NPM : 1804101010127
PEMOGRAMAN KOMPUTER
TUGAS BESAR
DIKETAHUI
Beban Normal maksimum N=814.07 ton ; M=90.671Ton
Data Sondir pada kedalaman 12m (qc=250kg/cm2 dan JHL=1200 kg/cm)
4 Dimensi tiang pancang yang akan dipasang (yang terdapat pada file:input)
DITANYA
Daya dukung tiang pancang berdasarkan data CPT (cone penetration test)
Daya dukung tiang pancang berdasarkan data SPT (Standart Penetration Test)
Cek daya dukung tiang pancang akibat efesiensi
PERHITUNGAN
1. Daya dukung ijin satu tiang pancang berdasarkan data Sondir (CPT/Cone Penetration
Test)
𝒒𝒄×𝑨𝒑 𝑱𝑯𝑳×𝑲𝒂
P = + ÷ 𝟏𝟎𝟎𝟎 Dimana,
𝟑 𝟓
250×30×30 1200×30×4
P1 = + ÷ 1000 P = Daya dukung tiang pancang ijin (kg)
3 5
= qc = Nilai konus (kg/cm2)
Ap = Luas penampang tiang pancang (cm2)
= 103.80 Ton Ka = Keliling penampang tiang (cm)
250×40×40 1200×40×4
P2 = + ÷ 1000 JHL = Jumlah hambatan lekat
3 5
SF = Safety factor ; 3 dan 5
=
= 171,7 Ton
250×50×50 1200×50×4
P3 = + ÷ 1000
3 5
=
= 256.33 Ton
250×60×60 1200×60×4
P4 = + ÷ 1000
3 5
=
= 357.60 Ton
2. Daya dukung satu tiang pancang berdasarkan data SPT/Standart Penetration Test
Data SPT
Kedalaman (m) Jenis tanah N
0.0 s/d 2.0 (lempung) 4
2.0 s/d 4.0 (lempung) 10
4.0 s/d 6.0 (lempung) 13
6.0 s/d 8.0 (lempung) 36 ——> kedalaman tiang pancang rencana 12m
8.8 (8D) (lempung) 40 —–> (8×0.4)=3.2 m ; —-> 12m-3.2m = 8.8 m
10 (lempung) 44
10.0 s/d 12.0 (pasir) 50
13.2 (3D) (pasir) 52 ——> (3×0.4)= 1.2 ; ——-> 12m+1.2m = 13.2 m
Dimana,
Qu = (40×Nb×Ap) ; ——-> Nb = (N1 + N2)/2 Qu = Daya dukung batas pondasi
Nb1 = (40+50)/2 ; —–> Nb1= 45 tiang pancang
Nb2 = (50+52)/2 ; —–> Nb2= 51 Nb = nilai N-SPT rata-rata pada
elevasi dasar tiang pancang
Nb = (45+51)/2 ; —–> Nb = 48
N1 = Nilai SPT pada kedalaman 3D
Qu = (40×48×Ap) ; ——> Ap1 = 0.3*0.3 ; —–> Ap=0.9 pada ujung tiang ke bawah
Qu1 = (40×48×0.9) Ap2 = 0.4*0.4 ; —–> Ap=0.16 N2 = nilai SPT pada kedalaman 8D
= 172.80ton Ap3 = 0.5*0.5 ; —–> Ap=0.25 padaa ujung tiang ke atas
Ap4 = 0.6*0.6 ; —–> Ap=0.36 Ap = luas penampang dasar tiang
Qu2 = (40×48×0.16)
pancang (m2)
= 307.2ton
Qu2 = (40×48×0.25)
= 480.00ton
Qu3 = (40×48×0.36)
= 691.20ton
Qsi = qs1+qs2
Dimana,
Qsi1 = 288+23.04
= 311.04ton Qsi = Tahanan limit gesek kulit
Qsi2 = 384+30.72 Asi= keliling penampang
tiang×tebal lapisan
= 414.72ton
Qsi3 = 480+38.40
= 518.40ton
Qsi4 = 576+46.08
= 622.08ton
Dari hasil ke dua perhitungan di atas nanti , daya dukung ijin tiang pancang yang akan
dipergunakan adalah nilai daya dukung terkecil.
kesimpulan
Nilai terkecil daya dukung satu tiang pancang dari metode CPT dan SPT yang akan
dipergunakan pada perencanaan selanjutnya. Maka nilai daya dukung satu tiang pancang yang
akan dipergunakan selanjutnya adalah berdasarkan CPT.
Telah diperoleh daya dukung ijin satu tiang pancang, selanjutnya perencanaan adalah
menghitung jumlah tiang pancang yang akan dipergunakan dalam satu kolom-pilecap/poer
Beton .
karena adanya efisiensi tiang pancang dalam satu grup tiang pancang yang akan mengurangi
daya dukung satu tiang pancang, maka dipasang tiang pancangpada kolom tersebut 9 buah. Pada
masing masing Dimensi satu tiang pancang.
3. Cek daya dukung tiang pancang akibat efisiensi
𝐌×𝐞𝐱
Tx = (𝐱𝟏²+𝐱𝟐²+...+𝐱𝐧²)
𝐌×𝐞𝐲
Ty = (𝐲𝟏²+𝐲𝟐²+...+𝐲𝐧²)
Pu = N+Tx+Ty
Pu = 814.07+12.594+12.594
Pu = 839.258ton
Pu≤9×P
839.258≤ 934.2ton (aman)
839.258≤ 1545.6ton (aman)
839.258≤ 2307ton (aman)
839.258≤ 3218.40ton (aman)