Anda di halaman 1dari 7

Judul : Novel Kenanga Karya Oka Rusmini dalam Perspektif Kajian Budaya

A. Latar Belakang
1. Sastra merupakan karya seni hasil kegiatan kreativitas seorang sastrawan yang
mencerminkan berbagai masalah kehidupan manusia, selain itu sastra juga
menggambarkan suatu kebudayaan yang tumbuh dalam lingkungan masyarakat
2. Karya sastra sebagai pintu masuk untuk memahami kebudayaan dari masyarakat tertentu
3. Novel merupakan hasil karya sastra yang menggambarkan realitas kehidupan, sebagai
hasil karya sastra, novel tidak bisa lepas dari realitas budaya suatu masyarakat.
4. Novel Kenanga karya Oka Rusmini yang diterbitkan pertama pada tahun 2003,
membahas tentang budaya suatu masyarakat, yaitu masyarakat Bali yang terwujud dalam
kebudayaan masyarakat Hindu Bali.
5. Novel Kenanga karya Oka Rusmini yang diterbitkan pertama pada tahun 2003,
membahas tentang budaya suatu masyarakat, yaitu masyarakat Bali yang terwujud dalam
kebudayaan masyarakat Hindu Bali.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah sistem religi yang terdapat dalam novel Kenanga karya Oka Rusmini?
2. Bagaimanakah adat istiadat masyarakat Bali yang terdapat dalam novel Kenanga karya
Oka Rusmini?
3. Bagaimanakah keterkaitan antara aspek budaya dalam karya sastra dengan latar
belakang pengarang yang terdapat dalam novel Kenanga karya Oka Rusmini?
C. Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan dan menjelaskan sistem religi yang terdapat dalam novel Kenanga
karya Oka Rusmini.
2. Mendeskripsikan dan menjelaskan adat istiadat masyarakat Bali yang terdapat dalam
novel Kenanga karya Oka Rusmini.
3. Mendeskripsikan dan menjelaskan bagaimana keterkaitan antara aspek budaya dalam
karya sastra dengan latar belakang pengarang yang terdapat dalam novel Kenanga karya
Oka Rusmini.

D. Kajian Pustaka
1. Sosiologi Sastra Menurut Rene Wellek dan Austin Werren
Pendekatan terhadap karya sastra yang masih mempertimbangkan segi sosial,baik
perubahan sosial dan lain sebagainya sehingga karya tersebut mampu hidup dan
dipertahankan oleh masyarakat.
2. Kebudayaan Menurut Koentjaraningrat.
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem, gagasan, tindakan dan karya manusia dalam
kehidupan masyarakat yang diperoleh dengan belajar. Koentjaraningrat (2000:5)
berpendapat bahwa kebudayaan itu mempunyai paling sedikit tiga wujud
1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-
nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari
manusia dalam masyarakat.
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

3. Religi merupakan suatu keyakinan, nilai-nilai, dan norma-norma hidup yang harus

dipegangi dan dijaga dengan penuh perhatian. Koentjaraningrat, menyatakan

mengenai unsur-unsur dasar pembentuk religi, yaitu

a. emosi keagamaan, sebagai suatu substansi yang menyebabkan manusia menjadi


religious, kekuatan yang menggerakkan jiwa manusia untuk melakukan kegiatan
keagamaan dan merupakan pusat dari segala konsep religi yang diyakini manusia.
b. sistem kepercayaan yang mengandung keyakinan serta bayangan-bayangan
manusia tentang sifat-sifat Tuhan atau yang dianggap sebagai Tuhan, serta
tentang wujud dari alam gaib (supernatural);
c. sistem upacara religius yang bertujuan mencari hubungan manusia dengan Tuhan,
Dewa-dewa atau mahluk-mahluk halus yang mendiami alam gaib;
d. kelompok-kelompok religious (umat beragama) atau kesatuan-kesatuan sosial
yang menganut sistem kepercayaan tersebut.
4. Adat Istiadat
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem, gagasan, tindakan dan karya manusia dalam
kehidupan masyarakat yang diperoleh dengan belajar. Lebih lanjut, Koentjaraningrat
berpendapat bahwa kebudayaan itu mempunyai paling sedikit tiga wujud

1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan-gagasan, nilai


nilai, norma norma, peraturan dan sebagainya.
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari
manusia dalam masyarakat.
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

