Anda di halaman 1dari 16

CONSEPT AND THE COST ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM

MAKALAH

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Biaya

Dosen Pengampu:Adrian Hartanto Sanputra, S.E.,MSA

Disusun Oleh

Novita Nurcahyani (12406183107)

Evi Nurhidayah (12406183125)

Melinia Febrianti (12406183132)

Cindy Novitasari (12406183138)

KELAS 4C

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

FBERUARI 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala
karunianya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam semoga senantiasa
abadi tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan umatnya.

Sehubungan dengan selesainya penulisan makalah ini maka penulis mengucapkan


terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Maftukin, M.Ag selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung.
2. Bapak Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam.
3. IbuHj. Amalia Nuril Hidayati, SE, M.Sy, selaku Ketua Jurusan Manajemen Keuangan
Syariah.
4. Adrian Hartanto Sanputra, S.E., MSA sebagai dosen mata kuliah Perilaku Islam
Organisasi yang telah memberikan pengarahan sehingga makalah dapat
taerselesaikan.
5. Semua pihak yang telah membantu terselesaikanya penulisan makalah ini.

Dengan penuh harap semoga jasa kebaikan mereka diterima Allah SWT. Dan tercatat
sebagai amal shalih Akhirnya, karya ini penulis suguhkan kepada segenap pembaca, dengan
harapan adanya saran dan kritik yang bersifat konstruktif semi perbaikan. Semoga karya ini
bermanfaat dan mendapat ridho Allah SWT.

Tulungagung, 12 Februari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Cove.......................................................................................................................................... i

Kata Pengantar ......................................................................................................................... ii

Daftar Isi .................................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
C. Tujuan ...................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Biaya dan Sistem Informasi Biaya..............................................................


B. Analisis Perilaku Biaya..............................................................................................

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. SARAN

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Akuntansi biaya pernah dianggap hanya berlaku dalam perusahaan manufaktur. Tetapi
sekarang setiap jenis dan ukuran organisasi memperoleh manfaat dari penggunaan akuntansi
biaya. Misalnya kauntansi biaya digunakan oleh intitusi keuangan, perusahaan transportasi,
firma jasa profesional, rumah sakit, gereja, sekolah, perguruan tinggi dan badan pemerintah
serta aktivitas pemasaran dan administratif dalam perusahaan manufaktur. Pada bab ini saya
ingin memperkenalkan akuntansi biaya dilihat dari sisi lingkungan internal dan eksternal
pada bab ini menyajikan konsep dasar akuntansi biaya dan memperkenalkan akuntansi biaya
sebagai sistem informasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya?
2. Apa yang dimaksud dengan Analisis Perilaku Biaya ?

C. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini agar pembaca mampu mengerti, memahami dan
penjelasan tentang :

1. Konsep Biaya Sistem dan Informasi Akuntansi Biaya


2. Analisis Perilaku Biaya

BAB II
PEMBAHASAN

1. Konsep Biaya Sistem dan Informasi Akuntansi Biaya

 Konsep Biaya

Konsep biaya telah berkembang sesuai kebutuhan akuntan, ekonomi, dan insinyur
akuntan telah mendefiniskan biaya sebagai “nilai tukar pengeluaran”, pengorbanan untuk
memperoleh manfaat . dalam akuntansi keuangan pengeluaran atau pengorbanan pada saat
akusisi diwakili oleh penyusutan saat ini atau di masa yang akan datang dalam bentuk kas
atau aktiva lain. Seringkali istilah biaya (cost) digunakan sebagai sinonim dari beban
(expense) hal tersebut tidaklah tepat . beban dapat didefinisikan sebagai aliran keluar terukur
dari barang atau jasa yang kemudian ditandingkan dengan pendapatan untuk menentukan
laba.
Atau sebagai penurunan dalam aktiva bersih sebagai akibat dari penggunaan jasa
ekonomis dalam menciptakan pendapatan atau pengenaan pajak oleh pemerintah.Untuk
membedakan antara biaya dan beban, bayangkan pembelian bahan baku secara tunai, karena
aktiv berish tidak terpengaruh, tidak ada beban yang diakui, sumber dayaprusahaan hanya
diubah dari kas menjadi persediaan bahan baku. Bahan baku tersebut dibeli dengan biaya
tertentutetapi belum menjadi beban. Ketika perusahaan kemudian menjual bahan baku
dibukukan sebagai beban adalah biaya, tetapi tidak setiap biaya adalah beban contohnya saja
aktiva adalah biaya, tetapi bukan (belum menjadi beban).

