Pendahuluan 1
Pendahuluan 1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kacang tanah adalah komoditas agrobisnis yang bernilai ekonomi cukup tinggi
dan merupakan salah satu sumber protein dalam pola pangan penduduk Indonesia.
Kebutuhan kacang tanah dari tahun ke tahun terus meningkat sejalan dengan
Di Indonesia kacang tanah terpusat di Pulau Jawa, Sumatra Utara, Sulawesi dan
kini telah ditanam di seluruh Indonesia. Dari data yang di peroleh dari BPS (Badan
Pusat Statistik) di tiap provinsi di Indonesa pada tahun 2009, menunjukan bahwa di
Indonesia luas areal pertanaman kacang tanah sekitar 628.660 ha dan produksinya
sekitar 763.507 Ton. Dari tahun ke tahun luas areal pertanaman kacang tanah di
Indonesia semakin menyempit, pada tahun 2006 seluas 706.753 hektar menjadi 660.480
hektar pada tahun 2007 dan pada tahun 2009 luas areal pertanamannya sekitar 628.660
hektar. Produksi hasil kacang tanah dari tahun ke tahun pun menurun seiring
berkurangnya lahan pertanian khususnya luas areal kacang tanah. Pada tahun 2006
produksi hasil sekitar 838.096 ton, pada tahun 2009 sekitar 763.507 ton selama tahun
2006 sampai 2009 produksi hasil kacang tanah berkurang 74.569 ton, tidak sebanding
yang sangat besar berupa pengolahan dan pemeliharaan tanah yang belum optimal,
benih yang rendah, dan kekeringan. Kendala tersebut dapat diatasi dengan melakukan
pengaturan populasi tanaman, pemakaian pupuk dan penggunaan zat pengatur tumbuh
legum kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia. Tanaman ini berasal dari Amerika
Selatan namun saat ini telah menyebar ke seluruh dunia yang beriklim tropis atau
subtropik Cina dan India merupakan penghasil kacang tanah terbesar di dunia (Anonim,
2006).
pangan jenis kacang - kacangan. Menurut Suwardjono (2004) bahwa kandungan protein
sebesar 25% - 30%, lemak 40% - 50%, karbohidrat 12%, serta vitamin B1,
menempatkan kacang tanah dalam hal pemenuhan gizi setelah tanaman kedelai. Manfaat
kacang tanah pada bidang industri yaitu untuk pembuatan margarine, minyak goreng,
rendah yaitu hanya sekitar 1 ton/ha polong kering. Tingkat produktivitas hasil yang
dicapai ini baru separuh dari potensi hasil riil apabila dibandingkan dengan USA, Cina
dan Argentina yang sudah mencapai lebih dari 2 ton/ha. Padahal pada tahun mendatang
(Adisarwanto, 2000).
3
setinggi pupuk buatan. Bahan organik mempunyai daya serap yang besar terhadap air
tanah, sehingga sangat dianjurkan agar dapat meningkatkan hasil produksi. Selain
dengan pemberian bahan organik untuk meningkatkan produksi kacang tanah adalah
dengan sistem pengolahan tanah. Pengolahan tanah adalah perlakuan terhadap tanah
serta pengetahuan yang baik tentang kacang tanah dan penggunaan benih unggul untuk
memperbaiki tingkat hasil produksi kacang tanah. Dalam pengadaan teknik produksi
dan benih unggul pemerintah perlu ikut andil dalam pendanaan serta tenaga penyuluh
pertanian pada tiap daerah sehingga bangsa kita tidak perlu lagi impor kacang tanah dari
seperti perawatan tanaman, pemupukan yang tepat dan sistem draenasi. Salah satu
(Pitojo, 2005).
B. Tujuan Praktikum
juga merupakan tanaman penting dari keluarga polong-polongan kedua setelah tanaman
kedelai. Kacang tanah merupakan salah satu tanaman tropic yang tumbuh secara perdu
yang memiliki tinggi 30 – 50 cm dan tanaman yang mengeluarkan daun yang kecil.
