Anda di halaman 1dari 24

ARGUMENTASI HUKUM

( LEGAL ARGUMENTATION/LEGAL REASONING)


& DASAR-DASAR MENYUSUN
PENDAPAT SEGI HUKUM
( LEGAL OPINION)

Oleh
Dr. Bambang H.,S.H.,M.Hum.

 Ketrampilan ilmiah (ars) tentang hukum, analisis atas suatu


masalah hukum, bersumber norma hukum, doktrin, ajaran
hukum, jurisprudensi, dengan melakukan penalaran hukum,
logika hukum, membentuk konstruksi hukum, bertujuan
untuk memberikan penyelesaian masalah hukum ( legal
problem solving),dalam bentuk pendapat segi hukum (legal
opinion).

 Menyusun argumentasi hukum, terlebih dulu harus


memahami ilmu hukum yg punya karakter atau ciri
khas, yi sifatnya yg normatif, mengandung norma,
nilai-nilai, doktrin, ajaran hukum , tujuan hukum,
keadilan = preskriptif ! hukum bukan hanya gejala
sosial yg bersifat apa adanya, tetapi mengandung nilai
–nilai, kaidah yg mengikat gejala sosial.

 Normatif => nilai-nilai, kaidah, doktrin, konsep, ajaran


prosedur => FAKTA / PERISTIWA HUKUM =>
ANALISIS => sah - tidak sah, adil - tidak adil, batal -
dibatalkan, berhak - tidak berhak, bersalah – tidak
bersalah => bernilai ! Analisis = berikan Argumentasi
hukum (legal reasoning ), berupa konsep, doktrin,
norma, ajaran, teori sbg standar analisis (pisau
analisis), dapat dipertanggungjawabkan dan bersifat
mengikat. Sarjana hukum yg baik, ketika menghadapi
masalah hukum, harus memahami lebih dahulu
Peristiwa Hukum, Hubungan Hukum, Hak /kewajiban,
keadaan hukum, kejadian hukum ! Cermat, teliti,
logis, sistematis memberikan solusi persoalan hukum,
memberikan argumentasi yg dapat dipertanggung
jawabkan .
 Beda cara kerja Profesi Kedokteran dan Hukum,
Kedokteran pelajari anatomi tubuh manusia, faktor
eksternal yg pengaruhi kesehatan organ tubuh. Hukum
pelajari norma, doktrin, teori, norma, serta peristiwa
hukum => hasilkan argumentasi hukum ! Contoh : beri
kan analisis ttg outsourcing ! bagaimana hak-hak
pekerja, hub hukum dgn pemberi kerja ? Pasti harus
tahun norma-nya, doktrin hukum => UU Tenaga kerja,
Hukum Kontrak / Perjanjian, teori ttg pejanjian kerja !
bagaimana hukum-nya perjanjian sewa beli,
leasing,waralaba dll. Argumentasi tidak boleh
mengarang , harus berdasar hukum Yi konsep, norma,
doktrin, ajaran, teori hukum, dpt dipertanggungjawkan

 Contoh : (1) Seorang biduawanita dangdut kampung


nya nyi larut malam di-cekoki narkoba penggila
joget, mau dimuntahkan dipaksa menelan,kemudian
ada razia polisi, terbukti tes urin positip ada narkoba,
diproses hukum Saudara Penasihat Hukum, berusaha
bebaskan jerat hukum ! buat argumentasi hukum ? (2)
Biduan kampung pisang ranjang dg suami, ditaksir
seorang pria terus nikah di Penghulu KUA, suami
lapor Polisi. Saudara penasihat hukum biduan sbg
tersangka, buat argumentasi hukum ? (3) A terdesak
kebutuhan, anaknya diterima di Perguruan tinggi
hendak bayar SPP perlu uang Rp 5 juta , pinjam
uang ke B tetangganya dgn syarat A menitipkan sapi
anakan di B, A dan B sepakat, A terima uang
pinjaman Rp 5 juta dari B, B terima sapi anakan dari
A, pengembalian dalam waktu 1 tahun. Setahun
kemudian A akan kembalikan hutangnya ke B,
diterima B, tapi anakan sapi kena penyakit mati, A
tetap menuntut pengembalian anak sapi miliknya !
Beri pendapat hukum ?(4) dalam RAT Ko perasi,
terjadi perdebatan antar peserta rapat , A merasa
tersinggung karena pendapatnya tidak disetujui
peserta lain (B) , dgn menyatakan nada tinggi “…
saya tidak sependapat pendapatseperti itu …, merasa
tersinggung A lapor Polisi karena B telah diduga
melakukan penghinaan ! Beri pendapat hukum
 Ilmu hukum ( rechtwetenschap ) =>dogmatik hukum,
teori hukum, ajaran hukum, filsafat hukum.Jenisnya ;
ilmu hukum normatif, ilmu hukum empiris Yi Realis,
factual pattern of behavior ( sikap hakim dalam putus
perkara) sociological jurisprudence ; law in action
>< law in the books ( kesenjangan hukum dgn realitas
), Socio – legal studies ( hub timbal balik hukum dg
reali tas masyarakat)

 Struktur Argumentasi hukum, meliputi :


