Anda di halaman 1dari 56

APLIKASI WETLAND

Prayatni Soewondo
PRODI TEKNIK LINGKUNGAN, FTSL, ITB
PEMBAHASAN:

z Teori:
- Difinisi Wetland
- Type-Type Wetland
- Konstruksi Wetland
z Penerapan Wetland:
z - Skala lab
z - Skala Lapangan
WETLAND BUATAN

Lahan basah buatan (Constructed wetland) :


adalah sebuah daerah yang dirancang dan
dibuat oleh manusia, yang terdiri dari
substrat-substrat jenuh, vegetasi yang timbul
maupun tenggelam, kehidupan satwa, dan air,
yang menyerupai lahan basah alami (natural
wetland) untuk dipergunakan dan
dimanfaatkan bagi kepentingan manusia
(Hammer D.A., 1989)
WETLAND BUATAN

Type Wetland Buatan:

z Free Water Surface (FWS)


z Horizontal Subsurface Flow (HSF)
z Vertical Flow System (VFS)
Type Wetland:
Type of Wetland :
WETLAND BUATAN MENGOLAH LIMBAH DOMESTIK
JENIS-JENIS TANAMAN YANG DAPAT
DIMANFAATKAN
WETLAND BUATAN
Keunggulan:
z Biaya investasi, operasi, dan pemeliharaan lebih murah.
z Pengoperasian dan perawatan lebih mudah sehingga dapat
dilakukan oleh tenaga lokal.
z Mempunyai efisiensi yang cukup tinggi.
z Relatif toleran terhadap berbagai tingkat konsentrasi bahan
pencemar
z Dapat menghilangkan logam-logam berat yang tidak dapat diolah
dengan cara konvensional.
z Bahan pencemar di dalam air limbah dapat didaur ulang untuk
menjadi biomassa yang bernilai ekonomis.
z Cocok dikembangkan di pemukiman yang kecil, daerah
pertanian, daerah pertambangan yang mampunyai lahan yang
cukup luas.
z Memberikan keuntungan yang tidak langsung seperti mendukung
fungsi ekologis, kawasan hijau, habitat satwa, dan juga untuk
kawasan rekreasi.
WETLAND BUATAN :

Kekurangan:
z Memerlukan lahan yang luas.
z Kriteria desain dan operasi masih belum jelas.
z Kompleksitas biologis dan hidrologis belum
dipahami dengan baik.
z Kemungkinan berkembangnya vektor penyakit
dalam sistem seperti nyamuk
MEKANISME PENYISIHAN POLUTAN DI WETLAND

z Penguraian mikrobiologi secara


anaerobik & aerobik
z Penyerapan oleh tanaman, tanah
dan media lain
z Sedimentasi
z Volatilisasi
z Transformasi kimiawi
KONSTRUKSI WETLAND

Reaktor terbagi 3
kompartemen:
zona inlet,
pengolahan, dan
outlet
Gambar : Cyperus papyrus
PENGALAMAN PENERAPAN WETLAND

1. Pengolahan Limbah Cair Hotel (Grey Water)Æ skala lab


2. Pengolahan Limbah Cair Domestik (Grey Water): PUSDA
Kota Surabaya Æ di lapangan
3. Pengolahan Limbah Cair Industri RPH & Pabrik Tahu Æ
skala lab
4. Pengolahan Limbah Cair Industri + Domestik (1) Æ skala lab
5. Pengolahan Limbah Cair Industri + Domestik (2) Æ skala lab
1. Pengolahan Limbah Cair Hotel

Cyperus papyrus
Karakteristik Limbah Cair Hotel

Klasifikasi Air Limbah


Parameter Nilai (Metcalf&Eddy,2003)
(mg/l)
Lemah Sedang Kuat

BOD 127-182 110 220 400


COD 377-509 250 500 1000
Nitrat 1,78-7 0 0 0
Fosfat 3,1-6,7 3 5 10
Amonium 23,4 12 25 50
MBAS 0,174 - - -
Pengolahan Limbah Cair Hotel

600

500
Influen Variasi 1
Influen Variasi 2
C O D (m g /l)

400
Influen Variasi 3
Effluen Variasi 1
300
Effluen Variasi 2
Variasi 1 Variasi 2 Variasi 3 Effluen variasi 3
200 Baku Mutu

100

0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26
Pengukuran ke-
1. Pengolahan Limbah Cair Hotel

100
Efisiensi Penyisihan
Rata-rata (% )

80
60 Horizontal
Vertikal
40
20
0
COD BOD Fosfat Nitrat
Parameter Pencemar
2. Pengolahan Limbah Cair Domestik (Grey
Water): PUSDA Kota Surabaya Æ di lapangan
Pengolahan Limbah Cair Domestik (Grey
Water): PUSDA Kota Surabaya Æ di lapangan

Media Arang
(daya sorpsi)
&
Media Kerikil
(menghindari
sumbatan)
Pengolahan Limbah Cair Domestik (Grey
Water): PUSDA Kota Surabaya Æ di lapangan

100
90
80
70
Effisiensi 60
Penyisihan 50
BOD, % 40
30
20
10
0
Reed + Reed + Cattail + Cattail +
arang kerikil Arang kerikil
Reaktor Wetland
Cattail (atas)
&
Reed (kiri)
3.Pengolahan Limbah Cair RPH & Pabrik Tahu

