Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

D
I
S
U
S
U
N

Oleh : Bob Agustinus Sembiring

Kelas :XI A2
SMA SANTO THOMAS 2 MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih dan
karuniaNya penulis dapat mengerjakan tugas ilmiah ini dengan tepat waktu
Mata pelajaran Seni Budaya pada dasarnya merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya.
Pendidikan ini sendiri memberi pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi
dan berapresiasi melalui pendekatan “belajar dengan, melalui, dan tentang seni.”

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan dan dorongan dari pihak - pihak yang terlibat di dalammnya, sehinggakendala-kendala
yang dihadapi teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak guru
bidang studi Seni Budaya yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada penulis sehingga
penulis termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.

Akhir kata penulis menyadari karya ilmiah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan,
baik dalam penulisan maupun informasi yang terkandung didalam karya tulis ini, mengingat
akan kemampuan yang penulis miliki, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik maupun saran
yang membangun demi perbaikan dan kesempurnaan dimasa yang akan datang.

Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang
membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai,
BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Peradaban manusia dibangun oleh berbagai karya besar, antara lain karya budaya visual yang
dapat diamati melalui indera penglihatan. Meskipun tidak secara langsung melihat objeknya,
karya-karya itu dapat pula diamati melalui peragaan di museum, foto, gambar, atau rekaman
visual lainnya. Tingkat peradaban sebuah bangsa dapat diamati melalui tingkat pencapaian
budaya yang tinggi. Banyak peradaban di dunia ini yang telah punah, tetapi tidak sedikit
yang berlanjut hingga sekarang.

Dalam sejarah kebudayaan dunia kita tentu telah mengenal kebudayaan Mesir kuno,
Babilonia, Mesopotamia, Persia, Maya, dan berbagai kebudayaan besar lainnya. Namun, dari
sejumlah kebudayaan besar tersebut kebudayaan Yunanilah yang dinilai oleh para ahli
sejarah memiliki kesinambungan dengan kebudayaan yang sedang mengalami masa
kegemilangan sekarang ini (kebudayaan Barat).

2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah Budaya Visual Timur?
2. Bagaimana sejarah Budaya Visual Barat?
3. Bagaimana Perkembangan Desain Modern?