 Objek Biaya

Suatu ibejk biaya (cost object) atau tujuan biaya (cost obejctiv) didefinisikan sebagai
suatu item atau aktivitas yang biasanya diakumulasi dan diukur. Berikut adalah item-item dan
aktivitas-aktivitas yang dapat menjadi objek biaya:

 Produk

 Batch unit-unit sejenis pelanggan

 Pesanan pelanggan

 Kontrak

 Lini produk

 Proses

 Departemen

 Divisi

 Proyek

Konsep dari objek biaya adalah suatu terobosan ide di akuntansi, pemilihan objek biaya
memberikan jawaban atas pertanyaan paling mendasar tentang biaya yakni “Biaya dari apa ?”
karena begitu banyak penemuan,perencanaan, dan pengendalian biaya maka sistem akuntansi
biaya bersifat multidimensi , desain dari sistem akuntansi biaya dan implememntasinya harus
memperhatikan kebutuhan yang beragam.

 Kemampuan untuk Menelusuri (traceability) Biaya ke Objek Biaya


Setelah objek biaya dipilih, pengukuran biya sebagian besar bergantung pada
kemampuan untuk menelusuri (traceability) biaya terhadap objek biaya. Kemampuan
untuk menelusuri biaya menentukan seberapa objektiv, dapat diandalkan, dan berartinya
ukuran yang dihasilkan, dan seberapa yakinnya pengambilan keputusan dalam memahami
dan mengandalkan ukuran biaya sebagai dasar untuk membuat prediksi dan mengambil
keputusan

Cara umum untuk membedakan karakter biaya adalah dengan memberikan label biaya
langsung atau tidak langsung dari suatu objek tertentu, seolah-olah ada dua tingkat
kemampuan penelusuran namun pada kenyataannya, tingkat kemampuan penelusuran ada
pada suatu kontinum untuk mengilustrasikan tingkat kemampuan penelusuran yang
berdea-beda di sepanjang kontinum, objek biaya didefinisikan sebagai suatu unit produk.
Misalnya ketika istilah biaya langsung dan biaya tidak langsung digunakan tanpa objek
tertentu, sudah menjadi tradisi untuk mengasumsikan bahwa suatu unit produk adalah
objek biayanya. Pada tingkat ekstrim dari biaya yang dapat ditelusuri secara langsung
adalah item-item yang secara fisik atau kontrak dapat didefinisikan sebagai komponen-
komponen dari unit produk jadi.

Di dekat ekstrim tersebut adalah biaya-biaya yang secara empiris dapat ditelusuri ke
produksi unit dengan mengobservasi proses produksi. Diluar item-item biaya yang secara
fisik, kontrak atau empiris dapat ditelusuri sedikit tingkat arbitrer mungkin masuk dalam
usaha untuk mengidentifikasi biaya tambahan untuk suatu unit produk.

