Anda di halaman 1dari 6

Nama : Mutiara Dwi Meilinda

NIM : 1801105085

Sekolah yang diwawancarai : SMAN 64 Jakarta Timur

Nama Guru : Ibu Hj. Ina Kurhinah, S.Pd, M.Si

Nama Siswa : Muklis

HASIL WAWANCARA DENGAN GURU

Hasil wawancara dengan Ibu Hj. Ina Kurhinah, S.Pd, M.Si

M : Assalamualaykum warahmatullahi wabarakatuh. Ibu guru SMA 64 Jakarta Timur, Ibu


Ina. Perkenalkan nama saya Mutiara Dwi Meilinda dari Universitas Muhammadiyah
Prof. Dr. Hamka. Mendapatkan tugas dari mata kuliah strategi pembelajaran matematika
untuk observasi serta mewawancarai guru dan siswa

G : Waalaykumsalam warahmatullahi wabarakatuh

M : Sebelumnya saya mohon maaf mengganggu waktunya, di sini saya mau mengajukan
beberapa pertanyaan kepada Ibu. Di sekolah ini menggunakan kurikulum 2013 ya bu?

G : Ya, kurikulum 2013

M: I bu mengajar di kelas berapa saja?

G : Kelas 11 MIPA saja. Dari MIPA 1 sampai MIPA 3 jadi 3 kelas.

M : Bolehkah saya mengetahui metode, pendeketan, model atau teknik apa yang Ibu
terapkan di dalam kelas untuk mengajar siswa?

G : Pendekatan di sini ya sebenarnya kalau kurikulum 2013 pendekatan itu semua harus 5M
(Mengamati, Menanya, Mengumpulkan Informasi, Mengasosiasikan/Mengolah
Informasi, Mengkomunikasi) pendekatan belajarnya ya. 5M itu ya harus. Cuma ya itu
tadi, kita juga liat situasi dong ga harus 5M itu di dalam satu pembelajaran itu murni
diterapkan ga gitu ya, kita juga harus liat sikon dan kebetulan kan di 64 itu kan udah
SKS. Jadi, ada anak yang belajar cepat memang. Tapi, kalau IPA tidak ada yang belajar
cepat ya istilahnya pembelajaran cepat ga ada, adanya di IPS

M : Apakah setiap materi selalu sama bu, metode, pendeketan, model atau teknik
pembelajaran yang Ibu terapkan?

G : Tidak sebenarnya, tidak sama. Karena ya itu tadi, kita pun melihat situasi dan kondisi
ya dan termasuk kalau di 64 itu bukan sekolah yang output nya besar nilainya, output
nem nya tidak besar, seperti sekolah sekolah yang memang sudah di lirik masyarakat
seperti SMA mungkin 14, 48, itukan memang output sudah bagus. Jadi, Ibu pun di sini
ya walaupun kurikulum 2013 ya mungkin banyaknya dengan ceramah juga, walaupun
memang sedikit sudah mengurangi ceramahnya

M : Apakah pendekatan yang Ibu ajarkan di dalam kelas sesuai dengan Rencana
Pembelajaran (RPP) yang telah Ibu buat?

G : Ya memang harus sesuai, Cuma mungkin kaya sekarang Ibu jujur jadinya tidak sesuai
karena kemarin ya sudahlah karena mereka juga lagi belajar ya kaya yang dari magang
3 ya ibu kan harus memberi kesempatan kepada mereka untuk melatih pembelajaran di
kelas dan ternyata mereka pun kayanya masih dominannya ceramah gitu ya. Ya
akhirnya ibu juga ya kadang RPP makanya ini missal kalo ada yang seperti ini Ibu
sudah ga sesuai, karena ibu menyesuaikan kebetulan ada temen juga yang lagi S2
mintanya materi yang lagi bukan dijalankan akhirnya Ibu switch dulu. Harusnya
memang harus sesuai gitu ya.

M : Pernah atau tidak Ibu menerapkan pendekatan Ibu ajarkan di kelas tidak berhasil?
Maksud tidak berhasil adalah hasil belajar siswa tidak berubah atau dapat dikatakan
menurun?

G : Ya pernah, seringlah gitu ya, namanya matematika itu ya gimana ya sebenarnya bukan
anaknya yang ga bisa juga gitu ya, tapi memang dari pendekatan yang diharapkan itu
memperoleh nilai yang baik artinya penanaman konsep bagus, hasil yang baik ternyata
kadang ya diluar dugaan. Cuma ya mungkin itu tadi apa yang kurang tepat
pendekatannya atau memang kembali ke peserta didiknya.

