Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

KONSEP VUCA, SEBAGAI KONSEP DESA ENTREPRENEUR BERBASIS


GO-GREEN DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

BIDANG KEGIATAN:
PKM – GAGASAN TERTULIS

Diusulkan Oleh:
Reza Awaliah Ali; 195020501111033; 2019
Muhammad Giffari Dewantara; 195020201111025; 2019

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL……………………………………………….............i
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………....…….….ii
DAFTAR ISI…………..……………………………………………..…...…..iii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………….….......iv
DAFTAR TABEL……………………………………………………….........v
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………....................vi
BAB 1. PENDAHULUAN………………………………………………...….1
1.1 Latar belakang………………………………………...…………….1
1.2 Tujuan…………………………………………………………….....1
1.3 Manfaat…………………………………………………………..….2
1.4 Luaran…………………………………………………………..........2
BAB 2. GAGASAN……………………………………………………….........2
2.1 Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan………………………….....…..2
2.2 Solusi yang Pernah Ditawarkan Sebelumnya…………………….......3
2.3 Ide VUCA, Sebagai Konsep Desa Entrepreneur berbasis Go-Green..4
2.4 Pihak yang Membantu Mengimplementasikan……………………….6
2.5 Langkah-Langkah Implementasi Gagasan…………………………....7
BAB 3. KESIMPULAN………………………………………………….……..7
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………....…...…7
LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………………………………..……9

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tata ruang konsep desa vuca sebagai desa green entrepreneur……...4
Gambar 2.2 Biopori……………………………………………………………..…5
Gambar 2.3 Contoh taman depan rumah…………………………………………..5
Gambar 2.4 Sepanjang jalan raya desa dihiasi tanaman hijau……...……………..6

iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Solusi yang pernah ditawarkan…………………………………………3

v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan dosen Pembimbing………………...9
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyususn dan Pembagian Tugas………12
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana………………………………...13

vi
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Istilah industri 4.0 sudah tidak asing di telinga kita, keberadaanya
menawarkan banyak manfaat. Menurut Simon Kemp dalam situsnya menyatakan
bahwa pengguna telepon seluler menjadi 5,11 miliar, pengguna internet berjumlah
4,39 miliar, pengguna sosial media berjumlah 3,48 miliar dengan pertumbuhan
setiap tahunnya lebih dari sepuluh persen. Indonesia adalah negara yang kaya
akan potensi lokal dalam bentuk budaya, kerajinan, dan sumber daya alam, akan
tetapi banyak daerah yang belum bisa mengimbangi kemajuan Revolusi Industri
4.0 khususnya wilayah pedesaan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah
melalui pemberdayaan atau pembinaan desa.
Aktivitas pembinaan kehidupan masyarakat dilakukan oleh kepala desa
melalui nilai-nilai kearifan lokal dan modal sosial yang dari dahulu memang
dianut oleh warga desa yakni semangat gotong royong yang saat ini sudah mulai
terkikis untuk dibangkitkan kembali. Tujuan dari pemberdayaan ini adalah
Perubahan sikap dan perilaku menjadi lebih baik melalui pembinaan kehidupan
masyarakat. Dalam praktiknya kepala desa menggunakan konsep kesadaran dan
kemauan dari dalam masyarakat itu sendiri untuk berubah menjadi lebih baik.
Pembinaan ini memiliki cakupan yang cukup banyak, akan tetapi yang jelas
pembinaan mengandung arti pemberdayaan masyarakat yaitu mengubah sesuatu
sehingga menjadi baru dan memiliki nilai yang lebih tinggi dan juga mengandung
makna sebagai pembaruan, yaitu usaha untuk membuat sesuatu menjadi lebih
sesuai dengan kebutuhan, menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.
Dalam bidang ekonomi penjualan hasil kerajinan dan pelestarian budaya
masih dilakukan dengan cara yang tradisional, selain itu masyarakat desa masih
banyak yang belum terbuka dengan perubahan dan perkembangan dunia luar.
Sistem kerja pedesaan juga masih tradisional dilihat dari lingkup pemasaran masih
belum luas, spesialisasi kerja yang belum jelas dan hanya sedikit yang memahami
tentang e-commerce. Faktor lainya yaitu beberapa desa masih bersifat eksklusif
masih berpegang teguh pada adat istiadat. Faktor faktor tersebut dianggap kurang
efektif mengingat sudah banyak modernisasi dalam bentuk digital.
Oleh karena itu, untuk menjawab tantangan revolusi industri 4.0 diperlukan
keterlibatan akademisi dalam bentuk gagasan tertulis. Gagasan tertulisa yang kami
angkat yaitu VUCA (Vision, Understanding, Clarity, Agility), sebagai konsep
desa berbasis go green di era revolusi industri 4.0 sebagai jawaban untuk
menghadpi tantangan zaman dengan berbasis pembangunan berkelanjutan.