1. Lapisan logika : analisis atas masalah hukum
mrpk rangkaian logis ; isu utama (premis) sd
konklusi, berdasar penalaran hukum ( induktif,
deduktif, interpretasi hukum, preferensi hukum,
lex specialis). Indonesia anut statute law, statute
approach, hukum dianggap lengkap atur semua
masalah. Setiap masalah hukum/peristiwa
hukum/fakta hukum, dicarikan NORMA
(proposisi) dalam Pasal UU, selanjutnya
diterjemahkan dalam KONSEPTUAL, proposisi
= rangkaian konsep. Contoh Pasal 1365
KUHPerdta => Perbuatan melawan hukum
(jelaskan)
2. Lapisan dialektik : argumentasi hukum dibangun
berdasar dialog , umumnya antar pendapat ahli,
diterima pengadilan sbg jurisprudensi.
3. Lapisan Prosedur : berkaitan dgn hukum
pembuktian/hukum acara ; alat bukti, kekuatan
pembuktian, beban pembuktian, penguraian
pembuktian.
LANGKAH – LANGKAH ANALISIS HUKUM
DALAM MENYUSUSUN ARGUMENTASI HUKUM

1. Rumuskan Kasus Posisi : kronologi peristiwa hukum,


fakta hukum, hubungan hukum, kedudukan hukum,
kejadian hukum, para pihak, alat bukti, sebagai dasar
timbulnya sengketa hukum atau masalah hukum,
diuraikan secara sistematis.

2. Identifikasi dan pilih fakta hukum yang relevan


dengan norma hukum, asas hukum, jurisprudensi,
sebagai dasar dalam penyelesaian masalah hukum.
Tetapkan suatu fakta sebagai fakta hukum dengan uji
berdasar norma, hukum asas hukum, ajaran hukum,
doktrin hukum yang relevant (Juridis relevant).
Contoh : peristiwa hukum Perbuatan melawan Hukum
, harus di bahasi berdasar unsur-unsur Pasal 1365 KU
Hperdata.

3. Merumuskan Masalah hukum atau Isu Hukum :berisi


pertanyaan atau pernyataan tentang fakta hukum, didu
kung alat bukti. Isu atau masalah hukum harus
berdasar pada konsep hukum. Konsep hukum ,
selanjutnya dipilah-pilah, dipilah elemen atau unsur
konsep masalah hukum.Pertanyaan atau pernyataan
hukum ini penting, sebagai dasar dan ruang lingkup

4. Penemuan Hukum dan Argumentasi Hukum Untuk


Menjawab Masalah Hukum atau Isu Hukum
a. Cari dan tetapkan norma hukum yang berkaitan
dan relevan dengan Isu Hukum /masalah hukum.
b. Rumuskan dan pilah-pilah konsep-konsep hukum
yg terkadung dalam norma hukum
c. Konsep hukum harus berdasar Norma Hukum
(UU), Indonesia menganut Statute Law,
perhatikan UU. No. 10 th 2004.
d. Cara gunakan Konsep hukum ; tunjuk, tetapkan
norma-nya. Norma sbg proposisi, proposisi =
rangkaian konsep => conceptual approach.
Penelusuran Hukum untuk susun argumentasi Hukum
1. Langkah 1 : cari dan tetapkan norma
hukum Yi UU, Pasal berapa ?
2. Langkah 2 : pilah-pilah eleman atau unsur
Pasal dalam bentuk konsep-konsep utama
3. Langkah 3 : Jelaskan unsur dan konsep
berdasarkan ajaran, asas, teori hukum yg
relevan
4. Apabila belum jelas, dapat dijelaskan
berdasarkan interpretasi hukum
5. Penjelasan no. 3 menjadi dasar dan
parameter untuk menyusun argumentasi
hukum, menjawab isu hukum.

Contoh 1 :
Kasus Penggusuran PKL
Dalam rangka persiapan lomba kota Adipura, Pemkot
Bandar Labuan menertibkan PKL di Sepanjang Jalan
Kartono, Pemkot terlebih dulu melakukan sosialisasi beri
peringatan kepada PKL, Komplek Pasar Bambu
Hijau,PKL protes, demo ke Pemkot, terjadi negosiasi dan
terjadi kesepakatan, (1) PKL setuju tidak berjualan di
trotoar, Setuju pindah ke lantai 3 setelah 2 bulan, (2)
Pemkot sanggup buat lokasi relokasi lantai 3 paling lama
2 bulan. 2 bulan ditunggu PKL, Pemkot tak menyediakan
tempat jualan PKL di lantai 3 dg alasan tak ada
anggaran, tak ada investor, PKL kembali jualan di
Trotoar, Pol PP Pemkot menertibkan PKL, mengambil
tempat jualan dan melarang jualan di trotoar, PKL
mengeluh tidak dapat berjualan, tidak punya
penghasilan.

1. Rumuskan Isu atau masalah Hukum ?


Apakah perbuatan Pemkot Bandar Labuan tidak jadi
bangun lokasi rekolasi PKL merupakan perbuatan
Wanprestasi ? atau Apakah Perbuatan Pemkot
Bandar Labuan menggusur PKL merupakan
Perbuatan Melawan Hukum ?
2. Penelusuran hukum untuk menyusun Argumentasi
Hukum berkaitan dgn Isu Hukum (lihat langkah –
langkah penemuan hukum):
1) Cari Norma hukum yg relevant =>
Wanprestasi / Perbuatan Melawan Hukum
2) Pilah-pilah norma dalam konsep-konsep
=>
Wanprestasi : Perjanjian, perjanjian dilalai
kan, akibat lalai penuhi perjanjian timbul
kerugian.

Konsep : Pelajari teori-nya, asas hukum,


harus baca Literatur, pendapat ahli hukum
a. Perjanjian (lihat Pasal 1320 KUHPerdata
apakah perjj telah sah ?)
b. Lalai tidak penuhi kewajiban perjj :
pengertian lalai tidak penuhi perjj, Yi
lewat waktu penuhi kewajiban, penuhi
kewajiban tidak penuh, tidak penuhi
kewajiban perjj.
c. Kerugian : hilangnya keuntungan yg
diharapkan, rusaknya barang, biaya yg
harus dikeluarkan.