3. Tujuan
1. Untuk memberitahu tentang sejarah Budaya visual di bagian Timur
2. Untuk memberitahu tentang sejarah Budaya visual di bagian Barat
3. Untuk memberitahu tentang Perkembangan desain Modern saat ini.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Budaya Visual Timur
1.1.Kebudayaan Mesir
Kerajaan Mesir Kuno adalah suatu negara yang makmur dan kaya, oleh karena itu
kebudayaannya dapat tumbuh dengan mantap. Tatanan peradabannya dibangun selama
berabad – abad dengan berbagai karya besar, seperti bangunan piramid, sphinx, huruf
hieroglif, obelisk (tugu), kapal laut yang besar, bangunan pemujaan, dan berbagai artifak
lainnya. Bangsa Mesir juga mempercayai adanya roh pada diri manusia dan roh ini
setelah matinya akan menghuni kerajaan Osiris di alam akhirat. Kepercayaan inilah yang
memicu perkembangan peradaban Mesir melalui dibangunnya beraneka macam
bangunan monumental.
Menurut bangsa Mesir kuno, roh dapat disempurnakan di alam akhirat jika jasad
manusia mati itu terpelihara dengan baik dan diabadikan dalam bentuk patung, lukisan,
atau paling tidak namanya ditulis dalam peti mati. Di zaman itu kuburan mencerminkan
pembangunan piramida sebagai makam mereka.
Masa kerajaan Mesir purba berlangsung sekitar 3300-2100 SM. Firaun yang
pertama bernama Menes membangun kerajaan Mesir dengan ibukota di Memphis, yang
kemudian dipindahkan ke Thebe di sebelah selatan. Sewaktu Menes mangkat dibangun
kuburan berbentuk ‘mastaba’, sedangkan piramida baru mulai dibangun pada generasi
ketiga. Piramida awal ini terletak di dekat Dischur. Kemudian, dibangun piramida
bertangga dengan Sakkrah. Piramida-piramida yang besar dan terkenal adalah piramida
yang dibangun oleh Firaun Khufu (raja Cheops), Khafara (Chepren), dan Menkere
(Mykerenos), kesemuanya dari generasi ke-4 raja-raja Mesir purba (2900-2700SM).
Piramida adalah bangunan berbentu prisma. Di dalamnya, terdapat saluran udara
dan lorong-lorong kecil yang menghubungkan ruang-ruang kuburan. Di beberapa lokasi,
terdapat sejumlah ruangan yang dipenuhi dengan tulisan hieroglif, tulisan Mesir kuno
yang berupa simbol-simbol bergambar. Di beberapa lokasi lainnya berisi sejumlah harta
karun peninggalan raja yang meninggal.
Dari segi budaya rupa, kemampuan bangsa Mesir membangun piramida
menunjukkan telah dimilikinya peradaban yang tinggi, baik dari ilmu geometri,
konstruksi, maupun perancangan bangunan. Dengan dimensi yang demikian besar,
piramid yang terbuat dari susunan batu-batu padat, bangsa Mesir purba telah mampu
menunjukkan kemampuan teknologi yang amat maju di zamannya dibandingkan dengan
bangsa lainnya.
Di samping piramida, bentuk budaya rupa Mesir purba lainnya adalah alat-alat
kedokteran, candi-candi, patung tembaga, patung perunggu, huruf hireoglif, dan lukisan
dinding, alat pertanian, berbagai bentuk ragam hias yang memenuhi istana, peti mati,
pakaian, serta peralatan sehari-hari. Ciri utama ragam hias kebudayaan Mesir adalah
banyaknya wujud visual berbentuk geometri; garis vertikal dan horizontal; wujud kepala
binatang mitologis; warna merah , biru, dan emas; ragam komposisi huruf hieroglif; dan
penggambaran satu muka (pinggir).
1.2.Kebudayaan Babilonia
Babilonia merupakan kerajaan yang terletak di Mesopotamia dan didirikan sekitar
tahun 4000 SM. Mesopotamia merupakan dataran yang terletak di antara Sungai Efrat
dan Sungai Tigris dan didiami oleh suku bangsa pengembara yakni bangsa Sumeria dan
bangsa Semit. Ibukota Babilonia adalah Babilon (kini merupakan wilayah Iraq) yan
menjadi pusat perdagangan dan agama.
Sejumlah relief umumnya menggambarkan kegiatan masyarakat Babilonia yang
selalu berhubungan dengan dunia keagamaan. Bahkan patung raja Babilonia pun dibuat
seperti sedang menjalankan kegiatan keagamaan. Raja digambarkan sebagai seorang
‘sufi’ atau pemimpin agama.
1.3.Kebudayaan Asiria
Sekitar tahun 2000 SM di sekitar Timur Tengah (sekitar Iraq) utara berdiri
kerajaan Asiria. Wilayah kekuasannya terbentang dari sungai Nil hingga Mesopotamia.
Di bawah raja Shalmaneser I (1273-1244 SM), Asiria berhasil merebut Babilonia dan
kerajaan-kerajaan kecil di sekitarnya dan digabung menjadi sebuah kerajaan besar. Asiria
memiliki pasukan yang amat besaryang dilengkapi oleh kereta berkuda dan tentaranya
berbaju zirah.
Pada masa 700 SM kerajaan Asiria berkembang demikian luas sehingga
mengalami kesulitan untuk dilindungi oleh pemerintah pusat. Ibu kota Niniveh kemudian
mengalami kehancuran pada tahun 612 SM setelah diserbu oleh Babilonia. Raja
Nebukadnezar lalu membangun Babilonia baru.
Budaya rupa yang dihasilkan oleh kerajaan Asiria tidak semaju kerajaan
Babilonia karena bangsa Asiria lebih mengutamakan peperangan, sebagaimana terlihat
pada sejumlah relief dan gambar yang menunjukkan kekuatan, keperkasaan, para prajurit,
dan senjata perang. Relief yang dihasilkan oleh bangsa Asiria cenderung mengandung
objek tampak samping bersifat dekoratif.
Pada relief yang dihasilkan oleh bangsa Asiria, raja biasanya dibuat lebih besar
dari yang lain untuk menunjukkan kegagahan dan kekuasaan. Sedangkan prajurit
umumnya digambarkan sedang bertempur, bersenjata, dan berjanggut keriting.
Peninggalan bangsa Asiria yang penting selain relief adalah tulisan paku yang ditatah
pada marmer atau dinding batu.

