Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP KONSENTRASI


BELAJAR SISWA KELAS 3 DAN 4
SD N 1 NGELUK

DI SUSUN OLEH:

SITI MUTHOHAROH
15.02.10.65

PROGRAM STUDI SI ILMU KEPERAWATAN


STIKES AN NUR PURWODADI
2018/2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

mengembangkan perilaku yang diinginkan. Belajar akan menghasilkan

perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai

seberapa jauh perubahan yang terjadi, perlu adanya penilaian. Penilaian

terhadap hasil belajar seorang siswa untuk mengetahui sejauh mana telah

mencapai sasaran belajar inilah yang disebut sebagai prestasi belajar

(Herdiman, 2015).

Menurut United Nations Educational, Scientific, and Cultural

Organization (UNESCO) data yang dikeluarkan tahun 2014 pendidikan

Indonesia berada pada peringkat ke-57 untuk pendidikan diseluruh dunia dari

115 negara. Penelitian yang dilakukan Organisation for Economic

Cooperation and Development (OECD) tahun 2015 menggunakan tes

Programme for International Student Assesment (PISA) menyatakan bahwa

prestasi belajar peserta didik di Indonesia masih rendah, Indonesia berada

pada peringkat 69 dari 76 negara. Dan menurut data Kemendikbud Indonesia

pada tahun ajaran 2017/2018 di Indonesia dari 370.116 siswa yang

mengulang di tingkat SD provinsi Jawa Tengah menempati posisi pertama

yakni dengan jumlah siswa SD yang mengulang yaitu 54.440 siswa.


Salah satu kebutuhan pokok dalam sebuah bidang pendidikan adalah

belajar. Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan individu untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.

Dalam proses pembelajaran membutuhkan konsentrasi belajar.

Tanpa konsentrasi belajar, maka peristiwa belajar itu sesungguhnya tidak ada

atau tidak berlangsung. Permasalahan yang ada pada pelajar indonesia adalah

mereka sering kurang mampu berkonsentrasi atas apa yang dipelajarinya.

Entah memikirkan pekerjaan rumah, orang lain, sesuatu yang akan

dikerjakan, dll.

Akibat dari ketidak konsentrasian siswa, maka hasil belajar pun tentu

sangat rendah atau tidak optimal. Berdasarkan penelaahan para ahli

pendidikan, penyebab rendahnya kualitas dan prestasi belajar seseorang,

sebagian besar disebabkan oleh lemahnya kemampuan orang tersebut untuk

dapat melakukan konsentrasi belajar. Padahal, bermutu atau tidaknya suatu

kegiatan belajar atau optimalnya hasil belajar seseorang sangat bergantung

pada intensitas kemampuan konsentrasi belajar dirinya. Jika seseorang selalu

mengalami kesulitan konsentrasi belajar ketika belajar, bagaimana mau

berharap menjadi siswa yang berprestasi.

Menurut Asmani dalam Malawi (2013) ada dua indikator yang dapat

dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan proses belajar yaitu daya serap

terhadap pelajaran dan perubahan perilaku siswa. Salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi daya serap siswa adalah konsentrasi. Konsentrasi merupakan

pemusatan perhatian dalam proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan

dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap sikap dan

nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai

bidang studi.

Menurut riset yang dilakukan oleh Ayinosa (2009), olahraga dan

latihan pada senam otak dapat memberikan konsentrasi, atensi, kewaspadaan

dan kemampuan fungsi otak untuk melakukan perencanaan, respon dan

membuat keputusan. Senam otak juga dapat meningkatkan kemampuan

belajar tanpa batasan umur. Senam otak berpotensi menstimulus daya tangkap

seseorang terutama pada mahasiswa.Senam otak adalah serangkaian gerakan

sederhana yang dilakukan untuk merangsang kerja dan fungsi otak secara

maksimal. Awalnya senam otak dimanfaatkan untuk anak yang mengalami

gangguan hiperaktif, kerusakan otak, sulit konsentrasi dan depresi. Namun

dalam perkembangannya setiap orang bisa memanfaatkannya untuk beragam

kegunaan. Saat ini, di Amerika dan Eropa, senam otak sedang digemari.

