Anda di halaman 1dari 4

OBAT-OBAT ANTIHIPERLIPIDEMIK

A. Definisi Hiperlipidemia
Hiperlipidemia merupakan kelompok penyakit yang bersifat primer atau
sekunder,tergantung penyebabnya. Hiperlipidemia primer berasal dari kelainan gen
tunggal yang diwarisi atau lebih sering, disebabkan kombinasi faktor genetik dan
lingkungan. Hiperlipidemia sekunder merupakan penyakit metabolik yang lebih
umum seperti diabetes melitus, asupan alkohol yang berlebihan, hipotiroidisme, atau
sirosis biliar primer.
Obat-obat antihiperlipidemik (hipolipidemika) adalah golongan obat yang
digunakan untuk menurunkan kadar lipida darah yang melebihi ambang batas normal.
Lipida darah (lipid plasma) terdiri dari lemak-lemak netral (trigliserida),kolesterol
(kolesterin) dan fosfolipida. Karena lipid tidak larut dalam air, zat tersebut dibawa
dalam plasma dari jaringan ke jaringan dengan cara terikat pada protein. Lipid yang
terikat dengan protein plasma ini disebut lipoprotein.
Lipid yang terikat dengan protein plasma ini disebut LIPOPROTEIN.
Lipoprotein dikelompokkan menjadi 5 golongan besar :
1. KILOMIKRON. Lipoprotein dengan berat molekul terbesar ini lebih dari 80%
komponennya terdiri dari trigliserida dan kurang dari 5% kolestrol ester.
2. LIPOPROTEIN DENSITAS SANGAT RENDAH ( VLDL, Very Low Density
Lipoprotein ). Lipoprotein ini terdiri dari 60% trigliserida ( endogen ) dan 10-15%
kolestrol.
3. LIPOPROTEIN DENSITAS SEDANG ( IDL, Intermediate Density Lipoprotein. IDL
ini kurang mengandung trigliserida ( 30% ), lebih banyak kolestrol ( 20% ) dan relatif
lebih banyak mengandung apoprotein B dan E.
4. LIPOPROTEIN DENSITAS RENDAH ( LDL, Low Density Lipoprotein ). LDL
merupakan lipoprotein pengankut kolestrol terbesar pada manusia ( 70% total ).
5. LIPOPROTEIN DENSITAS TINGGI ( HDL, Hight Density Lipoprotein ). HDL
dapat disubklasifikasi kedalam HDL1, HDL2, HDL3, dan berdasarkan kandungan
APO A-1 dan APO A-II nya.
TIPE-TIPE HIPERLIPIDEMIA
Tipe I [ Hiperkilomikronemia Familial ]
Tipe IIA [ Hiperkolesterolemia Familial ]
Tipe IIB [ Hiperlipidemia Kombinasi ( campuran ) familial ]
Tipe III [ Disbetalipoproteinemia Familial ]
Tipe IV [ Hipertrigliseridemia Familial ]
Tipe V [ Hipertrigliseridemia Campuran Familial ]
B. Patofisiologi Penyakit
Hiperlipidemia dapat terjadi karena dua mekanisme pertama adalah kelebihan
produksi VLDL oleh hati sebagai akibat dari kenaikan asam lemak bebas yang
melewati hati. Mekanisme kedua adalah adanya gangguan pada pemecahan VLDL dan
kilomikron oleh lipoprotein lipase.
C. Gejala Penyakit
Seringkali HLD tidak memperlihatkan gejala nyata, adakalanya xanthamata, yaitu
lapisan kuning ( Yun. Xanthos ) pada kulit khususnya pada kelopak mata dan siku.
Hiperkolesterolemia familial biasanya sudah menjadi manifes pada usia muda, antara
20-40 tahun, dalam bentuk agina pectoris infark jantung.
D. Penggolongan Obat Anti Hiperlipidemia
1. Niasin atau Asam Nikotinat (vitamin B7)
Obat ini mempunyai kemampuan menurunkan lipid yang luas, tetapi penggunaan
dalam klinik terbatas karena efek samping yang tidak menyenangkan.

2. Derivat Asam Fibrat


Termasuk golongan ini adalah Fibrat-Klofibrat-Bezafibrat dan Gemfibrozil yang
menurunkan kadar trigliserida darah. Obat ini sedikit menurunkan kadar kolesterol.
Digunakan terutama untuk menurunkan VLDL pada hiperlipidemia tipe IIb, III dan
V.
3. Resin Pengikat Asam Empedu
Termasuk golongan ini adalah Kolesteramin dan Kolestipol.
4. Probukol
Obat ini menurunkan kadar HDL dan LDL, maka obat ini tidak disukai. Namun sifat
antioksidannya penting dalam menghambat aterosklerosis.
5. Inhibitor HMG-CoA (Hidroksimetilglutaril koenzim A) Reduktase
Termasuk golongan ini adalah Lovastatin, Pravastatin, Simvastatin dan Fluvastatin.

