Makalah Kelompok
Makalah Kelompok
Disusun Oleh :
Aditya R.N (1013160)
Fajar Siddiq (101316071)
Ichwan Choiri (1013160)
Nadiana Yemin M (101316037)
Muhammad Fajrul ilmi (101316065)
Rivaldi Setiawan (1013160)
TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNOLOGI EKSPLORASI DAN PRODUKSI
UNIVERSITAS PERTAMINA
JAKARTA
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat disusun sampai selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang sudah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik secara material maupun sumbangan moral.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan, dan kerjasama antar anggota, sehingga kendala-kendala yang
penulis hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang kaitan
pentingnya kegiatan yang berupaya untuk membela negara Indonesia dari segala ancaman yang
timbul baik dari luar maupun dari dalam, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan
berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar.
Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa dari Universitas Pertamina.
Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu,
kepada dosen pembimbing kamu meminta masukannya demi perbaikan pembuatan
makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca
Jakarta, 22-oktober-2018
Penyusun
3.1 KESIMPULAN.................................................................................................................................8
3.2 SARAN...........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
bela negara adalah kondisi psikologis berwujud sikap dan perilaku serta tindakan
tanggap dari setiap warga negara terhadap suatu hal yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup
bangsa dan negara.
Kesadaran bela negara yang demikian itu sangat penting bagi kelangsungan atau
eksistensi suatu bangsa. Namun kenyataannya, kesadaran berbangsa dan bernegara itu masih
sangat tipis atau rendah,sebagai contoh maraknya kejadian Teorisme, radikalisme dan narkoba
merupakan ancaman nyata bagi bangsa ini sebagai fakta lain rendahnya kesadaran bela negara.
Tipisnya kesadaran bela negara juga dapat dirasakan dari bagaimana sifat yang
tercermin pada masyarakat umum pada saat ini, dimana sebagai tolak ukur yang paling akurat
yaitu dari pemudanya, yang mana pemuda Indonesia pada saat ini lebih memilih berkelakuan
dengan meniru budaya asing seperti pergaulan bebas, narkoba, bahkan ada yang ikut dengan
semacam gerakan-gerakan terorisme yang sedang marak belakangan ini.
Dalam makalah kali ini akan dibahas mengenai betapa pentingnya akan kesadaran bela
negara, dan juga membahas hal-hal apa saja yang dapat mengurangi rasa sadar akan bela
negara, lalu bagaimana sifat kita sebagai para pemuda menghadapi era sekarang dimana rasa
untuk meningkatkan kesadaran untuk membela negara semakin berkurang dari waktu ke
waktu.
Penulis dalam hal ini akan membahasnya dengan detail agar para pembaca sekalian
paham dan dapat mengambil inti dari kasus yang sudah penulis ambil, pembahasan dilakukan
dengan metode umum-khusus dimana pembahasan awal mengenai kesadaran bela negara
secara umum, dan akan semakin mengerucut membahas mengenai suatu kasus dimana dalam
hal ini penulis memilih untuk menuliskan kasus tentang bahaya terorisme dalam negeri dalam
upaya kesadaran akan bela negara.
1.2 RUMUSAN MASALAH
PEMBAHASAN
Kesadaran bela negara pada hakikatnya merupakan kesediaan berbakti pada negara dan
berkorban demi membela negara. Kesadaran bela negara dibangun sebagai bagian dari sistem
pertahanan negara. Oleh sebab itu pertahanan negara dilaksanakan oleh pemerintah dan
dipersiapkan secara dini dengan sistem pertahanan semesta yang melibatkan seluruh warga
negara, wilayah dan sumber daya nasional lainnya.
Upaya bela negara selain sebagai kewajiban dasar juga merupakan kehormatan bagi
setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab dan rela
berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa. Sebagai warga negara sudah
sepantasnya ikut serta dalam bela Negara sebagai bentuk kecintaan kita kepada pada negara
dan bangsa. Pertahanan semesta tidak akan dapat dimobilisasi jika warga negara yang menjadi
sentral bergeraknya sistem tidak memiliki sifat danperilaku yang dijiwai oleh kesadaran bela
negara.
Membela negara tidak harus dalam wujud perang atau angkat senjata tetapi dapat juga
dapat dilakukan dengan cara lain seperti ikut dalam mengamankan lingkungan sekitar,
membantu korban bencana, menjaga kebersihan, mencegah bahaya narkoba, mencegah
perkelahian antar perorangan atau antar kelompok, meningkatkan hasil pertanian, cinta
produksi dalam negeri, melestarikan budaya Indonesia dan tampil sebagai anak bangsa yang
berprestasi baik pada tingkat nasional maupun internasional, termasuk belajar dengan tekun
dan mengikuti kegiatan ekstra kurikuler seperti pramuka dan lain sebagainya.
