Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN


BAHASA INDONESIA KELAS II MELALUI METODE DISKUSI
KELOMPOK DI SDI INPRES PEOT TAHUN 2018/2019 KECAMATAN
BORONG KABUPATEN MANGGARAI TIMUR

Oleh: Maria Sofia Owe,S. Pd

SD INPRES PEOT
KECAMATAN BORONG
KABUPTEN MANGGARAI TIMUR
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini Disajikan :

“Untuk Kenaikan Pangkat dan Golongan”

Dengan Judul :

“PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN


BAHASA INDONESIA KELAS II MELALUI METODE DISKUSI
KELOMPOK DI SD INPRES PEOT TAHUN 2018 /2019 KECAMATAN
BORONG KABUPATEN MANGGARAI TIMUR ”
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang senantiasa melimpahkan rahmad-Nya, sehingga

penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Pembelajaran ini dapat diselesaikan

dengan baik.

Dalam penyusunan laporan ini, tentunya tidak terlepas bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini perlu saya sampaikan ucapan terima kasih

kepada pihak-pihak yang telah membantu baik secara spiritual maupun material hingga

terselesaikannya laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini.

Peneliti menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu peneliti

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pembaca untuk modal

penulisan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi penulis di masa yang akan datang.

Peneliti berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi Bapak/Ibu Guru khususnya untuk

bahan kajian dalam peningkatan pembelajaran dan bagi dunia pendidikan umumnya untuk

meningkatkan mutu pendidikan.

Peot ,

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i


KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan Perbaikan............................................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran .................................................. 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Pengertian Model Diskusi................................................................................ 5
B. Tujuan Pemakaian Metode Diskusi ................................................................ 5
C. Prosedur Pemakaian Metode Diskusi ............................................................. 5
D. Pemahaman Konsep ........................................................................................ 6
BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subyek Penelitian ........................................................................................... 8
B. Deskripsi per Siklus ....................................................................................... 9
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi per Siklus ....................................................................................... 14
B. Pembahasan dari Setiap Siklus ........................................................................ 15
BAB V KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT
A. Kesimpulan ................................................................................................... 16
B. Saran Tindak Lanjut .................................................................. ……… 16

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN......................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu tugas guru adalah mengajar, hal ini akan menyebabkan adanya tuntutan

kepada setiap guru untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana seharusnya mengajar?

Dengan kata lain setiap guru dituntut untuk memiliki kompetensi mengajar. Guru akan

memiliki kompetensi mengajar jika guru paling tidak memiliki pemahaman dan

penerapan secara teknis.

Berbicara mengenai keberhasilan dalam proses pembelajaran memang tidak ada

habisnya, seorang guru yang sudah berupaya dalam melaksanakan proses belajar

mengajar semaksimal mungkin mulai dari merencanakan pembelajaran sampai menilai

hasil belajar terkadang tidak mendapatkan hasil yang maksimal seperti yang diharapkan.

Dalam proses pembelajaran guru sering menemui masalah yaitu hasil belajar yang tidak

sesuai dengan tujuan yang diharapkan sehingga guru berupaya untuk memperbaiki

kinerja dengan cara memperbaiki pembelajarannya melalui Penelitian Tindakan Kelas

(Wardhani, 2005).

Berdasarkan pengalaman peneliti dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa

Indonesia kelas II (mendeskripsikan benda) menunjukkan bahwa tingkat penguasaan

secara klasikal siswa hanya 40%, hal tersebut sangat jauh jika dibandingkan dengan

standar minimum yaitu 75%. Sehubungan dengan masalah tersebut peneliti ingin

meningkatkan prestasi siswa-siswinya melalui kegiatan perbaikan pembelajaran.


Setiap guru pasti berharap anak didiknya memperoleh hasil yang optimal dalam

belajarnya, namun keadaannya berbanding terbalik dengan yang diharapkan setelah

melihat hasil ulangan siswa, hal ini disebabkan oleh:

- Siswa kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran.

- Rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan

- Siswa terlihat pasif saat diskusi kelompok maupun diskusi kelas.