Kacang tanah merupakan tanaman pangan berupa semak yang berasal dari Amerika
Selatan, tepatnya berasal dari Brazilia. Penanaman pertama kali dilakukan oleh orang
Indian (suku asli bangsa Amerika). Di Benua Amerika penanaman berkembang yang
dilakukan oleh pendatang dari Eropa. Kacang Tanah ini pertama kali masuk ke
Indonesia pada awal abad ke-17, dibawa oleh pedagang Cina dan Portugis (Batavia
Reloed, 2012).
Kacang tanah memiliki beberapa manfaat yang paling banyak kacang tanah
digunakan sebagai bahan makanan oleh masyarakat tetapi begitu banyaknya konsumsi
kacang tanah di dalam masyarakat kurang dapat memenuhi konsumsi kacang tanah
sehingga produksi kacang tanah mengalami penurunan selain memiliki kebutuhan yang
banyak. Kacang tanah sebagai bahan makanan yang paling banyak digunakan oleh
bahan baku industry yang diubah dengan bentuk lain seperti kacang atom, rempeyek,
manisan dan lain-lain (Pitojo, 2005). Selain itu, sisa hasil kacang tanah yang tidak
dipakai dapat digunakan sebagai makanan ternak sehingga seluruh bagian dari kacang
tanah dapat digunakan sebagai bahan baku makanan industri maupun pakan ternak.
menjadi tipe tegak dan menjalar. Tanaman kacang tanah yang bertipe tegak mempunyai
cabang percabangan banyak dan lurus. Pada tanaman kacang tanah yang tipe menjalar
pertumbuhan cabang lebih mengarah ke atas. batang utama kacang tanah tipe menjalar
rata-rata lebih panjang dari yang bertipe tegak. Umur tanaman kacang tanah tipe tegak
berkisar antara 100-120 hari, sedangkan yang bertipe menjalar berkisar antara 5- 6 bulan
(Purnamawati, 2009).
Varietas kacang tanah baik varietas lokal maupun varietas unggul yang umum
ditanam adalah tipe Spanish yang bercirikan polong berbiji 1-2. Selain itu, juga masih
ada kacang tanah yang ditanam dengan tipe Valencia yang dicirikan dari polong berbiji
warna ginofor tipe Spanish adalah ungu dan warna biji 6 rose, ukuran polong sedang,
dengan guratan pada polong nyata, berpelatuk atau paruh dan agak berpinggang
(Trustinah, 2011).
Dilihat dari kandungan gizinya, kacang tanah memiliki nilai gizi yang tinggi.
Kadar protein mencapai 25 g per 100 g. Protein kacang merupakan protein nabati
berkualitas tinggi yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan anak, vegetarian dan
orang yang mengkonsumsi sedikit daging. Kadar lemak kacang tanah merupakan bahan
pangan sumber minyak. Kadar lemak kacang tanah mencapai 43 g per 100 g. Kacang
tanah kaya akan asam lemak tidak jenuh yang dapat menurunkan kolesterol darah
(Astawan, 2009).
6
Daun pertama terangkat ke atas permukaan tanah selagi benih kacang tanah
berkecambah. Daun berikutnya berupa daun tunggal dan berbentuk bundar. Pada
genap, terdiri atas empat anak daun dengan tangkai daun agak panjang. Helaian anak
daun ini beragam ada yang berbentuk bulat, elips dan agak lancip tergantung
varietasnya. Permukaan daun ada yang tidak berbulu dan ada yang berbulu. Bulu daun
ada yang hanya sedikit dan pendek, sedikit dan panjang, banyak dan pendek, ataupun
Batang tanaman kacang tanah tidak berkayu dan berbulu halus, ada yang tumbuh
menjalar dan ada yang tegak. Tinggi batang rata-rata sekitar 50 cm, tetapi ada juga yang
mencapai 80 cm. Tanaman yang bertipe menjalar tumbuh ke segala arah dan dapat
mencapai garis tengah 150 cm. Bagian bawah batang merupakan tempat menempelnya
perakaran tanaman. Batang di atas permukaan tanah berfungsi sebagai tempat pijakan
tipe tegak membentuk percabangan antara 3-6, sedangkan tipe menjalar dapat
membentuk 10 cabang primer. Pada cabang primer terbentuk cabang sekunder dan
kemudian tumbuh cabang tersier. Batang dan cabang kacang tanah terbentuk bulat,
bagian atas batang ada yang terbentuk agak persegi, sedikit berbulu dan berwarna hijau
(Pitojo, 2005).
