Skripsi Sri Wulandari (1305025045)
Skripsi Sri Wulandari (1305025045)
Skripsi Sri Wulandari (1305025045)
SKRIPSI
Oleh:
SRI WULANDARI
NIM 1305025045
SKRIPSI
Oleh:
SRI WULANDARI
NIM 1305025045
Sri Wulandari, 2018. Analisis Beban Kognitif Siswa SMA yang diajar dengan
Model Pembelajaran Perubahan Konseptual pada Materi
Larutan Penyangga Kelas XI SMA Negeri 3 Samarinda
Tahun Ajaran 2017/2018.
Penelitian ini di bawah bimbingan Iis Intan widiyowati, S.
Pd., M. Pd. selaku pembimbing I dan Muflihah, S. Pd., M.
Si. selaku pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beban kognitif siswa SMA yang diajar
dengan model pembelajaran perubahan konseptual pada materi larutan penyangga.
Sampel penelitian ini adalah kelas XI MIPA 5 SMA Negeri 3 Samarinda sebanyak
36 siswa yang dipilih melalui teknik acak kelompok. Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah teknik tes dan non tes, teknik tes yaitu lembar kerja siswa
(LKS), post tes, kuisioner dan teknik non tes yaitu observasi dan wawancara untuk
mengetahui beban kognitif siswa. Hasil penelitian menunjukkan nilai akhir
Instrinsic Cognitive Load (ICL) siswa sebesar 65,80 dengan kategori baik, nilai
akhir Germane Cognitive Load (GCL) siswa sebesar 59,91 dengan kategori sedang
dan nilai akhir Extraneous Cognitive Load (ECL) siswa sebesar 53,56 dengan
kategori sedikit kesulitan sehingga dapat disimpulkan bahwa beban kognitif siswa
rendah. Peneliti memberikan rekomendasi untuk penelitian yang sama sebaiknya
menggunakan model pembelajaran yang lain untuk mengurangi ECL siswa.
iii
ABSTRACT
The goal of research is to know the student’s cognitive load of high school
student’s taught with conceptual change learning model on buffer. Sample in this
Research is XI MIPA 5 class in SMA Negeri 3 Samarinda which has 36 students
with clusters random sampling technique. Data collection technic was done by test
and nontest technic, the test types are student work sheet, posttest and questionnaire,
and for the nontest are observation sheet and an interview to know student’s
cognitive load. The results of research showed that student’s total value of Instrinsic
Cognitive Load (ICL) of 65,80 with the category is good, Student’s total value of
Germane Cognitive Load (GCL) of 59,91 with the category is moderate and last,
student’s total value of Extraneous Cognitive Load (ECL) of 53,56 with the
category a little difficulty so that can conclude in general the student’s cognitive
load is low. Researchers provide recommendations for the same research, should
use other learning models to reduce student ECL.
iv
RIWAYAT HIDUP
Belengkong dan lulus pada tahun 2007. Selanjutnya melanjutkan ke SMP Negeri 2
Pasir Belengkong dan lulus pada tahun 2010. Selanjutnya masuk di SMA Negeri 1
Tanah Grogot dan lulus pada tahun 2013. Pendidikan berikutnya di Perguruan
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dengan Program Studi Pendidikan Kimia
Penulis pernah menjadi asisten praktikum Kimia Dasar pada tahun 2014 dan
Kimia Lanjutan pada tahun 2016. Selama perkuliahan penulis aktif dalam berbagai
adalah HMPK, LDK’m MDU, Penanggung Jawab Tim PAI akhwat FKIP, Badan
Pada tahun 2016 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Batu
v
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang paling indah dan paling mulia selain puji dan syukur
saya kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Berkat nikmat-Nya, penulis
penelitian dengan judul “Analisis Beban Kognitif Siswa SMA yang diajar
3. Bapak Prof. Dr. H. Muh. Amir M., M. Kes. selaku Dekan Fakultas Keguruan
5. Ibu Dr. Nurlaili, MP. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas
6. Ibu lis Intan Widiyowati, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing I dan Ibu
Muflihah S.Si. M. Si. selaku dosen pembimbing II yang tidak pernah mengenal
vi
kata lelah dalam membimbing dan mendampingi penulis dalam penyusunan
skripsi ini.
7. Bapak Sukemi, S. Pd., M. Sc. selaku dosen penguji 1, Bapak Dr. H. Mukhamad
Nurhadi, M.Si. selaku dosen penguji II, dan Ibu Dr. Pintaka Kusumaningtyas,
S. Pd., M. Pd. selaku dosen penguji III yang telah memberikan kritik dan saran
8. Dosen Prodi Pendidikan Kimia yang telah banyak memberikan bimbingan dan
9. Bapak Abdul Rozak, M. Pd. dan Bapak Suyudi selaku kepala sekolah dan wakil
kepala sekolah SMA Negeri 3 Samarinda yang telah memberikan izin untuk
10. Bapak Delvi Asfian Nur, S. Pd. selaku guru kimia kelas XI MIPA 5 yang telah
Samarinda.
11. Siswa-siswi kelas XI MIPA 5 SMA Negeri 3 Samarinda yang telah membantu
12. Ayahanda Sumardi dan Ibunda Tarmi yang telah membesarkan penulis dengan
nasehat, doa, dukungan, semangat, dan perhatian. Terima kasih atas apa yang
telah diberikan kepada penulis yang tidak bisa dibandingkan dan digantikan
vii
13. Saudara tersayang penulis kepada Tutik Handayani, Dwi Lestari, dan Tya Ayu
Widyasari yang telah memberikan nasehat, doa, dukungan, dan semangat bagi
14. Vega Zulia Putri Adi, Ani Suryani Simbolon, Diah Eka Puteri, Oktaviana,
15. Teman-teman penulis Pendidikan Kimia Reguler Pagi dan Sore angkatan 2013,
kakak tingkat dan adik tingkat yang telah memberikan doa, dukungan,
16. Keluarga Besar LDKm MD’U, BPPAI, Akhwat 2013, HMPK, Asrama Putri
17. Teman-teman KKN Batu Besaung dan PPL SMA Negeri 5 Samarinda.
18. Semua pihak secara langsung dan tidak langsung telah banyak membantu dan
memberikan doa serta dukungannya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
materi, saran, maupun bentuk lainnya mendapat balasan dari Tuhan Yang
Maha Esa. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini, sekiranya
masih banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, dengan penuh
kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca sehingga skripsi ini dapat menjadi lebih baik lagi. Terima kasih.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian........................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian......................................................................... 5
ix
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 79
B. Saran ............................................................................................. 79
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 80
LAMPIRAN .................................................................................................... 85
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
Lampiran 29 Data Sebaran Indikator 2. A ..................................................... 164
Lampiran 30 Data Sebaran Indikator 2. B ..................................................... 165
Lampiran 31 Data Sebaran Indikator 2. C ..................................................... 166
Lampiran 32 Data Sebaran Indikator 3. A ..................................................... 167
Lampiran 33 Data Sebaran Indikator 3. B ..................................................... 168
Lampiran 34 Lembar Observasi Aktifitas Guru dan Siswa Pertemuan Ke-I . 169
Lampiran 35 Kisi-kisi Panduan pertanyaan Wawancara ............................... 184
Lampiran 36 Panduan pertanyaan Wawancara .............................................. 185
Lampiran 37 Hasil Wawancara ...................................................................... 188
Lampiran 38 Dokumentasi ............................................................................. 193
Lampiran 39 Surat Keterangan Penelitian ..................................................... 194
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
konsep (Sari dkk, 2015). Pemahaman tersebut sangat penting dimiliki oleh
Ketika pembelajaran ini dilakukan terus menerus membuat siswa terus berpikir
dan mengalami kesulitan memahami konsep yang terlalu banyak. Kesulitan ini
memperlihatkan bahwa adanya beban dalam kognitif siswa pada saat menerima
dan memahami konsep. Hal ini terjadi karena kemampuan memahami konsep
memiliki kapasitas yang terbatas. Kapasitas memori kerja yang terbatas ini
informasi yang harus diterimanya. Pada kondisi seperti ini seseorang atau siswa
2
dikatakan memiliki beban kognitif (BK) (Rahmat, dkk, 2015). Beban kognitif
dalam memori kerja disebabkan oleh tiga sumber, yaitu; 1) Intrinsic cognitive
modalitas. Beban instrinsic dapat dikelola dengan tugas belajar dari sederhana
kerumit dan bekerja dari lingkungan rendah sampai tinggi. Beban germane
2010).
yang optimal pada beban kognitif instrinsic, mengurangi beban pada memori
kerja yang dihasilkan dari sebuah proses tidak akan berkontribusi terhadap
eksperimen khususnya ICL dan GCL tetapi tidak untuk ECL komponen BK
dapat diturunkan. Hal ini juga didukung penelitian yang dilakukan oleh
yang ditunjukkan dari korelasi antar ketiga komponen BK yaitu korelasi positif
(tinggi) antara instrinsic load terhadap germane load dan korelasi negatif
menggunakan metode two stay two stray pada materi spermatophyta mampu
(Munandar, 2015).
yang sudah ada (yaitu, keyakinan, ide atau cara berpikir) sehingga belajar
4
miskonsepsi yang dialami siswa menuju ke arah tahu konsep. Penelitian yang
berlangsung.
digunakan untuk mengajar siswa SMA pada kelas XI MIPA yang akan
dianalisis beban kognitifnya. Topik yang diangkat dalam penelitian ini adalah
satu pokok bahasan dalam kimia yang menekankan pada penguasaan konsep
dan perhitungan.
5
melakukan penelitian dengan judul analisis BK siswa SMA yang diajar dengan
B. Rumusan Masalah
penelitian yaitu “Bagaimana BK siswa siswa SMA yang diajar dengan model
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
b. Sebagai bahan acuan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut dalam ruang
lingkup yang lebih luas dan mendalam, untuk perbaikan dalam dunia
pendidikan.
2. Manfaat praktis
pendapat dari orang lain yang sangat berbeda-beda. Siswa juga dapat
ataupun segan.
dengan materi kimia yang akan diajarkan agar proses pembelajaran dapat
TINJAUAN PUSTAKA
merupakan kegiatan belajar. Dengan demikian dapat kita katakana, tidak ada
ruang waktu dimana manusia dapat melepaskan dirinya dari kegiatan belajar,
dan itu berarti pula bahwa belajar tidak pernah dibatasi usia, tempat maupun
waktu, karena perubahan yang menuntut terjadinya aktivitas belajar itu juga
yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu
seseorang patah karena terkena benda yang berat yang terjatuh dari atas
loteng, ini tidak bisa disebut perubahan hasil dari belajar. Jadi perubahan
adalah perubahan yang terjadi secara sadar (disengaja) dan tertuju untuk
kemampuannya.
B. Pembelajaran
1. Pengertian Pembelajaran
terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga
papan tulis, dan kapur, fotografi, slide dan film, audio dan video tape.
2012).
2. Tujuan Pembelajaran
tujuan pembelajaran adalah kebutuhan siswa, mata ajaran dan guru itu
yang diinginkan. Guru sendiri adalah sumber utama tujuan bagi para
misalnya pada peta pulau Jawa, siswa dapat mewarnai dan memberi
3. Prinsip-prinsip Pembelajaran
kondusif. Proses belajar mengajar yang baik dan kondusif dapat dilihat
sukar berlangsung.
kematangan dan jenis sifat dan intensitas dari bahan yang dipelajari.\
pembelajaran tersebut.
kepada yang kompleks, dari yang konkret kepada yang abstrak, dari
yang khusus ke umum, dari yang mudah ke sulit, dari yang induksi ke
deduksi.
C. Model Pembelajaran.
kasus, bermain peran (role play) dan lain sebagainya. Tentu saja, masing-
landasan praktik didepan kelas hasil penurunan teori psikologi dan teori
implementasi kurikulum.
berikut:
1. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu.
dan berdasarkan teori John Dewey. Model ini dirancang untuk melatih
d. Sistem pendukung
meliputi: (1) Dampak pembelajaran, yaitu hasil belajar yang dapat diukur;
banyak digunakan dalam mata plajaran IPA. Model ini untuk pertama
kalinya diperkenalkan oleh Posner, dkk tahun 1982 dan sudah lebih dari
satu decade model ini telah banyak mempengaruhi riset dalam bidang
perubahan.
diterima secara ilmiah yang kita ingin mereka miliki, instruksi harus
pertama ini:
16
kognitif dalam pikiran siswa adalah suatu tahap yang penting dalam
merasa tertantang untuk belajar dengan kata lain mereka merasa tidak
konseptual ini bisa terjadi jika masalah yang dihadirkan tidak sesuai
17
baru, skema yang lama diubah sampai adanya keseimbangan lagi, dan
konsep yang tidak cocok lagi dengan fenomena yang mereka hadapi.
Posner dkk (1982) ada beberapa kondisi penting yang harus dipenuhi
pengalaman dapat tersusun oleh suatu konsep baru yang cukup untuk
c. Suatu konsepsi baru harus nampak pada awalnya masuk akal atau
maka tidak akan nampak suatu pilihan yang masuk akal. Hal yang
baru. Jadi, hanya menyajikan konsep baru atau memberi tahu peserta didik
Fase
Pembelajaran Aktivitas Dosen dan Mahasiswa
(Sintak)
Fase I Menyampaikan Dosen menyampaikan informasi atau
konteks masalah mendemontrasikan contoh-contoh
(penyajian konflik yang kontradiksi dengan konsepsi
kognitif) awal mahasiswa dan membagikan
LKM.
Fase II Menetapkan hasil Dosen memberikan sebuah
atau posisi pertanyaan atau masalah (tantangan)
untuk dipecahkan mahasiswa.
Mahasiswa fokus dengan pertanyaan
atau masalah yang disampaikan dosen
dengan harapan menjadi sadar
mengenai pemikiran mereka sendiri
dengan merespon sebuah pertanyaan
20
Fase
Pembelajaran Aktivitas Dosen dan Mahasiswa
(Sintak)
atau dengan mencoba untuk
memecahkan masalah atau tantangan
tersebut.
Fase III Mengekspos Dosen membimbing mahasiswa
kepercayaan untuk melakukan diskusi dan menguji
gagasan-gagasan mahasiswa dengan
aktivitas penyelidikan untuk
memberikan pengalaman langsung
pada mahasiswa.
Mahasiswa melakukan berbagi dan
mendiskusikan gagasan-gagasan
mereka, prediksi, dan alasan–alasan
mereka dengan teman sekelas mereka
sebelum mereka mulai menguji
gagasan mereka dengan aktivitas
penyelidikan.
