Baseline Survey
Daftar Isi
Hlm.
Introduksi
Panduan Ini ............................................................................................ 2
Petunjuk untuk Fasilitator.................................................................... 2
1. Penilaian kebutuhan
2. Kerja tim dalam penyiapan pelatihan
3. Sesi-sesi pelatihan
4. Bahan yang dibutuhkan
5. Bagaimana menyesuaikan materi sesuai dengan kebutuhan
6. Fasilitas pelatihan
7. Fasilitasi
Petunjuk untuk Peserta ......................................................................... 6
1. Persiapan
2. Dinamika kelompok
3. Partisipatoris
Dokumen Referensi ................................................................................. 9
Kesimpulan ..........................................................................................................
Lampiran
1
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
Panduan Ini. . .
Berisi materi yang memfasilitasi pelatihan survei pendasaran (baseline survey).
Mencakup materi berupa: agenda dan prosedur sesi pelatihan, bentuk latihan,
Dapat digunakan oleh para pelatih yang belum pernah memfasilitasi kegiatan
pelatih pada dasarnya sama dengan instruksi untuk peserta; dan mencakup
Instruksi yang khusus bagi peserta akan dibagikan sebagai pegangan sebelum
Panduan ini dirancang untuk dapat digunakan dikalangan organisasi lokal non-
merencanakan pelatihan.
2
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
Tinjau kembali semua materi dan bahas semua umpan balik dari hasil
3. Sesi-sesi pelatihan
Panduan ini ditujukan untuk pelatihan dua hari untuk pengenalan topik
baseline survey. Artinya pelatihan ini akan bermanfaat sebagai pemahaman dasar dan
praktis bagi organisasi lokal non-pemerintah yang berskala kecil dan menengah.
3
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
INPUT
PESERTA PELATIHAN:
Belum dapat jelaskan prinsip baseline survey & perannya dalam monev yang baik
Belum dapat jelaskan nilai penting baseline survey dalam merencanakan, mengendali, dan membuat keputusan
Belum dapat jelaskan komponen utama baseline survey
Belum dapat jelaskan perbedaan riset kualitatif & kuantitatif
Belum dapat jelaskan beragam instrumen riset & fungsi masing-masing
Belum dapat jelaskan beragam jenis survei & fungsi masing-masing
Sesi V: Sesi X:
Observasi untuk Pengumpulan Data Primer Rangkuman Hari Kedua
Agar dapat praktikkan dan pahami observasi Agar dapat pahami secara utuh hasil
sebagai partisipan dalam masyarakat pembelajaran selama hari kedua
Sesi XI:
Sesi VI: Penutup
Rangkuman Hari Pertama Agar dapat buat rencana tindak lanjut dari
Agar dapat pahami secara utuh hasil pelatlhan
pembelajaran selama hari pertama Agar dapat evaluasi pelatihan secara utuh
OUTPUT
PESERTA PELATIHAN:
Sudah dapat jelaskan prinsip baseline survey & perannya dalam monev yang baik
Sudah dapat jelaskan nilai penting baseline survey dalam merencanakan, mengendali, dan membuat keputusan
Sudah dapat jelaskan komponen utama baseline survey
Sudah dapat jelaskan perbedaan riset kualitatif & kuantitatif
Sudah dapat jelaskan beragam instrumen riset & fungsi masing-masing
Sudah dapat jelaskan beragam jenis survei & fungsi masing-masing
4
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
Kertas flipchart
Papan flipchart
Kartu indeks (seukuran setengah kertas A4) yang termasuk tool kit
Sebuah komputer yang dapat dipergunakan untuk presentasi dan layar untuk
memproyeksikan
VCD atau DVD tentang suatu riset untuk kegiatan advokasi masyarakat (yang
dipakai di sini, misalnya, adalah trailer 20 menit untuk film Erin Brockovitch).
panduan.
oleh peserta daripada sekedar memberikan contoh kasus yang ada dalam panduan.
