Anda di halaman 1dari 7

Survei Kelayakan Usaha Kesehatan Sekolah Di Sekolah Menengah Atas Se-Kabupaten Lamongan

SURVEI KELAYAKAN PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SEKOLAH MENENGAH


ATAS SE-KABUPATEN LAMONGAN

Febri Lian Putra*, Endang Sri Wahyuni


S1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan,
Universitas Negeri Surabaya
febriputra@mhs.unesa.ac.id

Abstrak
Sesuai observasi dan wawancara di SMA Negeri se-kabupaten Lamongan ditemukan kurangnya
komitmen dalam membangun UKS secara optimal, Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya
perbandingan pelaksanaan program Usaha Kesehatan Sekolah di SMA Negeri Se-Kabupaten Lamongan.
penelitian ini adalah penelitian non eksperimen dengan pendekatan kuntitatif.
Instrumen dalam penelitian ini berupa angket yang digunakan dalam penelitian untuk diberikan kepada
pembina UKS di sekolah. Setelah itu mengkatagorikan keterangan tersebut dalam beberapa strata, setelah
data terkumpul maka akan diolah menjadi persen sehingga diketahui persentase sekolah menengah atas
se-kabupaten Lamongan sesuai strata-strata yang diketahui sebelumnya.
Cara memperoleh data yaitu wawancara langsung. Berdasarkan perhitungan persentase dengan ketentuan
terdapat 4 katagori strata, strata minimal, strata standar, strata optimal dan strata paripurna yang nanti
dapat diketahui setelah menjadi persen
Pelaksanaan usaha kesehatan sekolah di SMAN Se-Kabupaten Lamongan masih perlu ditingkatkan lagi,
terbukti dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa ada sekolahan yang belum melaksanakan
kegiatan UKS yakni 1 sekolah, serta dari seluruh sekolah tidak ada yang memenuhi strata paling baik
paripurna, ada 2 sekolah yang memenuhi strata standart dan 10 sekolah lainya menempati starata
minimal. Dari hasil penelitian bisa disebutkan bahwa Pembina UKS disetiap sekolah diketahui banyak
yang berprofesi diluar bidang kesehatan, dengan demikian kegiatan UKS di sekolah tersebut belum
berjalan secara optimal
Kata Kunci : Survei, Usaha Kesehatan Sekolah, SMA Negeri Se-Kabupaten Lamongan

Abstract

Appropriate observation and interview in State Senior High School of Lamongan District found the lack
of commitment in building the UKS optimally, The purpose of this study is to know the existence of
Comparison Implementation of School Effort Program in State Senior High School of Lamongan District.
In this research use non experimental research type with kuntitatif approach.
Instruments in this study are questionnaires used in research to be given to UKS coaches in schools. After
that categorize the information in several strata, after the data collected it will be processed into percent
so it is known percentage of high school as regency of lamongan according to previously known strata.
How to get data that is direct interview. Based on the calculation percentage with the provisions there are
4 categories strata, minimal strata, standard strata, optimal strata and strata plenary which later can be
known after the percentage
The implementation of school health effort in State Senior High School of Lamongan District Regency
still need to be improved again, proved from result of research which have been done that there are
schools that have not conducted the activity of UKS that is 1 school, and from all school no one fulfill the
best strata plenary, there are 2 school which meets the standard strata and 10 other schools occupy a
minimal starata. From the research results can be mentioned that UKS coaches in every school are known
to many who work outside the field of health, thus the activities of UKS in schools have not run optimally
Keywords: Survey, School Health Enterprises, State Senior High School of Lamongan District

PENDAHULUAN undang – undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan


Pendidikan merupakan aspek penting dalam pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa Kesehatan adalah
membangun manusia Indonesia yg berkualitas. Untuk keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial. Dalam
menunjang pendidikan yang optimal sudah tentu rangka untuk mendidik anak supaya senantiasa hidup
dibutuhkan kesehatan yang baik pula, karena apabila sehat keluarga merupakan aspek utama, tetapi dalam
seseorang sakit dalam menjalankan pendidikannya maka pelaksanaanya keluarga juga membutuhkan bantuan
secara afektif itu? tidak optimal. Kesehatan adalah harta sekolah sebagai tempat anak menimba ilmu. Tidak dapat
yang sangat berharga dalam hidup. Sehat seutuhnya dipungkiri sekolah memang menjadi tempat yang tepat
adalah sehat secara jasmani, rohani serta sosial. Menurut dalam mengajarkan pendidikan yang baik untuk

http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/issue/archive 191
Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 06 Nomor 01 tahun 2018, 191-197