 Sistem Informasi Biaya

Informasi biaya yang sistematis dan komperatif serta data biaya dan laba analisis
dibutuhkan agar manajer dapat menetapkan target laba , menetapkan target dapertemen
untuk manajemen menengah dan manajemen operasi,mengevaluasi efektivitas rencana
menunjukkan keberhasilan atau kegagalan tertentu, mengindentifikasikan dan memilih
strategi , serta memutuskan penyesuaian dan perbaikan dalam organisasi. Sistem
infotmasi yang terjntegrasi dan terkoordinasi menyediakan informasi yang di butuhkan
oleh manajer dan mengkomunikasimannya dengan segera dalam bentuk yang dapat
dipahami oleh pengguna informasi. Kesempatan dapat hilang karena komunikasi yang
buruk. Data akuntansi diakumulasikan dalam berbagai bentuk, metode dan sistem sesuai
dengan jenis dan ukuran bisnis yang berbeda beda. Sistem informasi yang berhasil
sebaiknya disesuaikan agar merupakan perpanduan yang paling efisien antara
kecanggihan dan kesederhanaan.

Sistem informasi akuntansi biaya harus mencerminkan pembagian otoritas sehingga


manajer individual dapat di minta pertanggungjawaban. Sistem harus di desain untuk
merangsang manajemenberdasarkan pengecualian. Yaitu, sistem harus menyediakan
manajemen dengan informasi yang memfasilitasi indentifikasi segera dari aktivitas yang
memerlukaan perhatian. Sistem informasi sebaiknya memfokuskan perhatian manajeme.
Beberapa aspek signifikan dari kinerja mungkin saja sulit diukur, sementara faktor yang
lebih mudah diukur namun kurang signifikan bisa menyebabkan perusahaan mengejar
atau menekan secara berlebihan pada ativitas yang salah. Manajer sebaiknya memperoleh
informasi mengenai kesesuaian , maksud kegunaan dari keterbatasan informasi. Beberapa
persyaratan untuk pembukuan dan pelaporan diharuskan oleh kekuatan di luar organisasi.
Persyaratan hukum, undang undang , dan kontraktual hadus di penuhi oleh sistem yang
efetif secara biaya. Kecanggihan sistem diluar persyaratan tersebut ditentukan semata
mata oleh nilai yang dihasilkan bagi manajemen.

 Daftar Akun

Setiap organisasi laba dab nirlaba, tidak peduli ukuran dan kompleksitasnga , harus
memiliki sejenis sistem akuntansi buku besar. Agar sistem tersebut dapat berfungsi , data
dikumpulkan , diidentifikasikan , dan diberi kode untuk pencatatan dalam jurnal dan
pembukuan ke akun buku besar. Prasyarat untuk memenubi tugas tersebht secara efisien
adalah daftar akun yang di desain dengan baik ungyk mengklasifikasikan biaya dan
beban. Suatu daftar akun biasanya dibagi menjadi dua bagian : akun akun neraca untuk
aktiva , kewajiban dan modal, dan laporan laba rugi untuk penjualan, harga pokok
penjualan ,overhead pabrik , beban pemasaran , beban administratig , dan beban serta
pendapatan lain lain. Nomor akun umumnya digunakan untuk menghindari kebingungan
yang di diciptakan oleh ejaan yang berbeda beda dan singkatan dari judul akun yang
sama. Pengunaan nomor untuk mewakili nomor akun adalah bentuk paling sederhana dari
simbolisasi dan penting saat peralatan pemrosesan data elektronik digunakan.

 Klasifikasi Biaya
Klasifikasi biaya sangat penting guna membuat ikhtisar yang berarti atas data biaya.
Klasifikasi yang paling umum digunakan didasarkan pada hubungan antara biaya dengan
berikut ini.

1. produk (satu lot, batch, atau unit dari suatu barang jadi atau jasa)
2. volume produksi
3. departemen, proses, pusat biaya/ Cost Center atau divisi lain dari manufaktur
4. periode akuntansi
5. suatu keputusan, tindakan atau evaluasi.
 Biaya dalam Hubungan dengan produk

Proses klasifikasi biaya dan beban dapat dimulai dengan menghubungkan biaya ke
tahap yang berbeda dalam operasi suatu bisnis.dalam lingkungan manufaktur, total biaya
operasi terdiri atas dua elemen: biaya manufaktur dan biaya komersial.

