Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Masa remaja adalah fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan seorang
individu. Masa ini merupakan periode transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa yang
ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial yang
berlangsung pada dekade kedua masa kehidupan (Pardede, 2008). Pada masa tersebut
remaja ingin mencari identitas dirinya dan lepas dari ketergantungan dengan orang
tuanya, menuju pribadi yang mandiri (Gunarsa, 2006). Proses pemantapan identitas diri
ini tidak selalu berjalan mulus, tetapi sering bergejolak. Oleh karena itu, banyak ahli
menamakan periode ini sebagai masa-masa storm and stress (Irwanto, 2002). Suatu masa
di mana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar.
Dengan demikian remaja mudah terkena pengaruh dari lingkungan (Gunarsa, 2006).
Masa remaja awal berada pada masa puber yaitu suatu tahap dalam perkembangan di
mana terjadi kematangan alat-alat seksual dan tercapai kemampuan reproduksi. Gejala
pubertas ini dapat ditandai dengan “menarche” atau haid pertama pada anak perempuan.
Variasi pada usia saat terjadinya pubertas menimbulkan banyak masalah pribadi maupun
sosial bagi anak. Hal ini sebagai akibat dari ketidakmatangan sosial dan kognitif (daya
pikir) mereka,dihubungkan dengan perkembangan fisik yang lebih awal (Hurlock, 2005).

Komunitas merupakan suatu kelompok yang di dalamnya setiap anggota


disatukan oleh persaman visi dan misi serta tujuan. “Dalam ruang lingkup komunikasi,
komunitas masuk ke dalam konteks komunikasi organisasi dimana individu yang
bersama-sama, melalui suatu hirarki pangkat dan pembagian kerja berusaha mencapai
tujuan tertentu” (Rogers dan Rogers dalam Moss dan Tubs, 2005:164). Tujuan yang
hendak dicapai merupakan alasan yang melatarbelakangi terbentuknya
komunitas.Keperawatan komunitas merupakan pelayanan yang memeberikan perhatian
terhadap pengaruh lingkungan baik biologis, psikologis, sosial, kultural, dan spiritual
terhadap kesehatan komunitas. Fokus pada keperawatan komunitas adalah memeberikan

1
prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan.Keperawatan
komunitas mempunyai ruang lingkup untuk memeberikan pelayanan baik kepada
individu, kelompok, keluarga, serta masyarakat. Masyarakat ini terdiri dari banyak
kumpulan-kumpulan komunitas yang menjadi satu. Komunitas komunitas ini pastilah
berbeda anatara klasifikasinya.Salah satu sebagai pusat perhatian dari remaja yang
termasuk dalam bagian dari komunitas. Usia remaja sendiri meruapakan kumpulan dari
bagian –bagian masyarakat yang memepunyai klasifkasi sama.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Jelaskan asuhan keperawatan komunitas pada remaja


a. Pengkajian
b. Analisa Data
c. Diagnosa keperawatan
d. Intervensi

C. TUJUAN MASALAH

1. Mampu menjelaskan peran perawat komunitas dalam menangani masalah kesehatan


remaja dan penanganan nya
2. Memahami Kehidupan remaja dari segi kesehatan dan sosial remaja .
3. Memahami masalah kesehatan remaja dan pelayanan kesehatan untuk remaja
4. Mampu menjelaskan asuhan keperawatan komunitas pada remaja

2
BAB II
PEMBAHASAN

 Kasus

Diwilayah x rt 5 rw 3, sejarah wilayah tersebut adalah tidak pernah terjadi pernggusuran


