Pesisir (PEMP) dan Program
operasional adalah lembaga Nasional Pemberdayaan Masyarakat
perbankan. Bank-bank yang terdapat Mandiri Kelautan dan Perikanan
di Kabupaten Sukabumi yaitu Bank (PNPM KP) yang diadopsi menjadi
BJB, Bank BRI, Bank Mandiri, program daerah Kabupaten
Panin Bank, dan Bank Danamon. Sukabumi.
Namun, bank-bank tersebut rata-rata
menerapkan sistem yang sangat - Sumberdaya Infrastruktur
ketat bagi para nelayan dalam Secara umum sarana infrastruktur
menyalurkan kreditnya. Hal ini perikanan yang ada di Kabupaten
didasarkan pada kondisi pendapatan Sukabumi meliputi Pelabuhan
nelayan yang tidak pasti dan sangat Perikanan Nusantara (PPN), Tempat
tergantung oleh musim yang Pendaratan Ikan (TPI), darmaga,
dikhawatirkan menimbulkan kredit Tempat Pelelangan Ikan, Solar
macet dikemudian hari. Packed Dealer untuk Nelayan
Alternatif sumber modal lain bagi (SPDN) atau Stasiun Pengisian
nelayan untuk menutupi biaya Bahan Bakar Minyak untuk Nelayan

47
Achmad Fadillah dan Yusalina

(SPBN), bengkel perahu dan kapal jumlah komoditas perikanan yang


nelayan, tempat pelayanan air dibeli oleh konsumen ini relatif
bersih, gedung Pembinaan lebih sedikit dibandingkan segmen
Pengolahan dan Pemasaran Hasil konsumen lainnya.
Perikanan, cold storage, Selanjutnya konsumen untuk
Laboratorium Bina Mutu, dan Pasar kebutuhan ekspor memiliki
Ikan, tempat docking kapal. karakteristik yaitu menuntut kualitas
Pembangunan infrastruktur- dan mutu komoditas perikanan.
infrastruktur ini merupakan program Selain itu, konsumen ini lebih
kerjasama antara Pemerintah Daerah memilih komoditas perikanan yang
Kabupaten Sukabumi, DKP berukuran besar seperti komoditas
Kabupaten Sukabumi, Dinas ikan tuna yang akan di ekspor harus
Pelabuhan Perikanan Nusantara berukuran lebih besar dari 20 Kg.
(PPN) Pelabuhan Ratu, Pemerintah Konsumen untuk kebutuhan
Provinsi Jawa Barat, dan perusahaan pengolahan lanjutan produk
seperti Pertamina serta PDAM. perikanan di Kabupaten Sukabumi
seperti usaha abon ikan, bakso ikan,
Kondisi Permintaan dendeng ikan, fish jelly, pindang
Kondisi permintaan akan dijelaskan ikan, dan ikan asin memiliki
melalui tiga faktor utama yaitu karakteristik yang lebih spesifik
komposisi permintaan domestik, jumlah sesuai usaha pengolahan yang
permintaan dan pola pertumbuhan, serta dilakukan.
internasionalisasi permintaan domestik.
Berikut penjelasan mengenai faktor- - Jumlah Permintaan dan Pola
faktor tersebut yaitu: Pertumbuhan
- Komposisi Permintaan Domestik Jumlah permintaan komoditas
Secara umum struktur segmentasi perikanan tangkap di Kabupaten
permintaan konsumen terhadap Sukabumi cukup besar. Hal ini
komoditas perikanan dibedakan dapat dilihat dari kebutuhan
menjadi tiga yaitu konsumen untuk konsumsi ikan masyarakat yang
kebutuhan sendiri, konsumen untuk belum dapat dipenuhi oleh hasil
kebutuhan ekspor, dan konsumen tangkapan ikan nelayan setempat
untuk kebutuhan pengolahan sehingga harus mendatangkan ikan-
lanjutan produk perikanan. Masing- ikan dari daerah lain seperi Jakarta.
masing segmen konsumen tersebut Data perbandingan jumlah produksi
memiliki karakteristik tersendiri. penangkapan ikan dengan jumlah
Konsumen untuk kebutuhan sendiri konsumsi ikan masyarakat
cenderung memenuhi kebutuhannya Kabupaten Sukabumi dapat dilihat
dengan membeli ikan di Pasar Ikan Tabel 3.
dan pasar tradisional. Kuantitas atau