Kacang tanah berakar tunggang yang tumbuh lurus hingga kedalaman 40 cm.
Bagian akar tunggang tersebut akan tumbuh akar cabang dan diikuti oleh akar serabut.
Akar kacang berfungsi sebagai penopang berdirinya tanaman serta alat penyerap air dan
zat-zat hara serta mineral dalam tanah. Cabang dan akar rambut berperan untuk
7
memperluas permukaan akar guna meningkatkan daya serap akar tanaman tersebut.
Pada pangkal dan cabang akar tunggang kacang tanah biasanya terdapat bintil-bintil
bakteri Rhizobium yang berperan dalam penyerapan nitrogen dari udara bebas (Tim
Bunga tanah mulai berbunga kira-kira pada umur 4-5 minggu. Bunga kacang
pagi, sewaktu bunga masih kuncup (kleistogami). Penyerbukan silang dapat terjadi,
namun persentasenya sangat kecil, sekitar 15%. Umur bunga tidak lama setelah terjadi
penyerbukan, daun mahkota mekar penuh dan pada hari berikutnya akan layu dan gugur.
Bunga yang berhasil menjadi polong biasanya hanya bunga yang terbentuk pada sepuluh
hari pertama. Bunga yang muncul selanjutnya sebagian besar akan gugur sebelum
Setelah terjadi pembuahan, bakal buah tumbuh memanjang. Inilah yang disebut
ginofora, yang nantinya akan menjadi tangkai polong. Mula-mula ujung ginofora
tersebut mengarah ke atas, tetapi setelah tumbuh memanjang, ginofora tadi mengarah ke
bawah dan selanjutnya masuk ke dalam tanah. Pada waktu ginofora menembus tanah,
ginofora berhenti. Ginofora dapat tumbuh memanjang dan mencapai ukuran antara 6-18
cm. Kacang tanah yang tipe pertumbuhannya tegak, ginofora yang terbentuk panjang.
hal ini menjadi catatan bahwa tidak semua ginofora dapat masuk ke dalam tanah,
terutama pada tipe tegak, ginofora yang terbentuk dari bunga terletak di bagian atas
cabang, sehingga tidak mencapai 15 cm. Pada saat berlangsung pembentukan polong,
8
harus memperhatikan kelembaban dan kegemburan tanah, sebab kadar air sangat
menentukan dalam proses pembentukan ginofora dan proses pembuahan (Pitojo, 2005).
Kacang tanah tersebar diseluruh dunia meliputi wilayah tropik, subtropik dan
suhu hangat. Kacang tanah dapat tumbuh pada lahan yang memiliki ketinggian 0- 500
seperti tanah, temperatur, sinar matahari, hujan, kecepatan angin dan faktor-faktor iklim
tanaman. Berdasarkan faktor tersebut iklim merupakan faktor yang sulit dikendalikan.
Kacang tanah sangat cocok ditanam pada jenis tanah lempung berpasir, liat
berpasir, atau lempung liat. Menurut Adisarwanto (2000), bahwa kemasaman (pH) tanah
yang cocok adalah 6.5 dengan sistem drainase yang baik. Drainase yang baik
menciptakan aerasi yang baik pula sehingga akar tanaman akan lebih mudah menyerap
air, hara nitrogen dan oksigen. Tingkat kesuburan tanah dipengaruhi oleh kandungan
atau kecukupan unsur hara dalam tanah. Semakin tinggi tingkat kesuburan tanah maka
semakin banyak unsur hara yang tersedia bagi tanaman. Semua tanaman termasuk
kacang tanah memerlukan unsur hara esensial makro (C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, dan S)
dan mikro (Fe, Mn, Cu, Zn, Mo, B, dan Cl). Kebutuhan hara tersebut diperoleh dari
udara, air, tanah, sisa-sisa tanaman dan pupuk. Semua unsur hara esensial tersebut harus
tersedia dalam jumlah yang optimum sesuai dengan kebutuhan kacang tanah dan mudah
Menurut Pitojo (2005), menyatakan bahwa kacang tanah tumbuh paling baik
dalam kisaran suhu udara 25-35o C. Suhu tanah yang menjadi faktor penentu dalam
perkecambahan biji dan pertumbuhan awal tanam. Suhu ideal untuk pertumbuhan
9
ginofor sekitar 30-34o C dan suhu optimal perkecambahan benih berkisar 20-30o C.