Latihan — Contoh dalan latihan dapat diganti dengan proyek atau kegiatan
umum pada setiap awal sesi dan menyimpulkan setiap hasil pembahasan partisipatif
5
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
Diskusi — Fasilitator memberi pemancing diskusi untuk dibahas oleh peserta dalam
Jajak pendapat awal & akhir — Jajak pendapat ini dilakukan di awal pelatihan
pertama dan di akhir pelatihan kedua agar peserta dapat menilai apakah tingkat
pengetahuan, sikap, dan praktik mereka berubah setelah mengikuti pelatihan ini.
6. Persiapan bahan
Pastikan bahwa semua bahan (kuesioner; fotokopi lembar instruksi, sinopsis
film, dan contoh kasus, serta tool kit) telah dipersiapkan sebelum memulai
sebuah sesi.
berfungsi baik.
Jika perlu, sediakan cue cards pribadi untuk membantu mengingat tahapan-
Perhatikan waktu yang telah digunakan. Letakkan jam tangan di tempat yang
7. Fasilitas pelatihan
Hampir seluruh kegiatan pelatihan ini melibatkan kegiatan kelompok kecil.
Aturlah ruangan sehingga 4-6 peserta dapat duduk secara melingkar, tetapi
6
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
Tempat pelatihan yang ideal adalah ruangan yang baik dan tenang sehingga
Pemisah ruang tidak akan dibutuhkan jika ruangan cukup luas untuk
8. Fasilitasi
Interaksi merupakan hal yang sangat penting untuk partisipasi peserta
pelatihan.
dan menutup sesi sekaligus memberi kesempatan kepada para peserta untuk
berbagi ide.
Di awal pelatihan, juga di awal setiap kegiatan, yang paling penting adalah
Dengan demikian, peserta akan dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik.
7
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
2. Dinamika Kelompok
Proses pelatihan ini diarahkan untuk menciptakan iklim belajar dalam suatu
berpartisipasi aktif.
baiknya.
relatif lebih bebas. Orang-orang tidak selalu harus duduk di kursi dan
3. Partisipatoris
Proses pelatihan ini diarahkan untuk menjamin agar semua terlibat aktif
Untuk itu, setiap peserta diharapkan mau dan mampu terlibat dalam proses
8
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
Setiap orang didorong untuk memberi dan menerima umpan balik sehingga
semua orang yang hadir dapat berkembang dan rintangan kerja kelompok
dapat diatasi.
Dokumen Referensi
Fakultas Kesehatan Masyarakat UI. 2000. ‚Materi Kuliah Metodologi Penelitian
Kesehatan‛. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat UI.
Irawan, Prasetyo. 2002. Logika dan Prosedur Penelitian. Cetakan IV. Jakarta: STIA-LAN
Press.
Malo, Manasse & Sri Trisnaningtias. Tanpa tahun. Metode Penelitian Masyarakat.
Jakarta: PAU Ilmu-Ilmu Sosial UI.
Moleong, Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Cetakan XI. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Narbuko, Cholid & Abu Achmadi. 2001. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
Schall, Nikolaus & Michael Becker. 1997. ‚Practitioner’s Guide: Nutrition Baseline
Survey‛. Jakarta: GTZ.
9
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
Sesi 1:
Pembukaan dan Pencairan Suasana
Tujuan:
Saling mengenal sehingga terbangun suasana yang lebih santai dan nyaman
Agenda
Rincian Kegiatan:
10
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
Kegiatan 1
Fasilitator menjelaskan cakupan topik, tujuan per sesi, dan alokasi waktu dari
pelatihan dua hari ini dan memberi kesempatan bertanya jawab (5‛).
Kegiatan 2
Kegiatan 3
Untuk itu, fasilitator meminta setiap peserta untuk menentukan apa yang
menjadi dua harapan dan dua kekhawatiran utama mereka dan menuliskan
ditulisi (5-10‛).
11
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
Sesi 2:
Pengenalan Topik (Orientasi Pelatihan)
Tujuan:
sebagai suatu action research dan nilai penting data bagi tatakelola ornop;
Agenda
12
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
Rincian Kegiatan:
Kegiatan 1
film, membagi diri menjadi kelompok diskusi beranggota 4-6 orang, dan
Menurut Anda,
masing selama tiga menit. Dalam pleno, peserta membahas kembali hasil
Kegiatan 2
13
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
Menurut Anda:
Mengapa?
