Anda di halaman 1dari 21

TUGAS ENERGI TERBARUKAN dan SMART GRID

“PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN”

Dibuat Oleh :

1. CREDO MALOUNA SARAGIH (062001800542)


2. HELVINDA EFFENDI (062001800546)
3. NABIILA ARWINDIYANTI D P (062001800553)

UNIVERSITAS TRISAKTI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
2019

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT , karena atas rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan pembuatan tugas energi terbarukan dan smart grid ini.
Adapun pembuatan tugas energi terbarukan dan smart grid ini telah kami usahakan
semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat
memperlancar terselesaikannya tugas ini.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan tugas makalah ini. Kami menyadari bahwa tugas ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu dengan kerendahan hati kami menerima
adanya kritik dan saran yang membangun dari pihak manapun demi perbaikan dimasa
yang akan datang.

Akhir kata kami mengucapkan selamat membaca. Semoga tugas ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jakarta, 19 September 2019

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

TUGAS ENERGI TERBARUKAN dan SMART GRID .......................................................... 1


“PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN” ...................................................................... 1
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 5
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 5
BAB II........................................................................................................................................ 6
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN .......................................................................... 6
2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Angin ................................................................. 6
2.2 Manfaat Pembangkit Listrik Tenaga Angin ..................................................................... 6
BAB III ...................................................................................................................................... 9
KOMPONEN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN .................................................. 9
3.1 Kincir Angin ................................................................................................................ 9
3.2 Generator Angin ........................................................................................................ 12
3.3 Turbin Angin ............................................................................................................. 12
3.4 Alat Pengukur Kecepatan Angin. .............................................................................. 14
BAB IV .................................................................................................................................... 15
PRINSIP KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN .......................................... 15
BAB V ..................................................................................................................................... 16
RUMUS MATEMATIK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN (PLTA) ................. 16
BAB VI .................................................................................................................................... 18
KELEBIHAN dan KEKURANGAN PLTA............................................................................ 18
BAB VII ................................................................................................................................... 20
KESIMPULAN ........................................................................................................................ 20
7.1 KESIMPULAN .............................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 21

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Energi merupakan suatu kebutuhan utama yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan
manusia. Semakin maju suatu negara, semakin besar energi yang dibutuhkan. Bila ditinjau
dari sumber pengadaan energi dunia saat ini, sumber minyak dan gas merupakan sumber
utama. Namun sumber daya alam itu dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:

1. Sumber daya alam yang dapat diperbarui (renewable) atau hampir tidak dapat habis
misalnya: tumbuhan, hewan, air, tanah, sinar matahari, angin, dan sebagainya;
2. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (unrenewable) atau habis, misalnya:
minyak bumi atau batu bara.

Sumber minyak dan gas (sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui) yang terdapat di
bumi sangat terbatas dan pada suatu saat akan habis, oleh karena itu berbagai penelitian
dilakukan oleh para peneliti untuk menemukan sumber energi di luar minyak dan gas sebagai
sumber energi alternatif yang dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan.

Negara Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa, mempunyai daratan yang ditumbuhi
hutan belantara yang luas beserta gunung atau pegunungan yang didalamnya banyak sungai-
sungai mengalirkan air dari hulu ke hilir sampai ke lautan lepas selain itu memperoleh
penyinaran sinar surya sepanjang tahun, dengan hembusan angin yang terdapat di seluruh
wilayah Indonesia. Keberadaan wilayah Indonesia dengan beragam sumber daya alam
merupakan tantangan bagi para peneliti Indonesia, untuk melakukan penelitian atau kajian
untuk mendapatkan sumber energi alternatif yang dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan energi sesuai kebutuhan. Salah satu sumber energi alternatif yang dapat
dikembangkan adalah pembangkit listrik tenaga angin.

Pengembangan energi alternatif baru dan terbarukan sedang digalakkan melalui kebijakan
– kebijakan pemerintah untuk mendorong dan memfasilitasi pemanfaatan sumber energi
terbarukan. Dan juga untuk mengatasi krisis sumber energi dan pemanasan global yang
diakibatkan dari penggunaan sumber energi fosil.

