Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH INTELEGENSI MAJEMUK DAN

PERBEDAAN ANDRAGOGI DENGAN PEDAGOGI

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Pendidikan


Dosen Pengampu: I Putu Ari Utama, M.Pd

DISUSUN OLEH :

1. CINDY TRI RAHMADHANI (188720500051)


2. RETNO YULIANTI (188720500051)

PRODI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kecerdasan merupakan kemampuan yang dimiliki setiap manusia di dunia. Setiap


manusia di dunia ini memiliki kemampuan untuk mengenali dunia di sekitarnya dengan
cara yang berbeda-beda. Setidaknya ada tujuh cara mengetahui dunia menurut Gardner
yang kemudian dilabelkan dengan tujuh intelegensi manusia. Namun dalam
perkembangannya Gardner menambahkan kecerdasan naturalis, sehingga menjadi
delapan macam kecerdasan majemuk.. Perbedaan individu ada pada kekuatan intelegensi
ini dan disebut sebagai profil intelegensi. Kombinasi intelegensi ini kemudian kita
gunakan untuk menyelesaikan masalah yang kita hadapi.

Sebagai peserta didik kita dihadapkan pada banyak persoalan yang membutuhkan
pemecahan yang tepat. Setiap peserta didik mampu menyelesaikan masalah sesuai
dengan kecerdasan yang dimilikinya. Selain memecahkan masalah, kecerdasan yang ada
mampu menunjang proses pembelajaran dan mengetahui potensi diri. Namun dewasa ini
banyak peserta didik yang tidak mengetahui tipe kecerdasan yang dimilikinya dan tidak
tahu cara mengembangkan kecerdasan yang ia miliki.Oleh sebab itu seorang pengajar
setidaknya harus mengetahui mengenai kecerdasan yang dimiliki peserta didik seorang
pengajar juga harus memiliki metode/seni mengajar yang tepat dalam memberikan arahan
guna mengembangkan kecerdasan yang ada pada diri seorang anak maupun orang
dewasa. Seni mengajar tersebut dibagi menjadi dua yakni Andragogi dan Pedagogi . Di
dalam makalah ini akan membahas mengenai Intelegesi Majemuk serta perbedaan
Andragogi dan Pedagogi secara lebih rinci.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana Sejarah Munculnya Intelegensi/Kecerdasan Majemuk ?
2. Apa yang dimaksud dengan Intelegensi Majemuk/Kecerdasan Majemuk ?
3. Apa saja manfaat dari Kecerdasan Majemuk (Multiples Intelligences) dalam proses
pembelajaran ?
4. Apa yang dimaksud Andragogi dan Pedagogi ?
5. Apakah perbedaan antara Andragogi dan Pedagogi ?
6. Apa saja kekurangan dan kelebihan Andragogi dan Pedagogi ?
1.3 MANFAAT DAN TUJUAN
 MANFAAT
Menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang Intelegensi Majemuk/Kecerdasan
Majemuk yang dimiliki peserta didik serta mengetahui apa perbedaan Andragogi dan
Pedagogi
 TUJUAN
1. Mengatahui sejarah munculnya Intelegensi/Kecerdasan Majemuk
2. Memahami tentang apa yang dimaksud Intelegensi Majemuk/Kecerdasan Majemuk
3. Mengetahui manfaat Intelegensi Majemuk/Kecerdasan Majemuk dalam proses
pembelajaran.
4. Mengetahui pengertian Andragogi dan Pedagogi
5. Mengetahui perbedaan antara Andragogi dan Pedagogi
6. Mengetahui kekurangan dan kelebihan Andragogi dan Pedagogi
BAB II PEMBAHASAN
A. SEJARAH INTELEGENSI/KECERDASAN MAJEMUK
Semua berawal dari kegelisahan Howard Gardner, seorang profesor pendidikan yang
mengabdikan dirinya di Universitas Harvard, Amerika Serikat. Menurutnya, selama ini
para pendidik telah melakukan kekeliruan karena menganggap tes kecerdasan atau tes IQ
adalah satu-satunya ukuran yang paling dapat dijadikan patokan untuk mengukur
kecerdasan seseorang.
Menurut Gadner, kecerdasan manusia juga harus dinilai berdasarkan:
- Kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dalam hidup
- Kemampuan menemukan persoalan-persoalan baru untuk diselesaikan atau dicari
solusinya
- Kemampuan untuk menciptakan sesuatu dan memberikan penghargaan dalam budaya
seseorang.
Gardner bersama rekan-rekannya yang mengembangkan penelitian untuk
mengembangkan konsep MI tidak hanya menilai kecerdasan dengan cara menguji
kemahiran seseorang memahami dan menyelesaikan soal-soal logika-matematika
(sebagaimana yang dilakukan dalam tes IQ). Bersama tim, Gardner mengembangkan
cara-cara mengukur kemampuan individu untuk memecahkan masalah dan menghasilkan
sesuatu.