2. Jika dapat, baseline survey akan paling bermanfaat pada tahap manakah
masing selama tiga menit. Dalam pleno, peserta membahas kembali hasil
Kegiatan 3
14
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
Oleh karena itu, menurut Irawan (2002), berdasarkan manfaatnya, penelitian dapat
dibedakan dalam dua jenis, yaitu:
1. Basic research; yaitu penelitian yang manfaat praktisnya tidak dapat segera
dilihat,
2. Applied research; yaitu penelitian yang manfaat praktisnya relatif dapat segera
dilihat.
Atau, menurut definsi yang digunakan oleh Malo (tanpa tahun), kedua jenis
penelitian di atas adalah:
1. Penelitian murni: penelitian dibuat untuk kembangkan dan guji hipotesis dan
teori yang secara teoretis menarik untuk si peneliti,
2. Penelitian terapan: penelitian menyangkut masalah yang butuhkan pemecahan
dan jalan keluar. Penelitian terapan mencakup:
action research (penelitian aksi):
- penelitian berfokus pada aksi sosial.
15
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
Prinsip ‚tak ada survei yang bersifat penelitian murni, tak ada survei tanpa
memberikan layanan‛
16
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
17
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
Sesi 3:
Baseline Survey dalam Ranah Riset
Tujuan:
Agenda
Rincian Kegiatan:
18
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
Kegiatan 1
Kegiatan 2
eksekutif suatu baseline survey, kertas flipchart serta spidol, serta fotokopi
Riset Berdasarkan
Manfaat
Riset Berdasarkan
Murni Cakupan Waktu
Cross-sectional
Terapan:
Longitudinal:
- Aksi
- Panel
- Dampak
- Time series
- Evaluasi
- Cohort analysis
Studi kasus
19
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
(10‛).
menurut Anda:
berdasarkan:
a. Tujuan? Mengapa?
b. Manfaat? Mengapa?
2. Tandai (√) pada jawaban yang menurut Anda paling tepat pada
Kegiatan 3
masing-masing kelompok.
setiap boks dengan kartu-kartu plano yang tersedia yang tepat (15‛).
ASPEK PENDEKATAN
Kuantitatif Kualitatif
Struktur & standardisasi
Fleksibilitas dalam rancangan
penelitian
Proses pekerjaan/penelitian
Asumsi tentang hubungan
20
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
Tinggi Rendah
Belum tentu hubungan stabil karena ada Sebagian besar untuk formulasi, kurang
interaksi dinamis dan bertimbal balik untuk pengumpulan & analisis
antarpelaku. Realitas sosial adalah buatan
manusia yang dapat mereka ubah.
Ada kemungkinan mengidentifikasi Tinggi
hubungan yang stabil antarvariabel. Pelaku
dapat menganggap kestabilan sebagai
penghalang perubahan.
Rendah Prosa, citra, metafora, gambaran data seperti
wawancara dan pengamatan terstruktur
Holistik, terutama dilihat dari tafsiran terfragmen atau berurutan sesuai dengan
responden Pandangan hubungan sebab-akibat: variabel sebagian
dilihat dari tafsiran peneliti
P adalah pengamat jarak jauh/analis, R adalah subyek untuk P dalam hubungan
mungkin sekaligus ‚manipulator jarak ‚Anda-Saya‛
jauh‛
Pengujian dengan alat analisis, tabel, Sering induktif
angka, diagram
Kurang untuk formulasi, sebagian besar R adalah proyek untuk P dalam hubungan
untuk pengumpulan & analisis ‚Saya-Benda‛
Terutama deduktif P adalah pelaku dan pengamat sebagai
action researcher atau ‚konsultan interaktif‛
Kegiatan 4
21
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
Neuman (1997) mendefinisikan penelitian sebagai suatu cara yang dilakukan dengan
tujuan mencari jawaban pertanyaan-pertanyaan melalui sekumpulan metode yang
digunakan secara sistematis sehingga diperoleh suatu pengetahuan.
