Setiap program Arduino (biasa disebut sketch) mempunyai dua buah fungsi yang harus ada.
1. void setup( ) { }
Semua kode didalam kurung kurawal akan dijalankan hanya satu kali ketika program
Arduino dijalankan untuk pertama kalinya.
2. void loop( ) { }
Fungsi ini akan dijalankan setelah setup (fungsi void setup) selesai. Setelah dijalankan
satu kali fungsi ini akan dijalankan lagi, dan lagi secara terus menerus sampai catu daya
(power) dilepaskan.
Syntax
Berikut ini adalah elemen bahasa C yang dibutuhkan untuk format penulisan.
3. { }(kurung kurawal)
Digunakan untuk mendefinisikan kapan blok program mulai dan berakhir (digunakan
juga pada fungsi dan pengulangan).
4. ;(titk koma)
Setiap baris kode harus diakhiri dengan tanda titik koma (jika ada titik koma yang
hilang maka program tidak akan bisa dijalankan).
Variabel
Sebuah program secara garis besar dapat didefinisikan sebagai instruksi untuk memindahkan
angka dengan cara yang cerdas. Variabel inilah yang digunakan untuk memindahkannya.
1. int (integer)
Digunakan untuk menyimpan angka dalam 2 byte (16 bit). Tidak mempunyai angka
desimal dan menyimpan nilai dari -32,768 dan 32,767.
2. long (long)
Digunakan ketika integer tidak mencukupi lagi. Memakai 4 byte (32 bit) dari memori
(RAM) dan mempunyai rentang dari -2,147,483,648 dan 2,147,483,647.
3. boolean (boolean)
Variabel sederhana yang digunakan untuk menyimpan nilai TRUE (benar) atau FALSE
(salah). Sangat berguna karena hanya menggunakan 1 bit dari RAM.
4. float (float)
Digunakan untuk angka desimal (floating point). Memakai 4 byte (32 bit) dari RAM
dan mempunyai rentang dari -3.4028235E+38 dan 3.4028235E+38.
5. char (character) Menyimpan 1 karakter menggunakan kode ASCII (misalnya ‘A’ = 65).
Hanya memakai 1 byte (8 bit) dari RAM.
Operator Matematika
Operator yang digunakan untuk memanipulasi angka (bekerja seperti matematika yang
sederhana).
2. % Menghasilkan sisa dari hasil pembagian suatu angka dengan angka yang lain
(misalnya: 12 % 10, ini akan menghasilkan angka 2).
3. + Penjumlahan
4. – Pengurangan
5. * Perkalian
6. / Pembagian
Operator Pembanding
1. ==
Sama dengan (misalnya: 12 == 10 adalah FALSE (salah) atau 12 == 12 adalah TRUE
(benar))
2. !=
Tidak sama dengan (misalnya: 12 != 10 adalah TRUE (benar) atau 12 != 12 adalah
FALSE (salah))
3. <
Lebih kecil dari (misalnya: 12 < 10 adalah FALSE (salah) atau 12 < 12 adalah FALSE
(salah) atau 12 < 14 adalah TRUE (benar))
4. >
Lebih besar dari (misalnya: 12 > 10 adalah TRUE (benar) atau 12 > 12 adalah FALSE
(salah) atau 12 > 14 adalah FALSE (salah))
Struktur Pengaturan
Program sangat tergantung pada pengaturan apa yang akan dijalankan berikutnya, berikut ini
adalah elemen dasar pengaturan (banyak lagi yang lain dan bisa dicari di internet).
if (kondisi) { }
else if (kondisi) {
} else { }
Dengan struktur seperti diatas program akan menjalankan kode yang ada di dalam
kurung kurawal jika kondisinya TRUE, dan jika tidak (FALSE) maka akan diperiksa
apakah kondisi pada else if dan jika kondisinya FALSE maka kode pada else yang akan
dijalankan.
Digunakan bila anda ingin melakukan pengulangan kode di dalam kurung kurawal
beberapa kali, ganti #pengulangan dengan jumlah pengulangan yang diinginkan.
Melakukan penghitungan ke atas dengan i++ atau ke bawah dengan i–.
Digital
1. pinMode(pin, mode)
Digunakan untuk menetapkan mode dari suatu pin, pin adalah nomor pin yang akan
digunakan dari 0-19 (pin analog 0-5 adalah 14-19). Mode yang bisa digunakan adalah
INPUT atau OUTPUT.
2. digitalWrite(pin, value)
Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai OUTPUT, pin tersebut dapat dijadikan HIGH
(ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi ground).
3. digitalRead(pin)
Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai INPUT maka anda dapat menggunakan kode ini
untuk mendapatkan nilai pin tersebut apakah HIGH (ditarik menjadi 5 volts) atau LOW
(diturunkan menjadi ground).
Analog
Arduino adalah mesin digital tetapi mempunyai kemampuan untuk beroperasi di dalam alam
analog (menggunakan trik). Berikut ini cara untuk menghadapi hal yang bukan digital.