1.2 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan Program Kreativitas
Mahasiswa bidang Gagasan Tertulis ini adalah:
1. Gagasan ini bertujuan mengubah cara tradisional dalam melestarikan
potensi lokal agar lebih sesuai dengan era Revolusi Industri 4.0
2. Gagasan ini bertujuan membuat konsep desa entrepreneur berbasis go
green untuk menjawab tantangan revolusi industri 4.0
2
1.3 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dalam penulisan Program Kreativitas
Mahasiswa bidang Gagasan Tertulis ini adalah:
1. Terciptanya masyarakat desa yang sadar akan pentingnya revolusi industri
4.0.
2. Terciptanya teknologi tepat guna untuk pengelolaan tata ruang desa
Indonesia.
3. Terciptanya pedesaan swasembada dan berdayasaing tinggi di era revolusi
industri 4.0
1.4 Luaran
Luaran yang diharapkan dalam penulisan Program Kreativitas Mahasisiwa
bidang Gagasan Tertulis ini adalah:
1. Konsep Desa Entrepreneur Berbasis Go Green di Era Revolusi
Industri 4.0
Menghadapi era 4.0 Indonesia membutuhkan langkah-langkah
yang solutif dalam menghadapi isu mengenai pentingnya entrepreneur
dengan prinsip go green yang hadir sebagai konsepan yang dapat
menjawab tantangan zaman. Konsep desa entrepreneur berbasis go green
dapat menjadi jawaban dari tantangan revolusi industri 4.0 untuk
mendukung program pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
2. Urgensi VUCA (Vision, Understanding, Clarity, Agility) dalam
Pemberdayaan Desa
VUCA adalah konsep yang dapat diterapkan untuk mendukung
terwujudnya sebuah desa entrepreneur berbasis go green karena VUCA
memberikan pemahaman kepada sumber daya manusia (SDM) atau
masyarakat desa perlu memiliki visi yang jelas mengenai apa yang ingin
mereka capai, memahami perubahan yang terjadi, cara untuk mencapai
visi mereka, dan kelincahan serta keluwesan dalam menghadapi tuntutan
perubahan.
3. Terbentuknya artikel ilmiah
Luaran yang diharapkan dari gagasan ini adalah dipublikasikan
menjadi sebuah artikel ilmiah yang memuat konsep dan ide-ide dari
VUCA. Potensi artikel ilmiah akan membuat masyarakat mulai mengenal
VUCA dan konsep ini akan terealisasikan pada masa mendatang.