Setelah kegiatan pembelajaran selesai peneliti mengadakan diskusi dengan

teman sejawat, hasil diskusi peneliti dengan teman sejawat, maka diketahui faktor

penyebab rendahnya tingkat pemahaman siswa saat mendeskripsikan benda dalam

pelajaran Bahasa Indonesia antara lain:

- Guru tidak pernah memberikan umpan balik

- Guru tidak pernah memberikan dorongan semangat berupa pujian kepada siswa

- Siswa tidak pernah diberi kesempatan untuk bertanya

Terkait dengan melatar belakangi pembahasan di atas, maka penulis memilih

judul “Peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas

II melalui metode diskusi kelompok SDI Peot Borong Kabupaten Manggarai Timur.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penyebab masalah di atas maka rumusan masalah dari Penelitian

Tindakan Kelas ini adalah:

1. Bagaimana penggunaan metode diskusi dalam peningkatan pemahaman siswa kelas II

SDI Peot pada pelajaran Bahasa Indonesia?


2. Apakah penggunaan metode diskusi dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas II

SDI Peot pada pelajaran Bahasa Indonesia?

C. Tujuan Perbaikan

Dari tujuan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi, tidak

hanya untuk menyampaikan informasi kepada para siswa, hal ini bertujuan untuk

menyampaikan informasi antara lain terbentuknya kondisi yang menguntungkan bagi

para siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Keterampilan-keterampilan proses yang dapat dikembangkan melalui metode

diskusi antara lain, keterampilan pengamatan, keterampilan berkomunikasi dan

keterampilan menafsirkan.

Dengan menggunakan metode diskusi, penelitian ini bertujuan untuk:

- Mengembangkan keterampilan bertanya, berkomunikasi, menafsirkan menyimpulkan

pada diri siswa.

- Mengembangkan sifat positif terhadap sekolah. Para guru dan bidang studi yang

dipelajari.

- Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan konsep diri (self concept)

yang lebih positif.

- Meningkatkan keberhasilan siswa dalam mengemukakan pendapat.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Hasil perbaikan pembelajaran diharapkan ajan sangat bermanfaat bagi

pengelolaan pembelajaran, khususnya guru kelas II, yaitu penelitian tindakan kelas
tentang peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia ini

diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak terutama:

1. Bagi Kepala Sekolah

Penelitian ini akan dapat bermanfaat untuk tambahan bekal pengalaman sebagai

pedoman lebih lanjut dalam mengambil kebijakan di sekolah dalam memberikan

bimbingan mengajar kepada guru kelas II dan pengembangan lebih lanjut.

2. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapatnya bermanfaat dalam menambah khasanah

keilmuannya, sehingga semakin luas wawasan kependidikan dan bertambah wawasan

berfikir inovatif dan kreatif dalam pendidikan ke depan. Terutama dalam memperkaya

bekal berimprovisasi dalam pembelajaran yang penuh kreatif yang pada akhirnya akan

menyebangkan bagi anak dalam pembelajaran lebih lanjut.

3. Bagi Siswa

Metode diskusi kelompok ini dapat memberi motivasi belajar yang lebih baik,

lebih aktif falam belajar serta memberikan pengalaman bagi siswa

4. Bagi Sekolah

Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah itu sendiri dalam rangka

perbaikan pembelajaran.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Metode Diskusi

Metode ini sering digunakan dalam pembelajaran kelompok atau kerja kelompok

yang didalamnya melibatkan beberapa orang siswa untuk menyelesaikan pekerjaan atau

tugas atau permasalahan. Sering pula metode ini disebut sebagai salah satu metode yang

menggunakan pendekatan keterampilan proses. Metode mengajar diskusi merupakan cara

mengajar yang dalam pembahasan dan penyajian materinya melalui suatu problema atau

pertanyaan yang harus diselesaikan berdasarkan pendapat atau keputusan secara bersama.

Kegiatan diskusi dapat dilaksanakan dalam kelompok kecil (3-7 peserta), kelompok sedang

(8-12 peserta), kelompok besar (13-40 peserta) ataupun diskusi kelas.Diskusi pada

kelompok kecil lebih efektif disbanding dengan kelompok besar dan kelas. Kegiatan

diskusi dipimpin oleh seorang ketua atau moderator untuk mengatur pembicaraan cara

mencapai target.

Girlstrap dan martin (1975:15) mengemukakan bahwa metode diskusi merupakan

suatu kegiatan sejauh orang membicarakan secara bersama-sama melalui tukar pendapat

suatu topic atau maslaah untuk mencari jawaban berdasarkan semua fakta yang

memungkinkan.