Fase IV Mengkonfrontasikan Dosen menantang mahasiswa untuk
kepercayaan mengkonfrontasikan pemikiran
(menciptakan mereka terkini melalui pengalaman-
konflik kognitif) pengalaman kolaboratif yang
menantang pra konsepsi mereka;
bekerja dengan material,
mengumpulkan data, dan
mengkonsultasikan sumber-sumber.
Mahasiswa mengkonfrontasikan
pemikiran mereka terkini melalui
pengalaman-pengalaman kolaboratif
yang menantang pra konsepsi
mereka; bekerja dengan material,
mengumpulkan data, dan
mengkonsultasikan sumber-sumber.
Fase V Mengakomodasi Mahasiswa mengakomodasi sebuah
konsep-konsep pandangan, konsep-konsep atau
kemampuan-kemampuan baru
dengan menyimpulkan,
mendiskusikan, berdebat, dan
menginkorporasikan informasi baru.
21
Fase
Pembelajaran Aktivitas Dosen dan Mahasiswa
(Sintak)
Fase VI Memperluas Dosen meminta mahasiswa untuk
konsep-konsep memperluas konsep yang telah
diperoleh dalam pembelajaran
dengan cara mengaplikasikan dan
membuat hubungan antara konsep
baru atau kemampuan dengan situasi-
situasi dan gagasan-gagasan lain dan
menantang mahasiswa untuk
menyampaikan hasilnya dalam
diskusi kelas agar mahasiswa lain
dapat memberikan tanggapannya.
Mahasiswa mengaplikasikan dan
membuat hubungan antara konsep
baru atau kemampuan dengan situasi-
situasi dan gagasan-gagasan lain serta
menyampaikan hasilnya dalam
diskusi kelas.
Fase VII Penyelesaian Mahasiswa mengaplikasikan dan
(pengujian membuat hubungan antara konsep
masalah) baru atau kemampuan dengan situasi-
situasi dan gagasan-gagasan lain serta
menyampaikan hasilnya dalam
diskusi kelas.
Mahasiswa mengajukan dan
mengejar pertanyaan-pertanyaan,
gagasan-gagasan, serta permasalahan
baru dengan cara mereka sendiri.
Fase Evaluasi Meminta mahasiswa untuk
VIII melakukan penilaian terhadap
kebenaran konsep yang mereka miliki
dan menerapkan konsep-konsep
ilmiah.
(Makhrus, 2014)
E. Beban Kognitif
dua dekade terakhir. Review yang dilakukan oleh Paas dkk. (2010) dalam
terakhir. Sedikitnya terdapat dua alasan mengapa teori ini dapat bertahan
berbagai hipotesis baru. Selain itu, karena dibangun di atas dasar teori dan
kontemporer.
pemula dengan pebelajar ahli ke dalam tiga kategori oleh Sweller (1988),
masalah.
23
seorang ahli. Oleh karena itu, pembelajaran pada tahap awal dianjurkan
2. Beban Kognitif
proses mental yang tidak dapat diamati yang digunakan orang untuk
mengatakan bahwa bagian utama dari sistem memori yang bekerja dalam
dalam kurun waktu yang lama. Memori jangka pendek atau yang disebut
kapasitas kognitif dalam memori kerja terbatas, sehingga jika tugas belajar
memori yaitu memori jangka panjang (long term memory) dan memori
di mana hanya sejumlah kecil informasi yang disimpan. Hal ini perlu
pembelajarannya.
informasi.
pertemuan selesai.
aplikasi informasi.
(Azalia, 2015)
yang dikenakan oleh hasil belajar (de Jong, 2010). GCL yang
digambarkan oleh hasil belajar (HB) siswa dilihat dari skor akhir
self.
(Azalia, 2015)
Level
Taksonomi Deskripsi
Marzano
Proses dari prosedur pengetahuan mengingat
Retrieval
kembali atau melakukan, tanpa pemahaman.
Proses dari urutan atau struktur pengetahuan,
sintesis/ langkah-langkah dan gambarannya
Comprehension
secara mendasar untuk pemahaman dasar atau
pemahaman awal.
Proses mengakses dan menguji pengetahuan
mengenai persamaan dan perbedaan, hubungan
Analisis pangkat atas dan pangkat bawah, mendiagnosa
kesalahan, atau logika yang konsekuen, atau
prinsip yang dapat diduga.
Proses dalam penggunaan pengetahuan darimana
masalah bisa disikapi atau dipecahkan,
Utilization
investigasi dapat direncanakan, keputusan dan
aplikasi dapat diperoleh.
Proses untuk memonitor apa dan bagaimana
pengetahuan yang baik bisa dimengerti,
pengujian yang secara sadar terhadap proses-
Metakognisi
proses kognitif untuk melihat apakah proses-
proses tersebut mempengaruhi tujuan-tujuan
yang akan dicapai.
Proses mengidentifikasi respon/rangsangan
emosi, melatih persepsi, motivasi, dan
Self
manfaatnya pada kepercayaan terhadap
pengetahuan awal.
(Marzano, 2001)
digambarkan oleh usaha mental (UM) siswa yang dapat dilihat dari
(Azalia, 2015)
29
Usaha
No. Indikator kuisioner
Mental
Penyampaian materi oleh guru sesuai
Materi Kompetensi Dasar dan indikator
1 sistematis Penyampaian materi oleh guru dengan
berpedoman pada RPP
Penyampaian materi oleh guru dengan
memberikan contoh-contoh dan latihan soal
Materi Guru memberikan kesempatan siswa untuk
2
efektif bertanya dan mengemukakan pendapatnya
Guru menggunakan metode diskusi dan
presentasi
Guru menyampaikan materi dengan
menggunakan powerpoint disertai dengan
Materi
3 tulisan, warna dan gambare
menarik
Guru memberikan LKS dengan tampilan yang
menarik
(Sari, 2016)
yang akan dipelajari. ICL tinggi (MMI rendah) jika pengetahuan siswa
sedikit terhadap materi yang akan diajarkan dan ICL rendah (MMI tinggi)
pengetahuan yang mereka miliki. Ketika ICL rendah (MMI tinggi), maka
ECL siswa akan rendah (UM rendah) karena usaha siswa dalam
memahami pelajaran sedikit begitu pula sebaliknya saat ICL siswa tinggi
30
(MMI rendah), maka ECL siswa akan tinggi (UM tinggi) dikarenakan
siswa harus berusaha keras untuk memahami pelajaran yang sedang siswa
pelajari. GCL akan sangat dipengaruhi oleh ICL dan ECL. GCL (HB) akan
lebih baik saat MMI lebih tinggi dibandingkan dengan UM. Dimana hal
kognitif yang dirasakan siswa kecil. Beban dikatakan rendah apabila MMI
F. Larutan Penyangga
tetap, walaupun ditambahkan sedikit asam atau basa. Biasanya, larutan buffer
yang hampir sama. Larutan buffer berperan besar dalam mengontrol kelarutan
fosfat, dan protein. pH darah di bawah 7 atau di atas 7,8 dapat mempercepat
kematian.
31
basa konjugatnya, ion format (HCOO-). yang terakhir ini dapat diperoleh
[𝐻3 𝑂 + ][𝐻𝐶𝑂𝑂− ]
[𝐻𝐶𝑂𝑂𝐻]
= Ka = 1,77 × 10-4
Dalam subbab ini pH larutan yang hanya mengandung asam lemah (seperti
HCOOH) atau hanya basa lemah (seperti HCOO-) telah dibahas. Misalkan
sekarang asam lemah dan basa konjugatnya keduanya sudah ada sejak
awal.
Misalkan 1 mol HCOOH dan 0,5 mol NaHCOO ditambahkan ke dalam air
Penyelesaian:
Bereaksi : -y +y +y
𝑦 (0,500+𝑦)
= Ka = 1,77 × 10-4
1,00−𝑦
32
akan menyerupai
𝑦 (0,500)
≈ 1,77 × 10-4
1,00
[𝐻𝐴]
[H3O+] = Ka [𝐴− ]
buffer yang efektif adalah menjaga agar kedua konsentrasi ini hampir sama
persen saja A- yang ada sejak awal. Nisbah [HA]/[A-] turun, tetapi hanya
kuantitatif.
33
Contoh Soal:
Misalkan 0,10 mol asam kuat seperti HCl ditambahkan ke dalam larutan
Penyelesaian:
Asam kuat HCl terionisasi seluruhnya dalam larutan air yang encer.
Pada mulanya, anggap bahwa semua ion hidrogen dari HCl diambil oleh
asam format terionisasi kembali menjadi ion format dan H3O+. Ini semata-
kesetimbangan tersebut.
Karena 0,10 mol HCl bereaksi dengan jumlah mol HCOO- yang sama
Bereaksi -y +y +y
𝑦 (0,40+𝑦)
1,10−𝑦
= 1,77 × 10-4
34
1,10
𝑦 ≈ ( 0,40 ) (1,77x10−4 ) = 4,9× 10-4
pH = 3,31
Meskipun 0,1 mol asam kuat ditambahkan, pH hanya berubah sedikit dari
seperti OH-, dan bukan asam kuat, ditambahkan. Basa bereaksi dengan
akan menaikkan pH menjadi 3,58. Tanpa ada sistem buffer, basa yang
relatif besar dibanding 10-7, ionisasi asam akan menang dan keasaman
dengan Ka di bawah 10-7. Dalam hal ini, reaksi netto akan menghasilkan
Contoh yang khas adalah larutan buffer NH4+/NH3 yang dibuat dengan
2. Pembuatan Buffer
CH3COOH H+ + CH3COO-
Asam lemah
Larutan Penyangga
CH3COOH/CH3COO
-
sempurna
36
CH3COOH H+ + CH3COO-
Asam lemah
Larutan Penyangga
CH3COOH/CH3COO
sempurna
37
CH3COOH
H+ + CH3COO-
Asam lemah
Larutan Penyangga
CH3COOH/CH3COO-
sempurna
NH3
basa lemah + H2O NH4+ + OH-
Larutan Penyangga
NH3/NH4+
sempurna
dengan HCl.
NH3
basa lemah sisa + H2O NH4+ + OH-
NH4+
NH4Cl asam konjugasi + Cl-
Garam basa lemah
Larutan
HCl membentuk garam NHPenyangga
4Cl.
NH3/NH4+
39
sempurna
NH3
basa lemah + H2O NH4+ + OH-
Larutan Penyangga
NH3/NH4+
sempurna
41
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Definisi Konsepsional
4. Larutan buffer adalah semua larutan yang pH-nya dapat dikatakan tetap,
B. Definisi Operasional
operasional merupakan petunjuk tentang variabel yang diukur atau batasan data
menjadi benar sesuai dengan kaidah sains. Berikut 8 sintak dalam model
evaluasi.
instrumen tugas yang kompleks, skala penilaian subjektif dan post tes.
(HB) siswa dilihat dari skor akhir siswa tepatnya dari soal post-test
Mental (UM) siswa yang dapat dilihat dari perolehan skor siswa dalam
1. Populasi
2. Sampel
E. Jenis Penelitian
penelitian ini digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
kuantitatif.
1. Teknik Tes
materi yang diajarkan oleh guru atau yang dipelajari oleh siswa. Tes terdiri
memperoleh data atau informasi melalui jawaban peserta tes. Melalui hasil
a. Tes MMI untuk mengukur ICL berupa tugas yang kompleks yang
mental yang ada pada siswa. Soal-soal yang digunakan adalah soal-
46
2. Lembar Observasi
observasi berupa tabel penilaian dan diisi oleh observer sebanyak 3 orang
3. Wawancara
yang diwawancarai terdiri dari 6 siswa, yaitu 2 siswa yang memiliki nilai
tertinggi, 2 siswa dengan nilai sedang dan 2 siswa dengan nilai terendah
dan post tes. Data yang diperoleh kemudian disusun, dijelaskan dan akhirnya
1. Memberikan skor mentah untuk setiap jawaban siswa yang mengacu pada
1, kuisioner 2, kuisioner 3, post tes 1, post tes 2, dan post tes 3) dengan
berikut:
skor mentah
nilai siswa= x 100
skor maksimal
48
3. Menghitung indikator beban kognitif ICL dari MMI siswa yang diperoleh
Keterangan:
Keterangan:
GCL = Germane Cognitive Load
R = Retrieval
49
C = Comprehension
A = Analisis
U = Utilization
M = Metakognisi
S = Self
PT = Post-test
S1 K1 + S2 K2 + S3 K3
ECL1 =
3
E1 K1 + E2 K2 + E3 K3
ECL2 =
3
M1 K1 + M2 K2 + M3 K3
ECL3 =
3
Keterangan:
ECL = Extrinsic Cognitive Load
S = Sistematik
E = Efektif
M = Menarik
K = Kuisioner
∑X
Sebaran Siswa (%) = ×100%
∑Y
Keterangan:
ΣX = Jumlah siswa pada setiap kategori beban kognitif
ΣY = Jumlah total siswa
sangat baik (5), baik (4), cukup (3), kurang (2), dan sangat kurang (1),
Penilaian Nilai
Sangat Baik 5
Baik 4
Cukup 3
Kurang 2
Sangat Kurang 1
(Sugiyono, 2013)
Penilaian Nilai
Ya 1
Tidak 0
(Sugiyono, 2013)
52
menggunakan rumus:
Skor
P= × 100%
Jumlah Skor Maksimum
dari masing-masing nilai akhir indikator ICL, GCL dan ECL. Beban dikatakan
rendah apabila MMI lebih tinggi dibandingkan UM, MMI dan HB berbanding
lurus.
I. Prosedur Penelitian
terdiri dari 3 tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap
1. Tahap persiapan
konseptual
perubahan konseptual.
54
2. Tahap pelaksanaan
Pada tahap ini yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
untuk belajar.
konteks masalah.
sumber-sumber.
memberikan tanggapannya.
data MMI.
