Anda di halaman 1dari 4

MEMBUNUH DIRI

 Maksud :
 Melakukan perbuatan yang boleh memisahkan roh daripada jasad sendiri
 Punca perbuatan membunuh diri sendiri boleh berlaku :
 Putus asa dengan rahmat Allah
 Tidak meyakini kehidupan hari akhirat
 Menganggap dengan membunuh diri menamatkan penderitaan
 Cara mengatasi perbuatan membunuh diri :
 Hendaklah yakin dengan rahmat Allah
 Berusaha memajukan diri mengikut lunas-lunas yang betul
 Menghatur strategi hidup berpandukan al-quran as-sunnah dan akal yang waras

Pengertian membunuh:
1. menghilangkan (menghabisi; mencabut) nyawa; mematikan: ia dihukum mati krn
merampok dan - beberapa orang;
2. menghapus (tulisan); memadamkan (api dsb); menutup (yg bocor, pancuran, dsb);

Pembunuhan adalah suatu tindakan untuk menghilangkan nyawa seseorang dengan cara
yang melanggar hukum, maupun yang tidak melawan hukum.

Pembunuhan biasanya dilatarbelakangi oleh bermacam-macam motif, misalnya politik,


kecemburuan, dendam, membela diri, dan sebagainya.

Pembunuhan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Yang paling umum adalah dengan
menggunakan senjata api atau senjata tajam. Pembunuhan dapat juga dapat dilakukan dengan
menggunakan bahan peledak, seperti bom.

Macam-macam pembunuhan
Pembunuhan ada 3 macam, yaitu :

 Membunuh dengan sengaja


 Membunuh seperti di sengaja
 Membunuh tersalah

Membunuh dengan sengaja


Membunuh dengan sengaja adalah pembunuhan yang telah direncanakan dengan
memakai alat yang biasanya mematikan. Dikatakan seseorang membunuh dengan
sengaja apabila pembunuh tersebut :

 Baligh (Dewasa).
 Mempunyai niat/rencana untuk membunuh.
 memakai alat yang mematikan.

Pembunuhan dengan sengaja antara lain dengan membacok korban, menembak dengan
senjata api, memukul dengan benda keras, menggilas dengan mobil, mengalirkan listrik ke
tubuh korban dan sebagainya.
Membunuh seperti di sengaja
Membunuh seperti di sengaja yaitu pembunuhan yang terjadi sengaja di lakukan oleh
seorang mukallaf dengan alat yang biasanya tidak mematikan. perbuatan ini tidak
diniatkan untuk membunuh, atau mungkin hanya bermain-bermain. Misalnya dengan
sengaja memukul orang lain dengan cambuk ringan atau dengan mistar, akan tetapi
yang terkena pukul kemudian meninggal. Dan jika yang di bunuh itu adalah janin
yang masih dalam kandungan ibunya dengan cara aborsi (pengguguran). Maka
masalah ini menjadi penting dibicarakan, karena kasus-kasus aborsi dengan cara
medis (meminum obat tertentu atau suntikan) dalam kehidupan masyarakat modern
sekarang ini merupakan masalah yang cukup serius.

Hal seperti ini biasanya di lakukan oleh janin dari hasil hubungan di luar nikah. Atau
kehamilan yang tidak diinginkan oleh pasangan sah sekalipun. Aborsi harus dipandang
sebagai suatu pembunuhan yang di sengaja atau di rencanakan, dan pelakunya layak
mendapatkan sanksi hukum. Hukum Islam menjelaskan bahwa janin memiliki hak untuk
hidup. Hal ini di perkuat dengan fakta bahwa semua mahzab memerintahkan untuk menunda
pelaksanaan hukuman mati bagi seorang wanita yang hamil sampai ia melahirkan.

Membunuh tersalah
membunuh tersalah yaitu pembunuhan karena kesalahan atau keliru semata-mata,
tanpa direncanakan dan tanpa maksud sama sekali. misalnya seseorang melempar
batu atau menembak burung, akan tetapi terkena orang kemudian meninggal.

