Anda di halaman 1dari 8

BAB 3

Penyederhanaan Level-Gerbang
A. Perkenalan
Penyederhanaan Gate-Level adalah suatu tugas untuk menemukan penerapan
Gate-level yang optimal dari suatu fungsi Boolean yang menjelaskan mengenai sebuah
rangkaian digital. Tugas ini dimengerti dengan baik, namun sulit jika dilakukan dengan
metode manual saat logikanya memiliki lebih dari satu input. Beruntungnya, perpaduan
logika dasar komputer dapat memudahkan pengerjaan suatu persamaan Boolean yang
rumit dengan efisien dan cepat. Meskipun begitu, penting bagi seorang perancang
untuk memahami deskripsi dasar matematikanya dan solusi dari masalahnya. Bab ini
disajikan sebagai dasar bagi Anda untuk memahami topik penting dan akan
memungkinkan Anda untuk mengerjakan rancangan manual dari suatu rangkaian
sederhana, mempersiapkan Anda agar memiliki kemampuan untuk menggunakan
perangkat design modern. Bab ini juga akan memperkenalkan bahasa dari suatu
perangkat keras (hardware) yang digunakan sebagai perangkat design modern.

B. Metode Peta
Kesulitan dari suatu gerbang logika digital yang menggunakan fungsi Boolean
berhubungan secara langsung dengan kesulitan dari persamaan Aljabar dari suatu
fungsi yang digunakan. Walaupun tabel kebenaran merepresentasikan dari suatu fungsi
tertentu, namun jika dinyatakan dalam suatu persamaan Aljabar maka hal ini akan
memunculkan banyak perbedaan, namun bentuknya sama. Pernyataan Boolean
mungkin bisa disederhanakan dengan menggunakan metode Aljabar seperti yang telah
di diskusikan pada bagian 2.4. Akan tetapi, prosedur untuk menyederhanakan ini cukup
aneh karena kurangnya aturan-aturan yang spesifik untuk memprediksikan setiap
langkah dalam proses pengerjaannya. Metode peta ini disajikan secara sederhana,
prosedur nya jelas untuk menyederhanakan suatu fungsi Boolean. Metode ini mungkin
akan dianggap sebagai metode bergambar dari suatu tabel kebenaran. Metode peta ini
juga dikenal sebagai Peta Karnough atau K-map.
K-map adalah suatu diagram yang terdiri dari kotak-kotak, dengan setiap kotak
menunjukkan satu hasil keluaran dari suatu fungsi yang akan disederhanakan. Beberapa
fungsi Boolean dinyatakan sebagai jumlah dari beberapa keluaran, hal ini menunjukkan
bahwa fungsi Boolean merupakan grafik yang di akui dalam suatu peta dari suatu area
tertutup dengan kotak-kotak yang keluarannya termasuk di dalam fungsi. Pada faktanya,
peta ini menunjukkan sebuah diagram visual dari semua cara yang mungkin dikerjakan
untuk menyatakan suatu fungsi menjadi lebih sederhana. Dengan mengakui berbagai
macam pola, para penggunanya dapat memperoleh pernyataan Aljabar alternatif untuk
fungsi yang sama, dimana kita mampu mendapatkan hasil yang paling sederhana dari
fungsi tersebut.
Pernyataan yang telah disederhanakan melalui suatu peta akan termasuk dalam
salah satu dari dua bentuk penyederhanaan : Sum of Products (Penjumlaham Produk)
atau Product of Sums (Hasil Kali Produk). Hal ini akan diasumsikan bahwa bentuk Aljabar
sederhana merupakan sebuah bentuk Aljabar yan memiliki nilai batas minimum dan
dengan kemungkinan nilai terkecil dari setiap batas tersebut. Bentuk ini menghasilkan
suatu rangkaian diagram dengan nilai minimum di dalam gerbang dan nilai minimum
dari masukan setiap gerbang. Kita akan melihat hal berikutnya yaitu bentuk sederhana
yang tidak unik: hal ini terkadang berkemungkinan untuk menemukan dua bentuk atau
lebih yang memenuhi kriteria penyederhanaan. Dalam kasus tersebut, salah satu solusi
nya akan memenuhi.
1. Peta Karnough 2 Variabel