Metode diskusi juga diartikan sebagai suatu cara penguasaan isi pelajaran melalui

wahana tukar pendapat berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh guna

memecahkan suatu masalah. (Depdikbud, 1986:19).


Berdasarkan uraian di atas, metode diskusi dapat didefinisikan sebagai suatu

kegiatan belajar mengajar yang membicarakan suatu topik atau masalah yang dilakukan

oleh dua orang atau lebih, dimana orang - orang yang berbicara memiliki perhatian yang

sama terhadap topik atau masalah yang menjadi pokok pembicaraan sehingga mendapat

berbagai alternative jawaban terhadap topik atau maslah yang didiskusikan.

B. Tujuan Pemakaian Metode Diskusi

Tujuan pemakaian metode diskusi adalah sebagai berikut:

a. Mengembangkan keterampilan bertanya, berkomunikasi, menafsirkan dan menyimpulkan

pada diri siswa.

b. Mengembangkan sikap positif terhadap sekolah, guru dan bidang studi yang dipelajari.

c. Mengembangkan kemampuan memecahkan maslah dan konsep diri yang lebih positif.

d. Meningkatkan keberhasilan siswa dalam mengemukakan pendapat.

e. Mengembangkan sikap terhadap isu-isu.

C. Prosedur Pemakaian Metode Diskusi

Prosedur pemakaian metode diskusi secara umum terbagi menjadi tiga tahapan,

yaitu tahapan sebelum pertemuan, selama pertemuan dan setelah pertemuan.

a. Tahapan Sebelum Pertemuan

Kegiatan yang harus dilaksanakan pada tahapan ini adalah:

1. Pemilihan topic diskusi yaitu suatu kegiatan yang dimaksudkan untuk menentukan topic

diskusi untuk melakukannya guru atau siswa menggunakan tujuan yang ingin dicapai serta

minat dan latar belakang siswa sebagai kriteria.


2. Membuat rancangan garis besar diskusi yang akan dilaksanakan

3. Menentukan diskusi yang akan dilaksanakan

4. Mengorganisasikan para siswa dan informasi kelas sesuai dengan jenis diskusi

b. Tahapan Selama Pertemuan

Selama pertemuan diskusi dilaksanakan, kegiatan yang harus dilaksanakan oleh guru dan

siswa adalah:

1. Guru memberikan penjelasan tentang tujuan diskusi, topik diskusi dan kegiatan diskusi

yang akan dilakukan.

2. Para siswa dan guru melaksanakan kegiatan diskusi

3. Pelaporan dan penyimpulan hasil diskusi oleh siswa bersama guru

4. Pencatatan hasil diskusi oleh siswa

c. Tahapan Setelah Pertemuan

1. Membuat catatan tentagn gagasan-gagasan yang belum ditanggapi dan kesulitan yang

timbul selama diskusi.

2. Mengevaluasi diskusi dari berbagai dimensi dan mengumpulkan evaluasi dari para siswa

serta lembaran komentar.

D. Pemahaman Konsep

Menurut Rosser (dalam Dahar, 1989:80), konsep adalah suatu Abstraksi yang

mewakili satu kelas objek, kejadian, kegiatan atau hubungan yang memiliki atribut yang

sama. Konsep merupakan abstraksi yang berdasarkan pengalaman. Bell (1995) dalam Nono

Sutarno (2007) memberikan batasan konsep dalam dua dimensi.Dimensi pertama

menyatakan konsep sebagai kontruk mental dari seorang yang ditandai oleh satu atau lebih
kata menyatakan konsep khusus. Dimensi kedua menyatakan konsep sebagai pengertian

yang diterima secara social.Pendidikan di sekolah diarahkan untuk belajar konsep dan

struktur pengetahuan yang saling berhubungan menjadi konsep-konsep dan prinsip-prinsip

yang terorganisir.

Konsep juga dapat didefinisikan dengan bermacam-macam rumusan yang berbeda

dan tentunya antara definisi yang satu dengan definisi yang lain tidak identic. Sebagai

contoh: konsep adalah kumpulan stimulus (benda, peristiwa, dll)yang mempunyai ciri

sama.