Pandangan Howard Gardner dituangkan dalam buku Frames of mind: The theory of
multiples intelligences (1983). Dalam buku tersebut Gardner membahas teori multiple
intelligences yang mengemukakan tujuh kecerdasan dasar pada diri manusia yang sangat
bermanfaat dalam kehidupan ( Gage& Berliner,1991;Brudaldi,1996). Namun demikian
pada tahun 1990-an, Howard Gardner mengembangkan teorinya dan menambah satu
kecerdasan lagi yaitu kecerdasan natural.

Meskipun menimbulkan pro dan kontra di antara para ahli terutama dalam
mengembangkan tes untuk mengukur MI, namun MI mengantarkan para orang tua pada
sebuah pemahaman baru yang sangat memberikan semangat dan harapan. Karena pada
akhirnya tidak ada anak yang bodoh akibat nilai tes kecerdasan yang rendah. MI justru
membantu orang tua mengenal kelebihan dan kekurangan anak. Dengan mengenal dua
hal tersebut lebih dini, Gardner berharap orang tua mengambil peran penting dalam
memberikan stimulasi terutama dalam rangka menyeimbangkan kehidupan anak.

B. PENGERTIAN INTELEGENSI MAJEMUK/KECERDASAN MAJEMUK

Multiple Intelligence adalah teori kecerdasan majemuk yang dipaparkan Prof. Howard
Gardner. Multiple intelligence atau kecerdasan majemuk pada dasarnya adalah sebuah
konsep yang menunjukkan kepada kita bahwa potensi anak-anak kita, khususnya jika
dikaitkan dengan kecerdasan,ternyata banyak sekali. Memahami multiple intelligence
bukanlah untuk membuat anak-anak kita menjadi hebat. Namun,konsep tersebut, paling
tidak dapat membantu kita untuk memahami bahwa anak-anak kita itu menyimpan
potensi yang luar biasa.

Pengertian dari kecerdasan menurut Howard Gardner adalah suatu kemampuan untuk
memecahkan masalah dan menciptakan produk yang mempunyai nilai budaya atau suatu
kumpulan kemampuan atau ketrampilan yang dapat ditumbuhkembangkan. Sedangkan
multiple intelegence (kecerdasan majemuk) adalah kecerdasan yang dimiliki oleh tiap
individu lebih dari satu macam. Menurut Howard Gardner paling tidak ada delapan jenis
kecerdasan, yaitu Kecerdasan Bahasa atau Linguistik, Logika Matematika, Visual-
Spasial,Interpersonal, Intrapersonal, Musik, Kinestik, dan Naturalis

Macam-macam Kecerdasan Majemuk yang di kemukakan oleh Howard Gardner

1) Kecerdasan Linguistik

Kecerdasan linguistik adalah kemampuan berfikir dalam bentuk kata-kata secara


efektif dan mengunakan bahasa untuk mengekspresikan dan mengapresiasikan makna.

2) Kecerdasan Logis Matematis ( Logika Matematika)


Yaitu kemampuan menggunakan angka secara efektif dan penalaran secara baik.
Kecerdasan logis matematis mencakup perhitungan matematis, berfikir logis,
pemecahan masalah pertimbangan deduktif dan induktif, serta ketajaman pola-pola
dan hubungan.
3) Kecerdasan visual-spasial
Kecerdasan visual spasial yaitu kemampuan berpikir secara visual, imajinatif dan
kreatif, khususnya terhadap objek tiga dimensi. Kecerdasan ini meliputi kemampuan
mengenali objek dari sudut pandang yang berbeda.

4) Kecerdasan kinestetik
Kecerdasan Kinestetik yaitu kemampuan menggunakan badan untuk
mengekspresikan gagasan dan perasaan dan menyelesaikan problem
(Amstrong,1994;Gardner,1993Lazear,1991).
5) Kecerdasan musik
Kecerdasan musik ialah kemampuan memahami dan menyusun pola titik nada, irama
dan melodi.
6) Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk memahami dan berinteraksi
dengan orang lain secara efektif.
7) Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan membuat presepsi yang akurat tentang
diri sendiri dan menggunakannya dalam mengarahkan kehidupan sendiri.
8) Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan naturalis adalah kemampuan mengenali dan mengklasifikasikan tanaman,
batu-batuan, binatang, dan artefak atau simbol-simbol budaya. Kecerdasan ini
berkenaan dengan kemampuan mengamati dan merasakan bentuk-bentuk dan
menghubungkan elemen-elemen yang ada di alam.