Sagittaria lancifolia Cyperus flabelliformis


Reaktor Wetland
Limbah Cair RPH & Pabrik Tahu (1:1)
Reaktor Wetland
Limbah Cair RPH & Pabrik Tahu (1:1)
Organik in : 179-185 mg/L
100
90 Organik out : 4,5 – 19 mg/L
80 COD in : 550-574 mg/L
70
60 COD out : 32-62.40 mg/L
Effisiensi, % 50 HRT : 3 hari
40
30
20 A: Cyperus flabelliformis
10
0 B: Cyperus flabelliformis +
A B C D sekat
Reaktor C: Sagittaria lancifolia

Organik sbg KMnO4 COD D: Sagittaria lancifolia +


sekat
Reaktor Wetland
Limbah Cair RPH & Pabrik Tahu (1:1)
Organik in : 179-185 mg/L
Influent
Organik out : 4,5 – 19 mg/L
COD in : 550-574 mg/L
COD out : 32-62.40 mg/L
HRT : 3 hari

A: Cyperus flabelliformis +
sekat
B: Cyperus flabelliformis
C: sagittaria lancifolia +
sekat
D: sagittaria lancifolia

effluent
4. Pengolahan Limbah Cair Domestik &
Industri (1) - Mendong

Efficiency removal of Cu up to 80 % in first four days

High metal removal rates of close to 100 % of Cu and Cr


have been reached after 16 to 28 days.
Cu Accum ulation

80

70

60

50
C (mg/kg dry
40
weight )
30

20

10

0
1 2 3 4

Variationi

Stem Root T otal


Cr Accum ulation

60

50

40

C (mg/kg dry
30
weight)

20

10

0
1 2 3 4

Variation

Stem Root T otal


5. Pengolahan Limbah Cair Domestik &
Industri (2) – Lemna sp.
Pengolahan Limbah Cair Domestik & Industri (2) –
Lemna sp.

Efisiensi optimum penyisihan COD


100
90
Efisiensi penyisihan
80
COD berkisar antara
% Pe nyis ihan

70
60 65 % - 95 %
50
40
30
20
10
0

Variasi 1 Variasi 2 Variasi 3 Variasi 4


R. Tumbuhan R. Kontrol
Penyisihan logam dalam air buangan
dengan Lemna sp.
4

3.5
Kandungan Te m baga

Efisiensi optimum penyisihan


dalam Air (m g/l)

2.5 logam di dalam air adalah


2 sebesar 46,5 % untuk Cu dan
1.5 39,7 % untuk Cr
1

0.5 1.8

Kandungan Kromium dalam


0 1.6
0 2 4 6 8 10 12
1.4
Hari
1.2

Air (mg/l)
1

0.8

0.6

0.4

0.2

0
0 2 4 6 8 10 12
Hari
Penggunaan Lemna sp.
PERBANDINGAN MASING-MASING HASIL PERCOBAAN
Jenis Limbah Tanaman Modifikasi CODin Effisiensi,%
Mg/L
Limbah Hotel Cyperus papyrus - 100 – 500 65-95
(Grey water)
Limbah domestik Reeds & Cattails Media arang & 860 41-49 %; media
(grey water) media kerikil arang + cattails:94%;
77 – 93 % BOD
Limbah RPH & Cyperus Sekat ± 400 80 – 95 %
Tahu flabelliformis &
sagittaria
lancifolia
Limbah Industri+ Fimbristylis - ± 110 80-100 %
Domestik (1) globulosa untuk Cu dan Cr
(Mendong)
Limbah Industri+ Lemna sp - ± 175 65 – 95 %
Domestik (2)
Aplikasi subsurface
Flow constructed
Wetland untuk air hujan
Lokasi pemukiman
Di Berlin
Aplikasi subsurface
Flow constructed
Wetland untuk air hujan
Lokasi pemukiman
Di Berlin
Aplikasi free surface
Flow constructed Wetland untuk
mengolah air hujan yang berasal
dari jalan dan lingkungan sekitar
Di Berlin
Aplikasi subsurface
Flow constructed
Wetland Di Berlin
Aplikasi subsurface
Flow constructed
Wetland Di Berlin
Aplikasi subsurface
Flow constructed
Wetland Di Berlin
Aplikasi subsurface
Flow constructed Wetland di daerah
Pemukiman , Berlin
Aplikasi subsurface
Flow constructed Wetland di daerah
Pemukiman , Berlin
Aplikasi subsurface
Flow constructed Wetland di daerah
Pemukiman , Berlin
Aplikasi subsurface
Flow constructed Wetland di daerah
Pemukiman , Berlin
Aplikasi subsurface
Flow constructed Wetland di daerah
Pemukiman , Berlin
Aplikasi subsurface
Flow constructed Wetland di daerah
Pemukiman , Berlin
Air hujan yang berasal dari jalan
masuk ke bak pengendap, kemudian
ke constructed Wetland di daerah
Pemukiman , Berlin
Free surface Flow constructed Wetland di daerah Pemukiman , Berlin
Free surface Flow constructed Wetland di daerah Pemukiman , Berlin
Bagian dasar di samping jalan di sekitar daerah pemukiman, Berlin
Saluran inlet sebelum di tutup dengan paving blok untuk trotoar

Anda mungkin juga menyukai