Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

FISIKA TERAPAN
“BANDUL BERAYUN KARENA DIAYUN”

DOSEN PENGAMPU:
SURYA HARYANDI, M.Pd
Dr. MUSTIKA WATI, M. Sc

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3

EDO MEIDYANTORO (1710121210004)


JUWAIRIYAH (1710121320006)
LISA (1710121120006)
SITI ARBAINAH (1710121120016)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur dengan menyebut nama Allah Subhanahu Wa Ta’ala.


Alhamdulillah kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini. Tanpa adanya
kerjasama dan kesabaran dalam kelompok, mungkin makalah ini tidak akan dapat
kami selesaikan dengan baik dan mudah.
Makalah ini disusun agar kami bisa menambah ilmu pengetahuan serta
memenuhi tugas yang diberikan oleh Bapak Surya Haryandi, M.Pd selaku dosen
pengampu dalam mata kuliah Fisika Terapan yang berjudul “Bandul Berayun
Karena Diganggu”.
Makalah ini kami sajikan dalam sumber yang menurut pendapat kami
baik dan cukup bagus untuk dijadikan bahan materi. Jadi, kami dengan senang
hati menerima kritik dan saran apabila terdapat perbedaan pendapat dengan kami.
Dalam hal ini pastinya masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam pembuatan
makalah ini, tetapi insya Allah kami akan memberikan yang terbaik, terima kasih.

Banjarmasin, 15 Februari 2020

Penyusun

i| Fisika Terapan
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................ 1
C. TUJUAN ................................................................................................................. 1
BAB II................................................................................................................................. 2
A. PENGERTIAN OSILASI ....................................................................................... 2
B. PENYEBAB TERJADINYA BANDUL BERAYUN ............................................ 3
C. PROSES TERJADINYA BANDUL BERAYUN .................................................. 5
E. FORMULASI FISIKA YANG BERKAITAN DENGAN BANDUL BERAYUN 7
BAB III ............................................................................................................................. 12
A. KESIMPULAN ..................................................................................................... 12
B. SARAN ................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 12

ii | F i s i k a Terapan
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan osilasi?
2. Apa yang menyebabkan terjadinya bandul berayun ?
3. Bagaimana proses terjadinya bandul berayun ?
4. Bagaimana formulasi fisika yang berkaitan dengan bandul berayun ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian osilasi.
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya bandul berayun.
3. Untuk mengetahui proses terjadinya bandul berayun.
4. Untuk mengetahui formulasi fisika yang berkaitan dengan bandul
berayun.

1| Fisika Terapan
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN OSILASI
Getaran merupakan gerakan osilasi dari suatu sistem yang dapat berupa
gerakan beraturan dan berulang secara kontinu atau dapat juga berupa gerakan
tidak beraturan atau acak. Getaran dapat diklasifikasikan menjadi 2 berdasarkan
ada tidaknya eksitasi (penyebab timbulnya getaran) yang bekerja secara kontinyu,
menurut derajat kebebasannya atau sistem massanya, yaitu getaran bebas dan
getaran paksa (forced vibration). Pada getaran bebas bahwa getaran terjadi karena
adanya eksitasi sesaat seperti gaya impulsif atau adanya simpangan awal.
Sementara getaran paksa terjadi jika terdapat gaya eksitasi periodik yang bekerja
kontinyu sebagai fungsi waktu. Ketika sebuah getaran atau osilasi terulang
sendiri, ke depan dan ke belakang, pada lintasan yang sama, gerakan tersebut
disebut periodik. Gerak periodik yang terjadi secara teratur disebut gerak
harmonis. Contoh bentuk sederhana dari gerak periodik adalah benda yang
berosilasi pada ujung pegas. Gerak osilasi merupakan gerak periodik suatu benda
atau sistem mekanik melalui suatu titik kesetimbangan. Sistem mekanik dapat
bergerak secara periodik yang diakibatkan oleh bekerjanya gaya pemulih pada
sistem tersebut. Gaya pemulih yang bekerja adalah sebanding terhadap kedudukan
relatif massa sistem terhadap titik kesetimbangan dan selalu berarah menuju titik
kesetimbangan tersebut. Gerak ini disebut sebagai gerak osilasi harmonis
sederhana.