3. Tahap penyelesaian
J. Alur Penelitian
berikut:
Tahap Persiapan
Penentuan
Studi pustaka tentang model sampel penelitian
pembelajaran perubahan konseptual
Tahap Penyelesaian
BAB IV
A. Gambaran Umum
Samarinda beralamat di Jl. Ir. H. Juanda No. 20 Air Putih Samarinda Ulu. SMA
Negeri 3 Samarinda menempati luas tanah 8.606 m2, dengan luas bangunan
Gedung 5.970 m2 dan luas halaman 714 m2. Sekolah ini berstatus negeri
dengan jenjang akreditasi A yang berlaku mulai tahun 2010 hingga sekarang.
minat siswa terbagi menjadi dua, yaitu jurusan Matematika dan Ilmu
sarana dan prasarana pembelajaran yang cukup lengkap. Hal ini dibuktikan
tiga, yaitu laboratorium IPA yang terdiri atas laboratorium kimia, fisika,
B. Hasil Penelitian
evaluasi lembar kerja siswa (LKS) yang diberikan pada setiap pertemuan
penyangga yang terdapat pada lampiran 11 dapat dilihat pada Tabel 4.1
sebagai berikut:
konseptual yang terdapat pada lampiran 34 dapat dilihat pada Tabel 4.4
sebagai berikut:
Hasil wawancara untuk siswa yang memiliki nilai tinggi, lebih mudah
memerlukan usaha yang besar karena soal mirip dengan contoh, LKS yang
soal-soal post tes yang bervariasi tingkat kesulitannya, proses diskusi yang
karena soal post tes bervariasi dan harus dianalisis, proses diskusi yang
anggota kelompok bisa diajak kerja sama dan dalam mengerjakan soal-
soal siswa cukup sering bertanya kepada teman. Menurut semua siswa
evaluasi di LKS dan post tes kurang. Hasil wawancara secara rinci yang
C. Pembahasan
beban kognitif germane dan beban kognitif extraneous. Berikut ini disajikan
keadaan dalam diri siswa yang diperlukan untuk memperoleh hasil belajar
atau basa dan pengertian dari alkalosis. Jawaban yang diminta tidak
Perolehan nilai yang tinggi ini dipengaruhi oleh kondisi siswa yang
pemahaman siswa yang lebih luas, karena siswa menggunakan konsep dan
penyangga. Konsep yang ingin ditekankan oleh guru dalam pertanyaan ini
beban instrinsic tidak hanya disebabkan oleh jumlah dan interaksi elemen
dan ada teknik yang dapat membantu mengendalikan beban instrinsic ini
dihasilkan dan sisa reaksi dari larutan. Siswa harus mampu menentukan
berasal dari interaksi elemen yakni campuran dari larutan yang dapat
kompleks dan saling terkait. Soal yang diberikan pada indikator ini
yang terbentuk akibat kompleksitas materi ajar yang tinggi dan materinya
Berikut ini nilai akhir BK germane siswa pada materi larutan penyangga:
soal. Pemberian soal dari komponen ICL dapat membantu dan melatih
akhir GCL yang tertinggi adalah indikator retrieval. Pertanyaan pada level
Siswa mengerjakan soal ini lebih mudah dibandingkan dengan soal yang
lain, karena soal ini tidak perlu dipahami dan dianalisis yakni lebih
69
langsung pada inti jawaban, tidak perlu alasan maupun menjelaskan suatu
soal ini karena kebanyakan siswa tidak menjawab soal ini, atau dapat
penyangga. Materi yang sulit ini terlihat dari jawaban siswa yang masih
konjugasi dan garamnya. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh
dkk (2010).
termasuk kategori yang sangat rendah. Hal ini menunjukkan bahwa materi
materi oleh guru. Penyusunan dan penyampaian materi yang baik akan
ECL yang tertinggi adalah indikator penyampaian materi oleh guru guru
indikator ini berkaitan dengan seberapa besar isi LKS dan soal-soal yang
dengan indikator yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa LKS yang
dinilai oleh guru, sehingga siswa yang tidak mencatat selain di LKS tidak
dapat belajar dirumah dari materi yang telah dibahas untuk tiap pertemuan.
Hal ini menyebabkan siswa akan melakukan usaha mental diluar proses
kelompok lain yang dapat memunculkan konflik kognitif siswa. Proses ini
yang siswa pahami dan siswa tidak terbebani untuk belajar materi larutan
penyangga. Hal ini menunjukkan bahwa indikator ini cocok dengan model
4.4, perolehan nilai akhir untuk beban kognitif dari ketiga komponennya
diungkapkan oleh Moreno dan Park (2010) dan Sweller (2010) bahwa
Rendahnya ICL dapat disesbabkan dari cara mngejar guru selama proses
pembelajaran.
siswa cukup tinggi yang erarti beban kognitif germane tinggi, meskipun
yang dimiliki siswa rendah. Rendahnya ECL dalam penelitian ini dapat
penelitin ini ICL siswa berada dalam kapasitas memori kerjanya dengan
lebih baik saat MMI lebih tinggi (ICL rendah) dibandingkan dengan UM.
Sehingga dari perolehan hasil MMI lebih tinggi dibandingkan UM, MMI
awal siswa. Pada tahap ini guru memberikan gambar yang berhubungan
Dilihat dari LKS yang dibagikan, dapat diketahui bahwa siswa dapat
75
ditampilkan, pada tahap ini siswa juga diminta untuk membuat hipotesa
atau dugaan sementara dari respon siswa sendiri. Pada saat pembelajaran
siswa dalam diskusi kelompok. Proses diskusi kelompok ini diisi dengan
siswa satu dengan yang lain, pada tahap ini siswa dapat memperluas
melihat pada sumber bacaan atau buku paket kimia kelas XI. Setelah siswa
basa lemah dan asam kuat berbeda dengan molaritas yang sama, campuran
yang kedua adalah volume dan molaritas dari asam lemah dan garamnya
basa lemah dan asam kuat dapat membentuk larutan penyangga dengan
telah dijelaskan.
77
atau soal. Siswa menjawab beberapa latihan soal yang diberikan pada
tahap ini kemudian berdiskusi dengan kelompok lain. Proses diskusi yang
lebih berkembang tidak hanya pada satu konsep saja. Kemudian guru
mengenai hal-hal yang belum dipahami dan siswa lain antusias dalam
sejauh mana konsep yang dipahami oleh siswa. Tahap evaluasi ini
bertujuan untuk melihat respon siswa terhadap cara mengajar guru dikelas.
berjalan dengan baik yang dapat menunjang hasil belajar siswa selama
tersedia kurang.
79
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
yang diperoleh, maka ditarik kesimpulan yaitu beban kognitif siswa pada
ditunjukkan dari nilai akhir ICL siswa sebesar 65,80 dengan kategori baik, nilai
akhir GCL siswa sebesar 59,91 dengan kategori sedang dan nilai akhir ECL
B. Saran
berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Ayse, S. C. 2009. “The Effect of the Project Based Learning Approach to the
Attitudes of Students towards Science Lesson”. Journal of Elementary
Education Online. Vol 8. No.1.
Azalia, H. 2015. Beban Kognitif Siswa SMA pada Kegiatan Praktikum Sistem
Ekskresi Menggunakan Pedoman Praktikum yang Dilengkapi Ilustrasi.
Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia.
Barlia, Lily. 2009. Teori Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar. Subang: Royyan
Press.
Dimyanti dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Effendy. 2016. Ilmu Kimia Untuk Sswa SMA dan MA Kelas X. Malang: Indonesian
Academic Publishing.
Hernita. 2015. Profil Beban Kognitif Siswa Sma Wilayah Bandung Pada
Pembelajaran Konsep Syaraf. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia.
Jalani, N.H. dan Serin, L.C. (2012). Beban Kognitif Dalam Pembelajaran
Berasaskan Masalah. Proceedings of 2012 World Congress, 26-36.
Johari dan Rachmawati. 2006. Kimia SMA dan MA untuk Kelas X. Jakarta:
Erlangga.
Marcharis, D.A. 2015. Beban Kognitif Siswa Pada Pembelajaran Biologi Di Sma
Berbasis Pesantren. Skripsi. Universias Pendidikan Indonesia.
Marsita, R. A., Sigit Priatmoko dan Ersanghono Kusuma. 2010. “Analisis Kesulitan
Belajar Kimia Siswa SMA dalam Memahami Materi Larutan Penyangga
Dengan Menggunakan Two-Tier MultipleChoice Diagnostic Instrument”.
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia. Vol. 4, No.1
Moreno R. dan Park, B. 2010. Cognitive Load Theory: Historical Development and
Relation to Other Theories, Dalam Plass J.L., Moreno R., dan Brünken, R.
(eds.). Cognitive Load Theory (hlm. 9 – 28), Cambridge: Cambride
University Press.
Moreno, R. 2006. When Worked Examples Don’t Work: Is Cognitive Load Theory
At An impasse? Learning and Instruction 16. University of New Mexico:
Educational Psychology Program.
Munandar, R. R. 2015. Efektivitas Pembelajaran Two Stay Two Stray dalam Upaya
Menurunkan Beban Kognitif Sesuai Gaya Belajar Siswa. Seminar
Nasional XII Pendidikan Biologi FKIP UNS.
Plass, Moreno, dan Brunken, R. 2010. Cognitive Load Theory. New York:
Cambridge University Press.
Posner, G. J., Kenneth A. Strike, Peter W. Hewson dan William A. Gertzog. 1982.
“Accommodation of a scientific Conception: Toward a Theory of
Conceptual Change”. Science Education. Vol. 66.
Rahmat, A., Eni Nuraeni, Soesy Asiah Soesilawaty, Hernita, Dita Awaliyah, Tuti
Garnasih dan Noorwahidah. 2015. Beban kognitif dan kemampuan
penalaran siswa SMA, MA, dan SMA berbasis pesantren pada
pembelajaran Biologi. Prosiding. Seminar Sains dan Entepreneurship II.
Jurusan Pendidikan Bioloi. Universitas Pendidikan Indonesia.
Sangadji, E.M dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitin Pendekatan Praktis dalam
Penelitian. Yogyakarta: C. V. Andi Offset.
Van Gog, T., Fred Pass dan John Swller. 2010. “Cognitive Load Theory: Advances
in Research on Worked, Animations, and Cognitive Load Measurement”.
Review of Educ Psychol.
Van Merriënboer, J. J. G. dan John Sweller. 2010. “Cognitive load theory in health
professional education: design principles and strategies”. Medical
EducatioN. Volume 44 Nomor 1.
Yohanes, B., Subanji dan sisworo. 2016. “Beban Kognitif Siswa Dalam
Pembelajaran Materi Geometri”. Jurnal Pendidikan. Volume 1. Nomor 2.
Lampiran 1. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Model Perubahan
Konseptual Pertemuan I
A. Kompetensi Inti
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
Indikator:
3.12.1 Menjelaskan komposisi larutan penyangga
3.12.2 Membedakan larutan penyangga dan bukan larutan penyanggga
3.12.3 Menjelaksan cara pembuatan larutan penyangga
85
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan komposisi larutan penyangga
2. Siswa dapat membedakan larutan penyangga dan bukan larutan
penyanggga
3. Siswa dapat menjelaskan cara pembuatan larutan penyangga
D. Materi Pembelajaran
Suatu system reaksi kimia kadang-kadang hanya dapat berlangsung
dengan baik oleh butir-butir darah merah jika pH darah sdkeitar 6,1-7. Untuk
menjaga agsar pH larutan tersebut tetap berada pada kisaran angka tertertu
(tetap), maka diperlukan suatu system yang dapat mempertahankan nilai pH.
relative tidak banyak berubah. Hal ini ditandai dangan jumlah HCl dan
nilai pH). Jadi, ada system larutan yang pH-nya mudah berubah dan ada
sitem larutan yang pH-nya sukar berubah. Larutan yang pH-nya relative
86
Dari hal tersebut, campuran asam asetat (CH3COOH) dengan
konjugasinya.
campuran tersebut dibuat secara langsung dari asam lemah dengan garam
dibuat secara langsung, larutan penyangga juga dapat dibuat secara tidak
87
langsung, yaitu dengan mereaksikan asam lemah berleih dengan basa
kuat.
Contoh:
CH3COO-(aq) + Na+(aq)
0,005 mol
terdapat CH3COOH yang tidak bereaksi (0,005 mol) dan CH3COO- yang
sebenarnya terdapat ion OH- yang berasal dari ionisasi sebagian NH4OH,
serta ion NH4+ yang berasal dari ionisasi sebagian NH4OH dan ionisasi
88
NH4Cl. Dengan demikian, didalam system penyangga tersebut terdapat
yang mengandung asam konjuasi dari basa tersebut, dan sering dsebut
NH4Cl. Dalam campuran ini terdapat NH4OH dan NH4+ yang berasal dari
ionisasi NH4Cl.
Contoh:
campuran yang dihasilkan terdapat 0,005 mol NH4OH (sisa reaksi) dan
NH4+(aq) + Cl-(aq)
0,005 mol
89
2. Membuat Larutan penyangga
CH3COOH
Asam lemah H+ + CH3COO-
Larutan Penyangga
CH3COOH/CH3COO-
sempurna
90
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
CH3COOH
H+ + CH3COO-
Asam lemah
-
CH3COONa Na+ + CH3COO
Larutan Penyangga
CH3COOH/CH3COO
sempurna
91
CH3COONa + HCl → CH3COOH + NaCl
CH3COOH H+ + CH3COO-
Asam lemah
CH3COO-
CH3COONa Na+ + basa Konjugasi
Garam asam lemah
Larutan
Penyangga
CH3COO
H/CH3COO-
Garam asam lemah CH3COONa berlebih akan bereaksi
sempurna
92
c. Larutan penyangga B/BH+ dapat dibuat dari:
degan NH4Cl.
NH3
basa lemah + H2O NH4+ + OH-
NH4+
NH4Cl asam Konjugasi + Cl-
Larutan Penyangga
NH3/NH4+
sempurna
93
5) Basa lemah berlebih + asam kuat
HCl.
NH3 + HCl → NH4Cl
NH3
basa lemah sisa + H2O NH4+ + OH-
NH4+
NH4Cl + Cl-
asam konjugasi
Garam basa lemah
Larutan Penyangga
NH3/NH4+
sempurna
94
6) Garam basa lemah berlebih + basa kuat
Larutan Penyangga
NH3/NH4+
sempurna
95
Table beberapa larutan penyangga yang dibuat dari garam dan asam
Jawab:
0,1 mol
X mol x mol
[𝐻𝐶𝑂𝑂𝐻]
pH = pKa – log [𝐻𝐶𝑂𝑂−]
0,1 𝑀
3,5 = - log (1,8 x 10-4) – log 𝑥𝑀
96
0,1 𝑀
Log = 0,24
𝑥𝑀
0,1 𝑀
= 0,575 ; x = 0,173 mol
𝑥𝑀
97
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan I
97
powerpoint sesuai dengan tujuan
pembelajaran)
5. Guru memberikan motivasi pada siswa 5. Siswa mendengarkan motivasi
dan memusatkan perhatian siswa pada dari guru
materi yang akan disampaikan. “Hidup
itu seperti naik sepeda, agar tetap
seimbang, kau harus terus
bergerak”(Albert Einstein).
6. Apersepsi: Guru memberikan apersepsi 6. Siswa mendengarkan apersepsi
kepada siswa dengan mengingatkan yang diberikan guru dan
siswa kembali materi sebelumnya yaitu menjawab pertanyaan guru dari
asam dan basa, dalam kehidupan materi sebelumnya.
sehari-hari banyak sekali contoh-
contoh dari asam seperti air jeruk, asam
cuka, sedangkan basa ada sabun mandi,
detergen dan masih banyak lagi.