Apabila seluruh warga negara dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat telah
memiliki kesatuan paham tentang arti pentingnya hak dan kewajiban dalam bela negara, maka
dengan kesadarannya tersebut dapat diimplementasikan dalam bidang dan profesinya dan siap
untuk ditransformasikan ke dalam komponen pertahanan negara sebagai unsur
Saat ini masih ada kecenderungan masyarakat yang menafsirkan bahwa bela Negara
diartikan sebagai militerisme dan menganggap itu merupakan domain TNI. Bela Negara
bukanlah domain TNI saja, tetapi merupakan tanggung jawab semua warga Negara sebagai
komponen bangsa.
Untuk itu perlu ada sosialiasi secara berkesinambungan kepada masyarakat, sehingga
diharapkan nantinya masyarakat mempunyai pemahaman yang sama bahwa bela negara
bukanlah domain Kemhan/TNI tetapi merupakan hak dan kewajiban kita semua seluruh warga
negara Indonesia.
Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan
berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang paling halus,
hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga negara sampai bersama-
sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata.Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan
berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.
1. Melestarikan budaya
2. Belajar dengan rajin bagi para pelajar
3. Taat akan hukum dan aturan-aturan negara
4. Mencintai produk-produk dalam negeri
Pemerintah Indonesia saat ini menjalankan program pelatihan Bela Negara yang terbuka
bagi seluruh lapisan masyarakat. Pada tanggal 22 Oktober 2015, Menteri Pertahanan (Menhan)
Ryamizard Ryacudu meresmikan pembukaan program bela negara. Program tersebut
dimaksudkan untuk memperteguh keyakinan berdasarkan 5 unsur tersebut di atas, dan program
ini bukanlah sebuah bentuk wajib militer.
Psycological
Physical
Sifat Keras
1. Komponen Utama
2. Komponen Cadangan (kombatan)
3. Komponen Pendukung (Non kombatan)
Indonesia merupakan negara yang memiliki luas sebesar 1,905 juta km2 dengan terdiri
dari ribuan pulau, hal ini yang menyebabkan kurangnya sistem pertahanan di negara ini, hal ini
yang menyebabkan banyaknya masalah yang terjadi di negara ini, salah satunya yaitu
mudahnya obat obatan terlarang masuk secara bebas ke Indonesia dari negara lain.
Salah satu contoh kasus narkoba adalah bisnis besar yang dikuasai oleh gembong fredi
budiman. Kasus ini merupakan salah satu kasus terbesar yang pernah ada di Indonesia, dengan
adanya penemuan barang bukti di gudang berkedok konveksi, sebanyak puluhan ton. Jaringan
narkoba fredi budiman dikatakan oleh kepolisian sebagai sindikat narkotika internasional,
karena sepak terjangnya dalam bisnis narkotika di Indonesia. Dia mampu mengendalikan
bisnisnya meskipun di dalam lapas cipinang dan nusakambangan melalui telepon genggam.
Hingga pada akhirnya, fredi budiman dijatuhi hukuman mati, dan dieksekusi pada 29 Juli 2016.
Efek dari adanya bisnis narkoba fredi budiman bagi negara yaitu adanya peningkatan
persentase penggunaan narkoba dikalangan masyarakat. Dengan meningkatnya peresentase
penggunaan narkoba, menunjukkan bahwa kurangnya kepedulian masyarakat dalam
penanggulangan dan pencegahan penyebaran barang haram tersebut. Mengingat efek dari
narkoba adalah merusak masa depan generasi muda, maka sama saja dengan menghancurkan
masa depan negara. Sehingga, hubungan presentase penggunaan narkoba dengan rasa bela
negara dari masyarakat adalah berbanding terbalik.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Pemerintah perlu lebih aktif lagi dalam memperkuat pertahanan di negara ini
terutama didalam bidang pengawasan terhadap pengedaran obat obat terlarang, dan
penyuluhan tentang pentingnya menanamkan rasa bela negara sejak dini perlu dilakukan, agar
setiap golongan masyarakat sadar atas pentingnya kesadaran rasa bela negara, sehingga
kedepannya permasalahan seperti narkoba, paham radikal, mampu diminimalisir bahkan
dihilangkan dari negara Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.tribunnews.com/nasional/2016/07/29/kisah-gembong-narkoba-freddy-budiman-
dari-bisnis-konveksi-hingga-pabrik-sabu?page=1, diakses pada : 22 Oktober 2018, 17.00 WIB
https://news.okezone.com/read/2018/03/06/337/1868702/5-9-juta-anak-indonesia-jadi-
pecandu-narkoba, diakses pada : 22 Oktober 2018, 17.00 WIB
https://www.kompasiana.com/daris/550d912ba33311241e2e3c33/kesadaran-bela-negara,
diakses pada : 22 Oktober 2018, 19.37 WIB