BAB 2. GAGASAN
2.1 Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan
Pengguna internet di awal tahun 2019 memang mengalami peningkatan
signifikan daripada tahun 2018, menurut hootsuite.com data internet terbaru kami
- yang dikumpulkan dan disitasi dari berbagai sumber terkemuka - menunjukkan
bahwa pengguna internet tumbuh dengan laju lebih dari 11 pengguna baru per
detik, yang menghasilkan total satu juta pengguna baru setiap hari yang
mengesankan. Perlu dicatat bahwa sebagian dari pertumbuhan ini mungkin
disebabkan oleh pelaporan nomor pengguna yang lebih baru, tetapi itu tidak
mengurangi implikasi dari pertumbuhan ini. Cara orang menggunakan internet
3
juga berkembang dengan cepat. Rata-rata, pengguna internet dunia menghabiskan
6 jam dan 42 menit online setiap hari. Angka itu turun sedikit pada angka tahun
lalu 6 jam dan 49 menit, tetapi kami curiga bahwa penurunan ini mungkin
sebagian karena sejumlah besar pengguna baru yang masih belajar cara
menggunakan internet. Perkembangan internet dan sosial media belum terlalu
terasa di wilayah pedesaan, padahal pedesaan yang ada di Indonesia menyimpan
banyak sekali potensi lokal sebagai ciri khas yang ada, disisi lain desa desa di
Indonesia juga menyimpan banyak masalah yang ada seperti mulai hilangnya
lahan terbuka hijau karena masuknya pabrik pabrik, saluran irigasi yang tak
terstruktur dan perkembangan ekonomi serta factor lainnya yang tidak mengalami
kemajuan yang signifikan.
Konsep VUCA , sebagai konsep baru desa yang memiliki jiwa
entrepreneurship dan dikembangkan sarana pendukung go-green dengan tujuan
inti sebagai desa yang memiliki pemikiran jangka panjang, pemahaman atas
perkembangan dan masalah yang ada, kejelasan terkait sistem dan tujuan dalam
berkehidupan dan bermasyarakat dan memiliki kelincahan untuk menyelesaikan
tugas yang ada . konsep ini hadir untuk menjawab permasalahan permasalahan
yang ada dan juga tantangan industri 4.0 yang semakin kompleks.
Konsep desa entrepreneur berbasis go green ini bertujuan untuk
menawarkan konsep desa yang ideal baik dari sisi perekonomian maupun dari sisi
lingkungan. Untuk menciptakan konsep desa entrepreneur berbasis go green
dibutuhkan sebuah gagasan yaitu VUCA yang dapat mengantarkan suatu desa
melebihi dari desa swasembada yang mampu bersaing di era revolusi industri 4.0.
Untuk mengembangkan desa lebih dari desa swasembada, maka diperlukan
VUCA yang kemudian diimplementasikan dengan bentuk tata ruang desa
entrepreneur berbasis go green yang juga peka terhadap kemajuan teknologi.
2.2 Solusi yang Pernah Ditawarkan Sebelumnya
Adapun solusi yang pernah ditawarkan sebelumnya yaitu sebagai berikut.
Tabel 1. Solusi yang pernah ditawarkan
No Solusi Kekurangan
1 Desa swadaya Desa swadaya adalah desa yang bisa dianggap
sebagai desa yang tertinggal. Penduduk desa yang
cenderung masih primitif dan terisolir dari daerah
luar. Di desa ini masyarakatnya masih tetap
menjalankan kebiasaan-kebiasaan nenek moyang
seperti menjalankan adat istiadat atau tradisi dan
hanya bekerja untuk memenuhi kebutuhan primer.
Desa seperti ini biasanya merupakan desa yang
ditinggali sebuah kelompok dalam waktu yang
sudah lama. Pola pemikiran yang mengikuti
leluhur inilah yang membuat masyarakat di desa
swadaya belum mampu berkembang.
2 Desa swakarsa Desa swakarya masih dalam peralihan dan baru
memahami tentang perkembangan yang ada (baru
4
tahap awal)
3 Desa Desa swasembada kemajuan masih dalam lingkup
swaswembada nasional dan belum bisa menyelesaikan masalah
yang kompleks

2.3 Ide VUCA, Sebagai Konsep Desa Entrepreneur berbasis Go-Green


2.3.1 Desain Konseptual Desa Vuca
Konsep desa ini diharapkan menjadi tahapan desa selanjutnya, Konsep desa
VUCA yaitu mengembangkan tatanan desa seperti dari
a. Struktur sosial
Struktur sosial yang lebih fleksibel tanpa harus terikat dengan
belenggu adat istiadat, membuat semua orang bebas memberi ide dan
solusi untuk perkembangan desa,
b. Sistem pendidikan
Sistem pendidikan juga dibuat lebih merata dengan
mengembangkan aplikasi pendukung pendidikan hingga pelosok.
c. Sistem ekonomi
Mengembangkan potensi lokal dan memperjualbelikan melalui e-
commerce.