2| Fisika Terapan
Jika suatu sistem berosilasi di sekitar posisi setimbangnya maka pada
sistem tersebut bekerja gaya balik atau gaya pemulih (restoring force) yang
besarnya sebanding dengan jarak sistem dari posisi setimbangnya. Gaya tersebut
akan cenderung mengembalikan sistem pada posisi setimbangnya. Apabila tidak
ada gaya gesek maka bandul akan terus berosilasi tanpa berhenti. Pada
kenyataannya amplitudo osilasi perlahan-lahan akan berkurang dan pada akhirnya
osilasi akan berhenti.Berkurangnya amplitudo biasanya disebabkan oleh hambatan
udara dan gesekan internal pada sistem yang berosilasi, maka dalam kasus ini
terdapat gaya hambat. Dikatakan bahwa gerak osilasi diredam oleh gaya gesek
sehingga gerak osilasi ini disebut gerak harmonik teredam. Dalam banyak hal,
gaya gesek adalah sebanding dengan kecepatan benda, dan mempunyai arah
berlawanan dengan kecepatan benda tersebut. Pada sistem osilasi, energi mekanik
terdisipasi akibat gaya geseknya. Jika energi mekaniknya berkurang maka dapat
diartikan bahwa gerak pada sistem teredam.

Fenomena gerak osilasi juga dapat ditemukan pada banyak bidang fisika,
diantaranya gerak elektron di dalam atom, perilaku arus dan tegangan di dalam
rangkaian listrik dan orbit planet. Gerak harmonik sederhana dibagi menjadi dua
jenis yaitu gerak harmonik sederhana linier dan angular.

B. PENYEBAB TERJADINYA BANDUL BERAYUN


Membahas tentang ayunan atau bandul sederhana adala getaran harmonik
sederhana, dimana resultan gaya yang bekerja pada titik sembarang selalu
mengarah ketitik kesetimbangan terebut, dan fenomena ini disebut resonansi.
Suatu benda dapat dikatakan resonansi dengan implus yang bekerja padanya.
Ayunan adalah bandul yang hanya bergantung pada panjang talinya, dan tidak
bergantung pada massa bandul atau massa talinya, jika pada ayunan atau bandul
sederhana terjadi gerakan secara berkala atauu periodik, yaitu dilakukan dorongan
yang frekuensinya sama dengan frekuensi ayunan, maka geraknya dapat dibuat
besar sekali. Sedangkan apabila frekuensi dorangan yang dilakukan tidak sama

3| Fisika Terapan
dengan frekuensi dalam ayunan, atau bila dorongan dilakukan dalam selang waktu
yang berbeda dan tidak teratur maka ayunan itu tidak dapat disebut sebagai
getaran.
Benda yang bergerak harmonik sederhana pada bandul sederhana memiliki
periode tertentu. Periode bandul (T) adalah waktu yang diperlukan benda untuk
melakukan suatu getaran. Benda dikatakan melakukan suatu getaran atau satu
getaran jika benda bererak dari titik dimana benda tersebut mulai bergerak dan
kembali lagi ke titik tersebut. Frekuensi adalah banyaknya getaran yang dilakukn
benda selama satu detik, yang dimaksud dengan getaran disini adalah getaran
lengkap. Benda yang bergerak harmonis juga memiliki amplitudo A, simpangan Y
dan energi mekanik.