1.4.Kebudayaan Persia
Bangsa Persia dikenal sebagai bangsa yang sangat terampil dan masyarakatnya
terorganisasi sangat rapi. Di bawah kepemimpinan Darius I, wilayah Persia dibagi atas
provinsi – provinsi. Darius juga membangun jaringan pos dan mata uang tunggal sebagai
pemersatu Persia. Raja-raja Persia umumnya memiliki istana di berbagai tempat dan gaya
bangunannya memiliki kesamaan dengan bangunan bangsa Asiria.
Relief-relief yang tersisa pada peniggalan kerajaan Persia menunjukkan
penggambaran upacara-upacara dan kehidupan pesta pora istana. Selain itu, banyak
ditampilkan binatang yang menjadi lambing kegagahan, seperti singa, kuda, atau
harimau. Hal tersebut menunjukkan bahwa bangsa Persia lebih mengemukakan
kemegahan dan kemenangan daripada kehidupan lainnya. Kemudian, pada tahun 331SM
Persia ditaklukkan oleh Alexander Agung (356-323SM).

1.5.Kebudayaan Islam
Sejarah kebudayaan Islam secara garis besar dapat dibagi 3 periode, yaitu periode
klasik (650-1250) saat nabi Muhammad masih hidup, dilanjutkan oleh pemerintahan para
khalifah Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah. Kemudian, periode pertengahan (1250-
1800) semasa kesultanan Ottoman (Turki Usmani) dan Kekaisaran Mogul, serta periode
ketiga, dikenal sebagai periode modern (1800-sekarang).
Selama tiga periode tersebut banyak peninggalan budaya rupa yang bermakna,
seperti kaligrafi, bentuk kubah masjid, hingga pakaian khas Muslim yang berkembang di
berbagai walayah negara yang beragama Islam. Setelah mengalami stagnasi yang panjang
untuk kemudian setahap membangun kembali masa kegemilangan peradabannya.

1.6.Kebudayaan Cina
Para ahli sejarah menilai bahwa bangsa Cina purba telah ada sejak 500.000 tahun
yang lampau, dan mereka telah membangun kota secara lebih teratur sejak 5.500 tahun
yang lalu. Pada masa itu, bangsa Cina telah mengenal tulisan, kertas, sutra, alat cetak,
bahkan mesiu. Masyarakat China telah mengenal ajaran Konghucu sejak 500SM dan
ajaran ini amat mempengaruhi segala aspek kehidupannya. Secara umum, ajaran
Konghucu (551-479SM) menanamkan sifat sopan santun, setia, dan tidak mementingkan
diri sendiri.
Pada tahun 221 SM, Shih Huang Ti dinobatkan sebagai kaisar China pertama
yang menguasai seluruh daratan China. Pada masa ini dibangun tembok besar China dan
merupakan tembok terpanjang di dunia (3.630 km) yang bertujuan menjaga perbatasan
utara China dari serangan suku-suku di Asia Tengah. Kemudian, dibangun sebuah
makam besar untuk tempat penguburan sang kaisar yang dikelilingi oleh ribuan patung
serdadu terakota yang dilengkapi dengan senjata.
Pada masa pemerintahan Dinasti Han (206SM-220), China mengalami masa
damai dan perluasan wilayah. Pada masa tersebut banyak karya seni diciptakan oleh para
seniman. Kondisi tersebut berkembang semasa dinasti Tang (618-906). Para seniman
banyak membuat karya-karya seni, baik lukisan cat air, aneka karya pahat, dan juga
barang porselen. Kemudian pada zaman Dinasti Ming (1386-1644) dibangun Kota
Terlarang di Beijing tempat para raja dan kerabatnya hidup terisolasi dari kehidupan
rakyat biasa.

