Anda di halaman 1dari 19

KASUS SEMINAR

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK


DENGAN MASALAH SISTEM PERNAFASAN
PNEMONIA DI RUANG PERAWATAN 8
RSI FAISAL MAKASSAR

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR


JURUSAN KEPERAWATAN
2019
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA AN.R
DENGAN DIAGNOSA” PNEMONIA”

Tanggal MRS : 15-10-2019 Tanggal Pengkajian : 16-10-2019


Rumah Sakit : Islam Faisal No Register : 173894
Diagnosa Medis : PNEUMONIA Ruangan : Perawatan 8

I. BIODATA
A. Identitas Anak
1. Nama :An R
2. Umur / tgl lahir : 7 bulan 6 hari / 11-03-2019
3. Agama : Islam
4. Alamat : Jl. Paropo No.76
B. Identitas Orang Tua
1. Ayah
a. Nama : Tn. R
b. Pendidikan : SMA
c. Pekerjaan :
d. Alamat : Jl.Paropo No.76
2. Ibu
a. Nama : NY.M
b. Pendidikan : SI
c. Pekerjaan : Guru Honor
d. Alamat: Jl Paropo No.76

II. RIWAYAT KESEHATAN


A. Keluhan Utama : Batuk
B. Riwayat keluhan Utama : Ibu klien mengatakan batuk dialami sejak tanggal 11
oktober 2019 sebelum masuk rumah sakit pada tanggal 15 oktober 2019 ,
Batuk berlendir, demam biasa muncul pada saat malam hari
III. Riwayat kehamilan / persalinan
A. Prenatal
1. Kapan mulai memeriksa kesehatan : usia 3 bulan
2. Keluhan waktu hamil : mual
3. B erapa kali melakukan ANC :
4. Penyakit yang diderita : Tidak ada
5. Ketergantungan obat : tidak ada
6. Imunisasi TT berapa kali : 2
B. Natal
1. Tempat melahirkan : Rumah sakit Grestalina
2. Jenis persalinan : Normal
3. Kegawatan waktu melahirkan : tidak ada
4. Keadaan bayi setelah lahir : tidak ada
5. Kegawatan janin waktu lahir : Tidak ada
C. POST NATAL
1. Kondisi bayi (APGAR SCORE) : 8/10
2. Keadaan anak setelah 28hari : Baik
3. Apakah ada penyakit: tidak ada
4. Keadaan ibu : baik

D. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


1. PENYAKIT KETURUNAN :Diabetes Melitus
2. Anggota keluarga yang terkena penyakit : ibu klien
3. Genogram

? ? 27 ? ? 25 ? ?
Ket : laki-laki G1: Nenek Kakek Masih Hidup

Perempuan G2: ibu dan ayah masih hidup

Sakit G3: Klien adalah anak tunggal dan tinggal serumah

s meninggal dengan ibu dan ayah

- - - - - - - - tinggal serumah

IV. RIWAYAT PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


1. Berat badan lahir :2,9 kg panjang badan lahir : 49 cm
2. Usia tumbuh gigi : belum
3. Perkembangan anak
a. Miring : 4 bulan
b. Tengkurap : 6 bulan
c. Duduk : 7 bulan
d. Merangkak : 7 bulan
e. Berjalan dengan pegangan : Klien belum bisa berjalan
f. Berlari/ memanjat : Klien belum bisa berlari

V. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


1. Penyakit yang pernah diderita : Belum pernah masuk RS sebelumnya
2. Nutrisi : pemberian ASI : YA
Asi diberikan sampai umur :2 minggu
Pemberian susu formula : iya
Alasan pemberian : asi ibu tidak ada
Makanan tambahan :biskuit
Diberikan pada usia : 6 bulan
3. Imunisasi dasar
 BGG 1 Bulan
 Campak 9 bulan (belum dilakukan )
 Dpt ( ,II,III) 2 Bulan , 3 Bulan , 4 Bulan , 6 Bulan
 Polio ( I,II,III,IV) 2 Bulan, 3 Bulan , 4 Bulan
 Riwayat alergi : tidak ada
 Cara mengatasi
VI. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
1. Kondisi rumah saat ini : baik Kondisi rumah saat hujan : baik
2. Teman bermain : orang tua Teman tidur : orang tua : Orang tua
3. Pengasuh anak : orang tua Hubungan dengan keluarga : Baik
VII. RIWAYAT SPRITUAL
Kekuasaan anak beribadah:
Aktivitas bermain :
VIII. REAKSI HOSPITALISASI
A. Pemahaman orang tua tentang sakit dan rawat inap
1. Alasan orang tua membawa anak ke RS : khawatir dengan kedaan anaknya
2. Perasaan orang tua dalam perawatan : cemas
3. Harapan orang btua dalam perawtan : semoga cepat sembuh
4. Ortang yang menjaga anak di RS : orang tua
B. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap
1. Kenapa orang tua anda membawa ke RS ?
2. Apa yang di katakan dokter pada anda ?
3. Apakah anda tahu akan penyebab dari penyakit anda ?
4. Bagaimana perasaan anda sejak di rawat di RS ?
5. Siapa orang terdekat/ terpenting bagi anda ?
6. Apakah anda gampang mendapat teman ?
7. Siapa teman terdekat anda ?
8. Makan apa yang anda sukai ?
IX. AKTIFITAS SEHARI HARI
A. Nutrisi
1. Jenis makan atau diet RS : bubur Nafsu makan: Baik
2. Frekuensi makan : 2 kali Sehari
Porsi makan: Dalam sekali makan klien hanya mampu menghabiskan 8 –
10 sendok makan bayi.
3. Makanan selingan : biskuit Makanan kesukaan: Pisang
4. Makan pantang : Tidak ada
5. Perubahan makan setelah sakit : ibu klien mengakatan anaknya kurang
nafsu makan. Klien hanya mampu menghabiskan bubur 3-5 sendok makan
bayi.
6. Minuman : - Air putih 2-3 gls/hari ( 1 gelas = 200 cc)
- Susu 7-8 botol dot/hari ( 1 botol dot = 120 cc)
7. Perubahan minum saat sakit : ibu klien mengatakan anaknya minum susu
sebanyak 4-5 botol dot/hari (1 botol dot = 120 cc)
B. ELIMINASI ( BAB DAN BAK )
1. Buang air besar
Kebiasaan : 2 kali/hari konsistensi : padat
Perubahan setelah sakit: 2 kali / hari
2. Buang air kecil
Kebiasaan : 4-5 kali/hari
Perubahan setelah sakit: 4-5 kali/hari
C. ISTIRAHAT TIDUR
1. lamanya tidur malam : 7-9 Jam (jam 20.00-23.00, jam 01.00-05.00)
2. Lamanya tidur siang : 6-8 jam ( jam 07.00-09.00, jam 11.00-14.00, jam
16.00-18.00)
X. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum: komposmentis
2. Tanda-tanda vital :
N : 125 X/menit
P : 28 x/ menit
S: 37,8
3. Antroprometri
a. Berat badan : 7,8 kg
b. Tinggi badan : 67 cm
c. Lingkar kepala : 41,5 cm
d. Lingkar dada ; 41 cm
e. Lingkar lengan atas : 15,5 cm
f. Lingkar perut : 41 cm
4. Pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi)
a. Rambut : alopesia: tidak terjadi alopesia
b. Ubun-ubun : menonjol
c. Mata : simetris
d. Hidung : ada sekret dan ingus, pernapasan cuping hidung. tidak ada polip,
pernapasan dangkal dan cepat .
e. Telinga : simetris
f. Mulut : tidak ada kelainan pada mulut
g. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
h. Dada : bentuk simetris pernapasan ronchi
i. Abdomen ; peristaltik usus normal, hepar dan limpfa tidak teraba
j. Genetalia : normal tidak ada kelainan
k. Anus : normal
l. Ekstremitas superior : kekuatan: lemah
m. Estremitas interior : kekuatan : lemah
n. Integumen : kulit pucat, temperatur hangat, teraba lembab
5. Nerfus kranialis
1. N. Olvaktorius : mampu mengidentifikasi bau
2. N. Ovtikus : tes visual dengan kertas spellen
3. N. Okulomutolius : pergerakan mata, refleks pupil
4. N. Trolearis : pergerakan mata kebawah dan keatas
5. N. Trigeminus : refleks kornea
6. N. Abdusen : pergerakan mata ke lateral
7. N : Fasialis : sensasi rasa gula,garam,jeruk
8. N. Akustikus : lakukan tes weber dan rinne
9. N. Glossofaringeal : savias dan rasa
10. N.Vagus : gag refleks
11. N. Spinal assesorias : pergerakan bahu dan rotasi kepala
12. N. Hipoglossal :pergerakan lidah