Gambar 3.1

Peta untuk 2 variabel ditunjukan pada Gambar 3.1 (a). Terdapat 4 hasil
keluaran untuk 2 variabel; karena itu, peta tersebut terdiri dari 4 kotak, satu untuk
setiap hasil keluaran. Peta tersebut digambar ulang dalam (b) untuk menunjukkan
hubungan antara kotak-kotak nya dengan 2 variabel x dan y. Angka 0 dan 1
ditandai untuk setiap baris dan kolom yang menunjuk pada nilai variabel-
variabelnya. Variabel x muncul dalam baris 0 dan tidak pada baris 1. Dengan cara
yang sama, y muncul dalam kolom 0 dan tidak pada kolom 1.
Jika Kita tandai kotak-kotaknya dengan keluaran yang dimiliki pada fungsi
yang digunakan, peta untuk 2 variabel tersebut menjadi jalan berguna lainnya
untuk merepresentasikan salah satu dari 16 fungsi Boolean dengan 2 variabel.
Gambar 3.2
Sebagai contoh, fungsi xy yang ditunjukkan pada Gambar 3.2 (a).
Dikarenakan xy sama dengan m3, maka angka 1 ditempatkan di dalam kotak m3.
Dengan cara yang sama, fungsi x + y juga ditunjukkan dalam peta pada Gambar
3.2 (b) dengan 3 kotak yang ditandai dengan 1’s. Kotak-kotak tersebut ditentukan
berdasarkan hasil keluaran dari fungsinya :
𝑚1 + 𝑚2 + 𝑚3 = 𝑥 ′ 𝑦 + 𝑥𝑦 ′ + 𝑥𝑦 = 𝑥 + 𝑦
Ketiga kotak tersebut juga bisa menentukan hasilnya dengan melihat titik
potong variabel x pada baris kedua dan variabel y pada kolom kedua pada kolom
kedua, dimana menutup area yang terdapat variabel x dan y. Dalam setiap contoh,
hasil keluaran dalam suatu fungsi dinyatakan dengan menandainya dengan angka
1.

2. Peta Karnough 3 Variabel

Gambar 3.3
Peta Karnough untuk tiga variabel ditunjukkan pada Gambar 3.3 diatas.
Terdapat 8 hasil keluaran untuk 3 variabel biner; oleh karena itu, peta tersebut
terdiri dari 8 kotak. Catatan bahwa hasil keluarannya tersusun, tidak dalam urutan
biner, namun dalam urutan yang menyerupai tabel Gray code berikut.
Karakteristik dari urutan ini yaitu perubahan satu bit antara nilai dari satu
kolom yang berdekatan dengan kolom berikutnya. Peta yang tergambar pada
bagian (b) ditandai dengan nilai dari setiap baris dan setiap kolom untuk
menunjukkan hubungan antara kotak-kotak nya dengan ketiga variabel. Sebagai
contoh, kotak m5 disamakan dengan baris 1 dan kolom 01. Saat kedua nilai ini
digabungkan, maka akan memunculkan angka biner 101, dengan angka
desimalnya yaitu 5. Setiap sel dari peta tersebut sama dengan hasil keluarannya
yang khusus/unik, maka cara lain untuk melihat pada kotak m5 = xy’z yaitu dengan
menganggap ini dalam suatu baris yang ditandai dengan x dan suatu kolom yang
menjadi y’z (kolom 01). Catatan bahwa terdapat empat kotak dengan setiap
variabel yang ber angka 1 dan empat kotak yang berangka 0. Variabel tersebut
tidak muncul dalam 4 kotak dan muncul di akhir. Untuk mempermudah, kami
menuliskan variabel ini dengan simbol huruf dibawah ke empat kotak yang bukan
empat kotak utama.
Untuk memahami kegunaan dari peta ini dalam penyederhanaan fungsi
Boolean, kita harus mengenal sifat dasarnya dari kotak-kotak yang berdekatan.
Setiap dua kotak yang berdekatan pada peta hanya dibedakan dengan satu
variabel, dimana ini muncul pada satu kotak dan tidak mumcul pada kotak lainnya.
Sebagai contoh, m5 dan m7 berbeda dalam dua kotak yang berdekatan. Variabel y
dituliskan pada m5 dan tidak pada m7, mengingat dua variabel lainnya sama
dengan kedua kotak tersebut. Berdasarkan dalil Aljabar Boolean, hal ini mengikuti
bahwa jumlah dari dua hasil keluaran dua kotak yang berdekatan bisa di
sederhanakan menjadi hasil kali tunggal yang terdiri dari dua literal. Untuk
mengklarifikasi konsep ini, berdasarkan jumlah dari dua kotak yang berdekatan
seperti pada m5 dan m7 :
𝑚5 + 𝑚7 = 𝑥𝑦 ′ 𝑧 + 𝑥𝑦𝑧 = 𝑥𝑧(𝑦 ′ + 𝑦) = 𝑥𝑧
Disini, dua kotak yang berbeda dengan variabel y, bisa di pindahkan saat
terbentuk jumlah dari dua hasil keluaran. Jadi, setiap dua hasil keluaran dari dua
kotak yang berdekatan (baik vertikal maupun horizontal, namun tidak diagonal)
dapat mengakibatkan hilangnya variabel-variabel lain yang tidak sama. Berikut ini
terdapat tiga contoh untuk menjelaskan prosedur menyederhanakan fungsi
Boolean dengan K-map.