Dari uraian tentang definisi konsep tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk

menguasai konsep seseorang harus mampu membedakan antara benda yang satu dengan

benda yang lain, peristiwa yang satu dengan yang lainnya. Seperti yang dikemukakan oleh

Gagne (1984) kemampuan membedakan merupakan prasyarat untuk mempelajari konsep.

Betapa pentingnya memahami konsep bagi kita dapat dilihat dari dicantumkannya

pemahaman dan penerapan konsep di dalam setiap jenjang strata pendidikan.Seperti yang

dikatakan oleh Briggs, Gagne, dan Wagner (1988) konsep adalah kemampuan yang

memungkinkan manusia dapat berbuat sesuatu. Ini dapat diartikan bahwa tanpa menguasai

konsep bidang studi tertentu, manusia tidak akan dapat berbuat banyak, dan mungkin

kelangsungan hidupnya akan terganggu.


BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Tempat yang digunakan untuk melaksanakan penelitian adalah SD Inpres Peot

Kecamatan Borong Kabupaten Manggarai Timur

2. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan peneliti dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas ini

selama 2 siklus, yaitu pada tanggal 16 Oktober 2019 Siklus 1) dan 23 Oktober 2019 (Siklus

2).

3. Mata Pelajaran

Mata pelajaran yang diteliti adalah Bahasa Indonesia dengan pokok bahasan

Mendeskripsikan benda, Kelas II Semester I SD Inpres Peot Tahun pelajaran 2018/2019

4. Jumlah Siswa

Jumlah siswa SD Inpres Peot Kelas II berjumlah 22 siswa, terdiri dari 10 siswa

laki-laki dan 12 siswa perempuan.

5. Karakteristik Siswa

Latar belakang ekonomi sebagian besar siswa berasal dari keluarga kurang mampu,

pendidikan orang tua pada aumumnya hanya sebatas lulus Sekolah Dasar (SD), hal ini

mengakibatkan orang tua menyerahkan sepenuhnya masalah pendidikan kepada guru

(sekolah).
B. Deskripsi Per Siklus

Kegiatan merancangkan melaksanaknakan perbaikan pembelajaran melalui

tindakan kelas ini dilaksanakan 2 siklus untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dimana

masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu: Planning (perencanaan), Acting

(pelaksanaan), Observing (pengamatan), dan Reflecting (refleksi). Keempat fase tersebut

merupakan satu siklus dalam sebuah penelitian tindakan kelas yang digambarkan dengan

menggunakan spiral seperti gambar 3.1.

Rencana

Refleksi

Tindakan/Observasi

Tindakan/Observasi

Refleksi

Perbaikan Rencana

Perbaikan Rencana
Gambar 3.1 Spiral Penelitian Tindakan Kelas Model Hopkins

Gambar 3.1 dapat terlihat bahwa Pelaksanaan siklus dalam penelitian tindakan

kelas ini dapat akan terus berputar dan berlanjut hingga tujuan penelitian tercapai.

Penelitian ini dibatasi dalam 2 siklus dengan rincian siklus 1 merupakan siklus yang harus

dilakukan oleh peneliti. Siklus 2 dilakukan dengan asumsi apabila siklus 1 tidak berhasil,

maka akan diperbaiki pada siklus 2. Apabila pada siklus 1 sudah berhasil, maka siklus 2

dilaksanakan sebagai pemantapan dari siklus 1.Pemantapan ini bertujuan sebagai

penguatan hasil siklus 1. Siklus 1

a. Planning (perencanaan)

- Menyusun perbaikan pembelajaran

- Menyiapkan gambar binatang

- Menyusun instrument observasi

- Menyusun instrument penelitian

b. Acting (pelaksanaan)

- Siswa diajak menyanyi lagu “Anjing Kecil”

- Guru menanyakan binatang yang dimiliki siswa dirumah

- Guru memberikan contoh mendeskripsikan benda, binatang atau tumbuhan.

- Tiap-tiap kelompok mendeskripsikan (membuat tebakan) benda, binatang atau tumbuhan

secara rinci berdasarkan ciri-cirinya.