48
Analisis Dayasaing Komoditas Unggulan Perikanan Tangkap…

Tabel 3. Jumlah Produksi dan Konsumsi Ikan Masyarakat Kabupaten


Sukabumi Tahun 2006 – 2009 (dalam Ton)
Uraian 2006 2007 2008 2009
Konsumsi Ikan Kab.
10.442,10 16.158,11 11.201,54 12.393,28
Sukabumi
Produksi Ikan Kab.
5.969,94 8.667,68 6.945,28 7.626,77
Sukabumi
Ikan dari Daerah Lain 4.472,16 7.490,43 4.256,26 4.766,51
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi (2010)

Selama dua tahun terakhir salah satu pendukung peningkatan


pertumbuhan permintaan ikan di dayasaing komoditas unggulan
Kabupaten Sukabumi mengalami perikanan tangkap Kabupaten
peningkatan dimana permintaan Sukabumi. Internasionalisasi
ikan pada tahun 2009 sebesar permintaan domestik umumnya
12.393,28 ton. Grafik pola terjadi melalui kegiatan promosi
pertumbuhan permintaan ikan di yang dilakukan oleh turis asing yang
Kabupaten Sukabumi selama empat merasa puas dengan produk
tahun terakhir dapat dilihat pada perikanan Kabupaten Sukabumi.
Gambar 1.
Industri Terkait dan Pendukung
Penjelasan secara rinci mengenai
industri hulu dan hilir agribisnis
komoditas unggulan perikanan tangkap
yang terkait dan mendukung dayasaing
komoditas perikanan tangkap di
Kabupaten Sukabumi dapat dilihat pada
penjelasan sebagai berikut:
- Industri Hulu
Sumber : Dinas Kelautan dan PerikananKabupaten
Industri hulu meliputi usaha-usaha
Sukabumi (2010) yang berhubungan dengan
pengadaan sarana produksi. Industri
Gambar 1. Pola Pertumbuhan Per- hulu pengadaan bahan baku atau
mintaan Ikan Kabupaten sarana produksi yang memiliki
Sukabumi. keterkaitan dengan agribisnis
perikanan tangkap di Kabupaten
- Internasionalisasi Permintaan Sukabumi antara lain industri
Domestik penyediaan kapal atau perahu,
Pembeli lokal yang merupakan penyediaan mesin kapal atau perahu,
pembeli dari luar negeri merupakan dan penyedian sarana produksi