Kemudian menghubungkan materi
yang akan dipelajari dengan
mengibaratkan pembuatan sebuah
98
rumah, dimana dibuatkah tiang-tiang
sebagai penyangga untuk
mempertahankan berdirinya rumah
tersebut dengan kokoh. Hari ini kita
akan mempelajari suatu larutan yang
dapat mempertahankan pH nya yaitu
larutan penyangga.
7. Guru menyampaikan tujuan 7. Siswa mendengarkan tujuan
pembelajaran yaitu: pembelajaran
a. Menjelaskan komposisi larutan
penyangga
b. Membedakan larutan penyanga dan
bukan larutan penyangga
c. Menjelaskan cara pembuatan larutan
penyangga
8. Guru membagi siswa dalam beberapa 8. Siswa duduk bersama anggota
kelompok yang beranggotakan 5-6 kelompok
orang
99
2. Kegiatan inti 60
Menyampaikan 1. Guru membagikan LKS kepada siswa 1. Siswa menerima LKS dari guru menit
konteks masalah (Mengamati)
2. Guru menampilkan gambar pada 2. Siswa mengamati gambar yang
powerpoint dan meminta siswa untuk telah ditampilkan oleh guru
mengamati gambar yang ditampilkan
KOH KOH
pH = 8 pH = 13
100
Ditambah air
KOH HCl
pH awal HCl = 3
pH = 9
Ditambah asam Ditambah basa
HCl HCl
pH = 7
pH = 2
Ditambah air
HCl CH3COOH
pH = 5 pH awal CH3COOH= 6
101
Ditambah asam
CH3COOH
pH = 2
Cl
102
103
Menetapkan hasil (Menanya) 3. Siswa menjawab pertanyaan guru
atau posisi 3. Guru bertanya tentang respon siswa dan mengungkapkan pertanyaan
terhadap gambar yang telah yang berkaitan dengan gambar
ditampilkan dan meminta siswa untuk yang ditampilkan dislide :
bertanya a. Mengapa perubahan pH pada
larutan berbeda jauh dan ada
yang hanya sedikit?
b. Yang manakah dari campuran
larutan yang merupakan larutan
penyangga?
104
bacaan) atau jawaban sementara dari jawaban sementara dari pertanyaan
pertanyaan yang dibuat oleh siswa yang dibuat oleh siswa.
6. Guru meminta siswa untuk menguji 6. Siswa menguji gagasan yang telah
gagasan yang telah diperoleh dengan diperoleh dengan aktivitas
aktivitas penyelidikan. penyelidikan.
7. Guru memberikan jawaban bahwa 7. Siswa mendengarkan jawaban dari
campuran beberapa larutan asam dan guru.
basa yang perubahan pH nya besar
bukanlah larutan penyangga sedangkan
yang mengalami sedikit perubahan
adalah larutan penyangga. Sehingga
jika dilihat dari reaksi asam basa diatas
yang merupakan larutan penyangga
adalah larutan CH3COOH/CH3COO-.
Mengkonfron- 8. Larutan penyangga dapat dibuat 8. Siswa membuka buku pelajaran
tasikan dengan mencampurkan 100 mL sebagai sumber informasi untuk
kepercayaan NH4OH 0,1 M dengan 50 mL HCl 0,1 mencari jawaban dari tantangan
(menimbulkan M atau 100 mL NH4OH 1 M dengan yang ada.
konflik kognitif) 100 mL NH4Cl 1 M . Mengapa larutan
105
penyangga tidak dapat dibuat dengan
50 mL NH4OH 0,1 M dengan 50 mL
HCl 0,1 M?
Mengakomodasi 9. Guru mengarahkan siswa 9. Siswa mengumpulkan informasi
konsep-konsep mengumpulkan informasi untuk untuk memahami komposisi dan
memahami komposisi dan cara cara pembuatan larutan penyangga
pembuatan larutan penyangga dengan yaitu dari CH3COOH dengan
mereaksikan asam lemah dengan basa NaOHp. Serta mencari contoh
kuat yaitu CH3COOH dengan NaOH. larutan penyangga yang lainnya.
Serta mencari contoh larutan
penyangga yang lainnya.
Memperluas 10. Guru meminta siswa untuk memperluas 10. Siswa memperluas konsep dengan
konsep-konsep konsep dengan menjawab pertanyaan menjawab pertanyaan yang ada
yang ada dalam LKS serta diskusi antar dalam LKS serta diskusi antar
kelompok kelompok.
11. Guru menantang siswa untuk 11. Siswa mempresentasikan hasil
mempresentasikan hasil diskusinya. diskusinnya.
12. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa lain untuk memberikan
106
tanggapannya kepada kelompok yang 12. Siswa lain bertanya kepada
presentasi. kelompok yang mempresentasikan
hasil diskusi
Penyelesaian (Mengasosiasi) 13. Siswa mencatat penegasan materi
(pengujian 13. Guru memberi penegasan dan mulai dan memperhatikan penjelasan
masalah) menjelaskan materi sesuai dengan guru melalui powerpoint.
tujuan pembelajaran serta
menampilkan video pembuatan larutan
penyangga dengan powerpoint.
14. Guru meminta siswa mengaplikasikan 14. siswa mengaplikasikan konsep
konsep baru atau mengajukan baru atau mengajukan pertanyaan
pertanyaan dalam diskusi kelas. dalam diskusi kelas.
Evaluasi (Mengkomunikasikan)
15. Guru memberikan latihan soal kepada 15. Siswa mengerjakan LKS.
siswa yang ada di LKS. 16. Siswa bertanya mengenai materi
16. Guru memberikan kesempatan bagi yang belum dipahami.
siswa untuk bertanya bagi yang masih
belum paham mengenai konsep materi.
107
17. Guru menjawab pertanyaan yang 17. Siswa menyimak jawaban dari
diajukan oleh murid mengenai konsep guru
materi
3. Penutup 25
1. Guru meminta siswa mengumpulkan 1. Siswa mengumpulkan LKS menit
LKS
2. Guru memberikan kuisioner untuk 2. Siswa mengerjakan Kuisioner
mengevaluasi usaha siswa dalam
pembelajaran
3. Guru memberikan post tes materi yang 3. Siswa mengerjakan post tes
telah disampaikan
4. Guru memberikan informasi kepada 4. Siswa mendengarkan informasi
siswa mengenai topik yang akan
dibahas pada pertemuan selanjutnya
yaitu prinsip kerja larutan penyangga
dan perhitungan pH larutan penyangga.
5. Guru menutup pelajaran dan
memberikan salam. 5. Siswa menjawab salam guru
108
Lampiran 2. Kisi-kisi dan Pedoman Penskoran Lembar Kerja Siswa Pertemuan Ke-I
No. Indikator Soal Level Kunci Jawaban Skor
1 Siswa dapat Apa yang Komponen Larutan penyangga asam adalah larutan penyangga yang
menjelaskan dimaksud dengan Informasi berasal dari campuran asam lemah dan basa 1
komposisi larutan penyangga konjugasinya Larutan ini mempunyai pH<7 dan dapat 1
larutan asam? mempertahankan nilai pH pada penambahan sedikit asam, 1
penyangga basa atau pada pengenceran.
109
No. Indikator Soal Level Kunci Jawaban Skor
M =20 mmol 10 mmol - - 1
R =10 mmol 10 mmol 10 mmol 10 mmol
S = 10 mmol - 10 mmol 10 mmol
4 Siswa dapat Diketahui Aplikasi a. Bukan larutan penyangga 1
menjelaskan beberapa larutan Informasi karena di akhir reaksi tidak terdapat asam lemah dan
komposisi dari campuran basa konjugasinya 1
dan cara sebagai berikut: mol CH3COOH = 10 mmol 2
membuat a. 20 mL mol NaOH = 10 mmol 2
larutan CH3COOH 0,5 M CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O 1
penyangga dengan 50 mL M =10 mmol 10 mmol - - 1
NaOH 0,2 M R =10 mmol 10 mmol 10 mmol 10 mmol 1
b. 20 mL NH3 S =- - 10 mmol 10 mmol 1
0,5 M dengan 10 b. Larutan penyangga, 1
mL HCl 0,5 M karena di akhir reaksi terdapat basa lemah dan asam
Tentukan konjugasinya 1
campuran yang mol NH3 = 10 mmol 2
dapat membentuk mol HCl = 5 mmol 2
larutan penyangga NH3 + HCl NH4Cl + H2O 1
dan bukan larutan M =10 mmol 5 mmol - - 1
penyangga! R =5 mmol 5 mmol 5 mmol 5 mmol 1
Jelaskan! S = 5 mmol - 5 mmol 5 mmol 1
Skor Total 35
110
Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa Pertemuan I 111
Nama :
NIS/No. hp :
Kelas :
Pertemuan Ke :1
pH awal KOH = 12
pH = 13
112
Menanya:
…………………………………………………………………….…………………
……………………………………………………….………………….……………
………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
……………………………………………………………..........
..........................................
113
Mengumpulkan data:
Mengekspose kepercayaan
Berikan jawaban sementara dan pengetahuan awal dari informasi yang kamu miliki!
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………..……….………………
………………………………
Uji gagasan yang kamu dapat dengan penyidikan atau pembuktian:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………..……….………………………………
………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
………………………………………………
114
Mengakomodasi konsep-konsep
Sistem larutan penyangga dari asam lemah berlebih dengan basa kuat:
Mereaksikan 100 mL larutan CH3COOH 0,1 M dengan 50 mL larutan NaOH 0,1 M,
sehngga secara stoikiometri didalam 150 mL campuran yang dihasilkan terdapat
0,005 mol CH3COOH dan CH3COO-. Lengkapi perhitungan berikut.
Asam lemah :…..……………
Basa kuat :…………………
CH3COOH(aq) + NaOH(aq) →…………….. (aq) +…………(l)
Awal : …………mol …………mol -
Reaksi: …………mol …………mol …………mol
Akhir : …………mol …………mol …………mol
Jadi, setelah semua ……………. Habis berekasi, didalam larutan terdapat
………………. Yang tidak bereaksi sebanyak ……… mol, dan …………… yang
berasal dari ionisasi ……………… dengan hasil reaksi sebanyak ………… mol.
Contoh Larutan Penyangga basa:……………….
Komponen basa (…….) dalam larutan penyangga berasal dari basa lemah (…..) yang
Komponen asam (…….) dalam larutan penyangga dianggap hanya berasal dari garam
Komponen basa (…….) dalam larutan penyangga berasal dari basa lemah (…..) yang
Komponen asam (…….) dalam larutan penyangga dianggap hanya berasal dari garam
Komponen basa (…….) dalam larutan penyangga berasal dari basa lemah (…..) yang
Komponen asam (…….) dalam larutan penyangga dianggap hanya berasal dari garam
……………………………………………………………………………………..……...
….………………………………….………………………………………………………
……………..………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
.……………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
117
Mengasosiasi
Penyelesaian masalah
Mengkomunikasikan Evaluasi
119
No. Indikator Soal Level Kunci Jawaban skor
Berdasarkan data di atas, tentukan
manakah larutan yang merupakan
larutan penyangga dan yang bukan
larutan penyangga!
3 Siswa dapat Tya memiliki 2 larutan didalam gelas Analisis Pada gelas 1 merupakan larutan yang terdiri
menjelaskan kimia yang akan diukur pH nya, gelas asam lemah HF dan garamnya KF. 2
cara ke I berisi larutan HF dan KF dan Yang akan terurai menjadi K+ dan F-. 1
pembuatan gelas ke II berisi larutan H2O. Pada Dilihat dari penyusunnya larutan digelas 1
larutan gelas ke I pH=5,12 dan gelas ke II merupakan larutan penyangga sehingga 1
penyangga pH=7. kemudian Tya menambahkan pH tidak berubah drastis saat ditambahkan
sedikit larutan NaOH pada kedua NaOH.
larutan tersebut dan mengukur Pada gelas 2 adalah H2O yang merupakan
kembali pH nya, ternyata kedua air. Larutan ini bukan larutan penyangga 1
larutan ini pH nya berubah. pH sehingga ketika ditambahkan NaOH pH
larutan gelas ke I = 5,12 menjadi 5,25 akan berubah drastis.
dan pH larutan gelas ke II = 7 menjadi
10,50. Dari hasil pengamatan Tya,
mengapa pada gelas ke II mengalami
perubahan pH yang cukup besar
dibandingkan dengan gelas ke I
setelah penambahan NaOH?
4 Siswa dapat Di dalam laboratorium tersedia dua Utilization a. Reaksi dari 2
menjelaskan larutan campuran yaitu: masing-masing campuran yaitu:
120
No. Indikator Soal Level Kunci Jawaban skor
komposisi 20 mL NaOH 0,1 M dengan 20 mL Diketahui: 2
dan cara HCOOH 0,1 M Mol NaOH = 20 mL x 0,1 M = 2 mmol 1
membuat 20 mL NaOH 0,1 M dengan 20 mL Mol HCOOH = 20 mL x 0,1 M = 2 mmol 1
larutan HCOOH 0,2 M HCOOH + NaOH ⇌ HCOONa + H2O 1
penyangga Berdasarkan larutan campuran yang Awal: 2 mmol 2 mmol 1
ada: Reaksi: 2 mmol 2 mmol 2 mmol 2 mmol
a. Tuliskan reaksi lengkap Sisa: 0 0 2 mmol 2 mmol
masing-masing campuran! 2
Berdasarkan reaksi yang telah Diketahui:
dituliskan pada soal a, tentukan dan Mol NaOH = 20 mL x 0,1 M = 2 mmol 2
jelaskan campuran yang merupakan Mol HCOOH = 20 mL x 0,2 M = 4 mmol 1
larutan penyangga dan sebutkan HCOOH + NaOH ⇌ HCOONa + H2O 1
komponen penyusun serta komponen Awal: 4 mmol 2 mmol 1
larutan penyangga tersebut! Jelaskan! Reaksi: 2 mmol 2 mmol 2 mmol 2 mmol 1
Sisa: 2 mmol 0 2 mmol 2 mmol
121
No. Indikator Soal Level Kunci Jawaban skor
(HCOOH) dan basa konjugasi (HCOO-) 1
yang berasal dari garam HCOONa. 1
Komponen penyusunnya larutan penyangga
tersebut adalah asam lemah berlebih dan 1
basa kuat.
1
1
122
No. Indikator Soal Level Kunci Jawaban skor
perubahan pH nya relatif tetap?