 Biaya manufaktur.Biaya manufaktur-juga disebut biaya produksi atau biaya


pabrik-biasanya didefinisikan sebagai jumlah dari tiga elemen biaya: bahan
baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Bahan baku
langsung dan tenaga kerja langsung, keduanya disebut biaya utama (prime
cost). Tenaga kerja langsung dan overhead pabrik, keduanya disebut biaya
konversi.

 Bahan baku langsungadalah semua bahan baku yang membentuk bagian


integral dari produk jadi dan dimasukkan secara eksplisit dalam perhitungan
biaya produk.

 Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang melakukan konversi bahan
baku langsung menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara layak ke
produk tertentu.
 Overhead pabrik-jugadisebut overhead manufaktur, beban manufaktur, atau
beban pabrik-terdiri atas semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri secara
langsung ke output tertentu. Overhead pabrik biasanya memasukkan semua
biaya manufaktur kecuali bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung.
 Bahan baku tidak langsungadalah bahan baku yang diperlukan untuk
penyelesaian suatu produk tetapi tidak diklasifikasikan sebagai bahan baku
langsung karena bahan baku tersebut tidak menjadi bagian dari produk.

 Tenaga kerja tidak langsungadalah tenaga kerja yang tidak dapat ditelusuri
langsung ke konstruksi atau komposisi dari produk jadi.

 Beban Komersial-Beban Komersial terdiri atas dua klasifikasi besar: beban


pemasaran dan beban administratif (juga disebut beban umum dan
administratif).
 Beban pemasaran mulai dari titik di mana biaya manufaktur berakhir. Yaitu,
ketika proses manufaktur selesai dan produk ada dalam kondisi siap dijual.
 Beban administratif termasuk yang terjadi dalam mengarahkan dan
mengendalikan organisasi. Tidak semua beban tersebut dialokasikan sebagai
beban administratif. Gaji dari wakil presiden direktur yang bertanggung jawab
atas proses manufaktur dapat dianggap sebagai biaya manufaktur, dan gaji
wakil presiden direktur yang bertanggung jawab atas pemasaran dapat
dianggap sebagai biaya pemasaran.
 Biaya dalam Hubungannya dengan Volume Produksi

Beberapa jenis biaya berubah secara proporsional terhadap perubahan dalam volume
produksi atau output, sementara yang lainnya tetap relatif konstan dalam jumlah.
Kecenderungan biaya untuk berubah terhadap output harus dipertimbangkan oleh
manajemen jika manajemen ingin sukses dalam merencanakan dan mengendalikan biaya.

Biaya variabel. Jumlah total biaya variabel berubah secara proporsional terhadap
perubahan aktivitas dalam rentang yang relevan (relevant range). Dengan kata lain, biaya
variabel menunjukkan jumlah per unit yang relatif konstan dengan berubahnya aktivitas
dalam rentang yang relevan. Biaya variabel biasanya memasukkan biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung.

Berikut ini adalah biaya overhead yang diklasifikasikan sebagai biaya variabel:

 Perlengkapan
 Bahan Bakar
 Perlatan kecil
 Kerusakan, sisa dan beban reklame
 Biaya penerimaan
 Royalti
 Biaya komunikasi
 Upah lembur
 Penanganan bahan baku

Biaya tetap. Biaya tetap bersifat konstan secara total dalam rentang yang relevan.
Dengan kata lain, biaya tetap per unit semakin kecil seiriang dengan meningkatnya
aktivitas dalam rentang yang relevan. Berikut adalah biaya overhead pabrik yang
biasanya diklasifikasikan sebagai biaya tetap

 Gaji eksekutif produk


 Depresiasi
 Pajak properti
 Amortisasi paten
 Gaji supervisor
 Asuransi-properti dan kewajiban
 Gaji satpam dan pegawai kebersihan
 Pemeliharaan dan perbaikan gedung dan bangunan
 Sewa