Figure 1 Ayunan sederhana seperti bandul

Gerak harmonik sederhana yaitu gerak bolak-balik yang terjadi secara


berulang dan teratur (dari titik A ke O, ke B, ke O lagidan ke A) dalam selang
waktu yang sama, nah setiap gerak yang terjadi secara berulang dalam selang
waktu yang sama ini dinamakan atau disebut juga sebagai gerak periodik. Karena
gerak ini terjadi secara teratur maka disebut juga sebagai gerak harmonik
sederhana suatau getaran dimana resultan gaya yang bekerja pada titik sembarang
selalu mengarah ke titik kesetimbangan tersebut.
Apabila ayunan tidak ditarik atau didorong maka ayunan tersebut tidak
akan mengayun, melainkan hanya diam. Begitulah cara kerja ayunan tersebut
,ketika seseorang menaiki ayunan, maka berat badan orang yang menaiki ayunan
tersebut akan mempengaruhi besarnya gaya yang harus diberikan untuk dapat
mengayunkannya. Misalnya, orang yang berbadan kurus ketika diberi dorongan
maka akan terasa ringan untuk mengayunkannya. Berbeda dengan orang yang

4| Fisika Terapan
berbadan gemuk, apabila menaiki ayunan maka ketika diberi dorongan akan
terasa agak berat untuk mengayun kannya.
Ayunan tersebut sama halnya dengan bandul. Bandul adalah sebuah benda bulat
yang diikat oleh tali dan digantungkan pada suatu titik sebagai pemberat (beban)
yang dapat mengayun bebas. Apabila bandul mendapat tarikan atau dorongan
maka bandul tersebut akan berayun atau bergerak bolak-balik untuk menemukan
titik setimbang (diam). Nah gerak bolak-balik inilah yang dinamakan getaran.
Getaran terjadi apabila suatu beban (bandul) ditarik / didorong kemudian
dilepaskan, maka beban tersebut akan bergerak bolak-balik yaitu mulai bergerak
dari titik awal dan kembali lagi ketitik tersebut. Bergeraknya bandul dari titik
awal hingga kembali ketitik tersebut dinamakan juga satu getaran.
Benda yang bergerak harmonis sederhana pada ayunan sederhana memiliki waktu
yang dibutuhkan benda untuk melakukan satu getaran secara lengkap. Benda
melakukan getaran secara lengkap apabila benda mulai bergerak dari titik di mana
benda tersebut dilepaskan dan kembali lagi ketitik tersebut (satu getaran). Pada
gambar di atas, benda mulai bergerak dari titik A lalu ke titik B, ke titik C dan
kembali lagi ke titik B dan A. Urutannya adalah A-B-C-B-A. Seandainya benda
dilepaskan dari titik C maka urutan gerakannya adalah C-B-A-B-C. Adapun
waktu yang diperlukan benda untuk melakukan satu getaran disebut periode
getaran (T). Satu periode adalah waktu untuk bergerak dari posisi A ke B ke C ke
B dan akhirnya kembali ke A atau sering dituliskan A-B-C-B-A. Satuan periode
dinyatakan dengan detik/ sekon (s).

C. PROSES TERJADINYA BANDUL BERAYUN


Getaran merupakan salah satu bentuk gerak benda yang cukup banyak
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya bagaimana getaran yang terjadi
jika sebuah beban dikaitkan atau digantungkan pada sebuah pegas. Contoh yang
lain adalah bandul jam yang berayun kekanan dan kekiri, perahu kecil yang
berayun naik turun dan lain-lain. Berdasarkan contoh tersebut di atas dapat
diketahui bahwa getaran dapat terjadi jika suatu sistem diganggu dari posisi
kesetimbangan stabilnya. Getaran ini akan terjadi secara terus menerus dan

5| Fisika Terapan
berulang-ulang selama sistem mendapatkan gaya. Gerak getaran benda yang
berulang dengan waktu yang tetap biasanya disebut sebagai gerak periodik (costa,
2014).

Sebuah bandul sederhana terdiri atas sebuah beban bermassa m yang digantung di
ujung tali ringan (massanya dapat diabaikan) yang panjangnya l. Bila beban
ditarik ke satu sisi dan dilepaskan, maka beban berayun melalui titik
keseimbangan menuju ke sisi yang lain. Dikatakan bandul berayun ketika
gerakannya periodik (bolak-balik) dan gerakannya selalu melewati posisi
keseimbangan.