Perbuatan Melawan Hukum: Norma => Pasal 1365


KUHPerdata.
“tiap perbuatan melanggar hk, yg bawa kerugian orang
lain, wajibkan orang yg karena salahnya terbitkan
kerugian , mengganti kerugian “ (Norma )

Konsep : Pelajari teori-nya, asas hukum, doktrin hukum ,


harus baca Literatur, pendapat ahli hukum dst
1. Perbuatan ( perbuatan hukum)
2. Melanggar Hukum ( langgar UU/Perjj, langgar hak
orang lain, bertentangan kewajibannya, langga kepan
tasan/kepatutan/kesusilaan)
3. Kerugian ( hilangnya keuntungan yg diharap,
rusaknya barang, biaya yg harus dikeluarkan, sebab
akibat antara penyebab dan akibat yi kerugian,
kesalahan
Menyusun argumentasi hukum => uraikan dgn sistematis
fakta dan hukumnya !

 Bahwa Pemkot dan PKL telah sepakat menyelesaikan


masalah PKL, dg kesepakatan (1) PKL setuju tidak
berjualan di trotoar, Setuju pindah ke lantai 3 setelah 2
bulan, (2) Pemkot sanggup buat lokasi relokasi lantai
3 paling lama 2 bulan setelah kesepakatan,
menyediakan tempat jualam PKL secara gratis
(silahkan tambah tulis dan jelaskan Pasal 1320 BW)

 Bahwa setelah 2 bulan, Pemkot belum membuat lokasi


relokasi PKL di lantai 3, PKL menegor Pemkot,
malahan dijawab Pemkot tidak ada dana, tidak jadi
membangun lokasi PKL di lantai 3, Pemkot telah ter
nyata lalai dan mengingkari kesepakatan relokasi
PKL.(sebut Pasal 1234 ,1243 ,1244 KUHPerdata,
jelaskan, hubungkan dg fakta atau peristiwa
hukumnya)

 Bahwa ketiadaan lokasi di lantai 3, PKL jualan lagi di


trotoar, karena pemkot tidak mampu menyediakan
tempat jualan di lantai 3.

 Bahwa Pemkot secara serta merta menggusur tempat


jualan PKL di trotoar, serta mengambil semua
peralatan, sehingga PKL tidak bisa berjualan lagi
(Pasal 1365 KUHPerdata, jelaskan)

 Bahwa akibat perbuatan Pemkot menggusur PKL,


tidak bisa jualan, tidak punya pengahasilan, PKL telah
mengalami kerugian materiil dan immateriil (Pasal
1244 KUHPerdata)

Jelaskan : Hukumnya (norma ) dan konsep (elemen) dalam


norma, dihubungkan dengan fakta hukumnya.
Diuraikan secara kronologis dan sistematis. Dalam
uraian lengkap perlu disebut Pasal (?), tulis dan
jelaskan dalam keseluruhan uraian.
Contoh Kasus ( dikutip buku Argumentasi Hukum ,
Philipus M . Hadjon hal. 48 -51)

Pendapat Hukum ttg Status Pegawai PDAM (BUMD)


dalam UU Advokat.

1. Kasus Posisi :
Seorang advokad pegawai PDAM Kota Surabaya, her-regis
trasi anggota advokad ditolak Peradi krn ybs pegawai
PDAM, Permohn her-registrasi berdasar Pasal 3 ayat(1)
UU no. 18 th 2003 “ tidak berstatus sbg PNS ato Pejabat
Negara”.

2. Isu Hukum atau masalah Hukum :


apakah berdasar Pasal 3 ayat (l) UU. No. 18 th 2003,Pega
wai PDAM (BUMD) termasuk PNS ?

3. Analisis Hukum (argumentasi hukum).


a. Dasar Hukum (Norma hukum )
1. UU. No. 18 th 2003 ttg Advokad
2. UU. No. 8 th 1974 ttg kepegawaian
3. Permendagri no.34 th 2000
4. Perda Kota Surabaya no. 15 th 1986

b. Pengertian PNS menurut UU. No. 8 th 1974. ( UU.


No.43 th 1999)
Pasal 1 huruf a: PNS adl mereka … yg diangkat pejabat
yg wenang dan diserahi jabatan negeri
Pasal 1 huruf c : jabatan negeri adl jabatan dlm bidang
eksekutif…
Berdasarkan ketentuan diatas, apakah peg PDAM
jalankan jabatan negeri, yi jabatan bidang eksekutif?
Masalah selanjutnya : apa arti eksekutif ? apa peg
PDAM jalankan jabatan bid eksekutif?
Jawab: bidang eksekutif adlh kekuasaan neg diluar keku
asaan legislatif dan eksekutif. Karakter hukum
kekuasaan eksekutif adlh hukum publik, jadi PNS =
hukum publik. Apakah Pegawai PDAM jalankan
kekuasaan bid ekseku tif? Lihat selanjutnya …
Berdasar Pasal 1 huruf h Perda no. 15 th 1986 : Pegawai
adl Pegawai Perusda (BUMD), sedang Pasal 3 ayat(1)
Permendagri no. 34 th 2000 => … untuk dpt diangkat
pegawai harus penuhi syarat sbb:
Pasal 3 ayat(l) huruf I : tidak boleh merangkap menjadi
PNS., sehingga jelas bahwa Pegawai PDAM tidak
jalankan bid eksekuti (PNS), jadi berdasar Pasal 3
Permendagri no. 34 th 2000, Pegawai PDAM bukan PNS
jadi peg PDAM tidak jalankan kekuasan bid eksekutif
dalam makna hukum publik, tetapi hub hukum privat,
bukan PNS.

c. Apakah Pegawai PDAM dapat dsamakan dgn PNS


berdasar Pasal 3 ayat(1) UU no. 18 th 2003 ?
1. Pegawai PDAM (BUMD) bukan PNS
2. Pasal 3 ayat (l) UU no. 18 th 2003 tidak secara jelas
mengatur perluasan pengertian PNS, termasuk
Pegawai BUMD milik pemerintah daerah, maka tidak
ada larangan bagi Pegawai Pemerintah Daerah
(Pemda) yg berstatus Pegawai BUMD, karena BUMD
tidak termasuk dalam ranah hukum publik, tetapi
masuk dalam hukum perdata, terpisah dari kekuasaan
hukum publik.