49
Achmad Fadillah dan Yusalina

penangkapan ikan (alat tangkap, Sebagian besar proses produksi dan


bahan bakar, balok es, logistik teknologi pengolahan ikan yang
perbekalan, dan air bersih). dilakukan oleh KUB di Kabupaten
Industri penyedian kapal atau Sukabumi masih menggunakan
perahu di Kabupaten Sukabumi teknologi yang sederhana yaitu
terbatas pada perahu tanpa motor teknologi manual dan semi mekanik.
dan kapal dengan motor tempel. Kendala yang dihadapi oleh industri
Sedangkan, industri untuk pengolahan adalah masalah
memenuhi kebutuhan sarana kapal permodalan sehingga sering kali
motor harus didatangkan dari daerah menjadi penghambat bagi para
lain diluar Kabupaten Sukabumi pengusaha pengolahan hasil
seperti berasal dari daerah Cilacap. perikanan.
Industri penyedian sarana produksi
penangkapan ikan seperti pengadaan Persaingan, Struktur, dan Strategi
alat tangkap di Kabupaten Perusahaan
Sukabumi lebih didominasi oleh Persaingan yang terjadi dalam
toko-toko distributor dan pedagang industri terkait komoditas perikanan
pengecer yang menyediakan tangkap di Kabupaten Sukabumi adalah
berbagai jenis alat tangkap. persaingan antar pengusaha pengolah
Selanjutnya industri penyediaan hasil perikanan. Persaingan antar
sarana produksi lainnnya seperti pengusaha pengolah hasil perikanan ini
penyediaan bahan bakar, balok es, meliputi persaingan dalam memperoleh
logistik perbekalan, dan air bersih bahan baku ikan. Persaingan ini
dipenuhi oleh berbagai sumber, mempengaruhi harga dari bahan baku
seperti Pertamina, PDAM, dan pasar komoditas ikan dan volume produksi
tradisional. setiap usaha pengolahan. Sedangkan,
persaingan yang terlihat antar
- Industri Hilir perusahaan eksportir komoditas ikan
Industri pengolahan hasil perikanan yaitu persaingan dalam mendapatkan
tangkap di Kabupaten Sukabumi komoditas ikan dengan ukuran, kualitas,
lebih banyak dilakukan oleh dan mutu yang layak untuk diterima
Kelompok Usaha Bersama (KUB). negara tujuan ekspor.
Jenis usaha yang dilakukan KUB Struktur pasar komoditas perikanan
pengolahan ikan Kabupaten tangkap di Kabupaten Sukabumi
Sukabumi meliputi pembuatan abon cenderung berbentuk pasar persaingan
ikan, ikan asin, pindang, bakso ikan, sempurna. Hal ini didasarkan pada
dendeng ikan, fish jelly, dan teri. banyaknya produsen-produsen baik
Jumlah dalam bentuk komoditas ikan segar
KUB pengolahan ikan yang terdapat (nelayan-nelayan) maupun olahan
di Kabupaten Sukabumi sampai produk perikanan (perusahaan dan KUB)
sekarang mencapai 31 KUB. serta banyaknya konsumen. Selain itu,

50
Analisis Dayasaing Komoditas Unggulan Perikanan Tangkap…

produsen dalam hal ini bertindak sebagai - Pemberdayaan masyarakat nelayan,


penerima harga (price taker) karena pengolah, dan pemasar ikan melalui
harga yang terbentuk baik harga program Pemberdayaan Ekonomi
komoditas ikan segar maupun harga Masyarakat Pesisir (PEMP),
produk olahan berasal dari kondisi - Pembangunan sarana dan sarana
permintaan dan ketersediaannya. penangkapan seperti pembangunan
Strategi yang dilakukan KUB dalam TPI terpadu di Kecamatan
menghadapi masalah pengadaan bahan Kecamatan Pelabuhan Ratu,
baku adalah dengan mendatangkan Cisolok, Cikakak, Simpenan,
bahan baku dari daerah lain untuk Ciemas, Ciracap, Cibitung, Surade,
menjaga kontinuitas volume produksi. dan Tegalbuleu
Selain itu, strategi yang dilakukan untuk - Pembangunan Pasar Ikan modern,
menghadapi permasalahan keterbatasan - Pembangunan gedung Pembinaan
akses pasar domestik adalah dengan Mutu dan Hasil Pengolahan
memasarkan produk keluar daerah Perikanan,
sehingga tidak mengandalkan pasar lokal - Pengelolaan ekosistem laut melalui
Kabupaten Sukabumi. peningkatan jumlah rumpon,
Perusahaan eksportir ikan yang juga - Pencipataan iklim usaha perikanan
menghadapi masalah dalam pengadaan yang kondusif dengan memberikan
bahan baku menerapkan strategi izin usaha dalam bidang perikanan
perjanjian kerjasama dengan nelayan. dalam bentuk kelompok usaha,
Perusahaan memberikan modal dan - Penegakan hukum di wilayah laut,
menyediakan kapal bagi nelayan dan dan
nelayan memberikan hasil tangkapannya - Peningkatan kualitas SDM
kepada perusahaan. Strategi ini perikanan melalui pelatihan dan
diterapkan untuk mengantisipasi hasil pendampingan kelompok nelayan,
tangkapan ikan nelayan didistribusikan pengolah, dan pemasar hasil
kepada perusahaan lain serta untuk perikanan
menjaga kontinuitas dari ketersedian
bahan baku. Peran Kesempatan
Salah satu kesempatan dalam bidang
Peran Pemerintah perikanan di Kabupaten Sukabumi
Selama ini telah banyak program adalah peluang peningkatan konsumsi
pemerintah yang mendukung ikan per kapita masyarakat. Selama dua
peningkatan dayasaing perikanan tahun terakhir ini terjadi peningkatan
tangkap di Kabupaten Sukabumi. konsumsi ikan per kapita setiap
Program-program yang mendukung tahunnya. Menurut DKP Kabupaten
dayasaing tersebut meliputi: Sukabumi, konsumsi ikan pada tahun
- Pemanfaatan sumberdaya kelautan 2008 sebesar 4,92 kg per kapita dan
dan perikanan secara optimal serta meningkat menjadi 5,32 kg per kapita
berkelanjutan, pada tahun 2009.