wilayah. Dari hasil pengkajian didapatkan kelompok remaja (usia 15-19 tahun) di rt 5 wilayah
tersebut memiliki anak remaja terdiri dari 55% berjenis kelamin perempuan dan 45% berjenis
kelamin laki-laki. Rata-rata remaja di wilayah tersebut banyak yang terkena typoid dalam 2
tahun terakhir. Kondisi lingkungan rt 5 padat penduduk kotor, diselokan banyak sampah.
Sebagian warga diwilayah tersebut rata-rata bekerja sebagai buruh sisanya hanya berdagang di
rumah dan Upendapatannya bervariasi mulai dari 1,5 sampai 3 juta rupiah. Mayoritas penduduk
berasal dari suku jawa dan sunda, 85% penduduk beragama islam dan 15% beragama non
muslim. Tingkat pendidikan diwilayah tersebut rata-rata SMA. Tidak terdapat area bermain,
terdapat kegiatan ronda malam setiap malam, diwilayah tersebut terdapat kegiatan penyuluhan
tetapi tidak berjalan, fasilitas kesehatan yang ada di wilayah tersebut hanya praktik bidan,
puskesmas dan klinik kecil. Jarak tempuh antara pemukiman dan fasilitas kesehatan kirang lebih
2 km.
Kegiatan remaja di wilayah tersebut hanya nongkrong di warung kopi dan main kartu
hingga larut malam. Sebagian remaja tidak mengikuti kegiatan kerja bakti karena malas bangun
pagi. Sekelompok remaja menunjukkan bahwa 15% diantaranya memiliki kebiasaan merokok, 5%
remaja mengaku pernah mencoba mengkonsumsi minumam keras. Beberapa remaja mengaku
pernah memiliki motivasi untuk berhenti merokok, namun ketika kembali lagi bergaul dengan
teman di lingkungannya, akhirnya terpengaruh kembali dan sampai sekarang belum bisa berhenti
merokok. Dari hasil angket didapatkan data 65% remaja memiliki kurang pengetahuan tentang
bahaya merokok dan 35% kurang pengetahuan tentang bahaya minumam keras. Observasi
didapatkan sebagian bibir remaja memiliki bibir yang lebih gelap, sebagian remaja tampak kurus.
Tampak beberapa warung disekitar lingkungan tersebut menjual rokok dan minuman keras yang
siap untuk dikonsumsi. Hasil wawancara sebagian besar remaja menyatakan tidak mengetahui
lebih detail tentang bahaya merokok, sebegian besar remaja menyatakan tidak mengetahui lebih
detail tentang bahaya minuman keras, sebagian remaja ingin berhenti merokok tetapi lingkungan
tidak mendukung.

3
1. Pengkajian

Pengkajian berdasarkan metode pengumpulan data


Keluhan pasien :
- jumlah remaja yang melakukan kebiasaan merokok 15%
- jumlah remaja yang mencoba meminuman keras 5%

 Interview
Hasil wawancara sebagian besar remaja menyatakan tidak mengetahui lebih detail
tentang bahaya merokok, sebegian besar remaja menyatakan tidak mengetahui lebih
detail tentang bahaya minuman keras, sebagian remaja ingin berhenti merokok tetapi
lingkungan tidak mendukung.

 Observasi
Observasi didapatkan sebagian bibir remaja memiliki bibir yang lebih gelap,
sebagian remaja tampak kurus. Tampak beberapa warung disekitar lingkungan
tersebut menjual rokok dan minuman keras yang siap untuk dikonsumsi.

 Angket
Dari hasil angket didapatkan data 65% remaja memiliki kurang pengetahuan
tentang bahaya merokok dan 35% kurang pengetahuan tentang bahaya minumam
keras.

2. Pengkajian

 Riwayat kesehatan
Rata-rata remaja di wilayah tersebut banyak yang terkena typoid dalam 2 tahun
terakhir. Kondisi lingkungan rt 5 padat penduduk kotor, diselokan banyak sampah.

 Data lingkungan fisik


Dari hasil pengkajian didapatkan kelompok remaja (usia 15-19 tahun) di rt 5
wilayah tersebut memiliki anak remaja terdiri dari 55% berjenis kelamin perempuan
dan 45% berjenis kelamin laki-laki. Kondisi lingkungan rt 5 padat penduduk
kotor,diselokan banyak sampah. Tidak terdapat area bermain, terdapat kegiatan

4
ronda malam setiap malam, diwilayah tersebut terdapat kegiatan penyuluhan tetapi
tidak berjalan, fasilitas kesehatan yang ada di wilayah tersebut hanya praktik bidan,
puskesmas dan klinik kecil. Jarak tempuh antara pemukiman dan fasilitas kesehatan
kirang lebih 2 km

 Pengkajian Data Masyarakat

 Lingkungan fisik
Kondisi lingkungan rt 5 padat penduduk kotor, diselokan banyak sampah.