4. Kesimpulan :
a. Pegawai PDAM (BUMD) bukanlah PNS.
b. Tidak ada pengaturan dalam UU . no. 18 th 2003 ttg
advokad, bahwa pengertian PNS termasuk juga Pegawai
BUMD, sehingga tidak ada larangan Pegawai BUMD
terdaftar sebagai advokad, karena bukan pegawai negeri .

Perhatikan :
Dalam menyusun analisis hukum, berikan argumentasi
hukum, hendaknya cermat dalam melakukan penelusuran
peraturan per-uu, sebagai dasar memberikan argumentasi
hukum !
Format Tulisan Pendapat Segi Hukum (legal opinion)

Susunan tulisan :
1. Judul opini hukum (pendapat hukum tentang …)
2. Rumuskan ringkas kasus posisi (kronologi peristiwa
hukum)
3. Rumuskan isu hukum (dalam pertanyaan, bisa > 1)
4. Analisis hukum ( temukan hukumnya (proposisi dan
konseptual) , hukum yg relevan dgn fakta hukum
(juridis relevant),buatkan analisi (konstruksi hukum,
rangkaian fakta hukum, UU, asas hukum,
jurisprudensi, doktrin, pendapat ahli hukum) dgn
penalaran hukum (induktif, deduktif, interpretasi,
preferensi hukum ), temukan hukum yg logis =
konklusi, problem solving ! contoh listrik sbg benda.
5. kesimpulan
Kasus Sengketa tanah.
Perusahaan PT. Maju jaya yg bergerak dibidang agrowisata
berniat membuka usaha di Kemiling Kota Bandar Lampung
hendak membuka kebun buah, perlu tanah seluas 5 ha,
Pada tgl 27 juli 2004 membeli tanah dari Johan 3 ha, joni 2
ha,sesuai harga pasar, dihadapan Kamil,SH. Notaris PPAT
di Jl ZA Pagar Alam no.9 Bandar Lampung, terbit akta jual
beli no. 18/004. dan n0.19/004. Untuk menarik kunjungan
wisata, PT Maju Jaya membuat jalan tembus yg
menghubungkan lokasi agrowisata dg jalan Imam Bonjol
perbatasan dg desa Kurungan nyawa Lamsel sepanjang 300
m. Tanpa ada ijin dari pemilik tanah yi Jihan dan Join,yang
menghubungkan tanah PT Maju Jaya ke Jl Imam Bonjol.
Pada tgl 27 agustus 2005 PT.Maju Jaya membuat jalan
tembus sepanjang 300 m, 150 m milik jihan, 150 milik
join , lebar 4 m, para pekerja membuat jalan dg merusak
tanam tumbuh kebon singkong, serta meratakan untuk
badan jalan. Kedua pemilik lahan, berusaha menghentikan
pekerjaan buat jalan, 29 Agustus,Imam,Bos PT Maju jaya
datang dan berunding , mencapai kesepakatan bahwa PT
Maju jaya akan membayar luas tanah dan tanam tumbuh
sesuai harga pasaran, untuk tahap pertama 1 minggu
kemudian dibayar 50 %, sisanya akan dibayar kalau
agrowisata sudah berjalan mendatangkan penghasilan dan
anak-anak pemilik lahan, dipekerjakan di lokasi agrowisata.
Setelah agrowisata selesai dibangun 27 juli 2007 , banyak
dikunjungi warga berekreasi dg membayar tiket masuk per
orang Rp 10.000; telah berlangsung 1 tahun, PT. MajuJaya
belum melunasi pembayaran tanah dan tidak pula bersedia
mempekerjakan anak-anak pemilik lahan yang dijadikan
jalan masuk agrowisata dari jalan Imam Bonjol Bandar
Lampung. Para pemilik lahan berusaha menemui Bos PT
Maju Jaya tidak pernah bersedia menemui, Jihan dan Join
merasa dipermainkan, selanjutnya melaporkan tindakan PT.
Maju Jaya ke POLTABES Bandar Lampung , serta minta
bantuan hukum saudara
Tugas :
1. Tuliskan kasus posisi
2. Buat pendapat hukum
SURAT GUGATAN PERDATA