Jelaskan! c. Diketahui:
Mol HCl = 50 mL x 0,2 M = 10 mmol 2
Mol NaOH = 50 mL x 0,1 M = 5 mmol 2
NaOH + HCl ⇌ NaCl + H2O 1
Awal: 5 mmol 10 mmol 1
Reaksi: 5 mmol 5 mmol 5 mmol 1
Sisa: 0 mmol 5 mmol 5 mmol 1
123
No. Indikator Soal Level Kunci Jawaban skor
b. NaHCO3 Larutan penyangga asam 1
c. CH3COOH CH3COOH
d. NH3 dicampurkan dengan CH3COONa 1
e. CH3COONa Larutan penyangga asam 1
f. HCO3- NH3 1
g. NH4Cl dicampurkan dengan NH4Cl 1
Menurut kalian, bagaimana Larutan penyangga basa 1
cara Dwi membuat empat jenis NH3
larutan penyangga tersebut, lalu dicampurkan dengan HCl
tentukan sifat larutan penyangganya! Larutan penyangga basa
Jumlah Skor 72
124
125
125
Lampiran 5. Soal Post tes Pertemuan Ke-I Larutan Penyangga TA. 2017/2018
Nama Siswa :
Kelas :
Mata Pelajaran : Kimia
1. Larutan penyangga terbagi menjadi dua, yaitu larutan penyangga asam dan
larutan penyangga basa. Apabila ditambahkan sedikit asam, basa dan
pengenceran, pH pada larutan penyangga tidak mengalami perubahan yang
banyak. Sebutkan komponen dari larutan penyangga asam dan penyangga basa!
2.
3. Data percobaan pH beberapa larutan adalah sebagai berikut:
pH larutan setelah
pH ditambahkan Berdasarkan data di
Larutan
awal Asam Basa atas, tentukan
Air
kuat kuat
larutan yang
K 5,40 6,50 4,50 6,00
L 5,40 6,50 6,38 5,02 merupakan larutan
M 5,20 5,23 5,18 5,25 penyangga dan
N 8,05 7,50 7,98 8,00 yang bukan larutan
O 8,20 8,24 8,15 8,26
penyangga!
4. Tya memiliki 2 larutan didalam gelas kimia yang akan diukur pH nya, gelas ke
I berisi larutan HF dan KF dan gelas ke II berisi larutan H2O. Pada gelas ke I
pH=5,12 dan gelas ke II pH=7. kemudian Tya menambahkan sedikit larutan
NaOH pada kedua larutan tersebut dan mengukur kembali pH nya, ternyata
kedua larutan ini pH nya berubah. pH larutan gelas ke I = 5,12 menjadi 5,25 dan
pH larutan gelas ke II = 7 menjadi 10,50. Dari hasil pengamatan Tya, mengapa
pada gelas ke II mengalami perubahan pH yang cukup besar dibandingkan
dengan gelas ke I setelah penambahan NaOH?
7. Dwi adalah asisten laboratorim kimia, Dwi akan menyiapkan bahan praktikum,
yaitu membuat larutan penyangga sebanyak 4 jenis larutan penyangga, akan
tetapi bahan yang tersedia dilaboratorium hanya 7 jenis larutan berikut:
a. H2CO3
b. NaHCO3
c. CH3COOH
d. NH3
e. CH3COONa
f. HCO3-
g. NH4Cl
Menurut kalian, bagaimana cara Dwi membuat empat jenis larutan penyangga
tersebut, lalu tentukan sifat larutan penyangganya!
Lampiran 6. Kisi-kisi Kuisioner Usaha Mental Siswa
127
No. Indikator 1. A. Penyampaian materi oleh guru sesuai Kompetensi Dasar dan Indikator
1 Saya berpikir cara mengajar yang digunakan guru membuat saya kesulitan dalam memahami materi larutan penyangga
3 Setelah selesai pembelajaran saya tidak dapat menghubungkan materi kimia dengan keadaan yang terjadi sehari-hari
9 Pada saat pembelajaran, guru tidak mengaitkan atau memberikan contoh materi dikehidupan sehari-hari
24 Selama pembelajaran terlalu banyak informasi yang harus diingat sekaligus
Soal di lembar kerja siswa yang diberikan tidak berisi unsur-unsur yang mendukung pemahaman untuk mengerjakan
25
soal posttest
No. Indikator 1. B. Penyampaian materi oleh guru dengan berpedoman pada RPP
2 Setelah selesai pembelajaran saya merasa materi yang diajarkan guru tidak sistematis
7 Di akhir pembelajaran guru tidak memberikan penegasan atau kesimpulan materi untuk emeantapkan pemahaman saya
19 Menurut saya cara untuk menemukan solusi dari tantangan yang disampaikan oleh guru tidak mudah dipahami
21 Di awal pembelajaran guru tidak memberikan gambaran awal (apresepsi) mengenai materi yang akan diajarkan
35 Saya lebih senang guru mengajar dengan metode ceramah dibandingkan dengan cara mengajar guru yang sekarang
No. Indikator 2. A. Penyampaian materi oleh guru dengan memberikan contoh-contoh dan latihan soal
4 Setelah penyampaian materi guru tidak memberikan saya latihan soal untuk mengasah kemampuan dalam pelajaran kimia
5 Saat pembelajaran saya tidak diberi contoh-contoh soal dari materi yang dijelaskan oleh guru
17 Pertanyaan yang ada di lembar kerja siswa terlalu sulit untuk dipahami dan dikerjakan
22 Selama mengerjakan soal di lembar kerja siswa, sulit untuk menghubungkan informasi penting
30 Saat menyelesaikan soal-soal posttest tidak meningkatkan kemampuan pemahaman saya
33 Soal posttest yang diberikan sangat sulit untuk dikerjakan
128
No. Indikator 2. B. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya dan mengemukakan pendapatnya
8 Saya tidak diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat saat pemahaman saya berbeda dengan guru
12 Saat pembelajaran, guru tidak memberikan kesempatan siswa untuk bertanya
26 Pembelajaran yang dilakukan memerlukan usaha yang keras untuk memahami materi
Indikator 3. A. Guru menyampaikan materi dengan menggunakan powerpoint disertai dengan tulisan, warna dan
No.
gambar
Guru menyampaikan materi dengan menggunakan powerpoint yang terlalu banyak tulisan dan tidak bervariasi dengan gambar-
10
gambar yang membuat saya bosan saat belajar
15 Guru menyampaikan materi tidak menggunakan powerpoint sehingga siswa sulit memahami materi
28 Cara mengajar guru tidak menyenangkan
29 Saya merasa tidak termoivasi dengan cara mengajar guru
129
No. Indikator 3. B. Guru memberikan LKS dengan tampilan yang menarik
11 Lembar Kerja Siswa yang diberikan guru tidak bervariasi warna-warni
16 Tampilan Lembar Kerja Siswa yang diberikan sangat tidak menarik
31 Lembar kerja siswa yang diberikan membuat saya kesulitan untuk memahami pembelajaran
32 Menurut saya waktu yang diberikan guru untuk mengerjakan lembar kerja siswa sangat sedikit
34 Saya harus sering bertanya kepada teman untuk mengerjakan soal evaluasi di lembar kerja siswa
130
131
131
132
132
133
133
134
Kelas/Semester : XI/II
Petunjuk validasi
1. Objek penilaian
Keterangan
No. Aspek yang dinilai Tidak
Valid
valid
I Materi
1. Soal sesuai dengan standar kompetensi √
2. Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan
indikator. √
3. Kejelasan Batasan pertanyaan atau ruang
lingkup yang akan diukur √
4. Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan
tingkatan kelas √
II Konstruksi
1. Pertanyaan soal menggunakan kata tanya yang
menuntut jawaban pasti √
2. Rumusan butir soal tidak menimbulkan
penafsiran ganda √
III Bahasa
1. Rumusan butir soal menggunakan bahasa yang
sederhana dan mudah dipahami √
2. Rumusan butir soal menggunakan bahasa
indonesia yang baik dan benar √
135
Saran:
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………
136
Kelas/Semester : XI/II
Petunjuk validasi
3. Objek penilaian
Keterangan
No. Aspek yang dinilai Tidak
Valid
valid
I Materi
1. Soal sesuai dengan standar kompetensi √
2. Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan
indikator. √
3. Kejelasan Batasan pertanyaan atau ruang
lingkup yang akan diukur √
4. Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan
tingkatan kelas √
II Konstruksi
1. Pertanyaan soal menggunakan kata tanya yang
menuntut jawaban pasti √
2. Rumusan butir soal tidak menimbulkan
penafsiran ganda √
III Bahasa
1. Rumusan butir soal menggunakan bahasa yang
sederhana dan mudah dipahami √
2. Rumusan butir soal menggunakan bahasa
indonesia yang baik dan benar √
3. Rumusan butir soal tidak menggunakan bahasa
daerah setempat √
137
Saran:
Skor
7 5 6
maksimal Nilai
kategori
No. Pertemuan Akhir
I II III
ke-
Nama skor Nilai kategori skor Nilai kategori skor Nilai kategori
1 Nama1 7 100 sangat baik 3 60 baik 6 100 sangat baik 86.67 sangat baik
2 Nama2 7 100 sangat baik 3 60 baik 6 100 sangat baik 86.67 sangat baik
3 Nama3 7 100 sangat baik 3 60 baik 3 50 sedang 70.00 baik
4 Nama4 5 71.43 baik 3 60 baik 6 100 sangat baik 77.14 baik
5 Nama5 7 100 sangat baik 3 60 baik 6 100 sangat baik 86.67 sangat baik
6 Nama6 7 100 sangat baik 3 60 baik 6 100 sangat baik 86.67 sangat baik
7 Nama7 7 100 sangat baik 5 100 sangat baik 6 100 sangat baik 100.00 sangat baik
8 Nama8 7 100 sangat baik 3 60 baik 3 50 sedang 70.00 baik
9 Nama9 7 100 sangat baik 3 60 baik 6 100 sangat baik 86.67 sangat baik
10 Nama10 7 100 sangat baik 3 60 baik 6 100 sangat baik 86.67 sangat baik
11 Nama11 7 100 sangat baik 3 60 baik 6 100 sangat baik 86.67 sangat baik
12 Nama12 7 100 sangat baik 3 60 baik 6 100 sangat baik 86.67 sangat baik
13 Nama13 6 85.71 sangat baik 3 60 baik 6 100 sangat baik 81.90 sangat baik
14 Nama14 7 100 sangat baik 5 100 sangat baik 6 100 sangat baik 100.00 sangat baik
15 Nama15 7 100 sangat baik 3 60 baik 6 100 sangat baik 86.67 sangat baik
16 Nama16 7 100 sangat baik 3 60 baik 6 100 sangat baik 86.67 sangat baik
138
Skor
7 5 6
maksimal Nilai
kategori
No. Pertemuan Akhir
I II III
ke-
Nama skor Nilai kategori skor Nilai kategori skor Nilai kategori
17 Nama17 7 100 sangat baik 3 60 baik 6 100 sangat baik 86.67 sangat baik
18 Nama18 7 100 sangat baik 3 60 baik 3 50 sedang 70.00 baik
19 Nama19 7 100 sangat baik 3 60 baik 6 100 sangat baik 86.67 sangat baik
20 Nama20 7 100 sangat baik 3 60 baik 6 100 sangat baik 86.67 sangat baik
21 Nama21 5 71,43 baik 3 60 baik 6 100 sangat baik 77.14 baik
22 Nama22 3 42.86 sedang 3 60 baik 6 100 sangat baik 67.62 baik
23 Nama23 3 42.86 sedang 2 40 sedang 3 50 sedang 44.29 sedang
24 Nama24 2 28.57 Kurang 3 60 baik 3 50 sedang 46.19 sedang
25 Nama25 3 42.86 sedang 3 60 baik 6 100 sangat baik 67.62 baik
26 Nama26 3 42.86 sedang 3 60 baik 3 50 sedang 50.95 sedang
27 Nama27 7 100 sangat baik 3 60 baik 6 100 sangat baik 86.67 sangat baik
28 Nama28 2 28.57 Kurang 5 100 sangat baik 3 50 sedang 59.52 sedang
29 Nama29 5 71.43 baik 1 20 Kurang 6 100 sangat baik 63.81 baik
30 Nama30 7 100 sangat baik 2 40 sedang 6 100 sangat baik 80.00 sangat baik
31 Nama31 7 100 sangat baik 3 60 baik 6 100 sangat baik 86.67 sangat baik
32 Nama32 2 28.57 Kurang 3 60 baik 6 100 sangat baik 62.86 baik
33 Nama33 2 28.57 Kurang 3 60 baik 3 50 sedang 46.19 sedang
34 Nama34 7 100 sangat baik 3 60 baik 6 100 sangat baik 86.67 sangat baik
139
Skor
7 5 6
maksimal Nilai
kategori
No. Pertemuan Akhir
I II III
ke-
Nama skor Nilai kategori skor Nilai kategori skor Nilai kategori
35 Nama35 2 28.57 Kurang 5 100 sangat baik 6 100 sangat baik 76.19 baik
36 Nama36 2 28.57 Kurang 2 40 sedang 6 100 sangat baik 56.19 sedang