Tanaman kacang tanah memerlukan sinar matahari yang penuh. Naungan lebih dari 30%
akan menurunkan hasil kacang tanah karena mempengaruhi fotosintesis dan respirasi.
Intensitas cahaya yang rendah saat pembentukan ginofor akan mengurangi jumlah
ginofor sedangkan intensitas cahaya yang rendah saat pengisian polong akan
Tanaman kacang tanah tergolong jenis tanaman yang memerlukan iklim yang
lembab pada fase perkecambahan, fase perkembangan vegetatif, fase pembungaan dan
fase pengisian polong. Setelah pengisian polongnya sempurna, dikehendaki iklim yang
kering untuk membantu pemasakan polong karena iklim yang lembab dan basah dapat
Curah hujan yang tinggi tidak menjamin produksi kacang tanah yang dihasilkan
akan tinggi pula. Menurut Adisarwanto (2000), menyatakan distribusi curah hujan yang
merata dari pertumbuhan sampai panen yang baik yaitu 300-500 mm. Curah hujan yang
terlalu banyak pada awal tumbuh akan menekan pertumbuhan dan menurunkan hasil.
Bila curah hujan agak banyak pada periode pemasakan polong maka polong akan pecah
Pupuk kandang merupakan kotoran hewan ternak yang tercampur dengan sisa
makanan. Nilai pupuk kandang ditentukan oleh sumber cara penanganannya dan harga
hara yang ditambahkan selain itu, juga ditentukan oleh komposisi pupuk, yang
tergantung dari jenis, umur, keadaan individu hewan dan jenis makanan yang
10
dikonsumsi hewan. Pupuk kandang memiliki beberapa sifat yang lebih baik antara lain:
Merupakan humus yang dapat menjaga mempertahankan struktur tanah, sebagai sumber
hara N, P, dan K yang amat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman,
menaikkan daya menahan air dan banyak mengandung mikroorganisme yang dapat
pupuk kandang ke dalam tanah dapat menjaga stabilitas agregat dan pori-pori makro
yang dibutuhkan untuk infiltrasi sehingga mengurangi run off dan erosi.
unsur hara seperti kadar N 1.70%, P 1.90% dan K 1.50%. Terlihat bahwa pupuk kotoran
ayam memiliki sumber kalium dan mengandung unsur mikro seperti seng (Zn), tembaga
(Cu), besi (Fe), molybdenum (Mo). Pupuk kandang kotoran ayam lebih cepat
depresi nitrat dalam tanah sehingga ketersediaan unsur hara yang didapat dalam kotoran
ayam lebih cepat diserap. Pupuk kandang kotoran ayam juga dikategorikan berkualitas
tinggi, pupuk kandang terkaya, mengandung bahan organik, nitrogen, fospor dan kalium
memenuhi kondisi serta persyaratan yang diperlukan oleh tanaman kacang tanah
persyaratan tumbuh tertentu. Persyaratan ini meliputi faktor kondisi tanah dan iklim.
Kedua faktor tersebut akan sangat mempengaruhi penentuan saat tanam yang tepat.
Kacang tanah tidak terlalu memilih jenis tanah. Pada tanah yang berat kacang tanah
masih dapat menghasilkan jika pengolahan tanahnya dilakukan dengan baik. Tetapi,
11
kacang tanah dapat tumbuh optimal pada tanah yang ringan yang cukup mengandung
Pemupukan dengan pupuk kandang yang telah hancur dan matang dengan dosis
rendah-sedang (1 –3 ton/ha) sering dapat meningkatkan hasil kacang tanah, pada tanah
yang kurus dan berdrainase buruk. Pemberian pupuk kandang yang berlebihan
karena pupuk mengandung hara dengan konsentrasi relatif tinggi. Untuk kacang tanah,
pupuk yang banyak dipakai adalah pupuk nitrogen (N), fosfat (P), dan kalium (K).