Biaya semivariabel. Beberapa jenis biaya memiliki elemen biaya tetap dan biaya
variablejenis biaya ini disebut biaya semivariabel. Misalnya, biaya listrik biasanya adalah
biaya semivariabel. Berikut ini adalah contoh-contoh lain dari biaya overhead
semivariabel :

 Inspeksi
 Jasa departemen biaya
 Jasa departemen penggajian
 Jasa departemen personalia
 Jasa kantor pabrik
 Jasa bahan baku dan persediaan
 Air dan limbah
 Pemeliharaan dan perbaikan mesin-mesin pabrik
 Asuransi kompensasi
 Asuransi kecelakaan dan kesehatan
 Pajak penghasilan
 Beban hubungan industrial
 Pemanasan, listrik, dan generator

Biaya dalam Hubungannya dengan Departemen Produksi atau Segmen Lain Suatu
bisnis dapat dibagi menjadi segmen-segmen yang memiliki berbagai nama. Pembagian
pabrik menjadi departemen, proses-proses, unit kerja, pusat biaya, atau kelompok biaya
juga berfungsi sebagai dasar untuk mengklasifikasikan dan mengakumulasikan biaya dan
membebankan tanggung jawab untuk pengendalian Untuk mencapai tingkat pengendalian
tertinggi, manajer departemen sebaiknya berpartisipasi dalam pengembangan anggaran
untuk departemen atau pusat biaya mereka masing-masing. Anggaran tersebut sebaiknya
dengan jelas mengidentifikasikan biaya-biaya yang keputusannya berada di tangan
manajer tersebut dan manajer itu menerima tanggung jawab atas biaya tersebut.

Departemen Produksi dan Departemen Jasa. Departemen-departemen dalam suatu


pabrik biasanya dapat diklasifikasikan dalam dua kategori: departemen produksi dan
departemen jasa. Di departemen produksi, operasi manual dan operasi mesin seperti
pembentukan dan perakitan dilakukan secara langsung pada produk atau bagian-bagian
dari produk. Di departemen jasa, jasa diberikan untuk keuntungan departemen lain.
Dalam beberapa kasus, jasa ini juga dinikmati oleh departemen jasa yag lain. Meskipun
departemen jasa tidak secara langsung terlibat dalam proses produksi, biaya departemen
ini merupakan bagian dari biaya produk.

Jika suatu biaya dapat ditelusuri ke suatu departemen di mana biaya tersebut berasal,
maka biaya tersebut disebut sebagai biaya langsung departemen; gaji dari supervisor
departemen maerupakan salah satu contoh. Jika suatu biaya digunakan bersama oleh
beberapa departemen yang memperoleh manfaat dari biaya tersebut, maka biaya itu
disebut sebagai biaya tidak langsung departemen; sewa gedung dan biaya penyusutan
gedung merupakan contoh dari biaya tidak langsung departemen. Biaya departemen jasa
juga terdiri atas biaya tidak langsung untuk departemen lain. Ketika semua biaya
departemen jasa telah dialokasikan, biaya overhead setiap departemen produksi akan
terdiri dari biaya langsung dan tidak langsung dari departemen itu sendiri serta bagian
beban yang diterima dari departemen jasa. Biaya Bersama (Common Cost) dan Biaya
Gabungan (Joint Cost). Biaya bersama (common cost) dan biaya gabungan (joint cost)
adalah jenis biaya tidak langsung.

Biaya Bersama (common cost) biasanya ada di organisasi dengan banyak departemen
atau segmen.Tingkat segmentasi meningkatkan kecenderungan semakin banyak biaya
menjadi biaya bersama. Biaya Gabungan (joint cost) terjadi ketika produksi dari suatu
produk menghasilkan satu atau beberapa produk lain tanpa dapat dihindari. Industri
pengepakan daging, minyak dan gas, serta minuman keras merupakan contohcontoh
bagus dari proses produksi yang melibatkan biaya gabungan.

