SD INPRES PEOT
KECAMATAN BORONG
KABUPTEN MANGGARAI TIMUR
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
LEMBAR PENGESAHAN
Dengan Judul :
penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Pembelajaran ini dapat diselesaikan
dengan baik.
Dalam penyusunan laporan ini, tentunya tidak terlepas bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini perlu saya sampaikan ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu baik secara spiritual maupun material hingga
Peneliti menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu peneliti
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pembaca untuk modal
penulisan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi penulis di masa yang akan datang.
Peneliti berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi Bapak/Ibu Guru khususnya untuk
bahan kajian dalam peningkatan pembelajaran dan bagi dunia pendidikan umumnya untuk
Peot ,
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN......................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu tugas guru adalah mengajar, hal ini akan menyebabkan adanya tuntutan
kepada setiap guru untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana seharusnya mengajar?
Dengan kata lain setiap guru dituntut untuk memiliki kompetensi mengajar. Guru akan
memiliki kompetensi mengajar jika guru paling tidak memiliki pemahaman dan
habisnya, seorang guru yang sudah berupaya dalam melaksanakan proses belajar
hasil belajar terkadang tidak mendapatkan hasil yang maksimal seperti yang diharapkan.
Dalam proses pembelajaran guru sering menemui masalah yaitu hasil belajar yang tidak
sesuai dengan tujuan yang diharapkan sehingga guru berupaya untuk memperbaiki
(Wardhani, 2005).
secara klasikal siswa hanya 40%, hal tersebut sangat jauh jika dibandingkan dengan
standar minimum yaitu 75%. Sehubungan dengan masalah tersebut peneliti ingin
teman sejawat, hasil diskusi peneliti dengan teman sejawat, maka diketahui faktor
- Guru tidak pernah memberikan dorongan semangat berupa pujian kepada siswa
judul “Peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas
II melalui metode diskusi kelompok SDI Peot Borong Kabupaten Manggarai Timur.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Perbaikan
hanya untuk menyampaikan informasi kepada para siswa, hal ini bertujuan untuk
keterampilan menafsirkan.
- Mengembangkan sifat positif terhadap sekolah. Para guru dan bidang studi yang
dipelajari.
pengelolaan pembelajaran, khususnya guru kelas II, yaitu penelitian tindakan kelas
tentang peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia ini
Penelitian ini akan dapat bermanfaat untuk tambahan bekal pengalaman sebagai
2. Bagi Guru
berfikir inovatif dan kreatif dalam pendidikan ke depan. Terutama dalam memperkaya
bekal berimprovisasi dalam pembelajaran yang penuh kreatif yang pada akhirnya akan
3. Bagi Siswa
Metode diskusi kelompok ini dapat memberi motivasi belajar yang lebih baik,
4. Bagi Sekolah
Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah itu sendiri dalam rangka
perbaikan pembelajaran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Metode ini sering digunakan dalam pembelajaran kelompok atau kerja kelompok
yang didalamnya melibatkan beberapa orang siswa untuk menyelesaikan pekerjaan atau
tugas atau permasalahan. Sering pula metode ini disebut sebagai salah satu metode yang
mengajar yang dalam pembahasan dan penyajian materinya melalui suatu problema atau
pertanyaan yang harus diselesaikan berdasarkan pendapat atau keputusan secara bersama.
Kegiatan diskusi dapat dilaksanakan dalam kelompok kecil (3-7 peserta), kelompok sedang
(8-12 peserta), kelompok besar (13-40 peserta) ataupun diskusi kelas.Diskusi pada
kelompok kecil lebih efektif disbanding dengan kelompok besar dan kelas. Kegiatan
diskusi dipimpin oleh seorang ketua atau moderator untuk mengatur pembicaraan cara
mencapai target.
suatu kegiatan sejauh orang membicarakan secara bersama-sama melalui tukar pendapat
suatu topic atau maslaah untuk mencari jawaban berdasarkan semua fakta yang
memungkinkan.
Metode diskusi juga diartikan sebagai suatu cara penguasaan isi pelajaran melalui
wahana tukar pendapat berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh guna
kegiatan belajar mengajar yang membicarakan suatu topik atau masalah yang dilakukan
oleh dua orang atau lebih, dimana orang - orang yang berbicara memiliki perhatian yang
sama terhadap topik atau masalah yang menjadi pokok pembicaraan sehingga mendapat
b. Mengembangkan sikap positif terhadap sekolah, guru dan bidang studi yang dipelajari.
c. Mengembangkan kemampuan memecahkan maslah dan konsep diri yang lebih positif.