Bila amplitudo ayunan kecil, maka bandul melakukan getaran harmonik. Periode
dan frekuensi getaran pada bandul sederhana sama seperti pada pegas. Artinya,
periode dan frekuensinya dapat dihitung dengan menyamakan gaya pemulih dan
gaya sentripetal.

Proses terjadinya bandul berayun ketika Suatu benda digantungkan pada suatu
titik tetap dengan seutas tali yang dianggap tidak bermassa, kemudian tali tersebut
disimpangkan sebesar sudut θ terhadap garis vertikal terjadi gaya berat (w=mg)
dan gaya tegangan tali FT, gaya berat memiliki komponen mg cos θ yang searah
tali dan mg sin θ yang tegak lurus tali. Ketika bandul berayun, bandul tersebut
pasti melewati titik kesetimbangan (Chusni, 2017).

Komponen gaya yang bekerja merupakan gaya berat yang menyinggung lintasan
gerak dengan formula :

F=mg sin θ

F merupakan gaya pemulih yang membawa bandul selalu berayun, sedangkan


tanda minus muncul karena pada GHS arah vektor percepatan berlawanan dengan
arah perpindahan.

6| Fisika Terapan
Gaya pemulih membuat bandul selalu berayun dengn periode yang tetap dengan
menghiraukan gesekan dengan udara.

E. FORMULASI FISIKA YANG BERKAITAN DENGAN


BANDUL BERAYUN
Apa syarat agar benda berosilasi? Seperti sudah dijelaskan di atas bahwa
osilasi adalah gerak bolak balik di sekitar posisi setimbang. Agar ini dapat
terwujud maka saat benda menyimpang dari posisi setimbang harus ada gaya yang
menarik kembali benda ke arah posisi setimbang. Bentuk paling sederhana
persamaan osilasi yang memenuhi kriteria di atas adalah

𝐹 = −𝑘 𝑦

dengan

F adalah gaya yang menarik kembali benda ke posisi setimbang;

k adalah sebuah konstanta;

y adalah simpangan benda dari posisi setimbang.

Tanda negatif pada persamaan diatas menjamin bahwa arah gaya selalu
berlawanan dengan arah simpangan. Dengan demikian gaya menarik kembali
benda ke posisi setimbang. Gaya yang memenuhi persamaan tersebut dikenal
dengan hukum Hooke. Hukum Hooke pertama kali diterapkan pada gaya pegas,
namun selanjutnya diaplikasikan pada semua jenis gaya yang sebanding dengan
simpangan tetapi berlawanan arah, termasuk salah satunya tentang bandul
berayun.

Jika waktu bagi benda melakukan satu osilasi penuh adalah T (dalam
satuan detik) yang dikenal dengan periode osilasi, maka jumlah osilasi per detik
memenuhi persamaan

7| Fisika Terapan
1
𝑓=
𝑇

Jumlah osilasi per satuan waktu disebut frekuensi. Satuan frekeunsi adalah osilasi
per detik (1/s) dan diberi nama hertz (Hz). Untuk frekuensi yang besar, satuan
frekuensi sering disingkat menggunakan singkatan baku, seperti kHz (kilo hertz =
1.000 Hz), MHz (mega hertz = 1.000.000 Hz), dan GHz (giga hertz =
1.000.000.000 Hz).