C. Manfaat Multiple Inteligences di Dalam Proses Pendidikan yang Dilaksanakan


Kita dapat menggunakan kerangka kecerdasan majemuk dalam melaksanakan
proses pengajaran secara luas. Aktivitas yang dapat dilakukan seperti menggambar,
menciptakan lagu, mendengarkan musik, dan melihat pertunjukan dapat menjadi pintu
masuk yang vital ke dalam proses belajar. Bahkan siswa yang penampilannya kurang
baik pada saat proses belajar menggunakan pola tradisional (menekankan bahasa dan
logika). Jika aktivitas ini dilakukan akan memunculkan semangat mereka untuk belajar.
Dengan kecerdasan majemuk, maka anda menyediakan kesempatan bagi siswa untuk
belajar sesuai dengan kebutuhan, minat, dan talentanya.
Peran serta orang tua dan masyarakat akan semakin meningkat dalam mendukung proses
belajar mengajar. Hal ini bisa terjadi karena setiap aktivitas siswa di dalam proses belajar
akan melibatkan anggota masyarakat.
Siswa akan mampu menunjukkan dan bebagi tentang kelebihan yang dimilikinya.
Membangun kelebihan yang dimiliki akan memberikan suatu motivasi untuk menjadikan
siswa sebagai seorang spesialis.
Pada saat anda mengajar untuk memahami siswa akan mendapatkan pengalaman belajar
yang positif dan meningkatkan kemampuan untuk mencari solusi dalam memecahkan
persoalan yang dihadapinya.
Kecerdasan Majemuk memberikan pandangan bahwa terdapat delapan macam
kecerdasan yang dimiliki oleh setiap orang yang membedakan antara satu dengan yang
lainnya.

D. PENGERTIAN ANDRAGOGI DAN PEDAGOGI

Istilah andragogi pertama kali dikenal melalui karya seorang ahli pendidikan Yugoslavia
yang berjudul Adult Leadership (1968), yang artinya memimpin orang dewasa. Kemudian
Malcolm Knowles tahun 1970 mempublikasikan karyanya yang berjudul "The Adult
Learner, A Neglected Species" mengungkapkan teori belajar yang tepat bagi orang dewasa.
Andragogi berasal dari bahasa Yunani, aner atau andr, yang berarti orang
dewasa agogos, yang berarti mengarahkan/memimpin. Andragogi dirumuskan dalam suatu
ilmu dan seni untuk membantu orang dewasa belajar. Istilah lain yang kerap kali dipakai
sebagai perbandingan adalah pedagogi yang ditarik dari kata paid artinya anak
dan agogos artinya memimpin. Maka secara harfiah pedagogi berarti seni dan pengetahuan
mengajar anak. Karena itu, pedagogi berarti seni/pengetahuan mengajar anak maka apabila
memakai istilah pedagogi untuk orang dewasa jelas kurang tepat karena mengandung makna
yang bertentangan.
Sementara itu, menurut (Kartini Kartono, 1997), bahwa pedagogi (lebih baik disebut
sebagai androgogi, yaitu ilmu menuntun/mendidik manusia; aner, andros = manusia;
agoo=menuntun, mendidik) adalah ilmu membentuk manusia; yaitu membentuk
kepribadian seutuhnya, agar ia mampu mandiri di tengah lingkungan sosialnya (Asmin,
2015). Andragogi secara harfiah menurut Knowles (Sugiyanto, 2003) dapat diartikan
sebagai seni dan ilmu dalam usaha membantu orang dewasa belajar.

E. PERBEDAAN ANDRAGOGI DAN PEDAGOGI

Pendidikan orang dewasa berbeda dengan pendidikan anak-anak (paedagogy). Pendidikan


anak-anak akan berlangsung dalam bentuk asimilasi, identifikasi, dan peniruan, sedangkan
pendidikan orang dewasa menitik beratkan pada peningkatan kehidupan mereka,
memberikan keterampilan dan kemampuan untuk memecahkan permasalahan yang mereka
alami dalam hidup mereka dan dalam masyarakat.
Perbedaan antara konsep andragogi dan pedagogi adalah bahwa konsep andragogi berkaitan
dengan proses pencarian dan penemuan ilmu pengetahuan yang dibutuhkan manusia untuk
hidup, sedangkan konsep pedagogi berkaitan dengan proses mewariskan kebudayaan yang
dimiliki generasi yang lalu kepada generasi sekarang.
Terdapat 4 (empat) konsep untuk membedakan antara orang dewasa dan anak-anak, yaitu:
(1) konsep diri,
(2) konsep pengalaman,
(3) konsep kesiapan belajar, dan
(4) konsep perspektif waktu atau orientasi belajar.