- Perwakilan kelompok mempresentasikan hasilnya

- Siswa mengerjakan lembar kerja

- Pembahasan lembar kerja

c. Observasing (observasi/pengamatan)
Hal yang diamati oleh peneliti saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung

antara lain:

- Pemahaman siswa tentang mendeskripsikan benda

- Keaktifan siswa dalam diskusi kelompok

- Kekompakkan siswa dalam diskusi kelompok

- Keseriusan siswa dalam mengerjakan tugas

d. Reflecting (refleksi)

Refleksi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana Pelaksanaan Penelitian Tindakan

Kelas pada siklus 1 telah dicapai siswa sesuai harapan peneliti sehingga penelitian ini dapat

dihentikan akat tetapi peneliti menemukan bahwa:

- Pemahaman siswa tentang cara mendeskripsikan benda masih kurang

- Keaktifan siswa masih kurang

- Keseriusan siswa dalam mengerjakan tugas masih kurang

Oleh karena itu peneliti melakukan PTK lagi pada siklus ke 2.

Siklus 2

a. Planning (perencanaan)

- Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP)

- Menyiapkan gambar binatang dan tumbuhan

- Menyusun instrument observasi

- Menyusun instrument penelitian

b. Acting (pelaksanaan)

- Siswa diajak menyanyi lagu “Lihat Kebunku”

- Guru menanyakan bmacam-macam bunga dan binatang yang dimiliki siswa


- Siswa mengamati macam-macam bunga dan binatang yang ada di lingkungan sekolah

- Siswa mendeskripiskan bunga yang dipegang guru

- Guru membagi siswa menjadi 9 kelompok

- Tiap-tiap kelompok mendeskripsikan benda, binatang dan tumbuhan yang telah diamati

secara rinci berdasarkan ciri-cirinya.

- Perwakilan kelompok mempresentasikan hasilnya di depan kelas

- Siswa mengerjakan lembar kerja

- Pembahasan lembar kerja

c. Observasing (observasi/pengamatan)

Hal-hal yang diamati oleh peneliti saat proses kegiatan belajar mengajar

berlangsung antara lain:

- Pemahaman siswa tentang mendeskripsikan benda

- Keaktifan siswa dalam diskusi kelompok

- Kekompakkan siswa dalam diskusi kelompok

- Keseriusan siswa dalam mengerjakan tugas

d. Reflecting (refleksi)

Pada siklus 2 peneliti berharap bahwa hasil yang telah dicapai oleh siswa sesuai

harapan peneliti akan melakukan penelitian sehingga penelitian dapat dihentikan karena

siswa telah berhasil:

- Menguasai konsep tentang cara mendeskripsikan benda

- Menciptakan kekompakkan dalam diskusi kelompok

- Siswa sudah aktif dan serius dalam mengerjakan tugas

- Nilai rata-rata 82,2


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi per Siklus

Di bawah ini disajikan tabel yang menggambarkan hasil pembelajaran Bahasa

Indonesia kelas II tentang mendeskripsikan benda dan kemajuan yang dicapai dalam

perbaikan pembelajaran siklus 1 dan siklus 2.

Nilai
Nilai
Nilai perb
N perbaik
Nama Siswa sebelum aikan
o an
perbaikan siklus
siklus 2
1
Benediktus
1 K. Dasmara 30 50 60
Chrismastio
2 Nazar D'janggu 30 50 70
Faustina
3 Astika Jehadur 40 50 80
Francesco
4 Januario Jufan 20 35 60
Fransiska
5 Apriliani Umbut 50 60 75
Irenius
6 Difo Jul 50 50 80
Marco
7 Cleon Atmaja 55 65 80
Margaret
8 Queen Rumat 45 50 80
Maria
9 Afriani Susanti 55 65 90
Michaelis
0 Jason Djegaut 45 45 75
Oktaviani
1 Chelsi Jeminu 70 70 100
Pedro
2 Kuano Ragut 70 75 100
Richardo
3 RosariAde Sirmino 35 40 60
Rosari
4 Edela Kasman 40 70 80
Stefania
5 Hugelin Wea 40 60 70
Veronika
6 Yuliani Cahaya Cinta Isa 85 90 95
Yakobus
7 Bayu Paut 40 70 70
Yohana
8 Kiara Simbung 45 45 75
Aflipus
9 Jiko Dasmara 50 60 80
Alviano
0 Papu 70 70 100
Maria
1 Sania Nona 35 40 60
Yosef
2 Mario Waju 40 70 80
Chrismastio
3 Nazar D'janggu 40 60 70
Faustina
4 Astika Jehadur 85 90 95
Francesco
5 Januario Jufan 40 70 70
Jumlah 1205 1500 1955
Rata-rata 48,2 60 78,2
Pada tabel di atas diketahui bahwa nilai rata-rata sebelum perbaikan 48,2 berarti