1. Surat Gugatan ?

2. Syarat Surat Gugatan :


1) Syarat Formil :
a. Tempat /tgl pembuatan surat gugatan
b. Materai tempel
c. Tanda tangan penggugat /kuasa
2) Syarat Substansiil :
a. Identitas P/T ; nama lengkap, umur/tempat lahir,
pekerjaan, alamat atau domicili
b. Posita/fundamentum petendi/dalil gugatan/
argumrntasi hukum ; objek gugatan, fakta
hukum , kualifikasi perbuatan tergugat
(wanprestasi, PMH. Waris dll, uraian kerugian,
hub posita dg petitum, sita, bunga, dwangsom,
putusan sertamerta
c. Petitum ; Primer ( menerima ggt, nyatakan sah
sita, menyatakan perjj/batal perjj, sah hak milik
dll,), menghukum tergugata (serahkan, bayar,
batalkan dll), bayar biaya perkara. Subsidair :
mohon putusan seadil-adilnya
Kasus Utang piutang :
Ny. Mirna PNS,warga jl macan no. 3 B. Lampung,
bertetangga ny. Marni, Pengusaha tahu, warga jl macan no
7, keduanya bertetangga sudh kenal baik, tgl 20 april 2006
Ny mirna ke rumah ny marni, ngrumpi trus, ny mirna
mengeluh gak punya uang mau bayar uang kuliah anaknya
di Jakarta, karena kasihan dan bujuk rayu, ny marni kasih
pinjam uang Rp 5 juta,dg kuitansi terima uang, sanggup
mengembalikan uang bulan juli 2006, pas gaji 13. sampai
akhir juli , ny mirna belum datang ke ny marni, ditelpon tak
mau terima, didatangi, pembantunya selalu mengatakan ny
mirna pergi, akhirnya didatangi ditempat kerja, ny mirna
sanggup mengembalikan uangnya, 3 bulan kemudian juga
belum bayar, sedang ny mirna malahan kredit motor mio.
Ny Marni jengkel trus menghubungi saudara sbg advokad,
mau menggugat ke PN Tanjung karang.
Surat Gugat utang piutang:
Bandar Lampung, 9 nopember 2006

Kepada Yth
Ketua PN. Klas 1 a T. Karang
Di Bandar Lampung
Dengan Hormat,

Yang bertangda tangan di bawah ini, saya :


Andi, SH. Advokad berkantor di jl. Sawo no. 9 B.Lampung
berdasar surat kuasa khusus tgl 7 nopember 2006, bertindak
untuk dan atas nama ny. Marni, tinggal di jl macan no. 7 B
lampung, dalam hal ini memilih tempat kediaman hukum
kuasanya, menandatangi dan mengajukan surat gugatan,
selanjutnya mohon disebut Penggugat.
Dengan ini Penggugat mengajukan gugatan terhadap ny
mirna tinggal di jl macan no. 3 B. Lampung, selanjutnya
disebut Tergugat.
Adapun duduk perkaranya sebagai berikut ;
Bahwa pada tgl 20 april 2006 tergugat telah berutang
uang pada penggugat Rp 5 juta, ternyata dari kuitansi pene
rimaan uang (bukti P1).
Bahwa tergugat janji akan melunasi hutang paling bulan
juli 2006 bersamaan terima gaji 13.
Bahwa sampai batas waktu yg dijanjikan, tergugat tidak
memenuhi kewajiban bayar hutang pada penggugat
Bahwa penggugat telah menegur secara lisan, bahkan
mendatangi rumahnya, selalu menghindar, akhirnya
ditemui ditempat kerja tergugat, masih berdalih akan segera
membayar lunas hutangnya dalam waktu 3 bulan pada
penggugat.
Bahwa sampai 3 bulan kemudian yaitu akhir bulan
oktober 2006, tergugat tidak ada itikad baik melunasi
hutangnya.
Bahwa penggugat telah mengalami kerugian Rp 5 juta
ditambah bunga 3 % perbulan, dihitung sejak 1 nopember
2006 sampai tergugat melunasi seluruh hutangnya kepada
penggugat.
Bahwa penggugat mempunyai sangka beralasan terhadap
itikad buruk tergugat tidak melunasi hutangnya, serta
berusaha menyembunyikan harta bendanya, meliputi
barang bergerak dan benda tidak bergerak berupa sebidang
tanah berukuran 20 x 30 m, yang berdiri sebuah rumah
permanen ukuran 15 x 15 m tempat tinggal tergugat di jl
macan no. 3 bandar lampung, mohon kepada PN
Tanjungkarang meletakkan sita jaminan (concervatoir
beslag) pada tanah milik tergugat.
Berdasarkan dalil yang disampaikan penggugat diatas,
mohon dengan hormat, kiranya PN Tanjungkarang
berkenan memutuskan :
PRIMER :
1. menerima gugatan penggugat seluruhnya
2. menyatakan sah dan berharga perjanjian utang piutang
3. menyatakan tergugat ingkar janji tidak memenuhi
kewajiban melunasi hutang kepada penggugat
4. menyatakan sah dan berharga sita jaminan
5. menghukum tergugat membayar hutangnya sebesar Rp
5 juta ditambah bunga 3% sejak 1 nopember 2006
sampai tergugat melunasi seluruh hutanya.
6. menghukum tergugat membayar segala biaya yang
timbul dalam perkara ini.
Apabila Pengadilan berpendapat lain, dalam peradilan
yang baik.
SUBSIDAIR :
Mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo et Bono)

Hormat Saya,

Kuasa Hukum Penggugat

Andi, S.H.
SURAT DAKWAAN

1. Surat Dakwaan ?
2. Syarat Susun Surat Dakwaan :
a. Formil : Identitas Terdakwa
b. Materiil : Surat dakwaan disusun cermat, jelas,
dan lengkap tindak pidana, sebut tempat dan
waktu tindak pidana dilakukan.
 Cermat : teliti, saksama, didasarkan Pasal
UU yg relevan, misal delik aduan,
daluwarsa, kualifikasi perbuatan sesuai dg
kualifikasi unsur tindak pid dalam UU.
 Jelas : terang, nyata, tetapkan unsur delik,
dipadukan dg perbuatan (fakta) terdakwa.
 Lengkap : uraian dakwaan cakup unsur-
unsur dalam UU, tergambar dari uraian
perbuatan nyata terdakwa.
 Ringkasnya => uraian rumusan tindak
pidana, yi uraikan fakta/peristiwa/
perbuatan terdakwa, dipadukan/
dipadankan/diterjemahkan dg unsur-unsur
tindak pidana dalam UU. Uraian gunakan
bahasa sederhana, simpel, jelas, tegas,
ringkas, tidak ber-tele –tele. Terdakwa mu
dah memahami, bisa siapkan pembelaan.