Kacang tanah termasuk tanaman Leguminosae yang mampu mengikat nitrogen dari
udara. Namun, kemampuannya mengikat nitrogen baru dimiliki pada umur 15 –20 hari
setelah tanam. Oleh karena itu, pupuk nitrogen tetap diperlukan. Pemberiannya
Pupuk fosfat berfungsi mendorong pertumbuhan akar. Bagi kacang tanah, pupuk
Sedangkan pupuk kalium berperan penting dalam fotosintesis. Tanah yang mengandung
cukup kalium akan menghasilkan kacang tanah yang berkualitas tinggi. Pemberian
kalium yang cukup akan membuat polong tumbuh baik dan berisi penuh. Dosis yang
NasutionKM 11 No. 113 Marpoyan Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya,
Pekanbaru. Praktikum ini di mulai sejak tanggal 20 september s/d 29 desember 2016.
(Lampiran 1).
Alat yang digunakan dalam praktikun antara lain: cangkul, sabit, tugal, meteran,
ajir, tali rafia, kantong plastic, timbangan, gembor, alat dokumentasi beserta alat tulis.
Bahan yang digunakan antara lain: benih kacang tanah, pupuk Urea, kapur
C. Pelaksanaan
1. Persiapan
Tahap awal dari percobaan lapangan/praktikum ini adalah menyediakan alat dan
meteran
13
lahan dari gulma dan sisa tanaman kemudian dicangkul balik agar tanah gembur,
sama.
e. pemberian pupuk dasar yaitu pupuk kandang. kemudian di tebar disekitar plot.
2. Penanaman
a. Menentukan letak lubang tanam sesuai jarak tanam. jarak tanam kacang tanah 20
c. Membuat lubang tanam dengan cara menugal sedalam 3-4 cm menggunakan tugal.
d. Menanam benih yang telah disediakan dengan cara memasukan benih sebanyak
e. Memeriksa lubang tanam telah ada benih dan furadan, kemudian lubang tanam
3. Pemupukan
Pemberian pupukan dilakukan dua kali secara bertahap. Pertama sebagai pupuk
dasar serempak dengan waktu tanam dengan dosis 100 kg ha-1 Urea, 200 kg ha-1 SP18,
150 kg ha-1 KCl. Dengan cara membuat alur terlebih dahulu yang berjarak 10 cm sejajar
14
dengan barisan tanaman, kemudian menaburkan pupuk kedalam alur yang telah
disediakan dan ditimbun tanah kembali untuk menghindari pencucian dan penguapan
pupuk.
Kedua dilakukan setelah tanaman berumur tiga minggu setelah tanam (mst).
Hanya diberikan pada alur barisan tanaman jagung saja, dengan dosis 200 kg ha-1 SP18,
150 kg ha-1 KCl. Dengan car yang sama dengan pemupukan pertama.
4. Penyiraman
Penyiraman tidak perlu dilakukan jika kondisi lahan dinilai sudah cukup basah.
5. Penyulaman
tumbuh atau pertumbuhannya abnormal dengan menggunakan benih baru pada lubang
juga dilakuakan penggeburan tanah dan pembubunan perakaran tanaman paad saat
Pengendalian dilakukan jika terdapat gejala serangan hama atu penyakit pada
pengaplikasian pestisida perlu diperhatikan jenis, dosis dan cara aplikasinya sesuai
8. Pemanenan
15
Pemanenan dilakukan jika tanaman telah menunjukkan tanda tanda (kreteria) siap
D. Parameter Pengamatan
1. Saat tumbuh
2. Tinggi Tanaman
Tinggi tanaman di ukur pertama pada umur 2 minggu HST di ukur dengan
menggunakan penggaris ataupun meteran dari pengukuran tinggi tanaman di ukur dari
permukaan tanah sampai ujung yang tertinggi, dengan interval setiap praktikum
berlangsung.
