TINJAUAN TEORI
3) Aplikasi
Aplikasi merupakan suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi dan kondisi sebenarnya.
4) Analisis
Analisis merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi dan suatu
objek kedalam komponen – komponen, tetapi masih didalam suatu struktur
organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5) Sintesis
Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan
kata lain sintesis merupakan suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru
dari formasi yang ada.
6) Evaluasi
Evaluasi merupakan untuk melakukan justifikasi atau penelitian terhadap suatu
materi atau objek, untuk memperoleh data atau informasi tentang
pengetahuan cukup dilakukan dengan wawancara baik wawancara mendalam
atau terstruktur dengan kuisioner dan Focus Group Discussion (FGD).
2.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Mubarak, (2009) faktor-faktor yang mempengaruhi informasi tentang diit
hipertensi adalah :
1) Tingkat pendidikan
Pendidikan merupakan cara untuk memberikan sebuah pengetahuan sehingga
terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat.
2) Budaya
Merupakan pikiran atau akal. Kebiasaan atau tingkah laku manusia dalam
mengetahui kebutuhan yang memiliki sikap atau kepercayaan.
3) Informasi
Seseorang dengan sumber informasi yang lebih banyak akan memenuhi
kebutuhan hidup.
4) Social ekonomi
Tingkat kemampuan seseorang melalui pengetahuan untuk memenuhi
kebutuhan hidup.
5) Pengalaman
Semakin banyak pengalaman yang dimiliki seseorang maka semakin banyak
pula pengetahuan yang diperoleh.
1) Pria berusia lebih dari 45 tahun, dikatakan hipertensi bila tekanan darah
pada waktu berbaring lebih dari 120/90 mmHg
2) Pria berusia 45 tahun, dikatakan hipertensi bila tekanan darahnya lebih dari
145/95 mmHg.
3) Wanita, hipertensi bila tekanan darah lebih dari 150/95 mmHg.
Adapun menurut Sustrani,et al (2004), bahawa tanda dan gejala hipertensi antara
lain:
1) Sakit kepala
2) Jantung berdebar-debar
3) Sulit bernafas setelah bekerja keras
4) Mudah lelah
5) Penglihatan kabur
6) Dunia terasa berputar (vertigo)
7) Hidung berdarah
8) Wajah memarah
2.3.10 Contoh Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan bagi penderita
hipertensi:
Table . Contoh Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
2.4.1. Pengkajian
Pengkajian adalah upaya mengumpulkan data secara lengkap dan sistemik yang
dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi
pasien baik fisik,mental,sosial maupun spiritual dapat ditemukan. Pada tahap ini
muncul 3 kegiatan yaitu : pengumpulan data,analisis data,penetuan masalah.
Pengkajian adalah langkah pertama dari proses keperawatan melalui kegiatan
pengumpulan data atau peroleh data yang akurat dapat pasien guna mengetahui
berbagai permasalahan yang ada (Alimul Azis : 2009). Adapun pengkajian pada psien
dengan hhipertensi menurut Doenges (2001) adalah :
1.Aktivitas Istirahat
Gejala : kelelahan umum, kelemahan, letih, nafas pendek.
Tanda : frekuensi jantung meningkat, perubahan trauma jantung
2.Sirkulasi
Gejala : riwayat HT, PJK
Tanda : kenaikan TD, nada denyutan jelas dan karotis, denyut optical
3.Eliminasi
Gejala: ganggaun ginjal sakit
4.Makanan/Cairan
Gejala: makanan yang disukai mecakup makanan tinggi garam, tinggi lemak, tinggi
kolestrol, mual muntah.
Tanda: bb normal, adanya edema.
5.Nyeri/Ketidaknyamanan
Gejala: penyakit artri koroner, nyeri hilang timbul, sakit kepala.
6.Pernafasan
Gejala: dispena yang berkaitan dengan aktivitas kerja riwayat merokok.
Tanda: distres respirasi, bunyi nafas tambahan, sianosis.
7.Neurosensori
Gejala : pusing, sakit kepala, kelemahan pada salah satu sisi tubuh.
Tanda : perubahan status mentak, pola isi bicara, proses pikir atau memori.
8.Keamanan
Gejala : gangguan cara berjalan, hipotesia pastural
Tanda : frekuensi jantung meningkat, takipnea.
Intervensi Rasional
1. Monitor TTV (suhu, nadi, TD, RR) 1. Vital sign digunakan untuk mengetahui
keadaan klinis pasien dan menegakkan
diagnosa
2. Monitor toleransi aktivitas pasien 2. Aktivitas yang dilakukan pasien, membantu
mengetahui sejauh mana kemampuan dalam
melakukan aktivitas
3. Monitor balance cairan 3. Balance cairan menrupakan indikator yang
menunjukkan adanya overload
4. Monitor adanya dispnea, takipnea 4. Pernapasan dispnea (<20x/menit), Takpnea
(<20x/menit) menunjukkan peningkatan pada
jantung
2. Diagnosa 2 : Nyeri akut berhubungan dengan tekanan vaskuler serebral dan iskemia
Definisi : Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul
akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial digambarkan dalam hal
kerusakan jaringan.
Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan rasa nyeri dapat
berkurang atau teratasi.
