Anda di halaman 1dari 12

Teknologi revolusi industri 4.

0 memberikan dampak kepada ekonomi, sosial dan

budaya yang tidak terbayangkan sebelumnya. Survei McKinsey Maret 2017

terhadap 300 pemimpin perusahaan terkemuka di Asia Tenggara menunjukkan

sebanyak 9 dari 10 responden percaya terhadap efektifivitas Industri 4.0. dan

hampir tidak ada yang meragukannya. Akan tetapi ketika ditanya apakah mereka

siap untuk perubahan tersebut, hanya 48% yang merasa siap. Akuntansi sebagai

bagian dari bisnis, tentunya juga terdampak oleh perkembangan teknologi industri

4.0. Berdasarkan penelitian dari Oxford University ditahun 2013 dinyatakan bahwa

47% di Amerika beresiko tergantikan oleh komputerisasi (Frey & Osberne, 2013)

dalam (Setiawan, 2019). Namun hal tersebut berbanding terbalik dengan survei

yang dilakukan di Norwegia tidak terdapat hubungan negatif antara robotisasi

dengan kemungkinan mendapatkan pekerjaan (Grondal & Eriksen, 2017) dalam

(Setiawan, 2019). Dalam laporan yang di laporkan oleh Badan Penelitian dan

Pengembangan Industri (BPPI) menyebutkan bahwa Kementrian Perindustrian

telah melakukan assessment terhadap 326 perusahaan manufaktur yang

menyebutkan bahwa beberapa perusahaan telah siap dalam menerapkan revolusi

industri 4.0.

Hal ini yang menjadi sebuah tantangan bagi seorang akuntan saat ini. Sesuai

dengan kompetensi yang dimiliki CA

Akuntansi sebagai bagian dari bisnis, tentunya juga terdampak oleh perkembangan

teknologi industri 4.0. Berdasarkan penelitian dari Oxford University ditahun 2013

dinyatakan bahwa 47% di Amerika beresiko tergantikan oleh komputerisasi

1
Survei McKinsey Maret 2017 terhadap 300 pemimpin perusahaan terkemuka di

Asia Tenggara menunjukkan sebanyak 9 dari 10 responden percaya terhadap

efektifivitas Industri 4.0. dan hampir tidak ada yang meragukannya. Akan tetapi

ketika ditanya apakah mereka siap untuk perubahan tersebut, hanya 48% yang

merasa siap (Frey & Osberne, 2013) dalam (Setiawan, 2019). Tidak hanya

persiapan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang terdapat di Asia te

Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) telah menetapkan bahwa CA memiliki kapabilitas

dan kompetensi dalam mengelola sistem pelaporan yang menghasilkan laporan

keuangan dan laporan lainnya yang bernilai tinggi sesuai dengan prinsip-prinsip

tata kelola, etika profesional dan integritas.nggara.

Kualitas seseorang dipengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh

tingkat pendidikannya termasuk pendidikan berkelanjutan terstruktur maupun

mandiri. Motivasi dapat dikatakan dorongan untuk meningkatkan kualitas agar

memicu keinginan untuk mengikuti pendidikan. Dengan adanya era revolusi

industri 4.0 sangat di perlukan bagi seseorang untuk meningkatkan kualitasnya

secara pendidikan untuk menambah pengetahuan yang dapat digunakan untuk

bersaing dengan lainnya.

Motivasi karir dapat diukur dengan mengetahui seberapa besar keinginan seseorang

dalam meningkatkan karirnya yaitu memperoleh kesempatan promosi jabatan,

pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang, mendapat perlakuaan profesional ,

mendapatkan pengetahuan yang berkaitan dengan pertanggungjawaban dalam

bekerja, meningkatkan kemampuan dalam berprestasi, mampu melaksanakan

2
beban pekerjaan dengan baik dan mendapatkan pengetahuan yang berkaitan dengan

dunia pekerjaan.

Karir sangat mempengaruhi seseorang, hampir semua orang berharap agar

mendapatkan karir yang baik dalam pekerjaannya. Hampir sebagian instansi akan

memberikan karir yang baik bagi seseorang apabila seseorang tersebut dapat

meningkatkan jenjang pendidikan yang didapatnya juga berprestasi dalam

pekerjaanya.