Gambar 2.1 Tata Ruang Desa Green Entrepreneur

Di setiap rumah penduduk terdapat pekarangan yang dimanfaatkan sebagai


taman kecil dan juga terdapat biopori.
5

Gambar 2.2 Taman dengan Biopori


Sumber : alamendah.org

Dengan adanya biopori di setiap pekarangan penduduk desa, maka akan


memberikan manfaat seperti untuk penyerapan air, penanganan limbah organik,
membuat tanah lebih sehat, dan dapat meningkatkan kawasan hijau di sekitar
rumah.

Gambar 2.3 Contoh taman depan rumah penduduk


Sumber : mongabay.co.id

Selain itu, di sepanjang jalan raya dan lorong di pedesaan akan dihiasi
dengan tanaman-tanaman hijau.
6

Gambar 2.4 Tanaman di Sepanjang Jalan Raya dan Lorong Desa


Sumber : brilio.net

Di setiap rumah atau perkumpulan di beberapa rumah diberikan target


untuk mendirikan usaha yang labanya selalu dilaporkan kepada koperasi de di
bagian bendahara dan diteruskan di kantor desa.
Sekolah Pengusaha (Entrpreneur School) Sekolah ini didirakan bertujuan
untuk melatih para pemuda desa untuk menumbuhkan jiwa-jiwa kepemimpinan
dan berwirausaha serta memperkenalkan e-commerce.
2.4 Pihak yang Membanatu Mengimplementasikan Gagasan
VUCA akan terealisasikan bila dilakukan kerjasama dengan pihakpihak
terkait, diantaranya:
1. Petani dan Pembudidaya. Peran petani dan pembudidaya adalah
sebagai pemasok sumber daya alam
2. Masyarakat. Peranan masyarakat sebagai subjek pengaplikasian dan
pengembangan VUCA.
3. Arsitek dan Teknisi Perencanaan Wilayah Kota. Arsitek berperan
membuat desain VUCA yang aman dan ramah lingkungan serta teknisi
perencanaan wilayah kota berperan sebagai analisator kekuatan
teknologi VUCA terhadap keefektifan tatanan pedesaan.
4. Investor. Investor berperan sebagai penyumbang dana dalam
pengimplementasian VUCA.
5. Pemerintah. Sektor pemerintah yaitu Kementerian Desa, Pembagunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia pihak
tersebut akan menentukan kesuksesan pengimplementasian VUCA.
6. Mahasiswa. Mahasiswa sebagai fasilitator dan stake holder dalam
perwujudan serta perantara program kerja pemerintah dengan
masyarakat.
7
2.5 Langkah-Langkah Implementasi Gagasan
Adapun langkah pengimplementasikan gagasan ini adalah:
1. Merancang gagasan, yaitu memberikan gambaran awal tebntang sistem
kerja VUCA dan tertarik untuk menggunakannya serta akan
dipublikasikan menjadi artikel ilmiah
2. Sosialisasi, yaitu menjelaskan kepada masyarakat umum untuk mulai
mengenalkan VUCA ini. Dijelaskan pula manfaat serta keuntungan dari
penggunaan VUCA yaitu dengan mengikuti kegiatan pameran atau
seminar perikanan dan pertanian.
3. Pilot project, merupakan pelaksanaan kegiatan proyek percontohan yang
dirancang sebagai pengujian dalam rangka untuk menunjukkan efektivitas
suatu pelaksanaan program dan mengetahui dampak pelaksanaan program.
4. Scalling, pada jangka pendek VUCA akan diletakkan di wilayah
percontohan untuk dievaluasi. Pada jangka menengah, bekerjasama
Kementerian Desa, Pembagunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Republik Indonesia untuk mensosialisasikan VUCA ke beberapa wilayah
Indonesia. Jangka panjangnya, VUCA sudah direalisasikan di seluruh
wilayah desa indonesia.