Kriteria Hasil:
1) Mampu mengontrol nyeri
2) Melaporkan bahwa nyeri berkurang
3) Mengatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
Intervensi :
Intervensi Rasional
1. Kaji tingkat nyeri, lokasi dan 1. Nyeri merupakan indikator untuk dapat
karakteristik nyeri memberikan tindakan selanjutnya
2. Dorong pasien untuk melaporkan 2. Mencoba untuk mentoleransi nyeri
rasa nyeri
3. Observasi reaksi non verbal dan 3. Reaksi non verbal seperti ekspresi klien
ketidaknyamanan menunjukkan saat nyeri timbul
4. Tingkatkan istirahat 4. Istirahat dapat membantu mengurangi
rasa nyeri yang timbul
5. Ajarkan untuk relaksasi dan distraksi 5. Meningkatkan kenyamanan dan koping
6. Koaborasi dengan tenaga medis lain 6. Profilaksis dapat menghilangkan rasa
untukpemberian analgesik nyeri
Intervensi :
Intervensi Rasional
1. Bantu pasien menentukan tujuan 1. Hal yang dilakukan supaya pasien
yang realistis dan mengenali merasa nyaman menentukan
keterampialan dan pengetahuan pribadi pengetahuan dan keterampilan yang
dimiliki.
2. Gunakan pendekatan yang 2. Pasien lebih bebas dalam
menyenangkan mengungkapkan perasaan
3. Hidari pengambilan keputusan saat 3. Pengambilan keputusan dalam
pasien dalam kondisi stres berat kondisi tersebut membuat pasien tidak
tepat dalam pengambilan keputusan
dan tertekan.
4. Beri informasi yang aktual terikat 4. Informasi yang diberian membuat
dengan diagnosa terapi pasien merasa lebih tenang
Intervensi :
Intervensi Rasional
1. Monitor adana daerah tertentu yang 1. Monitor dilakukan untuk
hanya peka terhadap atau dingin atau mendapatkan data sehingga dapat
tajam atau tumpul menegakkan diagnosa dan menentukan
intervensi
2. Mengobservasi kulit jika ada lesi 2. Lesi pada kulit menunjukkan bahwa
terdapat luka pada kulit
3. Batasi gerakan pada kepala, leher 3. Aktivitas yang banyak dapat
dan punggung mengganggu perfusi jaringan pada otak
4. Kolaborasi pemberian analgesik 4. Analgesik diberikan untuk
mengurangi rasa nyeri.
7. Diagnosa 7 : Kurang pengetahuan berhubungan dengan informasi mengenai penyakit minim.
Tujuan : Pasien mengerti tentang kondisi yang dihadapi saat ini
KH :
1. Menyatakan pemahamannya tentang proses penyakit, pengobatan
2. Berpartisipasi dalam program pengobatan
3. Pasien akan memahami menfaat perawatan yang diberikan
Intervensi :
Intervensi Rasional
1. Jelaskan penyakit dan hal yang 1. Pasien dapat memahai dan dapat
berhubungan pada pasien dengan menerima kondisinya sehingga akan
tepat mengembalikan fungsi optimal oleh
tubuh.
2. Gambarkan tanda gejala penyakit 2. Informasi yang diberikan dengan jelas
yang biasa muncul dengan tepat mengenai tanda gejala penyakit
membuat pasien mengerti tanda-tanda
fisiknya jika sakit tersebut kambuh
3. Diskusikan perubahan gaya hidup 3. Perubahan gaya hidup yang tidak baik
untuk mencegah komplikasi masa dapat meningkatkan komplikasi pada
datang pasien
4. Diskusikan pilihan terapi atau 4. Terapi yang dipilih disesuaikan dengan
penanganan yang dialami pasien untuk melanjutkan
tindakan keperawatan.
Intervensi Rasional
1. Gunakan pendekatan yang 1. Pasien lebih bebas dalam
menenangkan mengungkapkan perasaan.
2. Jelaskan prosedur dan apa yang 2. Mengurangi tingkat kecemasan pasien
dirasakan selama prosedur
3. Dengarkan keluhan pasien dengan 3. Keluhan yang diungkapkan pasien
penuh perhatian membantu pasien dalam menetapkan
diagnosa dan melanjutkan intervensi
selanjutnya.
4. Pahami ansietas pasien 4. Kecemasan yang ditunjukan pasien
membantu pearawat dalam melakukan
intervensi selanjutnya
5. Kaji tingkat cemas yang dialami 5. Cemas yang dirasakan akan diberikan
pasien atau diajarkan pearwat dalam mengatasi
cemas.
Intervensi Rasional
1. Jelaskan pada pasien tentang 1. Penjelasan yang adekuat dapat
pentingnya istirahat atau tidur memberikan pengetahuan dasar
pentingnya istirahat tidur
2. Ciptakan lingkungan yang aman 2. Lingkungan yang nyaman dapat
dan nyaman serta bersih pada membantu
pasien menenangkan/merilekskan pikiran
sehingga dapat tidur
3. Berikan tempat tidur yang bersih 3. Kebersihan tempat tidur merupakan
dan nyaman salah satu indikator supaya pasien
bisa istirahat dengan tenang dan
merasa nyaman.
4. Berikan posisi tidur yang 4. Posisi tidur berpengaruuh pada
membuat klien nyaman intensitas pasien untuk tidur jika ia
tidur pada bagian yang sakit maka
akan terasa sulit untuk tidur.
5. Kontrol kebisingan 5. Kebisingan dapat memicu pasien
untuk susah tidur.