Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di universitas, institut
atau akademi. Mereka yang terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi dapat disebut sebagai
mahasiswa. Tetapi pada dasarnya makna mahasiswa tidak sesempit itu. Mahasiswa adalah
sekumpulan manusia intelektual yang akan bermetamorfosa menjadi penerus tombak estafet
pembangunan di setiap negara, dengan itelegensinya diharapkan bisa mendobrak pilar-pilar
kehampaan suatu negara dalam mencari kesempurnaan kehidupan berbangsa dan bernegara,
serta secara moril akan dituntut tanggung jawab akademisnya dalam menghasilkan buah
karya yang berguna bagi kehidupan lingkungan. Terdaftar sebagai mahasiswa di sebuah
Perguruan Tinggi hanyalah syarat administratif menjadi mahasiswa, tetapi menjadi
mahasiswa mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar masalah administratif itu
sendiri.
Menyandang gelar mahasiswa merupakan suatu kebanggaan sekaligus tantangan.
Betapa tidak, ekspektasi dan tanggung jawab yang diemban oleh mahasiswa begitu besar.
Pengertian mahasiswa tidak bisa diartikan kata per kata, Mahasiswa adalah Seorang agen
pembawa perubahan. Menjadi seorang yang dapat memberikan solusi bagi permasalahan
yang dihadapi oleh suatu masyarakat bangsa di berbagai belahan dunia.
Dibalik gelar khusus “mahasiswa” terdapat tanggung jawab dan fungsi khusus yang di
emban untuk berproses dalam kehidupan bermasyarakat. Secara garis besar terdapat tiga
peran dan fungsi yang sangat penting dari mahasiswa, yaitu:
Pertama, peranan moral, dunia kampus merupakan dunia di mana setiap mahasiswa
dengan bebas memilih kehidupan yang mereka mau. Disinilah dituntut suatu tanggung
jawab moral terhadap diri masing-masing sebagai indidu untuk dapat menjalankan
kehidupan yang bertanggung jawab dan sesuai dengan moral yang hidup dalam
masyarakat.
Etika sendiri memiliki banyak definisi atau pengertian diantaranya: Etika adalah aturan
perilaku , adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya ; Etika berasal dari
kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma , nilai-nilai , kaidah-kaidah dan ukuran-
ukuran bagi tingkah laku manusia di pandang dari segi baik dan buruk yang dapat di tentukan
oleh akal.
Lantas bagaimana bentuk etika yang seharusnya dimiliki oleh seorang mahasiswa ? Di
dalam dunia kampus ada beberapa bentuk sederhana dari etika yang harus dimiliki setiap
mahasiswa.
1. Etika Busana
a. Pakaian sopan disesuaikan dengan peran dan lingkungan.
b. Berpenampilan rapi.
2. Etika Pergaulan
a. Berperilaku dan bertutur kata yang yang sopan.
b. Dapat menjadi contoh di lingkungan di mana mahasiswa berada.
c. Berupaya mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dipelajari di
masyarakat sebagai wujud pengabdian.
3. Etika Lingkungan
a. Mahasiswa memiliki kepedulian terhadap kebersihan, kesehatan dan keindahan
kampus.
b. Mahasiswa tidak merokok di ruang kuliah dan ruangan kantor di lingkungan
kampus.
4. Etika Waktu
a. Mahasiswa mempunyai komitmen tinggi terhadap waktu.
b. Mahasiswa mengikuti tatap muka di kelas secara teratur sesuai dengan jadwal tatap
muka yang telah ditetapkan.
c. Jujur dalam mengisi daftar hadir kuliah.
d. Mahasiswa mematuhi komitmen waktu yang telah dijanjikan kepada dosen
(misalnya kegiatan konsultasi di luar acara tatap muka di kelas ataupun pada
kegiatan bimbingan skripsi).
5. Interaksi dalam Perkuliahan
a. Berani mengemukakan pendapat dan siap menerima pendapat orang lain dalam
proses belajar mengajar.
b. Mahasiswa mempunyai tanggung jawab untuk mengerjakan tugas-tugas yang
dibebankan dosen dalam proses belajar mengajar sesuai dengan kontrak belajar.
c. Mahasiswa tidak menggunakan telepon genggam pada waktu kegiatan
pembelajaran.
6. Proses Ilmiah
a. Berpikir kritis dan rasional dalam menyelesaikan masalah.
b. Bijaksana dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Menjunjung tinggi kejujuran ilmiah dan mentaati kaidah keilmuan yang berlaku
seperti tidak mencontek karya orang lain, plagiat, memalsukan tanda tangan dan
lain-lain.
Selain daripada enam hal diatas, seorang mahasiswa yang baik harus memiliki
kemampuan untuk mengambil keputusan secara etis atau yang biasa disebut “Ethical
Decision Making”. Keputusan Etis merupakan kemampuan dari seseorang untuk memilih
dan membedakan pilihan yang benar dan salah. Pengambilan keputusan etis harus memenuhi
tiga aspek, yaitu aspek baik, aspek benar, dan aspek tepat. Baik mengacu pada landasan dan
tujuan seorang individu dalam mengambil keputusan. Benar berarti setiap keputusan yang
diambil mengacu pada hukum, norma, dan peraturan yang berlaku. Tepat mengacu pada
metode dan cara individu melaksanakan Keputusannya, apakah merugikan orang lain atau
tidak.