Energi terbarukan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan energi dari
sumber yang alami regenerasi dan hampir tak terbatas. Ini termasuk energi surya, energi
angin, tenaga air, biomassa (berasal dari tumbuhan), energi panas bumi (panas dari bumi),
dan energi laut. Peningkatan penggunaan energi terbarukan bisa mengurangi
pembakaran bahan bakar fosil (batubara, minyak bumi, dan gas alam), menghilangkan polusi
udara yang terkait dan emisi karbon dioksida, dan berkontribusi untuk kemandirian energi
nasional dan keamanan ekonomi dan politik.

Masing-masing sumber energi alternatif memiliki kelebihan dan kekurangan sertabanyak


pengamat berharap bahwa satu atau lebih dari mereka suatu hari nanti dapat memberikan
sumber energi jauh lebih baik dibandingkankonvensional, metode pembakaran bahan bakar
fosil.

4
1.2 Rumusan Masalah

Dalam makalah ini kami membahas tentang Pembangkit Listrik Tenaga Angin secara
umum meliputi pengertian dan manfaat pembangkit listrik tenaga angin, komponen
pembangkit listrik tenaga angin, prinsip kerja pembangkit listrik tenaga surya, tahapan untuk
menghitung kebutuhan PLTA serta kelebihan dan kekurangan PLTA.

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
a. Mengetahui tentang Pembangkit Listrik Tenaga Angin.
b. Mengetahui prinsip kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga Angin.
c. Mengetahui rumus matematik Pembangkit Listrik Tenaga Angin.
d. Mengetahui daya yang dibangkitkan Pembangkit Listrik Tenaga Angin.

5
BAB II
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN

2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Pembangkit Listrik Tenaga Angin adalah salah satu pembangkit listrikenergi


terbarukan yang ramah lingkungan dan memiliki efisiensi kerja yang
baik jika dibandingkan dengan pembangkit listrik energi terbarukan lainnya.

Berdasarkan data dari GWEC (Global Wind Energy Council), jumlah PLTA yang ada
di dunia saat ini adalah sebesar 157.900 MWatt (sampai dengan akhir tahun 2009), dan
pembangkit jenis ini setiap tahunnya mengalami peningkatan dalam pembangunannya
sebesar 20-30%. Teknologi PLTA saat ini dapat mengubah energi gerak angin menjadi energi
listrik dengan efisiensi rata-rata sebesar 40%. Efisiensi 40% ini disebabkan karena akan
selalu ada energi kinetik yang tersisa pada angin karena angin yang keluar dari turbin tidak
mungkin mempunyai kecepatan sama dengan nol. Gambar 1 merupakan laju pertumbuhan
dan daya elektrik total PLTA didunia yang ada sampai saat ini.

Gambar 1 Laju Pertumbuhan PLTA di Dunia

2.2 Manfaat Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Sebagian besar kebutuhan listrik di catu melalui jaringan distribusi listrik (PLN).
Konsumen yang membutuhkan harus berada di dekat jaringan listrik atau jika tidak, maka
perlu dibuatkan sambungan tersendiri. Manfaat dari Pembangkit Listrik Tenaga Angin adalah
:
1. Dapat Menghasilkan Listrik Skala Besar
Sama halnya dengan jenis pembangkit listrik yang lain, pembangkit listrik
tenaga angin ini dapat menghasilkan listrik dengan skala besar. Di beberapa negara
sudah mulai memanfaatkan tenaga angin untuk menghasilkan listrik walaupun masih
dijadikan sumber energi alternatif mengingat tidak mudah membangun satu
pembangkit listrik tenaga angin di suatu negara.
2. Merupakan Sumber Energi Terbarukan
Ada banyak sekali sumber energi yang dapat dimanfaatkan untuk mengasilkan
listrik. Dan salah satu manfaat energi angin juga dapat digunakan untuk menghasilkan