1.7.Kebudayaan India
Di kawasan Asia Selatan, peradaban India telah berkembang sejak 5000 tahun
yang lampau di sepanjang sungai Indus. India juga dikenal sebagai pusat lahirnya dua
agama besar yaitu Hindu dan Buddha. Peradaban Lembah Indus beribukota di Mohenjo-
daro dan Harappa.
Para senimannya membuat berbagai bentuk patung manusia, dewa, dan
bermacam-macam relief binatang. Sekitar tahun 320-500 SM India diperintah oleh
Dinasti Gupta. Pada tahun 1206-1526 Kesultanan Delhi (kerajaan Islam pertama di India)
menguasai hamper seluruh wilayah India. Tahun1526, Babur seorang penguasa Mogul
menyatukan India dengan kekaisaran Mogul yang yang mayoritas beragama Islam.
Namun dikarenakan adanya konflik antara penganut Islam, Sikh, Hindu, akhirnya
kerajaan India yang telah mengalami masa kejayaan itu melemah. Sehingga, akhirnya
menjadi koloni Inggris.

2. Budaya Visual Barat


Peradaban Barat yang kita lihat sekarang, sebenarnya bibit-bibitnya telah berkembang di
sekitar Eropa Selatan, serta banyak pula dipengaruhi oleh peradaban yang tumbuh di sekitar
Timur Tengah.
2.1.Budaya Visual Yunani dan Romawi (Budaya Visual Klasik)
Teori seni yang dianggap paling tua dibuat oleh Plato dan dikenal sebagai teori
Imitasi. Plato mengemukakan, bahwa karya seni yang dibuat oleh manusia, hakikatnya
merupakan peniruan dari segala sesuatu yang ada di dunia (mimesis). Menurut Plato
keindahan yang tertinggi ada dalam diri sang Mahapencipta.
Bangunan ‘Colloseum’ di Roma, merupakan salah satu karya penting
kebuadayaan Romawi. Ornamen, pilar, dan kolom-kolomnya banyak dipengaruhi gaya
bangunan Yunani. Ciri bangunan Romawi adalah bentuk yang melengkung-lengkung.
Bentuk yang melengkung ini merupakan penemuan struktur yang hebat karena dapat
menahan beban yang cukup berat tanpa tiang penyangga di tengahnya.
Setelah zaman Romawi, budaya rupa di Eropa memasuki abad yang benuansa
keagamaan, karena agama Nasrani secara bertahap mulai meluas pengaruhnya.
Kekuasaan gereja amat dominan sampai memengaruhi kehidupan sehari-hari, termasuk
kebudayaan dan karya seni rupa. Salah satu gaya seni rupa yang menjadi ciri zaman itu
adalah bangunan bangunan gereja bentuk yang melengkung-lengkung. Bentuk yang
melengkung ini merupakan penemuan struktur yang hebat karena dapat menahan beban
yang cukup berat tanpa tiang penyangga di tengahnya.
Setelah zaman Romawi, budaya rupa di Eropa memasuki abad yang benuansa
keagamaan, karena agama Nasrani secara bertahap mulai meluas pengaruhnya.
Kekuasaan gereja amat dominan sampai memengaruhi kehidupan sehari-hari, termasuk
kebudayaan dan karya seni rupa. Salah satu gaya seni rupa yang menjadi ciri zaman itu
adalah bangunan bangunan gereja bergaya Gotik yang tinggi-tinggi dan melancip di
bagian atapnya.

2.2.Budaya Visual Zaman Pencerahan (Renaissance)


Renaisans kerap diartikan sebagai kebebasan berpikir dan kebebasan meneliti apa
saja yang ada di dunia ini, lalu diungkapkan dalam bentuk karya seni. Tokoh seni rupa
Renaisans yang terkenal antara lain Leonardo da Vinci (1452-1519), Michael Angelo
(1475-1564), dan Raphael Santi (1483-1520).
Leonardo da Vinci adalah seorang seniman yang jenius. Di samping dikenal
sebagai seorang pelukis, ia juga dikenal sebagai arsitek, ahli ilmu pasti, penyair, peneliti,
filsuf, dan seorang perancang segala bisa. Lukisannya yang terkenal adalah ‘Monalisa’
dan ‘Perjamuan Terakhir’.
Michael Angelo adalah seorang seniman serba bisa. Dalam berkarya, ia lebih
banyak menekankan kepada kemahiran membentuk, sehingga banyak karya pahatnya
mengutamakan bentuk-bentuk yang ideal, seperti patung manusia yang gagah, berotot,
dan berbadan atletis. Karyanya yang terkenal adalah lukisan ‘Penciptaan Adam’ dan
‘Keputusan Terakhir’.