Rata-rata 78.97 baik 61.67 baik 88.89 sangat baik 76.51 baik
140
Pertemuan ke-
Nilai
No. Nama I II III Kategori
Akhir
Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori
11 Nama11 96.67 sangat baik 38.89 Kurang 47.2222 sedang 60.93 baik
12 Nama12 81.67 sangat baik 50.00 sedang 72.2222 baik 67.96 baik
13 Nama13 91.90 sangat baik 61.11 baik 83.3333 sangat baik 78.78 baik
14 Nama14 81.67 sangat baik 52.22 sedang 47.2222 sedang 60.37 baik
15 Nama15 88.33 sangat baik 45.56 sedang 72.2222 baik 68.70 baik
16 Nama16 88.33 sangat baik 38.89 Kurang 72.2222 baik 66.48 baik
17 Nama17 96.67 sangat baik 70.00 baik 83.3333 sangat baik 83.33 sangat baik
18 Nama18 88.33 sangat baik 63.33 baik 30.5556 Kurang 60.74 baik
19 Nama19 96.67 sangat baik 68.89 baik 83.3333 sangat baik 82.96 sangat baik
20 Nama20 96.67 sangat baik 63.33 baik 83.3333 sangat baik 81.11 sangat baik
21 Nama21 87.14 sangat baik 38.89 Kurang 72.2222 baik 66.08 baik
22 Nama22 57.62 sedang 38.89 Kurang 72.2222 baik 56.24 sedang
23 Nama23 57.62 sedang 47.78 sedang 30.5556 Kurang 45.32 sedang
24 Nama24 52.86 sedang 63.33 baik 30.5556 Kurang 48.92 sedang
25 Nama25 57.62 sedang 63.33 baik 72.2222 baik 64.39 baik
26 Nama26 57.62 sedang 68.89 baik 30.5556 Kurang 52.35 sedang
27 Nama27 96.67 sangat baik 58.89 sedang 83.3333 sangat baik 79.63 baik
28 Nama28 52.86 sedang 52.22 sedang 30.5556 Kurang 45.21 sedang
29 Nama29 78.81 baik 25.56 Kurang 83.3333 sangat baik 62.57 baik
30 Nama30 96.67 sangat baik 45.56 sedang 72.2222 baik 71.48 baik
141
Pertemuan ke-
Nilai
No. Nama I II III Kategori
Akhir
Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori
31 Nama31 96.67 sangat baik 38.89 Kurang 72.2222 baik 69.26 baik
32 Nama32 52.86 sedang 63.33 baik 72.2222 baik 62.80 baik
33 Nama33 52.86 sedang 66.67 baik 30.5556 Kurang 50.03 sedang
34 Nama34 96.67 sangat baik 54.44 sedang 83,3333 sangat baik 78,15 sangat baik
35 Nama35 52.86 sedang 52.22 sedang 72.2222 baik 59.10 sedang
36 Nama36 52.86 sedang 52.22 sedang 72.2222 baik 59.10 sedang
Rata-rata 80.40 sangat baik 53.80 sedang 63.4259 baik 65.80 baik
142
Lampiran 12. Tabel Data Sebaran Indikator Komponen Infomasi
143
Lampiran 13. Tabel Data Sebaran Indikator Integrasi Informasi
144
Lampiran 14. Tabel Data Sebaran Indikator Aplikasi Informasi
145
Lampiran 15. Tabel Nilai GCL Indikator Retrieval
Skor maksimal 4 2 3
Nilai
Pertemua ke- I II III Kategori
Akhir
No. Nama Skor Nilai Kategori Skor Nilai Kategori Skor Nilai Kategori
1 Nama1 4 100 Sangat baik 2 100 Sangat baik 3 100 Sangat baik 100,00 Sangat baik
2 Nama2 4 100 Sangat baik 1 50 Sedang 3 100 Sangat baik 83,33 Sangat baik
3 Nama3 4 100 Sangat baik 2 100 Sangat baik 3 100 Sangat baik 100,00 Sangat baik
4 Nama4 4 100 Sangat baik 2 100 Sangat baik 3 100 Sangat baik 100,00 Sangat baik
5 Nama5 4 100 Sangat baik 2 100 Sangat baik 3 100 Sangat baik 100,00 Sangat baik
6 Nama6 4 100 Sangat baik 1 50 Sedang 3 100 Sangat baik 83,33 Sangat baik
7 Nama7 4 100 Sangat baik 2 100 Sangat baik 3 100 Sangat baik 100,00 Sangat baik
8 Nama8 4 100 Sangat baik 0 0 Sangat kurang 3 100 Sangat baik 66,67 Baik
9 Nama9 4 100 Sangat baik 2 100 Sangat baik 3 100 Sangat baik 100,00 Sangat baik
10 Nama10 4 100 Sangat baik 2 100 Sangat baik 3 100 Sangat baik 100,00 Sangat baik
11 Nama11 4 100 Sangat baik 2 100 Sangat baik 3 100 Sangat baik 100,00 Sangat baik
12 Nama12 4 100 Sangat baik 2 100 Sangat baik 3 100 Sangat baik 100,00 Sangat baik
13 Nama13 4 100 Sangat baik 1 50 Sedang 3 100 Sangat baik 83,33 Sangat baik
14 Nama14 4 100 Sangat baik 1 50 Sedang 3 100 Sangat baik 83,33 Sangat baik
15 Nama15 4 100 Sangat baik 1 50 Sedang 3 100 Sangat baik 83,33 Sangat baik
16 Nama16 4 100 Sangat baik 1 50 Sedang 3 100 Sangat baik 83,33 Sangat baik
17 Nama17 4 100 Sangat baik 1 50 Sedang 3 100 Sangat baik 83,33 Sangat baik
18 Nama18 4 100 Sangat baik 2 100 Sangat baik 3 100 Sangat baik 100,00 Sangat baik
146
Skor maksimal 4 2 3
Nilai
Pertemua ke- I II III Kategori
Akhir
No. Nama Skor Nilai Kategori Skor Nilai Kategori Skor Nilai Kategori
19 Nama19 4 100 Sangat baik 2 100 Sangat baik 3 100 Sangat baik 100,00 Sangat baik
20 Nama20 4 100 Sangat baik 2 100 Sangat baik 3 100 Sangat baik 100,00 Sangat baik
21 Nama21 4 100 Sangat baik 1 50 Sedang 3 100 Sangat baik 83,33 Sangat baik
22 Nama22 4 100 Sangat baik 2 100 Sangat baik 3 100 Sangat baik 100,00 Sangat baik
23 Nama23 4 100 Sangat baik 1 50 Sedang 3 100 Sangat baik 83,33 Sangat baik
24 Nama24 4 100 Sangat baik 2 100 Sangat baik 3 100 Sangat baik 100,00 Sangat baik
25 Nama25 4 100 Sangat baik 2 100 Sangat baik 3 100 Sangat baik 100,00 Sangat baik
26 Nama26 4 100 Sangat baik 2 100 Sangat baik 3 100 Sangat baik 100,00 Sangat baik
27 Nama27 2 50 Sedang 1 50 Sedang 3 100 Sangat baik 66,67 Baik
28 Nama28 4 100 Sangat baik 1 50 Sedang 3 100 Sangat baik 83,33 Sangat baik
29 Nama29 4 100 Sangat baik 0 0 Sangat kurang 3 100 Sangat baik 66,67 Baik
30 Nama30 2 50 Sedang 2 100 Sangat baik 3 100 Sangat baik 83,33 Sangat baik
31 Nama31 4 100 Sangat baik 2 100 Sangat baik 3 100 Sangat baik 100,00 Sangat baik
32 Nama32 4 100 Sangat baik 2 100 Sangat baik 3 100 Sangat baik 100,00 Sangat baik
33 Nama33 4 100 Sangat baik 2 100 Sangat baik 3 100 Sangat baik 100,00 Sangat baik
34 Nama34 4 100 Sangat baik 2 100 Sangat baik 3 100 Sangat baik 100,00 Sangat baik
35 Nama35 4 100 Sangat baik 1 50 Sedang 3 100 Sangat baik 83,33 Sangat baik
36 Nama36 4 100 Sangat baik 1 50 Sedang 3 100 Sangat baik 83,33 Sangat baik
Rata-rata 97,22 Sangat baik 76,39 Baik 100 Sangat baik 91,20 Sangat baik
147
Lampiran 16. Tabel Nilai GCL
Pertemuan ke-
Nilai
No. Nama I II III Kategori
Akhir
Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori
1 Nama1 38,03 Kurang 35,48 Kurang 40,83 sedang 38,11 Kurang
2 Nama2 79,70 baik 28,53 Kurang 39,55 Kurang 49,26 sedang
3 Nama3 83,33 sangat baik 38,25 Kurang 43,46 sedang 55,02 sedang
4 Nama4 38,03 Kurang 41,79 sedang 41,47 sedang 40,43 sedang
5 Nama5 70,89 baik 52,94 sedang 48,60 sedang 57,48 sedang
6 Nama6 84,83 sangat baik 28,53 Kurang 40,59 sedang 51,32 sedang
7 Nama7 89,81 sangat baik 53,48 sedang 55,49 sedang 66,26 baik
8 Nama8 89,81 sangat baik 44,84 sedang 45,24 sedang 59,96 sedang
9 Nama9 72,91 baik 23,81 Kurang 32,52 Kurang 43,08 sedang
10 Nama10 89,81 sangat baik 52,00 sedang 48,17 sedang 63,33 baik
11 Nama11 68,30 baik 27,14 Kurang 30,84 Kurang 42,09 sedang
12 Nama12 50,00 sedang 27,14 Kurang 32,92 Kurang 36,69 Kurang
13 Nama13 70,15 baik 51,75 sedang 46,79 sedang 56,23 sedang
14 Nama14 51,36 sedang 22,42 Kurang 24,02 Kurang 32,60 Kurang
15 Nama15 67,31 baik 43,21 sedang 44,70 sedang 51,74 sedang
16 Nama16 86,82 sangat baik 18,81 Sangat kurang 29,81 Kurang 45,15 sedang
17 Nama17 86,82 sangat baik 42,24 sedang 48,04 sedang 59,03 sedang
18 Nama18 85,30 sangat baik 43,18 sedang 44,35 sedang 57,61 sedang
148
Pertemuan ke-
Nilai
No. Nama I II III Kategori
Akhir
Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori
19 Nama19 86,82 sangat baik 49,18 sedang 50,35 sedang 62,12 baik
20 Nama20 86,82 sangat baik 39,96 Kurang 45,03 sedang 57,27 sedang
21 Nama21 82,25 sangat baik 30,71 Kurang 27,11 Kurang 46,69 sedang
22 Nama22 71,67 baik 57,30 sedang 52,48 sedang 60,48 baik
23 Nama23 78,33 baik 29,92 Kurang 40,35 sedang 49,53 sedang
24 Nama24 78,33 baik 41,03 sedang 45,05 sedang 54,81 sedang
25 Nama25 38,03 Kurang 39,01 Kurang 39,88 Kurang 38,97 Kurang
26 Nama26 76,67 baik 42,42 sedang 29,18 Kurang 49,42 sedang
27 Nama27 64,97 baik 57,36 sedang 56,12 sedang 59,48 sedang
28 Nama28 95,34 sangat baik 27,14 Kurang 32,51 Kurang 51,66 sedang
29 Nama29 73,30 baik 25,75 Kurang 35,46 Kurang 44,84 sedang
30 Nama30 66,63 baik 39,96 Kurang 43,99 sedang 50,19 sedang
31 Nama31 82,95 sangat baik 27,14 Kurang 32,92 Kurang 47,67 sedang
32 Nama32 80,00 sangat baik 39,01 Kurang 44,05 sedang 54,35 sedang
33 Nama33 80,00 sangat baik 42,42 sedang 29,18 Kurang 50,53 sedang
34 Nama34 80,00 sangat baik 28,51 Kurang 29,04 Kurang 45,85 sedang
35 Nama35 44,39 sedang 29,92 Kurang 47,64 sedang 40,65 sedang
36 Nama36 38,03 Kurang 44,60 sedang 43,41 sedang 42,01 sedang
Rata-rata 72,44 baik 37,97 Kurang 52,14 sedang 54,18 sedang
149
Lampiran 17. Tabel Kategori GCL
150
Lampiran 18. Tabel Data Sebaran Indikator Retrieval
Pertemuan Ke-
Kategori Pertemuan Ke-I Pertemuan Ke-II Nilai Akhir
III
94,44% 58,33% 100,00% 84,26%
Sangat Baik Hampir
Sebagian Besar Seluruhnya Hampir Seluruhnya
Seluruhnya
0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
Baik
Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
5,56% 36,11% 0,00% 13,89%
Sedang
Sebagian Kecil Hampir Separuhnya Tidak Ada Sebagian Kecil
0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
Kurang
Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
0,00% 5,56% 0,00% 1,85%
Sangat Kurang
Tidak Ada Sebagian Kecil Tidak Ada Sebagian Kecil
151
Lampiran 19. Tabel Data Sebaran Indikator Comprehension
Pertemuan Ke-
Kategori Pertemuan Ke-I Pertemuan Ke-II Nilai Akhir
III
86,11% 0,00% 25,00% 37,04%
Sangat Baik
Hampir Seluruhnya Tidak Ada Sebagian Kecil Hampir Separuhnya
2,78% 91,67% 61,11% 51,85%
Baik
Sebagian Kecil Hampir Seluruhnya Sebagian Besar Sebagian Besar
0,00% 5,56% 2,78% 2,78%
Sedang
Tidak Ada Sebagian Kecil Sebagian Kecil Sebagian Kecil
0,00% 0,00% 5,56% 1,85%
Kurang
Tidak Ada Tidak Ada Sebagian Kecil Sebagian Kecil
11,11% 2,78% 5,56% 6,48%
Sangat Kurang
Sebagian Kecil Sebagian Kecil Sebagian Kecil Sebagian Kecil
152
Lampiran 20. Tabel Data Sebaran Indikator Analisis
153
Lampiran 21. Tabel Data Sebaran Indikator Utilization
Pertemuan Ke-
Kategori Pertemuan Ke-I Pertemuan Ke-II Nilai Akhir
III
72,22% 5,56% 2,78% 26,85%
Sangat Baik
Sebagian Besar Sebagian Kecil Sebagian Kecil Hampir Separuhnya
22,22% 13,89% 25% 20,37%
Baik
Sebagian Kecil Sebagian Kecil Sebagian Kecil Sebagian Kecil
2,78% 0,00% 55,56% 19,45%
Sedang
Sebagian Kecil Tidak Ada Sebagian Besar Sebagian Kecil
2,78% 0,00% 5,56% 2,78%
Kurang
Sebagian Kecil Tidak Ada Sebagian Kecil Sebagian Kecil
0,00% 80,56% 11,11% 30,56%
Sangat Kurang
Tidak Ada Hampir Seluruhnya Sebagian Kecil Hampir Separuhnya
154
Lampiran 22. Tabel Data Sebaran Indikator Metakognisi
155
Lampiran 23. Tabel Data Sebaran Indikator Self
156
Lampiran 24. Tabel Nilai ECL Indikator 1. A.
