MAKALAH
KONSEP KELAS IBU HAMIL DAN IBU BALITA,
POSYANDU, PENGISIAN KOHORT PWSKIA
Disususn untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas.
Dosen Pengampu: Dr. Melyaan NW, SSiT, M.Kes
Disusun oleh :
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, yang telah memberikan petunjuk-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
BAB I ........................................................................................................... 3
C. Tujuan ..................................................................................................... 3
BAB II ......................................................................................................... 4
B. Posyandu .............................................................................................. 20
B. Saran ..................................................................................................... 52
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
ISI
a. Pengertian
1) Tujuan Umum
2) Tujuan Khusus
agar ibu dan bayi sehat, (4) perawaan bayi baru lahir agar
hamil.
tentang :
tambahan dalam kelas ibu hamil yaitu senam hamil. Pada usia
Puskesmas).
ibu-ibu, bisa dilakukan pada pagi atau sore hari dengan lama
ke-
12
Ulasan materi :
2. Tanda hamil.
6. Pemeriksaan kehamilan.
Sehat
Ulasan materi :
c. Tanda-tanda persalinan.
II d. Proses persalinan.
f. KB pasca persalinan
g. Pelayanan nifas.
j. Mitos
7. Penyakit malaria.
5. Cacat bawaan.
10. Mitos
1. Aktivitas fisik.
ringan.
pendinginan.
10. Pemantauan.
sudah sudah mulai banyak ikut serta dalam kegiatan kelas ibu
umum.
dilakukan via video call. Selain itu beliau juga aktif menulis di
ibu yang sibuk bekerja, atau bahkan karena faktor lain penyeab ibu
tidak dapat menghadiri kelas ibu hamil dapat teratasi dengan adanya
17
responden yang tidak ikut sebagai peserta kelas ibu hamil berjumlah 53,3% lebih
besar dari yang ikut sebagai peserta kelas ibu hamil yaitu 46,7%. Peserta kelas
ibu hamil adalah seluruh ibu hamil yang berada dalam satu wilayah dengan
jumlah peserta maksimal 10 orang pada setiap kelas. Di kelas ini ibu-ibu hamil
akan belajar bersama, diskusi dan tukar pengalaman tentang kesehatan ibu dan
anak secara menyeluruh dan sistematis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal
ibu hamil dengan kategori kurang aktif sebanyak 72,5% lebih besar dibandingkan
dengan kategori aktif yaitu 27,5%. Kurang aktifnya responden dalam kelas ibu
hamil dipengaruhi oleh faktor pekerjaan. Berdasarkan hasil penelitian dan teori
terkait peneliti berasumsi bahwa keikutsertaan kelas ibu hamil dipengaruhi oleh
kesadaran ibu hamil tentang pentingnya kelas ibu hamil. Pada penelitian ini
65%. Ibu hamil dengan kehamilan multigravida sudah merasa tahu tentang
18
keikutsertaan kelas ibu hamil dengan pengetahuan tentang materi buku KIA.
dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu
(Notoatmodjo, 2010). Pada kelas ibu hamil Volume 11, Desember 2019, Anur
orang kemudian berdiskusi dan bertukar pengalaman tentang kesehatan ibu dan
anak terutama materi-materi yang ada dalam buku KIA (Kemenkes RI, 2014).
pengetahuan dan informasi tentang materi buku KIA. Penelitian ini didukung
keikutsertaan ibu dalam kelas ibu hamil dengan pengetahuan dan sikap ibu hamil
terhadap tanda bahaya kehamilan. Sikap positif ibu hamil tentang tanda bahaya
kehamilan didapatkan melalui informasi pada saat mengikuti kelas ibu hamil.