3. Umur Berbunga
Umur berbunga tanaman kacang tanah dapat diketahui dari persentase dari
seluruh tanaman kacang tanah jika sudah lebih 50% yang berbunga maka baru bisa
4. Umur Panen
Umur panen dapat diketahui dari lapangan jika sudah menunjukan Biasanya
5. Jumlah Polong/Sampel
Jumlah polong dapat dihitung setelah panen berlangsung dan dipisahkan antara
sampel dan yang bukan sampel kemudian di masukan kedalam plastic dan di beri nama
6. Berat Polong/sampel
Berat polong/sampel diamati saat panen dan tanaman berumur 90-109 hari.
7. Berat Polong/plot
Berat polong/plot diamati saat panen dan tanaman berumur 90-109 hari. dengan
Sampel
NO Tanggal total rerata
I II III
1 25/9/2016 4 hari 4 hari 4 hari 12 hari 4 hari
Dilihat dari table diatas pengamatan saat tumbuh tanaman kacang tanah dengan
perlakuan D0P0 bahwa rata-rata plumula muncul ke permukaan yaitu 4 HST. hal ini
menunjukan bahwa pada proses perkecambahan benih didalam tanah berjalan dengan
baik. serta benih yang digunakan berasal dari benih unggul. Persentase tumbuh benih
baik.
membentuk individu baru. Daya tumbuh benih yang baik berkisar 85% s/d > 90%. Pada
proses pertumbuhan benih tanaman kacang tanah dapat dibedakan dalam dua stadia
pertumbuhan yaitu :
1. Vegetatif
Pada stadia vegetatif ini meliputi fase berkecambah, dilanjutkan dengan fase
pertumbuhan vegetatif; akar, batang, dan daun yang cepat, yang akhirnya pertumbuhan
2. Generatif
yang mencakup peristiwa penyerbukan dan pembuahan. Proses yang terjadi selama
Sedangkan proses selanjutnya termasuk fase masak yang dimulai dari perkembangan
biji atau buah hingga biji siap dipanen. Dari hasil perhitungan dapat dinilai bahwa benih
jagung yang digunakan memiliki daya tumbuh yang sempurna dengan daya tumbuh
sebesar 100%, artinya benih jagung yang ditanam mampu tumbuh secara keseluruhan
sehingga benih jenis ini dapat direkombinasikan kepada petani jagung sebagi benih yang
bagus pertumbuhannya.
Sampel
NO Tanggal total Rerata
I II III
1 4/10/2016 6 5,5 5 16,5 5,5
2 11/10/2016 8 8 8,5 24,5 8,16
Berdasarkan table diatas bahwa rata-rata tinggi tanaman pada saat 2 minggu
setelah tanaman yaitu 5,5 dan rata rata tinggi tanaman 1 minggu kemudiaan 8,16. Hal ini
nyata hanya terhadap tinggi tanaman, Berpengaruh nyata terhadap variabel tersebut
karena pupuk kandang kotoran ayam yang diberikan mampu memberikan dan
pemberian pupuk kandang kotoran ayam memungkinkan untuk memperbaiki sifat fisik,
kimia dan biologi tanah. Peranannya terhadap sifat fisik adalah struktur tanah dan
bahan orgnik, kapasitas tukar kation (KTK) dan kandungan hara makro dan mikro,
organisme tanah dan kegiatan jasad mikro serta membantu dekomposisi tanah
(Hardjowigeno, 1995).
19
minggunya. penambahan tinggi tanaman ini dipengaruhi oleh factor internal dan juga
factor eksternal. factor internal yang mempengaruhi pertumbuhan tinggi kacang tanah
itu sendiri diantaranya genetic tanaman, dan daya adaptasi serta kemampuan tanaman
tersebut menyerap unsu hara. factor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tinggi
kacang tanah yaitu kandungan hara tanah, lingkungan yang mendukung dan
membantu penyediaan hara tanah dan memberikan respon positif terhadap pertumbuhan
Pembahasan :
mulai berbunga setelah berusia 27,33 hari setelah tanam. Pembungan dipengaruhi oleh
faktol lingkungan. Suhu dan kelembaban merupakan factor utama yang mempengaruhi
cepat atau lambatnya pembungaan pada kacang tanah. Suhu yang terlalu rendah dapat
menghambat pembungaan pada tanaman kacang begitu juga dengan suhu yang terlalu
tinggi. kacang tanah memiliki kemampuan berbunga dengan suhu optimal yaitu 25-35
derajat celcius.