51
Achmad Fadillah dan Yusalina

Selain itu, penemuan teknologi baru - Keterkaitan Antar Komponen


dalam hal proses produksi penangkapan Utama
ikan juga menjadi kesempatan untuk Secara umum keterkaitan antar
meningkatkan dayasaing komoditas komponen utama dayasaing
perikanan tangkap di Kabupaten komoditas unggulan perikanan
Sukabumi. Penemuan teknologi tangkap di Kabupaten Sukabumi
perikanan yang sedang berkembang saat dapat dilihat pada Lampiran
ini di Kabupaten Sukabumi adalah Tabel 5. Hasil analisis keterkaitan
teknologi sistem pengkapan dengan antar komponen utama
pembuatan rumpon sebagai tempat menunjukkan sebagian hubungan
tinggal ikan buatan dan teknologi keterkaitan antar komponen utama
pembuatan kapal atau perahu saling mendukung dan sebagian lagi
menggunakan bahan dasar fiber. tidak saling mendukung satu sama
lain.
Keterkaitan Antar Komponen
Dayasaing Komoditas Unggulan - Keterkaitan Komponen Penunjang
Perikanan Tangkap dengan Komponen Utama
Berdasarkan hasil analisis setiap Secara umum keterkaitan antara
komponen penentu daya saing pada komponen penunjang dengan
komoditas unggulan perikanan tangkap komponen utama dayasaing
di Kabupaten Sukabumi selanjutnya komoditas unggulan perikanan di
dapat dianalisis pula keterkaitan antara Kabupaten Sukabumi dapat dilihat
komponen-komponen tersebut. pada Lampiran Tabel 6. Pemerintah
Keterkaitan ini dapat dilihat hubungan memiliki peran yang mendukung
antar empat komponen utama yang semua komponen utama dayasaing
meliputi kondisi faktor sumberdaya, komoditas perikanan tangkap di
kondisi permintaan, industri terkait dan Kabupaten Sukabumi dan begitu
pendukung, serta struktur pasar, pula dengan peran kesempatan yang
persaingan, dan strategi perusahaan. mendukung semua komponen utama
Selain itu, dapat dilihat pula dayasaing komoditas perikanan
hubungan antara empat komponen utama tangkap di Kabupaten Sukabumi
dengan komponen penunjang seperti kecuali untuk komponen utama
peran pemerintah dan peran kesempatan. struktur pasar, persaingan, dan
Hubungan keterkaitan dari komponen- strategi perusahaan yang tidak
komponen tersebut ada yang bersifat terkait dengan peran
saling mendukung dan ada juga yang kesempatan.Gambaran mengenai
tidak saling mendukung antara satu hubungan keterkaitan antar
komponen dengan komponen lainnya. komponen utama dan keterkaitannya
dengan komponen penunjang
dayasaing komoditas perikanan
tangkap di Kabupaten Sukabumi