Pentingnya status sebagai motivasi sosial akan sangat berpengaruh terhadap tingkat

kecemasan yang dialami seseorang, disamping itu motivasi sosial secara psikologis

mampu mengabaikan peran dari jenis kelamin seseorang (Buss et al., 1997) dalam

(Dyastari & Yadnyana, 2016)

Motivasi kualitas yang baik yang dialami oleh seseorang didukung oleh otonomi

secara terstruktur dan memiliki keterlibatan secara emosional akan menciptakan

lingkungan yang memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka yakni

kompetensi dan pengetahuan (Maarten et al., 2009) dalam (Wijayanti, 2018)

Saat ini perubahan tersebut telah mengubah dengan cepat lingkungan kerja

sehingga para profesional harus memiliki keterampilan yang lebih spesifik dan

tuntutan kompetensi (America Dalam era revolusi industri 4.0 seorang akuntan

akan dituntut untuk berperan sebagai advisor dan terlibat dalam pengambilan

keputusan (Henry & Hicks, 2015). n Institute of Certified Public Accountants,

2018).

3
Persaingan ketat yang timbul dalam memperebutkan profesi akuntan di ASEAN,

menuntut akuntan untuk memiliki kualitas serta integritas yang tinggi dalam

menghadapi pasar bebas ASEAN. Maka pemerintah mengeluarkan undang-undang

yang mengatur tentang pendidikan profesi akuntansi. Alasan inilah yang

menyebabkan organisasi profesi akuntan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan

Departemen Pendidikan Nasional melalui Dirjen Dikti merasa perlu meninjau

kembali peraturan yang berlaku untuk menghasilkan akuntan yang profesional.

Melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor

154 tahun 2014 tentang Rumpun Ilmu Pemahaman dan Teknologi Serta Gelar

Kelulusan Perguruan Tinggi, serta Peraturan Menteri Kuangan Republik Indonesia

N0.216/PMK.01/2017 yang merupakan revisi dari PMK No. 25/PMK.01/2014

tentang akuntan beregister negara profesional.

Terkait dengan revolusi industri 4.0, Kementrian Perindustrian Republik Indonesia

(Kemenperin) telah mempersiapkan dengan menyusun road map “Making

Indonesia 4.0” dimana dengan teknologi industri 4.0 seperti advanced robotic, 3D

printing, wearable device, Internet of Things dan artificial intelligence diharapkan

dapat meningkatkan daya saing industri Indonesia sehingga Indonesia menjadi 10

besar kekuatan ekonomi dunia berdasarkan PDB ditahun 2030 (Kemenperin, 2018).

Profesi CA penting bagi mahasiswa jurusan akuntansi sebab CA dapat memberikan

kontribusi untuk meningkatkan kapabilitas dan kompetensi yang diharapkan sesuai

dengan tantangan revolusi Industri 4.0 secara profesional.

4
Motivasi karir merupakan suatu keahlian atau profesional seseorang di bidang

ilmunya yang di nilai berdasarkan pengalaman kerja yang akan memeberikan

kontribusi kepada organisasi.

Adapun kriterianya adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa SI Akuntansi angkatan 2016 Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.

2. Telah menempuh lebih dari 130 sks.

3.1.1.1.Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk “informasi yang diberikan mengenai

karakteristik variabel penelitian yang utama dan daftar demografi responden”. Hal

yang digunakan untuk mendapatkan deskripsi atau gambaran atas data yang dilihat

dari rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimu (Ghozali, 2013).

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 4,805 2,037 2,359 ,020
MK ,143 ,076 ,144 1,887 ,061
MKA ,013 ,084 ,013 ,153 ,878
MS ,421 ,075 ,449 5,648 ,000
ME ,229 ,104 ,172 2,199 ,030
a. Dependent Variable: MI

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

5
1 ,616a ,380 ,361 2,291

a. Predictors: (Constant), ME, MK, MS, MKA

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.


1 Regression 439,921 4 109,980 20,954 ,000b
Residual 719,065 137 5,249
Total 1158,986 141
a. Dependent Variable: MI
b. Predictors: (Constant), ME, MK, MS, MKA

Variabel motivasi kualitas memiliki tingkat signifikansi 0,061 atau lebih

besar dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa motivasi kualitas tidak berpengaruh

terhadap minat mengikuti ujian sertifikasi Chartered Accountant. Dengan demikian

hipotesis pertama (H1) yang menyatakan motivasi kualitas tidak berpengaruh

terhadap minat mengikuti ujian sertifikasi Chartered Accountant tidak terdukung.

Variabel motivasi karir memiliki tingkat signifikansi 0,878 atau lebih besar

dari nilai signifikansi 0,05. Hal ini menunjukan bahwa motivasi karier tidak

berpengaruh terhadap minat mengikuti ujian sertifikasi Chartered Accountant.

Dengan demikian hipotesis (H2) yang menyatakan motivasi karier tidak

berpengaruh terhadap minat mengikuti ujian sertifikasi Chartered Accountant tidak

terdukung.

Variabel motivasi sosial memiliki tingkat signifikansi 0,000 atau lebih kecil

dari nilai signifikansi 0,05. Hal ini menunjukan bahwa motivasi sosial berpengaruh

terhadap minat mengikuti ujian sertifikasi Chartered Accountant. Dengan demikian

6
hipotesis (H3) yang menyatakan motivasi sosial berpengaruh terhadap minat

mengikuti ujian sertifikasi Chartered Accountant terdukung.