20
Fase reproduktif ditandai dengan adanya bunga, buah dan biji. Pembungaan pada
kacang tanah dimulai pada hari ke-27 sampai ke-32 setelah tanam yang ditandai dengan
munculnya bunga pertama. Bunga yang berhasil menjadi polong biasanya hanya bunga
yang terbentuk pada sepuluh hari pertama sejak bunga pertama muncul. Bunga yang
muncul selanjutnya sebagian besar akan gugur sebelum menjadi ginofor. Ginofor
(tangkai kepala putik) muncul pada hari ke-4 atau ke-5 setelah bunga mekar, kemudian
akan memanjang, serta menuju dan menembus tanah untuk memulai pembentukan
polong.
pada hari ke-40 hingga hari ke-45 setelah tanam atau sekitar satu minggu setelah ginofor
masuk ke dalam tanah (Kasno, 2007). Unsur Ca sangat dibutuhkan tanaman kacang
tanah pada fase generatif. Ketersediaan unsur ini sangat berpengaruh pada produktivitas
tanaman dalam menghasilkan kacang. Unsur Ca bisa dipenuhi dari penambahan kapur
Berdasarkan table diatas, umur panen tanaman kacang tanah yaitu saat tanaman
kacang berusia 100 hst.Cepat dan lambatnya usia panen dipengaruhi oleh beberapa
factor, diantaranya varietas benih yang digunakan, factor lingkungan seperti kesuburan
tanah dan iklim yang mendukung dan juga factor internal diantaranya genetic tanaman
21
itu sendiri dan juga karena pemilihan benih yang sudah matang usia sehingga proses
terserang penyakit layu bakteri dan layu fusarium yang menjadi penyakit pada tanaman
jenis kacang-kacangan. penyakit ini mampu mengurangi produksi sebanyak 50%. selain
disebabkan oleh penyakit, hasil panen dari setiap tempat itu berbeda-beda, hal ini
disebabkan berbedanya jumlah hara dan tingkat kesuburan tanah yang terkandung dalam
setiap petakan.
1 I 45
2 II 39
3 III 52
Total 136
Rerata 45,33
yaitu 45,33. hasil panen yang didapat tidak optimal. Tidak optimalnya hasil yang
dipanen dikarenakan tanaman kacang tanah terserang penyakit layu bakteri dan layu
fusarium yang menjadi penyakit pada tanaman jenis kacang-kacangan. penyakit ini
mampu mengurangi produksi sebanyak 50%. selain disebabkan oleh penyakit, hasil
panen dari setiap tempat itu berbeda-beda, hal ini disebabkan berbedanya jumlah hara
1 I 200 gram
2 II 100 gram
berat yang diperoleh yaitu 183,33 gram. Berat Polong kacang tanah yang diperoleh
cenderung rendah hal ini dikarenakan tanaman kacang tanah terserang penyakit layu
bakteri dan layu fusarium yang menjadi penyakit pada tanaman jenis kacang-kacangan.
penyakit ini mampu mengurangi produksi sebanyak 50%. selain disebabkan oleh
penyakit, hasil panen dari setiap tempat itu berbeda-beda, hal ini disebabkan berbedanya
jumlah hara dan tingkat kesuburan tanah yang terkandung dalam setiap petakan.