masih jauh dari hasil yang diharapkan. Dengan kata lain penelitian belum berhasil dalam

melaksanakan pembelajarannya di kelas, oleh karena ini peneliti mengadakan penelitian

di kelasnya dengan bantuan teman sejawat kemudian melaksanakan perbaikan pada

siklus 1 sudah ada peningkatan dengan nilai rata-rata 60. Namun dengan nilai rata-rata itu

masih dirasakan bagi peneliti belum memuaskan karena masih ada beberapa siswa yang

nilainya dibawah KKM. Karena peneliti melakukan perbaikan pembelajaran lagi pada

siklus 2 sudah lebih banyak mengalami peningkatan pada siklus 1 dan nilai rata-rata 78,2.

B. Pembahasan Setiap Siklus

Dari tabel tersebut dapat diketahui sebelum perbaikan pembelajaran nilai siswa

sangat rendah dengan nilai 48,2 setelah diadakan perbaikan pembelajaran pada siklus 1

nilai rata-rata meningkat menjadi 60 tetapi peneliti masih ingin nilai yang lebih baik lagi

yang sesuai dengan harapan. Akhirnya peneliti mengadakan perbaikan pembelajaran pada

siklus 2 dan dari siklus 2 ini diperoleh nilai jauh diatas standart dan sesuai, dengan nilai

rata-rata 78,2, maka peneliti segera menghentikan penelitiannya.

Peningkatan hasil belajar mulai dari sebelum perbaikan, peningkatan pada siklus

1 dan perbaikan pada siklus 2 tidak lepas dari bantuan teman sejawat yang telah memberi

bimbingan sehingga peneliti menggunaka strategi pembelajaran yang diaplikasi dengan

kehidupan sehari-hari dan menggunakan metode diskusi serta memberikan kesempatan

bertanya kepada siswa, dengan demikian siswa lebih mudah untuk memahami materi

yang diajarkan.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama 2 siklus, maka dapat diambil

beberapa kesimpulan diantaranya sebagai berikut:

a. Dengan menggunakan strategi pembelajaran yang diaplikasikan dengan kehidupan sehari-

hari dapat memudahkan siswa untuk memahami dan menerima materi yang diajarkan.

b. Dengan metode diskusi kelompok siswa lebih bersemangat dan dapat berperan aktif dalam

kelas

c.Penggunaan system PAKEM dalam pembelajaran dapat menarik perhatian siswa sehingga

siswa merasa senang terhadap pelajaran yang kaitannya dapat meningkatkan pemahaman

siswa terhadap materi pelajaran.

5.2 Saran

Untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami dan menguasai pelajaran

hendaknya guru harus mampu memilih dan menerapkan strategi mengajar yang tepat dan

menyenangkan agar siswa lebih tertarik sehingga pelajaran akan mudah diserap dan dipahami

dengan baik dan yang lebih penting tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA

Girlstrap dan martin.(1975). Metide Pembelajaran. Boston: Allyn & Bacon

Lorong, Jhonny dan Asy Ari. 2003. Bahasa Indonesia Bahasaku 2a. Semarang: Aneka Ilmu

Mudjiono.(1986). Kapita Selekta Metode-metode Mengajar. Jakarta: Depdikbud.

Sutarno, nano.(2007) Pengertian Pemahaman Konsep. Jakarta: Pustaka Jaya.

Rosser.91989). Pemahaman Konsep. Boston: Allyn & Bacon.

Tim Komunikatif. (2002). Aku Bangga Bahasa Indonesia 2a. Semarang:Aneka Ilmu.
Lampiran 1

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : II/I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Hari / Tanggal : Jum’at, 16 Oktober 2019

A. STANDAR KOMPETENSI
Mengungkapkan secara lisan beberapa informasi dengan mendeskripsikan benda dan
cerita.

B. KOMPETENSI DASAR
Mendeskripsikan tumbuhan dan binatang di sekitar kita sesuai ciri-cirinya dalam
menggunakan kalimat yang mudah dipahami orang lain.

C. INDIKATOR
Mendeskripsikan ciri-ciri bendah oleh seseorang teman kemudian ditebak.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat mendeskripsikan benda.

