Organisasi Pengangkutan merupakan suatu tatanan atau organisasi dalam menangani pengangkutan orang dari tempat asal ketempat tujuan agar pengangkutan berjalan lancer, aman dan nyaman. Organisasi profesi yang terkait dengan transportasi antara lain : PII, HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia) dan MTI (Masyarakat Transportasi Indonesia).
6.5 TRANSPORTASI DAN LINGKUNGAN
Salah satu contoh System Transportasi adalah adanya transportasi terjadi perluasan rentang pemasaran barang yang dibeli oleh penduduk untuk dikonsumsi serta menaikkan tingkat dan standar kehidupan, disamping itu transportasi menimbulkan dampak samping seperti kecelakaan, polusi udara oleh kendaraan, kebisingan, getaran dan sebagainya. Dampak terhadapLingkungan 4 tipe dampak lingkuangan fisik dari sarana transportasi : 1. Dampak Kebisingan Tingkat kebisingan tergantung pada volume lalu lintas dan pencampuran kendaraan (terutama persentase truk). Kebisingan ditimbulkan oleh lalu lintas jalan pada kecepatan yang kira – kira konstan dengan volume yang sedemikian rupa sehingga selalu terjadi arus lalu lintas yang menerus, diberikan lewat persamaan berikut (Galloway dkk, 1969) : T = 10 Log 10 q - 10 Log 10 d + 10 Log 10 u + 20 Dimana : T = tinglkat kebisingan rata – rata pada penerima yang berjarak d dari sumber jarak, dBA d = jarak antara enerima dan lajur khayal pada pertengahan lajur lalu lintas q = volume lalu lintas, kend/jam u = kecepatan lalu lintas rata rata, mil/jam 2. Polusi Udara Transportasi merupakan sumber polusi utama, tetapi konstribusinya terhadap semua polusi udara hanyalah sebesar 16,7 % lebih rendah dari sumber – sumber polusi lainnya seperti tenaga stasioner dan proses industry. 3. Polusi Air Tanah Polusi tanah terjadi akibat emisi – emisi tertentu dari system transportasi, seperti : minyak yang tumpah dari kereta api dapat diangkut oleh air tanah dan berkumpul pada lokasi tertentu sehingga tumbuhan disekitarnya akan mati. 4. Getaran Getaran dari sumber transportasi merupakan masalah terbatas. Getaran terjadi pada transportasi darat yang beroperasi secara berdekatan dengan bangunan – bangunan yang menampung kegiatan manusia yang sangat sensitive. Yang paling utama ialah kereta api. 6.6 PENDANAAN DAN PERANAN SWASTA 6.6.1 Konsep Biaya Biaya adalah faktor yang menentuk dalam transportasi untuk menetapkan tarif, dan cara penyediaan trasnportasi agar dalam pengoperasiannya mencapai tingkat efektifitas dan efisiensi yang tinggi. 1. Biaya sebagai dasar penentuan tariff jasa angkutan/transportasi, yang terdiri dari biaya langsung dan biaya tidak langsung 2. Biaya modal dan biaya operasional 3. Biaya tetap dan biaya variable 4. Biaya kendaraan 5. Biaya gabungan (Joint cost) 6. Direct cost/Biaya langsung dan biaya tidak langsung (Indirect cost) 7. Biaya unit dan biaya rata – rata 6.6.2 Sumber Dana Pendanaan untuk penyediaan pelayanan transportasi di Indonesia umumnya bersumber dari pemerintah pusat dan daerah. Penerimaan pemerintah daerah yang penting dari sector transport adalah dari royalty pembayaran pajak bahan bakar, pajak kepemilikan kendaraan bermotor serta retribusi parker, terminal dan angkutan umum. Selain dari pemerintah, sumber dana berasal dari pihak swasta, sebagai contoh dalam investasi jalan tol. 6.6.3 Peran Swasta Pihak swasta yang berperan pada system transportasi adalah : PT. Jasa Marga adalah BUMN yang ditunjuk untuk mengelola dan mengembangkan jalan bebas hambatan PT. Angkasa Pura adalah BUMN yang mengelola sebagian bandara besar Indonesia PT. ASDP adalah BUMN yang mengoperasikan sebagian kapal feri Perumpel adalah BUMN yang mengoperasikan pelabuhan Soal Latihan 1. Terjadinya proses pergerakan transportasi yang dinamis akan berakibat kepada lingkungan sekitarnya. Jelaskan! Semakin besarnya proses pergerakan transportasi yang dinamis, maka semakin besar pula beban pencemaran udara yang dikeluarkan ke atmosfer. Disamping bertambah banyakna kendaraan di jalan ditambah dengan kemacetan yang terjadi, akan meningkatkan kebisingan dan pencemaraan udara akibat gas buang kendaraan bermotor yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Ada 3 aspek utama menentukan intensitas dampak terhadap lingkungan, khususnya pencemaran udara dan kebisingan, dan penggunaan energy, yaitu : Aspek perencanaan transportasi (Barang dan Manusia). Aspek rekayasa transportasi, meliputi pola aliran moda transportasi, sarana jalan, system lalu lintas dan transportasi lainnya. Aspek teknik mesin dan sumber energy (bahan bakar) alat transportasi. Beberapa usaha yang dpat dilakukan untuk mengatasi masalah transportasi dalam kaitannya dengan lingkungan, meliputi usaha : Penataan ruang kota Pengaturan lalu lintas Penggunaan energy alternative untuk kendaraan bermotor yang lebih ramah lingkungan Menggalakkan penggunaan sepeda dan angkutan cepat massal dan usaha – usaha lain yang bersifat mengurangi kepadatan lalu lintas dan pencemaran udara serta kebisingan akibat kendaraan bermotor.