Penyusun:
Edisi 2
i
KATA PENGANTAR
Petunjuk praktikum analisis obat, makanan dan kosmetik ini disusun untuk membantu
mahasiswa dalam pelaksaan praktikum. Mahasiswa diharapkan dapat membaca dan memahami
Petunjuk ini akan menyajikan aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam pemahaman
pelaksanaan praktikum ini mahasiswa sudah mempunyai gambaran metode dalam industri
farmasi.
Terimakasih kepada semua pihak yang berkontribuksi dalam penyusunan buku ini. Kritik
dan saran dari semua pihak dan pakar terkait sangat diharapkan.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Praktikum 3. Penetapan kadar pemanis buatan (Na-Siklamat) pada minuman serbuk instan ........ 7
Praktikum 4. Uji kandungan bahan kimia obat pada sediaan jamu .............................................. 10
Praktikum 6. Penetapan Kadar Asam Mefenamat Menggunakan Metode Titrasi Alkalimetri .... 13
iii
TATA TERTIB PRAKTIKUM
6. Apabila tidak mengikuti pretest dan praktikum, praktikan harus memberikan surat izin,
iv
Praktikum 1
Uji kadar vitamin B1
A. Tujuan: menetapkan kadar vitamin B1 dalam Tablet dengan metode Spektrofotometri UV
B. Bahan:
Vitamin B1, brom thymol blue, aquadest, kloroform, etanol 95%, dapar amonia, HCl 0,1
N.
C. Alat:
D. Prosedur Kerja
sampai tanda.
Ditimbang 50 mg vitamin, dilarutkan dengan etanol 95% dalam labu takar 100 ml
sampa tanda, disonifikasi dengan sonikator. Apabila masih ada partikel yang belum
Dipipet 4 ml dari larutan induk, dimasukkan dalam labu takar 25 ml. Ditambahkan 2
ml dapar amonia, ditambah 3,3 ml Bromo Thymol Blue 0,05 %. Ditambah aquadest
sampa tanda dan tentukan panjang gelombang maksimum dengan scanning pada
dalam labu takar 25 ml. Ditambahkan 1,2 ml dapar amonia, ditambahkan 2,7 ml BTB
3
4
0,05% kemudian diencerkan dengan aquadest sampa tanda dan baca absirbansinya
5. Penyiapan sampel
Disari dengan kloroform 3 kali sebanyak 10 ml. Diambil sari kloroform, diuapkan
sampai kering. Larutkan dengan HCL 0,1 N dalam labu takat 50 ml sampai tanda.
Dipipet 5 ml larutan sampel, dimasukkan ke dalam labu takar 25 ml, ditambahkan 1,5
ml dapar amonia dan 3 ml BTB 0,05%. Ditambahkan aquadest hingga tanda, diukur
absorbansi pada panjang gelombang hasil scanning. Diplotkan pada kurva baku
4
5
Praktikum 2
Uji kadar Hidroquinon
A. Tujuan: mahasiswa dapat mengekstraksi dan menguji kadar hidrokortison pada sediaan
kosmetik
B. Bahan:
- Melanox
- Etanol 96%
- Aquadest
- Es batu
- Plat KLT
- N-heksan
- Aseton
- Kertas saring
C. Alat:
- Glassware
- Baskom
- Waterbath
- Corong pisah
- Chamber
D. Prosedur kerja
1. Preparasi sampel
gelas beaker 25 mL. Dicampur sampai homogen diatas waterbath dengan suhu 60 oC
5
6
selama 10 menit dan didinginkan dalam baskom yang berisi es sampai terjadi
Catatan: Solusi standar harus baru disiapkan karena stabil selama kurang dari satu hari
3. Prosedur TLC
Plat TLC (20 × 20 cm) dari ketebalan 0,25 mm adalah disiapkan dengan menggunakan
gel silika (90 g) dan air (180 ml) [16]. Piring-piring itu dikeringkan dan diaktifkan
dengan pemanasan dalam oven pada 105˚C selama satu jam. Sistem pelarut; n-Hexane
/ Aseton, 3: 2 digunakan [19]. Dua puluh liter mikro dari setiap sampel dan larutan
standar diendapkan piring dan mereka dikembangkan pada suhu kamar dalam ruang
pemisah vertikal hingga ketinggian kira-kira 16 cm dari permulaan. Itu ruang adalah
sebelumnya jenuh dengan itu sesuai seluler tahap (kejenuhan waktu 1 jam). Setelah
6
Praktikum 3
Penetapan kadar pemanis buatan (Na-Siklamat) pada minuman serbuk instan
A. Tujuan: mahasiswa mampu mengekstraksi dan menguji kadar pemanis pada minuman
instan
B. Bahan:
- NaNO2 10%
- H2SO4 10%
- NaOH 0,1 N
- BaCl2
- HCl pekat
- NaCl jenuh
- Eter
- Kertas saring
C. Alat:
- Glassware
- Buret
D. Prosedur kerja
Timbang 10,0 g natrium nitrit masukkan ke dalam labu ukur 100,00 ml. Tambah
Sebanyak 10,3 ml asam sulfat pekat masukkan ke dalam labu ukur 100,0 ml.
7
8
Larutkan NaOH dalam air bebas CO2 hingga tiap 1000,00 ml larutan mengandung
4,0 g NaOH.
dikeringkan pada suhu 120o C selama 2 jam, tambahkan 7,5 ml air bebas CO2,
kocok sampai larut. Tambahkan 2 tetes fenolftalein dan titrasi dengan NaOH
c) Larutan hasil saringan ditambah 10,0 ml HCl pekat dan 10,0 ml NaNO2 10%.