Contoh Soal 3.1


Sederhanakan fungsi Boolean berikut ini :
𝐹(𝑥, 𝑦, 𝑧) = ∑(2, 3, 4, 5)
Pertama, angka 1 ditandai untuk setiap kotak hasil keluaran yang
merepresentasikan fungsi tersebut.

Gambar 3.4.

Peta untuk 𝐹(𝑥, 𝑦, 𝑧) = ∑(2, 3, 4, 5)

Hal ini ditunjukkan pada Gambar 3.4, dimana kotak-kotak untuk hasil
keluaran 010, 011, 100 dan 101 ditandai dengan 1. Tahap berikutnya adalah
menemukan kotak-kotak yang berdekatan. Kotak-kotak ini di tandai warna biru
pada peta, untuk setiap angka 1 yang berdekatan. Kotak biru pada kanan atas
merepresentasikan area x’y. Area ini ditentukan dengan melihat kedua kotak
pada baris 0, sesuai dengan x’, dan dua kolom terakhir, sesuai dengan y. Dengan
cara yang sama, kotak biru pada kiri bawah merepresentasikan hasil kali xy’. (Baris
kedua merepresentasikan x dan kedua kolom di kiri merepresentasikan y’).
Penjumlahan dari keempat hasil keluaran tersebut bisa digantikan dengan jumlah
dari dua nilai hasil kali nya. Penjumlahan logika dari kedua hasil kali tersebut
memberikan bentuk yang lebih sederhana.
𝐹 = 𝑥 ′ 𝑦 + 𝑥𝑦 ′
Dalam beberapa kasus tertentu, kedua kotak pada peta tersebut dianggap
berdekatan walaupun keduanya tidak saling bersentuhan satu sama lain. Pada
Gambar 3.3 (b), m0 berdekatan dengan m2 dan m4 berdekatan dengan m6 karena
hasil-hasil keluaran tersebut hanya berbeda satu variabel. Perbedaan ini bisa di
verifikasi secara Aljabar :
𝑚0 + 𝑚2 = 𝑥 ′ 𝑦 ′ 𝑧 ′ + 𝑥 ′ 𝑦𝑧 ′ = 𝑥 ′ 𝑧 ′ (𝑦 ′ + 𝑦) = 𝑥 ′ 𝑧 ′
𝑚4 + 𝑚6 = 𝑥𝑦 ′ 𝑧 ′ + 𝑥𝑦𝑧 ′ = 𝑥𝑧 ′ (𝑦 ′ + 𝑦) = 𝑥𝑧 ′
Maka akibatnya, kita harus merubah definisi dari kotak-kotak yang
berdekatan untuk memasukkan contoh kasus yang serupa seperti ini. Kita
melakukannya dengan mengingat peta yang digambar pada permukaan dimana
tepi kanan dan kiri menyentuh satu sama lain untuk membentuk kotak yang
berdekatan.

Contoh 3.2
Sederhanakan fungsi Boolean berikut ini :
𝐹(𝑥, 𝑦, 𝑧) = ∑(3, 4, 6, 7)

Gambar 3.5.