E. Metode Penelitian

a. Waktu Penelitian
Bulan Juli – Desember 2019
b. Pendekatan dan jenis penelitian
Pendekatan : Kualitatif Jenis Penelitian : Deskriptif Kualitatif
c. Data dan Sumber Data
- Data : Berupa kata-kata, kalimat dan wacana yang ada dalam novel
- Sumber Data Primer
Novel Kenanga
- Sumber Data Sekunder
Buku-buku, artikel, jurnal penelitian yang berkaitan dengan budaya dalam
novel
d. Teknik Pengumpulan Data
- Dokumen dan arsip
- Wawancara
e. Teknik Keabsahan Data
- Triangulasi metode
f. Teknik Analisis Data
- Reduksi Data
Data di identifikasi, difokuskan pada masalah penelitian.
Data disortir, kemudian dikelompokkan berdasarkan masalah penelitian,
setelah itu data dikoding. Pengkodean data. Contoh L3.CL.01:01 ( keterangan
L3 =Lampiran 3, CL. 01= Catatan Lapangan nomor 01, 01= nomor data)
- Sajian Data
Data disajikan untuk melihat gambaran secara keseluruhan dari data penelitian.
- Penarikan Simpulan dan Verifikasi Data
Data telah direduksi dan disajikan setelah itu disimpulkan untuk menjawab
permasahan yang diteliti
F. Hasil Penelitian

A. Sistem religi yang terdapat dalam Novel Kenanga karya Oka Rusmini

1. Emosi keagamaan: suatu getaran dalam jiwa penganut agama yang dapat
menggerakkan manusia untuk melakukan suatu kegiatan-kegiatan yang bersifat religi.
2. Sistem Keyakinan / Kepercayaan
Dasar utama kepercayaan agama Hindu adalah Panca Sraddha
a. Keyakinan terhadap Sang Hyang Widhi Wasa
b. Kepercayaan terhadap roh leluhur, makhluk halus/gaib, dan kekuatan sakti
c. Kepercayaan Terhadap Karmaphala (hukum sebab akibat)
3. Sistem Upacara Keagamaan
Upacara Dalam agama Hindu di sebut Yadya meliputi: Dewa Yadya, Pitra Yadya,
Rsi Yadya, Manusa Yadya dan Bhuta Yadya
Sistem upacara keagamaan secara khusus mengandung empat aspek meliputi:
a. tempat upacara keagamaan dilakukan,
b. saat-saat upacara keagamaan dilakukan,
c. benda-benda dan alat-alat upacara.
d. orang-orang yang melakukan dan memimpin.
e. Upacara /ritual dalam masyarakat Hindu Bali
1). Ngaben
2). Potong gigi/ mesangih
3). Otonan
4. Kelompok keagamaan
a. Keluarga inti atau kelompok lain kekerabatan yang kecil.
b. Kelompok kekerabatan unilenial yang besar seperti klen
c. Kesatuan-kesatuan hidup setempat atau komuniti
d. Kesatuan-kesatuan sosial dengan orientasi yang khas

2. Adat-istiadat Masyarakat Bali Yang Terdapat Dalam Novel Kenanga Karya Oka
Rusmini
a. Adanya catur wangsa dalam masyarakat Hindu Bali
b. Sapaan Jero untuk kaum jaba wangsa yang menikah dengan kaum tri wangsa
c. Sebutan wang jero untuk kaum sudra yang mengabdi pada keluarga griya
d. Sapaan “Ratu” untuk keluarga griya
e. Perkawinan beda kasta (perkawinan nyerod)
f. Larangan mencantumkan gelar kebangsawanan pada anak yang lahir sebelum
perkawinan yang sah
g. Budaya mebraya, majenukan, dan ngayah dalam masyarakat Hindu Bali
h. Tajen sabung ayam masyarakat Bali
i. Tuak minuman khas Bali
j. Taksu pada barang milik kaum brahmana
k. Makanan khas Bali
l. Tradisi masyarakat Hindu Bali menanam bunga di pekarangan
m. Udeng tutup kepala Khas Bali.