BAB 3. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan tersebut di atas, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut.
1. VUCA dapat menjadi inovasi teknologi tepat guna yang sustainable
sebagai pengelolaan 97,68% ruang laut kosong Indonesia melalui
pengembangan budidaya pertanian dan perikanan secara offshore dengan
metode IMTA dan Reverse Osmosis System dapat mengatasi krisis lahan
hijau di daratan, ketahanan pangan nasional, dan jumlah ikan di laut yang
semakin menipis.
2. Konsep penerapan tata ruang desa entrepreneur berbasis go green dapat
diterapkan di desa seluruh Indonesia untuk menjawab tantangan revolusi
industri 4.0 dengan tetap memperhatikan kesehatan lingkungan atau yang
disebut dengan pembangunan berkelanjutan.

DAFTAR PUSTAKA
Kemp, S. 2019. Digital 2019: Global Internet Use Accelerates.
https://wearesocial.com/blog/2019/01/digital-2019-global-internet-use-
accelerates. Oktober 2019
Ana, C. 2016. 4 Manfaat Lubang Biopori Bagi Lingkungan.
https://manfaat.co.id/manfaat-lubang-biopori. 23 Oktober 2019
Widianto, E. 2019. Kampung Kumuh dan Langganan Banjir Itu Kini Hijau dan
Kaya Sumber Air. https://www.mongabay.co.id/2019/03/22/kampung-
kumuh-dan-langganan-banjir-itu-kini-hijau-dan-kaya-sumber-air. 23
Oktober 2019
8
Pranata, H. 2017. 4 Kampung unik di Malang yang rasanya seperti di luar negeri.
https://www.brilio.net/creator/inilah-4-kampung-unik-di-malang-yang-
rasanya-seperti-berada-di-luar-negeri-102683.html. 23 Oktober 2019
9

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing


A. Identitas Ketua Tim
1 Nama Lengkap Reza Awaliah Ali
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Ekonomi Islam
4 NIM 195020501111033
5 Tempat dan Tanggal Lahir Manado, 7 November 2001
6 Alamat E-mail rezaawaliahali@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082292693308
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2
3
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1. Finalis Lomba Esai CIES Universitas Brawijaya 2019
Got The Challenge

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.
Malang, 28 Oktober 2019
Ketua Tim

(Reza Awaliah Ali)


10
A. Identitas
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Muhammad Giffari Dewantara
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Manajemen
4 NIM/ 195020201111025
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jember, 05 Mei 2001
6 Alamat E-mail giffari.muhammad15@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081230089876
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2
3
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.
Malang, 28 Oktober 2019
Anggota Tim

(Muhammad Giffari Dewantara)


11
12
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Alokasi
Nama / Program Bidang Uraian
No Waktu
NIM Studi Ilmu Tugas
(jam/minggu)
1. Reza Ilmu Ekonomi 48/Minggu Menyusun
Awaliah Ekonomi Islam Daftar isi,
Ali membuat
desain,
gagasan,
ringkasan,
daftar
pustaka
mengurus
administrasi
2. Muhamma Manajemen Manajemen 48/ Minggu Menyusun
d Giffari gagasan,
Dewantara pendahuluan
, menyusun,
menghitung
anggaran
dana, editing

Menyusun
gagasan,
halaman
pengesahan,
lampiran 3,
lampiran 4,
menyusun
kesimpulan,
mengurus
administrasi.
Mengurus
administrasi
dan
mengurus
lampiran.
13
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

Anda mungkin juga menyukai