19
Selain itu Khafidzoh (2016) juga menyebutkan bahwa keikutsertaan kelas ibu
Pelaksanaan kelas ibu hamil juga bermanfaat untuk ibu dalam persiapan
persalinan oleh karena ibu hamil mendapatkan informasi kesehatan ibu dan anak,
perawatan masa nifas dan pemberian ASI eksklusif merupakan salah satu materi
yang ada dalam buku KIA. Berdasarkan hasil penelitian dan penelitian terkait
menunjukkan bahwa keikutsertaan ibu dalam kelas ibu hamil dapat meningkatkan
pengetahuan ibu tentang materi buku KIA. Melalui kelas ibu hamil, ibu dapat
belajar bersama tentang kesehatan, berinteraksi dengan sesama ibu hamil dan
petugas kesehatan sehingga ibu dapat terlibat aktif dan dapat menambah
pengetahuan setelah mengikuti kelas ibu hamil. Sebaliknya responden yang tidak
materi buku KIA melalui media cetak maupun elektronik yang akhirnya dapat
a. Pengertian
mengelompokannya jadi kelompok usia 0-1 tahun, 1-2 tahun, dan 2-5
20
tahun.
b) Tujuan Khusus :
pada bayi
B. Posyandu
a. Pengertian
b. Tujuan
1) Tujuan Umum
2) Tujuan Khusus
kesehatan dasar.
Posyandu.
dasar.
c. Sasaran
1) Bayi
2) Anak balita
d. Fungsi
24
e. Manfaat
1) Bagi masyarakat
pelayanan kesehatan
5) Bagi Puskesmas
masyarakat
terpadu
f. Lokasi
ataupun dusun.
g. Kedudukan
Desa/Kelurahan
Kecamatan
Kecamatan.
h. Pengorganisasian
1) Struktur Organisasi
2) Pengelola Posyandu
3) Kader Posyandu
i. Pembentukan
1) Pendekatan Internal
2) Pendekatan Eksternal
j. Kegiatan Posyandu
1) Kegiatan Utama
1) Ibu Hamil
mencakup:
hari.
menyusui mencakup:
gizi.
tumbuh kembang.
30
b) Keluarga Berencana
c) Imunisasi
d) Gizi
2) Kegiatan Pengembangan/Tambahan
(PAB- PLP).
(TOGA).
mas).
k. Penyelenggaraan Posyandu
1) Waktu Penyelenggaraan
Posyandu buka satu kali dalam sebulan. Hari dan waktu yang
2) Tempat Penyelenggaraan
32
3) Penyelenggaraan Kegiatan
sektor terkait.
kesehatan
a. Kader
b. Petugas Kesehatan
buka Posyandu.
5) Pembiyaan
a. Sumber biaya
kegiatan Posyandu.
metode dan alat telaahan perkembangan Posyandu, yang dikenal dengan nama
sebagai berikut:
1) Posyandu Pratama
oleh kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah
2) Posyandu Madya
kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader
sebanyak lima orang atau lebih, tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya
3) Posyandu Purnama
kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader
sebanyak lima orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih
4) Posyandu Mandiri
kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader
sebanyak lima orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih
a) Pendataan sasaran
Proses pembinaan pendataan sasaran posyandu dilakukan 5
serta ada juga bidan yang mengumumkan saat hari posyandu untuk bulan
berikutnya. Masalah yang sering dialami adalah sasaran yang lupa jadwal
kader masih merasa kurang percaya diri melakukan penyuluhan dan bidan
38
6) Pembinaan Kader
1) Umur
percaya jika dilayani atau dibina oleh tenaga kesehatan yang berumur
2) Suku
39
dengan suku Kader. Masalah yang dihadapi adalah masih ada suku tertentu
kesehatan yang se suku. Belum ada upaya yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan.
3) Jarak
terjadi dengan jarak. Jarak antara posyandu dan tempat tenaga kesehatan
relatif dekat dengan keadaan jalan yang baik. Jarak tempuh sekitar 15
4) Ketenagaan
petugas gizi, petugas imunisasi yaitu perawat. Masalah yang terjadi adalah
cepat datang.
5) Dana
rumah warga serta warung. Belum ada upaya spesifik yang dilakukan
informan.