E. Mekanisme Kerja Golongan Anti Hiperlipidemia


Dalam keadaan normal konsumsi lemak (fat) sekitar 80-120 g/hari. Lemak ini
akan dihidrolisis oleh enzim lipase dari pankreas, diserap oleh sel mukosa usus halus
dan disekresikan ke dalam saluran limfe mesenterikus dalam bentuk kilomikron.
Kemudian kandungan trigliserida (TG) - kilomikron ini dihidrolisis menjadi asam
lemak, gliserol dan kolesterol dengan perantaraan enzim lipoprotein lipase (LPL) yang
terdapat pada permukaan endotel kapiler, sehingga menjadi kilomikron remnan. Karena
permukaan kilomikron remnan ini mengandung apo B-48 dan apo E yang mempunyai
affinitas tinggi dengan reseptor membran hepatosit, maka kilomikron ini akan terikat
dengan hepatosit, mengalami internalisasi dan degradasi oleh enzim lisosom dengan
melepaskan kandungan kolesterolnya ke dalam hepatosit. VLDL berfungsi mengangkut
TG dan sejumlah kolesterol (sintesa de novo) yang dilepaskan oleh hepatosit dan masuk
sirkulasi. Kandungan TGnya juga mengalami degradasi oleh LPL dan dilepaskan ke
jaringan tepi sehingga VLDL berubah menjadi VLDL remnan ( VLDL) atau IDL.
Permukaan IDL ini mengandung apo B-100 dan apo E yang juga beraffinitas tinggi
dengan hepatosit. Tetapi hanya sedikit sekali IDL yang mengalami internalisasi,
sebagian besar diubah menjadi LDL dan tetap beredar dalam sirkulasi. Dalam keadaan
normal VLDL ini beredar dalam darah dengan kadar yang rendah, namun pada kelainan
kandungan apeE-nya, kadarnya dapat meningkat dan bersifat aterogenik (tipe III
hiperlipoproteinemia). LDL sendiri tetap mengandung banyak kolesterol dan apo B-100
yang beraffinitas tinggi dengan reseptor LDL jaringan hepar dan diluar hepar, dan
melepaskan kolesterolnya ke jaringan tadi. Karena bersihan LDL ini berjalan lambat,
maka sebagian besar kolesterol yang beredar terikat dalam LDL ini. Pada keadaan
kekurangan reseptor LDL akan timbul kelainan tipe IIa hiper-lipoproteinemia yang
bersifat aterogenik; selain itu prekursor HDL dibentuk oleh hepatosit dan menjadi
matang selama memasuki sirkulasi dengan menarik kolesterol dan kelengkapan
apoprotein (C-2). Apo C-2 inilah yang menyebabkan pecahnya kandungan TG
kilomikron dan VLDL dalam hepatosit oleh LPL. Subpopulasi HDL (HDL2) berfungsi
mengangkut kolesterol jaringan tepi(terutama dari dinding uteri) kembali ke hepar,
sehingga lipoprotein ini berguna untuk mencegah timbulnya PJK. Individu dengan
kadar HDL tinggi mempunyai korelasi positif terhindar PJK Ketidakseimbangan antara
produksi lipoprotein yang dilepas oleh jaringan tertentu dengan bersihan lipoprotein itu
sendiri dari plasma akan menimbulkan hiperlipoproteinemia dengan manifestasi klinik
tertentu Sifat aterogenik LDL dan VLDL telah banyak dibuktikan. Peninggian kadar
salah satu atau keduanya mempunyai korelasi positif menyebabkan aterosklerosis.
Kadar LDL meninggi karena adanya defisiensi reseptor LDL pada hepatosit atau
membran sel jaringan lainnya, sehingga apo B-100 LDL tidak dapat terikat pada sel
jaringan tadi dan tetap bebas beredar dalam plasma. Pada keadaan normal genesis
reseptor LDL ini diatur oleh langsung kadar kolesterol. Apabila kadar kolesterol
meninggi, hal ini akan menghambat transkripsi messenger RNA(m-RNA) yang akan
membentuk reseptor LDL, demikian pula sebaliknya keadaan inilah yang disebut
dengan hiperlipidemia.
F. Contoh Obat Berdasarkan Penggolongan
1.Niasin atau Asam Nikotinat (vitamin B7)
Contoh obat : - Asam Nikotinat
- Piridilmetanol
- Asipimoks
2. Derivat Asam Fibrat
Contoh obat : - Gemfibrozil
- Klofibrat
- Bezafibrat
- Etofibrat
- Fenofibrat
3. Resin Pengikat Asam Empedu
Contoh obat : - Kolestiramin
- Kolestipol
- Sitosterol
4. Probukol
Contoh obat : - Probucol
5. Inhibitor HMG-CoA (Hidroksimetilglutaril koenzim A) Reduktase
Contoh obat : - Lovastatin
- Pravastatin
- Simvastatin
- Fluvastatin
- Atorvastatin

Anda mungkin juga menyukai