6
listrik. Dibandingkan dengan energi berbahan dasar fosil yang tidak dapat
diperbaharui, tenaga angin termasuk dalam kategori sumber energi terbarukan yang
tentunya tidak akan merusak lingkungan.
3. Teknologi yang Tidak Menghasilkan Emisi
Dibandingkan dengan sumber energi lain atau pembangkit listrik yang
menggunakan sumber lain, ternyata menurut penelitian penggunaan tenaga angin
sama sekali tidak menghasilkan emisi karbon. Dan kalaupun ada jumlahnya tidak
signifikan dan tidak akan memberikan dampak yang besar terhadap lingkungan
walaupun dihasilkan dalam jangka panjang karena memang sangat kecil sekali
jumlahnya.
4. Sangat Ramah Lingkungan
Salah satu manfaat besar energi terbarukan adalah sangat ramah lingkungan.
Dengan penggunaan pembangkit listrik tenaga angin Anda tidak perlu khawatir
dengan masalah efek rumah kaca, emisi karbon yang dihasilkan ataupun akan
kehabisan sumber energi. Karena seluruh masalah dan dampak lingkungan tersebut
tidak akan menjadi masalah jika menggunakan tenaga angin sebagai pembangkit
listrik karena seperti yang disebutkan di atas, teknologi ini tidak menghasilkan karbon
dan merupakan energi terbarukan dengan sumber yang tidak terbatas.
5. Ruang yang Diperlukan Relatif Lebih Kecil
Walaupun banyak yang masih mengeluhkan perubahan pemanfaatan lahan
yang bisa dijadikan lahan pertanian dan perkebunan untuk dibangun turbin - turbin
namun sebenarnya salah satu manfaat kincir angin atau turbin ini membutuhkan space
yang relatif kecil untuk satu turbin sehingga lahan-lahan disekitarnya sebenarnya jika
dioperasikan dengan baik masih bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain termasuk
untuk lahan pertanian dan perkebunan walaupun mungkin tidak direkomendasikan
untuk dijadikan pemukiman karena putaran turbin bisa menyebabkan polusi suara dan
gelombang elektromagnetiknya bisa mengganggu sinyal komunikasi, televisi dan
radio.
6. Memiliki sumber daya yang tidak terbatas
Sebagai salah satu dari energi terbarukan, pemanfaatan tenaga angin tentunya
memberikan solusi energi yang tidak terbatas. Walaupun tentu saja ada standar
tertentu seperti kekencangan angin, turbulensi angin juga harus menjadi perhatian
utama sehingga memang pembangunan turbin tidak bisa di lakukan di sembarang
tempat. Tapi setidaknya di satu negara akan ada satu lokasi yang tinggi, lapang
dengan kecepatan angin yang relatif tinggi.
7. Bisa Diaplikasi Di Seluruh Negara
Seperti yang disebutkan di poin sebelumnya pembangkit listrik tenaga angin
bisa diaplikasikan di berbagai negara karena memang sebagai sumber energi
terbarukan, angin tidak hanya menjadi sumber yang tidak terbatas tapi juga tersedia di
mana saja di belahan dunia ini.

7
8. Tidak Menyebabkan Polusi Lingkungan
Dengan tingkat emisi yang dihasilkan sangat rendah tentunya penggunaan
pembangkit listrik tenaga angin tidak menyebabkan polusi lingkungan walaupun
beberapa peneliti mengkhawatirkan akan adanya dampak ekologi tapi tidak terlalu
signifikan.

8
BAB III
KOMPONEN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN
3.1 Kincir Angin

Gambar 2 Komponen – Komponen Kincir Angin

Berikut merupakan komponen – komponen dari kincir angin :


1. Penutup bagian depan
berfungsi sebagai pelindung perangkat dalam kincir angin seperti generator, rem atau
anemometer.

9
2. Sirip kincir angin (Blade)
Biasanya berjumlah dua atau tiga dan berfungsi sebagai penerima tiupan angin
sehingga Blade akan bergerak memutar akibat adanya gaya dorong dari angin.

3. Dudukan sirip kincir angin


Berfungsi sebagai tempat berputarnya sirip kincir angin.

4. Body dan Generator


Merupakan perangkat utama beradanya generator yang mengkonversi energi gerak
menjadi energi listrik.

5. Tiang penyangga sirip ekor

6. Sirip ekor
Berfungsi sebagai stabilitas posisi dan pengatur arah hembusan angin sehingga kincir
akan terus mengikuti dan menghadap kemana arah angin.

7. Pipa penyangga

8. Kawat pengikat

9. Pondasi kincir angin

10. Pondasi

11. Penahan kawat


Untuk menjaganya tetap berdiri dengan stabil.

12. Inverter atau pengubah arus.

13. Control system atau panel kontrol


Berfungsi mengatur dan menampilkan keadaan Input Output serta pembacaan pada
Anemometer.