Secara khusus, Neuman (1997) mendefinisikan penelitian sosial sebagai suatu proses
untuk menghasilkan pengetahuan baru tentang hal-ikhwal sosial, serta pengetahuan
baru tentang pekerjaan sosial yang menggunakan suatu pendekatan keilmuan.
JENIS-JENIS PENELITIAN
TUJUAN MANFAAT CAKUPAN WAKTU JENIS DATA
Eksploratori Murni Cross-sectional Data kuantitatif:
- Eksperimental
Longitudinal: - Survei
Deskriptif - Panel - Content analysis
Terapan: - Time series - Statistik eksis
- Aksi - Cohort analysis Data kualitatif:
Eksplanatori - Dampak - Riset lapangan
- Evaluasi Studi kasus - Komparatif historis
Sumber: Neuman (1997)
22
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
Neuman (1997) merinci jenis penelitian berdasarkan rentang waktu yang diteliti
sebagai berikut:
1. Cross-sectional research:
penelitian terhadap sebagian dari gejala (populasi) pada satu waktu
tertentu.
Biasanya mudah dan murah, tetapi tidak dapat meliputi perubahan
sosial secara luas.
2. Longitudinal research:
penelitian terhadap suatu gejala sosial dalam jangka waktu tertentu
yang dilakukan lebih dari sekali.
Lebih rumit dan lebih mahal jika dibandingkan yang sebelumnya,
tetapi efektif untuk melihat perubahan yang terjadi pada satu periode
waktu yang panjang, dan informasi akan lebih kaya.
Jenis penelitian ini terbagi lagi atas:
- Panel study: pengamatan atas kelompok orang yang sama dalam
waktu yang berbeda,
- Time series: pengumpulan jenis informasi yang sama tentang
perubahan gejala dari sekelompok orang dalam waktu yang
berbeda sehingga dapat dilihat ada tidaknya perubahan dalam
kelompok itu,
- Cohort study: pengamatan atas perubahan gejala pada sejumlah
responden dengan karakteristik yang sama yang dapat dilihat dari
pengalaman hidup yang dimiliki.
3. Case study:
penekanan terhadap kasus-kasus tertentu selama satu rentang waktu
yang terbatas.
data yang dikumpulkan dalam penelitian ini sangat rinci dan variatif.
23
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
24
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
25
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
Sesi 4:
Perancangan Baseline Survey
Tujuan:
memahami pentingnya jenis data dalam baseline survey dan jenis instrumen
Agenda
Rincian Kegiatan:
Kegiatan 1
dari suatu laporan baseline survey untuk membacanya secara skimming (5‛).
26
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
1. Jenis data primer dan sekunder apa sajakah yang dikumpulkan dalam
survey ini?
3. Menurut Anda sendiri, jenis data apa saja yang penting dikumpulkan
Kegiatan 2
6 anggota) untuk menyusun kartu langkah kerja baseline survey di papan tulis
Untuk itu, setiap kelompok mendapatkan satu set kartu permainan dan glu-
kerja secara garis besar, kartu-kartu kecil adalah rincian langkah kerja dari
kartu-kartu yang lebih besar (lihat bahan yang terkait dengan sesi ini).
pemenang (10‛).
Kegiatan 3
27
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
DATA PRIMER
(OBSERVASI)
(WAWANCARA (SURVEI)
\MENDALAM)
(DISKUSI
KELOMPOK)
DATA SEKUNDER
(KAJIAN KEPUSTAKAAN)
1. DATA SEKUNDER
1.1. Instrumen pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif:
1.1.1. Kajian kepustakaan
Kegiatan mengumpulkan dan menganalisis bahan kepustakaan
(laporan kegiatan, hasil studi, makalah, pidato ilmiah, skripsi, tesis,
disertasi, peraturan dan perundang-undangan, buku teks, jurnal ilmiah,
buku referensi) secara rinci dan runut
2. DATA PRIMER
2.1. Instrumen pengumpulan data kualitatif:
Pengamatan terstruktur
Wawancara mendalam (wawancara semi-terstruktur)
FGD (wawancara semi-terstruktur)
28
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
2. Kaji bahan pustaka, seperti dari buku data statistik, dokumen laporan;
3. Dapatkan informasi langsung dari hasil observasi atau diskusi kelompok.
Perencanaan
& persiapan
survei
29
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
Pelaksanaan
survei
Jalankan wawancara
Amati lingkungan responden mendalam dan/atau diskusi
kelompok
30
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
1. Entri data:
Data dibubuhi angka-angka kode atau kategori. Setiap responden rumah
tangga perlu diberi tanda nomor urut.
2. Lihat keterwakilan responden:
Sisihkan kuesioner yang dapat menimbulkan distorsi karena tidak
lengkap. Ubah rentang nilai jawaban jika diperlukan.
3. Kelompokkan hasil analisis deskriptif:
Untuk dapat menafsirkan suatu variabel dependen, kelompokkan
variabel menurut hubungan sebab-akibat.
Rumuskan hipotesis berdasarkan daftar pertanyaan dan variabel
independen yang mungkin mempengaruhi status variabel dependen itu.
4. Buat analisis secara mendalam dan terinci:
31
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
32
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
Sesi 5:
Observasi untuk Data Primer
Tujuan:
Agenda
Rincian Kegiatan:
Kegiatan 1
dua orang yang bersengketa tentang kepemilikan tanah (misal: janda miskin
dan wakil perusahaan) hingga mencari bantuan yang melibatkan kepala desa
dan aparat keamanan desa. Beri mereka waktu sekitar 5-10 menit untuk
mempersiapkan diri.
33
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
masalah.
Beri waktu sekitar 5 menit bagi keempat peserta untuk mementaskan roleplay.
1. Dengan cara apa sajakah Anda dapat merekam hasil pengamatan Anda
masing?
2. Dengan cara apa saja Anda dapat merekam hasil pengamatan Anda
masing?
Kegiatan 2
34
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
Pengamatan lingkungan fisik, orang per orang, aksi mereka, foto dan video
Menyimak frase, akses, tatabahasa. Bukan sekedar apa yang disampaikan, tetapi
juga bagaimana disampaikannya
35
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
Sesi 6:
Rangkuman Hari Pertama
Tujuan:
Agenda
Rincian Kegiatan:
Kegiatan 1
pertama.
36
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
Sesi 7:
Data Primer (Wawancara)
Tujuan:
jenis wawancara;
(data kuantitatif)
Agenda
Rincian Kegiatan:
37
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
Kegiatan 1
Kegiatan 2
Kegiatan 3
lainnya dibagi menjadi kelompok 4-6 anggota yang akan menjadi pengamat
Menurut Anda,
Beri lima menit bagi semua pasangan untuk mempersiapkan diri. Lantas,
38
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
Kegiatan 4
39
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
40
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
: Wawancara semi-terstruktur
: Wawancara terstruktur
3. WAWANCARA KELOMPOK
Memberi akses pada pengetahuan lebih banyak tentang masyarakat
secara umum.
Siapa saja yang berada di tempat pada saat wawancara dapat diajak ikut
serta.
Dinamika kelompok memungkinkan isu-isu baru muncul.
41
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
42
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
Sesi 8:
Wawancara Semi-Terstruktur
Tujuan:
Wawancara mendalam
Agenda
Rincian kegiatan:
43
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
Kegiatan 1
Kegiatan 2
Jika ada yang sendirian, mintalah kesediaan anggota dari kelompok yang
lebih besar untuk bergabung dengan peserta yang masih sendiri itu. Sediakan
kertas flipchart yang cukup dan spidol untuk setiap kelompok (5‛).
Daftar FGD
Kelompok Yang perlu Tempat Jenis informasi
diundang yang diperlukan
1. a. ...
b. ...
c. ...
2.
...
Kegiatan 3
44
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
kemakmuran sebagai alat-alat PRA yang dapat dipakai oleh suatu kelompok
setempat.
batas-batas alam dan fisik serta bangunan publik yang penting pada peta itu
(misal: sungai, jalan, sekolah, kantor kepala desa, posyandu, KUD, dan lain-
lain). Mereka perlu membuat kotak keterangan peta yang berisi lambang-
lambang itu.
menentukan ciri-ciri dari rumah tangga kaya, menengah, dan miskin (dengan
- Kotak kecil merah biru hijau masing-masing untuk anak lelaki kaya,
menengah, miskin.
menengah miskin.