2.3.Budaya Visual Barok dan Rokoko


Istilah Barok (Baroque) berasal dari kata Romawi yang berarti ‘tidak beraturan’.
Bapak seni rupa yang dianggap merintis gaya Barok adalah Michael Angelo dan Palladio.
Gaya Barok berkembang pada paruh kedua abad ke-16, setelah seni rupa Barok adalah
adanya kebebasan seniman untuk mengekspresikan diri melalui karya-karyanya dan
karyanya yang lebih hidup.
Di abad ke-18, pengaruh gaya Barok dalam seni lukis, seni patung, dan bangunan
mulai menunjukkan tingkat penurunan. Ini dikarenakan gaya Barok sudah mencapai
puncaknya. Kemudian muncul gaya baru bernama gaya Rokoko. Gaya Rokoko dinilai
sebagai ‘penyelewengan’ gaya Barok yang telah jenuh. Salah seorang tokoh seniman
bergaya Rokoko adalah Jean Antoine Watteau (1684-1721). Ciri gaya Rokoko adalah
tedapatnya hiasan yang berlebihan, baik pada bangunan , seni patung dan seni lukisnya.

2.4.Gaya Visual Neoklasisisme dan Romantisme


Gaya Klasik atau Klasisisme adalah gaya yang diadopsi dari kejayaan seni masa
lalu. Gaya Romantisme umumnya ditandai oleh tema-tema yang fantastis, penuh khayal,
atau petualangan para pahlawan purba. Gaya ini juga banyak menampilkan berbagai
perilaku dan karakter manusia yang dilebih-lebihkan.
Gaya Impresionisme berawal dari ungkapan mengejek pada karya Claude Monet
pada saat pameran di Paris tahun1874.