3. Jenis Dakwaan :
a. Tunggal : satu dakwaan saja, tak ada alternatif
lain, ato pengganti lain
b. Alternatif : dakwa beberapa tindak pidana, yg
saling mengecualikan. Sebenarnya cukup dakwa
an tunggal, tapi jakwa ragu-ragu karena tindak
pidana punya sifat, corak yg mirip, tapi beda
hingga di-alter natifkan dg dakwa lain, cegah
terdakwa lolos. Contoh : Pasal 362 KUHP => Pa
sal 378 KUHP/Pasal 480 KUHP, Pasal 378
KUHP => Pasal 372 KUHP, Pasal 338 KUHP =>
Pasal 351 ayat (3) KUHP.
Pembuktian dakwaan alternatif tidak terikat pada
urutan berat ringannya ancaman pidana
(bandingkan dg dakwaan subsidair). Langsung
pada dakwaan yg dipandang terbukti !

c. Subsidair : dakwaan berlapis, lapis atas = ancama


pidana tertinggi, lapis bawahnya = ancaman
lebih ringan dst. Pembuktian scr urutan, dari lapis
atas ke bawah dst yang dipandang terbukti !
contoh :
Primer : Pasal 340 KUHP
Subsidair : Pasal 338 KUHP
Lebih subsidair : Pasal 355 KUHP
Lebih subsidair lagi: Pasal 353 ayat (3) KUHP
Lebih lebih subsidair lagi : Pasal 351 ayat (3)

d. Kumulatif : terdakwa melakukan beberapa tindak


pidana atau satu tindak pidana dilakukan bebera
pa terdakwa. Kumulasi berkaiatan dg jumlah
tindak pidana ato jumlah orang pelaku. Semua
perbuatan ato semua pelaku didakwa, semua
dakwaan harus dibktikan. Contoh Pasal Pasal 365
KUHP juga berbuat Pasal 285 KUHP juga
berbuat Pasal 351 KUHP.
e. Campuran : gabungan dakwaan kumulatif,
subsidair, alternatif.
Kesatu : Primer Pasal 338 KUHP
Subsidair Pasal 353 KUHP
Lebih subsidair Pasal 351 ayat (3)KUHP
Kedua : Pasal 363 KUHP
Atau Pasal 362 KUHP
Ketiga : Pasal 333 KUHP

4. Tahap dalam susun dakwaan :


a. uraikan unsur2 perbuatan terdakwa yang relevan
dg unsur2 tindak pidana dalam UU ( Pasal 167
KUHP, 359 KUHP, 406 KUHP)
b. uraikan unsur2 perbuatan terdakwa, sebutkan
kualifikasi tindak pidana yg dirumuskan scr
formil materiil (338,362,372,378 KUHP)
c. sebutkan kualifikasi tindak pidana, selanjutnya
uraikan fakta2 perbuatan terdakwa yg
dirumuskan scr formil ( rumuskan namanya ,
misal Pasal 351 KUHP).

Kasus Pencurian :

Sabtu 16 juli 1994 jam 12.00 wib, bento melihat bendot ber
ada mondar-mandir dan masuk rumah ny. Tje Puk, jl.
Kartini no. 82 Tajungkarang. Bento tak tahun apa yg
diperbuat bendot dalam rumah Ny The Puk, tapi pernah
dapet cerita Ny The Puk, bahwa Bendot sering keluar
masuk rumah Ny The Puk karena merasa sudah seperti
keluarga sendiri, bahkan Bendot juga mondar-mandir di
ruang pribadi Ny The Puk sampai merasa terganggu dan
kesal atas ulah bendot, walau sudah dimarah Ny The Puk,
tetap saja kebiasaan buruk bendot keluar masuk rumah ny
The Puk tak dihentikan.
Sabtu 16 juli 1994 jam 19.00 wib, ny The Puk merasa
kehilangan cincin emas bermata belian yg tersimpan di
lemari baju dalam kamar tidurnya, dia yakin tadi sore
masih dipakai, ketika mandi sore hari disimpan dalam
lemari.
Minggu 17 juli 1994 jam 09.00 wib, ny Tje Puk, ke pasar
bertemu dg Bontet kawannya bendot, cerita bahwa bendot
barusan menggadaikan cincin emas bermata berlian di Ny.
Tong Sam po di Jl Radin Intan no. 17 tanjungkarang. Tanpa
berpikir panjang, siang hari stelah pulang dari pasar Ny The
Puk bergegas menuju Poltabes Bandar Lampung segera
melaporkan Bendot telah mengambil cincin miliknya.
Kejaksaan Negeri Bandar Lampung
Untuk keadilan.

SURAT DAKWAAN
No. PDM-357/BDL/12/1994

a. Identitas terdakwa :
Nama lengakap : Bendot Bin Bentol
Tempat lahir : Bandar Lampung
Umur/tgl lahir : 25 tahun/13 september 1969
Jenis kelamin : laki laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jl. Kaliawi Gang senggol no. 13 bandar Lampung
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SLTA

b.Terdakwa tidak ditahan

c.Dakwaan :