E. TUJUAN PERBAIKAN
1. Siswa mendiskusikan ciri-ciri binatang atau tumbuhan dan mampu menyimpulkan
2. Siswa dapat mendeskripsikan ciri-ciri benda.

F. MATERI POKOK
Mendeskripsikan benda

G. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi kelompok
4. Penugasan
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
a. Kegiatan Awal (15 menit)
1. Guru mengucapkan salam.
2. Guru mengkondisikan siswa untuk melakukan diskusi.
3. Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa.
“Bentukku bulat, dalam tubuhku banyak bijinya, kalau dibelah warnaku merah dan banyak
airnya, siapakah aku?”
b. Kegiatan Inti (45 menit)
1. Tiap kelompok diajak keluar mengamati tumbuhan yang ada di lingkungan sekolah
2. Dengan membaca petunjuk LKS siswa melakukan diskusi dan pengamatan
3. Tiap kelompok mendiskusikan ciri-ciri tumbuhan dan binatang secara rinci dengan kalimat
runtut
4. Siswa menuliskan hasil diskusi pada lembar pengamatan
5. Perwakilan kelompok melaporkan hasilnya di depan kelas
6. Guru memberikan tes akhir siklus 1
c. Kegiatan Akhir (10 menit)
1. Guru melakukan evaluasi dan refleksi
2. Tindak lanjut (pemberian PR).

I. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


a. Sumber
1. Harianto, 2004 Buku Bahasa Indonesia kelas II.
2. Buku lain yang relevan dengan materi.
3. Kurikulum KTSP kelas II
b. Media Pembelajaran
- Gambar poster hewan

J. PENILAIAN
1. Awal : -
2 Proses : Mengamati keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dan
memberikan tanggapan.
3. `Akhir : Tes tulis (terlampir)

16 Oktober 2019
Guru Kelas

Maria Sofia Owe,S.Pd

Lampiran 2

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : II/I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Hari / Tanggal : Jum’at, 16 Oktober 201

A. STANDAR KOMPETENSI
Mengungkapkan secara lisan beberapa informasi dengan mendeskripsikan benda dan
cerita.

B. KOMPETENSI DASAR
Mendeskripsikan tumbuhan dan binatang di sekitar kita sesuai ciri-cirinya dalam
menggunakan kalimat yang mudah dipahami orang lain.

C. INDIKATOR
Mendeskripsikan ciri-ciri bendah oleh seseorang teman kemudian ditebak.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat mendeskripsikan benda.

E. TUJUAN PERBAIKAN
1. Siswa mendiskusikan ciri-ciri binatang atau tumbuhan dan mampu menyimpulkan
2. Siswa dapat mendeskripsikan ciri-ciri benda.

F. MATERI POKOK
Mendeskripsikan benda

G. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi kelompok
4. Penugasan
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
a. Kegiatan Awal (15 menit)
1. Guru mengucapkan salam.
2. Siswa diajak menyanyikan lagu “Kucingku”

b. Kegiatan Inti (45 menit)


1. Siswa diajak keluar untuk mengamati macam-macam benda dan binatang yang ada di
lingkungan sekolah.
2. Siswa mendeskripsikan binatang yang dilihat dilingkungan sekolah.
3. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
4. Tiap-tiap kelompok mendeskripsikan benda dan tumbuhan atau binatang yang telah
diamati secara rinci berdasarkan ciri-cirinya.
5. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasilnya di depan kelas.
6. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa.
c. Kegiatan Akhir (10 menit)
1. Guru melakukan refleksi tentang proses dan hasil kegiatan pembelajaran
2. Tindak lanjut (pemberian PR).
3. Guru menutup pelajaran dengan salam

I. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


a. Sumber
1. Harianto, 2004 Buku Bahasa Indonesia kelas II.
2. Buku lain yang relevan dengan materi.
3. Kurikulum KTSP kelas II
b. Media Pembelajaran
- Gambar poster hewan
- Gambar poster tumbuh-tumbuhan

J. PENILAIAN
4. Awal : -
5. Proses : Mengamati keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dan
memberikan tanggapan.
6. Akhir : Tes tulis (terlampir)

....................., 16 Oktober 2019


Teman Sejawat Guru Kelas

…………………………… ......................................
NIP. NIP..

Anda mungkin juga menyukai