Pertanyaan selanjutnya adalah, bagaimanakah hubungan antara frekuensi


osilasi dengan sifat-sifat benda yang berosilasi? Karena kita menduga bahwa
simpangan benda yang berosilasi memenuhi fungsi sinusoidal maka kita dapat
memasukkan fungsi coba-coba berikut ini untuk menyatakan simpangan benda
yaitu

𝑦 = 𝐴 cos(𝜔𝑡 + 𝜑0 )

dengan A dan 𝜑0 adalah konstanta. Konstanta A dikenal dengan amplitudo, yaitu


simpangan maksimum benda yang berosilasi, 𝜔 dikenal dengan frekuensi sudut
osilasi, dan 𝜑0 dikenal dengan fase awal. Fase di sini adalah faktor yang berada
dalam tanda cosinus atau sinus, yaitu 𝜔𝑡 + 𝜑0. Satuan fase adalah radian.

Dari persamaan simpangan maka diperoleh kecepatan osilasi benda adalah

𝑑𝑦
𝑣=
𝑑𝑡

𝑣 = − 𝜔𝐴 sin(𝜔𝑡 + 𝜑0 )

dan percepatan osilasi adalah

𝑑𝑣
𝑎=
𝑑𝑡

𝑎 = − 𝜔2 𝐴 cos(𝜔𝑡 + 𝜑0 )

8| Fisika Terapan
Salah satu bentuk gerak osilasi yang lain adalah gerak bandul matematis
sederhana. Bandul tersebut terdiri dari seutas tali yang dianggap tidak memiliki
massa dan sebuah beban diikat di ujung bawah tali. Ujung atas tali dikaitkan pada
posisi tetap (contohnya paku). Beban bergantung bebas dan bergerak bolak-balik
akibat pengaruh gaya gravitasi bumi. Sifat bandul matematis sederhana adalah
simpangan tidak boleh terlalu besar. Kalau simpangan sangat besar maka gaya
yang bekerja pada benda tidak lagi berbanding lurus dengan simpangan. Gaya
berbanding lurus simpangan hanya untuk simpangan kecil.

Pada Gambar 7.4 gaya penarik benda ke posisi setimbang (gaya yang
menyinggung lintasan benda) adalah

𝐹 = −𝑊 sin 𝜃

Untuk besar simpangan yang kecil dapat mengambil pendekatan sin 𝜃 = 𝜃 (


sudut 𝜃 harus dinyatakan dalam satuan radian). Dengan demikian, untuk
simpangan kecil maka gaya penarik benda ke posisi setimbang didekati dengan

𝐹 = −𝑚 𝑔 𝜃

dengan tanda negatif menyatakan arah gaya dan simpangan berlawanan.

9| Fisika Terapan
Gambar 1. Skema bandul matematis sederhana. Benda disimpangan sedikit dari posisi
setimbang lalu dilepas maka benda melakukan osilasi.

Besar simpangan benda adalah 𝑠 = 𝑙𝜃 di mana l adalah panjang tali


bandul dan sudut 𝜃 dinyatakan dalam radian. Dengan demikian, gaya penarik
benda ke arah posisi setimbang menjadi

𝑚𝑔
𝐹= −( )𝑠
𝑙

Dengan menggunakan hukum II Newton 𝐹 = 𝑚𝑎 maka

𝑚𝑔
𝑚𝑎 = − ( )𝑠
𝑙

sehingga kita dapatkan percepatan benda memenuhi

𝑔
𝑎 = −( )𝑠
𝑙

Sehingga persamaan frekuensi osilasi bandul matematis sederhana adalah

10 | F i s i k a Terapan
1 𝑔
𝑓= √
2𝜋 𝑙

Tampak dari persamaan diatas bahwa frekuensi osilasi hanya bergantung pada
panjang tali bandul dan percepatan gravitasi bumi di lokasi tersebut. Makin
panjang bandul maka frekuensi osilasi makin kecil.

11 | F i s i k a Terapan
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN
Kami sangat menyadari dalam pembuatan makalah ini masih sangat
banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga makalah yang akan datang
menjadi lebih baik lagi. Kami harap makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua
serta menambah pengetahuan kita.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. (2017). Fisika Dasar 1. Bandung: Penerbit ITB.

12 | F i s i k a Terapan
13 | F i s i k a Terapan

Anda mungkin juga menyukai