Skor
20 20 20
maksimal Nilai
Pertemua ke- I II III kategori
Akhir
No. Nama skor Nilai kategori skor Nilai kategori skor Nilai kategori
1 Nama1 11 55,00 Sedikit Kesulitan 11 55,00 Sedikit Kesulitan 9 45,00 Sedikit Kesulitan 51,67 Sedikit Kesulitan
2 Nama2 12 60,00 Kesulitan 13 65,00 Kesulitan 13 65,00 Kesulitan 63,33 Kesulitan
3 Nama3 12 60,00 Kesulitan 11 55,00 Sedikit Kesulitan 11 55,00 Sedikit Kesulitan 56,67 Sedikit Kesulitan
4 Nama4 13 65,00 Kesulitan 13 65,00 Kesulitan 11 55,00 Sedikit Kesulitan 61,67 Kesulitan
5 Nama5 12 60,00 Kesulitan 10 50,00 Sedikit Kesulitan 10 50,00 Sedikit Kesulitan 53,33 Sedikit Kesulitan
6 Nama6 10 50,00 Sedikit Kesulitan 15 75,00 Kesulitan 15 75,00 Kesulitan 66,67 Kesulitan
7 Nama7 12 60,00 Kesulitan 12 60,00 Kesulitan 11 55,00 Sedikit Kesulitan 58,33 Sedikit Kesulitan
8 Nama8 8 40,00 Sedikit Kesulitan 8 40,00 Sedikit Kesulitan 8 40,00 Sedikit Kesulitan 40,00 Sedikit Kesulitan
9 Nama9 12 60,00 Kesulitan 9 45,00 Sedikit Kesulitan 16 80,00 Sangat Kesulitan 61,67 Kesulitan
10 Nama10 13 65,00 Kesulitan 14 70,00 Kesulitan 12 60,00 Kesulitan 65,00 Kesulitan
11 Nama11 12 60,00 Kesulitan 12 60,00 Kesulitan 12 60,00 Kesulitan 60,00 Kesulitan
12 Nama12 10 50,00 Sedikit Kesulitan 10 50,00 Sedikit Kesulitan 10 50,00 Sedikit Kesulitan 50,00 Sedikit Kesulitan
13 Nama13 12 60,00 Kesulitan 10 50,00 Sedikit Kesulitan 14 70,00 Kesulitan 60,00 Kesulitan
14 Nama14 15 75,00 Kesulitan 15 75,00 Kesulitan 16 80,00 Sangat Kesulitan 76,67 Kesulitan
15 Nama15 16 80,00 Sangat Kesulitan 10 50,00 Sedikit Kesulitan 10 50,00 Sedikit Kesulitan 60,00 Kesulitan
16 Nama16 12 60,00 Kesulitan 11 55,00 Sedikit Kesulitan 11 55,00 Sedikit Kesulitan 56,67 Sedikit Kesulitan
17 Nama17 10 50,00 Sedikit Kesulitan 10 50,00 Sedikit Kesulitan 5 25,00 Tidak Kesulitan 41,67 Sedikit Kesulitan
18 Nama18 12 60,00 Kesulitan 13 65,00 Kesulitan 13 65,00 Kesulitan 63,33 Kesulitan
19 Nama19 11 55,00 Sedikit Kesulitan 9 45,00 Sedikit Kesulitan 11 55,00 Sedikit Kesulitan 51,67 Sedikit Kesulitan
157
Skor
20 20 20
maksimal Nilai
Pertemua ke- I II III kategori
Akhir
No. Nama skor Nilai kategori skor Nilai kategori skor Nilai kategori
20 Nama20 12 60,00 Kesulitan 11 55,00 Sedikit Kesulitan 10 50,00 Sedikit Kesulitan 55,00 Sedikit Kesulitan
21 Nama21 9 45,00 Sedikit Kesulitan 9 45,00 Sedikit Kesulitan 9 45,00 Sedikit Kesulitan 45,00 Sedikit Kesulitan
22 Nama22 10 50,00 Sedikit Kesulitan 12 60,00 Kesulitan 11 55,00 Sedikit Kesulitan 55,00 Sedikit Kesulitan
23 Nama23 9 45,00 Sedikit Kesulitan 16 80,00 Sangat Kesulitan 15 75,00 Kesulitan 66,67 Kesulitan
24 Nama24 15 75,00 Kesulitan 15 75,00 Kesulitan 15 75,00 Kesulitan 75,00 Kesulitan
25 Nama25 15 75,00 Kesulitan 15 75,00 Kesulitan 15 75,00 Kesulitan 75,00 Kesulitan
26 Nama26 12 60,00 Kesulitan 15 75,00 Kesulitan 14 70,00 Kesulitan 68,33 Kesulitan
27 Nama27 7 35,00 Tidak Kesulitan 10 50,00 Sedikit Kesulitan 11 55,00 Sedikit Kesulitan 46,67 Sedikit Kesulitan
28 Nama28 13 65,00 Kesulitan 11 55,00 Sedikit Kesulitan 11 55,00 Sedikit Kesulitan 58,33 Sedikit Kesulitan
29 Nama29 6 30,00 Tidak Kesulitan 6 30,00 Tidak Kesulitan 6 30,00 Tidak Kesulitan 30,00 Tidak Kesulitan
30 Nama30 6 30,00 Tidak Kesulitan 11 55,00 Sedikit Kesulitan 9 45,00 Sedikit Kesulitan 43,33 Sedikit Kesulitan
31 Nama31 10 50,00 Sedikit Kesulitan 10 50,00 Sedikit Kesulitan 10 50,00 Sedikit Kesulitan 50,00 Sedikit Kesulitan
32 Nama32 11 55,00 Sedikit Kesulitan 15 75,00 Kesulitan 15 75,00 Kesulitan 68,33 Kesulitan
33 Nama33 12 60,00 Kesulitan 14 70,00 Kesulitan 14 70,00 Kesulitan 66,67 Kesulitan
34 Nama34 12 60,00 Kesulitan 14 70,00 Kesulitan 11 55,00 Sedikit Kesulitan 61,67 Kesulitan
35 Nama35 13 65,00 Kesulitan 13 65,00 Kesulitan 13 65,00 Kesulitan 65,00 Kesulitan
36 Nama36 9 45,00 Sedikit Kesulitan 9 45,00 Sedikit Kesulitan 7 35,00 Tidak Kesulitan 41,67 Sedikit Kesulitan
Rata-rata 56,39 Sedikit Kesulitan 58,61 Sedikit Kesulitan 57,50 Sedikit Kesulitan 57,50 Sedikit Kesulitan
158
Lampiran 25. Tabel Nilai Akhir ECL
Pertemuan ke-
Pertemuan Nilai
I II III Kriteria
Ke- Akhir
No. Nama Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori
1 Nama1 56,55 Sedikit Kesulitan 55 Sedikit Kesulitan 51,67 Sedikit Kesulitan 54,52 Sedikit Kesulitan
2 Nama2 47,86 Sedikit Kesulitan 61 Kesulitan 52,02 Sedikit Kesulitan 53,53 Sedikit Kesulitan
3 Nama3 57,74 Sedikit Kesulitan 44 Sedikit Kesulitan 43,69 Sedikit Kesulitan 48,37 Sedikit Kesulitan
4 Nama4 61,31 Kesulitan 60 Kesulitan 56,67 Sedikit Kesulitan 59,37 Sedikit Kesulitan
5 Nama5 45,48 Sedikit Kesulitan 48 Sedikit Kesulitan 49,40 Sedikit Kesulitan 47,78 Sedikit Kesulitan
6 Nama6 48,21 Sedikit Kesulitan 65 Kesulitan 65,95 Kesulitan 59,80 Sedikit Kesulitan
7 Nama7 52,98 Sedikit Kesulitan 53 Sedikit Kesulitan 52,26 Sedikit Kesulitan 52,74 Sedikit Kesulitan
8 Nama8 41,07 Sedikit Kesulitan 42 Sedikit Kesulitan 42,26 Sedikit Kesulitan 41,87 Sedikit Kesulitan
9 Nama9 47,86 Sedikit Kesulitan 48 Sedikit Kesulitan 72,14 Kesulitan 55,91 Sedikit Kesulitan
10 Nama10 59,17 Sedikit Kesulitan 67 Kesulitan 62,86 Kesulitan 62,94 Kesulitan
11 Nama11 49,76 Sedikit Kesulitan 50 Sedikit Kesulitan 49,76 Sedikit Kesulitan 49,76 Sedikit Kesulitan
12 Nama12 59,40 Sedikit Kesulitan 59 Sedikit Kesulitan 59,40 Sedikit Kesulitan 59,40 Sedikit Kesulitan
13 Nama13 44,17 Sedikit Kesulitan 50 Sedikit Kesulitan 69,40 Kesulitan 54,40 Sedikit Kesulitan
14 Nama14 63,45 Kesulitan 60 Sedikit Kesulitan 70,71 Kesulitan 64,68 Kesulitan
15 Nama15 58,81 Sedikit Kesulitan 50 Sedikit Kesulitan 52,62 Sedikit Kesulitan 53,89 Sedikit Kesulitan
16 Nama16 63,69 Kesulitan 59 Sedikit Kesulitan 59,17 Sedikit Kesulitan 60,67 Kesulitan
17 Nama17 50,60 Sedikit Kesulitan 39 Tidak Kesulitan 25,00 Tidak Kesulitan 38,06 Tidak Kesulitan
18 Nama18 52,26 Sedikit Kesulitan 62 Kesulitan 61,55 Kesulitan 58,45 Sedikit Kesulitan
159
Pertemuan ke-
Pertemuan Nilai
I II III Kriteria
Ke- Akhir
No. Nama Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori
19 Nama19 56,55 Sedikit Kesulitan 46 Sedikit Kesulitan 56,67 Sedikit Kesulitan 53,13 Sedikit Kesulitan
20 Nama20 52,98 Sedikit Kesulitan 55 Sedikit Kesulitan 46,55 Sedikit Kesulitan 51,43 Sedikit Kesulitan
21 Nama21 51,19 Sedikit Kesulitan 45 Sedikit Kesulitan 45,24 Sedikit Kesulitan 47,22 Sedikit Kesulitan
22 Nama22 51,90 Sedikit Kesulitan 54 Sedikit Kesulitan 50,71 Sedikit Kesulitan 52,22 Sedikit Kesulitan
23 Nama23 51,19 Sedikit Kesulitan 58 Sedikit Kesulitan 59,64 Sedikit Kesulitan 56,39 Sedikit Kesulitan
24 Nama24 60,71 Kesulitan 61 Kesulitan 60,71 Kesulitan 60,71 Kesulitan
25 Nama25 60,71 Kesulitan 64 Kesulitan 64,17 Kesulitan 63,02 Kesulitan
26 Nama26 47,86 Sedikit Kesulitan 73 Kesulitan 59,05 Sedikit Kesulitan 60,04 Kesulitan
27 Nama27 55,83 Sedikit Kesulitan 51 Sedikit Kesulitan 40,95 Sedikit Kesulitan 49,25 Sedikit Kesulitan
28 Nama28 49,05 Sedikit Kesulitan 44 Sedikit Kesulitan 43,69 Sedikit Kesulitan 45,48 Sedikit Kesulitan
29 Nama29 38,33 Tidak Kesulitan 29 Tidak Kesulitan 29,05 Tidak Kesulitan 32,14 Tidak Kesulitan
30 Nama30 38,33 Tidak Kesulitan 56 Sedikit Kesulitan 56,90 Sedikit Kesulitan 50,48 Sedikit Kesulitan
31 Nama31 58,10 Sedikit Kesulitan 58 Sedikit Kesulitan 58,10 Sedikit Kesulitan 58,10 Sedikit Kesulitan
32 Nama32 52,74 Sedikit Kesulitan 61 Kesulitan 60,71 Kesulitan 58,06 Sedikit Kesulitan
33 Nama33 47,86 Sedikit Kesulitan 59 Sedikit Kesulitan 59,05 Sedikit Kesulitan 55,32 Sedikit Kesulitan
34 Nama34 47,86 Sedikit Kesulitan 53 Sedikit Kesulitan 56,67 Sedikit Kesulitan 52,54 Sedikit Kesulitan
35 Nama35 56,07 Sedikit Kesulitan 67 Kesulitan 66,79 Kesulitan 63,21 Kesulitan
36 Nama36 48,93 Sedikit Kesulitan 49 Sedikit Kesulitan 32,38 Tidak Kesulitan 43,41 Sedikit Kesulitan
Rata-rata 52,40 Sedikit Kesulitan 54,30 Sedikit Kesulitan 53,99 Sedikit Kesulitan 53,56 Sedikit Kesulitan
160
Lampiran 26. Tabel Kategori ECL
Indikator Pertemuan ke-I Pertemuan ke-II Pertemuan ke-III Nilai Akhir
Penyampaian materi oleh guru 56,39 58,61 57,50 57,50
1. A sesuai Kompetensi Dasar dan
Indikator Sedikit Kesulitan Sedikit Kesulitan Sedikit Kesulitan Sedikit Kesulitan
Penyampaian materi oleh guru 49,58 55,00 52,50 52,36
1. B dengan berpedoman pada RPP
Sedikit Kesulitan Sedikit Kesulitan Sedikit Kesulitan Sedikit Kesulitan
Penyampaian materi oleh guru 49,88 52,89 54,86 52,55
2. A dengan memberikan contoh-
contoh dan latihan soal Sedikit Kesulitan Sedikit Kesulitan Sedikit Kesulitan Sedikit Kesulitan
Guru memberikan kesempatan 56,94 49,77 51,16 52,62
2. B siswa untuk bertanya dan
mengemukakan pendapatnya Sedikit Kesulitan Sedikit Kesulitan Sedikit Kesulitan Sedikit Kesulitan
Guru menggunakan metode 45,14 47,57 48,15 46,95
2. C diskusi dan presentase Sedikit Kesulitan Sedikit Kesulitan Sedikit Kesulitan Sedikit Kesulitan
Guru menyampaikan materi 49,44 54,58 53,61 52,55
dengan menggunakan
3. A
powerpoint disertai dengan Sedikit Kesulitan Sedikit Kesulitan Sedikit Kesulitan Sedikit Kesulitan
tulisan, warna dan gambar
Guru memberikan LKS dengan 59,44 61,67 60,14 60,42
3. B tampilan yang menarik Sedikit Kesulitan Kesulitan Kesulitan Kesulitan
52,40 54,30 53,99 53,56
Rata-rata
Sedikit Kesulitan Sedikit Kesulitan Sedikit Kesulitan Sedikit Kesulitan
161
Lampiran 27. Tabel Data Sebaran Indikator 1. A.