membentuk karakter anak, dengan demikian maka pihak sekolah dalam menjalankan pendidikan kesehatan
pentingnya sekolah memiliki sarana kesehatan guna disekolah tersebut sangat kurang, oleh karena itu
menunjang kesehatan bagi peserta didiknya. berdasarkan masalah diatas, maka akan dilakukan
Sekolah memberikan pelayanan setiap hari penelitian mengenai Kelayakan UKS di sekolah, dengan
melalui usaha kesehatan sekolah (UKS). UKS merupakan judul penelitian “survei pelaksanaan pelayanan kesehatan
suatu bentuk layanan kesehatan yang ada di lingkungan dalam program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di SMA
sekolah yang bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan Negeri se Kabupaten Lamongan.
kesehatan semua warga sekolah tersebut khususnya
peserta didik.  Menurut Indan Entjang (2000:119) Berdasarkan Latar belakang masalah di atas maka
“Usaha Kesehatab Sekolah (UKS) adalah usaha penelitian ini merumuskan permasalahan sebagai berikut.
kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada 1. Bagaimana pelaksanaan usaha kesehatan sekolah
masyarakat sekolah, yaitu: anak didik, guru, dan (UKS) di SMA Negeri se kabupaten Lamongan ?
Mengacu pada latar belakang masalah di atas
karyawan sekolah lainnya”. Dalam menjalankan
maka penelitian ini merumuskan permasalahan sebagai
perannya sebagai pelopor kesehatan disekolah, UKS
berikut :Untuk mengetahui seberapa banyak fasilitas
memiliki tiga program yang disebut trias UKS, yaitu pendukung dalam membangun Usaha Kesehatan Sekolah
pendidikan kesehatan, pelayan kesehatan, dan di SMA Negeri se Kabupaten Lamongan
pembinaan lingkungan sekolah sehat. Dengan tiga 1. Bagi siswa.
program tersebut diharapkan semua warga sekolah Agar siswa benar benar mengetahui fungsi dan
memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan tujuan dibentuknya Usaha Kesehatan Sekolah, sehingga
untuk melaksanakan prinsip hidup sehat. dapat dimanfaatkan lebih maksimal lagi
Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan 2. Bagi Guru.
bahwa melalui UKS, sekolah berperan aktif dalam Penelitian ini bermanfaat agar guru terutama
membangun karakter hidup sehat siswanya. Pelaksanaan warga sekolah lebih memahami betapa pentingnya peran
UKS berkaitan erat dengan mata pelajaran pendidikan dan fungsi UKS di sekolah sehingga demikian supaya
jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK), Karena pada lebih diperhatikan lagi agar dapat dimanfaatkan oleh
mata pelajaran PJOK terdapat muatan mengenai peserta didik untuk membentuk karakterk prinsip hidup
pendidikan kesehatan, sehingga para peserta didik sehat.
mendapat pengetahuan mengenai kesehatan. Keberadaan 3. Bagi Peneliti.
UKS diharap mampu membangkitkan prestasi peserta Penelitian ini akan menambah pengalaman dan
didik dalam semua mata pelajaran, yang selaras dengan tentunya liwat perkuliahan peneliti mampu
tujuan UKS yang tercantum dalam keputusan bersama mengimplementasikan di lapangan.
Menteri pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Asumsi Penelitian ini Adalah Semua Pengurus
Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri tentang UKS Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peneliti
pembinaan dan pengembangan usaha Kesehatan Sekolah dengan jujur dan sesuai kondisi yang sebenarnya
pasal 2 yang bunyinya sebagai berikut: dilapangan.
“Tujuan usaha kesehatan sekolah adalah untuk Ruang Lingkup penelitian ini hanya terbatas pada
meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar pelaksanaan UKS di SMA Negeri Se kabupaten
peserta didik dengan meningkatkan prilaku hidup bersih Lamongan, yang meliputi Pendidikan Kesehatan,
dan sehat dan derajat kesehatan peserta didik maupun Pelayanan Kesehatan dan Lingkungan Sekolah sehat.
warga belajar serta menciptakan lingkungan yang sehat, KAJIAN PUSTAKA
sehingga memungkinkan terjadinya pertumbuhan dan Kesehatan merupakan kebutuhan manusia,
perkembanganyang harmonis dan optimal dalam rangka karena dengan tubuh yang sehat semua aktivitas atau
membentuk manusia Indonesia seutuhnya”. kegiatan akan membyahkan hasil secara optimal. Usaha
Diketahui ketika masih dalam praktek program Kesehatan Masyrakat yang ditujukan kepada masyarakat
pengelolaan pembelajaran peniliti menemukan adanya sekolah, yaitu : anak didik, guru dan karyawan sekolah
kurang perhatian dalam bidang kesehatan terbukti tempat lainnya. Yang dimakssud sekolah adalah mulai dari
dimana usaha kesehatan sekolah hanya berupa kasur dan sekolah dasar (SD) Sampai dengan sekolah menengah
peralatan kesehatan seadanya (obat merah, perban dan, atas (SMA) prioritas pelaksana UKS diberikan SD
minyak kayu putih) dan tempat yang sangat sempit mengingat SD merupakan dasar dari sekolah-sekolah
ditambah tidak ada struktur organisasi yang tidak lanjutannya.(Entjang 2000:119)
terstruktur dengan benar. Dengan demikian kesadaran a. Golongan masyarakat usia sekolah (6 – 18 tahun)
merupakan bagian yang besar dari penduduk