XI. PEMERIKSAAN PENUNJANG


A. Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan Hasil Nilai Satuan


WBC 12,62 4-10 10/uL
NEU 38.8 39.7-73.7 %
LYM 44.4 18.0-48.3 %
MONE 14.7 4.40-12.7 %
EOS 0.440 0.60-7.30 %
BASO 1.62 0.80-1.70 %
RBC 4.50 3.6-5.2 A
HGB 11.2 10.1-12.9 Pg
HCT 33.5 32-44
MCV 74.5 74-106 %
MCH 24.9 21-33 10/Ul
MCHC 33.5
RDW 13.6 11.5.14.5
PLT 222 229-553

B. Pemeriksaan radiologi
Hasil pemeriksaan
 Pneumoni dextra
 COR, kedua sinus dan diafragma baik
 Tulang infak
6 tahun ke atas
1. Perkembangan kognitif
2. Perkembangan psikososial
3. Perkembangan psikoseksual

XII. PERAWATAN DAN PENGOBATAN


A. Pengobatan
1. Sebelum Masuk RS
Ibu klien mengatakan jika anaknya demam dan batuk, anaknya diberi obat
penurun panas
B. Perawatan
Tindakan perawatan yang diberikan
 Klien terpasang infus
 Observasi tanda tanda vital
 Pemberian nebulizer
 Injeksi

XIII. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN


A. KPSP
B. 0-6 tahun menggunakan DPST
1. Motorik kasar
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati
sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh :
- Tangan bersentuhan
- Memegang dengan ibu jari
2. Motorik Halus
Aspek berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh, meliputi :
- Gerakan seimbang - duduk kepala tegak - membalik
- Mengangkat kepala -menumpu badan pada kaki - duduk tanpa
pegangan
3. Bahasa
Kemampuan memberikan respon suara , mengikuti perintah dan bicara
spontan :
- Bereaksi - tertawa - menoleh kearah suara
- Bersuara - berteriak - papa/mama spesifik
4. Perilaku sosial
Aspek yang digunakan berhubungan dengan kemampuan mandir,
bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya , seperti
- Menatap muka -tersenyum spontan -tepuk tangan
- Membalas senyum pemeriksa - mengamati tangannya - berusaha
menggapai mainan

Program Terapi
 Infuse Deks 5% 20 tpm
 Paracetamol 10mg/ 8 jam / iv
 Ambroxol syr 4 ml/ 8 jam / oral
 Dempridone syr 2 mg/ 8 jam / oral
 Gentamicin 20mg / 12/ iv
 Nebulizer Nacl 0.9% 3m/ jam / inhalasi
KLASIFIKASI DATA

DS: - ibu klien mengatakan anaknya batuk berlendir sejak tanggal 11 Oktober 2019
sampai tanggal 15 Oktober 2019

- Ibu klien mengatakan demam pada malam hari

DO: - Klien tampak lemah

- Klien tampak beringus

- Bunyi napas ronchi

- Hasil pemeriksaan radiologi: Pneumonia Dextra

-Klien teraba hangat: S = 37,8 °C

-Hasil pemeriksaan Lab:

WBC = 12.62

DIOAGNOSA KEPERAWATAN

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d penumpukan mucus jalan napas
2. Hipertermi b.d inflamasi pada jaringan parengkin paru

