Anda di halaman 1dari 23

2/17/2015

Konsep Pemodelan
Sinyal dan Sistem

Minggu 2
Sinyal dan Sistem

Materi
• Model-model Sinyal
– Sinyal deterministik & acak
– Sinyal waktu-kontinu & waktu-diskrit
– Sinyal periodik & aperiodik
– Sinyal dan spektrum fasor
– Fungsi singular
• Sinyal Tenaga dan Daya
• Rapat Spektrum Tenaga dan Daya

1
2/17/2015

Model-model Sinyal
• Sistem = kombinasi & interkoneksi bbrp
komponen untuk mencapai tujuan tertentu.
• Sistem2 dpt saling berkaitan membentuk
sistem lainnya. Komponennya = subsistem.
• Sinyal = fungsi waktu yg melambangkan
variabel fisik, spt
– tegangan, arus
– gaya, kecepatan, perpindahan

Sinyal Deterministik
• Sinyal deterministik = sinyal yg scr lengkap
dpt dimodelkan sbg fungsi waktu.
• Contoh sinyal 1, dgn A & B : tetapan2
At 2
x(t )  2
,   t  
Bt
• Contoh sinyal 2, fungsi yg tdk kontinu
1, t  12
 (t )  
0, lainnya
4

2
2/17/2015

Contoh Sinyal Deterministik 1

Contoh Sinyal Deterministik 2

3
2/17/2015

Sinyal Acak
• Sinyal yg memiliki nilai acak pd tiap saat &
hrs dimodelkan scr probabilitas.

Sinyal Waktu-Kontinu & Diskrit


• Sinyal waktu-kontinu
– bukan berarti fungsi matematika yg kontinu
– fungsi dari variabel waktu yg kontinu
• Sinyal waktu-diskrit (data-tercuplik)
– memiliki nilai hanya pd saat-saat tertentu saja
– di antara saat-saat tsb, nilai sinyal mungkin
• nol,
• tidak terdefinisikan atau
• tidak penting.
8

4
2/17/2015

Contoh Sinyal Waktu-Diskrit

Sinyal Terkuantisasi
• Sinyal dgn cacah nilai/level yg dpt dibilang
(countable).
• Perubahan level dapat terjadi kapan saja.
• Contoh sinyal terkuantisasi: membuka &
menutup-nya suatu saklar.
• Sinyal digital umumnya berupa sinyal
waktu-diskrit yang terkuantisasi.

10

5
2/17/2015

Contoh Sinyal Terkuantisasi

11

Sinyal Periodik & Aperiodik


• Sinyal x(t) adl periodik jika & hanya jika
x(t  T0 )  x(t ),    t  
• Nilai terkecil dr T0 = periode fundamental.
• Sinyal yg tdk memenuhi pers td = aperiodik
• Contoh sinyal sinusoidal:
x(t )  A sin( 2f 0t  ),    t  
– A = amplitudo
– f0 = frekuensi (siklus/detik atau Hz)
–  = fase (radian atau derajat)
12

6
2/17/2015

Sinyal Sinusoidal
• Frekuensi radian: 0  2f 0 (rad/detik)
• Hubungan periode & frekuensi:
2 1 (detik)
T0  
0 f0
• Jumlah 2 sinyal sinusoidal akan periodik, jk
– rasio periodenya dpt dinyatakan sbg bil rasional
– frekuensinya commensurable (berukuran sama)
f1  n1 f 0 f 2  n2 f 0 n1 , n2  I
f0 = frekuensi fundamental
13

Contoh Sinyal Sinusoidal

14

7
2/17/2015

Contoh Sinyal Segitiga

15

Contoh Sinyal Gigi-gergaji

16

8
2/17/2015

Sinyal Fasor
• Meski sistem fisik berinteraksi dgn sinyal
nyata, scr matematis lbh mudah menyatakan
sinyal real sbg besaran komplex.
• Besaran fasor: X  Ae j  A adl notasi
singkatan utk sinyal sinusoidal yg real:
 
x(t )  Re Xe j0t  A cos(0t  ),    t  
• Teorema Euler: e ju  cos u  j sin u

17

Sinyal Fasor Berputar (1)


• Sinyal komplex
x (t )  Ae j (0t ) ,    t  
 Xe j0t
disebut sinyal fasor berputar, dengan
– A : amplitudo
– 0 > 0 : frekuensi radian
–  : fase

18

9
2/17/2015

Sinyal Fasor Berputar (2)


• Utk mengaitkan dgn sinyal sinusoidal real
– ambil bagian real dari sinyal fasor berputar
– atau dengan cara alternatif:
x(t )  12 x (t )  12 x * (t ),    t  
A j (0t ) A  j (0t )
 e  e
2 2
jumlahan sinyal fasor berputar & konjugat-nya.
– Ke-2 cara ini disebut pemodelan lingkup waktu.

