Laporan Georek
Laporan Georek
PENGANTAR
Penyelidikan bahan material bangunan dilakukan untuk mendapatkan
gambaran mengenai bentuk bahan bangunan yang dapat digunakan untuk
mengatasi gempa bumi dari suatu daerah tertentu. Untuk tujuan
tersebut,diperlukan contoh-contoh bahan material yang dapat digunakan,yaitu
dengan cara mensurvey ataupun dengan cara menguji bahan-bahan tersebut
dengan menggunakan alat tertentu.
4.2 Tujuan
1.Untuk menentukan berbagai wilayah yang baik digunakan untuk
bangunan-bangunan terutama yang tinggi dalam menahan bencana alam.
2.Menentukan kapasitas tanah menurut jenis pondasi yang
digunakan.
3.Menentukan material-material yang mampu dalam menahan
bencana alam.
Pada gambar di atas terlihat beberapa batu bata yang pecah-pecah dan retak-
retak.Adapun kualitas batu bata yang seharusnyaadalah yang memenuhi
persyaratan batu bata menurut SII-0021-78 dan PUBI 1982 adalah:
Ukuran standar batu bata yaitu:190x90x65mm,190x140x65mm, atau
230x110x55mm
Bentuk standar batu bata adalah prisma segi empat panjang, sudut harus
siku-siku, tajam, permukaan rata dan tidak retak-retak
Bata dibagi menjadi 6 kelas kekuatan tekan yaitu kelas 25, kelas 50, kelas
150, kelas 200
Bata merah tidak boleh mengandung garam dalam jumlah besar sehingga
menimbulkan bercak-bercak putih yang menutupi permukaan batanya lebih
dari 50%.
2)SEMEN
Semen yang digunakan adalah semen PC Dengan Kualitas SNI.
3)KAYU
Kayu yang akan digunakan harus kering, bebas cacat, tidak retak, tidak
berlubang, tidak lapuk dan lurus.
4) BESI
Besi Beton (Tulangan) standar SNI Diameter 6mm dan 5mm.
5) SENG
Seng yang digunakan adalah seng gelombang BJLS 0.20 X 3 X 6 bd 11
dengan kualitas SNI.
6) TRIPLEK
Triplek yang digunakan adalah triplek tebal 4 mm ukuran 1.22 x 2.44 m
dengan standar SNI.
7) TANAH TIMBUN
Tanah timbun berguna untuk memikul beban lapisan konstruksi bangunan.
8) BATU
Batu merupakan material yang digunakan sebagai bahan bangunan,terutama
untuk proses pemasangan pondasi.
Masalah yang harus diatasi ialah mendesain rumah yang dapat menahan
potensi gempa yang bergerak secara horizontal menggunakan teknologi
konstruksi knock down yang dapat dibangun dalam waktu cepat dengan
menggunakan bahan beton bertulang pada struktur utamanya.
4.7.Pondasi Anti Gempa
Pada saat setelah penggalian tanah untuk konstruksi pondasi telah selesai
disarankan untuk membiarkan selama beberapa hari agar tanah cukup padat
dengan cara menyiram dan memadatkannya secara manual. Bila tidak cukup
padat bisa menambahkan lapisan sirtu (pasir batu) ke lapisan dasar pondasi dan
memadatkannya menggunakan stamper agar lapisan dasar tanah untuk pondasi
benar-benar keras.
Pondasi Terletak Cukup Dalam dari Muka Tanah
Pondasi batu kali apabila digunakan sebagai pondasi anti gempa sekurang-
kurangnya memiliki kedalaman 45 cm dari muka tanah untuk bangunan satu
lantai. Sedangkan untuk bangunan rumah dua lantai maka sekurang-kurangnya
memiliki kedalaman hingga 60 cm agar mampu menahan beban bangunan
diatasnya.
Bisa saja bangunan dua lantai menggunakan pondasi batu kali dengan
kedalaman 45 cm namun di titik tertentu seperti lokasi kolom dan pertemuan
dinding sebaiknya ditambahkan pondasi telapak atau pondasi sumuran
dibawahnya.
MENGEKSPLOR MATERIAL-MATERIAL
KONSTRUKSI DI WILAYAH GAYO LUES
DAN ACEH TENGGARA
Disusun oleh:
MUHAMMAD EMIL KAUTSAR (1804101010020)
MUHAMMAD IQBAL (1804101010040)
AFIQA DHAIFINA (1804101010119)
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2018