Variabel motivasi ekonomi memiliki tingkat signifikansi 0,030 atau lebih

kecil dari nilai signifikansi 0,05. Hal ini menunjukan bahwa motivasi ekonomi

berpengaruh terhadap minat mengikuti ujian sertifikasi Chartered Accountant.

Dengan demikian hipotesis (H4) yang menyatakan motivasi ekonomi berpengaruh

terhadap minat mengikuti ujian sertifikasi Chartered Accountant terdukung.

Hasil tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Widyanto dan

Fitriana (2016), Berlinasari dan Erawati (2017), Kusumo (2015) yang

mengakatakan bahwa Banyak keuntungan yang didapat seseorang yang

menyandang gelar CA. Salah satu diantaranya adalah

No Keterangan Sig. Koefisien Simpulan


Regresi
(1) (2) (3) (4) (5)
H1 Motivasi Kualitas 0,143 0,061 H1 ditolak
H2 Motivasi Karir 0,013 0,878 H2 ditolak
H3 Motivasi Sosial 0,421 0,000 H3 diterima
H4 Motivasi Ekonomi 0,229 0,030 H4 diterima

1.1.1. Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan karakteristik

suatu variabel yang akan diperiksa dalam suatu situasi sehingga data yang

disajikan dapat dengan mudah dipahami dan informatif.

7
Sebagaimana survei yang dilakukan oleh Ali (2019) mengenai keterampilan

atau skill mahasiswa prodi S1 akuntansi yang paling di butuhkan dalam era

revolusi Industri 4.0. Keterampilan yang paling tinggi dari hasil survei tersebut

yaitu ‘kemampuan meng-interpretasi dan menyampaikan informasi’ dimana

sebanyak 77% setuju dengan hal tersebut dilanjutkan dengan ‘mengidentifikasi

data untuk menjawab pertanyaan’ sebesar 76% dan ‘kemampuan menggunakan

analisis data yang baik’ sebesar 75%. Hal tersebut sesuai dengan kapabilitas dan

kompetensi yang dimiliki CA dimana seorang CA diharapkan memiliki

kapabilitas dan kompetensi dalam pengambilan keputusan bisnis dengan

mempertimbangkan dinamika lingkungan bisnis global, memiliki kapabilitas dan

kompetensi dalam mengelola sistem pelaporan yang menghasilkan laporan

keuangan dan laporan lainnya yang bernilai tinggi sesuai dengan prinsip-

prinsip tata kelola, etika profesional, dan integritas (IAI. 2019).

a. Uji Heterokedasitas

Asumsi ini menyatakan bahwa apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homokedastisitas (Ghozali, 2013). Namun jika varias suatu pengamatan lain

berbeda maka disebut heteroskedastistas. Salah satu cara untuk mendeteksi adanaya

heteroskedastistas adalah dengan melakukan uji glesjer (glesjer test) atau uji park

(park test). Dalam penelitian ini uji yang digunakan untuk mendeteksi adanya

heteroskedastistas adalah uji park. Metode uji park yaitu dengan meregresikan nilai

residual (Lnei²) dengan masing-masing variabel dependen (Ln𝑋1 dan Ln𝑋2).

Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:

8
Ho : Tidak ada gejala heteroskedastisitas

Ha : Ada gejala heteroskedastisitas

Ho diterima bila 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 berarti tidak terdapat heteroskedastisitas dan Ho

ditolak bila 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau −𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < −𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yang berati terdapat

heteroskedastisitas.

1. Theory of Planned Behavior (TPB)

2. Motivasi

Motivasi adalah adalah sebagai daya upaya yang mendorong seseorang

untuk melakukan sesuatu (Sadirman, 2014). Motivasi dapat pula dikatakan sebagai

daya penggerak dari dalam dan dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas

tertentu demi mencapai suatu tujuan. Motivasi adalah perubahan energi dalam diri

seseorang yang ditandai dengan munculya feeling dan didahului dengan tanggapan

terhadap adanya tujuan (Sardiman, 2014). Dari pengertian tersebut, dikemukakan

bahwa pengertian motivasinya mengandung tiga elemen penting, yaitu :

1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap

individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa

perubahan energi di dalam sistem neurophysiological yang ada pada organisme

manusia. Karena menyangkut perubahan energi manusia (walaupun motivasi

itu muncul dari dalam diri manusia), penampakannya akan menyangkut

kegiatan fisik manusia.

2. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa/feeling, afeksi seseorang. Dalam hal

ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi

yang dapat menentukan tingkah-laku manusia.