Peta untuk 𝐹(𝑥, 𝑦, 𝑧) = ∑(3, 4, 6, 7) = 𝑦𝑧 + 𝑥𝑧′

Peta dari fungsi di atas ditunjukkan pada Gambar 3.5. Terdapat empat kotak
yang ditandai dengan 1, satu untuk setiap hasil keluaran dari fungsi diatas. Dua
kotak yang berdekatan di kombinasikan dalam tiga kolom untuk memberi dua
bentuk yz. Dua kotak yang tersisa dengan angka 1 juga berdekatan dengan sebuah
definisi baru. Kedua kotak tersebut, saat dikombinasikan, memberikan dua
bentuk xz’. Fungsi yang disederhanakan menjadi :
𝐹 = 𝑦𝑧 + 𝑥𝑧′
Pertimbangkanlah sekarang setiap kombinasi dari empat kotak yang
berdekatan dalam peta tiga variabel. Setiap kombinasi merepresentasikan logika
penjumlahan dari empat hasil keluaran dan hasilnya dalam suatu bentuk
pernyataan dengan satu literal. Sebagai contoh, logika penjumlahan dari empat
hasil keluaran yang berdekatan 0, 2, 4 dan 6 mengurangi bentuk literal tunggal.
𝑚0 + 𝑚0 + 𝑚0 + 𝑚0 = 𝑥 ′ 𝑦 ′ 𝑧 ′ + 𝑥 ′ 𝑦𝑧 ′ + 𝑥𝑦 ′ 𝑧 ′ + 𝑥𝑦𝑧 ′
= 𝑥 ′ 𝑧 ′ (𝑦 ′ + 𝑦) + 𝑥𝑧 ′ (𝑦 ′ + 𝑦)
= 𝑥 ′ 𝑧 ′ + 𝑥𝑧 ′
= 𝑧 ′ (𝑥 ′ + 𝑥)
= 𝑧′
Nilai pada kotak-kotak yang berdekatan yang mungkin dikombinasikan
harus selalu merepresentasikan nilai yang berkelipatan dua, seperti 1, 2, 4 dan 8.
Semakin banyak kotak-kotak yang berdekatan yang dikombinsaikan, maka kita
akan mendapatkan hasil kali dengan literal yang lebih sedikit.
 Satu kotak merepresentasikan satu hasil keluaran, memberikan suatu bentuk
pernyataan dengan tiga literal.
 Dua kotak yang berdekatan merepresentasikan suatu bentuk pernyataan
dengan dua literal.
 Empat kotak yang berdekatan merepresentasikan suatu bentuk pernyataan
dengan dua literal.
 Delapan kotak yang berdekatan mencakup seluruh peta dan menghasilkan
sebuah fungsi yang selalu ber angka 1.

Contoh Soal 3.3


Untuk fungsi Boolean berikut :

𝑭 = 𝑨𝑪′ + 𝑨𝑩′ + 𝑨𝑩′ 𝑪 + 𝑩𝑪


(a) Nyatakan fungsi ini sebagai jumlah dari hasil keluarannya.
(b) Carilah Penjumlahan Produk (Sum of Product) yang paling sederhana.
Catatlah bahwa F adalah suatu bentuk Penjumlahan Produk (SOP). Tiga hasil
penjumlahannya memiliki dua literal dan direpresentasikan dalam peta tiga
variabel dengan masing-masing dua kotak.

Gambar 3.6

Peta untuk 𝑨𝑪′ + 𝑨𝑩′ + 𝑨𝑩′ 𝑪 + 𝑩𝑪 = 𝑪 + 𝑨𝑩′

Dua kotak berhubungan dengan bentuk pertama, A’C, seperti yang


ditunjukkan pada Gambar 3.6 yang secara kebetulan A (baris pertama) dan C (dua
kolom di tengah) diberikan pada kotak 001 dan 011. Catatlah, kotak yang ditandai
dengan 1, berkemungkinan untuk menempatkan angka 1 pada bentuk yang
sebelumnya. Hal ini terjadi pada bentuk kedua, A’B, dimana terdapat angka 1
pada kotak 011 dan 010. Kotak 011 biasa terdapat pada bentuk pertama, A’C,
lebih dulu, maka hanya terdapat satu angka 1 yang ditandai pada kotak tersebut.
Melanjutkan dalam mode ini, kita menentukan bahwa bentuk AB’C bernilai 101
pada kotak, sesuai dengan hasil keluaran 5, dan bentuk BC memiliki dua angka 1
dalam kotak 011 dan 111. Fungsi nya memiliki total lima hasil keluaran, yang
ditandai dengan lima angka 1 pada peta pada Gambar 3.7. Hasil keluaran tersebut
jika dibaca langsung dari peta menjadi 1, 2, 3, 5 dan 7. Maka fungsi yang
dinyatakan dalam Penjumlahan hasil keluarannya akan menjadi :
𝑭(𝑨, 𝑩, 𝑪) = ∑(𝟏, 𝟐, 𝟑, 𝟓, 𝟕)
Kemudian Penjumlaham produk nya akan dinyatakan, seperti yang di
berikan di awal, memiliki banyak bentuk. Bentuk ini dapat disederhanakan,
seperti yang ditunjukan pada peta, untuk menyatakannya dalam dua bentuk saja
maka :
𝑭 = 𝑪 + 𝑨′ 𝑩

Anda mungkin juga menyukai