2.5.Seni Abad ke-20


2.5.1. Ekspresionisme
Ekspresionisme adalah kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi
kenyataan dengan efek-efek emosional. Istilah emosi ini biasanya lebih menuju
kepada jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia.
Seorang pelukis yang beraliran ekspresionisme adalah Vincent van Gogh (1853-
1890). Lukisan-lukisannya penuh dengan ekspresi gejolak jiwa yang diakibatkan
oleh penderitaan dan kegagalan dalam hidup. Salah satu lukisannya yang terkenal
adalah Malam Penuh Bintang (1889), yang mengekspresikan gairah yang tinggi
sekaligus perasaan kesepian. Vincent van Gogh dianggap sebagai pelopor aliran
ekspresionisme yang kemudian dilanjutkan oleh Paul Cezanne. Pelukis aliran
ekspresionisme lainnya, yaitu Emil Nolde, Karl Schmidt, Modesohn, Matthias
Grunewald, dan El Greco.
2.5.2. Gerakan Sei Avant Garde
2.5.2.1.Kubisme
Kubisme adalah suatu aliran dalam seni rupa yang bertitik tolak dari
penyederhanaan bentuk-bentuk alam secara geometris (berkotak-kotak).
Pada tahun 1909 berkembang aliran kubisme analistis yang
mengembangkan konsep dimensi empat dalam seni lukis. Dan dimengerti
sebagai konsep dimensi ruang dan waktu dalam lukisan.
Pada setiap sudut lukisan terlihat objek yang dipecah-pecah dengan posisi
waktu yang berbeda. Sedangkan kubisme sintetis, pelukisnya disusun
dengan bidang yang berlainan yang saling tumpang dan tembus.
Aliran ini yang cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke
dalam bentuk-bentuk geometri untuk mendapatkan sensasi tertentu.
Pengaruh pandangan ini akan menghasilkan bentuk-bentuk lain daripada
yang terlihat. Bahkan pelukis Picasso memberikan penegasan yang lebih
konkret dengan menampilkan bentuk-bentuk geometris, seperti kubus,
tabung, limas, dan sejenisnya.
Paul Cezanne oleh para seniman kubisme dianggap sebagai pelukis yang
membuka jalan aliran kubisme ini, walaupun sebenarnya dia bukan
pelukis kubisme. Tokoh-tokoh pengembang aliran ini, antara lain George
Braque dan Pablo Picasso, serta didukung oleh Jan Sluyter, Leo Gestel,
dan Otto van Rees.
2.5.2.2.Kontruksifisme dan Seni Abstrak
Konstruktivisme merupakan gaya desain yang muncul sekitar tahun 1913
hingga 1920 yang pertama kali diperkenalkan di Russia oleh pemahat
bernama Vladimir Tatlin dari hasil merantaunya di Paris. Awalnya,
Vladimir Tatlin merupakan tukang pahat, ia selalu mengesampingkan
referansi bentuk subjek yang ia teliti. Hasil karya seni dari Picasso sebagai
refrensi karyanya yang beraliran Kubisme dan ia mulai membuat karya
seni baru yang disebut dengan seni konstruktivisme. Konstruktivisme ini
muncul untuk memperbaharui ide bahwa karya seni tidak hanya berputar
sekitar Seni Murni saja. Vladimir Tatlin berpendapat bahwa seni itu
sendiri tidak terpaku pada seni murni saja, tetapi seni terapan pun
memiliki nilai yang tidak kalah baik dibandingkan dengan seni murni.
Jika seni murni hanya terpaku pada kanvas sebagai medianya, namun seni
konstruktivisme juga memakai media lain selain kanvas, seperti poster,
logo, perabotan, bangunan, dan patung.
2.5.2.3.Dadaisme dan Surealisme
Dadaisme merupakan gerakan seni rupa modern yang memiliki
kecenderungan menihilkan hukum-hukum keindahan yang ada. Ciri
utama gaya ini adalah paduan dari berbagai karya lukisan, patung, atau
barang tertentu dengan menambahkan unsur rupa yang tak lazim sebagai
protes pada keadaan sekitarnya, seperti lukisan reproduksi, lukisan
Monalisa karya Leonardo da Vinci tetapi diberi kumis, kemudian
dipamerkan di suatu galeri. Pelopor aliran ini adalah Paul Klee dan Kurt
Scwitters. Sedangkan, pelukis Pablo Picasso terkadang juga melukis
dengan gaya seperti ini.
Aliran surealisme merupakan penggambaran dunia fantasi psikologis yang
diekspresikan secara verbal, tertulis maupun visual. Bentuk-bentuk alam
dideformasi, sehingga penuh fantasi dan di luar kewajaran.
Lukisan dengan aliran ini kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang
sering ditemui di dalam mimpi. Pelukis berusaha untuk mengabaikan
bentuk secara keseluruhan kemudian mengolah setiap bagian tertentu dari
objek untuk menghasilkan sensasi tertentu yang bisa dirasakan manusia
tanpa harus mengerti bentuk aslinya. Surealisme lahir pada tahun 1924
dan dipelopori oleh Salvador Dali. Selain Dali, terdapat pula tokoh
terkenal lainnya, yaitu Marc Chagall.
2.5.2.4.Elektisisme
Elektisisme adalah gerakan seni awal abad ke- 20 yang mengkombinasikan
berbagaisumbergaya yang ada di dunia menjadi wujud seni modern. Banyak
yangmenjadi sumber inspirasi dari gaya seni ini. Antara lain, gaya seni
primitivesejumlah suku bangsa di Afrika, karya seni pra-sejarah, seni amerika Latin,
gayaesetik Mesir Purba, dan Yunani Kuno. Tokoh-tokoh seni yang menerapkan
gayaini antasra lain Picasso (disamping sebagai tokoh Kubisme), Paul
Gaugguin,Georges Braque, Jean Arp, Henry Moore, dan Gabo.
2.5.2.5.Seni kontemporer (seni masa kini)
Umumnya dipergunakan untuk mengelompokan gaya-gaya seni rupa yang sezaman
dengan pengamat atau yang menjadikecenderungan popular dan dipilih oleh para
seniman dalam rentang lima puluhtahun terakhir hingga sekarang.
3. Perkembangan Desain Modern
3.1.Gerakan Kembali ke Seni dan Kerajinan (Art & Craft Movement)
Perkembangan desain di Eropa, awalnya merupakan kebiasaan raja dan para
bangsawan Prancis untuk memberikan perlindungan istimewa kepada para seniman dan
perajin tingkat tinggi di lingkungan kerajaan. Salah seorang Raja Prancis yang banyak
mendukung kegiatan itu adalah Louis XIV. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan
martabat dan kebesaran kehidupan istana.
Pada tahun 1667, salah satu pabrik yang paling terkenal ialah pabrik Gobelins
yang memproduksi aneka permadani, mebel, dan sejumlah kerajinan logam. Meskipun
masih dikerjakan tangan pabrik tersebut telah memproduksi barang-barangnya dalam
jumlah yang besar dengan mempekerjakan ratusan perajin. Bahkan, dilengkapi pula
dengan balai latihan perajin untuk mendukung ketersediaan tenaga terampil yang
semakin meningkat.
Namun, setelah masa revolusi industri, ketika pembuatan barang mulai beralih
pada penggunaan mesin, lambat laun para perajin mulai tergeser perannya. Akibat dari
itu, sejumlah seniman dan perajin mengadakan ''Gerakan Seni dan Kerajinan'' (Art dan
Craft Movement) yang dipimpin oleh John Ruskin dan Willam Morris. Gerakan seniman
dan perajin ini menuntut agar barang-barang hasil industri tetap harus memiliki sentuhan
keindahan.