9
3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini

sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi memang

muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena

terangsang/terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan yang

dimana tujuan ini akan menyangkut kebutuhan.

4. terhadap minat mengikuti ujian chartered accountant


5. Motivasi sosial berpengaruh positif terhadap minat mengikuti ujian

chartered accountant

Dengan adanya pemegang sertifikasi CA yang difungsikan secara strategis dalam

sebuah entitas, dinilai akan mampu memberikan dorongan yang kuat atas upaya

entitas itu mencapai tujuanny

2.1.Revolusi Industri 4.0

Revolusi industri 4.0 dimulai 50 tahun kemudian yaitu di tahun 2015 pada saat

dimulainya era digital yang mendukung pabrik pintar, dengan memanfaatkan

sistem pengambilan keputusan otonom (autonomous decising making), machine

learning, internet of things (IoT), cloud technology dan analisis big data (Schwab

dalam Ali, 2019). Diera ini, industri memanfaatkan dunia virtual yang

memungkinkan konektivitas digital antara mesin, data dan manusia, yang mengacu

pada konsep Internet of Things (IoT). Istilah revolusi industri 4.0 pertama kali

dikemukakan oleh Professor Klaus Schwab, seorang ekonom dari Jerman yang juga

pendiri World Economic Forum (WEF) (Ali, 2019).

Seorang akuntan yang pada awalnya hanya menganalisis data historis, saat

ini seorang akuntan di tuntut untuk menginvestigasi area yang lebih luas yaitu, big

10
data. Teknologi informasi, khususnya big data akan mengurangi waktu yang

dibutuhkan akuntan untuk mengumpulkan, memvalidasi dan mengolah data serta

memperbesar waktu untuk menganalisis, menyediakan bussiness insight serta

penilaian resiko. Profesi akuntan dan keuangan akan mengalami penurunan

pekerjaan terkait compliance dan bergeser kearah layanan yang lebih konsultatif

dan advisory yang disebabkan oleh perubahan teknologi. Dinyatakan juga bahwa

perubahan teknologi megubah dengan cepat lingkungan kerja sehingga para

profesional harus memiliki keterampilan yang lebih spesifik dan tuntutan

kompetensi terkait perubahan teknologi yang semakin tinggi (American Institute of

Certified Public Accountant, 2018). Akuntan akan dituntut berperan sebagai

advisor dan terlibat dalam pengambilan keputusan (Henry dan Hicks, 2015). Oleh

karena itu, akuntan akan meningkatkan pengetahuan dan spesialisasinya sehingga

dapat memenuhi tuntutan perusahaan karena munculnya kebutuhan yang lebih

tinggi atas non-financial reporting.

Hal ini dapat disebabkan karena adanya dorongan dalam diri mahasiswa

tersebut untuk memiliki dan meningkatkan kualitas diri dan kemampuannya dalam

bidang yang ditekuninya sehingga dapat melaksanakan tugas dengan baik.

Mereka menyimpulkan bahwa Hal tersebut sejalan dengan

Dari berbagai penelitian tersebut dapat diketahui bahwa motivasi kualitas memiliki

pengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti ujian Chartered

Accountant. Atas hal demikian, peneliti merumuskan hipotesis berdasarkan

Motivasi Kualitas tersebut adalah sebagai berikut :

11
CA dianggap sebagai salah satu jembatan karir untuk mencapai posisi yang lebih

tinggi dibidang akuntansi, memperoleh kesepatan berkembang yang lebih baik,

serta memperoleh pengakuan atas prestasi yang diraih

Mereka menganggap bahwa seseorang akan berusaha agar dapat meningkatkan

kariernya di bidang akuntansi menjadi lebih baik lagi salah satunya dengan cara

mengikuti CA dan PPAk. Hal tersebut sejalan dengan

Dari penelitian tersebut dapat diketahui bahwa motivasi karir memiliki

pengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti ujian chartered

accountant. Atas hal tersebut, hipotesis yang dapat peneliti rumuskan berdasarkan

pengaruh Motivasi Karir tersebut adalah sebagai berikut :

Sebuah rekomendasi yang di terbitkan di forbes baru-baru ini menghimbau

para pemilik bisnis untuk selalu rutin melakukan financial check up setidaknya

setahun sekali (IAI, 2019). Tidak hanya terkait masalah pajak tetapi mintalah

akuntan di perusahaan untuk menjelaskan makna dibalik angka dan catatan tertera

di laporan keuangan. Melakukan analisis tren di era digital saat ini atau melakukan

benchmarking dan positioning entitas di dalam industri, dapat membantu entitas

dalam membangun strategi masa depan mereka sehingga mereka dapat melakukan

penyesuaian yang dilakukan untuk tetap relevan dalam era ekonomi digital ini (IAI,

2019).

12

Anda mungkin juga menyukai