52
Analisis Dayasaing Komoditas Unggulan Perikanan Tangkap…

dapat dilihat pada Lampiran [DKP] Dinas Kelautan dan Perikanan


Gambar 1. Kabupaten Sukabumi. 2010.
Keragaan Pengolahan dan
Pemasaran Perikanan Kabupaten
Sukabumi. Sukabumi: Dinas
KESIMPULAN
Kelautan dan Perikanan
Berdasarkan hasil analisis yang Kabupaten Sukabumi.
telah dilakukan pada dayasaing
komoditas unggulan perikanan tangkap ______. 2010. Statistik Bidang
Perikanan Tangkap 2009.
di Kabupaten Sukabumi maka dapat
Sukabumi: Dinas Kelautan dan
diperoleh kesimpulan, yaitu:Berdasarkan Perikanan Kabupaten Sukabumi.
perhitungan nilai LQ menunjukkan
bahwa ikan Kuwe, Tembang, Lisong, [DPK] Dinas Perikanan dan Kelautan
Cakalang, Albakora, Madidihang, Tuna Provinsi Jawa Barat. 2010. Data
Produksi Perikanan Tangkap di
Mata Besar, Layur, Kakap Putih, dan
Laut Menurut Jenis Ikan dan
Belanak memiliki keunggulan secara Kabupaten/Kota Tahun 2006-
komparatif di Kabupaten Sukabumi. 2009. Bandung: Dinas Perikanan
Berdasarkan analisis keunggulan dan Kelautan.
kompetitif menggunakan Teori Berlian
Hendayana R. 2003 Aplikasi Metode
Porter maka dapat disimpulkan bahwa Location Quotient (LQ) dalam
komoditas unggulan perikanan tangkap Penentuan komoditas Unggulan
di Kabupaten Sukabumi belum memiliki Nasional.Jurnal Informatika
dayasaing karena masih terdapat kendala Pertanian Vol 12(Desember).
dalam tiap komponen dayasaing.
Porter ME. 1990. The Competitive
Namun, semua kendala tersebut dapat Advantage of Nations. New York:
diatasi dengan adanya peran pemerintah The Free Press.
dan peran kesempatan yang mendukung
[PPNP] Pelabuhan Perikanan Nusantara
kemajuan sektor perikanan.
Pelabuhan Ratu. 2010. Buku
Laporan Tahunan Statistik
Perikanan Tangkap Tahun 2009.
DAFTAR PUSTAKA Sukabumi: Pelabuhan Perikanan
Nusantara Pelabuhan Ratu.
[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten
Sukabumi.2010.Kabupaten Prasslina AL. 2009. Peranan sektor
Sukabumi Dalam Angka 2006- perikanan dan penentuan
2009. Sukabumi: Badan Pusat komoditas unggulan dalam
Statistik. pembangunan wilayah Kabupaten
Sukabumi, Provinsi Jawa Barat
[DKP] Departemen Kelautan dan [skripsi]. Bogor: Fakultas
Perikanan. 2009. Kelautan dan Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Perikanan dalam Angka 2009. Institut Pertanian Bogor.
Jakarta: Departemen Kelautan dan
Perikanan.

53
Achmad Fadillah dan Yusalina

Widodo, T. 2006. Perencanaan


Pembangunan: Aplikasi komputer
(Era Otonomi Daerah).
Yogyakarta: UPP STIM

LAMPIRAN
Tabel 1. Volume Produksi Perikanan Indonesia Tahun 2005-2009 (dalam Ton)
Jumlah Produksi
Tahun Volume Produksi
Perikanan Budidaya Perikanan Tangkap
2005 2.163.674 4.705.869 6.869.543
2006 2.682.596 4.806.112 7.488.708
2007 3.193.565 5.044.737 8.238.302
2008 3.855.200 5.196.328 9.051.528
2009 4.780.100 5.285.020 10.065.120
Sumber: Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (2009)

Tabel 2. Data Potensi Keragaan Unit Pengolahan dan Pemasaran Ikan di Kabupaten
Sukabumi Tahun 2009
Jumlah
No. Jenis Usaha Jumlah RTP Jumlah RTBP Pemasaran
(Ton)
1 Ikan Segar 23 40 3.154
2 Pindang 466 1024 2622
3 Ikan Asin 75 670 1788
4 Pembekuan 5 200 400
5 Bakso 6 30 96
6 Abon 4 100 36
7 Dendeng Belut 1 15 12
8 Terasi 7 28 6
9 Dendeng Ikan 4 16 5
10 Kerupuk Ikan 4 16 2
11 Minyak Hati Ikan 2 8 2
12 Fish Jelly 4 40 2
13 Jumlah 601 2331 8.125
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi (2010)