14. Battery atau Accu


Berfungsi sebagai tempat menyimpan energi listrik yang dihasilkan.
15. Rotor
Berfungsi sebagai bilah kipas bersama porosnya dinamakan rotor Tower (Menara):
Menara bisa dibuat dari pipa baja, beton, ataupun rangka besi. Karenakencangnya
angin bertambah dengan seiringdengan bertambahnya ketinggian, maka makin tinggi
menara makin besar tenaga angin yang didapat.
16. Pitch (Sudut Bilah Kipas)
Berfungsi sebagai bilah kipas dapat diatur sudutnya sesuai dengan kecepatan rotor
yang dikehendaki. Tergantung kondisi angin yang terlalu rendah atau terlalu kencang.
17. Brake (Rem)
Merupakan suatu rem cakram yang dapat digerakkan secara mekanis dengan bantuan
tenaga listrikatau hidrolik untuk menghentikan rotor atausaat keadaan darurat.

10
18. Low-speed shaft (Poros Putaran Rendah)
Merupakan poros turbin yang berputar kira-kira 30-60 rpm.
19. Gear box (Roda Gigi)
Roda gigi menaikkan putaran dari 30-60 rpm menjadi sekitar 1000-1800 rpm. Ini
merupakan tingkat putaran standar yang disyaratkan untuk memutar generator listrik.
20. Generator
Generator pembangkit listrik biasanya sekarang disebut alternator arus bolak-balik.
21. Controller (Alat Pengontrol)
Sebagai alat pengontrol ini men-start turbin pada kecepatan angin kira-kira 12-25
km/jam, dankemudian mematikannya pada kecepatan 90km/jam. Turbin tidak
beroperasi di atas 90km/jam. Hal ini dikarenakan tiupan angin yang terlalu kencang
dapat merusakkannya.
22. Anemometer
Untuk mengukur kecepatan angin dan mengirim data angin ke alat pengontrol.
23. Wind vane (Tebeng Angin)
Untuk mengukur arah angin, berhubungan dengan penggerak arah yang memutar arah
turbin disesuaikan dengan arah angin.
24. Nacelle (Rumah Mesin)
Rumah mesin ini terletak di atas menara . Didalamnya berisi gearbox, poros putaran
tinggi/rendah, generator, alat pengontrol, dan alat pengereman.
25. High-speed shaft (Poros Putaran Tinggi)
Berfungsi untuk menggerakkan generator.
26. Yaw drive (Penggerak Arah)
Sebagai penggerak arah memutar turbin ke arah angin untuk desain turbin yang
menghadap angin. Untuk desain turbin yang mendapat hembusan angin dari belakang
tak memerlukan alat ini.
27. Yaw motor (Motor Penggerak Arah)
Sebagai motor listrik yang menggerakkan Yaw drive.
28. Tower atau Menara.

 Cara kerja Kincir Angin :

 Angin akan meniup bilah kincir angin sehingga bilah bergerak.


 Bilah kincir angin akan memutar poros didalam nacelle.
 Poros dihubungkan ke gearbox, di gearbox kecepatan perputaran poros ditingkatkan
dengan cara mengatur perbandingan roda gigi dalam gearbox.
 Gearbox dihubungkan ke generator. Generator merubah energi mekanik menjadi
energi listrik.

11
 Dari generator energi listrik menuju transformer untuk menaikan tegangannya
kemudian baru didistribusikan ke konsumen.

3.2 Generator Angin


Generator bekerja dengan
menggunakan prinsip magnetic
induction dan bekerja dengan prinsip
left - hand rule, yaitu:
 Thumb finger, determine the
direction of motion of inductor.
 Fore finger, determine the
direction of flux.
 Other finger, determine the
Gambar 3 Generator Angin
direction of current flow.
Generator diklasifikasikan menjadi 2 :

1. Generator AC
2. Generator DC

Untuk membuat generator dengan tenaga angin sebagai sumber energinya.


Prinsipnya sederhana, 3 bilah kincir angin dibuat dengan sudut 120 derajat satu sama lain
dan kemiringan kurang lebih 12.75 derajat. Di titik pangkalnya, dipasang poros generator
yang kemudian terhubung dengan slip rings, stator, sikat, komutator, dan armature.