ANALISA DATA

No. Analisa Data Etiologi Masalah


1. Ds : ibu klien mengatakan terpapar polusi udar yang terus Bersihan jalan
anaknya batuk berlendir sejak menerus napas tidak
tanggal 11 Oktober 2019 efektif
sampai tanggal 15 Oktober Obshypertrofi dan hyperplasia
2019 kelenjar mucus serta metaplasisel
goblek
Do :
 Klien tampak lemah Sekret terakumulasi pada jalan
 Bunyi napas ronchi napas
 Klien tampak beringus
 Hasil pemeriksaan Penurunan kemanpuan untuk
radiologi = Pnemunia mengeluarkan secret
Dextra
Bersihan jalan napas tidak efektif

2. Ds : ibu klien mengatakan adanya faktor penyebab Hipertermi


anaknya deman pada (abses paru)
malam hari
Do : Adanya infeksi parenkim paru
 Klien tamppak lemah
 Klien teraba hangat Inflamasi parenkim paru
Hasil TTV : S = 37,8°c
 Hasil pemeriksaan Lab Terjadi reaksi tubuh terhadap
- WBC ( White Blood infeksi
Cell) = 12.62
Hipertermi
INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Tujuan Kriteria Intervensi Rasional


Keperawatann hasil
Bersihan jalan Setelah - Suara 1. kaji frekuensi 1. Untuk melihat kemajuan
nafas tidak dilakukan napas / kedalaman dari hasil intervensi yang
efektif b.d tindakan bersih dan gerakan telah dilakukan
penumpukan keperawatan tidak ada dada 2. untuk menentukan
mucus di jalan 3x24 jam ronchi 2. Auskultasi intervensi selanjutnya
nafas diharapkan - secret di area paru dextra 3. untuk membebaskan
jalan nafas jalan napas lobus 2 jalan napas dari tumpukan
efektif bersih 3. lakukan secret.
pengisapan 4. membantu
lendir mengencerkan dahak.
(Nebulizer) 5.Analgetik untuk
(Nacl 0,9% 3 mengurangi/menghilangkan
ml) batuk
4. Anjurkan
orang tua untuk
berikan minum
air hangat ±250
ml (50 ml
dalam rentang
waktu 20
menit)
5. berikan obat
indikasi :
- ambroxol syr
4 ml / 8 jam /
oral
- demperidone
syr 2 mg / 8
jam / oral
Hipertermi b.d Setelah - suhu 1. Observasi 1. untuk mngetahui
inflamasi pada dilakukan tubuh tanda-tanda- keseimbangan fisiologis
jaringan tindakan normal tanda vital tubuh
parentim paru keperawatan 36,5-37,5 2. Anjurkan 2. untuk menyerap keringat
3x24 jam °C klien memakai 3. mencegah terjadinya
diharapan pakaian yang dehidrasi
masalah tipis 4. merangsang pembulu
teratasi 3. anjurkan darah dalam fasodilatasi.
klien banyak 5. membantu dalam
minum air ( 200 penurunn panas
cc / 5 jam )
4. berikan
kompres air
hangat (Dahi)
5.berikan obat
penurun panas :
paracetamol
tmg/ 8 jam / iv
Hari/ Tgl Diagnosa Implementasi Evaluasi
Keperawatan
rabu, Bersihan jalan 09.00 13.00
16 napas tidak 1. mengkaji frekuensi / S:
oktober efektif b/d kedalaman dan gerakan dada - Ibu klien mengatakan
2019 penumpukan Hasil : RR : 28/i belum dapat mengeluarkan
mucur di jalan 2. Auskultasi area paru dextra dahak
nafas lobus 2 O : Klien tampak lemah
Hasil : bunyi napas ronchi Klien tampak batuk
3. melakukan pengisapan lendir A : masalah belum teratasi
(Nebulizer) (Nacl 0,9% 3 ml) P : intervensi dilanjutkan
Hasil : secret lendir belum bisa
keluar
4. menganjurkan orang tua
untuk berikan minum air hangat
±250 ml (50 ml / 20 menit)
Hasil : orang tua klien