 Pelayanan kesehatan
Fasilitas kesehatan yang ada di wilayah tersebut hanya praktik bidan,
puskesmas dan klinik kecil. Jarak tempuh antara pemukiman dan fasilitas
kesehatan kirang lebih 2 km

 Ekonomi
Sebagian warga diwilayah tersebut rata-rata bekerja sebagai buruh sisanya
hanya berdagang di rumah dan pendapatannya bervariasi mulai dari 1,5
sampai 3 juta rupiah.

 Keamanaan dan Transportasi


Terdapat kegiatan ronda malam setiap malam

 Politik dan Pemerintahan


Strukrur dimulai dari kepala desa- pak rw - pak rt - kader kader

 Komunikasi
Terdapat papan informasi di pos ronda

 Pendidikan
Tingkat pendidikan diwilayah tersebut rata-rata SMA.

5
 Rekreasi
Tidak ada area bermain

3. Analisa Data

NO DATA PROBLEM
1. Studi Dokumentasi: Perilaku Kesehatan Cenderung
Beresiko
 Jumlah remaja yang melakukan
kebiasaan merokok 50%.
 Jumlah remaja yang mencoba minuman
keras 5%.

Hasil angket :
 60% remaja memiliki kurang
pengetahuan tentang bahaya rokok.
 40% remaja memiliki kurang
pengetahun tentang bahaya minuman
keras.

Observasi :
 Sebagian remaja memiliki bibir yang
lebih gelap.
 Sebagian remaja tampak kurus.
 Tampak botol-botol kosong berserakan.
 Tampak beberapa warung di sekitar
lingkungan remaja tersebut menjual
rokokdan bahan untuk membuat
minuman keras maupun minuman keras
yang siap dikonsumsi.

Wawancara :
 Sebagian besar remaja menyatakan tidak
mengetahui lebih detail tentang bahaya
dari rokok.
 Sebagian besar remaja menyatakan tidak
mengetahui lebih detail tentang bahaya
dari minuman keras.
 Sebagian remaja ingin berhenti merokok,
tetapi lingkungan tidak mendukung.
2. Observasi: Ketidak Efektifan Koping

6
 Lingkungan padat penduduk, kotor, di
selokan banyak sampah
 Kegiatan remaja di wilayah tersebut
hanya nongkrong di warung kopi sambil
merokok dan bermain kartu hingga larut
malam
 Tampak beberapa warung disekitar sini
lingkungan tersebut menjual rokok dan
minuman keras yang siap dikonsumsi.

Wawancara:
 Remaja kurang mengetahui tentang
bahaya merokok dan minuman keras
 Sebagian remaja ingin berhenti merokok
tetapi lingkungan tidak mendukung

4. Diagnosa Keperawatan

 Perilaku kekerasan cenderung beresiko


 Ketidak efektifan koping

5. Scoring

Masalah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
Kesehatan
Perilaku
Kesehatan
4 5 5 3 4 5 4 3 2 2 3 4 44
Cenderung
Beresiko
Ketidak
efektifan 5 5 5 4 3 2 3 3 3 3 2 2 40
Koping