 Biaya dalam Hubungan dengan Departemen Produksi atau Segmen Lain

Suatu bisnis dapat dibagi menjadi segmen-segmen yang memiliki berbagai nama.
Pembagian pabrik menjadi departemen , proses-proses, unit kerja,pusat biaya atau kelompok
biaya juga berfungsi sebagai dasar untuk mengklarifikasikan dan mengakumulasikan biaya
dan membebankan tanggung jawab untuk pengendalian biaya. Untuk mencapai tingkat
pengendalian tertinggi, manajer departemen sebaiknya berpartisipasi dalam pengembangan
anggaran untuk departemen atau pusat biaya mereka masing-masing. Anggran tersebut
sebaiknya dengan jelas mengidentifikasinkan biaya-biaya yang keputusannya berada di
tangan manajer tersebut dan manajer itu menerima tanggung jawab atas biaya tersebut.
Departemen produksi dan departemen jasa.

Departemen-departemen dalam suatu pabrik biasanya dapat diklarifikasikan dalam


dua kategori departemen produksi dan departemen jasa di departemen produksi, operasi
manual dan operasi mesin seperti pembentukan dan perakitan dilakukan secara langsung pada
produk atau bagian-bagian dari produk di Departemen jasa, jasa diberikan untuk keuntungan
departemen lain dalam beberapa kausus jasa ini juga dinikmati oleh departemen jasa yang
lain meskipun departemen jasa tidak secara langsung terlibat dalam proses produksi, biaya
dari departemen ini merupakan bagian dari biaya produk. Biaya tersebut disebut sebagai
biaya langsung departemen, gaji dari supervisior departemen merupakan salah satu contoh
jika suatu biaya digunakan bersama oleh beberapa departemen yang memperoleh manfaat
dari biaya tersebut, maka biaya itu disebut biaya tidak langsung, sewa gedung dan biaya
penyusutan gedung merupakan contoh dari biaya tidak langsung departemen, biaya
departemen jasa juga terdiri atas biaya tidak langsung untuk departemen lain. Ketika semua
biaya departemen jasa telah dialokasikan, biaya overhead setiap departemen produksi akan
terdiri dari biaya langsung dan tidak langsung dari departemen itu sendiri serta bagian beban
yang diterima dari departemen jasa.

2. Cost Behavior Analisys (Ikhtisar analisis perilaku biaya)

Analisis perilaku biaya mengacu pada upaya manajemen untuk memahami


bagaimana biaya operasi berubah dalam kaitannya dengan perubahan dalam tingkat
aktivitas organisasi. biaya-biaya ini mungkin termasuk bahan langsung, tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead yang dikeluarkan untuk mengembangkan suatu
produk. Manajemen biasanya melakukan analisis perilaku biaya melalui fungsi biaya
matematika.

Fungsi biaya adalah uraian tentang suatu biaya tenaga kerja atau overhead dengan
perubahan pada tingkat aktivitas yang berkaitan dengan biaya tersebut.Misalnya, total
biaya variabel akan berubah sehubungan dengan peningkatan aktivitas, sementara biaya
tetap akan tetap sama. Fungsi biaya dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk.

Asumsi fungsi biaya biasanya diberikan dalam bentuk y = mx + b, dan dapat


diaplikasiakan pada grafik. Untuk menentukan fungsi biaya ini, manajer biasanya
membuat asumsi dengan tujuan menyederhanakan:

1. Variasi dalam biaya angkut menjelaskan total biaya angkut keseluruhan.

2. Perilaku biaya dapat diringkas menjadi fungsi biaya linier dalam rentang waktu yang
relevan.
Rentang waktu yang relevan dapat mempengaruhi aktivitas dalam hubungan antara total
biaya dan tingkat aktivitas yang dipertahankan. Namun, dalam situasi nyata, tidak semua
biaya bersifat linier, dan juga tidak dijelaskan oleh biaya angkut tunggal.

Analisis biaya kuantitatif umum bagi manajemen untuk menggunakan metode


analisis kuantitatif untuk menggambarkan fungsi biaya. Pendekatan paling sederhana
adalah metode tinggi-rendah. Metode ini hanya menggunakan nilai tertinggi dan terendah
dari biaya angkut dan biaya masing-masing untuk menentukan fungsi biaya.