1. analogWrite(pin, value)
Beberapa pin pada Arduino mendukung PWM (pulse width modulation) yaitu pin 3, 5,
6, 9, 10, 11. Ini dapat merubah pin hidup (on)atau mati (off) dengan sangat cepat
sehingga membuatnya dapat berfungsi layaknya keluaran analog. Value (nilai) pada
format kode tersebut adalah angka antara 0 ( 0% duty cycle ~ 0V) dan 255 (100% duty
cycle ~ 5V).
2. analogRead(pin)
Ketika pin analog ditetapkan sebagai INPUT anda dapat membaca keluaran voltasenya.
Keluarannya berupa angka antara 0 (untuk 0 volts) dan 1024 (untuk 5 volts).
// looping void
loop() {
digitalWrite(13, HIGH); // led HIDUP
delay(1000); // waktu tunda 1000 ms
digitalWrite(13, LOW); // led MATI delay(1000);
// waktu tunda 1000 ms
}
2. Fade (meredup)
void setup() {
// inisialisasi “led” sebagai output
pinMode(led, OUTPUT);
}
// looping void
loop() {
// set nilai pada “led”
analogWrite(led, brightness);
// penambahan nilai kecerahan setiap kali looping
brightness = brightness + fadeAmount;
// Ubah penambahan menjadi pengurangan jika nilai sudah full
if (brightness == 0 || brightness == 255) {
fadeAmount = -fadeAmount ;
}
// waktu tunda
delay(30);
}
Project LCD
1. Hello world
void setup() {
// jenis lcd yang digunakan
lcd.begin(16, 2);
// karakter yang akan ditampilkan
lcd.print("hello, world!");
}
void loop() {
// setting lokasi karakter (kolom,baris)
lcd.setCursor(0, 1);
// tampil angka ++ selama 1 detik.
lcd.print(millis()/1000);
}
Sekarang coba ganti void loop() diatas dengan syntax dibawah ini, amati perubahan
yang terjadi.
void loop() {
lcd.noBlink();
delay(3000);
lcd.blink();
delay(3000);
}
Atau
void loop() {
lcd.noCursor();
delay(500);
lcd.cursor();
delay(500);
}
Atau
void loop() {
lcd.noDisplay();
delay(500);
lcd.display();
delay(500);
}
2. Menampilkan Karakter
#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(12, 11, 5, 4, 3, 2);
// karakter byte
heart[8] = {
0b00000,
0b01010,
0b11111,
0b11111,
0b11111,
0b01110,
0b00100,
0b00000 };
byte smiley[8] = {
0b00000,
0b00000,
0b01010,
0b00000,
0b00000,
0b10001,
0b01110,
0b00000 };
byte frownie[8] = {
0b00000,
0b00000,
0b01010,
0b00000,
0b00000,
0b00000,
0b01110,
0b10001 };
byte armsDown[8] = {
0b00100,
0b01010,
0b00100,
0b00100,
0b01110,
0b10101,
0b00100,
0b01010 }; byte
armsUp[8] = {
0b00100,
0b01010,
0b00100,
0b10101,
0b01110,
0b00100,
0b00100,
0b01010 }; void setup() {
lcd.createChar(0, heart);
lcd.createChar(1, smiley);
lcd.createChar(2, frownie);
lcd.createChar(3, armsDown);
lcd.createChar(4, armsUp);
lcd.begin(16, 2);
lcd.print("I ");
lcd.write(byte(0));
lcd.print(" Arduino! ");
lcd.write(1);
} void loop() {
lcd.setCursor(4, 1);
lcd.write(3);
delay(300);
lcd.setCursor(4, 1);
lcd.write(4);
delay(300);
}
Project Ultrasonic
#include <LiquidCrystal.h>
#define echo1 6 //Coding Sensor 1
#define triger1 7
#define echo2 9 //Coding Sensor 2
#define triger2 8
//variabel
unsigned long pulseTime1 = 0;
unsigned long jarak1 = 0; unsigned
long pulseTime2 = 0; unsigned long
jarak2 = 0;
LiquidCrystal lcd(12, 11, 5, 4, 3, 2);
void setup() {
lcd.begin(16, 2);
pinMode(triger1, OUTPUT);
pinMode(echo1, INPUT);
pinMode(triger2, OUTPUT);
pinMode(echo2, INPUT);
} void
loop() {
digitalWrite(triger1, HIGH); //Coding Sensor 1
delayMicroseconds(10); digitalWrite(triger1,
LOW); pulseTime1 = pulseIn(echo1, HIGH);
jarak1 = (pulseTime1 / 58);
digitalWrite(triger2, HIGH); //Coding Sensor 2
delayMicroseconds(10); digitalWrite(triger2,
LOW); pulseTime2 = pulseIn(echo2, HIGH);
jarak2 = (pulseTime2 / 58);
//Tampil Sensor
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("S1:");
lcd.print(jarak1);
lcd.print(" | S2:");
lcd.print(jarak2);
delay(100); lcd.clear();}