192 ISSN : 2338-798X


Survei Kelayakan Usaha Kesehatan Sekolah Di Sekolah Menengah Atas Se-Kabupaten Lamongan

Indonesia ± 29 %, diperkirakan 50% dari jumlah dan masyarakat umum/keluarga. Apabila promosi
tersebut adalah anak-anak sekolah kesehatan ditujukan  pada usia sampai dengan 12
b. Masyarakat sekolah yang terdiri atas murid, guru serta tahun saja, yang berjumlah 25 juta, maka mereka akan
orang tua merupakan masyarakat paling peka mampu menyebarluaskan informasi tentang kesehatan
(sensitif) terhadap pengaruh modernisasi dan tersebar kepada hampir 100 juta populasi masyarakat umum.
merata di seluruh Indonesia. Sekolah mendukung pertumbuhan dan perkembangan
c. Anak-anak dalam taraf pertumbuhan dan alamiah seorang anak, sebab di Sekolah seorang anak
perkembangan sehingga masih mudah dibinah dan mampu mempelajari berbagai pengetahuan termasuk
dibimbing. kesehatan. Promosi kesehatan di Sekolah membantu
d. Pendidikan kesehatan melalui masyarakat sekolah dalam meningkatkan tarah kesehatan siswa, guru,
ternyata paling efektif diantara usaha-usaha yang ada karyawan, keluarga serta masyarakat sekitar, sehingga
untuk mencapai kebiasaan hidup sehat pada proses belajar mengajar, berlangsung lebih produktif.
umumnya, karena masyarakat sekolah : Dalam promosi kesehatan sekolah,keluarga anak sekolah
- Prosentasenya tinggi dapat dipandang menjadi 2 aspek, yaitu :
- terorganisir sehingga lebih cepat tercapai 1). Sebagai pendukung keberhasilan program promosi
- peka terhadap pendidikan kesehatan kesehatan di Sekolah (support ide)
- dapat menyebarkan modernisasi 2). Sebagai pihak yang juga memperoleh manfaat atas
e. Masyarakat sehat yang akan datang adalah merupakan berlangsungnya promosi kesehatan di Sekolah itu sendiri
wujud dari sikap kebiasaan hidup sehatserta keadaan (impact side)(Dedi alamsyah dkk, Pilar dasar IKM:12)
kesehatanyang dimiliki anak anak masa kini Tujuan pendidikan kesehatan ialah agar peserta
f. Pembinaan kesehatan anak anak sekolah (jasmani, didik : Memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan,
rohani, dan sosial) merupakan suatu investasi dalam termasuk cara hidup sehat dan teratur.
bidang man power dalam negara dan bangsa 1). Memiliki nilai sikap yang positif terhadap prinsip
Indonesia. hidup sehat.
Umum : Mempertinggi nilai kesehatan, 2). Memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang
mencegah dan mengobati penyakit serta rehabilitas anak berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan
anak sekolahdan lingkunganya sehingga didapat anak- perawatan kesehatan.
anak yang sehat jasmani, rohani, dan sosial. 3). Memiliki kebiasaan hidup sehari-hariyang sesuai
Khusus : mencapai keadaan kesehatan anak- anak dengan syarat kesehatan.
sekolah dan lingkungannya sehingga dapat memberikan 4). Memiliki kemampuan dan kecakapan (life skill )
kesempatan tumbuh dan berkembangsecara untuk berprilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-
harmonisserta belajar secara efisien dan optimal. (Entjang hari.
2000:120) 5). Memiliki pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi
Promosi Kesehatan di Sekolah merupakan suatu badan dan berat badan secara harmonis (proporsional)
upaya untuk menciptakan sekolah menjadi suatu 6). Mengerti dan dapat menerapkan prinsip –prinsip
komunitas yang mampu meningkatkan drajat sekolah, pengutamaan pencegahan penyakit dalam kaitanya
melalui 3 kegiatan utama yang dilakukan sekolahguna dengan kesehatan dan keselamatan dalam kehidupan
menciptakan kesehatan masyrakat, yaitu : sehari-hari.
1). Penciptaan lingkungan sekolah yang sehat. 7). Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari
2). Pemeliharaan dan pelayanan di Sekolah. luar (narkoba, arus informasi dan gaya hidup yang
3). Upaya pendidikan yang berkesinambungan. tidak sehat)
Sebagai salah satu institusi pendidikan, sekolah 8). Memiliki tingkat kebugaran jasmani yang memadai
mempunyai peranan dan kedudukan strategis dalam dan derajat kesehatan yang optimalserta memiliki
upaya promosi kesehatan, hal ini disebabkan karena daya tahan tubuh yang baik terhadap penyakit. (Tim
sebagian besar anak usia 5-19 tahun terikat dengan Pembina UKS Pusat, 2010:14)
lembaga pendidikan dalam jangka waktu yang cukup Desawa ini, kenakalan remaja sangat
lama. Jumlah usia 7-12 berjumlah 25.409.200 jiwa dan mengkhawatirkan, mulai dari merokok, seks bebas, dan
sebanyak 25.267.914 anak (99.4%) aktif dalam proses juga penyalagunaan narkoba. Dengan demikian
belajar. Untuk kelompok umur 13-15 tahun berjumlah didirikanya UKS diharap mampu menekan kasus
12.070.200 jiwa dan sebanyak 10.438.667 anak (86,5%) kenakalan remaja seperti yang telah dijelaskan diatas,
aktif dalam sekolah. (sumber:Depdiknas, 2007) karena remaja adalah masa depan negara. Dimasa yang
Dari segi populasi, Promosi kesehatan di Sekolah dapat akan datang para remaja ini yang membawa serta
menjangkau 2 jenis populasi, yaitu populasi anak sekilah memimpin negara kearah yang lebih baik.