 Menurut konsep diri orang disebut dewasa, jika orang tersebut:


(1) mampu mengambil keputusan bagi dirinya,
(2) mampu memikul tanggung jawab, dan
(3) sadar terhadap tugas dan perannya.
 Adapun menurut konsep pengalaman orang dewasa adalah kaya dengan pengalaman,
tidak seperti botol yang kosong atau lembaran kertas yang bersih.
 Konsep kesiapan belajar menekankan bahwa orang disebut dewasa kalau sadar
terhadap kebutuhannya dan kesadaran terhadap kebutuhan inilah yang akan menjadi
sumber kesiapan untuk belajar.
 Sedangkan menurut konsep perspektif waktu atau orientasi belajar adalah bahwa
orang dewasa belajar berpusat pada persoalan yang dihadapi sekarang, yaitu
bagaimana menemukan masalah sekarang dan memecahkannya sekarang juga. Jadi,
belajar sekarang untuk digunakan sekarang, bukan belajar sekarang untuk bekal
masa datang. Pendidikan (education) tidak sama dengan sekolah (schooling).
Sekolah merupakan bagian dari kegiatan pendidikan atau belajar. Sekolah secara
umum diarahkan untuk pendidikan anak (TK, SD ) dan pemuda ( SMP – SMA )
Perguruan Tinggi. Pendidikan Orang Dewasa secara umum dilakukan dalam
pendidikan non formal, yang dapat dilakukan di tempat kerja, masyarakat dalam
bentuk kurus atau kepelatihan.
Pendidikan orang dewasa dapat dilakukan secara mandiri (self education) yang tidak
tergantung pada lembaga pendidikan yang menyusun program pendidikan.
2-4 tahun adalah masa keemasan (golden age) masa dimana terjadi perubahan yang
sangat cepat pada kecerdasan (IQ) masa ini anak-anak dapat dengan cepat
mengembangkan IQnya, menjadi 80% pada usia 4 tahun.
Life long education, belajar dilakukan dari lahir sampai meninggal.

Pedagogi berbentuk identifikasi dan peniruan sedangkan andragogi berbentuk pengarahan


diri sendiri untuk memecahkan masalah.
Dalam andragogi terdapat hubungan timbal balik di dalam transaksi belajar-mengajar, di
mana hubungan pengajar dan pelajar adalah hubungan yang saling membantu. Dalam
pedagogi terdapat hubungan ketergantungan (dependent) dari murid kepada guru, di mana
hubungan guru dan murid adalah hubungan yang bersifat memerintah.
Dalam andragogi komunikasi banyak arah dipergunakan oleh semua yang hadir (pengajar
dan pelajar) sebagai warga belajar, di mana pengalaman dari semua yang hadir dinilai
sebagai sumber untuk belajar. Dalam pedagogi komunikasi satu arah terjadi antara guru dan
murid, di mana pengalaman guru dinilai sebagai sumber utama untuk belajar.
Dalam andragogi pelajar mengelompokkan dirinya berdasarkan minat, di mana pengajar
memfasilitasi untuk membantu pelajar menentukan kebutuhan belajarnya. Dalam pedagogi
murid di-kelompokkan berdasarkan tingkatan atau kelas, di mana guru menyusun kurikulum
untuk setiap tingkatan atau kelas tersebut.
Dalam andragogi belajar berorientasi pada pemecahan masalah, yaitu belajar sambil bekerja
pada persoalan sekarang untuk dipergunakan sekarang juga. Sedangkan dalam pedagogi
orientasi belajarnya adalah pada mata pelajaran yang dipelajari oleh murid sekarang untuk
bekal hidup di masa yang akan datang.
F. KEKURANGAN DAN KELEBIHAN ANDRAGOGI DAN PEDAGOGI
 ANDRAGOGI
Kegiatan pendidikan jalur sekolah/luar sekolah memiliki daerah dan kegiatan yang
beraneka ragam. Pendidikan orang dewasa terutama pendidikan masyarakat bersifat
nonformal sebagian besar dari siswa/pesertanya adalah orang dewasa, paling tidak
pemuda/remaja. Kegiatan pendidikan memerlukan pendekatan tersendiri. Dengan
menggunakan teori andragogi kegiatan/usaha pembelajaran orang dewasa dalam
kerangka pembangunan/realisasi pencapaian cita-cita pendidikan seumur hidup dapat
diperoleh dengan dukungan konsep teoritik/penggunaan teknologi yang dapat
dipertanggung jawabkan.
Andragogi memiliki kelemahan, salah satunya adalah bahwa bagaimana mungkin
seorang siswa yang tidak terlalu memahami tentang luasnya ilmu kemudian dibebaskan
memilih apa yang mereka sukai. Seolah sistem Andragogi hanya sebagai suatu sistem
yang mengembirakan siswanya saja dan melupakan tujuan sebenarnya sebuah
pendidikan. Jika sebuah ilmu tidak diminati oleh siswa, tentu saja ilmu tersebut akan
hilang. Dan siswa dibiarkan memilih jika ada persyaratan kemampuan yang memang
semestinya dimiliki seandainya siswa mau belajar ilmu tertentu. Tidak mungkin siswa SD
dibiarkan memilih mata pelaJaran Integral Diferensial sebelum mereka menguasai dulu
perkalian, jumlah, kurang bagi, dll.