Prosedur Ekstraksi
1) Timbang saksama 8,0 g minuman sampel masukkan kedalam gelas piala dan
tambahkan 50 ml aquades.
3) Tambahkan 25,0 ml eter kemudian dikocok hingga terbentuk dua lapisan yaitu
lapisan eter di atas dan sampel di bawah (tiap kali habis mengocok hendaknya
8
9
4) Pisahkan lapisan eter (lapisan atas) dari fraksi sampel dan dicuci 2 kali, setiap kali
diulang kembali 2 kali, setiap kali dengan 25,0 ml eter dan dikocok hingga
7) Ekstrak eter hasil tiap kali ekstraksi dikumpulkan dan masukkan ke dalam gelas
9
10
Praktikum 4
Uji kandungan bahan kimia obat pada sediaan jamu
A. Tujuan: Mahasiswa mampu menganalisis bahan kimia obat pada sediaan jamu
10
11
Praktikum 5
Uji kadar Paracetamol
A. Tujuan: memahami dan mengetahui penetapan panjang gelombang maksimum, kurva
B. Bahan:
C. Alat:
D. Prosedur kerja
Timbang seksama bahan obat paracetamol lebih kurang 100 mg yang telah
dalam labu takar dan encerkan dengan aquades sampai 500 ml (larutan stok 200
ppm).
Pipet 5 ml larutan stok dan encerkan dengan aquades sampai 100 ml dalam labu
takar diperoleh larutan 10 ppm. Masukkan larutan standar kedalam kuvet (sel
sampel) dan kuvet lain berisi pelarut tanpa bahan obat (sel blangko). Selanjutnya,
interval 10nm, dimulai dari 220 nm sampai 350 nm. Pada sekitar absorbansi
optimal dilakukan pengukuran pada interval 5 nm, dan pada daerah puncak
maksimum atau minimum lakukan pengukuran pada interval 2 nm. Buatlah garis
spektrum pada kertas grafik dengan memplot harga absorbansi (sebagai ordinat)
11
12
paracetamol.
Timbang 10 mg sampel. Larutkan dalam 15 ml metanol dalam labu takar 100 ml.
Kemudian dipipet 8 ml kedalam labu takar 100 ml. Setelah itu diencerkan dengan
12
13
Praktikum 6
Penetapan Kadar Asam Mefenamat Menggunakan Metode Titrasi Alkalimetri
A. Tujuan: menetapkan kadar asam mefenamat menggunakan metode titrasi alkalimetri
B. Bahan:
Asam mefenamat, NaOH 0,1 N, asam oksalat, aquadest bebas CO2.
C. Alat:
Erlenmeyer, statif, buret.
D. Prosedur kerja
1. Pembuatan Larutan NaOH
NaOH sebanyak 4 gram ditimbang dengan timbangan analitis. NaOH yang sudah
ditimbang kemudian dilarutkan dalam 1 L air bebas CO2 dalam gelas kimia.
2. Pembuatan Larutan Baku Asam Oksalat
Asam Oksalat sebanyak 0,315 gram ditimbang dengan timbangan analitis. Asam
oksalat yang sudah ditimbang kemudian dilarutkan dalam labu ukur 50 mL.
3. Pembakuan NaOH
Larutan baku asam oksalat dimasukkan ke labu Erlenmeyer sebanyak 10 mL dengan
menggunakan pipet ukur. Larutan baku Asam oksalat dititrasi oleh larutan NaOH
dalam buret dengan menggunakan indicator fenolftalein. Titrasi dilakukan sebanyak
tiga kali.
4. Preparasi sampel
Etanol dimasukkan dalam labu Erlenmeyer sebanyak 50 mL dinetralkan dengan
menggunakan NaOH hingga berwarna merah muda dengan penambahan indicator
Fenolftalein. Sampel ditimbang sebesar 100,3 mg lalu dimasukkan ke dalam etanol
yang sudah netral. Dilakukan lagi dalam dua labu Erlenmeyer lain dengan sampel
sebanyak 100,2 mg dan 100,1 mg.
5. Analisis Sampel
Sampel yang telah selesai di preparasi dititrasi oleh NaOH dalam buret dengan
menggunakan indicator Fenolftalein. Sampel dititrasi hingga larutan berwarna merah
muda. Volume NaOH yang dibutuhkan dicatat untuk perhitungan kadar sampel.
13
14
DAFTAR PUSTAKA
Handayani, Tutut., Agustina, Anita. 2015. Penetapan Kadar Pemanis Buatan (Na-Siklamat)
pada Minuman Serbuk Instan dengan Metode Alkalimetri. Klaten: Jurnal Farmasi Sains
dan Praktis.
Karinda, Monalisa., Fatimawali., Citraningtyas, Gayatri. 2013. Perbandingan Hasil Penetapan
Kadar Vitamin C mangga Dodol dengan Menggunakan Metode Spektrofotometri UV-Vis
dan Iodometri. Pharmacon: Jurnal Ilmiah Farmasi.
Ranny, Yulia E., Fardian, Nur., Maulina, Fury. 2017. Uji Kualitatif dan Kuantitatif Kandungan
Pemanis Buatan Siklamat Pada Selai Roti Di Kota Lhokseumawe Tahun 2016. Aceh:
Universitas Malukussaleh.
Siddique, Salma., Parveen, Zahida., Ali, Zeeshan., Zaheer, Muhammad. 2012. Qualitative and
Quantitative Esmetimation of Hydroquinone in Skin Whitening Cosmetics. Pakistan:
Journal of Cosmetics, Dermatological Science and Application.
14