http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/issue/archive 193
Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 06 Nomor 01 tahun 2018, 191-197

memungkinkan, maka untuk tahap berikutnya dapat


Pelayanan kesehatan di Sekolah untuk siswa harus dilakukan di puskesmas, atau dijenjang berikutnya sesuai
memperlihatkan pada pencegahan dini, sehingga para kebutuhan pasien.  
siswa dapat memelihara dan menjaga kesehatannya Kegiatan pelayanan kesehatan di Sekolah
masing-masing menurut. dipegang oleh tangan yang ahli, yakni oleh seseorang
Para siswa mendapat akses terhadap pelayanan yang yang memiliki landasan pengetahuan tentang ilmu
tidak hanya mencakup penilaian kesehatan saja, tapi juga kesehatan ( guru penjas/IPA), pencegahan dan
pencegahannya untuk mengurangi prilaku beresiko, penanganan cidera. Pengurus UKS merupakan guru yang
termasuk kekerasan, pencegahan kecelakaan, dan telah dibimbing oleh petugas puskesmas sehingga pada
sebagainnya. Soekidjo (2012 : 71) waktu terjadi kecelakaan atau penyakit pada peserta didik
Pelayanan kesehatan di Sekolah/madarasah adalah upaya dapat segera teratasi pada pertolongan pertama, sebelum
peningkatan (promotif) pencegahan (preventif), ada pertolongan selanjutnya dari puskesmas.
pengobatan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitatif) yang Penyelenggaraan pelayanan Kesehatan di
dilakukan terhadap peserta didik dan lingkunganya.(Tim Sekolah terdapat beberapa kegiatan antara lain dalam
Pembina UKS Pusat, 2010:26). bentuk :
Usaha peningkatan kesehatan dapat dilakukan melalui 1) Pelayanan kesehatan termasuk pelayanan kesehatan
kegiatan penyuluhan kesehatan dan keterampilan. Siswa peduli remaja (PKPR)
diberi penyuluhan mengenai cara meningkatkan atau 2) Pemeriksaan penjaringan kesehatan peserta didik
menjaga kesehatan , seperti cara memilih makanan yang 3) Pemeriksaan berkala
sehat, bergizi dan seimbang, cara berolahraga yang tepat 4) Pengobatan ringan P3K
dan benar, juga menghindari kebiasaan kebiasaan buruk 5) Pencegahan penyakit (imunisasi), Pemberantasan
yang ada yang ada di masyarakat. Usaha pencegahan Sarang Nyamuk (PSN), Perilaku
dapat dilaksanakan melalui kegiatan peningkatan daya hidup bersih sehat (PHBS), Pendidikan
tahan tubuh, kegiatan memutus mata rantai penyebaran kecakapan hidup sehat (PKHS), atau life skill
dan penularan penyakit. Usahan penyembuhan dan education.
pemulihan dapat dilakukan melalui kegiatan pengobatan 6) Penyuluhan kesehatan konseling
yang tepat, Menghindari terkena penyakit yang serupa , 7) Pengawasan Warung sekolah
dan meningkatkan kemampuan peserta didik yang cedera 8) Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
agar dapat kembali berfungsi secara optimal. 9) Pencatatan dan pelaporan tentang keadaan penyakit
Usaha pelayanan Usaha kesehatan sekolah (Health dan status gizi dan hal lainnya yang berubungan
service in school) dilakukan dengan pemeriksaan dengan pelayanan kesehatan.
kesehatan perorangan dan lingkungan secara berkala, 10) Rujukan kesehatan dipukesmas.
usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit menular 11) Pengukuran tingkat kesegaran jasmani
(veksinasi ), Usaha kesehatan gigi sekolah, mengirim ruang.(Soekidjo,2012:134)
anak anak yang membutuhkan perlakuan khusus dalam c. Ruang UKS dengan Peralatan Ideal.
kesehatan ke pihak yang lebih ahli, pertolongan pertama 1) Tempat tidur
pada kecelakaan (p3k) dan pengobatan sederhana 2) Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan,
lainnya. Menurut (Entjang 2000:120) snellen chart.
Tujuan Pelayanan kesehatan di Sekolah/madrasah 3) Kotak P3K dan obat-obatan (Betadin, Oralit,
adalah untuk : Meningkatkan kemampuan dan Parasetamol)
keterampilan melakukan tindakan hidup sehat dalam 4) Lemari obat, buku rujukan , KMS, Poster-poster (No
rangka membentuk perilaku hidup sehat. Meningkatkan Narkoba, Dilarang merokong, dll), struktur
daya tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit dan organisasi.
mencegah terjadinya penyakit, kelainan dan cacat 5) Jadwal piket, tempat cuci tangan/wastafel, data angka
Menghentikakan proses penyakit dan mencegah kesakitan murid.
komplikasi akibat penyakit/kelainan, pengembalian 6) Peralatan gigi, unit gigi.
fungsi dan peningkatan kemampuan peserta didik yang 7) Contoh-contoh Model organ tubuh, rangka/torso (Tim
cedera cacat agar dapat berfungsi optimal.(Menurut Tim Pembina UKS Pusat, 2010:42)
Pembina UKS Pusat 2010:26) Menurut Tim Pembina UKS Pusat (2010:32)
Pelayanan kesehatan terhadap peserta didik dapat “Lingkungan Sekolah/Madarasah adalah bagian dari
dilakukan pada tahap pertama di Sekolah,yaitu pelayanan lingkungan yang menjadi wadah kegiatan pendidikan”
kesehatan yang bersifat ringan dan mampu diatasi oleh lingkungan sekolah dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
seluruh pengurus UKS. Jika kondisi tidak