Prosedur pemakaian metode diskusi secara umum terbagi menjadi tiga tahapan,
1. Pemilihan topic diskusi yaitu suatu kegiatan yang dimaksudkan untuk menentukan topic
diskusi untuk melakukannya guru atau siswa menggunakan tujuan yang ingin dicapai serta
4. Mengorganisasikan para siswa dan informasi kelas sesuai dengan jenis diskusi
Selama pertemuan diskusi dilaksanakan, kegiatan yang harus dilaksanakan oleh guru dan
siswa adalah:
1. Guru memberikan penjelasan tentang tujuan diskusi, topik diskusi dan kegiatan diskusi
1. Membuat catatan tentagn gagasan-gagasan yang belum ditanggapi dan kesulitan yang
2. Mengevaluasi diskusi dari berbagai dimensi dan mengumpulkan evaluasi dari para siswa
D. Pemahaman Konsep
Menurut Rosser (dalam Dahar, 1989:80), konsep adalah suatu Abstraksi yang
mewakili satu kelas objek, kejadian, kegiatan atau hubungan yang memiliki atribut yang
sama. Konsep merupakan abstraksi yang berdasarkan pengalaman. Bell (1995) dalam Nono
menyatakan konsep sebagai kontruk mental dari seorang yang ditandai oleh satu atau lebih
kata menyatakan konsep khusus. Dimensi kedua menyatakan konsep sebagai pengertian
yang diterima secara social.Pendidikan di sekolah diarahkan untuk belajar konsep dan
yang terorganisir.
dan tentunya antara definisi yang satu dengan definisi yang lain tidak identic. Sebagai
contoh: konsep adalah kumpulan stimulus (benda, peristiwa, dll)yang mempunyai ciri
sama.
Dari uraian tentang definisi konsep tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk
menguasai konsep seseorang harus mampu membedakan antara benda yang satu dengan
benda yang lain, peristiwa yang satu dengan yang lainnya. Seperti yang dikemukakan oleh
Betapa pentingnya memahami konsep bagi kita dapat dilihat dari dicantumkannya
pemahaman dan penerapan konsep di dalam setiap jenjang strata pendidikan.Seperti yang
dikatakan oleh Briggs, Gagne, dan Wagner (1988) konsep adalah kemampuan yang
memungkinkan manusia dapat berbuat sesuatu. Ini dapat diartikan bahwa tanpa menguasai
konsep bidang studi tertentu, manusia tidak akan dapat berbuat banyak, dan mungkin
A. Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan peneliti dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas ini
selama 2 siklus, yaitu pada tanggal 16 Oktober 2019 Siklus 1) dan 23 Oktober 2019 (Siklus
2).
3. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang diteliti adalah Bahasa Indonesia dengan pokok bahasan
4. Jumlah Siswa
Jumlah siswa SD Inpres Peot Kelas II berjumlah 22 siswa, terdiri dari 10 siswa
5. Karakteristik Siswa
Latar belakang ekonomi sebagian besar siswa berasal dari keluarga kurang mampu,
pendidikan orang tua pada aumumnya hanya sebatas lulus Sekolah Dasar (SD), hal ini
(sekolah).
B. Deskripsi Per Siklus
tindakan kelas ini dilaksanakan 2 siklus untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dimana
merupakan satu siklus dalam sebuah penelitian tindakan kelas yang digambarkan dengan
Rencana
Refleksi
Tindakan/Observasi
Tindakan/Observasi
Refleksi
Perbaikan Rencana
Perbaikan Rencana
Gambar 3.1 Spiral Penelitian Tindakan Kelas Model Hopkins
Gambar 3.1 dapat terlihat bahwa Pelaksanaan siklus dalam penelitian tindakan
kelas ini dapat akan terus berputar dan berlanjut hingga tujuan penelitian tercapai.