54
Analisis Dayasaing Komoditas Unggulan Perikanan Tangkap…

Tabel 3. Rata-Rata Produksi dan Nilai Location Quotient (LQ) Komoditas Perikanan
Tangkap di Kabupaten Sukabumi Tahun 2006-2009
Sukabumi Jawa Barat Qsmi/ Qjabar TQsmi/ TQjabar
No. Jenis Ikan Nilai LQ
(Qsmi) (Qjabar)
1 Albakora * 203,01 175,15 1,159 0,074552 15,547
2 Madidihang * 734,88 734,87 1,000 0,074552 13,413
3 Tuna Mata Besar * 1.004,65 1.004,65 1,000 0,074552 13,413
4 Lisong * 737,09 740,61 0,995 0,074552 13,349
5 Cakalang * 813,29 1.433,93 0,567 0,074552 7,607
6 Kuwe * 182,21 438,31 0,416 0,074552 5,576
7 Belanak * 147,27 912,49 0,161 0,074552 2,165
8 Kakap Putih * 268,81 2.236,97 0,120 0,074552 1,612
9 Layur * 383,17 3.831,29 0,100 0,074552 1,341
10 Tembang * 930,62 9.354,05 0,099 0,074552 1,334
11 Layang 181,22 2.530,44 0,072 0,074552 0,961
12 Teri 235,32 3.951,21 0,060 0,074552 0,799
13 Slengseng 14,77 255,83 0,058 0,074552 0,775
14 Ikan Sebelah 26,18 480,07 0,055 0,074552 0,732
15 Gulamah 263,65 5.928,02 0,044 0,074552 0,597
16 Tongkol Krai 94,21 2.133,99 0,044 0,074552 0,592
17 Pari Burung 17,62 590,43 0,030 0,074552 0,400
18 Tongkol Abu-Abu 261,00 9.232,15 0,028 0,074552 0,379
19 Kerapu Balong 2,49 89,11 0,028 0,074552 0,374
20 Kakap Merah 95,52 3.517,14 0,027 0,074552 0,364
21 Selar 97,05 3.598,66 0,027 0,074552 0,362
22 Tenggiri Papan 13,83 520,82 0,027 0,074552 0,356
23 Cucut Lanyam 51,65 2.587,43 0,020 0,074552 0,268
24 Peperek 344,91 17.307,13 0,020 0,074552 0,267
25 Kembung 129,73 7.396,43 0,018 0,074552 0,235
26 Tenggiri 26,39 3.497,32 0,008 0,074552 0,101
27 Selanget 1,41 221,27 0,006 0,074552 0,085
28 Daun Bambu 7,05 1.129,26 0,006 0,074552 0,084
29 Tongkol Komo 10,04 1.612,25 0,006 0,074552 0,084
30 Kerapu Karang 1,41 328,33 0,004 0,074552 0,058
31 Bawal Hitam 11,65 3.120,53 0,004 0,074552 0,050
32 Ekor Kuning 0,73 286,59 0,003 0,074552 0,034
33 Manyung 9,56 6.269,65 0,002 0,074552 0,020
34 Japuh 0,05 504,51 0,000 0,074552 0,001
Jumlah 7.302,42 97.950,83
Sumber : DKP Kabupaten Sukabumi dan DPK Provinsi Jawa Barat (2010) (diolah)
Keterangan :
- Nilai LQ = Qsmi/ Qjabar
TQsmi/ Tqjabar
- TQsmi/TQJabar = Jumlah Produksi Perikanan Sukabumi : Jumlah Produksi Perikanan Jawa Barat
= 7.302,42 : 97.950,83 = 0,074552
* ) : Komoditas Unggulan Perikanan Kabupaten Sukabumi (LQ > 1)

Tabel 4. Luas Areal Penangkapan Ikan di Kabupaten Sukabumi Berdasarkan


Kecamatan Pesisir Tahun 2009 (dalam Km2)
No. Kecamatan Pesisir Luas Areal Tangkapan
1 Pelabuhan Ratu 83,5536
2 Cisolok 46,1136
3 Cikakak 42,9936
4 Simpenan 84,552
5 Ciemas 86,19
6 Ciracap 101,712
7 Surade 117
8 Cibitung 97,0788
9 Tegalbuleud 42,4788
Jumlah 701,6724
Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sukabumi (2009)