Angin yang berhembus akan memutar kincir sehingga poros akan ikut berputar
dan menyebabkan garis - garis fluks terpotong dan menimbulkan tegangan induksi.
Tegangan ini menyebabkan arus mengalir. Namun,tegangan yang dihasilkan adalah
tegangan AC sehingga dibutuhkan komutator untuk membuat arus yang mengalir adalah
arus searah.

Besarnya daya yang dihasilkan sangat tergantung dari kecepatan putaran kincir,
yang artinya sangat tergantung dari kecepatan hembusan angin.

3.3 Turbin Angin

Gambar 4 Turbin Angin

Sebuah pembangkit listrik tenaga angin dapat dibuat dengan menggabungkan


beberapa turbin angin sehingga menghasilkan listrik ke unit penyalur listrik. Listrik dialirkan
melalui kabel transmisi dan didistribusikan ke rumah - rumah, kantor, sekolah, dan
sebagainya.

12
Turbin angin dapat memiliki tiga buah bilah turbin. Jenis lain yang umum adalah jenis
turbin dua bilah. Turbin angin bekerja sebagai kebalikan dari kipas angin. Bukannya
menggunakan listrik untuk membuat angin, seperti pada kipas angin, turbin angin
menggunakan angin untuk membuat listrik.

Angin akan memutar sudut turbin, kemudian memutar sebuah poros yang
dihubungkan dengan generator, lalu menghasilkan listrik. Turbin untuk pemakaian umum
berukuran 50 - 750 kilowatt. Sebuah turbin kecil, kapasitas 50 kilowatt, digunakan untuk
perumahan, piringan parabola, atau pemompaan air.

Jenis turbin angin

Dalam perkembangannya, turbin angin dibagi menjadi jenis turbin angin propeler dan
turbin angin Darrieus. Kedua jenis turbin inilah yang kini memperoleh perhatian besar untuk
dikembangkan. Pemanfaatannya yang umum sekarang sudah digunakan adalah untuk
memompa air dan pembangkit tenaga listrik.

Turbin angin propeler adalah jenis turbin angin dengan poros horizontal seperti baling
– baling pesawat terbang pada umumnya. Turbin angin ini harus diarahkan sesuai dengan
arah angin yang paling tinggi kecepatannya.

Kecepatan angin diukur dengan alat yang disebut anemometer. Anemometer jenis
mangkok adalah yang paling banyak digunakan. Anemometer mangkok mempunyai sumbu
vertikal dan tiga buah mangkok yang berfungsi menangkap angin.

Jumlah putaran per menit dari poros anemometer dihitung secara elektronik.
Biasanya, anemometer dilengkapi dengan sudut angin untuk mendeteksi arah angin. Jenis
anemometer lain adalah anemometer ultrasonik atau jenis laser yang mendeteksi perbedaan
fase dari suara atau cahaya koheren yang dipantulkan dari molekul – molekul udara.

Turbin angin Darrieus merupakan suatu sistem konversi energi angin yang
digolongkan dalam jenis turbin angin berporos tegak. Turbin angin ini pertama kali
ditemukan oleh GJM Darrieus tahun 1920.

Keuntungan dari turbin angin jenis Darrieus adalah tidak memerlukan mekanisme
orientasi pada arah angin (tidak perlu mendeteksi arah angin yang paling tinggi
kecepatannya) seperti pada turbin angin propeler.

Di Indonesia telah mulai dikembangkan proyek percontohan baik oleh lembaga


penelitian maupun oleh pusat studi beberapa perguruan tinggi. Proyek ini perlu memperoleh
perhatian dari pihak yang terkait untuk dikembangkan karena membutuhkan riset yang cukup
intensif mengenai kecepatan angin, lokasi penempatan turbin angin serta cara untuk mengatur
pembebanan turbin yang tidak merata.

13
3.4 Alat Pengukur Kecepatan Angin.

Dalam mengetahui seberapa besar kecepatan hembusan suatu angin maka perlu suatu
alat/parameter pengukur kecepatan angin itu. Alat yang sering digunakan dalam mengukur
kecepatan angin biasa disebut anemometer.

Gambar 5 Anemometer

14
BAB IV
PRINSIP KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN
Angin adalah salah satu bentuk energi yang tersedia di alam, Pembangkit Listrik
Tenaga Angin mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan menggunakan
turbin angin atau kincir angin.Cara kerjanya cukup sederhana, energi angin yang memutar
turbin angin, diteruskan untuk memutar rotor pada generator di bagian belakang turbin angin,
sehingga akan menghasilkan energi listrik. Energi Listrik ini biasanya akan disimpan
kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan.