3. Keterkaitan aspek budaya karya sastra dengan latar belakang pengarang


a. Keyakinan /kepercayaan tokoh
b. Status Sosial tokoh cerita
c. Latar tempat
d. Kata sapaan yang digunakan tokoh
e. Adat istiadat yang ada dalam cerita

G. Pembahasan
1. Sistem religi yang terdapat dalam Novel Kenanga karya Oka Rusmini

a. Emosi keagamaan
Atmadja dkk (2017) menyatakan bahwa manusia adalah homo religius sehingga
dalam diri manusia senantiasa ada benih-benih ketuhanan yang mendorong
seseorang untuk selalu dekat dengan Tuhan Yang Maha Esa atau Sang Hyang
Widhi Wasa melalui sembahyang sebagai tanda bakti. Emosi keagamaan yang
b. Sistem Kepercayaan /keyakinan
Atmadja dkk (2017) ada tiga kerangka dasar dalam pemahaman dan pelaksanaan ajaran
agama Hindu, antara lain: 1) Tattwa, 2) Etika , dan 3) Upacara atau ritual.
Menurut Dira dan Juliantara (2019) sumber-sumber ajaran tattwa adalah pustaka-
pustaka Hindu yang merupakan sumber ajaran kebenaran atau kenyataan. Yang
menjadi bagian terpenting dalam tattwa adalah ajaran panca sradha.
penelitian Nitayadya (2012) yang meneliti tentang hukum karmaphala dalam novel
“Sukreni Gadis Bali” karya Putu Wijaya.
c. Sistem Upacara /ritual
Ritual = Yadya. Berasal dari kata “yaj” bahasa sansekerta yang berarti korban suci.
Panca yadya berarti Lima korban suci. Panca yadya meliputi: Dewa yadya, Pitra
yadya, Manusa yadya, Rsi yadya dan Butha yadya.
Penelitian terkait upacara /ritual :
Penelitian ernatip (2018) tentang upacara Ngaben, Penelitian Ernawati (2012) dan
Wiguna (2017) tentang upacara potong gigi, penelitian Ngurah dan seniwati (2019)
tentang upacara otonan.
d. Kelompok keagamaan
1. Keluarga inti / kelompok lain kekerabatan yang kecil
Menurut Atmadja dkk (2017) Keluarga inti disebut kuren atau keluarga batih
yang tinggal di karang paumahan sebagai aspek palemahan.
2. Kelompok kekerabatan unilenial yang lebih besar seperti klen.
Koentjaraningrat menyattakan beberapa kuren membentuk kelmpok lebih besar
di sebut dadia.
3. Kesatuan-kesatuan hidup setempat
Komuniti lebih luas dari kelompok ini disebut desa pakraman.
4. Kesatuan –kesatuan sosial dengan orientasi yang khas
Menutut Koentjaraningrat dalam masyarakat Bali terdapat kelompok yang
disebut sekaa seperti: sekaa gong, sekaa pande, dan sekaa tukang kayu.
Menurut Padma di Bali dikenal adanya sekte. Ada Sembilan sekte yang pernah
berkembang di Bali yaitu 1) sekte Bairawa, 2) Sekte Brahma , 3) Sekte Siwa
Sidhanta, 4) Sekte Waisnawa, 5) Sekte Pasupata, 6) Sekte Bhoda/Sogatha, 7)
Sekte Rsi, 8) Sekte Sora, 9) Sekte Ganapati.
Tiga sekte yang masih ada sampai saat ini yaitu sekte Siwa Sidanta, sekte
Waisnawa dan sekte Boda.