mengikuti anjuran.
5. memberikan obat indikasi :
- ambroxol syr 4 ml / 8 jam /
oral
- demperidone syr 2 mg / 8 jam
/ oral
Hasil : klien minum obat
Hipertermi b/d Jam 10.00 S : - ibu klien mengatakan
inflamasi pada 1. mengobservasi tanda-tanda- demam anaknya naik turun
jaringan tanda vital O : klien teraba hangat S :
perenkim diparu Hasil : 37,8°C
S : 37,8°c A : masalah belum teratasi
N : 125x/ menit P : lanjutkan intervensi
P : 28x/ menit
Hasil : pasien teraba hangat
2. menganjurkan klien memakai
pakaian yang tipis
Kriteria Hasil : ibu klien
mengikuti perintah
3. menganjurkan klien banyak
minum air ( 200 cc / 5 jam)
Kriteria Hasil : ibu klien
mematuhi anjuran
4. memberikan kompres air
hangat (Dahi)
Hasil : tampak klien dikompres
5. berikan obat penurun panas :
paracetamol tmg/ 8 jam / iv
Hasil : - 37,8°C
kamis, Bersihan jalan Jam 10.00 S : ibu klien mengatakan
17 nafas tidak 1. mengkaji frekuensi / sudah mengeluarkan dahak
oktober efektif b/d kedalaman dan gerakan dada. O : klien dapat
2019 penumpukan Hasil : 28x/menit mengeluarkan dahaknya
mucus di jalan 2. Auskultasi area paru dextra A : maslah teratasi sebagian
nafas lobus 2 = klien dapat mengeluarkan
Hasil : bunyi nafas Ronchi dahak
3. melakukan pengisapan lendir P : lanjutkan intervensi
(Nebulizer) (Nacl 0,9% 3 ml)
Hasil : secret / lendir belum
bisa keluar
4. menganjurkan orang tua
untuk berikan minum air
hangat ±250 ml (50 ml / 20
menit)
Hasil : orang tua klien
mengikuti anjuran.
5. memberikan obat indikasi :
- ambroxol syr 4 ml / 8 jam /
oral
- demperidone syr 2 mg / 8 jam
/ oral
Hasil : klien minum obat.
Hipertermi b/d Jam 12.00 S : ibu klien mengatakan
inflamasi pada 1. Mengobservasi tanda-tanda demam anaknya sudah
jaringan vital turun
parentim paru Vital : S = 37,5°C O:
P = 28*/menit Klien teraba hangat
N = 125*/menit S :37,3°C
2. menganjurkan klien memakai
pakaian yang tipis A : masalah teratasi
Hasil : ibu klien mengikuti sebagian
perintah P : pertehankan intervensi
3. menganjurkan klien banyak
minum air ( 200 cc / 5 jam)
Hasil : ibu klien mematuhi
anjuran
4. memberikan kompres air
hangat (Dahi)
Hasil: klien tampak
dikompres
5. berikan obat penurun panas :
paracetamol tmg/ 8 jam / iv
Hasil : S = 37,3°C

Jumat, 18 Bersihan jalan 13.15 S:


oktober nafas tidak 1. mengkaji frekuensi / - Ibu klien mengatakan
2019 efektif b/d kedalaman dan gerakan dada belum dapat mengeluarkan
penumpukan Hasil : RR : 28/i dahak
mucus di jalan 2. Auskultasi area paru dextra O : -Klien tampak lemah
nafas lobus 2 Klien dapat
Hasil : bunyi napas masih mengeluarkan
terdengar ronchi dahaknya
3. melakukan pengisapan lendir Msih terdengar rochi
(Nebulizer) (Nacl 0,9% 3 ml) A : masalah belum teratasi
Hasil : secret lendir belum bisa P : Pertahankan intervensi,
keluar klien pulang
4. menganjurkan orang tua
untuk berikan minum air hangat
±250 ml (50 ml / 20 menit)
Hasil : orang tua klien
mengikuti anjuran.
5. memberikan obat indikasi :
- ambroxol syr 4 ml / 8 jam /
oral
- demperidone syr 2 mg / 8 jam
/ oral
Hasil : klien minum obat

Anda mungkin juga menyukai