Kategori Pertemuan Ke-I Pertemuan Ke-II Pertemuan Ke-III Nilai Akhir
2,78 2,78 5.56 2,78
Sangat Kesulitan
Sebagian Kecil Sebagian Kecil Hampir Seluruhnya Sebagian Kecil
55,56 44,44 36,11 45,37
Kesulitan
Sebagian Besar Hampir Separuhnya Hampir Separuhnya Hampir Separuhnya
33,33 50,00 50,00 44,44
Sedikit Kesulitan
Hampir Separuhnya Separuhnya Separuhnya Hampir Separuhnya
8,33 2,78 8,33 6,48
Tidak Kesulitan
Sebagian Kecil Sebagian Kecil Sebagian Kecil Sebagian Kecil
0,00 0,00 0,00 0,00
Sangat Tidak Kesulitan
Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
162
Lampiran 28. Tabel Data Sebaran Indikator 1. B
Kategori Pertemuan Ke-I Pertemuan Ke-II Pertemuan Ke-III Nilai Akhir
2,78 2,78 0,00 1,85
Sangat Kesulitan
Sebagian Kecil Sebagian Kecil Tidak Ada Sebagian Kecil
13,89 41,67 38,89 31,48
Kesulitan
Sebagian Kecil Hampir Separuhnya Hampir Separuhnya Hampir Separuhnya
58,33 50,00 52,78 53,70
Sedikit Kesulitan
Sebagian Besar Separuhnya Sebagian Besar Sebagian Besar
25,00 5,56 8,33 12,96
Tidak Kesulitan
Sebagian Kecil Sebagian Kecil Sebagian Kecil Sebagian Kecil
0,00 0,00 0,00 0,00
Sangat Tidak Kesulitan
Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
163
Lampiran 29. Tabel Data Sebaran Indikator 2. A
Kategori Pertemuan Ke-I Pertemuan Ke-II Pertemuan Ke-III Nilai Akhir
0 0,00 0,00 0,00
Sangat Kesulitan
Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
8,33 19,44 36,11 21,29
Kesulitan
Sebagian Kecil Sebagian Kecil Hampir Separuhnya Sebagian Kecil
86,11 75,00 50,00 70,37
Sedikit Kesulitan
Hampir Seluruhnya Sebagian Besar Separuhnya Sebagian Besar
5,56 5,56 13,89 8,34
Tidak Kesulitan
Sebagian Kecil Sebagian Kecil Sebagian Kecil Sebagian Kecil
0,00 0,00 0,00 0,00
Sangat Tidak Kesulitan
Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
164
Lampiran 30. Tabel Data Sebaran Indikator 2. B
Kategori Pertemuan Ke-I Pertemuan Ke-II Pertemuan Ke-III Nilai Akhir
0,00 0,00 2,78 0,93
Sangat Kesulitan
Tidak Ada Tidak Ada Sebagian Kecil Tidak Ada
19,44 5,56 5,56 10,19
Kesulitan
Sebagian Kecil Sebagian Kecil Sebagian Kecil Sebagian Kecil
80,56 80,56 77,78 79,63
Sedikit Kesulitan
Hampir Seluruhnya Hampir Seluruhnya Hampir Seluruhnya Hampir Seluruhnya
0,00 13,89 13,89 9,26
Tidak Kesulitan
Tidak Ada Sebagian Kecil Sebagian Kecil Sebagian Kecil
0,00 0,00 0,00 0,00
Sangat Tidak Kesulitan
Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
165
Lampiran 31. Tabel Data Sebaran Indikator 2. C
Kategori Pertemuan Ke-I Pertemuan Ke-II Pertemuan Ke-III Nilai Akhir
0,00 0,00 0,00 0,00
Sangat Kesulitan
Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
11.11 13,89 16,67 15,28
Kesulitan
Hampir Seluruhnya Sebagian Kecil Sebagian Kecil Sebagian Kecil
41.67 58,33 58,33 58,33
Sedikit Kesulitan
Hampir Seluruhnya Sebagian Besar Sebagian Besar Sebagian Besar
47.22 27,78 25,00 26,39
Tidak Kesulitan
Hampir Seluruhnya Hampir Separuhnya Sebagian Kecil Hampir Separuhnya
0,00 0,00 0,00 0,00
Sangat Tidak Kesulitan
Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
166
Lampiran 32. Tabel Data Sebaran Indikator 3. A
Kategori Pertemuan Ke-I Pertemuan Ke-II Pertemuan Ke-III Nilai Akhir
0,00 0,00 0,00 0,00
Sangat Kesulitan
Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
27,78 52.78 47,22 37,50
Kesulitan
Hampir Separuhnya Hampir Seluruhnya Hampir Separuhnya Hampir Separuhnya
44,44 33,33 38.89 38,89
Sedikit Kesulitan
Hampir Separuhnya Hampir Separuhnya Hampir Seluruhnya Hampir Separuhnya
27,78 13,89 13,89 18,52
Tidak Kesulitan
Hampir Separuhnya Sebagian Kecil Sebagian Kecil Sebagian Kecil
0,00 0,00 0,00 0,00
Sangat Tidak Kesulitan
Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
167
Lampiran 33. TABEL DATA SEBARAN INDIKATOR 3. B
Kategori Pertemuan Ke-I Pertemuan Ke-II Pertemuan Ke-III Nilai Akhir
5,56 8.33 8,33 6,95
Sangat Kesulitan
Sebagian Kecil Hampir Seluruhnya Sebagian Kecil Sebagian Kecil
44,44 55,56 58.33 50,00
Kesulitan
Hampir Separuhnya Sebagian Besar Hampir Seluruhnya Separuhnya
50,00 33.33 25,00 37,50
Sedikit Kesulitan
Separuhnya Hampir Seluruhnya Sebagian Kecil Hampir Separuhnya
0,00 2,78 8.33 1,39
Tidak Kesulitan
Tidak Ada Sebagian Kecil Hampir Seluruhnya Sebagian Kecil
0,00 0,00 0,00 0,00
Sangat Tidak Kesulitan
Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
168
169
Lampiran 34. Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Pertemuan I
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU
Langkah Model
No Aspek Observasi Ya Tidak
Pembelajaran
Mengucapkan salam √
Meminta ketua kelas memimpin berdoa √
Menanyakan presensi siswa √
Mempersiapkan siswa untuk belajar
1 Pendahuluan dengan memberikan motivasi, apersepsi, √
judul dan topik kepada siswa
170
Langkah Model
No Aspek Observasi Ya Tidak
Pembelajaran
Meminta siswa untuk menguji gagasan
yang telah diperoleh dengan aktivitas √
penyelidikan.
Memberikan jawaban terkait gambar di
√
awal pembelajaran
Fase IV
Mengkonfron-
tasikan
Memberikan tantangan kepada siswa √
kepercayaan
(menimbulkan
konflik kognitif)
Fase V
Mengakomodasi Mengarahkan siswa mengumpulkan
√
konsep-konsep informasi
171
Langkah Model
No Aspek Observasi Ya Tidak
Pembelajaran
Memberikan informasi kepada siswa
mengenai topik atau materi yang nantinya √
akan dibahas pada pertemuan selanjutnya
Mengakhiri pelajaran dan mengucapkan
√
salam
Keterangan:
Ya = Kegiatan pembelajaran terlaksana skor satu (1)
Tidak = kegiatan pembelajaran tidak terlaksana skor nol (0)
Perhitungan:
skor yang diperoleh
Nilai aktivitas guru = jumlah skor maksimum ×100%
24
= 28 ×100%
= 85,7%
Observer
172
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU
Langkah Model
No Aspek Observasi Ya Tidak
Pembelajaran
Mengucapkan salam √
Meminta ketua kelas memimpin berdoa √
Menanyakan presensi siswa √
Mempersiapkan siswa untuk belajar
1 Pendahuluan dengan memberikan motivasi, apersepsi, √
judul dan topik kepada siswa
173
Langkah Model
No Aspek Observasi Ya Tidak
Pembelajaran
Meminta siswa untuk menguji gagasan
yang telah diperoleh dengan aktivitas √
penyelidikan.
Memberikan jawaban terkait gambar di
√
awal pembelajaran
Fase IV
Mengkonfron-
tasikan
Memberikan tantangan kepada siswa √
kepercayaan
(menimbulkan
konflik kognitif)
Fase V
Mengakomodasi Mengarahkan siswa mengumpulkan
√
konsep-konsep informasi
174
Langkah Model
No Aspek Observasi Ya Tidak
Pembelajaran
Memberikan informasi kepada siswa
mengenai topik atau materi yang nantinya √
akan dibahas pada pertemuan selanjutnya
Mengakhiri pelajaran dan mengucapkan
√
salam
Keterangan:
Ya = Kegiatan pembelajaran terlaksana skor satu (1)
Tidak = kegiatan pembelajaran tidak terlaksana skor nol (0)
Perhitungan:
skor yang diperoleh
Nilai aktivitas guru = jumlah skor maksimum ×100%
24
= 28 ×100%
= 85,7%
Observer
NIM. 1305025028
175
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU
Langkah Model
No Aspek Observasi Ya Tidak
Pembelajaran
Mengucapkan salam √
Meminta ketua kelas memimpin berdoa √
Menanyakan presensi siswa √
Mempersiapkan siswa untuk belajar
1 Pendahuluan dengan memberikan motivasi, apersepsi, √
judul dan topik kepada siswa
176
Langkah Model
No Aspek Observasi Ya Tidak
Pembelajaran
Meminta siswa untuk menguji gagasan
yang telah diperoleh dengan aktivitas √
penyelidikan.
Memberikan jawaban terkait gambar di
√
awal pembelajaran
Fase IV
Mengkonfron-
tasikan
Memberikan tantangan kepada siswa √
kepercayaan
(menimbulkan
konflik kognitif)
Fase V
Mengakomodasi Mengarahkan siswa mengumpulkan
√
konsep-konsep informasi
177
Langkah Model
No Aspek Observasi Ya Tidak
Pembelajaran
Memberikan informasi kepada siswa
mengenai topik atau materi yang nantinya √
akan dibahas pada pertemuan selanjutnya
Mengakhiri pelajaran dan mengucapkan
√
salam
Keterangan:
Ya = Kegiatan pembelajaran terlaksana skor satu (1)
Tidak = kegiatan pembelajaran tidak terlaksana skor nol (0)
Perhitungan:
skor yang diperoleh
Nilai aktivitas guru = jumlah skor maksimum ×100%
24
= 28 ×100%
= 85,7%
Observer
178
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA
pembelajaran berlangsung.
Langkah Model
Pembelajaran
No Aspek Observasi 1 2 3 4 5
Perubahan
Konseptual
Menjawab salam √
Berdoa bersama √
Mengisi daftar hadir √
Mempersiapkan alat tulis,
1 Pendahuluan mendengarkan motivasi guru,
√
mendengarkan apersepsi, judul dan
topik pembelajaran
Mendengarkan tujuan pembelajaran
√
yang disampaikan guru
Duduk sesuai anggota kelompok √
Fase I Menerima LKS dari guru √
Menyampaikan mengamati gambar yang telah
√
konteks ditampilkan oleh guru
Menjawab pertanyaan guru dan
mengungkapkan pertanyaan yang
√
Fase II berkaitan dengan gambar yang
Menetapkan ditampilkan dislide
2.
hasil atau posisi Membuat hipotesa/dugaan sementara
dari pertanyaan yang telah diajukan √
siswa
FASE III Berdiskusi dengan kelompoknya
Mengekspose masing-masing untuk mengemukakan
√
kepercayaan konsep awal atau jawaban sementara
dari pertanyaan yang dibuat oleh siswa
179
Langkah Model
Pembelajaran
No Aspek Observasi 1 2 3 4 5
Perubahan
Konseptual
Menguji gagasan yang telah diperoleh
√
dengan aktivitas penyelidikan
Mendengarkan jawaban dari guru √
Fase IV
Mengkonfron- Membuka buku pelajaran sebagai
tasikan sumber informasi untuk mencari
√
kepercayaan jawaban dari tantangan yang ada.
(menimbulkan
konflik kognitif)
Fase V
Mengumpulkan informasi untuk
Mengakomodasi
memahami komposisi dan cara √
konsep-konsep
pembuatan larutan penyangga
Memperluas konsep dengan menjawab
pertanyaan yang ada di LKS dan √
Fase VI diskusi antar kelompok
Memperluas Mempresentasikan hasil diskusinya √
konsep-konsep
Bertanya kepada kelompok yang
√
presentasi
Mencatat penegasan materi dan
FASE VII memperhatikan penjelasan guru √
Penyelesaian melalui powerpoint.
(pengujian mengaplikasikan konsep baru atau
masalah) mengajukan pertanyaan dalam diskusi √
kelas.
mengerjakan LKS √
FASE VIII
Evaluasi
Bertanya mengenai materi yang belum
√
dipahami
Menyimak jawaban dari guru √
Megumpulkan LKS √
Mengisi kuisioner √
Mengerjakan soal posttest √
Mendengarkan informasi dari guru
3 Penutup
mengenai topik atau materi yang
√
nantinya akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya
Menjawab salam √
180
Keterangan:
Perhitungan:
111
= 140 ×100%
= 79,3%
Observer
NIM. 1305025028
181
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA
pembelajaran berlangsung.
Langkah Model
Pembelajaran
No Aspek Observasi 1 2 3 4 5
Perubahan
Konseptual
Menjawab salam √
Berdoa bersama √
Mengisi daftar hadir √
Mempersiapkan alat tulis,
1 Pendahuluan mendengarkan motivasi guru,
√
mendengarkan apersepsi, judul dan
topik pembelajaran
Mendengarkan tujuan pembelajaran
√
yang disampaikan guru
Duduk sesuai anggota kelompok √
Fase I Menerima LKS dari guru √
Menyampaikan mengamati gambar yang telah
√
konteks ditampilkan oleh guru
Menjawab pertanyaan guru dan
mengungkapkan pertanyaan yang
√
Fase II berkaitan dengan gambar yang
Menetapkan ditampilkan dislide
2.
hasil atau posisi Membuat hipotesa/dugaan sementara
dari pertanyaan yang telah diajukan √
siswa
FASE III Berdiskusi dengan kelompoknya
Mengekspose masing-masing untuk mengemukakan
√
kepercayaan konsep awal atau jawaban sementara
dari pertanyaan yang dibuat oleh siswa
182
Langkah Model
Pembelajaran
No Aspek Observasi 1 2 3 4 5
Perubahan
Konseptual
Menguji gagasan yang telah diperoleh
√
dengan aktivitas penyelidikan
Mendengarkan jawaban dari guru √
Fase IV
Mengkonfron- Membuka buku pelajaran sebagai
tasikan sumber informasi untuk mencari
√
kepercayaan jawaban dari tantangan yang ada.
(menimbulkan
konflik kognitif)
Fase V
Mengumpulkan informasi untuk
Mengakomodasi
memahami komposisi dan cara √
konsep-konsep
pembuatan larutan penyangga
Memperluas konsep dengan menjawab
pertanyaan yang ada di LKS dan √
Fase VI diskusi antar kelompok
Memperluas Mempresentasikan hasil diskusinya √
konsep-konsep
Bertanya kepada kelompok yang
√
presentasi
Mencatat penegasan materi dan
FASE VII memperhatikan penjelasan guru √
Penyelesaian melalui powerpoint.
(pengujian mengaplikasikan konsep baru atau
masalah) mengajukan pertanyaan dalam diskusi √
kelas.
mengerjakan LKS √
FASE VIII
Evaluasi
Bertanya mengenai materi yang belum
√
dipahami
Menyimak jawaban dari guru √
Megumpulkan LKS √
Mengisi kuisioner √
Mengerjakan soal posttest √
Mendengarkan informasi dari guru
3 Penutup
mengenai topik atau materi yang
√
nantinya akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya
Menjawab salam √
183
Keterangan:
Perhitungan:
112
= 140 ×100%
= 80%
Observer
NIM. 1305025047
184
Lampiran 35. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara
184
185
3. Apakah anda merasa terbebani dengan pemberian soal yang banyak dari guru saat
pembelajaran?
Jawaban:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
7. Bagaimana waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal di lks? Cukup atau
kurang?
Jawaban:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
9. Bagaimana waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal posttest? Cukup atau
kurang?
Jawaban:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
187
10. Apakah soal postest yang diberikan guru termasuk mudah/sedang/sulit untuk
dikerjakan?
Jawaban:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
11. Apakah pada proses diskusi kelompok yang anda lakukan dapat membantu anda
memahami materi?
Jawaban:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
12. Apakah anda sering bertanya kepada teman saat mengerjakan soal-soal yang
diberikan?
Jawaban:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
188