19

Proyeksi Sinyal Fasor Berputar

20

10
2/17/2015

Jumlahan Fasor & Konjugat-nya

21

Pemodelan Lingkup Frekuensi


• Krn x (t )  Ae j (0t ) sepenuhnya ditetapkan
oleh A &  utk nilai f0 tertentu, pemodelan
lingkup frekuensi berbentuk 2 kurva:
– amplitudo A versus frekuensi f
– fase  versus frekuensi f
• Model fasor berputar  spektrum bersisi-
tunggal.
• Model jumlahan fasor  spektrum bersisi-
ganda.

22

11
2/17/2015

Spektrum Bersisi-Tunggal

23

Spektrum Bersisi-Ganda

24

12
2/17/2015

Frekuensi Negatif
• Tdk ada scr fisik tapi merupakan abstraksi
matematis: utk memperoleh besaran real hrs
menjmlhkan bsrn kompleks & konjugatnya.
• Spektrum bersisi-ganda:
– Garis pd frekuensi negatif ada krn dibutuhkan
dlm penjmlhan fasor2 yg berkonjugat komplex
utk menghasilkan sinyal sinusoidal real.
– Spektrum amplitudo  simetri genap.
– Spektrum fase  simetri ganjil.
25

Contoh Pemodelan
• Spektrum dari sinyal:
   
x(t )  2 cos10t    4 sin  30t  
 4  6
• Karena cos(u - /2) = sin u, maka suku ke-2:
   2 
x(t )  2 cos10t    4 cos 30t  
 4  3 
• Spektrum bersisi-tunggal & bersisi-ganda:
j 10 t  4  j 30 t  23  
x(t )  Re 2e  4e 

x(t )  e

j 10 t  4   e  j 10t  4   2e j 30t  23   2e  j 30t  23 
26

13
2/17/2015

Contoh Spektrum

27

Fungsi Singular
• Fungsi2 singular = bagian dari sinyal aperiodik.
• Fungsi undak satuan:
0, t  0
u (t )  u1 (t )  
1, t  0
• Nilai u(t) pada t = 0 tdk ditentukan tapi berhingga.
• Fungsi singular lainnya:
t
dui (t )
ui 1 (t )   ui (  ) d ui 1 (t ) 
dt

i   ,  2,  1, 0, 1, 2, 
28

14
2/17/2015

Fungsi Undak Satuan

29

Fungsi Landai & Parabolik


• Fungsi landai satuan:
0, t  0
r (t )  u2 (t )  
t, t  0
• Fungsi parabolik satuan:
0, t  0

u3 (t )   t 2
 2 , t  0

30

15
2/17/2015

Fungsi Landai Satuan

31

Fungsi Parabolik Satuan

32

16
2/17/2015

Pergeseran Sinyal
• Sinyal dpt digeser pd sumbu waktu dgn cara
mengganti t menjadi t – t0:
– Jika t0 > 0, sinyal tergeser ke kanan
– Jika t0 < 0, sinyal tergeser ke kiri.
0, t  12  0 0, t  12

ut 1   
ut 1  
2
1, t  12  0 2
1, t  12
• Fungsi pulsa satuan:
disini u(0)  1   
 (t )  u t  12  u t  12 
33

Perubahan Sinyal
• Perubahan sinyal secara umum:
x(t )  x(t  )  x[(t   )] dgn t0   
– Jika t0 positif, x(t) tergeser ke kiri sejauh t0
– Jika t0 negatif, x(t) tergeser ke kanan sejauh t0
– Jika  < 0, x(t) terbalik/terpantulkan pd origin
– Jika |  | > 1, x(t) termampatkan (compressed)
– Jika |  | < 1, x(t) terkembang (expanded)