7
6. Intervensi Keperawatan

NO. DATA DX NOC NIC


1. Studi Dokumentasi : Perilaku Prevensi Primer Prevensi Primer
 Jumlah remaja kesehatan  Strategi  Pendidikan
yang melakukan beresiko pengurangan kesehatan
kebiasaan merokok pada bahaya
merokok 50%. remaja. merokok dan
 Jumlah remaja  Strategi minum
yang mencoba pemberhentian minuman
minuman keras minum minuman keras.
5%. keras pada  Pengajaran
remaja. kelompok.
 Strategi
Hasil angket :
modifikasi
 60% remaja perilaku pada
memiliki kurang remaja
pengetahuan
tentang bahaya Prevensi Sekunder Prevensi Sekunder
rokok.  Skrining  Skrining
 40% remaja PPOK. kesehatan.
memiliki kurang  Identifikasi  Konseling.
pengetahun faktor resiko.  Modifikasi
tentang bahaya  Identifikasi perilaku.
minuman keras. penyebab
merokok dan
Observasi : minum
minuman
 Sebagian remaja keras.
memiliki bibir
yang lebih gelap. Prevensi Tersier Prevensi Tersier
 Sebagian remaja  Pertumbuhan  Dukungan
tampak kurus. fisik remaja. keluarga
 Tampak botol-  Menyediakan  Program
botol kosong sarana dan berhenti
berserakan. prasarana untuk merokok dan
 Tampak beberapa kegiatan remaja minum
warung di sekitar yang positif minuman keras
lingkungan remaja
tersebut menjual
rokok dan bahan
untuk membuat
minuman keras
maupun minuman
keras yang siap
dikonsumsi.

8
Wawancara :
 Sebagian besar
remaja
menyatakan tidak
mengetahui lebih
detail tentang
bahaya dari
rokok..
 Sebagian besar
remaja
menyatakan tidak
mengetahui lebih
detail tentang
bahaya dari
minuman keras.
 Sebagian remaja
ingin berhenti
merokok, tetapi
lingkungan tidak
mendukung.

2. Observasi: Ketidak Prevensi Primer: Prevensi Primer:


efektifan  Strategi  Memberikkan
 Lingkungan padat Koping penyuluhan cara pendidikan
penduduk, kotor,
berhenti merokok tentang cara
di selokan banyak
dan minum- berhenti
sampah
minuman keras merokok dan
 Kegiatan remaja di
 Strategi minum-
wilayah tersebut
penyuluhan cara minuman
hanya nongkrong
berhenti minum- keras.
di warung kopi
minuman keras  Meberikkan
sambil merokok
dan bermain kartu  Strategi penyuluhan
penyuluhan cara tentang
hingga larut
menjaga bagaimana
malam
lingkungan yang cara menjaga
 Tampak beberapa
bersih lingkungan.
warung disekitar
 Memberikan
sini lingkungan
tentang bahaya
tersebut menjual
minum-minuman
rokok dan
keras
minuman keras
yang siap

9
dikonsumsi. Prevensi Sekunder: Prevensi Sekunder:
 Mengidentifikasi  Menggali
koping yang koping efektif
Wawancara:
efektif pada yang ada pada
 Remaja kurang remaja remaja
mengetahui  Mengupayakan  Membantu
tentang bahaya penggunaan remaja dalam
merokok dan koping yang menggunakkan
minuman keras efektif pada koping yang
 Sebagian remaja remaja. efektif pada
ingin berhenti dirinya.
merokok tetapi Prevensi Tersier: Prevensi Tersier:
lingkungan tidak  Memberikan  Memberikkan
mendukung dukungan sosial dukungan yang
yang positif positif pada
 Memfasilitasi remaja.
sarana dan  Memberikan
lingkungan yang sarana dann
positif lingkungan
untuk
membantu
remaja dalam
melakukan hal
positif

7. Perencanaan/POA Intervensi

No Masalah Kegiatan Tujuan Sasara Wakt Temp Dana Pj


. Keperawat n u at
an
1. Perilaku Penyulu meningkatkan remaja Rabu, pos rw Dari Mahasis
Kesehatan an kesadaran di rt 5 12 3 mahasis wa yang
Cenderung tentang remaja akan rw 3 Jan wa dan terlibat
Beresiko bahaya bahaya 2020 uang kas
merokok merokok 09.00 rw
(100
menit
)
2. Ketidak penyuluh menyalurkan remaja 12 pos rw Dari Mahasis
efektifan an kemampuan di rt 5 Jan 3 mahasis wa yang
Koping kegiatan yg dimiliki rw 3 2020 wa dan terlibat
positif untuk 10.00 uang kas
(hobby mengembang wib rw
yg kan kreatifitas (80
dimiliki) remaja. meni)