Banyak orang yang merasa terbantu melepaskan stres, menjernihkan pikiran,

meningkatkan daya ingat, dan sebagainya. Pada intinya metode senam otak

menitikberatkan pada penggunaan aktivitas gerakan-gerakan untuk menarik

keluar seluruh potensi seseorang sehingga diharapkan dengan gerakan-

gerakan dalam senam otak dapat memperlancar aliran darah dan

merenggangkan otot-otot saraf akibat kelelahan dan stres belajar yang

berlebihan.
Berdasarkan hasil penelitian Aryati Nuryana dan Setiyo Purwanto di

SD Negeri 1 Tonja Denpasar pada tanggal 27 Februari 2017. Berdasarkan

hasil analisis yang telah dilakukan,dapat disimpulkan bahwa kegiatan Brain

Gym sangat efektif dalam meningkatkan konsentrasi belajar pada anak.

Dengan nilai U sebesar 80.000 dengan p = 0.002 (p < 0.05).

Hasil penelitian Jan Irving, Ph.D (1995) dengan judul “The Effect of

PACE on SelfReported Anxiety and Performance in First-Year Nursing

Students” menunjukkan bahwa para mahasiswa yang dikenakan perlakuan

PACE (salah satu dari serangkaian gerakan senam otak) mengalami

penurunan dalam tingkat stres hampir 70% dan peningkatan prestasi melalui

sebuah tes hampir 20% (Matlock, 2009). Senam otak sendiri dapat

membantu anak mengkoordinasikan gerakan nyata, tangan, dan tubuh karena

gerakan tersebut adalah suatu usaha alternatif alami yang sehat untuk

menghadapi ketegangan dan tantangan pada diri sendiri dan orang lain .

Hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan di SD N 1 Ngeluk di

kelas 3 yang berjumlah 21 siswa pada saat itu,dan dari pemilihan acak

didapatkan 7 siswa hanya terdapat 2 siswa yang benar memperhatikan dan

mengikuti arahan dan pembelajaran yang diberikan saat didepan kelas serta

dapat mereview ulang materi yang telah disampaikan. Serta 5 siswa yang

tengah asik bercanda dengan lainnya saat menyampaikan gerakan senam otak

didepan kelas. Dan siswa lainnya hanya duduk diam tanpa memperhatikan

dan saat diperintahkan untuk mengulangi apa yang telah dipelajari siswa

tersebut masih kesulitan mencotohkan apa yang telah di pelajari.


Maka dengan hasil yang didapat dalam studi tersebut dan dari

beberapa uraian diatas membuat peneliti melakukan penelitian “ Pengaruh

Senam Otak Terhadap Konsentrasi Siswa Kelas 3 Dan 4 Di SD N 1 Ngeluk”

B. Rumusan Masalah

Disebutkan bahwa fokus pada pembelajaran sangat penting guna

meningkatkan konsentrasi. Banyak penelitian juga menunjukkan bahwa salah

satu yang dapat meningkatkan konsentrasi dalam belajar adalah aktifitas fisik

(olahraga) karena meningkatkan kadar kalsium serum yang mempengaruhi

peningkatan sintesis dopamin yang mempengaruhi bermacam-macam fungsi

otak.

Menurut riset yang dilakukan oleh Ayinosa (2009), olahraga dan

latihan pada senam otak dapat memberikan konsentrasi, atensi, kewaspadaan

dan kemampuan fungsi otak untuk melakukan perencanaan, respon dan

membuat keputusan. Senam otak juga dapat meningkatkan kemampuan

belajar tanpa batasan umur. Senam otak berpotensi menstimulus daya tangkap

seseorang terutama pada mahasiswa.Senam otak adalah serangkaian gerakan

sederhana yang dilakukan untuk merangsang kerja dan fungsi otak secara

maksimal.

Dari uraian diatas maka rumusan masalah adalah “ Adakah Pengaruh

senam otak dan senam aerobik terhadap konsentrasi belajar siswa di SD N 1

Ngeluk? “
C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui Pengaruh senam otak dan senam aerobik terhadap

konsentrasi belajar siswa di SD N 1 Ngeluk.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat konsentrasi belajar siswa kelas 3 dan 4 di SD N 1

Ngeluk sebelum diberikan latihan senam otak.

b. Mengetahui tingkat konsentrasi belajar siswa kelas 3 dan di SD N 1

Ngeluk setelah di berikan latihan senam otak.

c. Menganalisa pengaruh senam otak dengan terhadap konsentrasi belajar

siswa kelas 3 dan 4 di SD N 1 Ngeluk.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

a. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini dapat di jadikan acuan untuk memperdalam

ilmu, memperkuat pengetahuan, referensi dan memperoleh informasi

tentang pengaruh Senam otak dengan senam aerobik terhadap

konsentrasi belajar di SD.

b. Bagi petugas kesehatan

Bahan informasi dalam pengaruh Senam otak dengan senam

aerobik terhadap konsentrasi belajar di SD.


c. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini di harapkan dapat di gunakan sebagai

pertimbangan masukan dalam penelitian selanjutnya yang berhubungan

dengan pengaruh Senam otak dengan senam aerobik terhadap

konsentrasi belajar di SD.