194 ISSN : 2338-798X


Survei Kelayakan Usaha Kesehatan Sekolah Di Sekolah Menengah Atas Se-Kabupaten Lamongan

1) Lingkungan fisik, yang meliputi lokasi bangunan, 3) Pembinaan kerja sama antar masyrakat sekolah
halaman, lapangan olahraga, kebun, kantin (guru, murid, pegawai sekolah, orang tua murid, dan
sekolah,ruang kelas, kamar mandi, dan masyrakat sekitar)
sebagainya. 4) Pemanfaatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
2) Lingkungan non fisik (mental non sosial) yang UKS didirikan untuk memenuhi kesehatan di
meliputi hubungan antar siswa, guru- Sekolah dan termasuk bersifat terbatas, yaitu hanya
guru, kepala sekolah, pegawai sekolah, orang tua , melayani pengobatan yang sifatnya untuk mencegah dan
masyarakat sekitar, dan sebagainya. menanggulangi penyakit atau cedera supaya semakin
Lingkungan sekolah sehat adalah sebuah parah. Dengan demikian, bila dilihat dari fungsinya
lingkungan serkolah yang bersih, rapih, bebas asap sebagai pelayan kesehatan sekolah, UKS bisa diartikan
(rokok, kendaraan kota, pabrik, dll) yang mampu sebagai balai pengobatan yang sifatnya sederhana dan
membuat peserta didikdan warga sekolah terhindar dari berfungsi sebagai pertolongan pertama pada penyakit
berbagai sumber penyakit. Lingkungan sekolah sehat maupun kecelakaan yang melayani seluruh warga
merupakan cerminan dari pada kinerja semua pihak yang sekolah. Semua itu tertuang pada tujuan UKS secara
terlibat dalam pelaksanaan pengelolaan lingkungan umum, yang menurut entjang(2000) “Untuk
sekolah, sehingga membuat lingkungan sekolah menjadi mempertinggi nilai kesehatan, mencegah dan mnegobati
bersih, sehat, dan menjadi sarana belajar yang baik bagi penyakit serta rehabilitasi anak-anak sekolah dan
warga sekolah. lingkunganya sehingga didapat anak-anak yang sehat
Lingkungan kehidupan sekolah menurut Entjang jasmani, rohani dan sosialnya.”
(2000;120) terdapat bangunan dan perlengkapan sekolah Manfaat-manfaat yang dapat diperoleh melalui
sehat, kebersihan ruangan dan halaman sekolah, UKS antara lain ;
tersedianya kakus dan air yang memenuhi syarat 1) Sebagai tempat pertolongan pertama apabila terjadi
kesehatan, hubungan yang baik antar guru, murit dan kecelakaan dan penanganan cedera pada saat jam
masyrakat umum/ orang rua murid. pelajaran olahraga, jam pelajaran umum, dan
c. Pembinaan lingkuangan sekolah sehat. juga saat upacara bendera.
Lingkungan sekolah sehat merupakan faktor 2) Meningkatkan nilai kesehatan siswa dan lingkungan
pemudah, bagi terwujudnya perilaku yang sehat, sekolah sehingga didapat proses belajar
meskipun memahami perilaku hidup sehat contohnya mengajar secara maksimal dan optimal.
buang sampah pada tempatnya, namun kalau 3) Sebagai balai pengobatan seluruh warga sekolah,
dilingkungan sekolah tidak ada tempat sampah akan seperti karyawan, guru, dan siswa.
menjadi sebaliknya banyak siswa yang akan membuang Masyarakat sekolah UKS dapat dikatakan
sampah sembarangan, oleh sebab itu lingkungan sekolah sebagai pos terdepan untuk memberikan pertolongan
harus kondusif untuk perilaku hidup sehat atau pertama atau pengobatan ringan. Bila memberikan
mempunyai fasilitas lingkungan yang mendukung” pemeriksaan atau pengobatan ringan. Bila membutuhkan
(Soekidjo,2012:94) pemeriksaan atau pengobatan lebih lanjut, maka UKS
Pembinaan lingkungan sekolah sehat akan merujuk (mengirim) siswa yang sakit ke puskesmas
dilaksanakan melalui kegiatan kurikuler dan terdekat. Apabila siswa telah dikatakan sembuh maka
ekstrakulikuler. Karena keterbatasan waktu yang tersedia akan dikembalikan lagi ke sekolah, atau bisa langsung di
pada kegiatan kurikuler, maka kegiatan pembinaan izinkan kembali kerumah guna mendapat perawatan dari
lingkungan sekolah sehat lebih banyak diharapkan orang tua.
melalui kegiatan ekstrakulikuler. Kegiatan Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian
ekstrakulikuleryang dapat menunjang pembinaan sekolah non eksperimen dengan pendekatan kuntitatif. Menurut
sehat antara lain : maksum (2012:13) penelitian non eksperimen adalah :
1) Kerja bakti jenis penelitian yang sama sekali tidak ada perlakuan atau
2) Lombah kebersihan antar kelas melakukan maniulasi terhadap variabel yang mungkin
3) Lombah kelas sehat, dan lain-lain. berperan dalam munculnya suatu gejala, karena gejala
Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat yang diamati telah terjadi.
juga dapat dilaksanakan melalui :
1) Pelaksanaan 7K (Kebersihan, Keindahan, Tempat
Kenyamanan, Ketertiban, Keamanan, Kerindangan, Penelitian ini dilaksanakan di kabupaten
Kekeluargaan) Lamongan bertempat di sekolah menengah atas se
2) Pembinaan dan pemeliharaan kesehatan kabupaten Lamongan
lingkungan sehat t ermasuk area bebas rokok.

http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/issue/archive 195
Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 06 Nomor 01 tahun 2018, 191-197