Primer :
Bahwa ia terdakwa Bendot pada sabtu 16 juli 1994 sekitar jam 12.00 wib
atau setidak tidaknya pada waktu lain, tapi masih bulan juli 1994 di Jl
Kartini no. 82 Tanjungkarang atau setidak tidaknya pada tempat lain tapi
masih dalam wilayah hukum PN. Tanjung karang, dengan maksud untuk
memiliki secara melawan hukum, telah mengambil barang berupa 1 cincin
emas bermata berlian seharga Rp 5 juta, setidak tidaknya lebih dari Rp 250 ;
yang seluruh atau sebagian adalah milik ny Tje Puk, setidak-tidaknya milik
orang lain bukan milik terdakwa. Perbuatan tersbut dilakukan dg melewati
pintu kamar tidur ny Tje Puk yg tidak terkunci, terdakwa membuka lemari
pakaian yg tidak terkunci kemudian menemukan cincin bermata berlian serta
mengambilnya. Perbuatan terdakwa mengakibatkan kerugian ny Tje Puk
secara materiil dan immateriil karena cincin tersebut adalah warisan dari
orang tuanya
Perbuatan terdakwa diatur dan diancam dalam Pasal 362 KUHP

Subsidair :
bahwa terdakwa bendot pada waktu dan tempat sebagaimana diuraikan
dalam dakwaan primer, telah masuk rumah Ny Tje Puk, kemudian masuk
kamarnya, atau setidak-tidaknya dirumah atau pekarangan tertutup yang
dipakai orang lain selain terdakwa, dan atas permintaan yang berhak yaitu
Ny Tje Puk atau atas suruhannya yaitu pembantunya Ny Situ, terdakwa tidak
pergi dengan segera. Perbuatan terdakwa masuk rumah ny Tje Puk dan
disuruh pergi dari dalam rumahnya tidak segera pergi mengakibatkan rasa
kesal dan perasaan tidak senang pada ny Tje Puk karena merasa terganggu
ketenangan keluarganya dan merasa tidak aman.
Perbuatan terdakwa diatur dan diancam dalam Pasal 167 ayat(1) KUHP

Kasus Perkawinan
Sindira (23th) seorang biduan organ tunggal tinggal di jl
kedaton no. 3 Bandar Lampung, sejak nikah tahun 2005,
dengan sindo (24 th), telah pisah ranjang bulan desember
2006 , suami merantau ke Batam, istri pulang ke orang tua
di jl kedaton no. 3 bandar lampung. Sejak pisah ranjang,
bakat nyanyi disalurkan sebagai biduan organ tunggal
sering manggung di pesta hajatan warga. Tgl 5 januari 2007
sedang manggung di pesta seorang warga bertemu ucok (43
th), pria paruh baya, langsung kenalan dan jatuh cinta,
bersepakat diresmikan cintanya, segera menikah. Sindira
sempat bingung, karena masih terikat pernikahan dengan
sindo, tak kurang akal, sindira 7 januari 2007,menghubungi
Sandi (34 th) ketua RT 007 dan Berno (51 th) lurah gunung
menang, minta surat keterangan mau nikah, lurah keberatan
karena sindira belum bercerai dengan sindo, tapi sindira
terus mendesak dan merayu, hingga lurah gunung menang,
memberikan surat pernyataan masih gadis pada sindira,
berbekal surat lurah, tgl 10 januari 2007 segera ke KUA
kecamatan kedatuan, minta dibuatkan keterangan mau
nikah, Bima (49 th), petugas KUA berdasar surat lurah
gunung menang, segera membuat surat keterangan syarat
nikah. Setelah semua persyaratan nikah dipenuhi, Bimbim
(59 th) orang tua sindira pada tgl 17 januari 2007
menikahkan sindira dg Ucok , dirumah orang tua sindira, di
depan Bemi (56 th) petugas P3NTR (KUA) Kecamatan
Kedatuan Bandar Lampung, pernikahan dihadiri para saksi,
tetangga , hadai taulan, berlangsung lancar. Sindira dan
Ucok sementara tinggal di rumah mertua, rumah tangga
keduanya berlangsung lancar. Kabar pernikahan sindira,
akhirnya sampai ke Beno (53 th) orang tua sindo, juga
mertua sindira. Tahu ada pernikahan sindira dengan ucok,
Beno berang karena sindira masih istri sah anaknya ( sindo)
segera melaporkan pernikahan sindira dengan ucok ke
Poltabes Bandar Lampung 2 pebruari 2007.

Buatlah satu surat dakwaan, tentukan dulu, pelanggaran


hukum nya, siapa saja terdakwanya.
TEORI DIFFERENTIAL ASSOCIATION

 Tokoh : Edwin Sutherland

 Dasar Teori : 1. Perilaku Jahat adalah perilaku yang


dipelajari
2. Pergaulan antar manusia/kelompok
manusia sbg proses interaksi =>
pembelajaran !
 Penjelasan Teori Differential Association : Terdapat 9
proposisi ttg proses interaksi antar manusia/kelompok
manusia yg membentuk perilaku jahat/menyimpang !
1. Perilaku jahat adalah perilaku yg dipelajari bukan
diwarisi.
2. Proses mempelajari dilakukan dlm interaksi dg orang
lain memakai bahasa lisan / isyarat, sbg media proses
interaksi dan komunikasi antara manusia/kelompok.
3. Proses mempelajari perilaku jahat dilakukan dalam ke
lompok intim, bukan nirpersonal (TV, surat kabar dll)
4. Proses pembelajaran perilaku jahat liputi ; (a) teknik
kejahatan, (b)motif –motif / pembenaran diri.
5. Arah/dorongan mempelajari perilaku jahat dalam
batasan aturan hukum
6. seorang jadi penjahat/menyimpang karena banyak ber
gaul dgn pola-pola perilaku jahat.
7. differential association bervariasi dalam frekuensi,
durasi, intensitas, prioritas, sejak anak-anak, remaja,
dewasa, dan seterusnya berkembang dalam rentang
kehidupan seseorang.
8. Proses pembelajaran perilaku jahat/menyimpang
diperoleh melalui hubungan dg pola kejahatan
(tacktical, tempo,target, teritory).
9. Perilaku jahat juga bertujuan untuk mencapai dan
mendapatkan kebutuhan nilai-nilai dasar manusia,
seperti manusia normal lain ( kekayaan, ketokohan )
tetapi pencapaian nilai-nilai tsb bersifat menyimpang.
Kritik terhadap Teori Differential Association :

 E. Sutherland dalam menjelaskan teorinya, kurang


memperhatikan : Variasi bentuk kejahatan, kejahatan
apa saja, bagaimana bentuk hubungan interkasi antar
manusia, sehingga membentuk perilaku jahat atau
perilkau menyimpang, bagaimana sampai membentuk
karakter seseorang mempunyai perilaku jahat ?