2. Secara Praktis

a. Bagi responden

Sebagai tambahan pengetahuan mengenai terhadap pengaruh

Senam otak dengan senam aerobik terhadap konsentrasi belajar di SD.

b. Bagi instansi kesehatan

Hasil penelitan ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

arahan atau bimbingan khusus tentang pengaruh Senam otak dengan

senam aerobik terhadap konsentrasi belajar di SD.

E. Penelitian Terkait

1. Penelitian yang dilakukuan oleh Slamet Sudi Santoso dan Haryoko

Anandaputra dengan judul Hubungan Intensitas Olahraga dengan Daya

Konsentrasi Belajar Siswa/Siswi Kelas 10 dan 11 SMAN 5 Depok Jawa

Barat . Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 5 Depok Jjawa Barat pada

bulan OktoberNovember 2015. Jenis penelitian yang digunakan adalah

penelitian analitik observasional yang dilakukan dengan pendekatan

cross-sectional. Untuk mengetahui hubungan intensitas olahraga dengan


konsentrasi belajar siswa/siswi kelas 10 dan 11 SMAN 5 Depok Jawa

Barat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SMAN 5

Depok kelas 10 dan 11 yaitu sebanyak 656 siswa dan sampel pada

penelitian ini sebanyak 276 siswa yang dihitung dengan rumus slovin.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Simple Random

Sampling. Berdasarkan hasil penelitian intensitas olahraga didapatkan

43,8% siswa/siswi sering berolahraga dan 56,2% jarang berolahraga.

Lalu hasil penelitian daya konsentrasi belajar didapatkan 79,7%

siswa/siswi memiliki daya konsentrasi yang baik dan 20,3% memiliki

daya konsentrasi yang kurang sehinggas dapat disimpulkan bahwa

terdapatnya hubungan yang bermakna antara intensitas olahraga dengan

daya konsentrasi belajar siswa/siswi SMAN 5 Depok.

Perbedaan : jika pada penelitian diatas adalah secara umum olahraga dan

tingkat intensitas nya, maka peneliti akan memberikan latihan senam

otak pada siswa untuk meningkatkan daya konsentrasi siswa kelas 3 dan

4 di SD N 1 Neluk.

2. Penelitian ini dilakukan oleh Kristina, dan Nunung Ernawati dengan

judul Pengaruh “Pengaruh Senam Otak Terhadap Tingkat Konsentrasi

Belajar Mahasiswa”.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experiment

design dengan rancangan the one group sample pre test – post test

design. Variabel dependen pada penelitian ini adalah latihan brain gym

dan variabel independen adalah konsentrasi belajar mahasiswa. Teknik


pengambilan sampel yang digunakan dalam pengambilan data adalah

teknik Simple Random Sampling. Pada penelitian ini, sampel yang

digunakan sebanyak 20 responden. Instrumen Pengumpulan Data

menggunakan lembar observasi dan tabel pengukuran konsentrasi.

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 3-13 juni 2010 dengan

menggunakan uji analisis wilcoxon match pairt test. Tingkat Konsentrasi

Belajar pada Mahasiswa Prodi Keperawatan (brain gym) adalah sebagian

besar cukup sejumlah 13 orang (65%) dan sesudah dilakukan senam otak

tingkat konsentrasi menjadi baik sejumlah 20 orang (100%). Sehingga

karena ada perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan tindakan maka

setelah dilakukan uji beda disimpulkan sebagai berikut ada pengaruh

senam otak (brain gym) terhadap tingkat konsentrasi belajar pada

mahasiswa Prodi Keperawatan Politeknik KesehatanRS dr.Soepraoen

Malang dengan nilai thitung (3) < ttabel (52), dengan taraf kesalahan (α)

0,05.

Perbedaan : pada studi penelitian yang terdahulu menggunakan jenis

penelitian pre-experiment dan variabel independent nya adalah

Mahasiswa. Maka peneliti akan menggunakan jenis penelitian quasi

experiment dan variabelnya adalah siswa kelas 3 dan 4 SD.

Anda mungkin juga menyukai