Dasar hukum larangan membunuh


Membunuh adalah perbuatan yang dilarang dalam agama Islam, karena Islam
menghormati dan melindungi hak hidup setiap manusia. Allah berfirman dalam Surah
Al Isra :33 yang artinya
"Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya)
melainkan dengan suatu alasan yang benar"
Dalam ajaran agama Katolik, larangan untuk membunuh ditemukan dalam Sepuluh
Perintah Allah kelima, "Jangan Membunuh". Dalam Gereja Katolik, implikasinya
luas, termasuk juga larangan untuk membunuh kandungan aborsi, euthanasia, dan
bunuh diri, terkecuali pembunuhan karena membela diri terhadap serangan orang lain.
Dalam konteks yang lebih luas, perintah "jangan membunuh" ini diserukan untuk
menghindari perang selama dimungkinkan, untuk mencegah pertumpahan darah yang
besar.
Membunuh Diri
 Maksud = melakukan perbuatan yg boleh memisahkan roh dpd jasad sendiri

 Mengapa dilarang membunuh diri

 Hendaklah yakin dgn rahmat Allah

 Nyawa adalah hak Allah


 Perbuatan membunuh diri adalah satu pencabulan hak Allah

 Punca perbuatan Membunuh Diri

 Putus asa dgn rahmat Allah

 Tidak menyakini kehidupan hari akhirat

 Tidak sanggup menghadapi kegagalan

 Cara mengatasi Membunuh Diri

 Hendaklah yakin dgn rahmat Allah

 Berusaha memajukan diri mengikut lunas-lunas yg betul

 Mengatur strategi hidup berpandukan al-QurAN, as-Sunnah dan akal yg waras

Membunuh
Membunuh adalah perbuatan menghilangkan nyawa manusia baik dengan menggunakan alat
atau media, seperti senjata tajam, senjata api, meracun, maupun tanpa menggunakan alat,
yaitu dengan menggunakan tangan kosong.
Membunuh jiwa manusia terlebih lagi seorang muslim tanpa alasan yang benar adalah sebuah
dosa yang sangat besar. Seorang muslim dengan muslim lainnya adalah bersaudara karena itu
haram darahnya (membunuhnya) dan hartanya (mencurinya).
Allah swt. memperingatkan kita dengan firman-Nya:
“Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah
Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan melaknaktnya serta
menyediakan azab yang besar baginya.” (QS An Nisa: 93)
Perbuatan membunuh akan menimbulkan dampak buruk yang sangat besar jika tidak
tertangani dengan baik. Jika anggota keluarga korban merasa tidak mendapat keadilan, maka
sangat berpotensi melahirkan dendam kesumat. Karena itu, dalam hukum pidana Islam, bagi
pelaku pembunuhan yang disengaja, maka hukumannya adalah qisas (dibunuh lagi), kecuali
bila ia dimaafkan oleh keluarga korban, maka ia wajib membayar diyat (denda) sebanyak 100
ekor unta sesuai ketentuan hukum Islam. Jika kita rupiahkan, maka 100 ekor unta sama
dengan sekitar Rp. 1 milyar rupiah.
Dalam kehidupan ini, mungkin kita memiliki masalah dengan orang lain. Tapi bukan jalan
yang tepat jika diselesaikan dengan menghilangkan nyawa seseorang, apalagi jika hanya
karena masalah yang kecil. Dalam hal ini, Rasulullah saw. mengingatkan,
“Membunuh jiwa seorang mukmin lebih besar (dosanya) di sisi Allah dari seluruh kekayaan
dunia.” (HR Nasai dan Baihaqi)
Kita tentu bisa membayangkan betapa banyak dan besarnya jumlah kekayaan (harta) yang
ada di dunia ini jika semuanya dijumlahkan, dosa membunuh lebih besar lagi (dosanya) dari
seluruh jumlah harta yang ada di dunia ini.

Anda mungkin juga menyukai