M : Jika hasil belajar siswa turun apa yang Ibu lakukan di dalam kelas untuk meningkatkan
hasil belajar siswa?
G : yang pertama ya tentu mereview kalo untuk nilainya maksudnya sebagai kecil saja ya
artinya ibu akan meremedial tapi kalo secara misalkan mayoritas ternyata menurun
otomatis dong Ibu harus mereview gitu loh ka. Itu yang harus dilakukan dan mungkin
pendekatan yang kemarin Ibu tinjau.

M : Di dalam tugas kelompok saya kebagian pendekatan kontekstual ya Bu. Apakah Ibu
mengetahui pendekatan kontekstual?

G : Pendekatan kontekstual itu kan yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari yaa.
Nah cuma ya itu tadi memang di matematika banyak yang dihubungkan dengan
kehidupan sehari-hari Cuma Ibu pengalaman seperti program linier kan itu kan
dihubungkannya dengan kontekstual ya. Tapi ya itu tadi, peserta didik masih maunya
ini loh yang udah jadinya. Karena kalo di kontekstual itu kan dia harus memahami dulu
modelnya, model matematikanya kaya apa nah itu juga jadi kendala

M : Ibu sudah mengetahui HOTS?

G : Insyaa Allah. Cuma HOTS nya itu mungkin masih Ibu juga HOTS nya masih apa ya.
Ibu berusaha untuk membuat soal HOTS tapi, ya jangankan yang udah hot banget gitu
ya. Jadi mungkin ya udah HOTS tapi HOTS nya belum sesuai yang diharapkan soal
HOTS. Tapi insyaa Allah sudah mulai buat tapi yaa itu tadi mungkin nilainya belum
memuaskan

M : Biasanya soal seperti apa yang ibu berikan kepada siswa? Misal soal cerita Ibu buat
sendiri atau dapat dikatakan dimodifikasi atau soal rutin yang sama seperti buku
paket/lks?

G : Kalau soal matematik itu kan juga harus memodifikasi atau istilah Ibu tuh ATM ya.
Ambil, tiru modifikasi. Cuma ya itu tadi, Ibu pun tidak selalu percaya banget sama soal
orang kadang soal orang pun kalau matematik harus buat dulu dong ada ga jawabannya
misalnya kita hanya copast saja eh ternyata soalnya salah, jawabannya salah. Ya
mungkin ibu juga mengadop tapi dengan catatan di modif. Jadi tidak pure soal orang.
Gitu yaa

M : Ibu untuk observasinya, bolehkah saya melihat cara mengajar Ibu di dalam kelas?

G : Boleh, silahkan.
M : Terimakasih banyak Ibu atas waktunya. Mohon maaf mengganggu waktunya.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

G : Iya sama sama. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.


HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA

M : Hai, Muklis. Selamat siang, Kakak dari Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka,
mau sedikit wawancara kamu, boleh ya?

S : Ya silahkan, boleh.

M : Bu Ina mengajarnya seperti apa ya?

S : Kalo Bu Ina tuh ngajarnya mulai dari dasar dulu lebih detail lagi, habis itu baru masuk
ke materinya. Jadi kaya lebih detail gitu dalam mengajar.

M : Paham ga kalo di ajar sama bu Ina?

S : Sebenernya paham. Cuma emang harus mikir berulang-ulang.

M : Biasanya jika di dalam kelas apa yang dilakukan Ibu Ina? Ibu Ina biasanya langsung
menjelaskan materi atau langsung memberikan tugas?

S : Pertama kali datang, biasa kaya ada ucapan salam dulu habis itu langsung masuk
materinya.

M : Pernah tidak kalian disuruh membuat soal/pertanyaan tentang materi yang telah
dijelaskan? Atau diskusi kelompok?

S : Kalo bentuk kelompok tuh kadang kadang. Jadi kadang juga sendiri-sendiri abis itu
kelompok.

M : Menurut Muklis matematika itu sulit ga? Kenapa?

S : Sebenernya sulit, Cuma kalo kita ngerti akan jadi mudah. Sulitnya mungkin lebih ke
rumusnya kali ya.

M : Menurut Muklis matematika itu penting ga? Kenapa?

S : Maupun fisika ada hubungannya dengan kehidupan tapi matematika juga mempunyai
hubungannya dengan kehidupan

M : Kalau soal yang diberikan Bu Ina biasanya sama percis dengan lks/buku paket atau Bu
Ina nulis sendiri di papan tulis?

S : Sama kaya di LKS. Cuma kadang 1 soal atau 2 soal dimodifikasi sama Bu Ina nya sendiri

M : Suka dibahas tidak soal yang diberikan oleh Bu Ina atau di nilai?
S : Dibahas

M : Suka disuruh maju ke depan tidak untuk mngerjakan soal di papan tulis?

S : Sering

M : Sekian wawancaranya. Makasih banyak. Assalamualaikum warahmatullahi


wabarakatuh

S : Iya. Waalaikumsalam warahmatullahi wabaraktuh.

Anda mungkin juga menyukai