Penelitian ini dibatasi dalam 2 siklus dengan rincian siklus 1 merupakan siklus yang harus
dilakukan oleh peneliti. Siklus 2 dilakukan dengan asumsi apabila siklus 1 tidak berhasil,
maka akan diperbaiki pada siklus 2. Apabila pada siklus 1 sudah berhasil, maka siklus 2
a. Planning (perencanaan)
b. Acting (pelaksanaan)
c. Observasing (observasi/pengamatan)
Hal yang diamati oleh peneliti saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung
antara lain:
d. Reflecting (refleksi)
Kelas pada siklus 1 telah dicapai siswa sesuai harapan peneliti sehingga penelitian ini dapat
Siklus 2
a. Planning (perencanaan)
b. Acting (pelaksanaan)
- Tiap-tiap kelompok mendeskripsikan benda, binatang dan tumbuhan yang telah diamati
c. Observasing (observasi/pengamatan)
Hal-hal yang diamati oleh peneliti saat proses kegiatan belajar mengajar
d. Reflecting (refleksi)
Pada siklus 2 peneliti berharap bahwa hasil yang telah dicapai oleh siswa sesuai
harapan peneliti akan melakukan penelitian sehingga penelitian dapat dihentikan karena
Indonesia kelas II tentang mendeskripsikan benda dan kemajuan yang dicapai dalam
Nilai
Nilai
Nilai perb
N perbaik
Nama Siswa sebelum aikan
o an
perbaikan siklus
siklus 2
1
Benediktus
1 K. Dasmara 30 50 60
Chrismastio
2 Nazar D'janggu 30 50 70
Faustina
3 Astika Jehadur 40 50 80
Francesco
4 Januario Jufan 20 35 60
Fransiska
5 Apriliani Umbut 50 60 75
Irenius
6 Difo Jul 50 50 80
Marco
7 Cleon Atmaja 55 65 80
Margaret
8 Queen Rumat 45 50 80
Maria
9 Afriani Susanti 55 65 90
Michaelis
0 Jason Djegaut 45 45 75
Oktaviani
1 Chelsi Jeminu 70 70 100
Pedro
2 Kuano Ragut 70 75 100
Richardo
3 RosariAde Sirmino 35 40 60
Rosari
4 Edela Kasman 40 70 80
Stefania
5 Hugelin Wea 40 60 70
Veronika
6 Yuliani Cahaya Cinta Isa 85 90 95
Yakobus
7 Bayu Paut 40 70 70
Yohana
8 Kiara Simbung 45 45 75
Aflipus
9 Jiko Dasmara 50 60 80
Alviano
0 Papu 70 70 100
Maria
1 Sania Nona 35 40 60
Yosef
2 Mario Waju 40 70 80
Chrismastio
3 Nazar D'janggu 40 60 70
Faustina
4 Astika Jehadur 85 90 95
Francesco
5 Januario Jufan 40 70 70
Jumlah 1205 1500 1955
Rata-rata 48,2 60 78,2
Pada tabel di atas diketahui bahwa nilai rata-rata sebelum perbaikan 48,2 berarti
masih jauh dari hasil yang diharapkan. Dengan kata lain penelitian belum berhasil dalam
siklus 1 sudah ada peningkatan dengan nilai rata-rata 60. Namun dengan nilai rata-rata itu
masih dirasakan bagi peneliti belum memuaskan karena masih ada beberapa siswa yang
nilainya dibawah KKM. Karena peneliti melakukan perbaikan pembelajaran lagi pada
siklus 2 sudah lebih banyak mengalami peningkatan pada siklus 1 dan nilai rata-rata 78,2.
Dari tabel tersebut dapat diketahui sebelum perbaikan pembelajaran nilai siswa
sangat rendah dengan nilai 48,2 setelah diadakan perbaikan pembelajaran pada siklus 1
nilai rata-rata meningkat menjadi 60 tetapi peneliti masih ingin nilai yang lebih baik lagi
yang sesuai dengan harapan. Akhirnya peneliti mengadakan perbaikan pembelajaran pada
siklus 2 dan dari siklus 2 ini diperoleh nilai jauh diatas standart dan sesuai, dengan nilai
Peningkatan hasil belajar mulai dari sebelum perbaikan, peningkatan pada siklus
1 dan perbaikan pada siklus 2 tidak lepas dari bantuan teman sejawat yang telah memberi
bertanya kepada siswa, dengan demikian siswa lebih mudah untuk memahami materi
yang diajarkan.