34

17
2/17/2015

Fungsi Impuls Satuan


• Fungsi delta memiliki sifat:  (t )  0, t  0

• Utk memodelkan gejala2
– berlangsung singkat & 
 (t ) dt 1
– menimbulkan perubahan mendadak.  
• Contoh gejala:
– kenaikan tegangan seketika kapasitor yang dicatu batere
– perubahan kecepatan seketika bola bilyar yg ditumbuk
oleh bola cue yang meluncur cepat.
• Kita tdk mampu/tertarik mengukur pd saat terjadi
perubahan, hanya mengamati kondisi sebelum dan
sesudahnya.
35

Pendekatan Fungsi Impuls


• Krn fungsi konvensional tdk memiliki sifat2
fungsi impuls, (t) didekati sbg limit dari
fungsi konvensional:
1
1  t   , t 
 e (t )      2
2  2   0, t  

• Seberapa kecilpun , luas e(t) selalu satu.
• Luas fungsi = integral antara  sampai +.
• Ketika   0, tinggi e(t)  , luas = 1.
36

18
2/17/2015

Pendekatan Fungsi Impuls 1

37

Pendekatan Fungsi Impuls 2

38

19
2/17/2015

Pendekatan Fungsi Impuls 3

39

Sifat2 Fungsi Impuls


• Waktu dikali tetapan:
1
 (at )   (t )  (t )   (t )
a
• Penyaringan (sifting):
 

 x(t ) (t  t )dt  x(t )



0 0  x(t ) (t )dt  x(0)

• Integral konvolusi: 

 x( ) (t   )d  x(t )



• Perkalian dgn delta:
x(t ) (t  t0 )  x(t0 ) (t  t0 )
40

20
2/17/2015

Fungsi Impuls & Fungsi Undak


• Dgn mengintegralkan pendekatan fungsi
impuls yg berbentuk pulsa-kotak diperoleh:
t
0, t  


 e (  ) d   
1, t  
• Pd limit   0, sisi kanan  fungsi undak.
• Dgn begitu t t
u (t )  u1 (t )   u0 ( )d    ( )d
 
du (t )
dan  (t ) 
dt
41

Sinyal Tenaga & Daya (1)


• Klasifikasi sinyal:
– Sinyal dgn tenaga yg berhingga.
– Sinyal dgn daya rerata yg berhingga.
– Sinyal yg tidak memiliki tenaga & daya rerata
yg berhingga.
• Utk sembarang sinyal x(t):
– Tenaga total per satuan resistans
T

 x(t )
2
E  lim dt joule
T 
T
42

21
2/17/2015

Sinyal Tenaga & Daya (2)


– Daya rerata per satuan resistans
T
1
 x(t )
2
P  lim dt watt
T  2T
T
• Klasifikasi sinyal:
– x(t) : sinyal tenaga, jika & hanya jika 0 < E < ~
dan berarti P = 0.
– x(t) : sinyal daya, jika & hanya jika 0 < P < ~
dan berarti E = ~.
– Sinyal yg tidak memenuhi ke-2 kriteria di atas :
bukan sinyal tenaga & bukan sinyal daya.
43

Rapat Spektrum Tenaga & Daya


• Utk sinyal tenaga, rapat spektrum tenaga =
fungsi frekuensi G(f) yg jk diintegralkan pd
semua frekuensi menghasilkan tenaga total.
• Utk sinyal daya, rapat spektrum daya =
fungsi frekuensi S(f) yg jk diintegralkan pd
semua frekuensi menghasilkan daya rerata.
 
E   G ( f )df P  S ( f )df
 

44

22
2/17/2015

Rapat Spektrum Daya (1)


• Utk suatu sinyal dgn spektrum amplitudo
bersisi-ganda, rapat spektrum daya pd tiap f
dapat diperoleh dgn cara:
– ambil nilai amplitudo pada f tsb
– kuadratkan nilainya
– kalikan dgn fungsi impuls satuan pada f tsb.
• Rapat spektrum daya
– fungsi genap dari frekuensi
– tidak mengandung informasi fase sinyal

45

Rapat Spektrum Daya (2)

46

23

Anda mungkin juga menyukai