3.2.Modernisme
Modernisme adalah aliran atau mazhab estetika pembaruan yang mengiringi
perkembangan desain dan seni rupa pada umumnya menjelang abad ke-20.
3.2.1. Seni Baru (Art Nouveau)
Art Nouveau adalah aliran yang berasal untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup,
sangat tidak mungkin untuk tinggal di dalam rumah bergaya art nouveau tanpa
furniture yang bergaya art nouveau pula seperti peralatan makan, perhiasan, dan
lainnya. Para desainer meemusatkan gaya art nouveau di beberapa kota di Eropa
termasuk Brussels, Nancy, dan Paris. Di Brussels aliran ini secara aktif
dikembangkan dengan bantuan Victor Horta and Henry Van de Velde.
3.2.2. Estetika Mesin
3.2.3. De Stijl
3.2.4. ‘Art Deco’
3.2.5. Gaya Internasional
3.2.6. Streamlining
3.2.7. Hi-tech
3.2.8. Pop modernisme

3.3.Era Tahun setelah 1970-an


3.3.1. Bio Design
3.3.2. Memphis
3.3.3. Green Design
3.3.4. Desain Global
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari pengamatan mengenai budaya visual, kita dapat mengetahui peradaban suatu
kebudayaan itu sendiri. Budaya visual bukanlah hanya terdiri dari sebuah sosok
kebudayaan yang netral, melainkan bentuk implementasi ‘terluar’ dari tatanan nilai yang
membentuknya. Namun budaya visual bukanlah sekadar ‘baju’ dari sebuah peradaban
benda, melainkan sebuah hakikat dari struktur budaya pembentuknya, pilar-pilar tersebut
berupa inovasi teknologi, ideologi komunikasi, politik kebudayaan, dinamika sosial, tuntutan
ekonomi hingga segala sesuatu yang sifatnya mendasar dalam membentuk bangun sebuah
peradaban.

2. Saran
Kita sudah mengetahui bentuk-bentuk kebudayaan timur. Suatu kebudayaan tidak boleh
ditelantarkan atau hanya menjadi suatu “cerita” yang didengarkan begitu saja. Kita perli
melestarikan budaya itu. Dengan diam ataupun berkata-kata tanpa bertindak itu tidak ada
gunanya untuk suatu kebudayaan. Kita perlu melestarikan suatu kebudayaan, khususnya
kebudayaan kita sendiri. Salah satu caranya adalah dengan berkarya. Suatu saat nanti,
karya kita dapat menjadi bukti suatu kebudayaan.
DAFTAR PUSTAKA

Sachari,Agus,2007,Seni Rupa dan desain untuk kelas XI SMA, Erlangga, Bandung

Sumber lain :
http://sanni-murni.blogspot.com/2011/03/budaya-visual-kebudayaan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/De_Stijl

Anda mungkin juga menyukai