55
Achmad Fadillah dan Yusalina

Tabel 5. Keterkaitan Antar Komponen Utama Dayasaing Komoditas Unggulan


Perikanan Tangkap di Kabupaten Sukabumi
Komponen Hubungan
Komponen Utama Keterangan
Utama Keterkaitan
Kondisi faktor Kondisi permintaan Tidak saling - Jumlah produksi perikanan tangkap tidak mampu
sumberdaya mendukung menutupi jumlah permintaan ikan
- Kondisi permintaan komoditas ikan masih harus
bergantung pada pemenuhan dari daerah lain
Kondisi faktor Industri terkait dan Saling - Ketersediaan industri sarana produksi (bahan bakar,
sumberdaya pendukung mendukung alat tangkap, dan lainnya) yang dapat menunjang
produksi penangkapan ikan
- Ketersediaan industri pengolahan ikan yang
menjadi sarana peningkatan nilai tambah produk
perikanan
Kondisi faktor Struktur pasar, persaingan, Saling - Kondisi sumberdaya infrastruktur yang menunjang
sumberdaya dan strategi perusahaan mendukung mampu meningkatkan iklim usaha perikanan yang
kondusif
Kondisi Industri terkait dan Tidak saling - Industri terkait dan pendukung belum dapat
permintaan pendukung mendukung memenuhi permintaan domestik

Kondisi Struktur pasar, persaingan, Tidak saling - Tingginya permintaan akan komoditas ikan
permintaan dan strategi perusahaan mendukung menuntut perusahaan atau kelompok usaha untuk
mendatangkan ikan dari daerah lain
Industri terkait Struktur pasar, persaingan, Saling - Struktur pasar yang berbentuk pasar persaingan
dan pendukung dan strategi perusahaan mendukung sempurna membuat iklim usaha pada industri
terkait dan pendukung menjadi lebih kondusif

Tabel 6. Keterkaitan Antara Komponen Penunjang dengan Utama Dayasaing


Komoditas Unggulan Perikanan Tangkap di Kabupaten Sukabumi
Komponen Hubungan
Komponen Utama Keterangan
Penunjang Keterkaitan
Peran Pemerintah Kondisi faktor sumberdaya Mendukung - Adanya program pemanfaatan sumberdaya
kelautan dan perikanan secara optimal melalui
rumponisasi
- Adanya program pembangunan sarana
infrastruktur seperti TPI, Pasar Ikan, dan
gedung Pembinaan Mutu
Kondisi permintaan Mendukung - Adanya program gemar makan ikan untuk
meningkatkan konsumsi ikan per kapita
masyarakat
Industri terkait dan pendukung Mendukung - Adanya program peningkatan kualitas SDM
perikanan melalui pelatihan dan
pendampingan kelompok nelayan, pengolah,
dan pemasar hasil perikanan
Struktur pasar, persaingan, dan Mendukung - Adanya program penciptaan iklim usaha
strategi perusahaan perikanan yang kondusif dengan memberikan
izin usaha dalam bentuk kelompok usaha
Peran Kesempatan Kondisi faktor sumberdaya Mendukung - Adanya perkembangan teknologi penangkapan
ikan seperti teknologi rumpon dan perahu
fiber
Kondisi permintaan Mendukung - Peningkatan konsumsi ikan per kapita
masyarakat Kabupaten Sukabumi selama dua
tahun terakhir
Industri terkait dan pendukung Mendukung - Adanya teknologi perahu fiber memberikan
peluang industri pembuatan perahu fiber
Struktur pasar, persaingan, dan Tidak terkait - Peran kesempatan saat ini belum terkait
strategi perusahaan dengan struktur pasar, persaingan, dan strategi
perusahaan

56
Analisis Dayasaing Komoditas Unggulan Perikanan Tangkap…

Persaingan, Struktur, dan


Kesempatan Strategi Perusahaan

Kondisi Faktor
Sumberdaya Kondisi Permintaan

Industri Pendukung dan Pemerintah


Terkait

Sumber: Porter (1990 )


Keterangan:
Garis ( ), menunjukkan keterkaitan antar komponen utama yang saling mendukung
Garis ( ), menunjukkan keterkaitan komponen penunjang yang mendukung komponen utama
Garis ( ), menunjukkan keterkaitan antar komponen utama yang tidak saling mendukung
Garis ( ), menunjukkan keterkaitan komponen penunjang yang tidak mendukung komponen utama

Gambar 1. The Complete System

57

Anda mungkin juga menyukai