TP - B - 13 - 13717015 - Larasati Irischa Ramadhani PDF
TP - B - 13 - 13717015 - Larasati Irischa Ramadhani PDF
Modul B
PROSES PENGUATAN LOGAM (METAL HARDENING)
Oleh:
Larasati Irischa Ramadhani
13717015
Anggota:
Kelompok 13
Muhammad Dafa Firmansyah 13716009
Raihana Khadijah 13717012
Larasati Irischa Ramadhani 13717015
Akbar Wisesa Wiranata 13717030
Jhonsen Taharuddin 13717033
PENDAHULUAN
(a) (b)
Gambar 2.6 Deformasi plastis pada logam [1]
a. Annealing
Annealing adalah proses pemanasan logam lalu didinginan didalam
tungku untuk melunakkan logam. Annealing bertujuan untuk
melunakkan dan meningkatkan keuletan logam, menurunkan internal
stress, dan manghaluskan butir.
b. Normalizing
Normalizing adalah proses pemanasan logam lalu didinginkan oleh
udara. Normalizing bertujuan untuk memperbaiki struktur butir dan
mengurangi segregasi dalam casting atau forging.
c. Quenching
Quenching adalah proses penguatan baja dengan memanaskan baja
diatas temperatur austenit lalu didinginkan dengan cepat sehingga
terbentuk fasa martensit.
d. Tempering
Tempering adalah proses memanaskan kembali baja yang sudah
dikeraskan ke temperatur dibawah temperatur eutektoid lalu
didinginkan. Tempering ini bertujuan untuk mengurangi kekerasan dan
menghilangkan internal stress sehingga keuletan meningkat.
e. Spherodizing
Spherodizing menyebabkan fasa sementit pada baja akan menjadi
spheroid kecil yang dikelilingi oleh ferit. Spherodizing bertujuan untuk
meningkatkan keuletan dan sifat machining baja karbon tinggi.
Tempering
2.3.3 Rekristalisasi
Rekristalisasi adalah proses pembentukan butir baru yang sama-
sama dan bebas regangan butir yang dilakukan direntang waktu
tertentu untuk menggantikan butir yang lama. Temepratur rekristalisasi
ini dalah 0,3 temperatur leleh sampai 0,5 temepratur leleh dari suatu
logam. Temepratur rekristalisasi adalah temperatur untuk
merekristalisasi logam secara menyelutuh. Rekristalisasi akan
menyebabkan penurunan densitas dislokasi, kekuatan, dan
meningkatkan keuletan logam. Derajat kristalisasi bergantung pada
pengerjaan dingin sebelumnya. Lebih banyak pengerjaaan dingin yang
dilakukan maka samakin rendah temepartur rekristalisasinya.
Rekristalisasi merupaka fungsi waktu karena melibatkan difusi.
Pada cold working, material akan memiliki struktur pipih-pipih
panjang. Cold working akan menyebabkan peningkatnya kekuatan dan
kekerasan, penurunan keuletan, dan adanya anisotrop [3]. Efek
temepratur, waktu dan deformasi plastis oleh pengerjaan dingin adalah
sebagai berikut :
Untuk jumlah deformasi konstan oleh pengerjaan dingin, waktu
untuk rekristalisasi menurun seiring dengan meningkatnya
temperatur.
Semakin lebih pengerjaan dingin yang dilakukan maka
temperatur rekrstaslisasi semakin rendah
Semakin tinggi dan banyak deformasi maka semakin kecil ukuran
butir yang muncul selama rekristalisasi. Hal ini biasanya
dimanfaatkan untuk mengubah butir kasar menjadi butir halus
dan untuk memperbaiki sifat-sifat.
Beberapa anisotropi karena orientasi yang disukai biasanya
bertahan setelah rekristalisasi.
Thermomechanical Treatment
Thermochanical Treatment adalah proses pembentukan baja ke
bentuk yang diinginkan dengan mengontrol rentang temperatur dan
waktu untuk menghindari pembentukan produk tansformasi non
martensitik. Lalu baja didinginkan dengan laju yang beragam untuk
mendapatkan mikrostruktur yang diinginkan [3].
DAFTAR PUSTAKA