7) Pelatihan
8) Kebijakan
tentang alur dan job deskripsi dalam kegiatan pembinaan posyandu, belum
masingmasing.
1) Jumlah kader yang kurang, kader tidak aktif, serta kurangnya penghargaan
untuk kader
terhadap ketidakaktifan kader dalam bentuk rasa malas dan kurang percaya
q. Perkembangan Posyandu
anak dan data pengukuran pada saat itu, lalu dengan cepat dapat
praktik makan anak yang dalam hal ini sangat membantu kader
data dengan mudah dapat diakses oleh semua pihak, baik dinas kesehatan
1. PWS KIA
a. Pengertian
dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat. Program KIA
baru lahir, bayi baru lahir dengan komplikasi, bayi, dan balita.
lanjut.
tingkatan adalah :
Kesehatan.
Grafik KIA
44
a) Pengumpulan Data
pokok dari PWS KIA. Data yang dicatat per desa/kelurahan dan
dari :
4) Register kohort KB
2. Kohort.
a. Pengertian.
register kohort adalah sumber data pelayanan ibu hamil, ibu nifas,
b. Tujuan.
bidan.
1. Jenis Kohort.
a. Kohort Ibu.
1). Pengertian.
informasi.
2) Tujuan.
b. Kohort Bayi.
1). Pengertian.
2). Tujuan.
46
15. Diisi tanggal ditemukan ibu hamil dengan resiko tinggi oleh
tenaga kesehatan.
statusnya.
17. Sampai dengan 34) Diisi umur kehamilan dalam bulan kode
2 – 2 dengan rambu-rambu Δ
Pada ibu hamil yang awalnya periksa diluar kota, dan pada
kesehatan.
abortus.
- Dijelaskan sakitnya.
- Diisi v ( rumput ).
2.Kohort Bayi.
1). Diisi nomor urut. Sebaiknya nomor urut bayi disesuaikan dengan
8). Sampai dengan 9) Diisi angka berat bayi lahir dalam gram.
12). Sampai dengan 23) Diisi hasil penimbangan bayi dalam kg dan
24). Sampai dengan 35) Diisi tanggal bayi tersebut mendapat imunisasi.
38). Diisi bila bayi pindah atau ada kolom yang perlu keterangan.
51
3. Kohort Balita.
8). Sampai dengan 31) Dibagi 2, diisi hasil penimbangan dalam kg dan
rambu gizi.
KEBIDANAN
a. Riwayat kesehatan
studi
kebidanan :
5. Langkah VI
6. Langkah VII
54
BAB III
A. Kesimpulan
kelas ibu hamil dan ibu balita, posyandu, dan pengisian kohort PWS KIA adalah
dalam rangka peningkatan kesehatan ibu dan anak serta dalam mencapai tujuan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Kamidah, Enny Yuliaswati. 2019. Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil sebagai Upaya
Menurunkan Angka Kematian Ibu. Ilmiah Bidan. Vol. 17 (2), 168-175
Awaludin, Iwan. Syakrani, Iwan. Soewono, Bambang. 2019. Inovasi Dan Data
Elektronik Untuk Posyandu Kelurahan Caringan Kota Bandung. Ikraith-
Abdimas. Vol 2 (2). 31-35
Rohmin, Anur. Rahmadhayanti, Eka. 2019. Keikutsertaan Ibu Dalam Kelas Ibu
Hamil Terhadap Pengetahuan Tentang Materi Buku KIA. Ilmiah Multi Science
Kesehatan. Vol 11. 1-8
Saepudin, Encang. Rizal, Edwin. Rusman, Agus. 2017. Peran Posyandu Sebagai
Pusat Informasi Kesehatan Ibu dan Anak. Vol. 3 (2), 201-207
Mulati, Erna. 2019. Pedoman Umum Manajemen Kelas Ibu. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI
Kementerian Kesehatan RI. 2019. Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Balita. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI