T Pa 0809218 Chapter3 PDF
T Pa 0809218 Chapter3 PDF
METODOLOGI PENELITIAN
Disseminate).
literatur bahan kajian, studi literatur berpikir kritis, studi literatur penguasaan
konsep, dan studi literatur tentang pembelajaran berbasis masalah) dan analisis
topik pencemaran udara, serta analisis hubungan model PBL dan keterampilan
model kegiatan pembelajaran berbasis masalah. Pada tahap ini juga dilakukan
48
49
P Studi Pendahuluan
E
N
D
E Studi Studi Literatur Studi Literatur Studi
F Literatur Pembelajaran Keterampilan Literatur
I Bahan Kajian Berbasis Masalah Berpikir Kritis Bahan
N
I
S Analisis Materi
I Pencemaran Analisis Hubungan Pembelajaran Berbasis
A Masalah, Keterampilan Berpikir Kritis, dan
N Penguasaan Konsep
Perangkat
P
E
R Pengembangan Pengembangan Instrumen
A Perangkat Pembelajaran • Soal Tes
N • Silabus • Angket
C • LKS • Panduan Wawancara
A • RPP • Pedoman Observasi
N
G Validasi
Model
A
N
p Kelompok Tes Kelompok
E Eksperimen Awal Kontrol
N
G
E Observasi
Tes
M Pembelajaran Pembelajaran
Akhir
B Berbasis Masalah Konvensional
A
N
Angket (Siswa)
G
Wawancara (Guru)
A
N Analisis Data
Model Aktual
E
Kelompok Eksperimen
V
A
L Analisis Data
U
A
S Temuan dan Pembahasan
I
Kesimpulan
Gambar 3.1 Alur Penelitian
50
Desain yang akan digunakan pada tahap develop dalam penelitian ini
B. Subyek Penelitian
pelajaran 2010/2011 pada salah satu SMA Swasta di Kota Bandung yang
C. Prosedur Penelitian
sebagai berikut:
1. Studi Pendahuluan
dengan cara wawancara terhadap guru kimia dan siswa tentang pembelajaran
penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis. Studi ini juga dilakukan
pencemaran udara dan keterampilan berpikir kritis siswa yang sesuai dengan
standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) sesuai kurikulum yang
berdasarkan hasil studi pendahuluan dan studi literatur. Model PBL dibuat
topik pencemaran udara. Selanjutnya dibuat RPP sebagai panduan guru dan
LKS sebagai panduan siswa dalam pembelajaran yang isinya mengacu pada
kritis yang diharapkan muncul setelah model PBL dilaksanakan. Selain itu
berpikir kritis berbentuk esai tes. Panduan observasi dibuat untuk mengetahui
angket untuk siswa dan wawancara kepada guru. Keduanya bertujuan untuk
3. Implementasi
siswa kelas X di salah satu SMA Swasta di Kota Bandung oleh guru sebagai
fasilitator dengan mengacu pada RPP dan LKS yang ada. Selama
model PBL untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa berdasarkan pedoman
4. Penyebaran
pada kelas lain dengan sekolah dan guru yang sama dan perlakuan yang sama.
D. Instrumen Penelitian
Tes ini dikonstruksi dalam bentuk tes esai yang berjumlah 10 butir
soal, yang diadopsi dari indikator kemampuan berpikir kritis Ennis. Tes ini
dilakukan dua kali, yaitu pretes pada saat sebelum topik pencemaran udara
berpikir kritis siswa sebagai hasil penggunaan model PBL. Hasil tes ini akan
2. Pedoman Observasi
melakukan refleksi.
3. Angket Siswa
dialami oleh siswa. Setiap siswa diminta untuk menjawab pernyataan dengan
jawaban: sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak
4. Pedoman Wawancara
1. Analisis Instrumen
Tes yang baik biasanya memenuhi kriteria validitas tinggi, reliabilitas tinggi,
55
daya pembeda yang baik, dan indeks kesukaran yang layak. Untuk
dahulu dilakukan validasi, analisis indeks kesukaran soal, daya pembeda, dan
(2003). Validitas instrumen yang dimaksud adalah validitas isi dari instrument
tersebut. Validasi dilakukan oleh dua orang dosen pembimbing, tiga orang
dosen, tiga orang guru kimia dan instrumen dinyatakan valid untuk mengukur
b. Indeks Kesukaran
0,00 sampai dengan 1,0. Semakin kecil indeks kesukaran soal, maka semakin
Indeks kesukaran untuk soal yang berbentuk uraian atau esai yang
dalam penelitian ini adalah soal penguasaan konsep dan berpikir kritis, maka
S A + SB
P= × 100% ....................................... (3.1)
IA + IB
Keterangan:
P = indek kesukaran butir soal
SA = jumlah skor kelompok atas
SB = jumlah skor kelompok bawah
56
Kriteria indeks kesukaran butir soal ditentukan berdasarkan: (Karno To, 1996)
Untuk lebih jelasnya indeks kesukaran butir soal dapat dilihat pada Lampiran
C.1.
c. Daya Pembeda
antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh
Daya pembeda untuk soal esai, yang dalam penelitian ini adalah soal
S −S
D= A B ×100% .............................................. (3.2)
IA
Keterangan:
D = Daya pembeda butir soal tertentu
SA = jumlah skor kelompok atas pada butir soal yang diolah
SB = jumlah skor kelompok bawah pada butir soal yang diolah
IA = jumlah skor maksimum salah satu kelompok pada butir soal yang
diolah
57
Untuk lebih jelasnya daya pembeda butir soal dapat dilihat pada Lampiran
C.2.
d. Reliabilitas tes
ketetapan dari tes yang telah dibuat. Untuk menghitung reliabilitas soal
2003)
n ∑ σ i
2
Varians skor tiap butir soal dihitung dengan rumus (Arikunto, 2003)
(∑ X ) 2
∑X −
2 i
i
∑σ i = N
2
............................................... (3.4)
N
(∑ Y )2
∑Y 2
−
N
σi = 2
............................................... (3.5)
N
2. Pengolahan Data
bantuan pendekatan secara statistik. Data primer hasil tes siswa sebelum dan
sesudah perlakuan, dianalisis dan membandingkan skor tes awal dan tes akhir.
tahapan-tahapan:
Untuk menghitung skor rata-rata dan standar deviasi pada kedua kelas
_
x=
∑X ………………………………………………….(3.6)
N
59
2
_
∑ xi − x
s= ………………………………………….(3.7)
N −1
_
Keterangan: x = nilai rata-rata
x = skor
N = jumlah subyek sampel
S post − S pre
g= ..........................................................(3.8)
S maks − S pre
Keterangan:
k
( f o − f e )2
χ2 = ∑ ……………………………………..(3.9)
i =1 fe
Keterangan:
fo = frekuensi dari data
fe = frekuensi yang diharapkan
k = banyak kelas
dan derajat kebebasan (k-1), akan diperoleh nilai χ 2 ta bel tertentu. Selanjutnya
χ 2 tabel lebih besar dari χ 2 hitung maka sampel data berdistribusi normal
berpikir kritis dan penguasaan konsep atau N-Gain (yang dinyatakan dalam
2
s1
F= 2
…………………………………………….……(3.10)
s2
Keterangan:
s12 = varians terbesar
s22 = varians terkecil
pembilang dan penyebut dalam rumus (3.10), maka tolak Ho dan diterima H1.
61
(Sudjana, 2002). Hasil yang diperoleh Fhit < Ftab, maka disimpulkan bahwa varians
e. Uji Signifikansi
Tujuan dari uji signifikansi yaitu untuk mencari perbedaan yang signifikan
Untuk data yang terdistribusi normal, maka untuk menguji signifikansi dengan
menggunakan uji–t satu ekor yaitu ekor kanan dengan rumus: (Sudjana, 2002)
x1 − x 2 ( n − 1) s1 + ( n 21 − 1) s 2
2 2
t= dengan s = 1
2
............... (3.11)
1 1 n1 + n 2 − 2
s +
n1 n 2
dengan:
dk = n1 + n2– 2 dan peluang (1-α) dimana tolak H1 jika t < t1-α dan terima H1
udara dan keterampilan berpikir kritis siswa yang dianalisis secara statistik dengan
menggunakan program Microsoft Office Exel 2007 dan uji statistik parametrik
siswa terhadap praktikum berbasis masalah pada pokok bahasan hidrolisis, nilai
keterampilan proses sains, dan nilai kemampuan berpikir kreatif. Data-data dari
frekuensi jawaban ( f )
x 100 0 0
Persentase = jumlah siswa ( N )
0% = tidak ada
1 – 2% = sebagian kecil
26 – 49% = hampir setengahnya
50% = setengahnya
51 – 75% = sebagian besar
76 – 99% = pada umumnya
100% = seluruhnya