Angin kelas 3 adalah batas minimum dan angin kelas 8 adalah batas maksimum
energi angin yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. Pemanfaatan energi
angin merupakan pemanfaatan energi terbarukan yang paling berkembang saat ini.

Di tengah potensi angin melimpah di kawasan pesisir Indonesia,total kapasitas


terpasang dalam sistem konversi energi angin saat ini kurang dari 800 kilowatt. Di Seluruh
Indonesia, lima unit kincir angin pembangkit berkapasitas masing - masing 80 Kilowatt (kW)
sudah dibangun. Tahun 2007, tujuh unit dengan kapasitas sama menyusul dibangun di empat
lokasi, masing - masing di Pulau Selayar tiga unit, Sulawesi Utara dua unit, dan Nusa Penida,
Bali serta Bangka Belitung, masing - masing satu unit. Mengacu pada kebijakan energi
nasional, maka pembangkit listrik tenaga angin (PLTA) ditargetkan mencapai 250 megawatt
(MW) pada tahun 2025.

Tenaga angin telah lama dimanfaatkan di tanah air kita sejak ratusan mungkin ribuan
tahun yang lalu, khususnya untuk menggerakkan kapal layar sampai sekarang, dan yang
banyak kita lihat sekarang digunakan dalam tambak - tambak ikan di tepi pantai untuk
menggerakkan baling - baling (atau turbin angin) untuk menjalankan pemompaan air. Namun
baiklah kalau kita di Indonesia mulai mempopulerkan PTLTA, khususnya ukuran kecil.
PTLTA ukuran kecil adalah istilah yang biasanya diberikan kepada unit 50 KW atau lebih
kecil.

Tempat-tempat terpencil yang biasanya menggunakan diesel - generator dapat


menggantikannya atau menambahkannya dengan PTLTA ukuran kecil ini.

15
BAB V
RUMUS MATEMATIK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN
(PLTA)
Energi kinetik angin yang dapat masuk ke dalam area efektif turbin angin dapat
dihitung berdasarkan persamaan (1.1) :

Dimana pada persamaan tersebut dapat kita lihat bahwa energi angin (P : Watt)
bergantung terhadap faktor-faktor seperti aliran massa angin (m : kg/s), kecepatan angin (v :
m/s), densitas udara (ρ : kg/m3), dan luas permukaan area efektif turbin (A : m3). Di akhir
persamaan, secara jelas dapat
disimpulkan bahwa energi angin akan meningkat 8 kali lipat apabila kecepatan angin
meningkat 2 kali lipatnya, atau dengan kata lain apabila kecepatan angin yang masuk ke
dalam daerah efektif turbin memiliki perbedaan sebesar 10% maka energi kinetik angin akan
meningkat sebesar 30%. Apabila kecepatan kerja PLTA adalah Vrated, maka daya keluaran
PLTA dapat diperoleh dari persamaan 1.2 dengan menuliskan kembali ke persamaan sebagai
berikut.

Gambar 6 Intensitas Energi Angin

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kecepatan angin sangatdipengaruhi


oleh ketinggiannya dari permukaan tanah. Semakin
mendekati permukaan tanah, kecepatan angin semakin rendah karena adanya gaya gesek
antara permukaan tanah dan angin. Untuk alasan ini, PLTB biasanya dibangun dengan
menggunakan tower yang tinggi atau dipasang diatas bangunan. Berikut adalah rumus
bagaimana cara mengukur kecepatan angin berdasarkanketinggiannya dan jenis permukaan

16
tanah sekitarnya.

(1.4)

Dimana,
V : Kecepatan angin pada ketinggian Z
V1 : Kecepatan angin pada ketinggian Z1
n : Nilai n dipengaruhi oleh jenis permukaan tanah

Tabel 1 Nilai n dipengaruhi oleh jenis permukaan tanah

Gambar 7 Kecepatan angin berdasarkan ketinggiannya dari permukaan tanah

17
BAB VI
KELEBIHAN dan KEKURANGAN PLTA
 Kelebihan pembangkit listrik tenaga angin :
1. Sumber energi terbarukan.
Dikatakan menjadi sumber energi terbarukan karena sumber energi angin tidak akan
pernah habis, tidak seperti minyak bumi.
2. Tidak menimbulkan emisi.