45
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
Ambil contoh, peserta meletakkan potongan bulat biru besar dan bulat hijau
besar di gambar ‚posyandu‛. Jika perlu, mereka dapat menulis ‚5‛ dalam
Kegiatan 4
46
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
47
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
48
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
Sesi 9:
Wawancara Terstruktur
Tujuan:
survey
Agenda
Rincian kegiatan:
Kegiatan 1
49
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
Kegiatan 2
Kegiatan 3
Setiap peserta menerima dua lembar fotokopi kuesioner baku untuk baseline
survey.
Kegiatan 4
50
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
Kegiatan 5
51
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
JENIS SURVEI
1. Kuesioner yang dikirim via pos
2. Pedoman wawancara per telepon
3. Pedoman wawancara tatap muka
ISI KUESIONER
1. Pertanyaan yang terkait dengan variabel yang diteliti
2. Lainnya:
informasi identifikasi responden
informasi jalannya proses wawancara
informasi tentang studi untuk responden
JENIS PERTANYAAN
1. terbuka (jawaban bebas dikelompokkan)
2. semi-terbuka (tidak ada jawaban esai)
3. tertutup (jawaban langsung dikoding)
PERTANYAAN TERTUTUP
KEUNTUNGAN KERUGIAN
Lebih mudah & cepat dijawab Dapat menggiring responden
Jawaban dari banyak responden mudah Responden tanpa pendapat/ pengetahuan
dibandingkan bisa menjawab
Jawaban lebih mudah dikoding dan Responden bisa frustrasi jika jawaban yang
dianalisis secara statistik mereka inginkan tak tersedia
Pilihan jawaban dapat memperjelaskan Membingungkan jika pilihan terlalu
maksud pertanyaan banyak (misal, 20)
52
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
53
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
SITUASI WAWANCARA:
Waktu
Orang ketiga
Masyarakat
PEWAWANCARA: RESPONDEN:
Karakteristik sosial Hasil Karakteristik sosial
Keterampilan wawan- Kemampuan memahami
Motivasi cara Kemampuan menjawab
Rasa aman
ISI KUESIONER:
Kepekaan
Kesukaan
Tingkat minat
Sumber kekhawatiran
54
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
Sesi 10:
Rangkuman Hari Kedua
Tujuan:
Agenda
Rincian Kegiatan:
Kegiatan 1
55
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
Sesi 11:
Penutup (Rencana Tindak Lanjut dan Evaluasi)
Tujuan:
masing;
Agenda
Rincian kegiatan:
Kegiatan 1
56
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
Setiap peserta menuliskan rencana tindak lanjut pribadi itu pada selembar
Dalam pleno, beri bagi peserta untuk berefleksi dan berbagi pendapat
Kegiatan 2
sehingga peserta dapat menilai manfaat yang mereka rasakan dari pelatihan
Kegiatan 3
sehingga peserta dapat menilai manfaat yang mereka rasakan dari pelatihan
di depan.
peserta).
57
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
Setiap kali mengevaluasi suatu aspek, mintailah satu dua peserta untuk
Kegiatan 4
Mintailah kesediaan satu dua peserta untuk memberikan kesan dan pesan
58
Panduan Pelatihan Baseline Survey LKPS & LEAD Project – UNDP
KESIMPULAN
kesadaran, pemahaman, dan keterampilan dari para peserta akan arti penting dari
baseline survey bagi keberhasilan pencapaian suatu program yang telah direncanakan.
Dalam konteks ini, penting juga untuk ditekankan keterkaitan antara baseline survey
Pelatihan ini juga diharapkan menjadi mata rantai penting yang dapat
mendorong keberdayaan ornop (CSO) yang termasuk kategori kecil dan menengah.
di antara ornop (CSO) dan juga mengupayakan duplikasi dan pengembangan dari
kegiatan pelatihan yang tertuang dalam panduan ini di lingkungan ornop (CSO)
masing-masing.
dasar perempuan.
59