BAB V
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama 2 siklus, maka dapat diambil
hari dapat memudahkan siswa untuk memahami dan menerima materi yang diajarkan.
b. Dengan metode diskusi kelompok siswa lebih bersemangat dan dapat berperan aktif dalam
kelas
c.Penggunaan system PAKEM dalam pembelajaran dapat menarik perhatian siswa sehingga
siswa merasa senang terhadap pelajaran yang kaitannya dapat meningkatkan pemahaman
5.2 Saran
hendaknya guru harus mampu memilih dan menerapkan strategi mengajar yang tepat dan
menyenangkan agar siswa lebih tertarik sehingga pelajaran akan mudah diserap dan dipahami
dengan baik dan yang lebih penting tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Lorong, Jhonny dan Asy Ari. 2003. Bahasa Indonesia Bahasaku 2a. Semarang: Aneka Ilmu
Tim Komunikatif. (2002). Aku Bangga Bahasa Indonesia 2a. Semarang:Aneka Ilmu.
Lampiran 1
A. STANDAR KOMPETENSI
Mengungkapkan secara lisan beberapa informasi dengan mendeskripsikan benda dan
cerita.
B. KOMPETENSI DASAR
Mendeskripsikan tumbuhan dan binatang di sekitar kita sesuai ciri-cirinya dalam
menggunakan kalimat yang mudah dipahami orang lain.
C. INDIKATOR
Mendeskripsikan ciri-ciri bendah oleh seseorang teman kemudian ditebak.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat mendeskripsikan benda.
E. TUJUAN PERBAIKAN
1. Siswa mendiskusikan ciri-ciri binatang atau tumbuhan dan mampu menyimpulkan
2. Siswa dapat mendeskripsikan ciri-ciri benda.
F. MATERI POKOK
Mendeskripsikan benda
G. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi kelompok
4. Penugasan
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
a. Kegiatan Awal (15 menit)
1. Guru mengucapkan salam.
2. Guru mengkondisikan siswa untuk melakukan diskusi.
3. Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa.
“Bentukku bulat, dalam tubuhku banyak bijinya, kalau dibelah warnaku merah dan banyak
airnya, siapakah aku?”
b. Kegiatan Inti (45 menit)
1. Tiap kelompok diajak keluar mengamati tumbuhan yang ada di lingkungan sekolah
2. Dengan membaca petunjuk LKS siswa melakukan diskusi dan pengamatan
3. Tiap kelompok mendiskusikan ciri-ciri tumbuhan dan binatang secara rinci dengan kalimat
runtut
4. Siswa menuliskan hasil diskusi pada lembar pengamatan
5. Perwakilan kelompok melaporkan hasilnya di depan kelas
6. Guru memberikan tes akhir siklus 1
c. Kegiatan Akhir (10 menit)
1. Guru melakukan evaluasi dan refleksi
2. Tindak lanjut (pemberian PR).
J. PENILAIAN
1. Awal : -
2 Proses : Mengamati keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dan
memberikan tanggapan.
3. `Akhir : Tes tulis (terlampir)
16 Oktober 2019
Guru Kelas
Lampiran 2
A. STANDAR KOMPETENSI
Mengungkapkan secara lisan beberapa informasi dengan mendeskripsikan benda dan
cerita.
B. KOMPETENSI DASAR
Mendeskripsikan tumbuhan dan binatang di sekitar kita sesuai ciri-cirinya dalam
menggunakan kalimat yang mudah dipahami orang lain.
C. INDIKATOR
Mendeskripsikan ciri-ciri bendah oleh seseorang teman kemudian ditebak.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat mendeskripsikan benda.
E. TUJUAN PERBAIKAN
1. Siswa mendiskusikan ciri-ciri binatang atau tumbuhan dan mampu menyimpulkan
2. Siswa dapat mendeskripsikan ciri-ciri benda.
F. MATERI POKOK
Mendeskripsikan benda
G. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi kelompok
4. Penugasan
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
a. Kegiatan Awal (15 menit)
1. Guru mengucapkan salam.
2. Siswa diajak menyanyikan lagu “Kucingku”
J. PENILAIAN
4. Awal : -
5. Proses : Mengamati keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dan
memberikan tanggapan.
6. Akhir : Tes tulis (terlampir)
…………………………… ......................................
NIP. NIP..