Meskipun ada banyak batasan untuk pendekatan ini, upaya yang sederhana untuk
menghubungkan antara pemicu biaya dan biaya keseluruhan. Analisis regresi adalah
metode lain yang menggunakan metode statistik untuk mengukur jumlah rata-rata
perubahan dalam variabel dependen yang berkaitan dengan perubahan dalam variabel
independen. Pendekatan regresi adalah indikasi yang jauh lebih baik dari hubungan antar
variabel. Perangkat lunak Microsoft Excel adalah alat yang tepat untuk melakukan analisis
regresi.

Di bawah pendekatan regresi, kita dapat menganalisis fungsi biaya menggunakan


beberapa kriteria:

a. Teknik analisis biaya lebih lanjut

Dalam kasus di atas, kami menguji dua metode menganalisis hubungan


linear. Namun, banyak perusahaan sering memeriksa hubungan antara beberapa
variabel independen dan variabel dependen tunggal. Seringkali, perusahaan juga
dapat melakukan analisis pada setiap variabel dan kemudian melakukan analisis
gabungan untuk memeriksa lebih lanjut efek dari masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen.Kesimpulan umum adalah bahwa ada
banyak carauntuk menganalisis data perilaku biaya dalam suatu perusahaan dan
tergantung pada manajemen untuk memutuskan seberapa mendalam mereka
bermaksud untuk mengambil analisis. Dalam dunia yang beralih ke lebih banyak
data dan ekonomi berbasis teknologi, menganalisis data dengan berbagai cara akan
terbukti bermanfaat bagi perusahaan jika mereka mampu menerapkan langkah-
langkah yang tepat dan perlu.

Sumber daya tambahan ini telah menjadi panduan pengantar CFI untuk analisis
perilaku biaya. Untuk terus belajar dan memajukan karir Anda, silakan lihat sumber
daya CFI tambahan di bawah ini:

1. Analisis laporan keuangan

2. Pengembalian ekuitas
3. Kembali belanja iklan

4. Panduan pemodelan laporan keuangan

5. Kasus akuntansi gratis

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pembahasan tersebut maka dapat diambil kesimpulan berikut :


1. Konsep Biaya sumber ekonomis yang belum habis masa pakainya, dan digolongkan sebagai
aktiva yang dimasukkan dalam neraca.
2. Sistem informasi Akuntansi biaya adalah sistem yang membantu manajemen dalam
menetapkan sasaran laba perusahaan, mengungkapkan kegagalan dan keberhasilan tanggung
jawab yang spesifik dan menganalisis serta memutuskan penyesuaian dan perbaikan yang
diperlukan agar tujuan atau sasaran organisasi dapat dicapai.
3. Objek biaya atau tujuan biaya adalah tempat dimana biaya atau aktivitas diakumulasikan atau
diukur.
4. Manajer prusahaan menggunakan data biaya dalam pengambilan keputusan, evaluasi kinerja
dan pengendalian operasi perusahaan. Seperti : Perencanaan Perusahaan, Penetapan Harga
Pertimbangan,dan lain – lain.
5. Biaya dalam Hubungan dengan Produk dikelompokan dalam 2 bagian :
a. Biaya Produksi
b. Biaya Non Produksi
6. Klasifikasi biaya atau penggolongan biaya adalah suatu proses pengelompokkan biaya secara
sistematis ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas.
7. Biaya dalam hubungan dengan volume produksi dikelompokkan menjadi :
a. Biaya variable
b. Biaya tetap
c. Biaya semi

B. SARAN
Dengan adanya konsep biaya dan sistem akuntansi biaya dalam suatu
organisasi/perusahaan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja
organisasi/perusahaan tersebut. Asalkan pelaksanaannya masih memegang teguh
tanggung jawab utamanya.

Anda mungkin juga menyukai