Tabel 1 Daftar sekolah dan alamat sekolah jawaban yang tersedia. Setalah itu mengkatagorikan
No Nama Sekolah keterangan tersebut dalam beberapa strata, setelah data
1 SMA NEGERI 1 BLULUK terkumpul maka akan diolah menjadi persen sehingga
2 SMA NEGERI 1 NGIMBANG diketahui presentase sekolah menengah atas se-kabupaten
3 SMAN 1 MANTUP lamongan sesuai strata-strata yang diketahui sebelumnya.
4 SMA NEGERI 1 KEMBANGBAHU Untuk mengelola data peneliti mengunakan metode
5 SMA NEGERI 1 KEDUNGPRING persentase dengan dibagi menjai beberapa strata.
6 SMA NEGERI 1 BABAT
HASIL PENELITIAN
7 SMAN 1 SUKODADI
Hasil analisi data yang diperoleh dalam survei
8 SMA NEGERI 2 LAMONGAN
pelaksanaan usaha kesehatan sekolah di SMA Negeri Se-
9 SMA NEGERI 3 LAMONGAN
Kabupaten Lamongan menunjukan bahwa.
10 SMAN 1 LAMONGAN
1. Pendidikan Kesehatan
11 SMA NEGERI 1 KARANGBINANGUN
Pelaksanaan pendidikan kesehatan secara khusus
12 SMA NEGERI 1 SEKARAN
mampu dijalankan seluruhnya oleh lembaga SMA Negeri
13 SMAN 1 PACIRAN Se-Kabupaten Lamongan dengan hasil sebagai berikut
pada strata minimal tercatat sebanyak 5 sekolah,
Waktu sedangkan pada strata standar dan optimal sama sama
Waktu pengambilan data dilakukan pada tanggal terdapat 3 sekolah untuk strata paripurna hanya 2 sekolah
24 April 2017 Sampai dengan 22 Mei 2017. sedangkan sekolah yang paling kurang dalam
1. Tanggal 24 April 2017 memberikan surat ijin menjalankan program UKS sektor pendidikan kesehatan
penelitian kepada 13 SMA Se-Kabupaten lamongan. adalah SMAN 1 Karangbinangun dengan hanya
2.Tanggal 1 Mei sampai dengan 6 Mei melakukan melaksanakan 9 instrumen dari total 17 instrumen
penelitian atau pengambilan data di SMA Se- keterlaksanaan selanjutnya terkait program pendidikan
Kabupaten Lamongan. kesehatan yang paling sulit terpenuhi bagi SMA Negeri
Populasi Adalah “wilayah generalisasi yang Se-Kabupaten Lamongan yakni, point tentang memiliki
terdiri atas Obyek/Subyek yang mempunyai kualitas dan guru pembina UKS yang terlatih dan dengan jumlah yang
karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk memadai, dengan kata lain secara singkat bisa
dipelajari dan selanjutnya ditarik kesimpulan (Sugiyono, disimpulkan bahwa masih sangat banyak guru pembina
2012:08). Populasi dalam penelitian ini adalah Sekolah UKS yang masi belum mengetahui program dan
Menengah Atas Se-Kabupaten Lamongan. Yang besar instrumen kesehatan sehingga akan menjadi sangat
populasinya sebanyak 13 sekolah. berbahaya ketika pendidikan terganggu karna adanya
ketidak pahaman mengenai kesehatan.
1. Variabel Penelitian. Pelayanan Kesehatan menjadi perhatian serius
Variabel adalah suatu konsep yang meemiliki karna sebagian besar sekolah berada pada strata minimal
variabelitas atau keragaman yang menjadi fokus dengan hasil sebagai berikut pada strata minimal terdapat
penelitian (Maksum, 2012:29) Dalam penelitian ini jumlah sebanyak 11 sekolah yang tercatat dan untuk
hanya memiliki satu variabel yaitu Kelayakan Usaha strata standart terdapat 2 sekolah memang sangat ironi
Kesehatan Sekolah. selain sekolah itu sendiri yang kurang melakukan
2. Definisi Operasioanal penjaringan salah satu contohnya program pelayanan
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Adalah usaha kesehatan yang paling sulit terpenuhi bagi SMA Negeri
kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada masyarakat Se-Kabupaten Lamongan yakni, point tentang
sekolah, yaitu: Anak didik, guru, dan karyawan sekolah. Melaksanakan Pengawasan terhadap penjajah makanan
yang beroprasi di lingkungan luar sekolah adapun
Instrumen Penelitian adalah “suatu alat yang diantaranya kurangnya kader kesehatan remaja yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang terlatih disisih lain pihak sekolah sebetulnya sudah kerja
diamati” (Sugiyono, 2012:102). Instrumen dalam sama dengan pihak puskesmas atau rumah sakit terdekat
penelitian ini berupa angket yang digunakan dalam namun masih kurang maksimal, yang mana instansi
penelitian untuk diberikan kepada pelaksanaan. UKS di seperti puskesmas hanya melakukan 1 kali penyuluhan
sekolah. dalam rentan waktu 1 tahun. sekolah yang paling kurang
1.Lembar Observasi UKS SMP dalam menjalankan program pelayanan kesehatan
Cara Pengisian lembar observasi UKS SMA adalah sekolah yaitu sekolah SMA Negeri 1 Karangbinangun
dengan meberikan tanda checklist (√) pada salah satu dan SMA Negeri 1 Kembangbahu dengan jumlah

196 ISSN : 2338-798X


Survei Kelayakan Usaha Kesehatan Sekolah Di Sekolah Menengah Atas Se-Kabupaten Lamongan