 George B. Vold :

1. “ tidak setiap orang yang berinteraksi dengan


penjahat menjadi jahat, meniru pola perilaku jahat.
Karakter orang yang bagaimana , sehingga terbentuk
perilaku jahatan ketika berinterak si dgn penjahat ?
2. Dasar teori ini hanyalah “ bad companion” yi para
penjahat, tetapi tidak dijelaskan bagaimana sifat ,
karakter perilaku, psikis, mengapa terbentuk contact,
seberapa kuat hubungan tsb sehingga hasilkan perilaku
jahat, menyimpang.
3. teori ini tidak menjelaskan “kehendak bebas” si pelaku
karakter manusia yg mampu bertahan sbg manusia
normal dan karakter manusia yg jadi jahat, karena
hasil interaksi dg perilaku jahat.
4. Teori ini tidak jelaskan , kejahatan yg mana saja, yg
mampu membentuk perilaku jahat orang lain yang
berinteraksi dg perilaku jahat tsb
5. Jenis kejahatan ; accidental criminal, career type of
offender, non career type of offender => perilaku jahat
disebabkan dorongan emosional, temperamental,
bukan sifat jahat seseorang.
TEORI ANOMIE

 Anomie = tanpa norma (Normlessness)


 Tokoh : Robert Merton

 Dasar Teori Anomie =>


1. Ketidaksesuaian antara kebutuhan hidup / tujuan hidup
dengan cara-cara untuk mencapai tujuan hidup.
2. terjadi kesejangan antara kebutuhan hidup / tujuan
hidup dengan kemampuan/kesempatan untuk menca
pai tujuan hidup, kesenjangan tersebut, menimbulkan
perilaku menyimpang, segala cara yg mungkin untuk
mencapai tujuan hidup.
3. Kondisi tertentu (struktur sosial/sistem sosial) bisa
meningkatkan perilaku pelanggaran norma/aturan
hukum, selanjutnya menimbulkan “norma tandingan “
4. Timbul tekanan situasi, menciptakan perilaku menyim
pang dari norma hukum yi “norma tandingan” untuk
mencapai tujuan hidup, tekanan situasi menimbulkan
pembenaran diri, re-definisi, pembangkangan,
pembiaran, perilaku “ tidak sah “ => “sah”, “ tidak
benar” => “benar”, selanjutnya timbul “norma
tandingan “

Teori Anomie , mengenal 2 unsur struktur sosial, yi :


a. Tujuan / kepentingan manusia
b. Aturan / cara-cara mencapai tujuan (moralitas,
aturan hukum, prosedur hukum, etika, aturan
main ).
c. Perilaku menyimpang => pelanggaran thd cara-
cara capai tujuan, “DEMI TUJUAN
HALALKAN CARA !”
Penyimpangan /Pelangaran Hukum : Yi Adanya penekanan
pada Tujuan tertentu dengan
cara mengabaikan aturan :

a. Penekanan terhadap tujuan tertentu, dengan


melanggar cara-cara yg melembaga (aturan
main/prosedur/hukum) karena keterbatasan
pilihan/ca ra/ kemampuan, sehingga “
Demi tujuan , halalkan segala cara”

b. Men-campur-adukkan antara Tujuan dan


Cara yg melembaga, pemisahan tujuan yg
telah melembaga dan cara-cara yg sudah
melembaga berdasarkan norma/pendirian
manusia/kelompok manusia sbg norma
tandingan, timbulkan perilaku menyimpang
dan bersifat anti sosial => ANOMI

c. Anomie => menipisnya kepatuhan terhadap


norma yg telah melembaga, yg berlangusng
terus menerus, membentuk “norma
tandingan “, budaya menyimpang( Lihat
Budaya Tandingan Premanisme !, terdapat
6 nilai sbg “norma tandingan”)

d. Idiom di masyarakat sbg “norma


tandingan”, dianggap “normal”/wajar =>
Jalan pintas, cingcai, potong kompas, bisa
diatur, aji mumpung, tempat basah,
keluarga sendiri, Sekelik-isme, konco-
isme.
Terdapat 5 bentuk Perilaku untuk menentukan Tujuan dan
Cara :

no Bentuk Adaptasi Tujuan yang Cara yang


membudaya melembaga
1 Compormity (kompromi) + +
2 Innovation (pembaruan ) + -
3 Ritualism (Keyakinan) - +
4 Retreatism ( Penarikan) - -
5 Rebelion (Pembrontakan) -+ -+

Ket : (+) Penerimaan


(-) Penolakan
(-+) penolakan dan ingin mengganti tujuan & Cara-
cara sendiri yg baru, ganti yang lama

 Pergeseran bentuk perilaku didasarkan pada situasi


tertentu /kondisi tertentu
 Bentuk (1) = lazim = stabilitas sosial
 Bentuk (4) = minoritas
 Bentuk (5) = ganti norma yg telah melembaga dg
norma baru sbg norma tandingan (ANOMIE)

Anda mungkin juga menyukai