 PEDAGOGI
Kelemahannya Pedagogi adalah manusia (dalam hal ini adalah siswa) yang memiliki
keunikan, yang memiliki talenta, memiliki minat, memiliki kelebihan, menjadi tidak
berkembang, menjadi tidak bisa mengeksplorasi dirinya sendiri, tidak mampu
menyampaikan kebenarannya sendiri, sebab yang memiliki kebenaran adalah masa lalu,
adalah sesuatu yang sudah mapan dan sudah ada sampai sekarang. Perbedaan bukanlah
menjadi hal yang biasa, melainkan jika ada yang berbeda itu akan dianggap sebagai
sebuah perlawanan dan pemberontakan.
Pedagogy memiliki kelebihan, yakni di dalam menjaga rantai keilmuan yang sudah
diawali oleh orang-orang terdahulu, maka rantai emas dan benang merah keilmuan bisa
dilanjutkan oleh generasi mendatang. Generasi mendatang tidak perlu mulai dari nol lagi,
melainkan tinggal melanjutkan apa yang sudah ditemukan, apa yang sudah dirintis, apa
yang sudah dimulai oleh generasi mendatang.
BAB III PENUTUP

1.1 SIMPULAN

Menurut Gardner, kecerdasan seseorang meliputi unsur-unsur kecerdasan matematika


logika, kecerdasan bahasa, kecerdasan kinestik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan
intrapersonal dan kecerdasan naturalis yang dimiliki peserta didik. Bahkan Ada pula
peserta didik yang mempunyai lebih dari satu kecerdaan dalam satu individu.

Disamping itu, Setelah mengenal perbedaan androgogi dengan pendagogi tentunya


pendidik akan memahami fase tahapan peserta didiknya serta dapat menyesuaikan
perlakuan atau tindakan untuk membantu proses pembelajaran . Dengan belajar berbasis
kecerdasaan majemuk, siswa yang dengan beragam dominasi kecerdasan dapat
terfasilitasi pada saat jam pelajaran sehingga hasil pembelajaran siswa dari segi kognitif
dan afektif meningkat.

2.1 SARAN

Kecerdasan merupakan kemampuan yang dimiliki setiap manusia. Seperti yang telah
diungkapkan oleh Gardner, pada dasarnya manusia memiliki lebih dari satu
kecerdasan. Maka dari itu sebagai seorang pendidik sudah seharusnya memiliki kreasi
dan inovasi untuk mengembangkan kecerdasan-kecerdasan pada diri peserta didik.
Selain itu setelah mengetahui mengenai kecerdasan-kecerdasan yang dimiliki peserta
didik seorang pendidik juga harus tahu mengenai metode pembelajaran yang sesuai
untuk diterapkan pada pesera didik. Baik peserta didik anak-anak atau orang dewasa.
DAFTAR PUSTAKA

http://dian-fajriyah.blogspot.com/
http://muktiamini.blogspot.com/2008/04/mengembangkan-kecerdasan-majemuk.html
https://www.academia.edu/21483149/MAKALAH_KECERDASAN_MAJEMUK
http://ramayanipangaribuanunimed.blogspot.com/2015/06/makalah-kecerdasan-
majemuk.html
https://abusulaiman21.wordpress.com/2016/08/18/perbedaan-andragogi-dan-pedagogi/
http://denisayudhap.blogspot.com/2017/01/makalah-pendekatan-andragogi.html
http://92putrimedan-sitiativa.blogspot.com/2011/11/andragogi-vs-pedagogi.html

Anda mungkin juga menyukai