10
No Hari, Implementasi Paraf Evaluasi
Tanggal, mahasiswa
Jam
1. Rabu, 12 Penyuluhan S: Remaja
Jan 2020 bahaya mengatakan sudah
merokok paham tentang
bahaya meokok
bagi kesehatan
tubuh
O : Remaja terlihat
antusias mengikuti
penyuluhan
tentang bahaya
merokok

A : kurangnya
pengetahuan
tentang bahaya
merokok tertasi
sebagian

P : lakukan
pemantauan
remaja di rt 5 rw 3
2. 14 Evaluasi S:
januari penyuluhan  remaja
2020 mengataka
n
mengurang
i merokok
bahkan ada
yang
berhenti
merokok
 Remaja
mengataka
n
mengganti
merokok
dengan
memakan

11
permen
O:
 Terlihat
beberapa
remaja
memakan
permen

A : banyaknya
remaja yang
merokok teratasi
sebagian

P : pantau
aktivitas remaja di
rt 5 rw 3

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Remaja adalah individu yang berkembang dimana masa remaja adlah masa transisi antara
masa kanak kanak menuju dewasa. Dalam masa ini remaja mengalami masa kemunduran dalam
masa fisik, transisi, sosial, intelektuan, dan spiritual. Remaja-remaja pada masa remaja yang
penting perkembangan fisik dan psikologis, masa belajar remaja, pergilah dengan lingkungan,
masa peralihan. Masa remaja ini juga masa lalu yang menimbulkan kesulitan karena masa ini
sangat sulit di atur jadi sulit berperilaku yang tidak baik. Tanda yang menonjol adalah masa

12
depan mulai mencari identitas diri dan mulai mendominasi perannya di masyarakat.Tahapan
dalam remaja remaja awal (11-14 tahun), remaja pertengahan / remaja tengah (15-17 tahun),
remaja akhir / remaja akhir (18-20 tahun). Kesehatan remaja ini sangat membutuhkan erhatian
khusus dalam maa ini semua yang ada di dirir remaja memperbaiki pekembangan sehingga
memperbaiki remja terhadap kesehatan pun sangat menjadi masalah utama. Angka kesakitan
pada remaja ini sangatt membuakkan seperti membeli obat, aktvitas seksi dan penggunaan
kendaran transportasi/ rekreasi. Masalah maslah yang sering timbl juga suka hubungan seks
pranikah atau bebas seks hal ini sangat sering terjadi karena pengetahuannya tentang kesehatan
buruk.Masalah ini pada akhirnya menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang ada pada
remaja menyebabakan permasalahan lain.
Hal ini juga menyangkut NAPZA dan penyakit menular seksi. Pelayanan kesehatan yang
ada di dalam masyarakat seperti program perawatan kesehatan remaja, program pendidikan
kesehatan remaja. Dalm hal ini perawat komunitas juga memiliki peran untuk membantu
memeperbaiki dan meningkatkan kesehatan komunitas pada remaja. Peran perawat dalam
kesehatan ini mencakup advokat yang memfasilitasi, memebrikan asuhan keperawatan, mamapu
memanager kasus yang dimanipulasi aharus mampu membuat keputusan yang tepat dalam
menanaganai kasus-kasus kanker, pencari kasus, konselor, pendidik, dan ahli epidemiologi. Dari
sinilah peran komunitasdapat meningkatkna kesehatan komunitas juga ikut berpartisipasi dengan
komunitas atau komunitas itu sendirir sehingaa terjadi hubungan timbang balik ang sesuai dna
menguntungkan satu sama lain.

Saran

 Bagi Remaja
Kesehatan merupakan hal yang paling penting dan utama menurut masa depan agar-agar,
diharapkan dapat didukung oleh remaja yang menjadi manusia yang kreatif dan
berrkarakter yang kuat dan remaja yang dapat meningkatkan kesehatan.

 Bagi Para Pembaca


Makalah ini dapat digunakan sebagai tambahan bahan untuk menambah wawasan tentang
asuhan keperawatan

13
Daftar Pustaka

Departemen Gunarsa, Singgih D. 2008. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja.


https://id.scribd.com/document/32620394 8 Makalah-Komunitas-Remaja-Kelompo k-4

14

Anda mungkin juga menyukai