program yang dijalankan hanya 5 dari 16 instrumen kerjasama dengan instansi terkait seperti puskesmas
keterlaksanaan dan sebaliknya SMA Negeri 2 lamongan untuk memberikan pelatihan terhadap guru Pembina
hampir seluruhnya dijalankan UKS mapun kader kesehatan, lebih meningkatkan
pengawasan terhadap warung sekolah serta
pelaksanaan lingkungan sekolah sehat diketahui melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
bahwa mayoritas masuk dalam strata minimal dengan 3. Untuk meningkatkan pembinaan lingkungan
terdapat 11 sekolah, selanjutnya pada strata optimal sekolah sehat, sekolah hendaknya meningkatkan
tercatat ada 2 sekolah, dalam hasil analisi data penelitian pengawasan terhadap kantin, melakukan tindakan
sebetulnya dalam pembinaan lingkungan sekolah sehat penghijauan serta meningkatkan kebersihan
sebenarnya sedah dilakukan namun ada beberapa sekolah lingkungan sekolah sehingga tercipta suasana
yang belum mampu menjalankan program. Karena sekolah yang nyaman, bersih dan sehat.
fasilitas seperti tempat cuci tangan, kurangnya pengawas 4. Untuk guru pendidikan jasmani, kesehatan dan
kantin secara rutin sehingga kantin yang ada kurang rekreasi sebaiknya harus lebih aktif meningkatkan
menjaga kebersihan, bahaya rokok, dan lainnya sekolah pemahaman terhadap bidang kesehatan misalnya
yang paling kurang dalam menjalankan program mengikuti pelatihan atau seminar tentang kesehatan.
lingkungan sekolah sehat yaitu sekolah SMAN 1 5. Untuk sekolah yang belum melaksanakan kegiatan
Karangbinangun dengan total 34 item keteraksanaan usaha kesehatan sekolah (UKS) diharapkan untuk
hanya 13 yang mampu dilaksanakan atau 21 item yang segera melaksanakan kegiatan UKS karena kegiatan
belum bisa berjalan namun ada 1 sekolah yang masuk ini sangat penting bagi perkembang dan
dalam strata optimal sehingga mampu menjadi rujukan pengetahuan juga kesehatan yang ada di sekolah
dalam menjalankan progam UKS kedepannya, yakni terutama meningkatkan sumber daya manusianya.
sekolah SMA Negeri 2 lamongan.  
Jadi kesimpulanya bahwa tingkat pelaksanaan DAFTAR PUSTAKA
usaha kesehatan sekolah (UKS) pada sekolah menengah Alamsyah, Dedi. 2013. Pilar Dasar Ilmu Kesehatan
astas se-kabupaten secara menyeluruhan masih masuk Masyarakat. Yogyakarta: Nuha Medika
dalam katagori strata minimal atau kurang baik. Entjang, Indan. 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat.
PENUTUP Bandung: PT. Citra Aditya bakti
Dari hasil penelitian yang diuraikana , maka KBBI. 2017. Pengertian Sepak Bola.
dapat disimpulkan sebagai berikut: http://kbbi.web.id/sepak%20bola diakses pada
tanggal 23/04/2017 pukul 01:56 WIB
1. Pelaksanaan usaha kesehatan sekolah di SMAN Se-
Maksum, Ali. 2007. Statistik Dalam Olahraga. Surabaya:
Kabupaten Lamongan masih perlu ditingkatkan lagi, Unesa University Press.
terbukti dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa
Maksum, Ali. 2009. Metodologi Penelitian Dalam
ada sekolahan yang belum melaksanakan kegiatan UKS
Olahraga. Surabaya: Unesa University Press.
yakni 1 sekolah, serta dari seluruh sekolah tidak ada yang
memenuhi strata paling baik paripurna, ada 2 sekolahan Maksum, Ali. 2012. Metodologi Penelitian Dalam
yang memenuhi strata standart dan 10 sekolah lainya Penelitian. Surabaya: Unesa University Press.
menempati starata minimal jadi secara keseluruhan bisa Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Prinsip – prinsip dasar
diambil kesimpulan bahwa pelaksanaan usaha kesehatan Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka
sekolah di SMA Negeri se-kabupaten Lamongan masih
Cipta.
dalam katagori minimal atau kurang baik.
Berdasarkan pembahasan dalam penelitian  Tim Pembina UKS Pusat, 2007. Cara Melaksanakan
ini, maka saran yang dapat diberikan adalah   UKS Di Sekolah dan Madrasah. Jakarta:
1. Untuk mningkatkan pendidikan kesehatan di Tim Penyusun, 2014. Buku Pedoman Penelisan Skripsi
sekolah, dapat dilakukan melalui kegiatan
Program Sarjana Strata Satu (S-1). Surabaya:
extrakulikuler seperti PMR yang secara aktif di
kembangkan, di pendidikan jasmani tentang Unesa University press.
penyuluhan kesehatan, mencetak kader kesehatan Wikipedia. 2015. Kabupaten Lamongan
dalam pendidikan kesehatan dan menambah
(https://id.m.wikipedia.org). Diakses 6 april
sarana/media pendidikan kesehatan yang ada.
2. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan 2001
hendaknya lebih meningkatkan pengkaderan
terhadap kader kesehatan remaja dan meningkatkan

http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/issue/archive 197

Anda mungkin juga menyukai