Listrik yang dihasilkan oleh angin tidak menimbulkan emisi yang bisamenyebabkan
hujan asam ataupun gas rumah kaca. Seperti yang anda ketahui penggunaan bahan
bakar fosil dapat menyebabkan hujan asam. Hujan asam yang terjadi pun dapat
mempengaruhi kehidupan di bumi,seperti ikan dan tumbuhan mati, besi berkarat dan
lainnya.

3. Ramah lingkungan.
Selain terbarukan, energi angin merupakan salah satu sumber energi alternatif yang
jika digunakan tanpa mencemari lingkungan.
4. Menggunakan space yang lebih kecil.
Jika dibandingkan dengan pembangkit listrik lainnya, energi angin hanya
membutuhkan beberapa meter untuk membentuk pondasi turbin angin. Tentu saja
tanah di sekitar turbin dapat digunakan untuk keperluan lainnya, salah satunya yaitu
untuk pertanian.
 Kekurangan pembangkit listrik tenaga angin :
5. Tidak mudah diprediksi.
Meskipun sumber terbarukan, akan tetapi sumber energi angin kurang dapat
diandalkan untukada terus menerus.
6. Memerlukan biaya yang tinggi.
Seperti yang kita ketahui biasanya pembangkit listrik yang satu ini dibangun di tempat
yang jauh dari sumber beban. Dan tentu saja semua itu membutuhkan transmisi
dengan biaya yang cukup tinggi.
7. Biaya perawatan tinggi.
Hal ini dikarenakan turbin angin memiliki beberapa bagian yang mudah rusak seiring
dengan berjalannya waktu.
8. Ancaman bagi kehidupan liar.
Ini karena burung yang terbang bebas dapat terbunuh dan terluka jika terbang menuju
ke arah turbin angin tersebut.

18
9. Membutuhkan turbin angin yang banyak.
Untuk menghasilkan listrik yang sama
dengan pembangkit fosil. Dibutuhkan turbin angin yang banyak, dengan begitu
dibutuhkan pula area yang luas.

19
BAB VII
KESIMPULAN
7.1 KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari materi diatas adalah :


1. Pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu pembangkit listrik yang menggunakan
angin sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi listrik.
2. Proses terbentuknya energi angin adalah, karena adanya angin. Angin disebabkan oleh
pemanasan sinar matahari yang tidak merata di atas permukaan bumi. Udara yang
lebih panas akan mengembang menjadi ringan dan bergerak naik ke atas.
3. Komponen utama dari pembangkit listrik tenaga angin yaitu turbinangin(wind
turbine) yang di dalamnya terdapat komponen - komponen seperti anemometer,
blades, brake, controller, gear box, generator, high-speed shaft,low-speed shaft,
nacelle, pitch, rotor, tower, wind direction, wind vane, yawdrive, yaw motor, dan
penyimpan energi (battery).
4. Cara kerja dari pembangkitan listrik tenaga angin ini yaitu awalnya energiangin
memutar turbin angin. Turbin angin bekerja berkebalikan dengan kipas. Kemudian
angin akan memutar sudut turbin, lalu diteruskan untuk memutar rotor pada generator
di bagian belakang turbin angin. Generator inilah yangakan menghasilkan energi
listrik.
5. Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga adalah sifatnya yang
terbarukan.
6. Namun selain kelebihan yang ada, pembangkit ini juga memiliki kekurangan, antara
lain membuat lebih buruk dampak visual, menyebabkan derau suara, beberapa
masalah ekologi, dan keindahan.

20
DAFTAR PUSTAKA
https://manfaat.co.id/manfaat-pembangkit-listrik-tenaga-angin

https://docplayer.info/31889058-Makalah-pembangkit-listrik-tenaga-angin.html

https://www.academia.edu/39264961/MAKALAH_PEMBANGKIT_LISTRIK_TEN
AGA_BAYU_PLTB_

http://environesia.blogspot.com/2015/09/pembangkit-listrik-tenaga-angin.html

http://whitehacker-software.blogspot.com/2013/02/prinsip-plta-kincir-angin.html

21

Anda mungkin juga menyukai