tanah. Faktor pertama adalah rendahnya produksi kacang tanah sebagai calon benih
kacang tanah. Produksi kacang tanah yang hanya sebesar 55.75 kg atau sebesar 871
kg/ha masih dibawah standar yang ada yaitu 1.5-2.5 ton/ha. Faktor-faktor penyebab
rendahnya produksi kacang tanah telah dijelaskan sebelumnya. Faktor kedua adalah
tidak dilakukannya kegiatan roguging dengan maksimal. Sehingga banyak calon benih
kacang tanah yang tidak sesuai dengan kriteria varietas tanaman kacang tanah yang
23
ditanam. Pada akhirnya calon benih kacang tanah yang tidak sesuai kriteria harus
Faktor ketiga adalah kegiatan pasca panen yang kurang baik, diantaranya
intensive setelah panen sehingga calon benih harus disimpan masih dalam kadar air
yang tinggi. Penyimpanan clon benih kacang tanah dalam keadaan kadar air yang masih
tinggi menyebabkan calon benih banyak yang terserang cendawan sehingga calon benih
yang terserang cendawan harus segera dipisahkan. Kegiatan pengeringan yang terlalu
sering dan lama pun dapat menyebabkan terlalu rendahnya kadar air (KA) benih,
No berat polong/plot
Berat keseluruhan 1200 gram
Berdasarkan hasil panen yang tertera pada table diatas, dapat dilihat berat
polong/sampel didapat hasil yang sangat minim sekali. minimnya hasil dikarenakan
tanaman kacang tanah terserang penyakit layu bakteri dan layu fusarium yang menjadi
produksi sebanyak 40%. selain disebabkan oleh penyakit, hasil panen dari setiap tempat
itu berbeda-beda, hal ini disebabkan berbedanya jumlah hara dan tingkat kesuburan
tanah. Faktor pertama adalah rendahnya produksi kacang tanah sebagai calon benih
kacang tanah. Produksi kacang tanah yang hanya sebesar 55.75 kg atau sebesar 871
kg/ha masih dibawah standar yang ada yaitu 1.5-2.5 ton/ha. Faktor-faktor penyebab
rendahnya produksi kacang tanah telah dijelaskan sebelumnya. Faktor kedua adalah
tidak dilakukannya kegiatan roguging dengan maksimal. Sehingga banyak calon benih
kacang tanah yang tidak sesuai dengan kriteria varietas tanaman kacang tanah yang
ditanam. Pada akhirnya calon benih kacang tanah yang tidak sesuai kriteria harus
Faktor ketiga adalah kegiatan pasca panen yang kurang baik, diantaranya
intensive setelah panen sehingga calon benih harus disimpan masih dalam kadar air
yang tinggi. Penyimpanan clon benih kacang tanah dalam keadaan kadar air yang masih
tinggi menyebabkan calon benih banyak yang terserang cendawan sehingga calon benih
yang terserang cendawan harus segera dipisahkan. Kegiatan pengeringan yang terlalu
sering dan lama pun dapat menyebabkan terlalu rendahnya kadar air (KA) benih,
V. PENUTUP
A. Kesimpulan.
Kacang tanah merupakan salah satu sumber protein dalam pola pangan
penduduk Indonesia. Kebutuhan kacang tanah dari tahun ke tahun terus meningkat
(Adisarwanto, 2000). tanaman kacang tanah dengan perlakuan D0P0 menunjukan rata-
rata plumula muncul ke permukaan yaitu 4 HST. hal ini menunjukan bahwa pada proses
perkecambahan benih didalam tanah berjalan dengan baik. serta benih yang digunakan
membentuk individu baru. Daya tumbuh benih yang baik berkisar 85% s/d > 90%.
Tidak optimalnya hasil yang dipanen dikarenakan tanaman kacang tanah terserang
penyakit layu bakteri dan layu fusarium yang menjadi penyakit pada tanaman jenis
disebabkan oleh penyakit, hasil panen dari setiap tempat itu berbeda-beda, hal ini
disebabkan berbedanya jumlah hara dan tingkat kesuburan tanah yang terkandung dalam
setiap petakan.
B. Saran
Sebaiknya dalam melakukan praktikum terutama dalam praktikum penanaman
kacang tanah, harus menggunakan biji yang berkualitas dan benar benar memenuhi
criteria biji yang layak digunakan untuk mendapatkan hasil praktikum yang maksimal.
26
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
pembersihan gulma