2. Adat Istiadat Masyarakat Bali yang Terdapat dalam Novel Kenanga Karya Oka
Rusmini
a. Adanya catur wangsa dalam masyarakat Hindu Bali. Penelitian Kertih dan Susila
(2014) tentang kesalahpahaman tentang kasta. Penelitian Winarta (2015) tentang
keberadaan kasta membuat interaksi tidak seimbang.
b. Sapaan Jero untuk kaum jaba wangsa yang menikah dengan kaum tri wangsa.
Seseorang yang bergalar “jero” tidak boleh lagi bersembahyang di pura keluarga,
tidak boleh mendoakan orang tuanya.
c. Sebutan wang jero untuk kaum sudra yang mengabdi pada keluarga griya. Kaum
sudra yang menjadi pelayan di griya disebut wang jero.
d. Sapaan “Ratu” untuk keluarga griya. Sapaan “Ratu” sebagai tanda penghormatan
pada kaum brahmana.
e. Perkawinan beda kasta (perkawinan nyerod). Penelitian Sudarma (2015) tentang
perkawinan antar wangsa yang disebut asu pundung dan alangkahi karang hul.
Penelitian Kebayantini (2016) tentang upacara patiwangi. Penelitian Widetya dkk
menyatakan perempuan yang melakukan perkawinan nyerod sangat lemah
kedudukannya.
f. Larangan mencantumkan gelar kebangsawanan pada anak yang lahir sebelum
perkawinan yang sah. Penelitian Pramana tentang anak yang lahir diluar
perkawinan. Penelitian Widyanta (2010) tentang anak astra
g. Budaya mebraya, majenukan, dan ngayah dalam masyarakat Hindu Bali.
Penelitian Suwindia dkk tentang konsep menyama braya. Penelitian Suryawan
(2017) terjalinya hubungan harmonis antara agama Hindu dan Muslim di
kampung Angantiga desa Petang Kab. Badung.
h. Tajen sabung ayam masyarakat Bali. Penelitian Aryanata (2017) tentang tajen
i. Tuak minuman khas Bali. Tuak minuman khas Bali yang rasanya manis namun
jika lebih sehari rasanya berubah dan memabukan.
j. Taksu pada barang milik kaum brahmana. Taksu diduga berasal dari kata “Caksu”
yang berasal dari bahasa sansekerta yang berarti mata atau penglihatan. Dibia
(2011) menyatakan bahwa taksu adalah kekuatan yang dapat memberikan
kecerdasan dan kewibawaan kepada pelakunya.
k. Makanan khas Bali. Penelitian Sukerti dkk (2017) tentang sedikitnya restoran
tradisional yang menyajikan maknan khas Bali
l. Tradisi masyarakat Hindu Bali menanam bunga di pekarangan. Sudarta (2001)
menyatakan bahwa bunga merupakan salah satu sarana upacara. Sebagai simbol
Tuhan dan sarana persembahan.
m. Udeng tutup kepala Khas Bali. Dikenakan oleh pria Bali saat beribadah dan acara
adat dan upacara keagamaan.

3. Keterkaitan Aspek Budaya Karya Sastra dengan Latar Belakang Pengarang


dalam Novel Kenanga Karya Oka Rusmini
a. Keyakinan /kepercayaan tokoh
b. Status Sosial tokoh cerita
c. Latar tempat
d. Kata sapaan yang digunakan tokoh
e. Adat istiadat yang ada dalam cerita

H. Simpulan
1. Sistem Religi yang Terdapat dalam Novel Kenanga Karya Oka Rusmini. Secara
keseluruhan sistem religi yang terdapat dalam novel “Kenanga” karya Oka Rusmini dapat
digambarkan sebagai berikut: (a) emosi keagamaan (b) sistem kepercayaan atau
keyakinan (c) sistem upacara atau ritual, (d) Kelompok keagamaan.
2. Adat istiadat Masyarakat Bali yang Terdapat dalam Novel Kenanga karya Oka Rusmini.
Adat istiadat yang terdapat dalam novel Kenanga karya Oka Rusmini meliputi: (a)
adanya catur wangsa dalam masyarakat Hindu Bali, (b) sapaan jero untuk kaum jaba
wangsa yang menikah dengan kaum tri wangsa, (c) sebutan wang jero untuk kaum sudra
yang mengabdi pada keluarga griya. (d) sapaan ratu untuk keluarga griya, (e) perkawinan
beda kasta (perkawinan nyerod), (f) larangan untuk mencantumkan gelar kebangsawanan
pada anak yang lahir sebelum perkawinan yang sah, (g) budaya mebraya, majenukan dan
ngayah dalam masyarakat Hindu Bali, (h) tajen sabung ayam masyarakat Bali, (i) tuak
minuman khas Bali,(j) taksu pada barang milik kaum brahmana, (k) makanan khas Bali,
(l) tradisi masyarakat Hindu Bali menanam bunga di pekarangan dan (m) udeng tutup
kepala khas Bali.
3. Keterkaitan Aspek Budaya Karya Sastra dengan Latar Belakang Pengarang dalam Novel
Kenanga karya Oka Rusmini. Keterkaitan aspek budaya karya sastra dengan latar
belakang pengarang dalam novel Kenanga karya Oka Rusmini dapat dilihat pada aspek
berikut:
a. Keyakinan atau kepercayaan tokoh,
b. Status sosial tokoh cerita.
c. Latar tempat
d. Kata sapaan yang digunakan tokoh cerita
e. Adat istiadat yang ada dalam cerita.

Anda mungkin juga menyukai